Disusun Oleh :
FICRI ARRASYID
15020012
Telah diuji sidangkan dan diberi nilai di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas
Teknologi Industri Program Studi Teknik Elektro Universitas Dirgantara
Marsekal Suryadarma.
TIM PENGUJI
Jabatan Nama Penguji Tanda Tangan
Disahkan Oleh :
Fakultas Teknologi Industri Program Studi Teknik Elektro
Dekan Ketua
i
Parulian Simamora, MSc Bekti Yulianti, ST. MT
Dengan ini menyatakan bahwa SKRIPSI yang saya susun adalah ASLI
yang dibuat berdasarkan penelitian yang telah saya lakukan.
Jakarta, .........................
Penulis
(Ficri Arrasyid)
ABSTRAK
Penjejak merupakan salah satu alat yang terdapat pada Ground Control
Station (GCS). GCS sendiri bisa diartikan sebagai stasiun pengontrol pesawat,
quadcopter, Unmanned Aerial Vehicle (UAV), atau benda terbang lainnya yang
beroperasi di permukaan bumi, bisa di darat maupun di atas kapal laut.
ii
Dalam pengoperasian penjejak, dibutuhkan sebuah alat kendali sebagai
pengontrol pergerakan servo. mengoperasikan penjejak menggunakan Sensor
MPU6050 sebagai kontrol motor servo untuk mengikuti perubahan kecepatan
sudut dari objek, dan modul GPS GY-GPS6MV2 untuk mengetahui posisi titik
koordinat objek.
Rata-rata pembacaan sensor MPU6050 pada sudut 0° adalah 1.35° untuk
sudut x, -0.92° sudut y, dan 0.22° sudut z. rata-rata pembacaan pada sudut 30°
adalah 30.61° untuk sudut x, 29.83° sudut y, dan 30.11 sudut z. rata-rata
pembacaan pada sudut 45° adalah 45.34° untuk sudut x, 45.33° sudut y, dan
45.08° sudut z. rata-rata pembacaan pada sudut 60° adalah 60.90° untuk sudut x,
60.62° sudut y, dan 60.07° sudut z. rata-rata pembacaan pada sudut 90° adalah
90.86° untuk sudut x, 90.37° sudut y, dan 90.25° sudut z Berdasarkan hasil
perbandingan selisih jarak error antara koordinat yang sudah ditentukan dengan
hasil pembacaan modul GPS didapatkan rata-rata selisih jarak error adalah 2,256
meter dengan jarak error terdekat 0,24 meter dan jarak error terjauh adalah 3,82
meter. Dengan rata-rata waktu penerimaan sebesar 14,48s.
Kata kunci : Global Positioning System (GPS), MPU 6050, Ground Control
Station (GCS).
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kehidupan
yang penuh rahmat, hidayah dan karunia yang takter hingga kepada seluruh
makhluk-Nya secara umum dan secara khusus kepada penulis sehingga skripsi
yang berjudul “PROTOTIPE PENJEJAK 3 SUMBU PADA UJI
STATIS WAHANA MENGGUNAKAN ARDUINO UNO ” dapat
terselesaikan. Sebagai memenuhi salah satu syarat akademis dalam menempuh
pendidikan Strata 1.
Tanpa mengurangi rasa hormat, mengucapkan terimakasih
sedalamdalamnya kepada pihak-pihak yang telah berperan demi terwujudnya
penulisan skripsi ini, khususnya kepada :
1. Bapak Parulian Simamora, M.Sc. selaku Dekan Fakultas Teknologi Industri
Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma.
2. Ibu Bekti Yulianti, ST, MT. selaku Kaprodi Teknik Elektro Universitas
Dirgantara Marsekal Suryadarma.
3. Bapak Rachmat Ramdani, ST. MT. selaku Dosen pembimbing yang telah
memberikan arahan, bimbingan, serta masukan dalam penyusunan skripsi ini.
4. Ibu Munnik Hariyanti, ST. MT. selaku Dosen pembimbing yang telah
memberikan arahan, bimbingan, serta masukan dalam penyusunan skripsi ini.
iii
5. Bapak Andreas Prasetya Adi, M.Eng. selaku pembimbing lapan pusat roket
yang telah memberikan arahan, bimbingan, serta masukan dalam penyusunan
skripsi ini.
6. Segenap dosen Teknik Elektro Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma
atas bimbingan dan ilmu yang telah diberikan kepada penulis.
