Anda di halaman 1dari 5

Rumah Adat Melayu Riau

1. Rumah Adat Melayu yang disebut Rumah Atap Lontik

Rumah Atap Lontik

Rumah Melayu Atap Lontik ialah rumah adat yang berasal dari Kabupaten Kampar Provinsi Riau.
Nama lain rumah adat Riau bias disebut dengan rumah Lancang atau Pancalang. Mungkin muncul
pertanyaan dikepada Anda, mengapa disebut dengan sebutan Lancar atau Pancalang? Hal ini karena
rumah ini memiliki hiasan di dinding depan rumah dengan bentuk perahu.

Dilihat dari kejauhan rumah ini akan terlihat seperti rumah-rumah perahu yang biasa dibuat
oleh penduduk.

Kebudayaan Minangkabau konon mempengaruhi keberadaan rumah adat Atap Lontik ini.
Karena sebagian besar rumah ini terdapat di daerah yang berbatasan langsung dengan Sumatera Barat.

Anak tangga rumah yang berjumlah lima atau bilangan ganjil lainnya ini dinilai sebagai sebuah
keunikan bagi kebanyakan orang.

Memilih angka lima karena mereka meyakini tentang agama Islam yang berdiri atas lima
perkara. Yakni Syahadat, Sholat, Zakat, Puasa dan Naik Haji itulah alasan mereka memilih angka lima.
Bentuk tiang pada rumah ini juga bervariasi, ada yang segi empat, segi enam, segi tujuh, segi delapan
dan segi sembilan.

2. Rumah Adat Melayu Atap Limas Potong


Rumah Atap Limas
Potong

Rumah Atap Limas Potong Adalah rumah adat tradisional suku Melayu yang hidup di Riau.
Rumah Atap Limas Potong ini memiliki atap yang berbentuk seperti halnya bangun limas yang
terpotong. Kita dapat menemuinya di Provinsi Riau.

Sebagaimana rumah adat Riau lainnya, rumah ini juga termasuk dalam kelompok rumah
panggung. Panggung pada rumah ini memiliki tinggi sekitar 1.5 meter dari permukaan tanah. Luas
tidaknya rumah ini tergantung kemampuan dan keinginan pemilik.

Semakin kaya orangnya, maka semakin besar pula rumahnya dan juga semakin banyak hiasan
yang ada. Akan tetapi hal itu tidak menjadi patokan utama yang menentukan basar kecilnya rumah ini.
Tergantung keinginan dan kehendak dari sang pemilik rumah.

3. Rumah Adat bernama Melayu Lipat Kajang


Rumah
Melayu
Lipat
Kajang

Rumah Melayu Lipat Kajang Memiliki bentuk menyerupai bentuk perahu menjadi alasan
disebutnya dengan Lipat Kajang. Ujung atas bangunan rumah ini melengkung ke atas dan sering disebut
dengan Lipat Kejang atau Pohon Jerambah oleh masyarakat setempat.

Sayangnya, rumah khas Riau ini jarang atau bahkan tidak lagi digunakan. Salah satu penyebab
hilangnya kebudayaan ini karena adanya konsep atau arsitektur bangunan dari Negara Barat.

4. Rumah Adat Melayu Yang Dikenal Sebagai Rumah Belah Bubung


Rumah Belah Bubung

Rumah Adat Belah Bubung juga merupakan rumah dengan struktur panggung dengan tinggi
sekitar 2 meter dari permukaan tanah. Sama seperti kebanyakan rumah adat Melayu.

Kenapa dinamakan demikian?

Diberi nama Belah Bubung karena rangka atap dari rumah adat Kepulauan Riau ini dibuat
menggunakan Bubung (bambu) dan desainnya seperti terbelah dua.

Rumah Belah Bubung secara umum dibuat menggunakan material yang berasal dari alam.
Untuk tiang, gelagar, tangga, bendul, dan rasuk digunakan kayu; dinding dan lantai menggunakan
papan; sementara atapnya yang berbentuk seperti pelana kuda terbuat dari daun nipah atau daun
rumbia.
5. Balai Salaso Jatuh

Rumah Balai Salaso Jatuh

Balai salaso jatuh merupakan sebuah bangunan yang digunakan untuk musyawarah dan kegiatan
bersama lainnya. Jadi bisa disimpulkan bahwa Balai Salaso Jatuh yang berasal dari Riau ini tidak
digunakan untuk rumah pribadi. Tetapi digunakan untuk keperluan musyawarah dan kegiatan umum
lainnya.

Ternyata, rumah adat Melayu ini memiliki sebutan – sebutan lain yang juga dikenal di kalangan
masyarakat sekitar. Ada pun sebutan itu, seperti Balai Panobatan, Balirung Sari, Balai Karapatan dan
masih banyak lagi. Namun akhir-akhir ini fungsi bangunan ini digantikan oleh rumah penghulu atau
masjid.Rumah khas Riau ini mempunyai selaras keliling, dan memiliki lantai yang lebih rendah dari
ruangan tengah. Selain itu Balai Salaso Jatuh juga diperindah dengan berbagai macam ukiran yang
berbentuk tumbuhan atau hewan. Setiap ukiran yang terdapat di bangunan ini memiliki sebutan
masing-masing.

Anda mungkin juga menyukai