Anda di halaman 1dari 6

Ekonomi digital berpotensi menjadi salah satu penopang yang kuat dalam pertumbuhan

perekonomian Tanah Air

Paquita Marta Alfaorina

212020292

Investor di sektor ekonomi digital di Indonesia tumbuh pesat. Ada beberapa faktor yang
mempengaruhi sektor digital.

Ekonomi digital dan teknologi diprediksi akan terus berkembang sebagai new economy
setidaknya hingga 2030 mendatang. Hal itu terlihat dari outlook ekonomi global, perkembangan
pasar modal, serta kenaikan industri ekonomi digital dan e-commerce. Berdasarkan data yang
tertera di Kementerian Keuangan, pertumbuhan ekonomi digital akan tumbuh delapan kali lipat
di tahun 2030.

Beberapa perusahaan yang terkait ekonomi digital seperti e-commerce sedang menjalani proses
penawaran umum perdana (IPO), sehingga semakin meningkatkan minat masyarakat Indonesia
untuk berinvestasi di pasar modal. Hal ini selaras dengan berkembangnya angka investor di pasar
modal Indonesia. Peran perekonomian digital juga perlu diperluas ke berbagai sektor industri,
dengan begitu perkembangannya akan sesuai dengan yang diharapkan pada masa yang akan
datang. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi sektor digital ekonomi.

UMKM Go Digital

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
(UMKM) Teten Masduki mengatakan pemerintah mendorong jutaan UMKM untuk bisa
menjajakan barangnya secara daring seiring dengan perkembangan pesat ekonomi digital di
Indonesia. Berdasarkan data dari Asosiasi E-Commerce Indonesia, per Mei 2021 baru 21 persen
atau 13,7 juta pelaku UMKM yang sudah masuk dalam ekosistem digital.

“Dan kita sudah menargetkan tahun 2024, menjadi 30 juta. Jadi memang Pak Presiden sudah
mengarahkan karena waktu tinggal tiga tahun harus ada strategi yang pro aktif,” ungkap Teten.

Guna mencapai target ini, pemerintah akan melakukan berbagai pendampingan dan pelatihan
agar produk yang dipasarkan secara daring tersebut mempunyai kualitas yang cukup baik. Tidak
lupa, katanya, pemerintah akan menyalurkan berbagai kredit agar para pengusaha kecil ini bisa
mempunyai modal yang cukup untuk mengembangkan usahanya.

Digitalisasi Sektor Keuangan

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso cukup optimis
ekonomi digital akan mempercepat laju pertumbuhan perekonomian Indonesia. Keyakinan ini
bukanlah tanpa alasan, pasalnya sektor keuangan saat ini sudah berkembang cukup pesat dengan
berbagai layanan platform digital yang tersedia.

“Banyak sekali platform digital yang berkembang di sektor keuangan dan ini semua akan
mendukung bagaimana mempercepat pertumbuhan ekonomi kita di masa digital, dan ini
memperkuat daya saing kita sehingga Indonesia akan menjadi tuan rumah di negeri sendiri," kata
Wimboh.

Apabila gak di-serve secara digital oleh domestic player tentunya akan di-serve oleh luar negeri.
Kita punya modal yang cukup besar, penduduk banyak daerah remote area luar, ini momentum
yang harus kita dorong dan kembangkan sehingga harapannya menjadi perekonomian kita nanti
berbasis digital," lanjutnya.

Maka dari itu, pihaknya sudah mempunyai master plan untuk segera mentransformasikan sektor
keuangan Indonesia berbasis digital. Ia mencontohkan, nantinya jika pelaku UMKM ingin
mengajukan kredit, tidak perlu datang ke bank.

Menurutnya, hal tersebut memang perlu proses, tetapi ia yakin akan mempermudah dan
memberikan layanan yang lebih baik lagi kepada para nasabah.

BPKM Dorong Investasi

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menilai, ekonomi digital dapat menjadi motor
penggerak investasi di Indonesia di tengah perlambatan ekonomi global. Sektor tersebut
diharapkan bisa menjadi penyelamat dalam upaya mencapai target investasi tahun ini yang
sebesar Rp 792,3 triliun.
Kepala BKPM Thomas Trikasih Lembong mengatakan, industri startup berkembang cukup cepat
sehingga harus bisa direspons oleh pemerintah terutama BKPM, sebagai lembaga yang
melaksanakan fungsi pelayanan dan pelaksnaan penanaman modal lainnya. Karena,
perkembangan industri digital dinilai dapat memberikan dampak yang maksimal terhadap
investasi di Indonesia.

“Khusus arus modal di ekonomi digital ke Indonesia masih kencang, kami tidak melihat trennya
menurun atau melemah. Ini dibandingkan dengan tren pertumbuhan ekonomi global, yang semua
kawasan mulai dari Eropa, Tiongkok, dan AS menurunkan target pertumbuhan ekonominya,”
kata Thomas saat ditemui di sela acara Regional Investment Forum (RIF), di Tangerang Selatan,
Senin (11/3).

Hal ini dapat disimpulkan bahwa ekonomi digital seperti start-up memang menjadi andalan
pemerintah untuk mendorong aliran modal asing masuk terutama dalam bentuk investasi asing
langsung (foreign direct investment/FDI). “Arus modal dari digital dan start-up jadi andalan kita
untuk menyelamatkan investasi, di samping smelter atau logam,” kata dia.

Tehnologi digital diharapkan dapat meningkatkan kegiatan usaha melalui informasi produk
hanya dengan cara menjelajah dunia maya yang pada akhirnya akan meningkatkan penjualan dan
profit UMKM. Perlu dukungan dari pemerintah dalam bentuk kemitraan, seperti Kementerian
Koperasi dan UKM yang bekerjasama dengan Kementerian Riset Tehnologi untuk mengadakan
pembinaan dan pelatihan IT terhadap pelaku UMKM dalam upaya untuk meningkatkan
pengembangan kualitas sumber daya manusia.

Anda mungkin juga menyukai