Anda di halaman 1dari 55

RANCANGAN AKTUALISASI

NILAI-NILAI DASAR PROFESI PEGAWAI NEGERI SIPIL

“OPTIMALISASI DETEKSI DINI PENYAKIT DIABETES


MELITUS MELALUI LAYANAN LABORATORIUM
KELILING (LABKELING) PADA LANSIA DI DESA
SIDOMAKMUR WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS
WANA KABUPATEN LAMPUNG TIMUR”

Disusun Oleh :

BASIS BRAMULI, A.Md.AK


NIP. 19881112 202203 1 005

PESERTA PELATIHAN DASAR CALON APARATUR SIPIL


NEGARA GOLONGAN II ANGKATAN XXXI DI LINGKUNGAN
PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH


PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG
2022
LEMBAR PERSETUJUAN
EVALUASI RANCANGAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II ANGKATAN XXXI DI LINGKUNGAN


PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG
TAHUN 2022

NAMA : Basis Bramuli, A.Md.AK


NIP : 198811122022031005
INSTANSI : UPTD Puskesmas Wana
JABATAN : Pelaksana-Terampil Pranata Laboratorium Kesehatan

Optimalisasi Deteksi Dini Penyakit Diabetes Melitus Melalui Layanan


Laboratorium Keliling (LABKELING) Pada Lansia Di Desa Sidomakmur
Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Wana
Kabupaten Lampung Timur

Disetujui untuk disampaikan pada Evaluasi Rancangan Aktualisasi


Pelatihan Dasar CPNS Golongan II Angkatan XXXI di Lingkungan Pemerintah Provinsi
Lampung
Tahun 2022

Hajimena, 11 November 2022

Menyetujui,

Coach Mentor

Ir. YULIZAR KOMALA SANIYATI, MTA DESI NAWATI, SKM


NIP: 19580726 198303 2 004 NIP: 19800404200312 2 011
i
LEMBAR PENGESAHAN
EVALUASI RANCANGAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II ANGKATAN XXXI


DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG
TAHUN 2022

NAMA : Basis Bramuli, A.Md.AK


NIP : 198811122022031005
INSTANSI : UPTD Puskesmas Wana
JABATAN : Pelaksana-Terampil Pranata Laboratorium Kesehatan

Optimalisasi Deteksi Dini Penyakit Diabetes Melitus Melalui Layanan


Laboratorium Keliling (LABKELING) Pada Lansia Di Desa Sidomakmur
Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Wana
Kabupaten Lampung Timur

Telah diseminarkan dan disempurnakan berdasarkan masukan dari Penguji, Coach dan
Mentor pada tanggal 11 November 2022

Coach Penguji

Ir. YULIZAR KOMALA SANIYATI, MTA Ir. Deslina


NIP: 19580726 198303 2 004 NIP: 19651202 199303 2 002

ii
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah atas


segala limpahan rahmat dan karuniaNya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan rancangan aktualisasi dengan judul “Optimalisasi Deteksi
Dini Pemeriksaan Diabetes Melitus Melalui layanan Laboratorium Keliling
(LABKELING) Pada Pasien Lansia Di Desa Sidomakmur Wilayah Kerja
UPTD Puskesmas Wana Kabupaten Lampung Timur”.

Tujuan dari pembuatan rancangan ini adalah untuk memberikan


gambaran sejauh mana aktualisasi menanamkan nilai – nilai dasar ASN
yakni BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten,
Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif) yang telah diinternalisasi selama
pelaksanaan Pelatihan Dasar CASN Golongan II. Semoga laporan ini
dapat menjadi acuan dalam aktualisasi Nilai – Nilai Dasar Profesi Aparatur
Sipil Negara di Puskesmas Wana, Kecamatan Melinting, Kabupaten
Lampung Timur, Provinsi Lampung.
Terimakasih penulis ucapkan kepada:

1. Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah


Provinsi Lampung yang telah membantu dan menfasilitasi
pelaksanaan kegiatan pelatihan CPNS.

2. Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya


Manusia Kabupaten Lampung Timur
3. Ibu Ir. Yulizar Komala SaniyatiI, MTA selaku pembimbing
rancangan aktualisasi
4. Ibu Desi Nawati, SKM selaku mentor aktualisasi dan habituasi
5. Ibu Ir. Deslina selaku penguji

6. Semua pihak yang telah membantu menyelesaikan rancangan


aktualisasi

Penulis menyadari rancangan aktualisasi ini masih jauh dari sempurna,


oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik untuk pengembangan
selanjutnya.
iii
Bandar Lampung,11-11-
2022
Penulis

Basis Bramuli, A.Md.AK

iv
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PERSETUJUAN ……………………………………………………. i
LEMBAR PENGESAHAN ……………………………………………………...ii
KATA PENGANTAR …………………………………………………………... iii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………. .v
DAFTAR TABEL ………………………………………………………………. .vi
DAFTAR GAMBAR .....................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................1
1. Identifikasi Penetapan Isu................................................2
2. Argumentasi Terhadap Isu Terpilih..................................6
B. Tujuan dan Manfaat Aktualisasi...........................................7
C. Ruang Lingkup Aktualisasi................................................. 8

BAB II. RANCANGAN AKTUALISASI


A. Profil Organisasi ..................................................................9
B. Nilai-nilai ASN BerAKHLAK dan Smart ASN.......................13
C. Landasan Teoritis.................................................................21
D. Matriks Rancangan Aktualisasi............................................22
E. Jadwal Rencana Aktualisasi.................................................28
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN

v
DAFTAR TABEL

Tabel 1 Identifikasi Penetapan Isu Menggunakan Metode AKPL..................3


Tabel 2 Identifikasi Penetapan Isu Menggunakan Metode USG...................4
Tabel 3 Rancangan Aktualisasi......................................................................22
Tabel 4 Jadwal Rancangan Aktualisasi..........................................................28

vi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Diagram Fishbone.........................................................................6


Gambar 2 Foto Puskesmas Wana Kec. Melinting Kabupaten
Lampung Timur ..............................................................................................9

vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang :

Pegawai Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disebut Pegawai ASN


adalah pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja
yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam
suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji
berdasarkan peraturan perundang-undangan. Berdasarkan Undang-Undang
No.5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) menyebutkan bahwa
ASN memiliki fungsi sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik,
serta perekat dan pemersatu bangsa.

Fungsi ASN tersebut harus dilakukan dengan penuh tanggung jawab


dan dapat dipertanggungjawabkan kepada publik. Sebagai Publik Server,
seorang ASN dituntut mampu menjalankan tugas dan kewajiban sesuai
tugas pokok profesi (Tupoksi). Seorang ASN menjalankan tupoksinya
dengan nilai-nilai BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel,
Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif) dalam mendukung
tercapainya visi misi lembaga tempatnya bekerja

Diabetes adalah penyakit yang berbahaya dan mematikan. data milik


Kementerian Kesehatan yang diperoleh dari Sample Registration Survey
2014 menunjukkan diabetes menjadi penyebab kematian terbesar nomor 3
di Indonesia dengan persentase sebesar 6,7%, setelah stroke (21,1%), dan
penyakit jantung koroner (12,9%).

