Anda di halaman 1dari 26

Nama : Aisyah Amini

Nim : 0309201015

Kelas : TIPS 1 / Semester 3

Mata kuliah : Psikologi Pendidikan

Dosen pengampu : Selamat Pasaribu, M.Psi

BAB 1

KONSEP DASAR PSIKOLOGI PENDIDIKAN

A. Defenisi Psikologi Pendidikan

1. Pengertian Psikologi

Banyak orang yang ketika mendengar istilah psikologi pasti akan mengatakan

psikologi ilmu membaca karakter orang,ilmu peramal dan lain sebagainya,semuanya

orang katakan disebabkan psikologi itu belajar tentang jiwa manusia ,untuk itu perlu

diuraikan tentang pengertian psikologi. Psikologi berasal dari bhasa inggris yakni

psycology.psycology merupakan terdiri dari dua kata yang berasal dari bahasa

yunani,yaitu psyche yang berarti jiwa logos yang berarti ilmu .jadi psikologi memang

diartikan ilmu jiwa .Psikologi berarti ilmu yang membicarakan tentang jiwa,tetapi

menjadi permasalahan adalah jiwa itu sesuatu yang abstrak yang akan sulit untuk

dipelajari .Banyak para tokoh dan ilmuan mengungkapkan tentang psikologi

diantaranya :

1. Wundt mendefenisikan psikologi sebagai ilmu yang menyelidiki pengalaman-

pengalaman yang terjadi dalam diri manusia baik dari perasaan,pikiran dan

motivasi.

2. Wade & Tavris berpendapat bahwa Psychology as the scientific study of behavior

and mental processes,and how they are affected by an organism’s physical state,
mental state an external environment.bahwa psikologi merupakan studi ilmiah

tentang prilaku dan proses mental,dan bagaimana mereka dipengaruhi oleh

keadaan fisik suatu organisme,keadaan mental dan lingkungan eksternal.

3. Chaplin dalam Dictionary of psychology,yang mendefenisikan psikologi sebagai

ilmu pengetahuan tentang prilaku manusia dan hewan ,juga penyelidikan

terhadap organisme dalam ragam dan kemitraanya ketika mereaksi arus dan

perubahan alam sekitar dan peristiwa kemasyarakatan yang mengubah

lingkungan.

4. Woodworth & Marquis menjelaskan psikologi merupakan ilmu yang mempelajari

tingkah laku manusia.

5. Sartain ,Psikologi merupakan suatu studi ilmiah tentang perilaku organisme hidup

,dengan perhatian khusus diberikan pada prilaku manusia.

Defenisi psikologi di uraiakan dapat ditarik kesimpulan bahwa jiwa dapat dipelajari

dari tingkah laku atau jiwa dilihat dari ekspresi melalui raga atau badan.tampak pada

tubuh seseorang kita dapat mengetahui keadaan jiwa orang yang bersangkutan .

2. Pengertian Pendidikan

Pendidikan adalah proses pengubahan sikap,emosi seseorang atau proses dalam

mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Istilah pendidikan

berasal dari kata”didik”,dengan memberinya awalan “pe” dan akhiran

“kan”,mengandung arti “perbuatan”(hal,cara,sebagainya).Istilah pendidikan ini

awalnya berasal dari bahasa yunani,yaitu “peadagogie”yang berarti bimbingan yang

diberikan kepada anak.

3. Psikologi Pendidikan

Psikologi pendidikan adalah cabang dari psikologi. Ilmu psikologi merupakan

bagaian pengetahuan ilmiah,karena hasil ilmu psikologi ini diperoleh dengan

pendekatan ilmiah,kajian-kajian ilmiahnya secara terencana,sistematis,terkontrol

berdasarkan data empiris.Thalib mengemukakan psikologi pendidikan membahas


persoalan psikologis yang berkaitan dengan pendidikan,termasuk (a) tinjauan

psikologis mengenai manusia dalam situasi pendidikan dan (b) tinjauan psikologi

mengenai manusia dalam proses pendidikan

B. Ruang Lingkup Psikologi Pendidkan

Ilmu psikologi pendidikan berkaitan tentang psikologis peserta didik dalam sistem

pendidikan atau ilmu tentang proses atau faktor yang berhubungan dengan

pendidikn manusia.

Crow & Crow mengemukakan psikologi pendidikan menjelaskan permasalahan

dalam belajar mengenai tingkah laku manusia yang telah dilakukan secara

ilmiah,dalam hal ini data yang didapatkan oleh psikologi pendidikan yang demikian

merupakan ruang lingkup psikologi pendidikan ,sebagai berikut :

1. Sampai sejauh mana faktor pembawaan dan lingkungan berpengaruh terhadap

belajar .

