TIM PENGUSUL
Ketua Tim
NIK/NIDN
dr. Hj. Yulice Soraya Nur Intan, Sp.OG 210102065 / 0615077502
Anggota Tim
dr. Herlin Ajeng Nurrahma 210116191
Fakultas Kedokteran
Universitas Islam Sultan Agung
Semarang
Juni , 2018
Judul Penelitian : HUBUNGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA
PASIEN GRAVIDA DENGAN KEJADIAN
PLASENTA PREVIA
(Studi Observasi Analitik di Rumah Sakit Islam Sultan
Agung Mei – Agustus 2018)
Bidang Penelitian : Obstetri dan Ginekologi
Ketua Peneliti
a. Nama Lengkap : dr. Hj. Yulice Soraya Nur Intan, Sp.OG
b. NIP/NIK : 210102065
c. NIDN : 0615077502
d. Jabatan Fungsional : Pengajar
e. Jabatan Struktural : Pembimbing Klinik Bagian Ilmu Obstetri dan
: Ginekologi
f. Fakultas/Jurusan : Kedokteran
g. Pusat Penelitian : Universitas Islam Sultan Agung
h. Alamat Institusi : Jalan Kaligawe KM 4
i. Telp/Faks/Email
Waktu Penelitian : Tahun ke 1 dari rencana 1 tahun
Keterlibatan Mahasiswa : 2 orang
Pembiayaan
a. Tahun pertama : Rp 10.000.000,00
b. Tahun kedua : -
c. Tahun ketiga : -
Dr. dr. Setyo Trisnadi, S.H., Sp.KF dr. Hj. Yulice Soraya Nur Intan, Sp.OG
NIK. 0615077502
NIK. 210199049
Menyetujui,
Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Subyek penelitian yang digunakan adalah pasien dengan Plasenta Previa pada kehamilan di
Bangsal Kandungan dan Kebidanan Rumah Sakit Islam Sultan Agung pada tahun 2017 sampai tahun
2018 dengan menggunakan rekam medis pasien. Pengambilan data dilakuan di Rumah Sakit Islam
Kemudian data yang diperoleh diproses, disunting, ditabulasi, dan diskrining, dianalisis secara
deskriptif.
Seluruh prosedur penelitian telah disetujui oleh komisi etik penelitian Fakultas Kedokteran
Universitas Islam Sultan Agung dan telah mendapatkan surat perstujuan untuk melakukan penelitian
(ethical clearance).
RINGKASAN
Kadar Hemoglobin merupakan indikator biokimia untuk mengetahui status gizi ibu hamil.
World Health Organization (WHO) merekomendasikan kadar hemoglobin ibu hamil ideal adalah ≥ 11
gr/dl dan tidak dibawah 10,5 gr/dl pada trimester II kehamilan. Plasenta previa merupakan plasenta
yang letaknya pada segmen bawah rahim sehingga menyebabkan ostium uteri internum tertutupi
sebagian atau seluruhnya. Faktor lain yang dapat mempengaruhi frekuensi Plasenta previa yaitu
berkurangnya vaskularisasi pada plasenta. Plasenta dengan vaskularisasi yang tidak cukup kemudian
melakukan perluasan sampai menutupi seluruh bagian jalan lahir. Plasenta previa meningkatkan risiko
mortalitas dan morbiditas ibu dan bayi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan kadar
haemoglobin pada pasien gravida dengan kejadian plasenta previa di RS Islam Sultan Agung
Semarang.