Di Indonesia, prevalensi diabetes di Indonesia mengalami peningkatan


dari 5,7% pada 2007 menjadi 6,9% atau sekitar 9,1 juta jiwa pada 2013.
Data terbaru dari International Diabetes Federation (IDF) Atlas tahun 2017
menunjukkan bahwa Indonesia menduduki peringkat ke-6 dunia dengan
jumlah diabetesi sebanyak 10,3 juta jiwa. Jika tidak ditangani dengan baik,
World Health Organization bahkan mengestimasikan angka kejadian
diabetes di Indonesia akan melonjak drastis menjadi 21,3 juta jiwa pada
2030.
1
Diabetes melitus pada lansia adalah penyakit yang sering terjadi pada
lanjut usia yang disebabkan karena lansia tidak dapat memproduksi insulin
dalam jumlah yang cukup atau tubuh tidak mampu menggunakan insulin
secara efektif

Berdasarkan data di UPTD Puskesmas Wana tahun 2021 mengenai


sepuluh besar penyakit yang terjadi diabetes melitus menempati urutan
ketiga, sedangkan mengenai pelayanan Kesehatan penderita diabetes
melitus dengan jumlah sebanyak 532 yang mendapatkan pelayanan
Kesehatan hanya 359 dengan persentase 67,5% penderita yang kontrol ke
Puskesmas mendapatkan standar pelayanan, disalah satu desa yang
terdapat wilayah kerja UPTD Puskesmas Wana yakni desa Sidomakmur
jumlah masyarakat yang menderita diabetes melitus 244 yang mendapatkan
pelayanan Kesehatan 56 dengan persentase 23,0 % penderita yang tidak
kontrol ke Puskesmas sehingga tidak diketahuinya kadar gula pada
penderita tersebut. Adapun sasaran lansia di Desa Sidomakmur selama 1
tahun yaitu 498 dengan target perbulannya adalah 41 untuk melakukan
pemeriksaan gula darah, sedangkan pencapain sampai bulan oktober 2022
ini baru mencapai 203.

Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur


Negara Nomor per/08/M.PAN/3/2006 tentang jabatan fungsional pranata
laboratorium kesehatan dan angka kreditnya, salah satu tugas Pranata
Laboratorium Kesehatan Pelaksana adalah melaksanakan pemeriksaan
specimen/sampel dengan metode cepat serta didukung dengan isu terpilih
yang harus segera diselesaikan maka perlu dilakukannya deteksi dini
penyakit diabetes melitus melalui pemeriksaan gula darah secara rutin.

1. Identifikasi Penetapan Isu

Berdasarkan Permen PAN&RB No.PER/08/M.PAN/3/2006 tentang


jabatan fungsional pranata laboratorium kesehatan dan angka

2
kreditnya yaitu :
Uraian tugas pokok dan fungsi pranata laboratorium kesehatan
antara lain :

1. Mempersiapkan Pasien Secara Sederhana


2. Melaksanakan kegiatan mutu laboratorium
3. Melakukan pemeriksaan specimen sampel dengan metode cepat

Memperhatikan tugas pokok dan fungsi dari jabatan fungsional


pranata laboratorium kesehatan diatas, maka tupoksi dijadikan
sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas pranata laboratorium
kesehatan. Selanjutnya penetapan isu aktual yang ada di Puskesmas
Wana Kabupaten Lampung Timur dengan tahapan mengidentifikasi
tupoksi berdasarkan kaidah penulisan karya ilmiah yang ada. Dari
tupoksi tersebut ditemukan 4 isu yang akan dianalisis menggunakan
teknik AKPL dan dilanjutkan dengan USG ditemukan menjadi 3 isu
dan fish bone agar dapat teridentifikasi isu terpenting yang harus
segera diselesaikan.

Analisis dilakukan untuk menetapkan isu dan kualitas isu sehingga


ditemukan isu yang paling tepat untuk dijadikan bahasan dalam
rancangan aktualisasi menggunakan alat AKPL (Aktual,
Kekhalayakan, Problematika, dan Layak). Berikut analisis dengan
teknik APKL dengan keterangan :

 Aktual : isu ini benar-benar terjadi dan masih hangat dibicarakan


 Kekhalayakan: isu menyangkut hajat hidup orang banyak
 Problematik : isu memiliki dimensi masalah yang komplek,
sehingga perlu dicarikan solusinya
 Layak : isu yang diangkat relevan, masuk akal dan realistis

Tabel 1. Identifikasi Penetapan Isu Menggunakan Metode AKPL


No. ISU A K P L HASIL KETERANGAN

1 Kurangnya informasi + + + + + Memenuhi


3
tentang persyaratan
puasa 12 jam sebelum Syarat
pemeriksaan kolesterol

Kurangnya peralatan
Tidak
(instrumen) dan reagen
2 + - + + +/- Memenuhi
laboratorium di
Syarat
Puskesmas Wana

Belum berjalannya
management
Memenuhi
3 laboratorium yang + + + + +
Syarat
bermutu di UPTD
Puskesmas Wana

Belum optimalnya
pemeriksaan gula darah
pada lansia di desa
Sidomakmur wilayah Memenuhi
4 + + + + +
kerja UPTD Puskesmas Syarat
Wana

Keterangan:

(+) : Isu sesuai dengan indikator AKPL

(-) : Isu tidak sesuai dengan indikator AKPL

Berdasarkan hasil analisis AKPL, dipilih 3 Isu yang memenuhi syarat selanjutnya
ketiga isu tersebut dianalisis untuk menetapkan isu prioritas menggunakan
Metode USG (Urgency, Seriousness, Growth).

Tabel 2. Identifikasi Penetapan Isu Menggunakan Metode USG


No. ISU U S G TOTAL SKOR

Kurangnya informasi
tentang persyaratan
1 4 5 3 12 2
puasa 12 jam sebelum
pemeriksaan kolesterol

2 Belum berjalannya 3 4 3 10 3
management
4
laboratorium yang
bermutu di UPTD
Puskesmas Wana

Belum optimalnya
pemeriksaan gula darah
pada lansia di desa
3 Sidomakmur wilayah 5 5 5 15 1
kerja UPTD Puskesmas
Wana

Keterangan:

Urgency Seriousness Growth

5 : Sangat mendesak 5 : Sangat berpengaruh 5 : Sangat berdampak

4 : Mendesak 4 : Berpengaruh 4 : Berdampak

3 : Cukup mendesak 3 : Cukup berpengaruh 3 : Cukup berdampak

2 : Tidak mendesak 2 : Tidak berpengaruh 2 : Tidak berdampak

1 : Sangat tidak 1 : Sangat tidak 1 : Sangat tidak


mendesak berpengaruh berdampak

Urgency : Bahwa isu tersebut dalam kriteria urgent dengan nilai 5 (sangat
mendesak) dapat diartikan bahwa isu tersebut mendesak untuk
dibahas, dianalisis dan ditindaklanjuti karena jika pasien tidak
disiplin melakukan pemeriksaan gula darah secara rutin, akan
mempengaruhi tidak terkendalinya kadar gula darah pada
pasien lansia di Puskesmas

Seriousness : Tingkat keseriusan pada isu tersebut sangat serius dengan nilai
5, dalam masalah ini, apabila kadar gula darah pada pasien
lansia tidak terkendali, akan berpengaruh pada keberhasilan
pengobatan.

