Hak Asasi Manusia (HAM) adalah wewenang manusia yang bersifat dasar sebagai manusia
untuk mengerjakan, meninggalkan, memiliki, mempergunakan atau menuntut sesuatu baik
yang bersifat materi maupun immateri. Secara historis, pandangan terhadap kemanusiaan di
Barat bermula dari para pemikir Yunani Kuno yang menggagas humanisme. Pandangan
humanisme, kemudian dipertegas kembali pada zaman Renaissance. Dari situ kemudian
muncul pelbagai kesepakatan nasional maupun internasional mengenai penghormatan hak-
hak asasi manusia. Puncaknya adalah ketika Perserikatan Bangsa-Bangsa
mengeluarkan Declaration of Human Right, disusul oleh ketentuan-ketentuan lain untuk
melengkapi naskah tersebut. Secara garis besar, hak asasi manusia berisi hak-hak dasar
manusia yang harus dilindungi yang meliputi hak hidup, hak kebebasan, hak persamaan,
hak mendapatkan keadilan, dll.
Jauh sebelum Barat mengonseptualisasikan hak asasi manusia, terutama, sejak
masa Renaissance, Islam yang dibawa oleh Rasulullah telah mendasarkan hak asasi
manusia dalam kitab sucinya. Beberapa ayat suci al-Qur’an banyak mengonfirmasi
mengenai hak-hak tersebut: hak kebebasan, hak mendapat keadilan, hak kebebasan, hak
mendapatkan keamanan, dll. Puncak komitmen terhadap hak asasi manusia dinyatakan
dalam peristiwa haji Wada di mana Rasulullah berpesan mengenai hak hidup, hak
perlindungan harta, dan hak kehormatan.
Sama halnya dengan hak asasi manusia, demokrasi yang berarti pemerintahan dari rakyat,
oleh rakyat dan untuk rakyat, secara historis telah ada sejak zaman Yunani Kuno sebagai
respons terhadap pemerintahan otoriter yang tidak menutup partisipasi rakyat dalam setiap
keputusan-keputusan publik. Melalui sejarah yang panjang, sekarang demokrasi dipandang
sebagai sistem pemerintahan terbaik yang harus dianut oleh semua negara untuk kebaikan
rakyat yang direalisasikan melalui hak asasi manusia. Hak asasi manusia hanya bisa
diwujudkan dalam suatu sistem yang demokrasi di mana semua warga memiliki hak yang
sama untuk berpartisipasi dalam penyelenggaraan berbangsa dan bernegara.
Sama halnya dengan hak asasi manusia, prinsip-prinsip demokrasi seperti kebebasan,
persamaan, dll. terdapat juga dalam Islam. Beberapa ayat al-Qur’an mengonfirmasi prinsip-
prinsip tersebut. Selain itu juga, praktik Rasulullah dalam memimpin Madinah menunjukkan
sikapnya yang demokratis. Faktanya adalah kesepakatan Piagam Madinah yang lahir dari
ruang kebebasan dan persamaan serta penghormatan hak-hak asasi manusia.