Anda di halaman 1dari 7

Tugas Agama Islam

Bacalah soal berikut dengan cermat, kemudian saudara jawab dan


diunggah pada tempat yang telah disediakan:
1. Budaya akademik yang ingin dibangun oleh Islam, bukan sekedar
menjadikan manusia cerdas, tetapi juga manusia yang memiliki
kekuatan iman dan kerendahan hati (tawadzu').
Tuliskan ayat dan terjemah QS Al-Hajj/22: 54!
Jawab : Ayat dan Terjemah QS Al-Hajj/22:54

Ayat : ‫ك فَيُْؤ ِمنُوْ ا بِ ٖه فَتُ ْخبِتَ لَهٗ قُلُوْ بُهُ ۗ ْم َواِ َّن هّٰللا َ لَهَا ِد الَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُ ْٓوا اِ ٰلى‬ ُّ ‫َّولِيَ ْعلَ َم الَّ ِذ ْينَ اُوْ تُوا ْال ِع ْل َم اَنَّهُ ْال َح‬
َ ِّ‫ق ِم ْن َّرب‬
‫ص َرا ٍط ُّم ْستَقِي ٍْم‬
ِ
Terjemah : Dan agar orang-orang yang telah diberi ilmu, meyakini bahwa (Al-
Qur'an) itu benar dari Tuhanmu lalu mereka beriman dan hati mereka tunduk
kepadanya. Dan sungguh, Allah pemberi petunjuk bagi orang-orang yang
beriman kepada jalan yang lurus.

Jelaskan keterkaitan ilmu pengetahuan, iman, dan hati yang tunduk


menurut QS Al-Hajj/22: 54!
Jawab : adalah salah satu hikmah dari mendapat ilmu akan membuat seseorang
beriman kepada Allah dan juga akan membuathati kita selalu tunduk kepada
Allah sehingga kita sangat dianjurkan untuk selalu menuntut ilmu khususnya ilmu
agama.

Tuliskan ayat dan terjemah Q.S. Al-Baqarah/2: 111!


َ ‫َص ٰرى ۗ تِ ْل‬
Jawab : Ayat : ‫ك اَ َمانِيُّهُ ْم ۗ قُلْ هَاتُوْ ا بُرْ هَانَ ُك ْم اِ ْن ُك ْنتُ ْم‬ ٰ ‫َوقَالُوْ ا لَ ْن يَّ ْد ُخ َل ْال َجنَّةَ اِاَّل َم ْن َكانَ هُوْ دًا اَوْ ن‬
ٰ
َ‫ص ِدقِ ْين‬
Terjemah: Dan mereka (Yahudi dan Nasrani) berkata, “Tidak akan masuk surga
kecuali orang Yahudi atau Nasrani.” Itu (hanya) angan-angan mereka.
Katakanlah, “Tunjukkan bukti kebenaranmu jika kamu orang yang benar".

Jelaskan pengertian budaya akademik menurut Q.S. Al-Baqarah/2:


111!
Jawab :
Budaya akademik yang berarti berkata dan berbuat dengan didasari bukti dan
fakta telah disinggung dalam Al Quran surat Al Baqarah ayat 111. Di dalam ayat
tersebut dipatahkan klaim kaum Ahli Kitab saat itu bahwa hanya merekalah yang
akan masuk surga. Ayat tersebut menantang mereka untuk menunjukkan bukti
(burhaan) atas klaim mereka. Hal ini menunjukkan ciri budaya akademik yang
selalu berdasarkan bukti ilmiah sehingga perkataan dan perbuatan menjadi kuat
didasari dengan data yang terbukti secara ilmiah, bukan sekedar klaim belaka.

2. Prinsip-prinsip dalam kehidupan politik dijelaskan langsung


dalam QS An-Nisaa’/4: 58-59 dan tugas amanah bagi siapa saja yang
memegang kekuasaan politik dijelaskan dalam QS
Al-Baqarah/2:151.
Tuliskan terjemah QS. An-Nisaa’/4: 58-59!

Jawab :
58. Terjemahan:

“Sungguh, Allah menyuruhmu menyampaikan amanat kepada yang berhak


menerimanya, dan apabila kamu menetapkan hukum di antara manusia
hendaknya kamu menetapkannya dengan adil. Sungguh, Allah sebaik-baik yang
memberi pengajaran kepadamu. Sungguh, Allah Maha Mendengar, Maha
Melihat”.

59.
“Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah Rasul
(Muhammad), dan Ulil Amri (pemegang kekuasaan) di antara kamu. Kemudian,
jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah
(Al-Qur'an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu beriman kepada Allah dan hari
kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya”.