Growt : isu tersebut jika dikaitkan dengan growth tergolong tinggi


dengan nilai 5, dalam masalah ini jika tidak segera
5
diselesaikan maka dapat menyebabkan komplikasi yang
mengancam jiwa.

Berdasarkan identifikasi isu diatas, maka isu yang ditetapkan adalah Belum
optimalnya pemeriksaan gula darah pada lansia di desa Sidomakmur wilayah
kerja UPTD Puskesmas Wana

Isu ini ditetapkan berdasarkan analisis menggunakan metode AKPL dan


USG. Hasil analisis digunakan sebagai pijakan berpikir untuk
merumuskan gagasan pemecahan isu yaitu “Optimalisasi Deteksi Dini
Penyakit Diabetes Melitus Melalui Layanan Laboratorium keliling
(LABKELING) Pada Lansia Di Desa Sidomakmur Wilayah Kerja UPTD
Puskesmas Wana Kabupaten Lampung Timur”

Setelah dilakukan analisis isu, maka selanjutnya adalah menentukan akar


permasalahan dari isu terpilih. Akar masalah dari isu terpilih akan di analisis
dengan menggunakan metode Fishbone. Diagram tulang ikan atau fishbone
diagram adalah salah satu metode untuk menganalisa penyebab dari sebuah
masalah atau kondisi. Diagram ini sering disebut dengan diagram sebab-akibat
atau cause effect diagram

Man Material

Masih banyak pasien lansia yang


tdak melakukan scrining gula
Belum adanya
darah
sosialisasi tentang
pentingnya
Keterbatsan lansia datang kepuskesmas pemeriksaan gula Belum optimalnya
darah
karena perlunya keluarga yang pemeriksaan gula
mengantar
darah pada lansia di
desa Sidomakmur
wilayah kerja
Belum adanya layanan
laboratorium keliling UPTD Puskesmas
Belum adanya jadwal rutin
untuk pemeriksaan gula darah
Wana
rutin diluar gedung
Belum adanya kartu kontrol
pemeriksaan gula darah

Machine Method
Gambar 1. Diagram Fishbone

6
2. Argumentasi Terhadap Isu Terpilih

Berdasarkan identifikasi dari ketiga penetapan isu tersebut maka penulis


mengusulkan isu yang terpilih yang terpilih yang selajutnya oleh penulis
dijadikan tema judul “Optimalisasi deteksi dini penyakit diabetes melitus
melalui layanan laboratorium keliling (LABKELING) pada lansia di desa
Sidomakmur wilayah kerja UPTD Puskesmas Wana Kabupaten Lampung
Timur", Dipilihnya isu ini dikarenakan, pasien tidak melakukan
pemeriksaan secara rutin dikarenakan jarak tempuh dari rumah ke
puskesmas yang cukup jauh, kurangnya pengetahuan tentang penyakit
diabetes, pentingnya melakukan pemeriksaan gula darah secara rutin,
dan dampak jika tidak terkendalinya kadar gula darah.

Berdasarkan isu tersebut, maka penulis merumuskan solusi pemecahan


isu yang dapat dilakukan di Puskesmas Wana dengan melakukan
edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya melakukan pemeriksaan
gula darah secara rutin dengan layanan labkeling, melakukan penyuluhan
pada lansia, Leaflet edukasi , dan membuat kartu kontrol sebagai sarana
untuk mencatat hasil pemeriksaan gula darah khusus pasien yang
memiliki gula darah yang tidak normal untuk mengetahui riwayat hasil
gula darah sebelumnya dan sebagai pengingat jadwal pemeriksaan
selanjutnya

B. Tujuan dan manfaat :

Tujuan yang akan dicapai dalam kegiatan aktualisasi ini adalah:

1. Menginternalisasikan nilai-nilai Berorientasi Pelayanan, Akuntabel,


Kompeten, Harmoni, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif pada diri penulis dalam
melaksanakan kegiatan- kegiatan yang disusun untuk menyelesaikan isu
yang terjadi di UPTD Puskesmas Wana Lampung Timur
2. Berpartisipasi dalam meningkatkan pelayanan pemeriksaan laboratorium
yang merupakan salah satu tugas dan fungsi Pelaksana/Terampil Pranata
7
Laboratorium Kesehatan
3. Berpartisipasi dalam meningkatkan pengetahuan pasien diabetes tentang
pentingnya melakukan pemeriksaan gula darah secara rutin

Manfaat yang didapat dari aktualisasi nilai-nilai dasar profesi ASN sebagai
petugas laboratorium di UPTD Puskesmas Wana antara lain:
1. Bagi penulis dapat mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi ASN di
lingkungan kerja yaitu Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten,
Harmoni, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif, serta peran dan kedudukan
seorang ASN dalam melaksanakan tugas dan fungsi sebagai
Pelaksana/Terampil Pranata Laboratorium Kesehatan;
2. Bagi instansi, dapat meningkatkan pelayanan yang diberikan oleh
Puskesmas, serta mewujudkan visi dan misi Puskesmas
3. Bagi masyarakat, terwujudnya pelayanan yang berkualitas terutama dalam
peningkatan kepatuhan pasien lansia untuk melakukan pemeriksaan gula
darah secara rutin sehingga dapat meminimalisir terjadinya komplikasi.

C. Ruang Lingkup Aktualisasi

Ruang lingkup kegiatan aktualisasi ini dibatasi pada Optimalisasi deteksi


dini penyakit diabetes melitus melalui layanan laboratorium keliling
(LABKELING) pada lansia di desa Sidomakmur wilayah kerja UPTD
Puskesmas Wana Kabupaten Lampung Timur dengan kegiatan penyuluhan
tentang penyakit diabetes, melakukan pemeriksaan gula darah pada lansia,
dan pemberian kartu kontrol sebagai sarana untuk mencatat hasil
pemeriksaan gula darah khusus pasien yang memiliki gula darah yang tidak
normal. Kegiatan dilakukan selama selama 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak
14 November sampai dengan 23 Desember 2022 di UPTD Puskesmas Wana
Lampung Timur.

8
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI

A. Profil Organisasi :
1. Gambaran Umum
Puskesmas Wana terletak di Desa Wana Kecamatan Melinting
Kabupaten Lampung Timur. Luas Wilayah Kerja Puskesmas Wana
adalah  139.000 KM² dari luas wilayah Kabupaten Lampung Timur
(5.325.03 KM²). Puskesmas Wana terletak di Kecamatan Melinting
Kabupaten Lampung Timur. Terdiri dari 6 Desa yaitu : Wana,
Sumberhadi, Itik Renday, Tanjung Aji, Tebing, Sidomakmur. Secara
administrasi wilayah kerja Puskesmas Wana Kecamatan Melinting
Kabupaten Lampung Timur berbatasan dengan sebelah utara
berbatasan dengan wilayah Kecamatan Bandar Sribawono. Sebelah
selatan berbatasan dengan Kecamatan Gunung Pelindung, dan
Jabung. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Jabung dan
Marga Sekampung. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan
Labuhan Maringgai.