7. Orang tua dan keluarga yang telah memberikan kasih sayang yang takhingga,
dukungan dan motivasi selama ini.
8. Semua teman - teman dan pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu
yang telah memberikan bantuan moril maupun material sehingga proses
penyelesaian skripsi ini berjalan dengan lancar.
Semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, Dengan senang hati menerima kritik dan saran demi
terwujudnya hasil yang lebih baik.
,
Jakata, Maret 2020
Ficri Arrasyid
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Lembar Pengesahan ................................................................................... i
Lembar Pernyataan Keaslian ...................................................................... ii
Abstrak ...................................................................................................... iii
Kata Pengantar ........................................................................................... iv
Daftar Isi .................................................................................................... v
Daftar Gambar ........................................................................................... vii
Daftar Tabel ............................................................................................... viii
iv
1.5 Maksud Dan Tujuan .............................................................. 2
1.6 Sistematika Penulisan ............................................................ 2
BAB II LANDASAN TEORI ................................................................... 4
2.1 Antena .................................................................................. 4
2.1.1 Polarisasi Antena ......................................................... 5
2.2 Arduino Uno ......................................................................... 8
2.2.1 Mikrokontroler ............................................................ 10
2.3 Sensor ................................................................................... 12
2.3.1 Sensor MPU 6050 ........................................................ 12
2.4 Global Positioning System (GPS) .......................................... 15
2.5 Radio Frekuensi .................................................................... 17
2.5.1 HC-12 433MHz ........................................................... 18
2.6 Motor Servo .......................................................................... 19
2.7 Arduino IDE ......................................................................... 21
DAFTAR PUSTAKA
v
DAFTAR GAMBAR
vi
Gambar 2.13 Motor Servo ......................................................................... 20
Gambar 2.14 Posisi Dan Waktu Pemberian Pulsa Motor Servo ................. 20
Gambar 2.15 Tampilan Arduino Software (Arduino IDE) ........................... 21
Gambar 2.16 keterangan Tombol pada Tampilan Arduino IDE .................. 22
Gambar 3.1 Flowchart Penelitian ............................................................... 23
Gambar 4.1 Modul Connecting diagram alat pada payload ........................ 28
Gambar 4.2 Modul Connecting diagram alat pada GCS ............................. 29
Gambar 4.3 Implementasi komponen pada payload ................................... 30
Gambar 4.4 Implementasi komponen pada (GCS) ...................................... 30
Gambar 4.5 Blok Diagram Alat Pada Muatan (Payload) ............................ 31
Gambar 4.6 Blok Diagram Alat (GCS) ...................................................... 32
Gambar 4.7 Blok Sistem Alat ....................................................................
32 Gambar 4.8 Diagram alir TX
Payload ........................................................ 33 Gambar 4.9 Diagram alir
RX GCS ............................................................. 34
DAFTAR TABEL
vii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1. Dalam pengoperasian operator belum dapat mengetahui keberadaan
posisi objek karena belum adanya sistem yang berguna untuk melacak
keberadaan dan posisi objek secara real time.
2. Kurang adanya pemantauan oleh operator dalam menemukan letak secara
pasti posisi jatuhnya objek yang telah diterbangkan.
Penulisan ini dibuat secara sistematika dan dibagi dalam beberapa bab
yang berhubungan satu dengan lainnya untuk memahami materi yang disajikan.
2
Adapun sistematikanya adalah sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini menjelaskan tentang latar belakang penulisan,
rumusan masalah, batasan masalah, maksud dan tujuan
penulisan, dan sistematika penulisan.
BAB V PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan dari pembahasan yang telah
dilakukan dan saran yang nantinya dapat diambil sebagai
bahan perbaikan untuk kedepannya.
BAB II
3
LANDASAN TEORI
2.1 Antena
4
Super High Frekuensi SHF 3-30 GHz
Polarisasi antena adalah arah medan listrik yang diradiasikan oleh antena.
Jika arah tidak ditentukan maka polarisasi merupakan polarisasi pada arah gain
maksimum. Polarisasi dari energi yang teradiasi bervariasi dengan arah dari
tengah antena, sehingga bagian lain dari pola radiasi mempunyai polarisasi yang
berbeda.