2. Sifat-sifat dan proses belajar.

3. Hubungan antara tingkat kematangan dengan kesiapan belajar.

4. Signifikasi pendidikan terhadap perbedaan invidual dalam kecepatan dan

keterbatasan belajar

5. Perubahan perubahan jiwa yang terjadi selama dalam belajar.

6. Hubungan antara prosedur-prosedur mengajar dengan hasil belajar.

7. Teknik-teknik yang sangat relatif bagi penilaian kemajun dalam belajar.

8. Pengaruh/akibat relative dari pendidikan formal dibandingkan dengan

pengalaman-pengalaman belajar yang incidental dan informal terhadap suatu

indivu.

9. Nilai/manfaat sikap ilmiah terhadap pendidikan bagi personil sekolah.

10. Akibat/pengaruh psikologis yang timbul oleh kondisi-kondisi psikologi pada siswa.

C. Pentingnya Calon Guru Belajar Psikologi Pendidikan

Tujuan pendidikan dilakukan dan diterapkan dalam proses belajar mengajar.bagi

seorang guru menjadi tanggung jawab yang besar.


BAB 2

BELAJAR

A. Pengertian Belajar

Belajar Perpektif psikologis, belajar merupakan suatu proses perubahan, yaitu

perubahan dalam perilaku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungan nya dalam

memenuhi kebutuhan hidupnya. Ada tiga kesimpulan kulitas belajar yaitu:

1. Belajar Untuk Menjadi(learning to be)

Belajar untuk menjadi adalah kegiatan belajar yang dilakukan siswa sehingga

pada gilirannya akan menghasilkan pribadi-pribadi yang mandiri, yaitu pribadi

yang mampu mengenal dirinya,mengarah dirinya,merencanakan dan membuat

keputusan bagi masa depan,untuk kemudian mewujudkan dirinya secara optimal.

2. Belajar Untuk Belajar (learning to learn)

Perkembangan dan tuntutan di lingkungan,menanntang orang untuk secara

terus-menerus melakukan perubahan dirinya dengan belajar.

3. Belajar Untuk Bekerja (learning to work)

Bekerja pada prinsipnya merupakan tugas setiap orang dalam memperoleh

kelangsungan dan kebag

B. Faktor-Faktor Mempengaruh Belajar

Ngalim Purwanto dalam bukunya ,psikologi pendidikan mengatakan bahwa faktor-

faktor mempengaruhi belajar dibedakan menjadi dua gologan

1. Faktor yang ada pada diri organisme itu sendiri atau yang kita sebut dengan

faktor individual. Faktor individual antara lain faktor kematangan pertumbuhan,

kecerdasan ,latihan,motivasi,dan faktor pribadi.

2. Faktor yang ada diluar individu atau yang kita sebut sosial. Yang termasuk faktor

sosial antara lain : faktor keluarga,guru dan cara mengejarnya, alat-alat yang
dipergunakan dalam belajar mengajar,ingkungan dan kesempatan yang tersedia

dan motivasi sosial.

Tohorin membagi faktor-faktor yang mempengaruhi belajar menjadi dua aspek ,yakni

: Aspek Fisiologis ,Aspek psikologis

Berdasarkan Uraian diatas , bahwa faktor yang mempengaruhi belajar dapat dibagi

kedalam dua faktor yaitu:

1. Faktor internal terdiri dari :

a. Faktor jasmani,faktor ini terdiri dari faktor kesehatan dan cacat fisik.

b. Faktor psikologis, faktor ini terdiri dari intelegensi, minat,bakat,motivasi dan

perhatian .

1. Faktor intelegensi tentu menentukan keberhasilan anak dalam

belajar ,siswa yang mempunyai intelegensi yang baik akan menghasilkan

belajar dengan baik

2. Minat sangat besar pengaruhnya dalam belajar apabila bahan dan materi

pelajaran yang tidak sesuai atau tidak dapat menarik minat siswa,maka

siswa tidak tertarik mengikuti pelajaran.

3. Bakat juga merupakan kecakapan yang perlu diketahui siswa untuk

mencapai keberhasilan.

4. Motivasi sebagai dorongan dasar untuk mengerakan atau berbuat

terhadap suatu kegiatan yang dicapai.

