Dosen Pembimbing 1
Ir. Heri Joestiono, MT.
NIP. 19840101 201212 1 002
i
FINAL PROJECT – TF 145565
AMARUL DWITAMA M
NRP 10511500000082
ADVISOR LECTURER 1
Detak Yan Pratama, S.T, M.Sc.
NIP. 19840101 201212 1 002
ADVISOR LECTURER 2
Herry Sufyan Hadi, S.T, M.T.
NPP. 1988201711056
ii
i
ii
iv
v
“PERANCANGAN SISTEM PENGEMASAN PRODUKSI
TEH TAWAR MENGGUNAKAN SISTEM
PNEUMATIK”
Nama : Amarul Dwitama Mukhtar
NRP : 10511500000082
Program Studi : D3 Teknologi Instrumentasi
Pembimbing : 1. Ir. Heri Joestiono, MT
2. Herry Sufyan Hadi, ST.MT
Abstrak
Banyak industri yang menggunakan sistem pneumatik
dalam proses produksi. Salah satu pengaplikasian sistem
pneumatik yaitu pada sistem pengemasan produksi teh tawar.
Pada sistem pengemasan produksi teh tawar ini memiliki tiga
proses yaitu peletakan gelas secara manual, pengisian gelas dan
proses pengepresan menggunakan system pneumatic. Cara kerja
dari plant pengemasan ini yaitu gelas diletakkan diatas konveyor,
gelas yang telah diletakkan akan berjalan ke proses pengisian
yang dimana terdapat dua sensor proximity inframerah E18-
D80NK yang berfungsi untuk menghentikan conveyor,
membuka/menutup solenoid valve serta mendeteksi tinggi air
pada gelas. Setelah proses pengisian, gelas akan masuk ke proses
pengepresan yang dimana terdapat sensor proximity inframerah
E18-D80NK, dua directional control valve 5/2 dan tiga silinder
pneumatic kerja ganda. Silinder pneumatic yang digunakan
memiliki ukuran bore 16mm dengan panjang stroke 150mm.
Waktu rata-rata yang dibutuhkan waktu secara keseluruhan
untuk tiap satu kali pengemasan gelas adalah 34,39 s
vi
“A DESIGN OF PACKAGING SYSTEM OF FRESH TEA
PRODUCTION USING PNEUMATIC SYSTEM”
Name : Amarul Dwitama Mukhtar
NRP : 10511500000082
Study Program : D3 Instrumentation Technology
Advisor Lecture : 1. Ir. Heri Joestiono, MT
2. Herry Sufyan Hadi, ST.MT
Abstract
Many industries use pneumatic systems in the production
process. The application of pneumatic system is on packing
system of fresh tea production. In the packaging system of fresh
tea production has three processes: the laying of the glass
manually, charging glass and pressing process using pneumatic
system. The operation of this packaging plant is a glass placed
on the conveyor, the glass that has been placed will run into the
filling process where there are two E18-D80NK infrared
proximity sensors that work to stop the conveyor, open / close
the solenoid valve and detect the water level in the glass. After
the filling process, the glass will go into a pressing process
where there are E18-D80NK infrared proximity sensor, two 5/2
directional control valves and three pneumatic dual-cylinder
working. The pneumatic cylinder used has a bore size of 16mm
with a stroke length of 150mm. The average time required
overall for every one glass packing is 34,39 s
KATA PENGANTAR
v
ii
Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah
SWT serta Nabi Muhammad SAW atas berkah, limpahan rahmat
dan hidayah-Nya kepada kami semua sehingga penulis dapat
menyelesaikan Tugas Akhir tepat waktu dengan judul :
“PERANCANGAN SISTEM PENGEMASAN PRODUKSI
TEH TAWAR MENGUNAKAN SISTEM PNEUMATIK”
Tugas akhir ini disusun guna memenuhi persyaratan untuk
memperoleh gelar Diploma pada Departemen Teknik
Instrumentasi, Fakultas Vokasi, Institut Teknologi Sepuluh
Nopember Surabaya. Selama menyelesaikan tugas akhir ini
penulis telah banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak.
Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Dr. Ir.Purwadi Agus Darwito,M.Sc selaku Kepala
Departemen Teknik Instrumentasi, FV-ITS
2. Bapak Ir. Roekmono, MT, selaku dosen wali yang selalu
memberikan motivasi dan perhatiannya selama penulis
menjadi mahasiswa di Departemen Teknik Instrumentasi
3. Bapak Ir. Heri Joestiono, MT, selaku pembimbing tugas akhir
yang senantiasa selalu bersabar dan memberikan segala ilmu
dan bimbingannya yang diberikan selama pengerjaan tugas
akhir.
4. Bapak Herry Sufyan Hadi, ST.MT, selaku pembimbing tugas
akhir yang senantiasa selalu bersabar dan memberikan segala
ilmu dan bimbingannya yang diberikan selama pengerjaan
tugas akhir.
5. Pemerintah provinsi Sulawesi Tenggara terimah kasih atas
support melalui program cerdas sultraku.
vi
ii
viii
Penulis
i
x
Amarul Dwitama Mukhtar
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ....................................................................
i
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................
iii
ABSTRAK..................................................................................v
ABSTRACT...............................................................................vi
KATA PENGANTAR...............................................................vii
DAFTAR ISI..............................................................................ix
DAFTAR GAMBAR................................................................xii
DAFTAR TABEL....................................................................xiii
x
i
3.6.4 Debit Kompresor ....................................................... 27
3.6.5 Waktu Langkah Maju Piston ..................................... 27
3.6.6 Waktu Langkah Mundur Piston ................................. 27
3.6.7 Konsumsi Udara Saat Piston Maju ............................ 28
3.6.8 Konsumsi Udara Saat Piston Mundur ........................ 28
3.7 Perancangan Sistem Pengemasan Produksi Teh Tawar
………………………………………………………..29
3.8 Perancangan Hardware ..................................................... 29
3.9 Perancangan Software ...................................................... 30
3.10 Integrasi Hardware dan Software ................................ 31
xi
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Port – port yang digunakan .......................................
31
Tabel 4.1 Hasil Pengambilan Data Sensor Proximity ...............
41
Tabel 4.2 Hasil Pengambilan Data Waktu Pengisian ................
41
Tabel 4.3 Hasil Pengambilan Data Waktu Pengepresan ............
42
xiii
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Zaman dahulu manusia sering menggunakan udara
bertekanan untuk berbagai keperluan yang masih terbatas, antara
lain menambah tekanan udara ban mobil atau motor, melepaskan
ban mobil dari peleknya, dan sejenisnya. Sekarang, sistem
pneumatik memiliki aplikasi yang luas karena udara
pneumatik bersih dan mudah didapat. Banyak industri yang
menggunakan sistem pneumatik dalam proses produksi seperti
industri makanan, industri obat-obatan, industri pengepakan
barang maupun bidang industri yang lainnya. Penggunaan udara
bertekanan sebenarnya masih dapat dikembangkan untuk
berbagai keperluan proses produksi, misalnya untuk melakukan
gerakan mekanik yang selama ini dilakukan oleh tenaga manusia,
seperti menggeser, mendorong, mengangkat, menekan, dan lain
sebagainya. Gerakan mekanik tersebut dapat dilakukan juga oleh
komponen pneumatik, seperti silinder pneumatik, motor
pneumatik, robot pneumatik translasi, rotasi maupun gabungan
keduanya. Perpaduan dari gerakan mekanik oleh aktuator
pneumatik dapat dipadu menjadi gerakan mekanik untuk
keperluan proses produksi yang terus menerus (continue) dan
flexibel. (Susilo, 2013). Pada penelitian terdahulu Jefri Jacky
Anggriawan (Anggriawan, 2011) pernah melakukan penelitian
mengenai mesin filling dan capping otomatis untuk botol
kemasan essens menggunakan system scada yang dimana pada
proses penutupan botol menggunakan sistem pneumatik.
Pengetahuan tentang pneumatik sangat bermanfaat,
hampir semua industri sekarang menggunakan sistem pneumatik
untuk pengoperasian alatnya. Tidak semua mahasiswa menguasai
ilmu pneumatik dikarenakan salah satunya selama ini mahasiswa
mendapat pelajaran pneumatik sebatas teori dan belum memiliki
alat peraga pneumatik yang digunakan untuk praktikum. Untuk
1
2
1.3 Tujuan
Tujuan utama dari pembuatan alat ini adalah untuk
memenuhi mata kuliah tugas akhir sebagai syarat kelulusan dari
program studi diploma 3 metrologi dan instrumentasi, serta
untuk memberikan solusi pada rumusan masalah yaitu untuk
merancang system pengemasan produksi teh tawar
menggunakan sistem pneumatic.
3
sistem bola. Valve ini terdiri dari bagian yang menjadi satu blok
atau juga yang dengan blok yang terpisah. Garis putus putus
menunjukan pilot pressure. Saluran pilot pressure ini akan
menyambung atau memutuskan valve tergantung dari jenis
valve ini normaly close atau normally open. (Janur, 2017)
4
𝐹 = 𝐴 × 𝑃……………………………………………….…(2.1)
9
……………………………………………….…(2.1.1)
Gaya efektif piston untuk langkah mundur (Mulyono,
2013)
𝐹 = 𝐴 × 𝑃……………………………………………….….(2.2)
…………………………………………….(2.2.1)
Kecepatan piston (Bahtiar & Prasetyo, n.d.)
………………………………………………………..(2.3)
Debit compressor (Mulyono, 2013)
…………………………………………….…(2.4)
Waktu langkah maju piston (Mulyono, 2013)
………………………………………………..(2.5)
…………………………………………….…..(2.5.1)
Waktu langkah mundur piston (Mulyono, 2013)
…………………………………………….(2.6)
………………………………………………..…(2.6.1)
Konsumsi udara maju (Bahtiar & Prasetyo, n.d.)
………………………………………………(2.7)
Konsumsi udara saat mundur (Bahtiar & Prasetyo, n.d.)
………………………………………(2.8)
Keterangan : F = gaya piston (N)
10
2.1.9 Proximity
Proximity Switch atau Sensor Proximity adalah alat
pendeteksi yang bekerja berdasarkan jarak obyek terhadap
sensor. Karakteristik dari sensor ini adalah mendeteksi obyek
benda dengan jarak yang cukup dekat, berkisar antara 1 mm
sampai beberapa centi meter saja sesuai tipe sensor yang
digunakan. Proximity Switch ini mempunyai tegangan kerja
antara 10-30 Vdc dan ada juga yang menggunakan tegangan
100-
200VAC (Instrumentasi, 2017)
21
3.2 Desain 3D
Berikut merupakan desain 3D pengemasan produksi teh tawar
yang akan dibuat.
𝐹 = 200,96 𝑁
27
= 0,497 𝑐𝑚2
= 0,022684 𝐿
3.7 Perancangan Sistem Pengemasan Produksi Teh Tawar
Pada proses perancangan sistem pengemasan produksi teh
tawar memiliki tiga proses yaitu peletakan gelas, pengisian gelas
dan penutupan gelas. Proses peletakan gelas dilakukan secara
manual ke atas conveyor ketika system dimulai, conveyor akan
bergerak dan gelas masuk ke proses pengisian.
Pada proses pengisian gelas akan dideteksi oleh sensor
proximity 1 yang kemudian akan menghentikan konveyor dan
membuka solenoid valve. Solenoid valve yang terbuka akan
mengisi gelas, ketika sensor proximity 2 yang terdapat pada proses
pengisian mendeteksi tinggi air pada gelas telah sesuai maka
solenoid valve akan menutup. Ketika proses pengisian gelas telah
selesai, konveyor akan aktif kembali.
Pada proses penutupan gelas terdapat sensor proximity 3 yang
akan mendeteksi gelas untuk mengehntikan conveyor dan
30
4.1.2 Konveyor
Komponen ini digunakan sebagai media tempat berjalannya
gelas. Konveyor ini memiliki dimensi 130x20x15 cm. Gelas yang
diletakkan secara manual diatas konveyor akan bergerak masuk
ke proses pengisian untuk mengisi gelas. Setelah proses pengisian
selesai, gelas akan masuk ke proses pengepresan. Pada konveyor
terdapat jalur gelas dengan panjang 80 cm dan lebar 15 cm yang
berfungsi untuk menahan gelas agar selalu berada ditengah ketika
berjalan. Selama proses produksi berlangsung, konveyor ini akan
terus bergerak dan akan berhenti sejenak ketika gelas dideteksi
oleh sensor.
35
33
juga digunakan untuk mendeteksi tinggi air pada gelas saat proses
pengisian. Berdasarkan datasheet sensor ini mampu mendeteksi
suatu benda pada jarak 3-80 cm
20 1 Nyala
30 1 Nyala
40 1 Nyala
Dari data yang diperoleh didapatkan bahwa sensor proximity
yang digunakan mampu mendeteksi benda pada jarak 40 cm.
Pengujian ini sudah dapat memastikan bahwa sensor layak
digunakan karena jarak yang dibutuhkan pada plant kurang dari
10 cm.
Pada proses pengisian gelas dilakukan pengambilan data
waktu pengisian yang dibutuhkan dengan hasil ditampilkan pada
tabel 4.2.
Tabel 4.2 Hasil Pengambilan Data Waktu Pengisian
Pengisian Gelas
Gelas ke Waktu (s)
1 9,14
2 9,06
3 9,19
4 9,23
5 9,27
6 9,31
rata - rata 9,2
Dari data diatas menunjukkan bahwa tiap pengisian gelas
dibutuhkan rata – rata waktu 9,2 detik.
Selain itu dilakukan juga pengujian pada plant secara
keseluruhan yang dimana bertujuan untuk mengetahui jumlah
waktu yang dibutuhkan satu gelas dalam satu kali produksi. Pada
tabel 4.3 berikut merupakan hasil pengambilan data yang telah
dilakukan
44
45
48
Hughes, H. A., 2013. Hand book farm, dairy and food machinery
engineering. Food Packaging Machinery, pp. 667-900.
Project :
Version : Date :
7/15/2018 Author :
Company :
Comments:
#define on1 1
#define off1 0
#define on 0
#define off 1
#define open 0
#define close 1
unsigned int g_counter = 0;
// Declare your global variables here
// Port C initialization
DDRC=(1<<DDC7) | (1<<DDC6) | (1<<DDC5) | (1<<DDC4) |
(1<<DDC3) | (1<<DDC2) | (1<<DDC1) | (1<<DDC0);
PORTC=(1<<PORTC7) | (1<<PORTC6) | (1<<PORTC5) |
(1<<PORTC4) | (1<<PORTC3) | (1<<PORTC2) | (1<<PORTC1) |
(1<<PORTC0);
// Port D initialization
DDRD=(1<<DDD7) | (0<<DDD6) | (1<<DDD5) | (1<<DDD4) |
(0<<DDD3) | (0<<DDD2) | (0<<DDD1) | (0<<DDD0);
PORTD=(0<<PORTD7) | (0<<PORTD6) | (0<<PORTD5) |
(0<<PORTD4) | (0<<PORTD3) | (0<<PORTD2) | (0<<PORTD1) |
(0<<PORTD0);
// USART initialization
// Communication Parameters: 8 Data, 1 Stop, No Parity
// USART Receiver: On
// USART Transmitter: On
// USART Mode: Asynchronous
// USART Baud Rate: 9600
UCSRA=0x00;
UCSRB=0x18;
UCSRC=0x86;
UBRRH=0x00;
UBRRL=0x4D;