1. Polarisasi Vertikal
5
Radiasi gelombang elektromagnetik dibangkitkan oleh medan magnetic
dan gaya listrik yang selalu berada di sudut kanan. Kebanyakan gelombang
elektromagnetik dalam ruang bebas dapat dikatakan berpolarisasi linier. Arah
dari polarisasi searah dengan vektor listrik. Bahwa polarisasi tersebut adalah
vertikal jika garis medan listrik yang disebut dengan garis E berupa garis vertikal
maka gelombang dapat dikatakan sebagai polarisasi vertikal. Gambar 2.2
menunjukkan
polarisasi vertikal. [7]
2. Polarisasi Horizontal
3. Polarisasi Circular
Ada dua jenis turunan pada antena polarisasi circular berdasarkan cara
membuatnya yaitu left hand circular dan right hand circular. Medan
elektromagnetik pada right hand circular berputar searah jarum jam ketika
meninggalkan antena. Medan elektromagnetik pada left hand circular berputar
berlawanan arah jarum jam ketika meninggalkan antena [7]
4. Polarisasi Cross
7
Gambar 2.5 Polarisasi Cross[7]
8
Gambar 2.6 Arduino Uno R3[2].
9
[2]
Gambar 2.3 Pin Arduino Uno R3 .
Arduino Uno R3 seperti ditunjukan Gambar 2.7 . Pin digital arduino uno
ada 14 Pin yang dapat di gunakan sebagai Input atau Output dan 6 pin Analog
berlabel A0 sampai A5 sebagai ADC, setiap Pin Analog memiliki resolusi
sebesar 10 bit.[1] Ada beberapa pin memiliki fungsi khusus :
a) Serial : Pin 0 (RX) dan Pin 1 (TX) dapat di gunakan untuk Mengirim
(Tx) dan Menerima (Rx) TTL data serial.
b) External Interrupts : INT0 adalah Pin 2 dan INT1 adalah Pin 3.
c) PWM : 3, 5, 6, 9, 10, and 11.menyediakan output PWM 8 bit.
d) SPI : 10 (SS), 11 (MOSI), 12 (MISO), 13 (SCK).Pin ini mendukung
komunikasi SPI menggunakan SPI Library.
e) LED : 13. Buit-in LED terhubung dengan Pin Digital 13.
f) I2C : A4 adalah pin SDA dan A5 adalah pin SCL. Komunikasi I2C
menggunakan Wire library.
2.2.1 Mikrokontroler
10
di tulis dan di hapus dengan cara khusus, cara kerja mikrokontroler sebenarnya
membaca dan menulis data.
11
Gambar 2.8 Macam-Macam Mikrokontroler[1]
2.3 Sensor
a. Catu daya IC dari 2,375 V ~ 3,46 V namun modul ini sudah dilengkapi
dengan LDO / low drop-out voltage regulator (untuk pengguna Arduino,
dapat menyambungkan pin Vcc dari modul ini dengan pin 5V pada
Arduino)
b. Antarmuka kendali dan pengumpulan data lewat protokol I2C
berkecepatan tinggi (Fast Mode, 400 kHz), pada modul ini sudah
dipasangkan pull-up resistor2K2 sehingga bisa menyambungkan pin
SDA dan SCL dari modul ini dengan mikrokontroler / Arduino Board
tanpa resistor eksternal tambahan
c. Pilihan rentang skala Gyroscope: 250° (sensitivitas 13,1), 500° (65,6),
1000° (32,8), 2000° (16,4) per detik; sensitivitas dalam satuan LSB/°/detik
d. Pilihan rentang skala Accelerometer: ±2g (sensitivitas 16384), ±4g
(8192),
±8g (4096), ±16g (2048); sensitivitas dalam LSB/g
e. Data keluaran MotionFusion sebanyak 6 atau 9 sumbu dalam format
matriks rotasi, quaternion, sudut Euler, atau data mentah (raw data
format).
f. Memori penampung data (buffer memory) sebesar 1 Kb, FIFO (First-
InFirst-Out)
13
g. Dengan digabungkannya Accelerometer dan Gyroscope dalam satu sirkut
terpadu menyebabkan pendeteksian gerakan menjadi lebih akurat
(reduced settling effects and sensor drift) karena faktor kesalahan
penyesuaian persilangan sumbu antara Accelerometer dan Gyroscope
dapat dihilangkan
h. DMP™ Engine mengambil alih komputasi rumit dari prosesor utama
sehingga sistem tidak terbebani kalkulasi yang kompleks. Sebelum
adanya IC ini, perancang rangkaian elektronika biasanya menggunakan
chip PLD eksternal untuk mengerjakan komputasi semacam ini karena
perhitungan matematika dalam kalkulasi gerak sangatlah kompleks dan
terlalu membebani kerja mikrokontroler yang biasanya bertenaga
terbatas).
i. Tersedia platform pengembangan perangkat lunak MotionApps™ untuk
sistem operasi Android, Linux, dan Windows.