Sebutkan empat konsep dasar kehidupan politik menurut QS. An-


Nisaa’/4: 58-59!
Jawab :
Pembahasan
Surat An Nisa adalah surat merupakan surat keempat di dalam Al Quran. Terdiri
dari 176 ayat, surat An Nisa juga termasuk ke dalam surat Madaniyah, yaitu
suratyang diturunkan setelah nabi berhijrah ke Madinah. Inti dari surat An Nisa
ayat 58-59 terkait konsep dasat kehidupan politik adalah jika terjadi perselisihan
maka diperintahkan agar kembali kepada hukum yang ada di dalam Al Quran
maupun Sunnah Nabi Muhammad Shalallahu Alaih Wassalam
Berikut ini adalah Surat An Nisa ayat 58-59 yaitu:
۞ ‫اس اَ ْن تَحْ ُك ُموْ ا بِ ْال َع ْد ِل ۗ اِ َّن هّٰللا َ نِ ِع َّما يَ ِعظُ ُك ْم بِ ٖه‬ ۙ ٓ ‫ا َّن هّٰللا يْأم ُر ُكم اَ ْن تَُؤ ُّدوا ااْل َمٰ ٰن‬
ِ َّ‫ت اِ ٰلى اَ ْهلِهَا َواِ َذا َح َك ْمتُ ْم بَ ْينَ الن‬
ِ ْ ُ َ َ ِ
ْ
‫صيرًا‬ ۢ ْ َ ‫هّٰللا‬ َّ
ِ َ‫ۗ اِن َ كانَ َس ِميعًا ب‬
innallāha ya`murukum an tu`addul-amānāti ilā ahlihā wa iżā ḥakamtum bainan-
nāsi an taḥkumụ bil-'adl, innallāha ni'immā ya'iẓukum bih, innallāha kāna
samī'am baṣīrā
Sungguh, Allah menyuruhmu menyampaikan amanat kepada yang berhak
menerimanya, dan apabila kamu menetapkan hukum di antara manusia
hendaknya kamu menetapkannya dengan adil. Sungguh, Allah sebaik-baik yang
memberi pengajaran kepadamu. Sungguh, Allah Maha Mendengar, Maha
Melihat. (Ayat 58)
‫ٰيٓاَيُّها الَّذ ْينَ ٰامنُ ْٓوا اَط ْيعُوا هّٰللا واَط ْيعُوا ال َّرسُوْ ل واُولى ااْل َمر م ْن ُك ۚم فَا ْن تَنَا َز ْعتُم في َشي ٍء فَ ُر ُّدوْ ه الَى هّٰللا‬
ِ ِ ُ ْ ْ ِ ْ ِ ْ ِ ِ ْ ِ َ َ ِ َ َ ِ َ ِ َ
‫ك خَ ْي ٌر َّواَحْ َسنُ تَْأ ِو ْياًل‬ ٰ ۗ ٰ ‫اْل‬ ْ ‫هّٰلل‬ ُ ‫ُْؤ‬ ُ ْ ُ ْ
َ ِ‫َوال َّرسُوْ ِل اِن كنت ْم ت ِمنوْ نَ بِا ِ َواليَوْ ِم ا ِخ ِر ذل‬
yā ayyuhallażīna āmanū aṭī'ullāha wa aṭī'ur-rasụla wa ulil-amri mingkum, fa in
tanāza'tum fī syai`in fa ruddụhu ilallāhi war-rasụli ing kuntum tu`minụna billāhi
wal-yaumil-ākhir, żālika khairuw wa aḥsanu ta`wīlā
Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah Rasul
(Muhammad), dan Ulil Amri (pemegang kekuasaan) di antara kamu. Kemudian,
jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah
(Al-Qur'an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu beriman kepada Allah dan hari
kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.
(Ayat 59)
Berikut ini empat konsep dasar kehidupan politik menurut ayat-ayat tersebut
yaitu:
Allah Subhanahu Wa Ta'ala memberikan kekuasaan kepada siapa saja yang Allah
amanatkan. Begitupun sebaliknya Allah bisa saja mencabut kekuasaan dari
siapapun yang tidak Allah Ridhoi.
Jika sudah menjabat atau memimpin sesuatu maka hendaknya berlaku Adil.
Karena sesungguhnya segala sesuatu akan dimintai pertanggungjawabkan di
akhirat kelak.
Setiap orang beriman diperintahkan untuk taat kepada Ulil Amri, contohnya
Presiden, Gubernur, bupati dan lain sebagainya.
Jika terjadi perselisihan maka diperintahkan agar kembali kepada hukum yang
ada di dalam Al Quran maupun Sunnah Nabi Muhammad Shalallahu Alaih
Wassalam.

