Anda di halaman 1dari 7

PROFIL INDIKATOR MUTU

INSTALASI BEDAH SENTRAL

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MARTAPURA KELAS D


KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR
TAHUN 2022
Berikut merupakan indikator mutu indikator mutu instalasi bedah sentral

1.WAKTU TANGGAP OPERASI SECTIO CAESAREA EMERGENSI

Judul Indikator Waktu Tanggap Operasi Sectio caesarea


Emergensi
Dasar Pemikiran 1. Undang Undang Tentang Rumah sakit
2. Berdasarkan SUPAS tahun 2015, angka
kematian ibu di indonesia tahun 2015 adalah
305 per 100.000 kelahiran hidup, ini masih
merupakan yang tertinggi di asia tenggara.
Kejadian kematian ibu ini tertbanyak
ditemukan di rumah sakit sebesar 78⸓. Tinggi
nya angka kematian ibu ini mengindikasikan
masih perlunya dilakukan peningkatan tata
kelola dan peningkatan mutu pelayanan
antenatal care dan persalinan.untuk itu di
perlukan indikator untuk memantau kecepatan
proses pelayanan operasi sectio caesarea.
Dimensi mutu Tepat waktu, efektif, keselamatan
Tujuan Tergambarnya pelayanan kegawatdaruratan
operasi sectio caesarea yang cepat dan tepat
sehingga mampu mengoptimalkan upaya
menyelamatkan ibu dan bayi
Definisi opersional 1. waktu tanggap operasi sectio caesarea
emergensi adalah waktu yang dibutuhkan
pasien untuk mendapatkan tindakan sectio
caesarea emergensi sejak diputuskan operasi
sampai dimulainya insisioperasi dikamar
operasi yaitu ≤ 30 menit
2. sectio caesarea emergensi adalah tindakan
sectio saesarea yang bertujuan untuk
menyelamatkan ibu dan bayi yang tidak dapat
ditunda pelaksanaannya.
3. Sectio caesarea emergensi kategori I adalah
tindakan sectio caesarea pada keadaan dimana
terdapat ancaman langsung bagi kelangsungan
hidup ibu atau janin.
4. Pengukuran indikator waktu tanggap operasi
sectio caesarea mergensi dilakukan oleh
rumah sakit yang memberikan pelayanan
sectio caesarea
Jenis indikator Proses
Satuan pengukuran Persentase
Numerator Jumlah pasien yang diputuskan tindakan sectio
caesarea emergensi kategori I yang mendapatkan
tindakan sectio caesarea emergensi ≤ 30 menit
Denominator Jumlah pasien yang diputuskan tindakan sectio
caesarea emergensi kategori I
Target pencapaian ≥ 80 ⸓
Kriteria Kriteria inklusi ⁚
Sectio caesarea emergensi kategori I
Misalnya ⁚ fetal distress menetap, prolaps tali
pusar atau tali pusar menumbung , gagal
vacum⁄forcep, ruptur uteri imminent, ruptur uteri,
perdarahan ante partum dengan perdarahan aktif,
persalonan pada bekas sectio caesarea
Kriteria ekslusi ⁚
Tidak ada
Formula Jumlah pasien yang diputuskan tindakan sectio
caesarea emergensi kategori I yang mendapatkan
tindakan sectio caesarea emergensi ≤ 30 menit
X 100⸓
Jumlah pasien yang di putuskan tindakan sectio
caesarea emergensi kategori I

Metode pengumpulan data Retrospektif


Sumber data Dta sekunder dari rekam medik, laporan operasi
Instrumen pengambilan data Formulir waktu tanggap sectio caesarea emergensi
Besar sampel Total sampel
Cara pengambilan sampel Total sampel
Periode pengumpulan data Bulanan
Penyajian data  Tabel
 Run chart
Periode analisis dan pelaporan data Bulanan, triwulan, tahunan
Penaggung jawab Direktur pelayanan medik dan keperawatan

2.Penundaan operasi elektif

Judul indikator Penundaan operasi elektif


Definisi Jumlah pembatalan atau penundaan operasi elektif
lebih dari dua jam akibat persiapan operasi yang
tidak optimal ( tidak terdeteksi penyakit,
ketidaksiapan alat, dan operasi )
Inklusi Semua pasien bedah yang di jadwalkan operasi
elektif di RSUD Martapura
Ekslusi -
Tujuan peningkatan mutu Tujuan: pengelolaan kamar operasi yang
berorientasi pada keselamatan pasien
Dimensi mutu : pengelolaan kamar operasi yang
profesional agar tercapai efisiensi dan efektifitas
kerja yang tinggi untuk kesinambungan pelayan
Numerator Jumlah kumulatif prosedurelektif yang dilakukan
penundaan lebih dari dua jam dalamsatu bulan
Denominator Jumlah operasi elektif dalam satu bulan
Sumber data Observasi
Penaggung jawab data Kepala unit kamar operasi
Penanggung jawab jawab data validasi data -
Alasan pemilihan indikator Murupakan indikator mutu nasional yang
diwajibkan di setiap rumah sakit
Tipe indikator  Proses
 Outcome
Jenis indikator  ratebased
 sentinel event
 persentase
 lainnya
Jangka waktu laporan 3 bulan
Frekuensi penilaian data  harian
 mingguan
 bulanan
 lainnya….
Metodologi pengumpulan data  retrosfektif
 sensus harian