(dalam satuan g)
14
pilihan skala pengukuran 2g, 4g, 8g dan 16g. Sehingga untuk melakukan
konversi data accelerometer dari output ADC 16 bit ke percepatan gravitasi
bumi adalah:
15
Keluaran modul GPS (Global Positioning System) memiliki standar atau
enkripsi tersendiri sebagai identitas lokasi terbaca. Standar format yang
digunakan pada GPS adalah format NMEA (National Marine Electronics
Association).NMEA telah mengembangkan perangkat yang dapat
menghubungkan berbagai perlengkepan elektronik pada dunia kelautan.
Standar format keluaran yang digunakan pada penelitian ini adalah format
GPGGA dan GPRMC. Penggunaan ke dua format tersebut berdasar kebutuhan
sistem yang ada. Selain variabel yang dibutuhkan, penggunaan dua variabel
tersebut mengoptimalkan waktu pemrosesan sistem yang digunakan. [8]
16
fitur “Antispoofing” diaktifkan, maka kode P akan dienkripsi dan selanjutnya
dikenal sebagai kode P(Y) atau kode Y
17
Amplitudo mengindikasikan kekuatan sinyal dan ukuran yang biasanya
berupa energi yang dianalogikan dengan jumlah usaha yang digunakan
seseorang pada waktu mengendarai sepeda untuk mencapai jarak tertentu. Dalam
konteksnya, sinyal gelombang elektromagnetik menggambarkan jumlah energi
yang diperlukan untuk mendorong sinyal pada jarak tertentu yang mana ketika
energi meningkat, jaraknya pun juga bertambah.
Radio Frequensi (RF) mempunyai frekuensi sinyal yaitu dari 300 MHz
sampai dengan 3 GHz (3.000 MHz) dan ketika ada halangan yang menghalangi
sinyal RF, maka sinyal tersebut tidak akan terganggu, dan juga RF tidak akan
interface oleh sinyal RF lainnya.[2]
18
Gambar 2.12 HC-12 433MHz[2]
Motor servo adalah sebuah motor dengan sistem umpan balik di mana
posisi dari motor akan diinformasikan kembali ke rangkaian kontrol yang ada di
dalam motor servo. Motor ini terdiri dari sebuah motor, serangkaian gear,
potensiometer dan rangkaian kontrol. Potensiometer berfungsi untuk
menentukan batas sudut dari putaran servo. Sedangkan sudut dari sumbu motor
servo diatur berdasarkan lebar pulsa yang dikirim melalui kaki sinyal dari kabel
motor. Semakin lebar pulsa OFF maka akan semakin besar gerakan sumbu ke
arah jarum jam dan semakin kecil pulsa OFF maka akan semakin besar gerakan
sumbu ke arah yang berlawanan dengan jarum jam. Motor servo biasanya hanya
bergerak mencapai sudut tertentu saja dan tidak kontinyu seperti motor DC
maupun motor stepper. Walau demikian, untuk beberapa keperluan tertentu,
motor servo dapat dimodifikasi agar bergerak kontinyu. Pada robot, motor ini
sering digunakan untuk bagian kaki, lengan atau bagianbagian lain yang
mempunyai gerakan terbatas dan membutuhkan torsi cukup besar. [3] Jenis-jenis
motor servo :
1. Motor Servo Standar 180° Motor servo jenis ini hanya mampu bergerak
dua arah CW (Counter Wise) dan CCW (Counter Clock Wise) dengan
defleksi masing-masing sudut mencapai 90° sehingga total defleksi sudut
dari kanan–tengah–kiri adalah 180°. Motor servo standard sering dipakai
pada sistim robotika misalnya untuk membuat Robot Lengan (Robot
arm).
19
2. Motor Servo Kontinu (Continous) servo jenis ini mampu bergerak dua
arah CW (Counter Wise) dan CCW (Counter Clock Wise) tanpa batasan
defleksi sudut putar (dapat berputar secara kontinyu). motor servo
Continous sering dipakai untuk Mobile Robot. Horn berbentuk bulat.
Motor Servo akan bekerja secara baik jika pada bagian pin kontrolnya
diberikan sinyal PWM dengan frekuensi 50Hz. Dimana pada saat sinyal dengan
frekuensi 50Hz tersebut dicapai pada kondisi Ton duty cycle 1.5ms, maka rotor
dari motor akan berhenti tepat di tengahtengah (sudut 0° / netral). Pada saat Ton
duty cycle dari sinyal yang diberikan kurang dari 1.5ms, maka rotor akan
berputar ke arah kiri dengan membentuk sudut yang besarnya linier terhadap
besarnya Ton duty cycle, dan akan bertahan diposisi tersebut. Dan sebaliknya,
jika Ton duty cycle dari sinyal yang diberikan lebih dari 1.5ms, maka rotor akan
berputar ke arah kanan dengan membentuk sudut yang linier pula terhadap
besarnya Ton duty cycle, dan bertahan diposisi tersebut.
Gambar 2.14 Posisi dan waktu pemberian pulsa motor servo [3]
2.7 Arduino IDE
21
Gambar 2.16 keterangan Tombol pada Tampilan Arduino IDE [4]
BAB III
22
METODOLOGI PENELITIAN
MULAI
Studi Literatur
Perancangan Hardwere
Perancangan Softwere
Pengujian
Sistem
Bekerja ?
Tidak
Ya
Buat Laporan
Selesai
23
3.2 Waktu Dan Tempat
24
1. Arduino Uno
Arduino uno berfungsi sebagai pengendali utama pada perancangan ini.
Arduino yang digunakan adalah Arduino UNO R3 yang merupakan seri terakhir
dan terbaru dari seri Arduino USB, karena modul ini sudah dilengkapi dengan
berbagai hal yang di butuhkan seperti Bootloader.
Bootloader merupakan semacam sistem tersendiri untuk Arduino, yang
membuat Arduino tidak memerlukan tambahan chip programmer. Bootloader ini
berfungsi untuk menanganni proses masukan program dari komputer ke arduino,
arduino ini sendiri mudah di pelajari. Arduino memiliki banyak library, library
ini berfungsi untuk menyingkat pemrograman
1. Kabel Jumper
Kabel jumper berfungsi untuk menghubungkan setiap komponen yang
digunakan untuk pembuatan anntena tracker, dan panjang dari kabel jumper
11cm dengan diameter 2,54mm male to female 1p-1p pin header.
Sebuah papan yang penuh dengan sirkuit dari logam yang menghubungkan
komponen elektronik yang berbeda jenis maupun sama satu sama lain tanpa
kabel.
Dan digunakan juga untuk tempat tiap tiap komponen agar tersusun dengan baik.
Peralatan dan bahan yang digunakan pada pembuatan alat sebagai berikut :
1. Laptop untuk menjalankan software arduino
2. Bor
3. Screwdriver
4. Solder dan timah
26
5. Gerinda
6. Open end wrench in 10mm
7. Papan akrilik ketebalan 3mm
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
27
perancangan wiring diagram yang digunakan pada alat ini dapat dilihat pada
perancangan komponen alat.
Pada tahap Perancangan Tracker pada uji terbang roket berbasis data
GPS menggunakan Arduino Uno. Yang dimana ada 2 bagian alat komponen
pada gambar 4.1 dan 4.2, dibuatnya diagram alir sistem kerja alat dan modul
connecting diagram alat yang saling berintegrasi. berikut dijelaskan proses
perancangan modul connecting diagram alat :
Gambar 4.2 Modul Connecting diagram alat pada GCS (Ground Control System)
29
2. Perancangan Keseluruhan Alat Payload Dan Ground Control System
(GCS) Hasil dari penerapan blok diagram, dan modul connecting
diagram dapat dilihat penempatannya pda gambar berikut:
Blok diagram dalam penelitian ini terdapat dua macam, yaitu : Blok
diagram muatan (Payload) dan Blok diagram GCS ( Ground Control System ).
1. Blok Perancangan Alat Pada Muatan (Payload)
30
GPS
Sensor
MPU
6050
Penjelasan Prinsip kerja dari blok diagram alat pada payload, yang
ditunjukkan pada gambar 4.5 sebagai berikut:
Baterai (Battery) merupakan komponen yang mempunyai fungsi sebagai sumber
tegangan serta arus listrik kepada komponen-komponen yang digunakan, dalam
pembuatan Penjejak, Baterai (battery) juga berfungsi untuk mengaktifkan
arduino. Arduino UNO 328P berfungsi untuk menyalurkan tegangan ke seluruh
komponen yang terintegrasi pada Arduino. Arduino akan memproses data
Gyroscope sensor MPU6050 dan data Modul GPS. Kemudian data tersebut
dikirim melalui radio frekuensi HC-12 Transmitter ke HC-12 receiver yang ada
di Ground Control System.
Ardiuno Uno R3
Laptop HC -12
(ATmega 328) 433Mhz
(Rx )
Motor
Servo
31
Gambar 4.6 Blok Diagram Alat Ground Control System (GCS)
Penjelasan Prinsip kerja dari blok diagram alat GCS (Ground Control
System), yang ditunjukkan pada gambar 4.6 sebagai berikut:
Laptop berfungsi sebagai sumber tegangan komponen-komponen yang ada di
GCS (Ground Control System) dan untuk menampilkan hasil data dari Muatan
(payload).
Arduino uno akan mengaktifkan semua komponen yang terintegrasi, HC-12
receiver menerima data yang dikirim dari muatan kemudian Arduino uno
memproses data tersebut untuk menggerakan motor servo dari perubahan sudut
Gyroscope MPU6050.
4.2 Blok Sistem Alat
Pergerakan
Kondisi Arduino Servo kondisi
Awal Objek
Objek
Sensor MPU
Diagram alir program alat ditunjukkan pada gambar 4.5 untuk TX pada payload
dan pada gambar 4.6 untuk RX pada GCS (Ground Control System) :
32
START
ROAD DATA
MODUL GPS, DAN
SENSOR MPU6050
NO
HC-12
CONNECT?
YES
SEND DATA
MODUL GPS DAN
SENSOR MPU6050
END
33
START
CONNECTING HC-12
NO
HC-12
CONNECT?
YES
RECEIVER DATA
MODUL GPS, DAN
SENSOR MPU6050
SERVO MOVE
SERIAL MONITOR
END
34
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui akurasi dari sensor MPU 6050
dengan kemiringan sensor yang disesuaikan pada busur derajat dan untuk
pengujian modul GPS dilakukan di darat dengan referensi 0 m, Pengujian
dilakukan untuk mengetahui apakah GPS yang digunakan dapat menangkap
sinyal yang dipancarkan oleh satelit dengan baik atau tidak.
35
2 60.85° 60.67° 60.06°
3 60.86° 60.63° 60.11°
4 60.95° 60.58° 60.13°
5 60.91° 60.54° 60.13°
Rata-rata 60.90° 60.62° 60.07°
1 90.49° 90.35° 90.89°
2 90.47° 90.39° 90.71°
90° 3 90.46° 90.39° 90.19°
4 90.51° 90.37° 89.90°
5 90.53° 90.36° 89.57°
Rata-rata 90.86° 90.37° 90.25°
Dari pengujian pada tabel 4.1 dapat disajikan dalam bentuk grafik
persamaan garis, untuk mengetehai nilai M (persamaan garis lurus) pada grafik
dibawah ini menggunakan persamaan:
70
60
50
40
30
20
10
0
0 20 40 60 80 100
Sudut Uji
36
y = mx+c 90.86 = 0.994 (90) + c
(y1 - y0) = m (x1 - x0) 90.86 = 89.46 + c
90.86 - 1.35 = m (90 - 0) 90.89-89.46 = c
89.51 = m (90) 1.4 = c
.
m= c = 1.4
m = 0.994 y = 0.994x + 1.4
70
60
50
40
30
20
10
0
0 20 40 60 80 100
Sudut Uji
70
60
50
40
30
20
10
0
0 20 40 60 80 100
Sudut Uji
37
y = mx+c 90.25 = 1.00 (90) + c
(y1 - y0) = m (x1 - x0) 90.25 = 90 + c
90.25 – 0.22 = m (90 - 0) 90.25 - 90 = c
90.03 = m (90) 0.25 = c
.
m= c = 0.25
m = 1.00 y = 1.00x + 0.25
1 -6.262399 106.888186
2 -6.262250 106.887908
3 -6.262703 106.887871
4 -6.262904 106.887877
5 -6.262904 106.887969
Tabel 4.2 Merupakan tabel yang koordinat lintang dan bujur telah ditentukan.
