Makalah Koordinasi
Makalah Koordinasi
PEMBAHASAN
1
teratur dari upaya kelompok untuk memberikan kesatuan tindakan dalam
mengejar tujuan bersama".
2
f. Informasi keputusan mengalir cepat ke semua pihak yang ada dalam
sistem jaringan koordinasi.
g. Tidak merugikan pihak-pihak yang berkoordinasi.
h. Pelaksanaan tepat waKepala Sekolah.
i. Semua masalah terpecahkan.
j. Tersedianya laporan tertulis yang lengkap dan rinci oleh masing-
masing stakeholder.
3
Kegiatn koordinasi sangat perlu di lakukan hal itu bertujuan agar terciptanya
kopersi yang sebagai berikut :
a. Terkoordinir
b. Harmonis
c. Terarah
d. Terintegrasi
e. Tersinkronisasi
Koordinasi merupakan langkah langkah kerja yang sangat ideal di antara
mereka yang bekerja di berbagai bagian guna menciptakan hasil yang nyata.
Dalam koordinasi sangat di perlukan sikap – sikap sebagai berikut :
- System komunikasi yang baik
- Umpan balik yang positif
4
h. Untuk memperlancar pelaksanaan tugas dalam rangka mencapai tujuan
pendidikan dengan sumberdaya pendidikan yang terbatas;
i. Mencegah terjadinya konflik internal dan eksternal sekolah yang kontra
produktif;
j. Mencegah terjadinya kekosongan ruang dan wakepala Sekolah; dan
k. Mencegah terjadinya persaingan yang tidak sehat.
5
a. Perbedaan dalam orientasi terhadap tujuan tertentu. Para anggota dari
departemen yang berbeda mengembangkan pandangan mereka sendiri
tentang bagaimana cara mencapai kepentingan organisasi yang baik.
Bagian penjualan menganggap bahwa diversifikasi produk harus lebih
diutamakan daripada kualitas produk. Bagian akuntansi melihat
pengendalian biaya sebagai faktor paling penting sukses organisasi.
Bagian pemasaran mengemukakan desain produk sebagai yang paling
esensial.
b. Perbedaan dalam orientasi waktu. Manajer produksi akan lebih
memperhatikan masalah-masalah yang harus dipecahkan segera atau dalam
periode waktu pendek. Bagian penelitian dan pengembangan lebih terlibat
dengan masalah-masalah jangka panjang.
c. Perbedaan dalam orientasi antar pribadi. Kegiatan produksi mengemukakan
komunikasi dan pembuatan keputusan yang cepat agar prosesnya lancar,
sedang bagian penelitian dan pengembangan mungkin dapat lebih santai dan
setiap orang dapat mengemukakan pendapat serta berdiskusi satu dengan
yang lain.
d. Perbedaan dalam formalitas struktur. Dalam departemen produksi di mana
kuantitas dan kualitas diawasi secara ketat, proses evaluasi dan balas jasa
dilakukan formal. Dalam departemen personalia standar pelaksanaan dapat
lebih longgar, di mana karyawan dievaluasi kualitas kerjanya selama periode
waktu tertentu.
6
Penerapan tujuan dan rencana
7
b. Hubungan-hubungan lateral (horizontal) yaitu melalui pemotongan rantai
perintah, hubungan-hubungan lateral membiarkan informasi di
pertukarkan dan keputusan dibuat pada tingkat hirarki dimana informasi
yang dibutuhkan ada.
8
2.11 Pengurangan kebutuhan akan koordinasi
Ada dua metode pengurangan kebutuhan koordinasi, yaitu :
a. Penciptaan sumber daya-sumber daya tambahan yaitu memberikan
kelonggaran bagi satuan-satuan kerja. Penambahan tenaga kerja, bahan
baku atau waktu, tugas diperingan dan masalah-masalah yang timbul
berkurang.
b. Penciptaan tugas-tugas yang dapat berdiri sendiri yaitu teknik ini
mengurangi kebutuhan koordinasi dengan mengubah karakter satuan-
satuan organisasi. Kelompok tugas yang dapat berdiri sendiri diserahi
suatu tanggung jawab penuh salah satu organisasi operasi (perusahaan).
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Koordinasi adalah inti dari manajemen dan implisit dan melekat pada
semua fungsi manajemen. Jika tidak ada koordinasi pada suatu manajemen,
maka manajemen itu kita anggap telah gagal. Jika tidak ada koordinasi maka
manajemen tersebut akan berantakan karena tidak nyambungnya informasi
yang di dapat dari individu satu ke individu yang lain yang ada di dalam satu
manajemen.
Koordinasi sangatlah dibutuhkan dalam setiap organisasai ataupun
kelompok apapun, demi tercapainya segala tujuan yang hendak dicapai.
Komunikasi merupakan suatu kunci utama dalam tercapainya suatu koordinasi
yang efektif. Pada dasarnya koordinasi merupakan suatu pemrosesan
informasi. Di sini peranan menejer sangat dibutuhkan dalam melaksanakan
tugasnya dalam bidang pengontrolan, pengawasan dan evaluasi. Kedekatan
hubungan dan kelancaran informasi antara menejer dengan bawahan pun juga
sangat perlu diperhatikan agar dalam pelakasanaan tugas tidak terdapat
kesalahan informasi (miss comunications) ataupun tekanan dalam bekerja.
Sehingga dengan koordinasi yang baik dapat mempermudah suatu
organisasi menjadi lebih maju karena tercapainya tujuan dari organisasi
tersebut.
10