Penelitian studi analitik observasional dengan rancangan cross sectional. Penelitian dilakukan
pada 97 responden yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi. Data diambil dari dokumen rekam
medis pasien bulan Mei – Agustus 2018 di RS Islam Sultan Agung. Analisis data penelitian ini
mengunakan uji Chi Square.
ibu hamil ideal adalah ≥ 11 gr/dl dan tidak dibawah 10,5 gr/dl pada trimester II
kehamilan. Kekurangan kadar hemoglobin (Hb) ibu hamil merupakan salah satu
permasalahan kesehatan yang rentan terjadi selama kehamilan. Kadar Hb yang kurang
dari 11 g/dl mengindikasikan ibu hamil menderita anemia. Anemia pada ibu hamil
perdarahan sebelum dan saat persalinan, bahkan dapat menyebabkan kematian ibu
dan bayinya jika ibu hamil tersebut menderita anemia berat. Hal ini tentunya dapat
memberikan sumbangan besar terhadap angka kematian ibu bersalin maupun angka
kematian bayi, dimana berdasarkan SDKI tahun 2007 angka tersebut masih cukup
tinggi, yaitu angka kematian ibu (AKI) 228 per 100.000 kelahiran hidup dan angka
Plasenta previa meningkatkan risiko mortalitas dan morbiditas ibu dan bayi
plasenta previa terjadi tidak hanya selama kehamilan, tapi juga pada saat setelah
sectio caesarea (Ojha, 2012). Komplikasi utama yang menimbulkan perdarahan yang
cukup banyak dan fatal akibat plasenta previa adalah kejadian plasenta aktreta akibat
dari plasenta yang terletak di segmen bawah rahim dan mengakibatkan jaringan
plasenta dapat diakibatkan oleh kurangnya kadar hemoglobin pada ibu hamil. Melihat
dari hasil survey awal dengan mengamati data bagian rekam medis kandungan di RSI
plasenta previa tahun 2016 sebanyak 48 kasus dan tahun 2017 meningkat sebanyak
114 kasus.
yaitu melakukan pemeriksaan kehamilan minimal 4 kali secara berkala sejak usia
kehamilan masih muda. Pada ibu hamil yang memiliki resiko kejadian Plasenta previa
diawasi serta dirujuk ke bagian pelayanan kesehatan lain yang lebih mampu menangani
gizi yang diperlukan saat hamil menyebabkan banyak angka kematian ibu hamil saat
melahirkan. Kesehatan ibu secara fisik atau mental berpengaruh terhadap pertumbuhan
dan perkembangan janin dan plasenta dalam kandungan. Salah satu cara supaya bayi
yang dilahirkan sehat dan selamat yaitu dengan pemeliharaan kesehatan ibu.
Kerawanan dan ketergantungan janin pada ibu mengarah terhadap kebutuhan dan
1.3.2.1 Mengetahui jumlah ibu hamil yang mengalami plasenta previa di Rumah
1.3.2.2 Mengetahui kadar haemoglobin pada ibu hamil yang mengalami plasenta
1.3.2.3 Mengetahui hubungan kadar haemoglobin pada ibu hamil dengan kejadian
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1. Definisi
atas segmen rahim. Namun pada plasenta previa, baik sebagian atau seluruh
plasenta terletak pada segmen bawah rahim (Oxorn dan William, 2010).
Proses ini pada manusia berlangsung antara 12- 18 setelah pertemuan hasil
konsepsi (Oxorn dan William, 2010). Saat plasenta berusia empat bulan
berbagai struktur dasar dapat mulai dikenali (Gambar 2. 1), yaitu tali pusar,
(Manuaba, 2010)
Gambar 2.1 Bagian - bagian plasenta
(Yeesles & Jha, 2016)
Plasenta terdiri dari dua bagian yaitu bagian maternal (Gambar 2.2.a)
dan bagian fetal (Gambar 2.2.b). Bagian maternal plasenta memiliki permukaan
keriput, ditandai dengan kotiledon. Bagian fetal plasenta tampak halus dan
a.
b.
suatu bentuk yang terdiri dari dua bagian, bagian luarnya adalah trofoblas dan
bagian dalamnya disebut massa inner cell. Massa inner cell ini berkembang
menjadi janin dan trofoblas akan berkembang menjadi plasenta. Perkembangan
yang aktif menghasilkan hormon, (2) trofoblas jangkar ekstravili yang akan
2010).
