Anda di halaman 1dari 4

Rencana Kerja Operasional / Individual Kegiatan Kepenghuluan

A. PENDAHULUAN

1. Latar belakang

Tugas pokok Kementerian Agama adalah menyelenggarakan sebagian


tugas pemerintahan di bidang keagamaan. Salah satu tugasnya adalah
menyelenggarakan pelayanan pencatatan NR bagi warga negara yang
beragama Islam seperti tercantum dalam Undang-undang Nomor 22 tahun
1946 dan Undang-undang Nomor 1 tahun 1974.

Kantor Urusan Agama (KUA) adalah unit kerja Kementerian Agama


yang bersinggungan langsung dengan masyarakat yang di dalamnya terdapat
Jabatan Fungsional Khusus yakni Penghulu yang bertugas menjadi pelaksana
tugas Undang-undang nomor 16 tahun 2019 perubabahan undang-undang
nomor 1 tahun 1974.

Penghulu merupakan pelaksana administartor pada pelayanan


perkawinan serta fungsi pelayanan keagamaan lainnya sehingga pelayanan
terhadap ummat terwujudkan. Perkembangan era digitaslisasi mendorong pula
kemampuan penghulu harus menyelaraskan dengan perkembangan yang ada.
Adanya kewajiban-kewajiban yang berkaitan dengan tupoksinya tidak terlepas
dari digitalisasi termasuk pengajuan Daftar Usul Penetapan Anga Kredit
(DUPAK) yang mengharuskan penghulu untuk menguasai IT.

2. Dasar hukum

a. Undang-undang nomor 16 tahun 2019 tentang perkawinan perubahan dari


undang-undang nomor 1 tahun 1974.

b. PermenPANRB nomor 9 tahun 2019 tentang jabatan fungsional penghulu.

c. Peraturan Menteri Agama Nomor 16 Tahun 2021 tentang Petunjuk Teknis


Jabatan Fungsional Penghulu Pasal 28 ayat (3).

d. Surat Edaran Dirjen Bimas Islam Nomor B- 3480 / Dt.III.II.1 / HK.00.7 / 05 /


2022.
B. MAKSUD DAN TUJUAN

Dalam rangka menunjang kinerja penghulu yang terukur dan terarah harus
adanya rencana di awal tahun sebagai alat ukur keberhasilan penghulu dalam
mengemban tugas pokok dan fungsinya baik sebagai ASN maupun sebagai
penghulu. Penghulu di samping sebagai ASN juga menjalankan fungsi kepenghuluan
sebagai jabatan yang di embannya, rencana kerja operasional yang merupakan
rencana individual penghulu dalam rangka mengarahkan dan mendisiplinkan
kinerjanya selama rentang waktu satu tahun kedepan. Acuan inilah yang menjadi
barometer keberhasilan penghulu dalam menjalan kan tugasnya sesuai amanat
Undang-undang nomor 16 tahun 2019 tentang perkawinan perubahan dari undang-
undang nomor 1 tahun 1974.

C. INDIKATOR KELUARAN

1. Output/hasil yang diperoleh dari kegiatan kepenghuluan yang dilakukan:


a. Dalam bentuk persentase

D. WAKTU PELAKSANAAN

E. PENUTUP







.
.
,









P
e
n
g
h
u
l
u

N
a
m
a









.
N
I
P
.










.
.

Keterangan:

- RKO disusun dalam bentuk TOR yang merupakan penjabaran


dari setiap kegiatan kepenghuluan yang tertuang dalam RKT.

Anda mungkin juga menyukai