5. Perhatian merupakan faktor untuk mendapatkan hasil belajar yang baik

2. Faktor ekternal

a. Faktor yang berasal dari lingkungan keluarga

Pola asuh dalam mendidik anak,sangat besar pengaruh nya terhadap belajar

anaknya.

b. Faktor yang berasal dari lingkungan sekolah


Dilingkungan sekolah anak dapat belajar dengan baik didukung dengan

sarana dan perasarana sekolah dan guru menggunakan strategi atau

motode yang menyenangkan untuk menyenangkan untuk menrik perhatian.

c. Faktor yang berasal dari lingkungan masyarakat

Kehidupan dilingkungan masyarakat juga menetukan pengaruh pola belajar

anak.

C. Prinsip-prinsip Belajar

Prinsip-prinsip belajar sebagai mana Davis sebagai berikut :

1. Adapun yang dipelajri peserta didik.

2. Setiap peserta didik beljar sesuai dengan tingkat kemampuannya.

3. Peserta didik belajar dengan baik.

4. Penguasaan setiap langkah membuat proses belajar.

5. Peserta didik lebih meningkata motivasinya.

D. Tujuan Belajar

Pengertian belajar bertujuan bahwa hasil dan belajar adalah terjadinya perubahan

prilaku .Menurut Dalyono tujuan belajar adalah sebagai berikut :

1. Belajar bertujuan megadakan perubahan dalam diri antara lain perubahan sikap

2. Belajar bertujuan mengubah sikap dari negatif ke positif

3. Belajar mengubah kebiasaan yang buruk

4. Dengan belajardapat memiliki keterampilan

5. Belajaar bertujuan ntuk menambah pengetahuan berbagai bidang ilmu


BAB 3

TEORI BELAJAR

A. Teori Belajar Kognitivisme

1. Teori Belajar Jean Piaget

Teori jean piaget dalam penelitian Develomental mengenai tahap-tahap

perkembangann pribadi serta perubahan umur yang mempengaruhi kemapuan

belajar individu.

Piaget membagi proses belajar dalam tiga tahapan yaitu:

1. Asimilasi .Proses pengintegrasian informasi baru ke struktur kognitif yang ada

2. Akomondasi. Proses penyesuaian antara struktur kognitif kedalam situasi yang

baru.

3. Equilibrasi . Proses penyesuaian yang berkesinambungan antara asimilasi dan

akomondasi.

2. Teori Belajar Jarome Bruner

Bruner menjelaskan bahwa perkembangan kognitif manusia berkaitan dengan

kebudayaan.Teori ini menjelaskan bahwa proses belajar akan berjalan dengan baik

dan kreatif jika guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menemukan suatu

aturan ( termasuk konsep,teori,definisi,dsb ) melaui contoh-contoh yang

menggambarkan aturan yang menjadi sumber dari pendekatan ini ”belajar ekspotori”

( belajar dengan menjelaskan ).

Menurut bruner ada 3 tahap dalam perkembangan kognitif, yaitu ;

1. Enaktif: usaha / kegiatan untuk menggali dan memhami lingkungan denan

observasi, pengalaman terhadap suatu realita.

2. Ikonik: sisa melihat dunia dengan melalui gambar-gambar dan visualisasi verbal.
3. Simbolik: siawa mempunyai gagasan-gagasan absatrak yang banyak

dipengaruhi oleh bahasa dan logika dan penggunaan simbol.

3. Teori Belajar Asusebel

Proses belajar terjadi jika siswa mampu mengasimilasikan pengetahuan yang

dimilikinya dengan pengetahuan yang dimilikinya dengan pengetahuan baru ( belajar

menjadi bermakna/ meaning full laerning ). Proses belajar terjadi melalui tahap-tahap

berikut:

1. Memperhatikan stimulus yang diberikan

2. Memahami makna stimulus menyimpan dan menggunakan informasi yang sudah

di pahami.

3. Meaning full laerning adalah suatu proses dikaikatnnya.

Siswa akan belajar dengan baik jika isi pelajarannya didefinisikan dan kemudian

dipresentasikan dengan baik dan tepat kepda siswa ( advanced organizer), dengan

demikian akan mempengaruhi pengaturan kemampuan belajar siswa.

4. Teori Belajar Robert M. Gagne

Menurut gagne belajar dipandang sebagai proses pengelolaan informasi dalam otak

manusia.Pengelolaan informasi terjadi dalam pengelolaan otak manusia yaitu :

Reseptor, sensory register, Short-term memory,long-term memory, response

generator/

B. Teori Belajar Behaviortik

Teori bahavioristik atau behavior adalah pendekatan untuk memahami perilaku

individu atau teori yang mempelajari tingkah laku manusia terjadi melalui rangsangan

yang menimbulkan hubungan perilaku reaktif atau tanggapan.