9
Gambar 2. Foto Puskesmas Wana Kec.Melinting
Kab.LampungTimur

2. Visi, Misi, dan Nilai-nilai Organisasi :


Visi Kabupaten Lampung Timur
Sesuai dengan visi Bupati dan Wakil Bupati Lampung Timur terpilih
tahun 2021 – 2026 yakni “Rakyat Lampung Timur Berjaya”
Misi Kabupaten Lampung Timur
Adapun misi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih yakni:
1) Meningkatkan Program Petani Berjaya
2) Peningkatan pembangunan infrastruktur multi sektor berbasis
perdesaan
3) Peningkatan kualitas SDM yang sehat, cerdas dan berkarakter melalui
pelayanan kesehatan, pendidikan, keagamaan dan sosial
kemasyarakatan.
4) Meningkatkan peran koperasi, UMKM, BUMDes, BUMD, Lembaga
Keuangan lainnya dalam rangka meningkatkan perekonomian
masyarakat agar berdaya saing dengan berbasis pada ekonomi lokal.
5) Meningkatkan pendidikan politik dan kesadaran hukum masyarakat.
6) Meningkatkan good governance (tata kelola pemerintahan) yang
bertanggungjawab

10
7) Menciptakan peluang usaha dan isnvestasi multi sektor dengan
memberdayakan potensi sumber daya kearifan local
8) Meningkatkan penanganan pandemi penyakit menular, pencegahan
dan pemberantasan narkoba serta penanggulangan bencana alam
9) Meningkatkan tata kelola lingkungan hidup dan sumber daya alam yang
berkualitas.
Nilai Organisasi
Berikut nilai organisasi UPTD Puskesmas Wana :

MENJAK
M-otivasi, E-dukasi, N-yaman, J-ujur, A-manah , K-ompeten

11
3. Struktur Organisasi :

14
4. Tugas dan Fungsi :
a. Berdasarkan Permen PAN&RB No.PER/08/M.PAN/3/2006 tentang
jabatan fungsional pranata laboratorium kesehatan dan angka
kreditnya yaitu :
1. Menyusun Rencana Kegiatan
2. Mempersiapkan pasien secara sederhana
3. Mempersiapkan peralatan dan bahan penunjang untuk pengambilan
spesimen /sampel di lapangan
4. Menerima spesimen/sampel
5. Mengambil spesimen/sampel dengan tindakan sederhana
6. Mengambil spesimen/sampel di lapangan secara sederhana
7. Mempersiapkan pengiriman spesimen/sampel rujukan
8. Mempersiapkanperalatanuntuk pemeriksaan spesimen/sampel
secara sederhana
9. Mempersiapkan bahan penunjang untuk pemeriksaan
spesimen/sampel secara khusus
10. Membuat sediaan
11. Mewamai sediaan
12. Mempersiapkan spesimen/sampel secara sederhana
13. Melakukan penanganan dan pengolahan spesimen/sampel secara
khusus
14. Melakukan ekstraksi untuk pemeriksaan toksikolcgi dan kimia
lingkungan secaramanual
15. Melakukan ekstraksi untuk pemeriksaan toksikologi dan kimia
lingkungan secara elektrik
16. Melakukan pemurnian untuk pemeriksaan toksikologi dan kimia
lingkungan
17. Melakukan pemeriksaan secara makroskopik atauorganoleptik
18. Melakukan pemeriksaan secara elektrometri/setara
19. Melakukan pemeriksaan sediaan sederhana secaramikroskopik
20. Melakukan pemeriksaan spesimenlsampel dengan metode cepat
21. Melakukan pemeriksaan secara titrasi/setara
22. Melakukan pemeriksaan secara aglutinasi kualitatif/setara

15
23. Melakukan pemeriksaan secara gravimetri/setara
24. Melakukan pemeriksaan dengan fotometri/setara secara manual
25. Menghitung hasil pemeriksaan manual
26. Melakukan pemeriksaan hitung kaloni/setara
27. Melakukan pemeriksaan EIA/setara
28. Melakukan pemeriksaan dengan TLC/setara
29. Melakukan pemeriksaan di lapangan secara sederhana
30. Melakukan pencatatan hasil pemeriksaan umum
31. Melakukan perbaikan peralatan laboratorium sederhana
32. Memusnahkan sisa specimen/sampel dan bahan penunjang
33. Membuat reagen/bahan biologis secara sederhana
34. Membuat media untuk pembiakan kuman secara sederhana
35. Memelihara organisme untuk pengolahan air limbah.

b. Tugas Pokok dan Fungsi Ahli Teknologi Laboratorium Kesehatan


adalah melaksanakan pelayanan laboratorium kesehatan meliputi
bidang Hematologi, Kimik Klinik, Mikrobiologi, Imuno-serologi,
Toksikologi, Kimia Lingkungan, Patologi Anatomi
(Histopatologi,Sitopatologi, Histokimia, Imunopatologi, Patologi
Molekuler), Biologi dan Fisika.

B. Nilai-nilai ASN BerAKHLAK dan Smart ASN


1. Berorientasi Pelayanan
Definisi pelayanan publik sebagaimana tercantum dalam UU
Pelayanan Publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka
pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan
perundangundangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas
barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh
penyelenggara pelayanan publik.

Terdapat tiga unsur penting dalam pelayanan publik khususnya


dalam konteks ASN, yaitu 1) penyelenggara pelayanan publik yaitu
ASN/Birokrasi, 2) penerima layanan yaitu masyarakat, stakeholders, atau

16
sektor privat, dan 3) kepuasan yang diberikan dan/atau diterima oleh
penerima layanan.

Panduan perilaku pada berorientasi pelayanan, yaitu:


• Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat
• Ramah, cekatan, solutif, dan dapat diandalkan
• Melakukan perbaikan tiada henti

2. Akuntabel
Akuntabilitas dalam konteks ASN adalah kewajiban untuk
mempertanggungjawabkan segala tindak dan tanduknya sebagai
pelayan publik kepada atasan, Lembaga Pembina, dan lebih luasnya
kepada publik (Matsiliza dan Zonke, 2017). Akuntabilitas merujuk
pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk
memenuhi tanggung jawab dari Amanah yang dipercayakan
kepadanya. Dalam konteks Akuntabilitas, perilaku yang sesuai
dengan Core Values ASN BerAKHLAK adalah:

• Kemampuan melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung


jawab, cermat, disiplin dan berintegritas tinggi.
• Kemampuan menggunakan kekayaan dan barang milik negara
secara bertanggung jawab, efektif dan efisien.
• Kemampuan menggunakan kewenangan jabatannya dengan
berintegritas tinggi
Hal-hal penting yang perlu dilakukan dalam membangun lingkungan
kerja yang akuntabel: 1) kepemimpinan, 2)transparansi, 3) integritas,
4) tanggung jawab (rensponsibilitas), 5) keadilan, 6) kepercayaan, 7)
keseimbangan, 8) kejelasan, dan 9) konsistensi.

