Anda di halaman 1dari 3

NAMA : SRI DEWI WINARNI

NIM : 211108115401069
KELAS : 4B
MATA KULIAH : METODOLOGI PENELITIAN DAN RISET KEBIDANAN
TUGAS : KESIMPULAN

Hubungan Derajat Asfiksia dengan Kejadian Hipoglikemia pada Neonatus di


RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang Regina Paranggian Lumbantoruan,
Afifa Ramadanti, Hertanti Indah Lestari
Bayi baru lahir dengan derajat asfiksia ringan berjumlah paling banyak (84,9%)
dibandingan dari kelompok derajat asfiksia sedang dan berat. Dari 106 subjek
penelitian, mayoritas (60,4%) memiliki kadar gula darah sewaktu normal, diikuti
berturut-turut hipoglikemia (35,8%) dan hiperglikemia (3,8%). Tidak terdapat
hubungan yang bermakna antara derajat asfiksia sedang dan berat dan kadar gula
darah sewaktu pada bayi baru lahir dengan nilai p value 1,000 (p>α).

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KEJADIAN ASFIKSIA


PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD FAUZIAH BIREUEN TAHUN 2021
Yolla Asmaul Nufra, Suci Ananda
Dari hasil penelitian, Ada pengaruh antara usia ibu dengan kejadian Asfiksia,
ditunjukkan dengan nilai p (0,001) < p value (0,05) berarti Ha diterima dan Ho
ditolak, dengan demikian ada pengaruh antara usia ibu dengan kejadian Asfiksia.
Ada pengaruh antara usia kehamilan dengan kejadian Asfiksia, ditunjukkan dengan
nilai p value (0,000) < α (0,05) berarti Ha diterima dan Ho ditolak, dengan demikian
ada pengaruh antara Usia Kehamilan dengan kejadian Asfiksia di RSUD Dr. Fauziah
Bireuen Tahun 2021. Ada pengaruh antara berat badan lahir dengan kejadian
Asfiksia ditunjukkan dengan nilai p value (0,000) < α (0,05) berarti Ha diterima dan
Ho ditolak, dengan demikian ada pengaruh antara Berat Bdan Lahir dengan kejadian
Asfiksia.
Manajemen Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir dengan Asfiksia
(Literatur Review) Leny Murniati, Ferawati Taherong, Syatirah
Berdasarkan referensi yaitu untuk melakukan pendekatan manajemen kebidanan
yang dimulai dengan mendapatkan data subjektif dan objektif dari tanda dan gejala,
faktor penyebab berbagai referensi tentang bayi yang mengalami asfiksia, dan
masalah potensial yaitu susunan saraf pusat, jantung (syok kardiogenik), paru
(hipertensi pulmonal persisten), gindal, adrenal, hati (gagal hati, peningkatan kadar
enzim), gastrointestinal, metabolisme, serta system darah (gangguan pembekuan
darah). Komplikasi terse Tindakan segera dan kolaborasi dengan dokter
berdasarkan referensi diatas yaitu waktu yang ditentukan untuk satu siklus tindakan
resusitasi awal yaitu 30 detik untuk menilai kemampuan bayi untuk bernapas
spontan dan tindakkan lanjutan yang dibutuhkan bayi dalam kurun waktu tersebut
seperti pengeringan dan perangsangan pada kulit punggung, perut, dan telapak
kaki. Tindakan yang dilakukan pada bayi yaitu melalui upaya
pengenalan/penanganan penyulit sedini mungkin, mengatur posisi tubuh untuk
memberi rasa nyaman bagi ibu dan mencegah sirkulasi uteroplasenter terhadap
bayi.

Hubungan Ketuban Pecah Dini Dengan Kejadian Asfiksia Pada Bayi Baru Lahir
Di RSUI PKU Muhammadiyah Delanggu
Anna Uswatun Qoyimmah
1. Tidak ada hubungan ketuban pecah dini dengan kejadian asfiksia pada bayi
baru lahir di RSUI PKU Muhammadiyah Delanggu dengan nilai p sebesar
0,397 (p<0,05)
2. Ketuban pecah dini di RSUI PKU Muhammadiyah Delanggu sebanyak 36
responden (82%) dan tidak KPD 8 responden (18%).
3. 3. Kejadian asfiksia pada bayi baru lahir di RSUI PKU Muhammadiyah
Delanggu sebanyak asfiksia ringan 37 responden (84%), asfiksia sedang 6
reponden (14%) dan asfiksia berat 1 responden (2%).
Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Perdarahan Postpartum 2021
Sri Purnama Alam, Sukmawati, Nina Sumarni
Kemungkinan pembentukan gigi merah muda adalah peningkatan cepat tekanan
vena di pulpa yang menyebabkan ekstravasasi eritrosit ke dalam jaringan pulpa
dan/atau perdarahan pulpa. Lingkungan lingkungan yang lembab dan lembab
tampaknya diperlukan untuk mencari pemahaman yang lebih baik tentang faktor
eksternal yang dapat mempengaruhi terjadinya PTP. Dalam hal ini, detail kecil dari
perubahan pembusukan di daerah kepala dan leher, serta kondisi atmosfer lokal di
mana tubuh ditemukan harus dicatat dan dinilai jika memungkinkan. PTP
berhubungan dengan kongesti/hiperemia vital atau post mortem. Gigi merah muda
yang jatuh dapat dengan cepat kehilangan warna saat terpapar udara jika
tidakdirawat dengan baik. Upaya harus dilakukan untuk mencari dan memulihkan
gigi sebanyak di sekitar tubuh serta di tempat kejadian. Efek terkait kehidupan dari
beberapa postur pada gigi manusia di lingkungan lingkungan yang berbeda
memerlukan evaluasi menyeluruh melalui studi eksperimental. Peningkatan
aktivitas fibrinolitik di kamar pulpa dalam mode kematian mendadak.

Anda mungkin juga menyukai