C. Teori Belajar Thorndike

Merupakan proses interarksi antara stimulus dan respo, dikatakan bahwa dalam

proses belajar,pertama kali organisme belajar berawal dari cara coba dan salah.
1. Teori Belajar Ivan Petrovich pavlop

Ivan paplov sangat terkenal dengan karyanya tentang classical conditioning atau

substittusi stimulus terutama dikalangan pendidikan.

2. Teori Belajar Burrhus Frederic Skinner

Teori ini dirintis oleh skinner hasil tikus dan merpati dalam sebuah kotak hasil

modifikasi yang disebut kotak skiner.

3. Teori Belajar Humanistik

Teori proses belajar harus berhulu dan bermuara pada manusia itu sendiri.

1. Teori Belajar Abraham Maslow

Maslow memaparkan tentang teori needs,yang mengatakan bahwa

manusiadi motivasi oleh sejumlah kebutuhan,ada 5 kebutuhan secara

herarkis,yaitu :Physiological need ,Safety need ,Love and Belongingness,Self

esteem selfesteem,Self-actualization need for self actualization

2. Teori Belajar Carl R.Rogers

Roger berpendapat bahwa belajar merupakan sebagai fungsi keseluruhan

kepribadian karena dalam belajar harus ada keterlibatan intelektual dan

emosional dalam diri siswa,oleh karena itu motivasi belajar harus beriorentasi

kepada agar pengajaran penuh bermakna atau belajar makna adanya

keterlibatan dari segi proses pembelajaran sendiri melibatkan aspek kognisi

dan aspek emosional anak didik.


BAB 4

PERBEDAAN INDIVIDU

A. Perbedaan Individu

Perbedaan individu berkaitan dengan “psikologi pribadi”yang mejelaskan tentang

perbedaan dan persamaan secara psikologis antar individu dalam lingkungan sosial.

B. Sumber Perbedaan Individu

Perbedaan yang muncul pada setiap individu yang identik menunjukkan bahwa

perbedaan antara satu individu yang lainnya merupakan sebuah keniscayaan.

Secara Umum yang memengaruhi perbedaan indvidu adalah faktor bawaan dan

faktor lingkungan.

1. Faktor Bawaan

Faktor keturunan merupakan faktor biologis yang di wariskan melalui mekanisme

genetika.

2. Faktor lingkugan

Faktor perbedaan individu adalah lingkungan alam dan lingkungan sosial meliputi

status sosial ekonomi,pola asuh, budaya dan juga urutan kelahiran.

a. Lingkungan Alam.

b. Lingkungan Soaial Ekonomi

c. Pol Asuh Orang Tua

d. Budaya Masyarakat Setempat

e. Urutan Kelahiran

C. Apek Perbedaan Individu

Berikut ini aspek perbedaaan individual peserta ddik:

1. Perbedaan Kecakapan Motorik

Keterampilan motorik adalalah kemampuan untuk mengkoordinasikan kerja saraf

motorik oleh saraf pusat melakukan aktivitas.


2. Perbedaan Intelegensi

Intelegensi adalah salah satu kemampuan berkaitan dengan metal ,pikiran

bagian dari proses kognitif.

3. Perbedaan Kecakapan Bahasa

Kemampuan masing-masing individu dalam bahasa berbeda ,masing-masing

individu mengekspresikan pemiase kirannya dalam bentuk kata-kata frase yang

bermakna dengan cara yang sangat berbeda

4. Perbedaan Latar Belakang

Dalam kelompok siswa di semua tingkatan , perbedaan latar belakang dapat

menghambat hasil mereka , terlepas dari potensi individu untuk mengusai materi

pembelajaran.

5. Perbedaaan Keadaan Fisik

Perbedaan segi fsisk melihat dari tinggi badan, berat badan, dan koordinas

organ-organ tubuh

6. Perbedaan psikologi

Perbedaan individu peserta didik juga terlihat dari aspek psikologinya.

7. Perrbedaan bakat

Kemampuan khusus yang dikenakan sejak lahir.


BAB 5

GAYA BELAJAR DAN GAYA BERFIKIR

A. Gaya Belajar

1. Pengetian Gaya Belajar

Gaya belajar adalah salah satu istilah yang paling banyak digunakan dalam

kaitanyan dengan pemelajaran siswa.

2. Jenis Gaya Belajar

1. Gaya Belajar Auditori

Gaya belajar biasanya disebut juga sebagai gaya belajar pendengar.orang-

orang yang memiliki gaya belajar pendengar mengandalkan proses

belajarnya melalui pendengaran .

2. Gaya Belajar Visual

Gaya belajar dengan cara melihat sehingga mata memegang peranan

penting. Siswa dengan tipe ini mencari informasi dengan cara membaca dan

melihat teks dari buku atau papan tulis.