3. Kompeten
Konsepsi kompetensi adalah meliputi tiga aspek penting
berkaitan dengan perilaku kompetensi meliputi aspek pengetahuan,
keterampilan dan sikap yang diperlukan dalam pelaksanaan
pekerjaan.

17
Sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2017
tentang Standar Kompetensi ASN, kompetensi meliputi: 1)
Kompetensi Teknis adalah pengetahuan, keterampilan, dan
sikap/perilaku yang diamati, diukur dan dikembangkan yang spesifik
berkaitan dengan bidang teknis jabatan; 2) Kompetensi Manajerial
adalah pengetahuan, keterampilan dan sikap/perilaku yang dapat
diamati, diukur, dikembangkan untuk memimpin dan/atau mengelola
unit organisasi; dan 3) Kompetensi Sosial Kultural adalah
pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku yang dapat diamati,
diukur, dan dikembangkan terkait dengan pengalaman berinteraksi
dengan masyarakat majemuk dalam hal agama, suku dan budaya,
perilaku, wawasan kebangsaan, etika, nilai-nilai, moral, emosi dan
prinsip, yang harus dipenuhi oleh setiap pemegang jabatan untuk
memperoleh hasil kerja sesuai dengan peran, fungsi dan jabatan.

Kewajiban pegawai ASN yang disebutkan dalam UU ASN adalah:


a. Setia dan taat pada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik
Indonesia, dan pemerintah yang sah;
b. Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa;
c. Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah
yang berwenang;
d. Menaati ketentuan peraturan perundang-undangan;
e. Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian,
kejujuran, kesadaran, dan tanggung jawab;
f. Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku,
ucapan dan tindakan kepada setiap orang, baik di dalam maupun
di luar kedinasan;
g. Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan
rahasia jabatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan; dan
h. Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia

18
Dalam konteks Kompeten, perilaku yang sesuai dengan Core Values
ASN BerAKHLAK adalah:

 Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang


selalu berubah
 Membantu orang lain belajar
 Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik

4. Harmonis
Keberagaman bangsa Indonesia selain memberikan banyak
manfaat juga menjadi sebuah tantangan bahkan ancaman, karena
dengan kebhinekaan tersebut mudah menimbulkan perbedaan
pendapat, mudah tumbuhnya perasaan kedaerahan yang amat
sempit yang sewaktu-waktu bias mejadi ledakan yang akan
mengancam integrasi nasional atau persatuan dan kesatuan bangsa.

Membangun budaya harmonis tempat kerja adalah hal yang


sangat penting dalam suatu organisasi. Suasana tempat kerja yang
positif dan kondusif juga akan berdampak bagi berbagai bentuk
organisasi. Identifikasi potensi disharmonis dan analisis strategi
dalam mewujudkan suasana harmonis harus dapat diterapkan dalam
kehidupan ASN di lingkungan bekerja dan bermasyarakat.

Dalam konteks Harmonis, perilaku yang sesuai dengan Core


Values ASN BerAKHLAK adalah:

• Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya


• Suka menolong orang lain
• Membangun lingkungan kerja yang kondusif

5. Loyal
Sikap loyal seorang PNS dapat tercermin dari komitmennya
dalam melaksanakan sumpah/janji yang diucapkannya ketika
diangkat menjadi PNS sebagaimana ketentuan perundang-
undangan yang berlaku. Pemerintah mengeluarkan Peraturan

19
Pemerintah Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai Negeri
Sipil. Hanya PNS yang memiliki loyalitas yang tinggilah yang dapat
menegakkan ketentuan-ketentuan kedisiplinan ini dengan baik.

Kemampuan ASN dalam melaksanakan ketiga fungsi ASN


merupakan perwujudan dari implementasi nilai-nilai loyal dalam
konteks individu maupun sebagai bagian dari Organisasi
Pemerintah. Kemampuan ASN dalam memahami dan
mengamalkan nilai-nilai Pancasila menunjukkan kemampuan ASN
tersebut dalam mewujudkan nilai loyal dalam kehidupannya
sebagai ASN yang merupakan bagian dari anggota masyarakat.
Selain itu, menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan, instansi,
dan negara serta menjaga rahasia jabatan dan negara juga
menunjukkan kemampuan ASN tersebut dalam mewujudkan nilai
loyal.

Dalam konteks Loyal, perilaku yang sesuai dengan Core


Values ASN BerAKHLAK adalah:

 Memegang teguh ideologi Pancasila, UUD 1945, setia pada


NKRI serta Pemerintah yang sah
 Menjaga nama baik sesama ASN, Pimpinan, Instansi, dan
Negara
 Menjaga rahasia jabatan dan Negara

6. Adaptif
Adaptif merupakan kemampuan alamiah dari makhluk hidup.
Organisasi dan individu di dalamnya memiliki kebutuhan
beradaptasi selayaknya makhluk hidup, untuk mempertahankan
keberlangsungan hidupnya.

Kemampuan beradaptasi juga memerlukan adanya inovasi


dan kreativitas yang ditumbuhkembangkan dalam diri individu
maupun organisasi. Di dalamnya dibedakan mengenai bagaimana
individu dalam organisasi dapat berpikir kritis versus berpikir kreatif.

20
Pada level organisasi, karakter adaptif diperlukan untuk
memastikan keberlangsungan organisasi dalam menjalankan tugas
dan fungsinya. Penerapan budaya adaptif dalam organisasi
memerlukan beberapa hal, seperti di antaranya tujuan organisasi,
tingkat kepercayaan, perilaku bertanggung jawab, unsur
kepemimpinan, dan lainnya.

Dalam konteks Adaptif, perilaku yang sesuai dengan Core


Values ASN BerAKHLAK adalah:

• Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan


• Terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas
• Bertindak proaktif

7. Kolaboratif
Kolaborasi adalah suatu proses berpikir dimana pihak yang
terlibat memandang aspek-aspek perbedaan dari suatu masalah
serta menemukan solusi dari perbedaan tersebut dan keterbatasan
pandangan mereka terhadap apa yang dapat dilakukan.
Collaborative governance merupakan sebuah proses yang
melibatkan norma bersama dan interaksi yang saling
menguntungkan antar aktor governance.

Whole of Government (WoG) atau kongretisasi kolaborasi


pemerintahan adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan
pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif
pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup
koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan
pembangunan kebijakan, manajemen program, dan pelayanan
publik.

Dalam konteks Kolaboratif, perilaku yang sesuai dengan


Core Values ASN BerAKHLAK adalah:

 Memberikan kesempatan kepada berbagai pihak untuk


berkontribusi

21
 Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai
tambah
 Menggerakkan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk
tujuan bersama

8. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk
menghasilkan Pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar,
etika provesi, bebas
dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan
nepotisme. Untuk menjalankan kedudukannya berdasarkan Pasal
10 Undang-Undang No. 5 tahun 2014, Pegawai ASN berfungsi
sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, perekat dan
pemersatu bangsa. Tugas Pegawai ASN menurut Undang-Undang
No. 5 Tahun 2014 Pasal 11 adalah melaksanakan kebijakan publik
yang dibuat oleh pejabat pembina kepegawaian sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan, memberikan pelayanan
publik yang profesional dan berkualitas, dan mempererat persatuan
dan kesatuan bangsa. Dari pernyataan diatas jelaslah bahwa ASN
harus profesional dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat (Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia,
2015: 7-10).

