Anda di halaman 1dari 2

Tahapan Proyek (Project Phases) dikaitkan dengan Sistem

Pengadaan Jasa berbasis tipe Tradisional ( Construction


Procurement on the Basis  of Traditional Category )

Nama :

 Zalna Fitra F 111 17 009


 Yahya Jama Pongsoda F 111 17 015
 Liliani Oktavin Hande F 111 17 019
 Riski Ramadhan Layuk F 111 17 022
 Ummulchair Jureje F 111 17 023
 Yeziel Duma Londong F 111 17 028
 Yuningsi F 111 17 030
 Muhammad Akbar P F 111 17 044
 Muhammad Nur Septian F 111 17 045
 Fadhel Fabryan F 111 17 050
 Oktaviani Ayu Mantika F 111 17 052
 Moh.Resky Anugrah F 111 17 063
 Antung Firdaus F 111 17 076
Secara garis besar tahapan proyek konstruksi dapat dibagi menjadi :

1. Tahap Perencanaan ( Planning )


2. Tahap Desain/Perancangan ( Design )
3. Tahap Pengadaan/pelelangan
4. Tahap Pelaksanaan

Selanjutnya berkaitan dengan sistem tradisional :

1. Ciri atau Karakteristik dari Traditional Procurement adalah :

 Proses atau tahapan desain dan konstruksi dilakukan terpisah dan berurutan


 Owner menugaskan Konsultan Desain untuk menghasilkan desain dan dokumen
desain yang lengkap.
 Sebelum dilakukan proses tender dan penetapan Kontraktor, seluruh desain dan
dokumen yang melengkapinya harus selesai secara lengkap, baik planning,
gambar, spesifikasi (umum, teknis, material) dan draft Bill of Quantity (BOQ)
termasuk untuk pekerjaan yang memerlukan sub-Kontraktor Spesialis.

2. Kelebihan Traditional Procurement :


 Owner mendapatkan desain dan masukan atas biaya yang diperlukan untuk
pembangunan, secara independen dari Konsultan.
 Owner mendapatkan kepastian desain dan perkiraan biaya yang lebih baik
sebelum penandatanganan kontrak.
 Owner mendapatkan mutu desain atau desain khusus yang lebih baik sesuai
dengan kebutuhan.

3. Kekurangan Traditional Procurement :


 jangka waktu yang relatif lama : tahapan atau proses desain dan konstruksi harus
berurutan dan tidak dapat berlangsung pararel atau bersamaan, satu tahap harus
selesai sebelum dapat melangkah ke tahap atau proses berikutnya
 Kontraktor tidak terlibat atau sangat kecil keterlibatannya dalam proses desain,
yang pada konstruksi yang kompleks akan beresiko menimbulkan masalah desain
yang tidak dapat dilaksanakan (dibangun) -- karena ketidaksinkronan atau
ketidaksesuaian antara teori desain dan teknologi pelaksanaan konstruksi yang
ada
 Owner harus memahami dan memastikan kemampuan pembiayaan di awal,
karena kerangka BQ dan perkiraan besaran pembiayaan sudah distrukturkan di
awal pelaksanaan tender.

Anda mungkin juga menyukai