3. Gaya Belajar Kinestetik

Gaya belajar dengan cara mengutamakan gerakan fisik untuk bekerja dan

indra perasa untuk menyentuh .

B. Gaya Berfikir

1) Pengertian Berfikir

Pengertian berfikir secara umum adalah aktivitas mental yang dikelola oleh otak

untuk manipulasi informasi dalam memecahkan masalah tertentu dan

menghasilkan ide baru.

2) Proses Berfikir

Proses berfikir merupakan proses mental secara almiah dan sistematis atau

proses penerimaan dan pengelolaan informasi memahami ,mengindentifikasi


permasalahan dengan cara menggabungkan konsep.Didalam proses berfikir

untuk mendapatkan ide baru tentunya adanya langkah yang dilalui dari berfikir.

1. Proses pembentukan pengertianyaitu menganalisis

2. Pembentukan pendapatan yaitu menghubungkan dan menggabungkan

antara dua pengertian atau lebih ,sehingga menajadi tanda masalah itu .

3. Penarikan kesimpulan atau pembentukan keputusan yaitu menggabungkan

beberapa pendapat tersebut untuk kita menarik kesimpulan dari kesimpulan

yang sudah ada.

3) Gaya Berfikir

Berfikir merupakan cara yang digunakan seseorang untuk mengelola

kemampuannya.

Berfikir realistik dapat dilakukan dengan tiga cara ,yaitu ;

1. Berfikir deduktif adalah proses berfikir yang menerapkan kenyataan-

kenyataan yang berlaku umum kepada hal yang bersifat khusus.

2. Berfikir induktif merupakan generalisasi dari hal-hal khusus .Berfikir evaluatif.

3. Berfikir evaluatif adalah dengan menilai baik buruk nya atau tepat-tidaknya

suatu gagasan.

a) Berfikir Kritis

Kemampuan berfikir kritis sangat perlu diperhatikan dalam pengembangan berfikir

siswa.siswa yang berfikir kritis merupakan siswa mampu menyimpulkan apa yang

diketahuinya dari informasi yang relvn sebagai pendukung pemecahan masalah.

Gaya berfikir kritis siswa menurut facione dapat dilihat dari indikator.

1. Interpretation, yaitu siswa mampu memahami maksud dari suatu

situasi,data,penilaian ,aturan prosedur atau kriteria yang bervariasi.

2. Analysis,siswa mampu mengklarifikasikan berdasarkan hubungan antara

informasi dan kosep yang ada dalam masalah.

3. Evaluation, yaitu siswa mampu menilai kredibilitas pernyataan dari suatu

pendapat atau menilai berdasarkan hubungan informasi dan konsep.


4. Inference, yaitu siswa mampu mengindentifikasi yang dibutuhkan dalam rasional.

5. Explanation ,yaitu mampu mengungkapkan atau menyatakan penalaran.

6. Self-ragulation,yaitu mampu memiliki kesadaran memeriksa kognitif.

b) Berfikir Kreatif

Berfikir kreatif mempunyai mekanisme atau proses.ada 5 tahap berfikir kreatif

diantaranya :1.) orientasi,2.) preparasi,3.) Inkubasi, 4.) Iluminasi,5.) verifikasi.

4) Upaya Meningkatkan Gaya Berfikir Kritis dan Kreatif

Menguraikan tahap-tahap yang dilakukan oleh guru yaitu :

1. Berfikir Terbuka

2. Rasa ingin tahu Yang Kuat

3. Kehati-hatian dalam Menemukan Informasi

Sedangkan untuk mengembangkan gaya berfikir kreatif siswa,upaya yang

dilakukan guru adalah :

1.) Mengembangkan Brainstorning,

2.) Menyediakan lingkungan yang kreatif

3.) jangan terlalu mengatur murid

4.) Mendorong motivasi internal

5.) Mendorong pikiran yang fleksibel dan main-main

6.) Memperkenalkan murid dengan orang-orang kreatif


BAB 6

MEMOTIVASI BELAJAR

A. Motivasi Belajar

1. Pengertian Motivasi

Motivasi adalah proses yang menjelaskan mengenai kekuatan ,arah,dan ketekunan

seseorang dalam upaya untuk mencapai tujuan .

2. Proses Terjadinya Motivasi

Psikolog meyakini bahwa semua motivasi berasal dari suatu ketegangan yang terjadi

dalam diri karena kebutuhan yang tidak terpenuhi

1) Teori Kebutuhan

a. Teori Kebutuhan Abraham Maslow

Manusia memiliki 5 kebutuhan dasar yang menjadi dorongan motivasi

1. Physiological Need

2. Safety Needs

3. Social Needs

4. Esteem Needs

5. Self Actualizaation

b. Teori ERG Clyton Aldefer

Clayton Aldefer menjelaskan tentang tiga kebutuhan-kebutuhan manusia.