9. Smart ASN
Literasi digital berfungsi untuk meningkatkan kemampuan
kognitif sumber daya manusia di Indonesia agar keterampilannya
tidak sebatas mengoperasikan gawai. Kerangka kerja literasi digital
untuk kurikulum terdiri dari digital skill, digital culture, digital ethics,
dan digital safety. Kerangka kurikulum literasi digital digunakan
sebagai metode pengukuran tingkat kompetensi kognitif dan afektif
masyarakat dalam menguasai teknologi digital. Digital skill
merupakan Kemampuan individu dalam mengetahui, memahami,
dan menggunakan perangkat keras dan piranti lunak TIK serta
sistem operasi digital dalam kehidupan sehari-hari. Digital culture
merupakan kemampuan individu dalam membaca, menguraikan,

22
membiasakan, memeriksa, dan membangun wawasan
kebangsaan, nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika dalam
kehidupan sehari-hari dan digitalisasi kebudayaan melalui
pemanfaatan TIK. Digital ethics merupakan Kemampuan individu
dalam menyadari, mencontohkan, menyesuaikan diri,
merasionalkan, mempertimbangkan, dan mengembangkan tata
kelola etika digital (netiquette) dalam kehidupan sehari-hari. Digital
safety merupakan Kemampuan User dalam mengenali,
mempolakan, menerapkan, menganalisis, menimbang dan
meningkatkan kesadaran pelindungan data pribadi dan keamanan
digital dalam kehidupan sehari-hari.

23
C. Landasan Teoritis

Diabetes melitus (DM) didefinisikan sebagai suatu penyakit atau


gangguan metabolisme kronis dengan multi etiologi yang ditandai dengan
tingginya kadar gula darah disertai dengan gangguan metabolisme
karbohidrat, lipid, dan protein sebagai akibat insufisiensi fungsi insulin.
Insufisiensi fungsi insulin dapat disebabkan oleh gangguan atau defisiensi
produksi insulin oleh sel-sel beta Langerhans kelenjar pankreas, atau
disebabkan oleh kurang responsifnya sel-sel tubuh terhadap insulin.

Upaya atau inovasi yang dilakukan penulis untuk meningkatkan


pentingnya melakukan pemeriksaan gula darah secara rutin yaitu melalui
layanan (LABKELING) laboratorium keliling dengan adanya labkeling ini
diharapkan pasien lansia yang memiliki jarak tempuh dari rumah ke
puskesmas yang cukup jauh dapat terlayani dengan rutin, melakukan
edukasi kepada masyarakat tentang penyakit diabetes melitus,
membagikan Leaflet edukasi tentang penyakit diabetes melitus, dan
pemberian kartu kontrol sebagai sarana untuk mencatat hasil
pemeriksaan gula darah khusus pasien yang memiliki gula darah yang
tidak normal untuk mengetahui riwayat hasil gula darah sebelumnya dan
sebagai pengingat jadwal pemeriksaan selanjutnya.

24
D. Matrix Rancangan :
UNIT KERJA : UPTD Puskesmas Wana
IDENTIFIKASI ISU :
1. Kurangnya informasi tentang persyaratan puasa 12 jam sebelum pemeriksaan kolesterol
2. Belum berjalannya management laboratorium yang bermutu di UPTD Puskesmas Wana
3. Belum optimalnya pemeriksaan gula darah pada lansia di desa Sidomakmur wilayah kerja
UPTD Puskesmas Wana
ISU YANG DIANGKAT : Belum optimalnya pemeriksaan gula darah pada lansia di desa Sidomakmur wilayah kerja
UPTD Puskesmas Wana
GAGASAN : Optimalisasi deteksi dini penyakit diabetes melitus melalui layanan laboratorium keliling
(LABKELING) pada lansia di desa Sidomakmur wilayah kerja UPTD Puskesmas Wana
Kabupaten Lampung Timur

Tabel 3. Rancangan Aktualisasi

Keterkaitan Substansi Kontribusi Penguatan


Output Mata Pelatihan Terhadap Visi Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan
Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1 Membuat 1. Menyusun design 1. Lembar design Kegiatan ini diangkat dari Visi : Kegiatan ini
leaflet edukasi leaflet edukasi dan leaflet edukasi agenda 3 yaitu Smart “Rakyat Lampung mendukung
dan kartu kartu kontrol dan kartu kontrol ASN Timur Berjaya” penguatan nilai-
kontrol pemeriksaan gula pemeriksaan nilai organisasi
pemeriksaan darah gula darah Smart ASN Misi :
gula darah Merancang design leaflet Peningkatan kualitas yaitu :
2. Mencari referensi 2. Dokumen edukasi dan kartu kontrol SDM yang sehat,
Petugas harus
literatur leaflet literatur leaflet pemeriksaan gula darah cerdas dan
Motivasi, Edukasi

25
edukasi dan kartu edukasi dan dengan menggunakan berkarakter melalui dan kompeten.
kontrol kartu kontrol Teknologi pelayanan
pemeriksaan gula pemeriksaan kesehatan,
darah gula Kegiatan ini diangkat dari pendidikan,
agenda 2 yaitu : keagamaan dan
3. Konsultasi design 3. Lembar BerAKHLAK sosial
leaflet edukasi dan Persetujuan kemasyarakatan dan
kartu kontrol mentor Akuntabel Meningkatkan good
pemeriksaan gula Saya akan membuat governance (tata
darah design leaflet edukasi dan kelola pemerintahan)
dengan mentor kartu Kontrol pemeriksaan yang
gula darah yang memuat bertanggungjawab
4. Mencetak leaflet 4. Lembar leaflet informasi yang benar dan
edukasi dan kartu edukasi dan dapat dipertanggung
kontrol kartu kontrol jawabkan
pemeriksaan gula pemeriksaan
darah gula darah Adaptif
Saya akan
mengembangkan
kreativitas dalam membuat
desaign leaflet edukasi dan
kartu Kontrol pemeriksaan
gula darah yang menarik.