Metodologi analisa data Statistik : run chart


Interpretasi data : dibandingkan dengan standar
Target sampel dan sampel size Total sampling
Area monitoring Kamar operasi bedah sentral
Nilai ambang / standar 100%
Mekanisme pengumpulan data dan analisanya 1. melakukan sampling secara acak
2. menuliskan data dalam formulir
pengumpulan data indikator
3. menghitung angka kelengkapan
4. menulis dalam lembar monitoring
indikator
5. melihat tren / kecenderungan dalam 3
bulan
6. menggali faktor penyebab
7. membuat usulan perbaikan bersama
unit/tim /komite terkait
8. membuat laporan ke komite PMKP
Mekanisme diseminasi data ke staf 1. presentasi rapat evaluasi pelayanan
2. poster
Nama alat audit/nama file/formulir alat audit Formulir pengumpulan data indikator
3. Angka kelengkapan site marking dalam proses pembedahan

Judul Angka kelengkapan site marking dalam proses


pembedahan
Area Klinis
Definisi operasional Site marking yang di maksud adalah tindakan
pemberian tanda identifikasi khusus untuk
penandaan sisi kanan atau kiri pada pasien yang
akan dilakukan tindakan operasi dengan
prosedur yang tepat dan benar. Prosedur site
marking harus dilakukan oleh dokter operator
dengan penandaan bulat biru dan tanpa inisial
nama dokter bedah pada sisi likasi operasi dalam
penandaan. Penandaan dilakukan pada semua
kasus mencakup laterasi ( kakan-kiri), multiple
struktur( jari tangan, jari kaki, lesi)
Inklusi Semua prosedur operasi elektif
ekslusi 1. Kasus organ tunggal ( contoh: sectio
caesarea, operasi jantung )
2. Tindakan pasda operasi gigi ( sudah
menyebutkan nama gigi )atau gigi
yang mau di operasi sudah ditandai
pada foto rontgen gigi atau diagram
gigi
3. Bayi prematur dimana pemberian
tanda bisa menyebabkan tatto
permanen
Tujuan Tergambarnya kepedulian dan ketelitian
operator bedah terhadap keselamatan pasien
sebelum tindakan operasi
Dimensi Dimensi mutu: pengelolaan kamar operasi yang
profesional agar tercapai efisiensi dan efektifitas
kerja yang tinggi untuk kesinambungan
pelayanan.
Type Outcome
Dasar pemikiran / alasan pemilihan idikator Surgical site marking yang tepat dan benar
akan :
1. Meminimalkan resiko insiden salah
tempat operasi
2. Meminimalkan resiko insiden
prosedur salah yang dilakukan
3. Meninformasikan dan membimbing
ahli bedah untuk melaksanakan
operasi dengan tepat dan benar
sesuai rencana
Frekuensi pengumpulan data 1 bulan
Periode analisa 3 bulan
Numerator Jumlah pasien operasi yang di nyatakan ada
SITE MARKING
Denumerator Jumlah operasi elektif dalam satu bulan
Target 100%
Sumber data Register kamar operasi
Sampling Total sampling
Frekuensi pengumpulan data Tiap bulan
Periode analisa Tiga bulan
Metode Observasi
Penaggung jawab dan pengumpul data Kepala unit kamar operasi
Cara analisis Presentase
Cara diseminasi hasil Laporan bulanan
Analisa dan laporan Tim mutu rumah sakit, komite pelayanan medik
area Kamar operasi bedah sentral

4. Waktu tunggu operasi elektif


Judul Waktu tunggu operasi elektif
Definisi operasional Waktu tunggu operasi elektif adalah tenggang
waktu mulai dokter memutuskan operasi sampai
dengan dilaksanakannyatindakan operasi
Tujuan dan dimensi mutu Tujuannya supaya diketahui kecepatan antrian
pelayanan bedah
Dimensi mutu : efektifitas, efisiensi dan
kesinambungan pelayanan bedah
Dasar pemikiran / alasan pemilihan indikator ketepatan dan kecepatan penanganan
mengindikasikan keefektifan dan efisiensi waktu
tunggu operasi
Formula Jumlah kumulatif waktu operasi yang terencana
dari pasien yang di operasi dengan waktu kurang
dari 48 jam dalam sebulan : jumlah pasien yang di
operasi dalam satu bulan
Numerator Jumlah pasien opersi elektif dengan waktu tunggu
kurang dari 48 jam
Denumerator Jumlah pasien yang akan di opersi dalam satu
bulan
Target 80%
Sampling Pengumpulan data dengan total sampling
Kriteria inklusi  Pasien operasi elektif
 Waktu tunggu operasi tidak lebih dari 48
jam
Kriteria ekslusi  Pasien operasi cyto
 Pasien operasi elektif dengan waktu
tunggu lebi dari 48 jam
Metode Prosfektif
Pencatatan Pencatatan oleh kepala ruang operasi
Analiasa dan laporan Rekapitulasi dan analisa sederhana dilaksanakan
oleh kepala ruang operasi, kemudian dilaporkan
pada tim mutu keselamatan pasien ( TMKPRS ).
Data akan di evaluasi selama 3 bulan yang
dikoordinasikan oleh tim mutu keselamatan
pasien ( TMKPRS ).
Area Kamar operasi

Anda mungkin juga menyukai