1. Existence

2. Relatedness

3. Growth

c. Teori Kebutuhan John W.Atkinson dan Mc Clelland

Teori ada 3 macam dorongan dalam diri orang yang termotivasi yaitu :

1. Need for achievment


2. Need for power

3. Need for affiliation

2) Teori Harapan Victor Vroom

victor vroom yang menjelaskan bahwa kekuatan dari suatu kecenderungan untuk

bertindak dalam cara tertentu tergantung pada kekuatan suatu harapan dengan hasil

yang ada .

3. Pengertian Motivasi Belajar

Motivasi belajar sesuatu yang mendorong ,melakukan aktivitas menggerakan dan

mengarahkan siswa dalam belajar.

1. Faktor-Faktor Mempengaruhi Motivasi Belajar

a. Faktor Internal ,faktor yang yang berasal dari dalam diri siswa itu sendiri

terdiri dari aspekfisiologi dan psikologi

1. Aspek fisiologis yang berhubungan dengan dengan kebutuhan siswa

2. Apek psikologi berhubungan dengan intelegensi ,minat ,bakat ,perhatian

b. Faktor Eksternal, yitu faktor yang mempengaruhi dari luar diri siswa

1. Pengaruh lingkungan keluarga seperti keluarga yang penuh kedamaian

dan ketntraman,pola asuh orang tua dan ekonomi

2. Pengaruh lingkungan sekolah yaitu guru dan pihak sekolah dalam

memberikan saran dan prasarana sekolah.

3. Pengaruh lingkungan masyarakat memberikan dampak yang signifikan.

Satrock membagi faktor yang mempengaruhi motivasi belajar ini menjadi

dua menjadi jenis-jenis memberikan motivasi belajar bagi siswa :

a. Motivasi Belajar Ekstrinsik

Merupakan dorongan untuk mencapai tujuan .

b. Motivasi Belajar Intrinsik

Dorongan melakukan sesuatu keran itu sendiri.

2. Fungsi Motivasi Dalam Belajar


Dua fungsi Motivasi dalam proses pembelajaran yang dikemukakan oleh wina

sanjaya yaitu : Mendorong siwa untuk beraktivitas , Sebagai pengarah

Sudirman mengemukakan 3 fungsi yaitu :

a. Mendorong manusia untuk berbuat

b. Menuntun arah perbuatan

c. Menyeleksi perbuatan

B. Upaya Meningkatkan Motivasi

Poin meningkatkan motivasi siswa adalah :

1. Memberi angka

2. Hadiah

3. Kompetisi persaingan

4. Pujian

5. Hukuman

C. Murid Berprestasi Rendah dan Sulit Didekati

Strategi guru dalam meningkatkan siswa yang susahdidekati dan berprestasi rendah.

1. Siswa tidak bersemangat

a. Siswa berprestasi rendah dan ekspektasi rendah

b. Siswa dengan sindrom kegagalan

c. Siswa melindungi harga diri dengan menghindari kegagalan

2. Siswa yang tidak memiliki ketertarikan

Upaya yang lakukan oleh guru adalah :

a. Melakukan hubungan yang positif kepada siswa.

b. Menjadikan suasana belajar di sekolah jadi menarik dan meyenangkan.

c. Hindari perbandingan dan mentor bagi siswa


BAB 7

LUPA DALAM BELAJAR

A. Memori

1. Enconding

Proses memasukan informasi dalam memori.proses enconding hampir mirep

dengan istilah atensi.

2. Penyimpanan

Penyimpanan dalam memori mempunyai perbedaan jangka waktu.

a. Memori Sensoris

b. Memori jangka pendek

c. Memori jangka panjang

3. Mengambil kembali

Setelah siswa menyimpan informasi kedalam memori kemungkinan siswa

mampu mengambil kembali informasi tetapi mungkin melupakan diantaranya.

B. Lupa Dalam Belajar

1. Pengertian Lupa

Lupa adalah gejala dimana informasi yang telah disimpan dalam memori atau

otak tidak dapat ditemukan kambali untuk dipergunakan.Lupa terjadi karena

terjadinya konflik dalam memori atau otak dan banyak lagi faktor faktor yang

menyebabkan lupa seperti yang diuraikan sebagai berikut.

1. Decay theory.

2. Interference theory

3. Lupa terjadi karena informasi tidak tersimpan dalam memori jangka panjang.
a. Teori retrieval failure

b. Teori ini hampir sama dengan teori interferensi bahwa informasi sudah

ada dalam memori jangka panjang , tetapi kegagalan untuk mengingat

kembali lebih disebabkan tertimpa dengan informasi yang baru.

1. Lupa Dalam Belajar

Lupa dipengaruhi oleh banyak faktor terutama gangguan-gangguan yang

bersifat kejiwaan .

2. Faktor Penyebab lupa

Siswa yang mengalami lupa dalam belajar penyebab nya dipengaruhi

oleh :

a. Adanya gangguan konflik antara item informasi atau materi yang ada

dalam sistem memori siswa

b. Adanya tekanan terhadap item yang telah ada baik sengaja maupun

tidak .

c. Perubahan situasi lingkungan antara waktu belajar dengan waktu

mengingat kembali

d. Perubahan sikap dan minat siswa terhadap proses dan situasi belajar

e. Karena materi yang telah dipelajari tidak pernah digunakan atau

dihafalkan siswa

f. Karena adanya perubahan urat saraf otak akibat terserang penyakit

3. Meningkatkan daya ingat

Upaya yang dilakukan guru untuk meningkatkan daya ingat siswa untuk

menyimpan informasi dalam memori jangka panjang.

a. Menggunakan strategi yang menyenangkan

b. Melakukan pengulangan materi

c. Belajar lebih
BAB 8

JENUH DAN STRES DALAM BELAJAR

A. Kejenuhan Belajar

1. Pengertian Kejenuhan Belajar

Jenuh istilah yang selalu diartikan banyak orang dengan bosan,rasa malas,sama

saja.

Beberapa pendapat ahli tentang aspek kejenuhan belajar,Schaufeli & Enzemann,

menyatakan bahwa aspek-aspek kejenuhan belajar adalah :

1. Kelelahan emosi : Perasaan depresi ,rasa sedih ,kelelahan ,emosional,

kemampuan mengendalikan emosi,ketakutan yang tidak berdasar ,dan

kecemasan.

2. Kelelahan fisik : gejala yang terjadi pada kelelahan fisik adalah sepeerti

sakit kepala,mual,pusing , gelisah,otot-otot sakit,gangguan tidur,masalah

seksual.

3. Kelelahan kognitif : Ketidak berdayaan ,kehilangan harapan dan makna

hidup ,ketahutan dirinyamenjadi gila, perasaan tidak berdaya dan dirinya

tidak mampu untuk melakukan sesuatu ,perasaan gagal selalu

menghantui , penghargaan diri yang rendah,munculnya ide bunuh diri/

4. Kehilangan motivasi :Kehilangan semangat ,kehilangan idealisme,kecewa

,kebosanan,demoralisasi.

2. Faktor Penyebab Kejenuhan


1. Pembelajaran yang menonton

2. Tidak memahmi kondisi siswa

3. Upaya Mengtasi Kejenuhan

1. Gunakan Metode Bervariasi

2. Belajar menyenangkan dan penuh makna

3. Menghilangi ketegangan mental

B. Stres Belajar

1. Pengertian Stres Belajar

Stres belajar diaertikan sebagai tekanan yang dihadapi anak berkaitan dengan

sekolah ,dipersiapkan secara negatif,dan berdampak pada kesehatan

fisik ,psikis,performasi belajarnya.

2. Dampak Stres Belajar

1. Fisik

2. Emosional

3. Intelektual

4. interpesonal

3. Faktor Penyebab Stres Belajar

1. Frustasi

2. Konflik

3. Tekanan

4. Self-Imposed

4. Tahapan Stres

1. Stres tahap I Merupakan tahapan stres yang paling ringan,dan biasanya

disertai dengan perassaan semangat bekerja besar atau menyelesikan tugas

sekolah

2. Stres belajar tahap II pada tahap ini dampak stres yang semula

“menyenangkan” mulai menghilangkan dan timbul keluhan yang duisebab

kan karena kurang istirahat.


3. Stres Tahap III Merupakan keadaan yang akan terjadi apabila seseorang

tetap memaksa dirinya dalam pekerjaan tanpa menghiraukan keluhan stres

pada tahap II.

4. Stres tahap IV tidak jarang seseorang yang memeriksakan diri ke dokter

karena keluhan-keluhan yang mengalami stres tahap III.

5. Stres tahap V keadaan lanjutan yang ditandai dengan keadaan kelelahan fisik

dan mental yang semakin mendalam/

6. Stres tahap VI Tahapan ini merupakan tahapan klimaks seseorang akan

mengalami serangan panik dan persaan takut mati.


