Anda di halaman 1dari 5

HIPOTESIS PENELITIAN

Pengertian Hipotesis

Kata hipotesis berasal dari kata Yunani “hupo” yang berarti di bawah, kurang atau
lemah; dan “thesis” yang berarti teori atau proposisi/pernyataan yang disajikan sebagai bukti.
Dengan demikian, hipotesis dapat dirumuskan sebagai “pernyataan yang masih lemah
sehingga perlu diuji kebenarannya”.
Terdapat perbedaan pengertian yang mendasar tentang hipotesis dalam penelitian dan
dalam statistik. Dalam penelitian, hipotesis diartikan sebagai jawaban sementara terhadap
suatu rumusan masalah. Penelitian yang tidak melakukan pengujian hipotesis statistik adalah
penelitian deskriptif. Dalam statistik, hipotesis diartikan sebagai taksiran terhadap parameter
(ukuran) populasi, melalui data-data sampel. Hipotesis statistik digambarkan sebagai berikut:

Reduksi/Sampling
Parameter Populasi:
μ
σ
ρ Statistik
(ukuran
sampel):
x
Generalisasi
r
s

A. Jenis-Jenis Hipotesis
Gambar 1.1 Hipotesis Statistik
Hipotesis sangatlah beragam, tergantung dari sudut mana kita memandangnya. Pada
dasarnya, hipotesis dapat digolongkan menjadi menurut (1) rumusan, (2) negasi/afirmatif,
dan (3) arahnya, sebagai berikut ini.

1. Rumusan: hipotesis deskriptif, komparatif, dan korelasional


a. Hipotesis deskriptif
Hipotesis deskriptif adalah suatu pernyataan yang menggambarkan dugaan tentang nilai
suatu variabel mandiri; tanpa membuat perbandingan atau hubungan.
Contoh:
1) Intelligence Quotient (IQ) mahasiswa psikologi Universitas Bina Darma (UBD) adalah
110 Skala Wechsler.
2) Intelligence Quotient (IQ) mahasiswa psikologi Universitas Bina Darma (UBD)

bukanlah () 110 Skala Wechsler.


3) Intelligence Quotient (IQ) mahasiswa psikologi Universitas Bina Darma (UBD) lebih
kecil dari 110 Skala Wechsler.
4) Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) mahasiswa Universitas Bina Darma (UBD) adalah
2,75.

b. Hipotesis komparatif
Hipotesis komparatif adalah suatu pernyataan yang menunjukkan dugaan tentang
perbedaan dalam satu variabel atau lebih pada sampel yang berbeda.
Contoh:
1) Ada perbedaan IQ antara pria dan wanita. Ada perbedaan IQ ditinjau
dari jenis kelamin
2) Ada perbedaan IQ antara mahasiswa laki-laki dan mahasiswa perempuan.
3) Ada perbedaan kinerja antara karyawan yang mendapat reward dan karyawan yang
tidak mendapat reward.

c. Hipotesis korelasional
Hipotesis korelasional adalah suatu pernyataan yang menunjukkan dugaan tentang
hubungan/korelasi antara dua variabel atau lebih.
Contoh:
1) Ada hubungan antara konsep diri dengan kemampuan berkomunikasi
2) Ada korelasi antara konsep diri dengan kemampuan berkomunikasi
3) Ada hubungan antara inteligensi dan motivasi belajar dengan prestasi belajar.
4) Ada hubungan antara inteligensi dan motivasi belajar dengan prestasi belajar dan
kreativitas.

2. Negasi/afirmatif: Hipotesis Null (Ho) dan Hipotesis Penelitian/ Hipotesis Alternatif


(Ha)

a. Hipotesis Null/Nol (Ho)


Hipotesis null/nol (Ho) adalah pernyataan yang menunjukkan dugaan tidak adanya
perbedaan atau tidak adanya hubungan antara parameter (ukuran) populasi dengan
parameter (ukuran) statistik. Dengan kata lain, Ho adalah hipotesis negatif karena
menyatakan penolakan terhadap hipotesis penelitian (Ha).
Contoh:
1) IQ mahasiswa psikologi UBD bukanlah () 110 Skala Wechsler.
2) Tidak ada perbedaan IQ antara pria dan wanita.
3) Tidak ada hubungan antara konsep diri dengan kemampuan berkomunikasi.
4) Tidak ada pengaruh kepuasan kerja terhadap produktivitas kerja pada karyawan
(noneksperimental).
5) Tidak ada pengaruh Achievement Motivational Training (AMT) terhadap efikasi diri
pada siswa (eksperimental).

