Anda di halaman 1dari 3

TUGAS INDIVIDU : SELF LEARNING

AGENDA III: KEDUDUKAN DAN PERAN PNS UNTUK MEWUJUDKAN SMART ASN

Nama : Evi Hartati, Amd. Keb


NIP : 199203212022032001
Jabatan : Bidan Terampil
Golongan : IIc
Instansi : UPTD Puskesmas Cipunagara / Pemerintah Kabupaten Subang
Angkatan : I

A. Carilah Artikel/Berita terkait Pemanfaatan dan Penyalahgunaan Teknologi / Internet /


Sosmed oleh ASN!
B. Analisa Artikel/Berita tesebut (Penyebab dan Dampaknya)!

1. Pemanfaatan Teknologi / Internet / Sosmed oleh ASN


Link:
https://www.jawapos.com/ekonomi/bisnis/05/08/2020/bank-bjb-gencarkan-kampanye-
transaksi-digital-via-gebyar-asn-ngadigi/
Bank bjb mengkampanyekan transaksi uang elektornik menggunakan platform digital
untuk mendorong perilaku pembayaran nontunai di lingkungan masyarakat melalui
program Gebyar ASN NgaDigi
Gebyar ASN NgaDIGI merupakan program yang didesain untuk menambah antusiasme
partisipasi ASN dalam melakukan transaksi via bjb DIGI. Program itu berlaku dalam
rentang waktu 5 Agustus–31 Desember 2020, untuk seluruh ASN kementerian, provinsi,
kota/kabupaten.
Pemimpin Divisi Corporate Secretary bank bjb Widi Hartoto mengatakan, program
tersebut sengaja diselenggarakan untuk menumbuhkan kebiasaan bertransaksi
menggunakan skema nontunai bagi nasabah. Peralihan model transaksi dari pola
konvensional menuju digital dinilai penting untuk terus didorong demi menjawab
tantangan yang dibawa perubahan zaman.
Diharapkan keberadaan program yang menyediakan reward ini dapat memantik
antusiasme dan partisipasi masyarakat dalam pemanfaatan fasilitas transaksi uang digital
khususnya bjb DIGI. Ke depan, bank bjb juga akan terus melakukan langkah-langkah
strategis yang diperlukan guna mendorong perwujudan visi cashless society di masa yang
akan datang.
a. Penyebab
Peralihan model transaksi menggunakan skema nontunai dan peralihan mode
transaksi dari pola konvensional menuju digital demi menjawab tantangan yang
dibawa oleh perubahan zaman
b. Dampak
Hadirnya bjb Digi untuk menumbuhkan kebiasaan bertransaksi menggunakan skema
nontunai bagi nasabah, selain untuk menjawab tantangan perubahan zaman dampak
dari bjb Digi diharapkan dapat mempermudah transaksi nontunai nasabah khususnya
ASN. Ini juga akan sangat membantu bagi nasabah yang akan bertransaksi ketika
lokasi rumahnya jauh dari mesin ATM atau bank bjb.

2. Penyalahgunaan Teknologi / Internet / Sosmed oleh ASN


Link:
https://www.liputan6.com/tekno/read/3551916/3-kasus-pns-kena-sanksi-akibat-kelakuan-
di-media-sosial
1. Menyebut Terorisme Hanya Drama
Kasus pertama seorang Kepala Sekolah (Kepsek) di SMP yang berlokasi Kabupaten
Payoung Utara, Kalimantan Barat (Kalbar), ketika ada kasus ledakan bom Surabaya,
wanita berinisial FSA (37) menyebut tragedi itu memiliki agenda-agenda terselebung.
Tak lupa, ia juga menghina dengan memakai kata bong (kecebong). Berkat aksinya,
FSA diproses oleh pihak kepolisian dan dipecat.
a. Penyebab
Keinginan untuk ikut berkomentar dalam kasus bom Surabaya dan menuangkan
komentar tersebut di media sosial
b. Dampak
Tersangka diproses oleh pihak kepolisian dan dipecat dari pekerjaanya sebagai
PNS

2. Terorisme Dianggap Pengalihan Isu


Universitas Sumatera Utara (USU) berinisial HD dijemput polisi akibat ucapannya
terkait bom Surabaya. Perempuan yang mengajar Ilmu Perpustakaan ini menyebut
kasus pengeboman hanyalah pengalihan isu Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
Pihak USU mengajukan permohonan penangguhan kepada Kapolda Sumut, Irjen
Paulus Waterpauw. Surat penangguhan itu meminta status HD diubah menjadi
tahanan kota.
a. Penyebab
Terbawa suasana dan emosi di dalam media sosial Facebook dengan maraknya
caption atau tulisan #2019GantiPresiden.
b. Dampak
Menjadi tahanan kota dan dinonaktifkan dari jabatan Kepala Arsip USU

3. Dianggap Tidak Netral Akibat ‘Like’


Di luar kasus terorisme, ternyata ada juga seorang PNS yang tersandung masalah
akibat memberikan 'like' ke sebuah status politik. Sebagaimana dialami oknum PNS
di Kutai Timur (Kutim), dia terpaksa berurusan dengan Panitia Pengawas Pemilu
(Panwaslu). Pria berinisial IL ini diketahui bekerja di salah satu UPTD pendidikan. Ia
diduga melakukan pelanggaran tentang kepemiluan.
a. Penyebab
Memberikan ‘like’ ke sebuah status politik
b. Dampak
Dalam UU Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pilkada, sanksinya bisa berupa
teguran tertulis hingga penurunan pangkat.

Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tidak diperbolehkan
menyampaikan ujaran kebencian terkait suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).
Selain itu, tidak diperbolehkan juga melakukan ujaran kebencian terhadap Pancasila,
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Bhinneka Tunggal Ika,
dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) serta Pemerintah. Ujaran-ujaran
tersebut tidak boleh dikemukakan baik secara langsung di depan umum, maupun via
sosial media.
Tidak hanya itu, bila ada PNS dan CPNS juga bisa dihukum bila memberi dukungan
terhadap hal-hal yang dilarang via medsos dengan cara like, love,
comment, maupun regram.
Bijak dalam menggunakan media sosial karena selain ASN harus patuh terhadap aturan
bermedia sosial, ASN juga merupakan publik figure yang dilihat oleh masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai