TENTANG
WALIKOTA CILEGON,
3. Undang ...
-2-
11. Undang …
-3-
19. Peraturan …
-4-
dan
WALIKOTA CILEGON
MEMUTUSKAN:
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
11. Air Tanah adalah air yang terdapat dalam lapisan tanah atau batuan
di bawah permukaan tanah.
12. Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayar
pajak, pemotong pajak, dan pemungut pajak, yang mempunyai hak
dan kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan perpajakan daerah.
13. Pajak Yang Terutang adalah pajak yang harus dibayar pada suatu
saat, dalam Masa Pajak, dalam Tahun Pajak, atau dalam bagian
Tahun Pajak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan perpajakan daerah.
15. Surat Setoran Pajak Daerah yang selanjutnya disingkat SSPD adalah
bukti pembayaran atau penyetoran pajak yang telah dilakukan
dengan menggunakan formulir atau telah dilakukan dengan cara
lain ke kas daerah melalui tempat pembayaran yang ditunjuk oleh
Walikota.
17. Surat …
-6-
19. Surat Tagihan Pajak Daerah yang selanjutnya disingkat STPD adalah
surat untuk melakukan tagihan pajak dan/atau sanksi administratif
berupa bunga dan/atau denda.
BAB II
Pasal 2
Pasal 3
b. pengambilan …
-8-
Pasal 4
(1) Subjek Pajak Air Tanah adalah orang pribadi atau Badan yang
melakukan pengambilan dan/atau pemanfaatan air tanah.
(2) Wajib Pajak Air Tanah adalah orang pribadi atau Badan yang
melakukan pengambilan dan/atau pemanfaatan air tanah.
BAB III
Pasal 5
(1) Dasar pengenaan pajak air tanah adalah Nilai Perolehan Air Tanah.
(2) Nilai Perolehan Air Tanah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dinyatakan dalam rupiah yang dihitung dengan
mempertimbangkan sebagian atau seluruh faktor-faktor berikut:
Pasal 6
Tarif Pajak Air Tanah ditetapkan sebesar 20% (dua puluh persen).
BAB IV
Pasal 7
Besaran pokok Pajak Air Tanah yang terutang dihitung dengan cara
mengalikan tarif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 dengan dasar
pengenaan pajak sebagaimana dimaksud Pasal 5 ayat (1).
BAB ...
-9-
BAB V
Pasal 8
BAB VI
Pasal 9
Masa Pajak Air Tanah adalah jangka waktu tertentu yang lamanya
ditetapkan oleh Walikota sebagai dasar untuk menghitung besarnya
pajak terutang.
Pasal 10
Pajak terutang dalam masa pajak terjadi pada saat pengambilan dan/
atau pemanfaatan air tanah.
BAB VII
Bagian Kesatu
Pasal 11
Pasal 12
Tata cara penerbitan dan penyampaian SKPD atau dokumen lain yang
dipersamakan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (2) diatur
dengan Peraturan Walikota.
Bagian ...
- 10 -
Bagian Kedua
Pasal 13
(2) SSPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus diisi dengan
jelas, benar dan lengkap serta ditandatangani oleh wajib pajak
atau kuasanya.
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai bentuk, isi, tata cara pengisian
SSPD diatur dengan Peraturan Walikota.
Pasal 14
Pasal 15
b. dari ...
- 11 -
(3) SKPD yang tidak atau kurang dibayar setelah jatuh tempo
pembayaran dikenakan sanksi administratif berupa bunga sebesar
2% (dua persen) sebulan dan ditagih melalui STPD.
Pasal 16
BAB VIII
PEMERIKSAAN
Pasal 17
b. Memberikan ...
- 12 -
BAB IX
Pasal 18
a. SKPD;
b. SKPDLB;
c. SKPDN; dan
(3) Keberatan harus diajukan dalam jangka waktu paling lama 3 (tiga)
bulan sejak tanggal surat, tanggal pemotongan atau pemungutan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), kecuali jika Wajib Pajak
dapat menunjukkan bahwa jangka waktu itu tidak dapat dipenuhi
karena keadaan diluar kekuasaannya.
(6) Tanda …
- 13 -
Pasal 19
(1) Walikota dalam jangka waktu paling lama 12 (dua belas) bulan,
sejak tanggal Surat Keberatan diterima, harus memberi keputusan
atas keberatan yang diajukan.
(3) Apabila jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) telah
lewat dan Walikota tidak memberi suatu keputusan, keberatan
yang diajukan tersebut dianggap dikabulkan.
Pasal 20
Pasal 21
BAB X
Pasal 22
BAB XI
Pasal 23
(2) Walikota dalam jangka waktu paling lama 12 (dua belas) bulan,
sejak diterimanya permohonan pengembalian kelebihan
pembayaran Pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1), harus
memberikan keputusan.
(3) Apabila jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (2) telah
dilampaui dan Walikota tidak memberikan suatu keputusan,
permohonan pengembalian pembayaran Pajak dianggap
dikabulkan dan SKPDLB diterbitkan dalam jangka waktu paling
lama 1 (satu) bulan.
BAB XII
KEDALUWARSA PENAGIHAN
Pasal 24
(3) Dalam hal diterbitkan Surat Teguran dan Surat Paksa sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) huruf a, kedaluwarsa penagihan dihitung
sejak tanggal penyampaian Surat Paksa tersebut.
Pasal 25
(1) Piutang Pajak yang tidak mungkin ditagih lagi karena hak untuk
melakukan penagihan sudah kedaluwarsa dapat dihapuskan.
BAB …
- 17 -
BAB XIII
INSENTIF PEMUNGUTAN
Pasal 26
BAB XIV
KETENTUAN KHUSUS
Pasal 27
a. Pejabat dan tenaga ahli yang bertindak sebagai saksi atau saksi
ahli dalam sidang pengadilan;
(4) Untuk …
- 18 -
BAB XV
PENYIDIKAN
Pasal 28
BAB …
- 19 -
BAB XVI
KETENTUAN PIDANA
Pasal 29
Pasal 30
(1) Pejabat atau tenaga ahli yang ditunjuk oleh Walikota yang karena
kealpaannya tidak memenuhi kewajiban merahasiakan hal
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat (1) dan ayat (2)
dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun dan
pidana denda paling banyak Rp. 4.000.000,00 (empat juta rupiah).
(2) Pejabat atau tenaga ahli yang ditunjuk oleh Walikota yang dengan
sengaja tidak memenuhi kewajibannya atau seseorang yang
menyebabkan tidak dipenuhinya kewajiban pejabat sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 27 ayat (1) dan ayat (2) dipidana dengan
pidana kurungan paling lama 2 (dua) tahun atau pidana denda
paling banyak Rp. 10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah).
(4) Tuntutan pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat
(2) sesuai dengan sifatnya adalah menyangkut kepentingan
pribadi seseorang atau Badan selaku Wajib Pajak, karena itu
dijadikan tindak pidana pengaduan.
Pasal 31
Denda sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 ayat (1) dan ayat (2)
merupakan penerimaan negara.
BAB …
- 20 -
BAB XVII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 32
Ditetapkan di Cilegon
pada tanggal 1 Desember 2010
WALIKOTA CILEGON,
ttd
Diundangkan di Cilegon
pada tanggal 1 Desember 2010
ttd
Penjelasan
atas
TENTANG
I. UMUM
II. Pasal …
- 22 -
ayat …
- 23 -
ayat (3)
Cukup Jelas
Pasal 12
Cukup Jelas
Pasal 13
Cukup Jelas
Pasal 14
Cukup Jelas
Pasal 15
Cukup Jelas
Pasal 16
Cukup Jelas
Pasal 17
Cukup Jelas
Pasal 18
Cukup Jelas
Pasal 19
Cukup Jelas
Pasal 20
Cukup Jelas
Pasal 21
Cukup Jelas
Pasal 22
Cukup Jelas
Pasal 23
Cukup Jelas
Pasal 24
Cukup Jelas
Pasal 25
Cukup Jelas
Pasal 26
ayat (1)
Yang dimaksud dengan “instansi yang melaksanakan pemungutan” adalah
dinas/badan/lembaga yang tugas pokok dan fungsinya melaksanakan
pemungutan Pajak.
ayat …
- 24 -
ayat (2)
Pemberian besarnya insentif dilakukan melalui pembahasan yang dilakukan
oleh Pemerintah Daerah dengan alat kelengkapan Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah yang membidangi masalah keuangan.
ayat (3)
Cukup Jelas
Pasal 27
Cukup Jelas
Pasal 28
Cukup Jelas
Pasal 29
Cukup Jelas
Pasal 30
ayat (1)
Pengenaan pidana kurungan dan pidana denda kepada pejabat tenaga ahli
yang ditunjuk oleh Walikota dimaksudkan untuk menjamin bahwa
kerahasiaan mengenai perpajakan daerah tidak akan diberitahukan kepada
pihak lain, juga agar Wajib Pajak dalam memberikan data dan keterangan
kepada pejabat mengenai perpajakan daerah tidak ragu – ragu.
ayat (2)
Cukup Jelas
ayat (3)
Cukup Jelas
ayat (4)
Cukup Jelas
Pasal 31
Cukup Jelas
Pasal 32
Cukup Jelas