Tuliskan ayat dan terjemah QS. Al-Baqarah/2: 151!


Jawab :
‫َاب َو ْال ِح ْك َمةَ َويُ َعلِّ ُم ُك ْم َما لَ ْم تَ ُكونُوا‬
َ ‫َك َما َأرْ َس ْلنَا فِي ُك ْم َرسُوال ِم ْن ُك ْم يَ ْتلُو َعلَ ْي ُك ْم آيَاتِنَا َويُ َز ِّكي ُك ْم َويُ َعلِّ ُم ُك ُم ْال ِكت‬
َ‫تَ ْعلَ ُمون‬
Sebagaimana (Kami telah menyempurnakannikmat Kami kepadamu)
Kami telah mengutus kepadamu Rasul di antara kamu yang
membacakan ayat-ayat Kami kepada kamu dan menyucikan kamu dan
mengajarkan kepadamu Al Kitab dan Al-Hikmah (As Sunah), serta
mengajarkan kepada kamu apa yang belum kamu ketahui.

Jelaskan secara ringkas amanah-amanah mendasar bagi pemegang


kekuasaan politik menurut QS. Al-Baqarah/2: 151!
Jawab : Surat Al Baqarah merupakan surat kedua di dalam Al Quran, terdiri
dari 286 ayat dan termasuk ke dalam surat Madaniyah yaitu surat yang
diturunkan setelah nabi berhijrah ke Madinah.

Adapun beberapa faedah yang dapat kita ambil dari surat Al Baqarah ayat 151
adalah sebagai berikut:

 Rasulullah adalah seseorang dari kalangan kaumnya bisa diartikan kaum


Quraisy atau manusia itu sendiri.
 Rasulullah diutus untuk membacakan ayat-ayat Allah Subhanahu Wa
Ta'ala yaitu Al Quran.
 Rasulullah juga diutus untuk menyucikan jiwa, yaitu membersihkan hati
dan jiwa manusia dari perbuatan syirik, menyeru kepada tauhid dan
membersihkan diri dari penyakit-penyakit hati lainnya.
 Rasulullah juga diperintah untuk mengajarkan kepada manusia melalui Al
Quran dan Hadits.
 Amanah-aman yang mendasarpagi pemegang keuasaan politik yang
tersirat dari ayat ini adalah bahwa sebagai pemegang kekuasaan
seyogianya harus menyeru kepada kebaikan dengan berpegang pada Al
Quran dan As Sunnah.

3. Agama Islam sesuai dengan fitrah interaksi manusia sebagaimana


dijelaskan dalam QS An-Nisaa’ (4): 125 melalui istilah al-Dîn dan QS.
Ali Imran (3): 67 melalui istilah al-hanîf.
Tuliskan ayat dan terjemahan QS An-Nisaa’ (4): 125!
Jawab : Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
‫ۗ وا تَّ َخ َذ هّٰللا ُ اِب ْٰر ِه ْي َم خَ لِ ْياًل‬ ‫هّٰلِل‬
َ  ‫َو َم ْن اَحْ َسنُ ِد ْينًا ِّم َّم ْن اَ ْسلَ َم َوجْ هَهٗ ِ َوهُ َو ُمحْ ِس ٌن وَّا تَّبَ َع ِملَّةَ اِب ْٰر ِه ْي َم َحنِ ْيفًا‬
wa man ahsanu diinam mim man aslama waj-hahuu lillaahi wa huwa muhsinuw
wattaba'a millata ibroohiima haniifaa, wattakhozallohu ibroohiima kholiilaa
"Dan siapakah yang lebih baik agamanya daripada orang yang dengan ikhlas
berserah diri kepada Allah, sedang dia mengerjakan kebaikan, dan mengikuti
agama Ibrahim yang lurus? Dan Allah telah memilih Ibrahim menjadi
kesayangan-(Nya)."