BAB 9

KESULITAN DALAM BELAJAR

A. Kesulitan Belajar

1. Pengertian Kesuitan Belajar

Kesulitan Belajar merupakan suatu bentuk gangguan dalam satu atau lebih dari

faktor fisik dan psikis yang mendasar yanng meliputi pemahaman atau

penggunaan bahasa ,lisan atau tulisan yang dengan sendirinya muncul sebagai

kemampuan tidak sempurna untuk mendengarkan ,berfikir

berbicara,membaca ,menulis atau membuat perhitungan matematikal, termasuk

juga kelemahanmotorik ringan gangguan emosional atau akibat keadaan

ekonomi ,budaya,atau lingkungan yang tidak menguntungkan.

2. Karakter Siswa Dengan Kesulitan Belajar

 Hasil belajar siswa yang rendah

 Hasil belajar siswa tidak sama dengan usaha dalam belajar

 Lambat dalam melaksanakan tugas

 Menunjukan sikap yang kurang wajar

 Menujukan prilaku yang kurang tepat seperti suka bolos

 Menujukan gejala emosi yang kurang wajar menghadapi situasi

3. Faktor Penyebab Kesulitan Belajar

1. Faktor internal

a. Faktor fisiologis

b. Faktor psikologis

2. Faktor eksternal

a. lingkungan keluarga berkaitan pola asuh berupa perhatian kasih sayang

b. lingkungan sekolah
c. lingkungan masyarakat

B. Ketidakmampuan Belajar

1. Disleksia (Dyslexia)

Seorang anak dikatakan menyandang disleksia jika terdapat perbedaan yang

signifikan antara prestasi yang diproleh dan kapasitas yang dimiliki.

2. Disgrafia (Dysgraphia)

Disgrafia merupakan kelainan yang dialami anak akibat gangguan integrasi

visual motor.

3. Diskalkulia (Dyscalculia)

Diskalkulia adalah gangguan pada pelajaran berhitung,pelajaran yang berkaitan

dengan berfikir lofgis dan penguasaan.

C. Prosedur Pelaksanaan Diagnosis Kesulitan Belajar

Sebelum dilakukan diagnosis maka perlu diketahui kesulitan yang dialami siswa yaitu

: Jenis kesulitan,Bidang studi, sifat kesulitan,faktor penyebabnya.

Setelah mengetahui kesulitannya yang dialami oleh iswa adapun langkah-langkah

diagnosis kesulitan belajar siswa yaitu : mengidentifikasi,melokalisasi letak kesulitan

belajar,memperkirakan alternatif bantuan,menentuka faktor penyebab kesulitan

belajar,tindak lanjut
BAB 10

KENAKALAN REMAJA

A. Kenakalan Siswa

1. Defenisi Kenakalan Siswa

Kenakalan siswa merupakan sifat siswa yang tidak dapat dapat mengendalikan

dan mengontrol ekspresi emosi yang ditunjukan melalui tingkah laku,perbuatan

siswa yang merugikan dirinya atau orang lain.

2. Bentuk-bentuk Kenakalan Siswa

Menurut wright membagi jenis-jenis kenakalan remaja ataupun siswa dalam

beberapa keadaan : neurontic delinquency,unsocialized delinquent,pseudo social

deliquent.

Zakiyah Dradjat mengelompokan kenakalan menjadi 2 jenis kenakalan yaitu :

 kenakalan ringan (keras kepala,tidak patuh pada orang tua, bolos

sekolah,tidak mau belajar,sering berkelahi ,suka berkata-kata tidak

sopan,cara berpakaian yang mengganggu ketentraman dan kenyamanan

orang lain.

 Kenakalan berat (mencuri menfitnah ,merusak barang milik orang

lain,ngebut ,minuman keras,judi,kenakalan seksual

3. Faktor Yang Mempengaruhi Kenakalan Remaja

1. Kemiskinan yang menerpa keluaraga

2. Disharmoni antara bapak dan ibu

3. Perceraian

4. Pergaulan negatif dan teman yang jahat

Selain itu juga kenakalan remaja itu disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor

internal dan faktor eksternal


1. Faktor internal adalah faktor yang berasal didalam diri anak itu sendiri seperti

pertumbuhan fisiologi dan psikologis anak bermasalah seperti kesehatan dan

lemah fisik.

2. Faktor eksternal adalah faktor yang mempengaruhi dari luar yaitu :

a. Faktor –Faktor dirumah tangga

b. Faktor-Faktor dimasyarakat

c. Faktor – Faktor yang berasal dari sekolah

Faktor kenakalan siswa diuraiakan kartono yaitu :

1. Delinquency individual

2. Delinquency situsional

3. Deliquency sistematik

4. Delinquency kumulatif

Anda mungkin juga menyukai