Kolaboratif
Saya akan berkonsultasi
dengan mentor untuk
menentukan isi materi
edukasi pada leaflet
edukasi dan Kontrol
pemeriksaan gula darah

26
2 Melakukan 1. Berkoordinasi 1. Notulensi hasil Kegiatan ini diangkat dari Visi : Kegiatan ini
Penyuluhan dengan PJ lansia koordinasi agenda 2 yaitu : “Rakyat Lampung mendukung
tentang terkait jadwal dengan PJ lansia BerAKHLAK Timur Berjaya” penguatan nilai-
Penyakit kegiatan Labkeling terkait nilai organisasi
diabetes penyuluhan Melakukan penyuluhan Misi :
mellitus dan penyakit DM saya akan : Peningkatan kualitas yaitu :
Pentingnya SDM yang sehat,
Petugas harus
melakukan 2. Membuat PPT 2. File PPT Materi Berorientasi cerdas dan
Motivasi, Edukasi
pemeriksaan untuk bahan penyuluhan Pelayanan berkarakter melalui
dan Jujur.
gula darah penyuluhan Saya akan memberikan pelayanan
kepada penyuluhan tentang kesehatan,
lansia Penyakit diabetes pendidikan,
3. Membuat daftar 3. Lembar Daftar
mellitus dan Pentingnya keagamaan dan
hadir hadir peserta
melakukan pemeriksaan sosial
gula darah secara rutin kemasyarakatan dan
4. Melakukan 4. Dokumentasi Meningkatkan good
penyuluhan foto kegiatan kepada pasien lansia
dengan bahasa yang governance (tata
penyuluhan kelola pemerintahan)
sopan, santun dan
mudah dipahami. yang
bertanggungjawab
Akuntabel
Saya akan memberikan
informasi yang benar
dan dapat dipercaya.

Kompeten
Saya akan melakukan
penyuluhan tentang
Penyakit diabetes dan
Pentingnya melakukan
pemeriksaan gula darah
secara rutin kepada
pasien lansia sejelas
mungkin untuk

27
meningkatkan
pemahaman pasien,
sehingga kedisiplinan
memeriksakan gula
darah pada pasien
lansia meningkat

Harmonis
Saya akan menghargai
setiap orang apapun latar
belakang pasien dan
keluarga pasien.

Kolaboratif
Saya akan melaksanakan
kegiatan penyuluhan
tentang Penyakit diabetes
mellitus dan Pentingnya
melakukan pemeriksaan
gula darah kepada pasien
lansia dengan penanggung
jawab lansia.

28
3. Melakukan 1. Berkoordinasi 1. Lembar Kegiatan ini diangkat dari Visi : Kegiatan ini
Pemeriksaan dengan mentor persetujuan agenda 2 yaitu : “Rakyat Lampung mendukung
gula darah terkait jadwal mentor BerAKHLAK Timur Berjaya” penguatan nilai-
pada pasien ambulance nilai organisasi
lansia melalui Melakukan pemeriksaan Misi : yaitu :
layanan gula darah saya akan : Peningkatan kualitas
labkeling SDM yang sehat, Petugas harus
2. Menyiapkan 2. Lembar
cerdas dan Nyaman, Jujur,
daftar pasien, daftar nama Berorientasi Pelayanan
berkarakter melalui Amanah dan
Melakukan pasien Saya akan melakukan
pelayanan kompeten
pengambilan pemeriksaan gula darah
sampel serta pada pasien dengan kesehatan,
ramah dengan pendidikan,
melakukan
mengedepankan keagamaan dan
pemeriksaan
kepuasan pasien. sosial
gula darah
kemasyarakatan dan
Meningkatkan good
3. Menyiapkan 3. Laporan hasil Akuntabel governance (tata
laporan hasil pemeriksaan Saya akan melakukan kelola pemerintahan)
pemeriksaan gula darah pemeriksaan gula darah
pada pasien dengan yang
gula darah bertanggungjawab
tanggung jawab dan
melaporkan hasil
pemeriksaan dengan jujur.

Kompeten
Saya akan melakukan
pemeriksaan pada pasien
dengan kemampuan
terbaik saya.

Harmonis
Saya akan melakukan
pemeriksaan pada pasien
akan selalu menghargai
latar belakang pasien dan

29
keluarga pasien

Loyal
Saya akan melakukan
pemeriksaan gula darah
pada pasien sesuai SOP
dan mengeluarkan hasil
yg bermutu dan akurat
untuk menjaga nama baik
Puskesmas Wana.
4 Evaluasi 1. Melakukan 1. Lembar daftar Kegiatan ini diangkat dari Visi : Kegiatan ini
kegiatan evaluasi pada nama dan nilai agenda 2 yaitu : “Rakyat Lampung mendukung
pasien lansia hasil capaian BerAKHLAK Timur Berjaya” penguatan nilai-
pemeriksaan nilai organisasi
gula darah Melakukan hasil evaluasi Misi : yaitu :
pasien lansia kegiatan pemeriksaan gula Peningkatan kualitas
SDM yang sehat,
2. Mengolah darah secara rutin saya Petugas harus
2. Dokumen data cerdas dan
data hasil akan: Jujur dan
berkarakter melalui
Amanah
kegiatan pelayanan
Berorientasi Pelayanan kesehatan,
Saya akan menggunakan pendidikan,
3. Melaporkan 3. Lembar
laporan hasil hasil evaluasi keagamaan dan
hasil kegiatan
pemeriksaan gula darah sosial
dengan cekatan, solutif, kemasyarakatan dan
dan dapat diandalkan. Meningkatkan good
governance (tata
Akuntabel kelola pemerintahan)
Saya akan melakukan yang
Evaluasi peningkatan bertanggungjawab
pemeriksaan gula darah
dengan benar, jujur dan
dapat dipertanggung

30
jawabkan.

Kompeten
Saya akan menggunakan
hasil evaluasi
pemeriksaan gula darah
untuk meningkatkan
pelayanan UPTD
Puskesmas Wana.

Harmonis
Saya akan melakukan
Evaluasi pemeriksaan
gula darah dengan tidak
membeda-bedakan latar
belakang pasien dan
keluarga pasien.

Loyal
Saya akan melakukan
evaluasi pemeriksaan
gula darah dengan
mengedepankan visi misi
UPTD Puskesmas Wana

Kolaboratif
Saya melakukan evaluasi
dengan berkoordinasi
dengan Mentor,
pembimbing, dokter,
perawat, dan PJ lansia.

31
E. Jadwal Rencana Aktualisasi :

November Desember
No Kegiatan
1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 31
4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0

1. Membuat leaflet edukasi dan


kartu kontrol pemeriksaan gula
darah

2. Melakukan Penyuluhan
tentang Penyakit diabetes
mellitus dan Pentingnya
melakukan pemeriksaan gula
darah secara rutin kepada
pasien lansia

3. Melakukan Pemeriksaan gula


darah pada pasien lansia

4. Evaluasi kegiatan Membuat Laporan Hasil


Aktualisasi

Tabel 4. Jadwal Rencana Aktualisasi

Keterangan :

: Hari Libur
: Pelaksanaan Kegiatan
: Laporan Hasil Ak

32
BAB III
PELAKSANAAN AKTUALISASI

A. CAPAIAN AKTUALISASI

Penulis melakukan kegiatan aktualisasi ini dimulai tanggal 14 November


sampai dengan 27 Desember 2022 untuk memecahkan isu prioritas yang
telah diambil mengenai Optimalisasi Deteksi Dini Penyakit Diabetes Melitus
Melalui Layanan Laboratorium Keliling (LABKELING) Pada Lansia Di Desa
Sidomakmur Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Wana Kabupaten Lampung
Timur.

