NIM : 211108115401069
KELAS : 4B
MATA KULIAH : METODOLOGI PENELITIAN DAN RISET KEBIDANAN
TUGAS : KESIMPULAN
Hubungan Ketuban Pecah Dini Dengan Kejadian Asfiksia Pada Bayi Baru Lahir
Di RSUI PKU Muhammadiyah Delanggu
Anna Uswatun Qoyimmah
1. Tidak ada hubungan ketuban pecah dini dengan kejadian asfiksia pada bayi
baru lahir di RSUI PKU Muhammadiyah Delanggu dengan nilai p sebesar
0,397 (p<0,05)
2. Ketuban pecah dini di RSUI PKU Muhammadiyah Delanggu sebanyak 36
responden (82%) dan tidak KPD 8 responden (18%).
3. 3. Kejadian asfiksia pada bayi baru lahir di RSUI PKU Muhammadiyah
Delanggu sebanyak asfiksia ringan 37 responden (84%), asfiksia sedang 6
reponden (14%) dan asfiksia berat 1 responden (2%).
Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Perdarahan Postpartum 2021
Sri Purnama Alam, Sukmawati, Nina Sumarni
Kemungkinan pembentukan gigi merah muda adalah peningkatan cepat tekanan
vena di pulpa yang menyebabkan ekstravasasi eritrosit ke dalam jaringan pulpa
dan/atau perdarahan pulpa. Lingkungan lingkungan yang lembab dan lembab
tampaknya diperlukan untuk mencari pemahaman yang lebih baik tentang faktor
eksternal yang dapat mempengaruhi terjadinya PTP. Dalam hal ini, detail kecil dari
perubahan pembusukan di daerah kepala dan leher, serta kondisi atmosfer lokal di
mana tubuh ditemukan harus dicatat dan dinilai jika memungkinkan. PTP
berhubungan dengan kongesti/hiperemia vital atau post mortem. Gigi merah muda
yang jatuh dapat dengan cepat kehilangan warna saat terpapar udara jika
tidakdirawat dengan baik. Upaya harus dilakukan untuk mencari dan memulihkan
gigi sebanyak di sekitar tubuh serta di tempat kejadian. Efek terkait kehidupan dari
beberapa postur pada gigi manusia di lingkungan lingkungan yang berbeda
memerlukan evaluasi menyeluruh melalui studi eksperimental. Peningkatan
aktivitas fibrinolitik di kamar pulpa dalam mode kematian mendadak.