protease dan inhibitor protease yang diduga berperan dalam proses invasi ke
minggu pasca fertilisasi dimulai pembentukan vili korialis yang kelak tumbuh
dan stratum spongiosa, sedangkan mukosa rahim pada keadaan hamil disebut
hasil konsepsi dan dinding uterus (Wiknjosastro, 2010). (2) Desidua capsularis,
rahim yang berlawanan (Manuaba, 2010). Bulan ke empat janin semakin besar
menjadi korion. Vili korialis yang berhubungan dengan desidua basalis tumbuh
dengan baik, korion ini disebut korion frondosum. Bagian yang berhubungan
menghilang; korion gundul ini disebut korion laeve. Darah ibu dan darah janin
dipisahkan oleh dinding pembuluh darah janin dan lapisan korion. Plasenta yang
demikian disebut plasenta jenis hemokorial, di sini tidak ada percampuran darah
2.1.3. Patofisiologi
biasanya terjadi pada trimester ketiga sebab saat itu bagian segmen bawah
Perdarahan ini dapat terjadi apabila plasenta terletak pada bagian atas ostium
uteri interna atau pada bagian bawah segmen uterus. Pembentukan bagian
segmen bawah uterus dan pembukaan ostium uteri interna selanjutnya dapat
2012).
Darah berwarna merah segar, pada perdarahan plasenta previa ini berasal
dari sinus uterus yang robek karena terlepasnya plasenta dari dinding uterus,
atau karena robekan sinus marginalis dari plasenta. Perdarahan pada kasus ini
tidak dapat dihindarkan karena serabut otot segmen bawah uterus belum mampu
letak normal. Semakin rendah lokasi implantasi plasenta, maka semakin dini
perdarahan dapat terjadi. Oleh sebab itu, perdarahan pada plasenta previa
komplit atau totalis akan terjadi lebih dini dibandingkan dengan plasenta letak
rendah yang mungkin baru terjadi perdarahan setelah mulai persalinan (Oxorn
2.1.4. Klasifikasi
memberikan warna merah pada eritrosit (Tortora & Derrickson, 2009). Fungsi Hb
Hb A2. Saat kehidupan intrauterin seseorang akan memiliki Hb F (α 2γ2) terbanyak. Pada
2.2.1. Eritrosit
menjadi beberapa sel. Diferensiasi pertama adalah sel basofil eritroblas dan
diapedesis dan akan matang sekitar satu sampai dua hari dan menjadi eritrosit
2.2.2. Sintesis Hb
suksinil-CoA yang dibentuk dari siklus krebs akan berikatan dengan 2 glisin
untuk membentuk inti pirol (Hoffbrand, et al., 2006). Setelah terbentuk empat
dengan feros (Fe2+) yang didapat dari siklus transferin untuk membentuk hem
amino menjadi rantai polipeptida yang disebut globin yang nantinya akan
bergantung pada posrsi polipetida pada asam amino yang akan disintesis, yaitu
rantai alfa (α), rantai beta (β), rantai gama (γ) dan rantai delta (δ). Pada orang
Nilai normal Hb di atas dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti usia,
1. Usia
Pada bayi baru lahir mempunyai kadar hemoglobin yang lebih tinggi
2. Jenis kelamin
Miller, 2007).
3. Letak geografis
Letak geografis seperti pada tempat yang tinggi dapat menurunkan tekanan
4. Aktivitas fisik
batas normal. Nilai normal hemoglobin pada wanita dewasa adalah 12 - 15 g/dL.5
Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu pada trimester 1 dan 3 dengan kadar
haemoglobin di bawah 11 g/dL atau kondisi ibu pada trimester 2 dengan kadar
hemoglobin dibawah 10,5 g/dL. Pada wanita hamil terjadi kondisi hemodilusi
sehingga terdapat perbedaan nilai batas hemoglobin normal pada wanita hamil
thalassemia
Gejala dan tanda anemia pada ibu hamil sangat tidak spesifik. 7
lemah, pucat, dan mudah pingsan. Secara klinis, dapat dilihat tubuh
yang malnutrisi dan pucat. Apabila tekanan darah masih dalam batas
sifatnya ringan disebabkan oleh defisiensi zat besi. Maka dari itu,
Plasenta Previa
Kadar
Plasenta Previa
Hemoglobin
2.1. Hipotesis
Kadar Hemoglobin mempengaruhi kejadian Plasenta Previa
BAB III
METODE PENELITIAN
data dari rekam medis yang kemudian dianalisis dengan rancangan cross sectional.