Sebutkan dengan pihak mana saja fitrah interaksi manusia pada QS


An-Nisaa’ (4): 125 tersebut!
Jawab : Fitrah interaksi manusia menurut Surah An-Nisa ayat 125 yaitu
interaksi kepada Allah yang utama, kemudian interaksi kepada manusia
sesudahnya. Surah An-Nisa ayat 125 berbunyi sebagai berikut:
‫ َو َم ْن َأحْ َسنُ ِدينًا ِّم َّم ْن َأ ْسلَ َم َوجْ هَ ۥهُ هَّلِل ِ َوهُ َو ُمحْ ِس ٌن َوٱتَّبَ َع ِملَّةَ ِإب ٰ َْر ِهي َم َحنِيفًا ۗ َوٱتَّ َخ َذ ٱهَّلل ُ ِإب ٰ َْر ِهي َم خَ لِياًل‬Arab-
Latin: Wa man aḥsanu diinam mim man aslama waj-hahụ lillaahi wa huwa
muḥsinuw wattaba'a millata ibrāhiima ḥaniiaa, wattakhażallaahu ibraahiima
khaliilaa

Artinya: "dan siapakah yang lebih baik agamanya dari pada orang yang ikhlas
menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang diapun mengerjakan kebaikan, dan ia
mengikuti agama Ibrahim yang lurus? Dan Allah mengambil Ibrahim menjadi
kesayangan-Nya."

Dalam ayat tersebut, Kita berinteraksi kepada Sang Pencipta dalam sikap
berserah diri, dan kita berinteraksi kepada sesama manusia dengan
melakukan perbuatan-perbuatan kebaikan. Misalnya dengan saling tolong-
menolong, bersedekah, tidak mencuri, dan tidak menipu.

Tuliskan ayat dan terjemahan QS. Ali Imran (3): 67!


Jawab :
َ‫َما َكانَ ِإ ْب ٰ َر ِهي ُم يَهُو ِديًّا َواَل نَصْ َرانِيًّا َو ٰلَ ِكن َكانَ َحنِيفًا ُّم ْسلِ ًما َو َما َكانَ ِمنَ ْٱل ُم ْش ِر ِكين‬
Arab-Latin: Mā kāna ibrāhīmu yahụdiyyaw wa lā naṣrāniyyaw wa lāking kāna
ḥanīfam muslimā, wa mā kāna minal-musyrikīn

Terjemah Arti: Ibrahim bukan seorang Yahudi dan bukan (pula) seorang Nasrani,
akan tetapi dia adalah seorang yang lurus lagi berserah diri (kepada Allah) dan
sekali-kali bukanlah dia termasuk golongan orang-orang musyrik.

Apakah yang dimaksud dengan al-hanafiyyat pada QS. Ali Imran (3):
67 tersebut?
Jawab :
Yang dimaksud dengan Al Hanafiyyat pada surat Ali Imran ayat 67 adalah
seseorang yang condong menjauhi segala agama (kekafiran) seluruhnya, dan
mendekat kepada agama yang lurus (Tauhid).

Pembahasan
Surat Ali Imran merupakan surat ke-3 di dalam Al Quran yang terdiri dari 200
ayat dan merupakan termasuk surat Madaniyah, yaitu surat yang diturunkan
setelah nabi berhijrah ke Madinah. Berikut ini adalah bunyi dari surat Ali Imran
ayat 67 yaitu:

 َ‫َما َكانَ اِب ْٰر ِه ْي ُم يَهُوْ ِديًّا َّواَل نَصْ َرانِيًّا و َّٰل ِك ْن َكانَ َحنِ ْيفًا ُّم ْسلِ ًم ۗا َو َما َكانَ ِمنَ ْال ُم ْش ِر ِك ْين‬

mā kāna ibrāhīmu yahụdiyyaw wa lā naṣrāniyyaw wa lāking kāna ḥanīfam


muslimā, wa mā kāna minal-musyrikīn

Ibrahim bukanlah seorang Yahudi dan bukan (pula) seorang Nasrani, tetapi dia
adalah seorang yang lurus, Muslim dan dia tidaklah termasuk orang-orang
musyrik.
Dinukil dari tafsir Jalalain, arti kata Hanif adalah seseorang yang Condong
menjauhi segala agama (kekafiran) seluruhnya, dan mendekat kepada agama
yang lurus (tauhid). Dan menurut Ibnu Katsir di dalm tafsirnya menjelaskan
bahwa Hanif yaitu menjauh dari kemusyrikan dan condong mendekat kepada
keimanan.

Selain di dalam surat Ali Imran ayat 67, Allah Subhanahu Wa Ta'ala juga
berfirman di dalam surat An Nahl ayat 123 yang berbunyi:

 َ‫ك َأ ِن اتَّبِ ْع ِملَّةَ ِإ ْب َرا ِهي َم َحنِيفًا َو َما َكانَ ِمنَ ْال ُم ْش ِر ِكين‬
َ ‫ثُ َّم َأوْ َح ْينَا ِإلَ ْي‬

“Kemudian kami wahyukan kepadamu (Muhammad), “Ikutilah agama Ibrahim,


seorang yang hanif” dan dia bukanlah termasuk orang-orang yang
mempersekutukan Tuhan.”

Anda mungkin juga menyukai