Koordinat-koordinat tersebut ditentukan menggunakan software google maps
sebagai acuan untuk mendapatkan nilai garis lintang dan bujur. Koordinat
tersebut kemudian digunakan untuk menguji tingkat akurasi modul yang
digunakan.
38
pengujian dilakukan di 5 lokasi berbeda yaitu:
1. Parkir Motor Kampus A
2. Halaman Depan Kampus A
3. Halaman Depan Werkudoro
4. Depan Hanggar
5. Depan Ruang Mapala
Tabel 4.3 merupakan hasil pembacaan modul GPS, pengujian dilakukan dengan
menempatkan modul di koordinat yang telah ditentukan pada tabel 4.2.
perbandingan antara koordinat yang menjadi dasar uji dengan data hasil
pembacaan modul terdapat pada tabel 4.4. dari hasil yg telah di dapat dalam
pembacaan modul GPS waktu penerimaan, rata-rata sebesar 14,48s.
Dari data modul akan dihitung selisih jarak error-nya dengan rumus persamaan
4.2 :
Z = √( − ) 2 + ( − ) 2 ...................................................................... (4.2)
dimana Jarak Error = Z x 111.322 kilometer
Ket: Z = nilai derajat
A = nilai latitude yang sebenarnya
B = nilai latitude dari modul
C = nilai longitude yang sebenarnya
D = nilai longitude dari modul
1 derajat di maps = 111.322 kilometer
39
Tabel 4.4 Hasil Perbandingan Modul Global Positioning System
Data Modul Gps (NEO-6MV2) Jarak Error
No
Lintang Bujur (m)
1 -6.262422 106.888177 0,24
2 -6.262209 106.887927 1,58
3 -6.262735 106.887856 3,52
4 -6.262960 106.887887 2,12
5 -6.263014 106.887992 3,82
Rata-Rata 2,256
Dari hasil perbandingan selisih jarak error antara koordinat yang sudah
ditentukan dengan hasil pembacaan modul GPS didapatkan rata-rata selisih jarak
error adalah 2,256 meter dengan jarak error terdekat 0,24 meter dan jarak error
terjauh adalah 3,82 meter.
40
BAB V
KESIMPULAN
41
42
DAFTAR PUSTAKA
1. Artanto, Dian, “Interaksi Arduino dan LabVIEW”, 1st, PT Elex Media komputindo,
Jakarta, 2012
2. Atmadera, Nindya, “RANCANG BANGUN PENGENDALI TIRAI VERTICAL
BLIND DENGAN MENGGUNAKAN GELOMBANG RADIO
(RF) (SUB BAHASAN: TRANSMITTER), Other thesis, Politeknik Negri
Sriwijaya, 2016.
3. Elmeki Satria, “Modul Elektronika Dan Mekatronika Motor Servo, Jakarta:
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, 2017
4. Kadir, Abdul. “Panduan Praktis Mempelajari Aplikasi Mikrokontroler dan
Pemrogramannya Menggunakan Arduino”, Yogyakarta: Penerbit ANDI,
2013
5. Malvino, “Prinsip-prinsip Elektronika”, Jakarta: Erlangga, 1985
6. Muhamad, Arie Kurniawan “Aplikasi accelerometer pada penstabil monopod
menggunakan motor servo”, Other Thesis, Politeknik Negeri Sriwijaya, 2016
7. Nurhadi, “Perekayasaan Sistem Antena”, Jakarta: Kementerian Pendidikan &
Kebudayaan Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik & Tenaga
Kependidikan, 2013
8. Si, H., & Aung, Z. M, “Position Data Acquisition from NMEA Protocol of Global
Positioning System”, International Journal of Computer and Electrical Engineering,
353-357, 2011
9. Abdul Chalel Rahman, I Wayan Agus Arimbawa, dan Andy Hidayat Jatmika,
“Implementation of Internet of Things on Web-Based Motor Vehicle
Tracking Information System Using GPS”, Other thesis, Universitas
Mataram, 2019
ix
LAMPIRAN-LAMPIRAN
LAMPIRAN A
(Alat Payload Pada Roket)
LAMPIRAN B
(Alat Ground Control System)
LAMPIRAN C
Pengujian MPU Sumbu X 0°, 30°, 45°