Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS PROJEK

ETIKA BISNIS DALAM ISLAM

“ ANGKRINGAN SESPAN C-70


BERDASARKAN SYARIAT ISLAM ”

Dosen Pengampu : Jubaidi S.E M.E

Nama : Rezi Fahrizal

Nim : 2011102431546

Kelas : S

Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur


2022/2023
BAB I

PENDAHULUAN

A. Jenis Analisis

Analisis yang digunakan yaitu analisis secara langsung ke lokasi atau tempat “Angkringan
Sespan C-70” tersebut. Dengan cara mewawancarai pemilik Angkringan Sespan C-70 secara
langsung , dengan memberikan pertanyaan dan bahasa yang mudah dimengerti. Sehingga hasil
laporan dan wawancara serta video yang saya lakukan valid dan nyata kebenarannya.

B. Latar Belakang

Salah satu kebutuhan dasar setiap orang ialah makan dan minum atau segala sesuatu untuk
kehidupan dan kelangsungan hidup, setiap orang wajib berusaha sendiri semampunya untuk
mencukupi segala kebutuhannya yakni dengan bekerja di bidang apa saja yang halal dengan niat
untuk mendaat rezeki yang berkah di jalan Allah agar tercapai seperti Berdagang.

Ada banyak sekali jenis dagang maupun jenis barang yang diperjual belikan, salah satunya
yaitu Angkringan Sespan C-70 yang merupakan Angkringan yang dimana menyediakan
beraneka ragam makanan cepat saji , minuman dingin dan minuman panas.

Adapun aturan berdagang yang di atur dalam islam antara lain :

a.) Rukun jual beli

• Barang jualan yaitu sesuatu yang diperbolehkan oleh syari‘at untuk dijual dan diketahui
sifatnya oleh pembeli.
• Sighat Mahdi yaitu persetujuan antara pihak penjual dan pihak pembeli untuk melakukan
transaksi jual beli, dimana pihak pembeli menyerahkan uang dan pihak penjual
menyerahkan barang.
• Pembeli yaitu orang yang dapat membelanjakan hartanya ( uangnya).
b.) Syarat sahnya jual beli

• Pembeli membeli dengan kemauannya sendiri tidak ada unsur paksaan dari penjual agar
si pembeli membeli barang yang tidak diinginkannya
• Berakal yaitu dapat membedakan atau memilih mana yang terbaik bagi dirinya, oleh
karena apabila salah satu pihak tidak berakal maka jual beli yang dilakukan tidak sah.

C. Tujuan Analisis

Untuk mengetahui apakah masih ada warung-warung diluar sana yang mengerti bagaimana
berdagang sesuai syariat islam seperti yang di ajrkan oleh Nabi Muhammad Saw.

D. Aspek Analisis
1. Apakah pemilik warung tersebut berdagang sesuai dengan syariat islam?
2. Apakah pemilik warung tersebut menrapkan sistem akad jual-beli ?

3. Apakah pemilik warung tersebut juga mengikuti rukun dan syarat jual beli maupun akad
jual beli dan khiar jual beli?
BAB II

PEMBAHASAN

Saya mewawancarai salah satu warung “Angkringan Sespan C-70” yang dimana angkringan
tersebut merupakan Angkringan yang berada di Muara badak , pada tanggal 5 oktober 2022.
Alasan saya mewawancarai Angkringan tersebut karena banyaknya mahasiswa atau anak muda
yang sering sekali ber-belanja di Angkringan tersebut , adapun pemilik Angkringan Sespan C-70
tersebut bernama Babang prasetyo 35 tahun ternyata pemahaman bapak tersebut tidak begitu
mengerti tentang berdagang sesuai syariat islam.

Secara garis besar Pak Babang prasetyo Mengatakan Angkringan sudah ada sejak 2016 ,
sudah sekitar 6 tahun yang lalu, dia berjualan dengan modal sendiri yang berarti tidak ada unsur
riba dari modalnya. Untuk barang yang dijualnya yaitu seperti makanan cepat saji (indomie
goreng), pisang keju, kentang goreng. Minuman yang dijualnya seperti pop ice, milo, teh panas
maupun dingin dan kopi.

Untuk akadnya sendiri biasanya pembeli membayarnya secara tunai tetapi pembeli
membayarnya setelah mengkonsumsi makanan dan minuman yang telah dipesannya. Adapun
juga yang menyebabkan pembeli batal membeli di warung tersebut karena dengan alasan tidak
membawa duit dan lupa membawa duit , hal inilah yang terkadang membatalkan pembeli
membeli di warung tersebut.

Untuk barang dagangannya sendiri Pak Babang prasetyo sangat yakin bahwa barang jualannya
halal karena dia berpatokan pada setiap kemasan makanan dan minuman yang di jualnya terdapat
label BPOM dan MUI. Dengan begitu Babang prasetyo bisa menjamin bahwa makanan dan
minuman yang di jualnya benar-benar halal.
BAB III

PENUTUP

A.Pendapat dan Tanggapan

Berdagang memang sangatlah baik tetapi berdagang yang lebih baik lagi ialah berdagang
sesuai dengan ajaran islam atau sesuai syariat islam, yang bermanfaat untuk orang lain terlebih
lagi untuk diri sendiri dimana dapat membuat menjadi amal jariyah, dengan membuka lapangan
perkerjaan untuk orang lain selain itu meningkatkan ekononomi masyrakat sekitar.

B. Kesimpulan

Berdagang yang lebih baik ialah berjualan sesuai dengan syariat islam seperti yang di
contohkan Nabi muhammad Saw. Dengan memperhatikan segala sesuatu yang meyangkut haram
dan halalnya barang tersebut. Mulai dari asal muasal barang , rukun jual beli , akad , khiyar dan
harga jual. Semua itu dilakukan dengan untuk mendapatkan ridho Allah Swt agar usaha yang
dilakukan menjadi berkah.
DAFTAR PUSTAKA

https://dalamislam.com/hukum-islam/hukum-dagang-dalam-islam

https://www.rumah.com/panduan-properti/rukun-jual-beli-55812

LINK VIDEO WAWANCARA

https://youtu.be/jP8b1PIhzds

Anda mungkin juga menyukai