3.2. Variabel
3.2.1. Variabel
Kadar Hemoglobin
satuan g/dl. Data kadar Hb diambil saat pasien masuk rawat inap di RSI
Skala : Rasio
Skala : Nominal
3.3.1. Populasi
inap di RS Sultan Agung Semarang terhitung mulai Juni - Juli 2018 yang
3.3.2. Sampel
subyek penelitian.
1. Kriteria Inklusi
2. Kriteria Eksklusi
n = 96,04
3.4.1. Instrumen
Dokumen Rekam Medis yang merupakan sumber data yang akan diteliti.
c. Kadar Hb
3.5.1. Tempat
3.5.2. Waktu
Data yang didapatkan dari hasil dokumen Rekam Medis rawat inap poli
dan entry data. Data dianalisis uji data chi-square test pada tingkat kemaknaannya
adalah 95% (P<0,05), P lebih kecil dari alpha (P<0,05) maka Ho ditolak dan Ha
variabel independen.
3.7. Alur Penelitian
Mengajukan ethical clearance ke Komisi Bioetika Penelitian
Kedokteran/Kesehatan FK Unissula.
Kadar Hemoglobin
Plasenta Previa
4.1 Anggaran
Anggaran yang digunakan dalam penelitian ini terlampir dalam tabel sebagai berikut
Penelitian dilakukan selama 3 bulan mulai April 2018 hingga Mei 2018. Jadwal terperinci
Ahmed, M. I., 2017. Impact of maternal age and parity in incidence of placenta previa.
International Journal of Current Research, 9(6), pp.53060-53064.
Amin, H. N., & Hardhi, K., 2013. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa
Medis & Nanda (North American Nursing diagnosis association nic-noc.
Yogyakarta; Mediaction Publishing.
Arora, M., Nayeemuddin, S., Ghatak, S. & Singh, B., 2014. Growth Impairment and Dental
Caries in Thalassemia Major Patients. Indian Journal of Clinical Anatomy and
Physiology, Volume 1, 15-21.
Bakta, I. M., 2006. Hematologi Klinik Ringkas. Denpasar: EGC.
Bashir, A., Jadoon, H. N., Abbasi, A., 2012. Freuency of placenta previa in women with
history of previous caesarean and normal deliveries. Journal of Ayub Medical
College, 24(3-5), pp. 151-153.
Braun, C. A., & Miller, C., 2007, Pathophysiology: Functional Alterations in Human Health,
Philadelpia: Lippincott Williams And Wils.
Brosens, I. et al., 2017. The Impact of Uterine Immaturity on Obstetrical Syndromes During
Adolescence. The American Journal of Obstetrics & Gynecology, pp.1–10.
Cunningham, F. G., 2012. Obstetri Williams, Edisi 23, Cetakan 1, Jakarta : EGC.
Gurol-Urganci I., Cromwell, D. A., Edozien, L. C., Smith, G. C., Onwere, C., Mahmood, T.
A., Templeton, A., van der Meulen, J. H., 2011. Risk of placenta previa in second
birth after first birth cesarean section: a population-based study and meta-
analysis. BMC Pregnancy Childbirth , 11(1):95.
Guyton, A. C. & Hall, J. E., 2006. Red Blood Cells, Anemia, and Polycythemia. In: Textbook
of Medical Physiology. China: Elsevier, 422.
Halimi, S., 2011. Association of placenta previa with multiparity and pevious cesarean
section. Journal of Postgraduated Medical Institute, 25(2), pp.139-142.
