Anda di halaman 1dari 2

Perekonomian Indonesia Disebut

Butuh Digital Leadership, Apa Itu?


https://www.msn.com/id-id/ekonomi/berita/perekonomian-indonesia-disebut-butuh-digital-
leadership-apa-itu/ar-BBIDIsM?ocid=spartandhp

CEO Media Andalas Sejahtera sekaligus Founder Indotelko Forum, Doni Ismanto ekosistem
ekonomi digital di Indonesia masih membutuhkan sosok yang memiliki digital leadership. Sebab,
menurut dia, selama ini kebijakan pemerintah terkait ekonomi digital masih belum jelas.
"Jadi ekonomi digital ini mau dibawa ke mana? Oke Pak Jokowi punya visi energi digital Asia, tapi
ketika aksi kecil itu yang terjadi adalah soal, konsistensi, ketegasan dan keberpihakan belum
terlihat," kata Doni di Jakarta pada, Sabtu, 3 Februari 2018.

© Copyright (c) 2016 TEMPO.CO foto


Hal itu disampaikan Doni dalam diskusi bertajuk "Darurat Serbuan OTT Asing" yang
diselenggarakan oleh Tri Jaya FM di Warung Daun Cikini, Jakarta Pusat. OTT merupakan
kependekan dari over the top sebuah terminologi untuk menyebut layanan yang memanfaatkan aspek
informatika dalam ekosistem ekonomi digital. Produk OTT banyak dikenal salah satunya seperti e-
commerce atau produk layanan lain yang menggunakan aplikasi.

Karena itu, menurut Doni, salah satu yang bisa dilakukan oleh pemerintah adalah membangun
kesadaran dan skala dari ekosistem ekonomi digital yang berpihak pada pelaku dan produsen lokal.
Sebab, jika hal itu tak dilakukan, Doni khawatir hal itu hanya akan menjadi apa yang disebutnya
sebagai festivalisasi.

"Coba kalau menteri kabinet kerja itu nggak pakai Whatsapp tapi pakai aplikasi lokal, jadi harus ada
digital leadershipnya dulu dari atas. Kalau itu nggak ada, nanti jatuhnya ke festivalisasi. Kayak,
gerakan ini, launching ini, dan seterusnya," ujar dia.

Sementara itu, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika
(Kominfo), Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan keberadaan OTT asing bukan berarti akan
menghancurkan pelaku dan produk lokal. Apalagi, disebutkan pula produk impor akan membanjiri
pasar domestik.

Sebab, ekonomi digital yang memanfaatkan perkembangan teknologi informasi mau tidak mau sudah
harus dilewati. Karena itu, yang bisa dilakukan saat ini menghadapi fenomena itu adalah dengan cara
meningkatkan daya saing pelaku lokal beserta produk yang dihasilkan. "Jadi jangan didasari
ketakutan untuk bersaing, mari kita rebut pasar yang masih besar ini," ujar Semuel.

Anda mungkin juga menyukai