Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam menyelenggarakan rekam medis yang bermutu dan efektif di

perlukan adanya sarana penunjang yang memadai, diantaranya adalah kondisi

tata letak unit rekam medis dan ruang penyimpanan berkas rekam medis,

apabila tata letak ruang tidak memenuhi standar tentu akan mengganggu

kenyamanan perekam medis. Di bagian rekam medis terdiri dari beberapa

bagian di antaranya ruang URM yaitu tempat untuk mengolah dokumen

pasien (Rahayu, 2013).

Penataan ruang kerja di unit rekam medis mempengaruhi kegiatan

pelayanan yang di berikan, sehingga tata ruang kerja di unit rekam medis perlu

di perhatikan agar pelayanan yang di berikan oleh unit rekam medis berjalan

dengan lancar (Budi, 2011). Alur kerja (work flow) adalah urutan-urutan kerja

dari bagian atau unit rekam medis mulai dari assembling,koding, indeksing,

analising reporting serta filling. Sedangkan area kerja (work space) adalah

penataan meja kerja yang di sesuaikan dengan peranan dan fungsi pokok

(Latour, Eichenwald-Maki, 2009).

Dalam pengolahan rekam medis perlu memperhatikan penataan meja yang

ergonomi karena untuk mempermudah tata kerja yang ergonomi dapat

meningkatkan produktivitas kerja dan juga berpengaruh terhadap kekurangan

kelelahan kerja yang dapat di sebabkan dari sikap tata kerja seseorang

15
16

diantaranya posisi duduk pada saat bekerja di dukung dengan peralatan dan

tata letak yang tidak di rancang secara ergonomi (Wowo Sunaryo Kuswana,

2014).

Berdasarkan penelitian Junaidi Edy Purwanto di Rumah Sakit Panti

Waluyo Surakarta tahun 2010 tentang Analisis Penataan Meja Kerja

Berdasrkan Aspek Work Flow dan Work Space di Bagian Rekam Medis

penataan meja kerja di sub bagian rekam medis Rumah Sakit Panti Waluyo

Surakarta tidak sesuai dengan work flow yaitu di mulai dari meja administrasi

1, meja administrasi 2, meja filling rawat inap, meja assembling, meja

analising dan reporting, meja kepala rekam medis. Sedangkan berdasarkan

work space yaitu administrasi 1, administrasi 2, filling rawat inap, assembling

dan gang utama tidak sesuai dengan ukuran yang di rekomendasikan,

sedangkan penataan meja kerja harus sesuai dengan alur kerja yang ada agar

kinerja petugas lebih efektif dan efesien.

Berdasarkan penelitian Eka Sruni Rahayu di RSUD. Dr. Moewardi Tahun

2014 tentang Tinjauan Penataan Ruang Instalasi Rekam Medis Dari Aspek

Work Flow Dan Work Space di instalasi Rekam Medis terdapat

ketidaksesuaian antara alur kerja pengolahan dokumen rekam medis dengan

buku pedoman dan pelayanan instalasi rekam medis, selain itu sebagian

petugas belum nyaman karena sempitnya ruang gerak sehingga mempermudah

timbulnya kelelahan kerja yang berakibat menurunnya produktivitas kerja.

Berdasarkan hasil penelitian Handayani, Antik Pujihastuti di RSUD.

Ambarawa tahun 2015 tentang Tinjauan Ruang Kerja Unit Rekam Medis
17

Berdasarkan Aspek Work Flow dan Work Space menunjukkan tugas pokok di

setiap unit rekam medis sudah sesuai SK DIREKTUR SRUD. Ambarawa.

Alur kerja (work flow) dokumen rekam medis rawat jalan yang telah selesai

pelayanan dilakukan pengkodean diagnosis dan tindakan, kemudian di

serahkan pada bagian filling, sedangkan alur dokumen rekam medis rawat inap

di mulai dari bagian assembling, koding indeksing, KLPCM dan terakhir ke

bagian filling dengan penataan meja kerja yang tidak sesuai urutan kerja. Area

kerja (work space) paling luas bagian KLPCM 1 dengan ukuran 6,28 m2 dan

area kerja sempit yaitu area kerja case-mix dengan luas 2,16m2. jarak antara

meja yang paling lebar berjarak 75 cm dan beberapa meja yang tidak memiliki

jarak.

Berdasarkan survei awal yang dilaksanakan di RSU. Imelda Pekerja

Indonesia Medan di unit rekam medis adanya sarana penunjang yang kurang

memadai diantaranya penataan meja kerja petugas di unit rekam medis belum

sesuai serta area kerja masih sempit sehingga mengakibatkan adanya

ketidaknyamanan petugas dan tidak leluasa dalam bekerja.

Berdasarkan latar belakang dari masalah yang ada, peneliti mengambil

penelitian tentang “Tinjauan Aspek Work Flow dan Work Space di Unit

Rekam Medis di RSU Imelda Pekerja Indonesia Medan Tahun 2020”.


18

1.2 Rumusan Masalah

Berdasakan latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam penulisan

Karya Tulis Ilmiah ini adalah “ Bagaimana manajemen ruang rekam medis

ditinjau dari aspek work flow dan work spacedi Rumah Sakit Umum Imelda

Pekerja Indonesia Medan?”

1.3 Tujuan Penelitian

Dengan diadakan penelitian ini, maka tujuan penelitian ini adalah

mengetahui gambaran dari aspek work flow dan work space di ruang URM

Rumah Sakit Umum Imelda Pekerja Indonesia Medan.

1.4 Manfaat

Manfaat dari penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Bagi Rumah Sakit

Sebagai masukan dalam pengambilan keputusan kebijakan khususnya bagian

rekam medis, agar dapat meningkatkan efisiensi, efektifitas, serta

produktivitas kerja, dapat memperbaiki kekurangan yang masih ada dan

menerapkan masukan yang diberikan oleh peneliti, selain itu juga untuk

menciptakan lingkungan kerja sesuai dengan aspek ergonomi yang nyaman.

2. Bagi Institusi

Sebagai bahan referensi dan masukan khususnya sebagai bahan dasar

penelitian lebih lanjut tentang work flow dan work space dalam ergonomi.

3. Bagi Mahasiswa

Menambah pengetahuan dan pengalaman,di bidang rekam medis dan menjadi

lebih mengerti dan paham tentang work flow dan work space.

Anda mungkin juga menyukai