Kohari, K. S., Roman, A. S., Fox, N. S., Feinberg, J., Saltzman, D. H., Klauser, C. K.,
Rebarber, A., 2012. Persistence of Placenta Previa in Twin Gestations Based on
Gestational Age at Sonographic Detection. Journal of American Institute of
Ultrasound Medicine. 31, pp.985-989.
Kurniawan, H. & Maulina, M., 2015. Hubungan Antara Usia Ibu dan Paritas dengan
Kejadian Plasenta Previa di Rumah Sakit Cut Meutia Kabupaten Aceh Utara
tahun 2012 – 2013. Lentera Journal, 15(13), pp.17–22.
Maesaroh, S. & Oktarina, Y., 2014. Factors Associated with Placenta Previa di RSUD Dr. H.
Abdul Moeloek Tahun 2014. Jurnal Ilmu Kesehatan, 1(1), pp.1-6.
Manuaba, 2010. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan KB. Jakarta; EGC.
Nankali, A., Keshavarzi, F., Shajari, A. and Daeichin, S. 2014. Frequency of Placenta Previa
and Maternal Morbidity Associated with Previous Cesarean Delivery. Open
Journal of Obstetrics and Gynecology, 4, pp.903-908.
Ojha, N. 2012. Obstetric factors and pregnancy outcome in placenta previa. Journal of
Institute of Medicine, 34(2), pp. 38-41.
Oxorn, H., & William, F. R., 2010. Ilmu Kebidanan Patologi dan Fisiologi Persalinan,
Yogyakarta ; Yayasan Essentia Medica.
Prawirohardjo, sarwono, 2011. Ilmu Kandungan 3rd ed. M. Anwar, A. Baziad, & P.
Prabowo, eds., Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Sepduwiana, H., 2013. Faktor Terjadinya Ketuban Pecah Dini pada Ibu Bersalin di Rumah
Sakit Umum Daerah Rokan Hulu 2011. Jurnal Maternity and Neonatal, 1(3),
pp.144–150.
Shobeiri, F., & Jenabi, E., 2017. Smoking and placenta previa: a meta-analysis. The Journal
of Maternal-Fetal & Neonatal Medicine. pp.1-6.
Wardana, G. A., & Karkata, M. K., 2002. Faktor Risiko Plasenta Previa.. CDK 34: 229-32.
Weiner et al, 2016. The effect of placenta previa on fetal growth and pregnancy
outcome, in correlation with placental pathology. Journal of Perinatology,1(1),
pp.1-6.
Weis, M. A., Harper, L. M., Roehl, K. A., Odibo, A. O., Cahill, A. G., 2012. Natural history
of Placenta Previa in Twins. Journal of American College of Obstetricians and
Gynecologist, 4(120), pp 753-758.
WHO, 2012. Early Marriages , Adolescent and Young Pregnancies, Switzerland: World
Health Organization Publications.
apps.who.int/iris/bitstream/.../1/WHO_RHR_14.08_eng.pdf
WHO, 2014. Health for the World ’ s Adolescents A second chance in the second decade,
Geneva, Switzerland: World Health Organization
Publications.https://books.google.co.id/books?hl=id&lr=&id=_wdc1SCj4M4C&oi
Wiknjosastro, H., 2010. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo.
LAMPIRAN
A. Identitas Diri
B. Riwayat Pendidikan
S-1 Pendidikan
Spesialis
Nama Perguruan Tinggi Undip Undip
Bidang Ilmu Fakultas Ilmu Obstetri
Kedokteran dan
Gynekologi
Tahun Masuk-Lulus 1994-2000 2008-2015
Judul Skripsi/Thesis/Disertasi Miliaria Persalinan
Sungsang di
RSUP dr
Kariadi
Semarang
Nama Pembimbing/Promotor dr. Indrayanti, dr. Besari Adi
Sp.KK Pramono, Sp.
OG (K)
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima risikonya. Demikian biodata ini saya
buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan penelitian
Pengusul