b. Hipotesis alternatif (Ha)

Hipotesis alternatif (Ha) dikenal juga sebagai hipotesis penelitian. Hipotesis alternatif
adalah kebalikan dari hipotesis nol. Oleh karena itu, hipotesis alternatif adalah pernyataan
yang menunjukkan dugaan adanya perbedaan atau adanya hubungan antara parameter
(ukuran) populasi dengan ukuran statistik (afirmatif).
Contoh:
1) Intelligence Quotient (IQ) mahasiswa psikologi UBD adalah (=) 110 Skala Wechsler.
2) Ada perbedaan IQ antara pria dan wanita.
3) Ada hubungan antara konsep diri dengan kemampuan berkomunikasi.
4) Ada hubungan antara Inteligensi dan Motivasi Berprestasi dengan Prestasi Belajar
Siswa
5) Ada pengaruh kepuasan kerja terhadap produktivitas kerja pada karyawan.
6) Ada pengaruh Achievement Motivational Training (AMT) terhadap efikasi diri pada
siswa.

3. Arah: hipotesis satu arah dan hipotesis dua arah

a. Hipotesis berarah/satu arah (one-tailed)


Hipotesis satu arah (1 ekor/1-tailed) adalah pernyataan yang menunjukkan dugaan arah
perbedaan (lebih besar/kecil) atau hubungan (positif/negatif) pada variabel penelitian.
Contoh:
1) IQ mahasiswa psikologi UBD lebih kecil dari 110 Skala Wechsler; (atau bisa juga
sebaliknya: IQ mahasiswa psikologi UBD lebih besar dari 110 Skala Wechsler).
2) IQ wanita lebih besar daripada IQ pria; (atau bisa juga sebaliknya: IQ pria lebih kecil
daripada IQ wanita).
3) Ada hubungan positif antara konsep diri dengan kemampuan berkomunikasi. Artinya,
semakin tinggi konsep diri, maka akan semakin tinggi juga kemampuan
berkomunikasi. Sebaliknya, semakin rendah konsep diri, maka akan semakin rendah
juga kemampuan komunikasi.
4) Ada hubungan negatif antara kecemasan dengan kemampuan berkomunikasi. Artinya,
semakin tinggi kecemasan, maka akan semakin rendah kemampuan berkomunikasi.
Sebaliknya, semakin rendah kecemasan, maka akan semakin tinggi kemampuan
berkomunikasi.

b. Hipotesis tak berarah/dua arah (two-tailed)


Hipotesis dua arah (2 ekor/2-tailed) adalah pernyataan yang tidak menunjukkan dugaan
arah perbedaan (lebih besar/kecil) atau hubungan (positif/negatif) pada variabel penelitian.
Contoh:
1) IQ mahasiswa psikologi UBD tidak sama atau bukanlah 110 Skala Wechsler (artinya:
bisa lebih besar atau lebih kecil).
2) Ada perbedaan IQ antara pria dan wanita (artinya: IQ pria bisa lebih besar atau lebih
kecil dari IQ wanita).
3) Ada hubungan antara konsep diri dengan kemampuan berkomunikasi (artinya: bisa
berkorelasi positif atau negatif).
2

Perlu diketahui bahwa perumusan suatu hipotesis, apakah satu ekor atau dua ekor,
sangat tergantung pada landasan teori yang melandasi perumusan hipotesis tersebut. Jadi, ada
landasannya; tidak ditentukan dengan sembarangan.
Hipotesis, sebagaimana yang telah dijelaskan di atas, pada kenyataannya dapat
merupakan kombinasi dari ketiga jenis hipotesis tersebut. Kombinasi tersebut dapat dilihat
pada tabel berikut ini.
Tabel 1.1
Ringkasan Jenis Hipotesis
Menurut Rumusan, Negasi, dan Arahnya
RUMUSA
N Deskriptif Komparatifc Korelasional
NEGASI/
AFIRMAT Ho Ha Ho Ha Ho Ha
IF
1
ARAH 2 arah 1 arah 2 arah 1 arah 2 arah 1 arah 2 arah 1 arah 2 arah 1 arah 2 arah
arah

Anda mungkin juga menyukai