Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS PROJEK

ETIKA BISNIS DALAM ISLAM

“KEDAI VORVO BERDASARKAN SYARIAT ISLAM”

Dosen Pengampu : Jubaidi S.E M.E

Nama : Riki Purnomo

Nim : 2011102431525

Kelas : S

Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur


2022/2023
BAB I

PENDAHULUAN

A. Jenis Analisis

Analisis yang digunakan yaitu analisis secara langsung ke lokasi atau tempat “Kedai
Vorvo” tersebut. Dengan cara mewawancarai pemilik Kedai Vorvo secara langsung , dengan
memberikan pertanyaan dan bahasa yang mudah dimengerti. Sehingga hasil laporan dan
wawancara serta video yang saya lakukan valid dan nyata kebenarannya.

B. Latar Belakang

Salah satu kebutuhan dasar setiap orang ialah makan dan minum atau segala sesuatu untuk
kehidupan dan kelangsungan hidup, setiap orang wajib berusaha sendiri semampunya untuk
mencukupi segala kebutuhannya yakni dengan bekerja di bidang apa saja yang halal dengan niat
untuk mendaat rezeki yang berkah di jalan Allah agar tercapai seperti Berdagang.

Ada banyak sekali jenis dagang maupun jenis barang yang diperjual belikan, salah satunya
yaitu Kedai Vorvo yang merupakan Warung yang dimana menyediakan beraneka ragam
makanan cepat saji, minuman dingin dan minuman panas.

Adapun aturan berdagang yang di atur dalam islam antara lain :

a.) Rukun jual beli

 Barang jualan yaitu sesuatu yang diperbolehkan oleh syari‘at untuk dijual dan diketahui
sifatnya oleh pembeli.
 Sighat Mahdi yaitu persetujuan antara pihak penjual dan pihak pembeli untuk melakukan
transaksi jual beli, dimana pihak pembeli menyerahkan uang dan pihak penjual
menyerahkan barang.
 Pembeli yaitu orang yang dapat membelanjakan hartanya ( uangnya).
b.) Syarat sahnya jual beli

 Pembeli membeli dengan kemauannya sendiri tidak ada unsur paksaan dari penjual agar
si pembeli membeli barang yang tidak diinginkannya
 Berakal yaitu dapat membedakan atau memilih mana yang terbaik bagi dirinya, oleh
karena apabila salah satu pihak tidak berakal maka jual beli yang dilakukan tidak sah.

C. Tujuan Analisis

Untuk mengetahui apakah masih ada warung-warung diluar sana yang mengerti bagaimana
berdagang sesuai syariat islam seperti yang di ajrkan oleh Nabi Muhammad Saw.

D. Aspek Analisis
1. Apakah pemilik warung tersebut berdagang sesuai dengan syariat islam?
2. Apakah pemilik warung tersebut menrapkan sistem akad jual-beli ?

3. Apakah pemilik warung tersebut juga mengikuti rukun dan syarat jual beli maupun akad
jual beli dan khiar jual beli?
BAB II

PEMBAHASAN

Saya mewawancarai salah satu warung “Kedai Vorvo” yang dimana warung tersebut
merupakan Kedai yang berada di Jl.Lai (Vorvo) , pada tanggal 4 oktober 2022. Alasan saya
mewawancarai warung tersebut karena banyaknya mahasiswa atau anak muda yang sering sekali
ber-belanja di warung tersebut , adapun pemilik Kedai Vorvo tersebut bernama Ahmad berusia
39 tahun ternyata pemahaman bapak tersebut tidak begitu mengerti tentang berdagang sesuai
syariat islam.

Secara garis besar Pak Ahmad Mangatakan Kedai Vorvo sudah ada sejak 2018 , sudah sekitar
4 tahun yang lalu, dia berjualan dengan modal sendiri yang berarti tidak ada unsur riba dari
modalnya. Untuk barang yang dijualnya yaitu seperti makanan cepat saji (indomie goreng),
pisang keju, kentang goreng. Minuman yang dijualnya seperti pop ice, milo, teh panas maupun
dingin dan kopi.

Untuk akadnya sendiri biasanya pembeli membayarnya secara tunai tetapi pembeli
membayarnya setelah mengkonsumsi makanan dan minuman yang telah dipesannya. Adapun
juga yang menyebabkan pembeli batal membeli di warung tersebut karena dengan alasan tidak
membawa duit dan lupa membawa duit , hal inilah yang terkadang membatalkan pembeli
membeli di warung tersebut.

Untuk barang dagangannya sendiri Pak ahmad sangat yakin bahwa barang jualannya halal karena
dia berpatokan pada setiap kemasan makanan dan minuman yang di jualnya terdapat label
BPOM dan MUI. Dengan begitu Pak ahmad bisa menjamin bahwa makanan dan minuman yang
di jualnya benar-benar halal.
BAB III

PENUTUP

A.Pendapat dan Tanggapan

Berdagang memang sangatlah baik tetapi berdagang yang lebih baik lagi ialah berdagang
sesuai dengan ajaran islam atau sesuai syariat islam, yang bermanfaat untuk orang lain terlebih
lagi untuk diri sendiri selain itu dapat membantu membuka lapangan perkerjaan untuk
mengurangin tingkat pengangguran serta dapat menaikan ekonomi masyarakat di sekitar atau
lokal.

B. Kesimpulan

Berdagang yang lebih baik ialah berjualan sesuai dengan syariat islam seperti yang di
contohkan Nabi muhammad Saw. Dengan memperhatikan segala sesuatu yang meyangkut haram
dan halalnya barang tersebut. Mulai dari asal muasal barang , rukun jual beli , akad , khiyar dan
harga jual. Semua itu dilakukan dengan untuk mendapatkan ridho Allah Swt agar usaha yang
dilakukan menjadi berkah.
DAFTAR PUSTAKA

https://dalamislam.com/hukum-islam/hukum-dagang-dalam-islam

https://www.rumah.com/panduan-properti/rukun-jual-beli-55812

LINK VIDEO WAWANCARA

https://youtu.be/G9WLlO3e64k

Anda mungkin juga menyukai