Pemecahan isu ini bermanfaat untuk :

1. Bagi Unit Organisasi


Kegiatan ini bermanfaat agar terjalinnya kerjasama antara pasien dan
instansi dalam proses deteksi dini penyakit diabetes melitus bagi lansia.
2. Bagi penulis/ peserta latsar
Kegiatan ini bermanfaat agar meningkatkan deteksi dini penyakit diabetes
melitus bagi pada lansia
3. Bagi Stakeholder
Kegiatan ini meningkatkan pemahaman pada lansia tentang pentingya
deteksi dini penyakit diabetes melitus serta menjadi lebih rutin lagi dalam
memeriksaan gula darah dengan menggunakan sarana kartu kontrol
sebagai pengingat, sehingga jadwal selanjutnya sudah tercatat dengan
baik

Berikut adalah kegiatan yang telah diaktualisasikan dengan bukti fisik


yang diuraikan sebagai berikut :

33
Tabel 5. Tahapan Kegiatan I
Kegiatan 1 Membuat leaflet edukasi dan kartu kontrol pemeriksaan gula
darah

Tanggal 14-19 November 2022

Manfaat 1. Agar materi yang disampaikan akan lebih mudah difahami


oleh pasien dan keluarga pasien.
2. Meningkatkan pengetahuan pasien dan keluarga tentang
“Penyakit diabetes melitus”
Kontribusi Kegiatan ini berkontribusi terhadap Visi Kabupaten Lampung
Kegiatan Timur yaitu Rakyat Lampung Timur Berjaya dan Misi :
terhadap
Capaian Peningkatan kualitas SDM yang sehat, cerdas dan berkarakter
Visi Misi melalui pelayanan kesehatan, pendidikan, keagamaan dan
Organisasi sosial kemasyarakatan dan Meningkatkan good governance
(tata kelola pemerintahan) yang bertanggungjawab

Penguatan Kegiatan ini mendukung pengutan nilai organisasi Puskesmas


Nilai Wana : “MENJAK” bagian huruf M, E dan K yaitu : Motivasi,
Organisasi
Edukasi dan Kompeten.

Tahapan 1. Menyusun design leaflet edukasi dan kartu kontrol


Kegiatan pemeriksaan gula
2. Mencari referensi literatur leaflet edukasi dan kartu kontrol
pemeriksaan gula
3. Konsultasi design leaflet edukasi dan kartu kontrol pemeriksaan
gula darah dengan mentor
4. Mencetak leaflet edukasi dan kartu kontrol pemeriksaan gula
darah
Output 1. Lembar design leaflet edukasi dan kartu kontrol
Kegiatan pemeriksaan gula

Gambar 3 Foto lembar design leaflet dan kartu control


peemriksaan gula

34
2. Dokumen literatur leaflet edukasi dan kartu kontrol
pemeriksaan gula

Gambar 4 Foto literatur leaflet dan kartu kontrol pemeriksaan


gula

3. Lembar persetujuan mentor

35
gambar 5 Foto lembar persetujuan mentor

4. Lembar leaflet edukasi dan kartu kontrol pemeriksaan


gula darah

Gambar 5 Foto lembar leaflet edukasi dan kartu control


pemeriksaan gula darah

Kegiatan ini diangkat dari agenda 3 yaitu Smart ASN

Smart ASN
Merancang design leaflet edukasi dan kartu kontrol pemeriksaan
gula darah dengan menggunakan Teknologi

Kegiatan ini diangkat dari agenda 2 yaitu : BerAKHLAK

Akuntabel
Saya akan membuat design leaflet edukasi dan kartu Kontrol
pemeriksaan gula darah yang memuat informasi yang benar dan
dapat dipertanggung jawabkan

Adaptif
Saya akan mengembangkan kreativitas dalam membuat desaign
leaflet edukasi dan kartu Kontrol pemeriksaan gula darah yang
menarik.

Kolaboratif
Saya akan berkonsultasi dengan mentor untuk menentukan isi
materi edukasi pada leaflet edukasi dan Kontrol pemeriksaan gula
darah

36
Keterkaitan
dengan
Nilai Dasar
ASN

Tabel 6. Hasil Aktualisasi Kegiatan 2

Kegiatan 2 Melakukan Penyuluhan tentang Penyakit diabetes mellitus dan


Pentingnya melakukan pemeriksaan gula darah kepada lansia

Tanggal 21-26 November 2022

Manfaat Meningkatkan pemahaman pada pasien lansia tentang


penyakit diabetes melitus dan pentingnya melakukan
pemeriksaan gula darah secara rutin

Kontribusi Kegiatan ini berkontribusi terhadap Visi Kabupaten Lampung


Kegiatan Timur yaitu Rakyat Lampung Timur Berjaya dan Misi :
terhadap
Capaian Peningkatan kualitas SDM yang sehat, cerdas dan berkarakter
Visi Misi melalui pelayanan kesehatan, pendidikan, keagamaan dan
Organisasi sosial kemasyarakatan dan Meningkatkan good governance
(tata kelola pemerintahan) yang bertanggungjawab

Penguatan Kegiatan ini mendukung pengutan nilai organisasi Puskesmas


Nilai Wana : “MENJAK” bagian huruf M, E dan J yaitu : Motivasi,
Organisasi Edukasi dan Jujur.

Tahapan 1. Berkoordinasi dengan PJ lansia terkait jadwal kegiatan Labkeling

37
Kegiatan 2. Membuat PPT untuk bahan penyuluhan
3. Membuat daftar hadir
4. Melakukan penyuluhan
Output 1. Notulensi hasil koordinasi dengan PJ lansia terkait
Kegiatan penyuluhan

Gambar 6 Foto notulensi dengan PJ lansia

2. File PPT Materi penyuluhan

38
Gambar 7 Foto file PPT materi penyuluhan

3. Lembar daftar hadir peserta

Gambar 8 Foto daftar hadir peserta lansia

4. Dokumentasi foto kegiatan penyuluhan

39
Gambar 9 Foto kegiatan penyuluhan

Keterkaitan Kegiatan ini diangkat dari agenda 2 yaitu : BerAKHLAK


dengan
Melakukan penyuluhan penyakit DM saya akan :
Nilai Dasar
ASN

Berorientasi Pelayanan
Saya akan memberikan penyuluhan tentang Penyakit diabetes
mellitus dan Pentingnya melakukan pemeriksaan gula darah
secara rutin kepada pasien lansia dengan bahasa yang sopan,
santun dan mudah dipahami.

Akuntabel
Saya akan memberikan informasi yang benar dan dapat
dipercaya.

Kompeten
Saya akan melakukan penyuluhan tentang Penyakit diabetes
dan Pentingnya melakukan pemeriksaan gula darah secara
rutin kepada pasien lansia sejelas mungkin untuk meningkatkan
pemahaman pasien, sehingga kedisiplinan memeriksakan gula
darah pada pasien lansia meningkat

Harmonis
Saya akan menghargai setiap orang apapun latar belakang pasien
dan keluarga pasien.

Kolaboratif
Saya akan melaksanakan kegiatan penyuluhan tentang Penyakit
diabetes mellitus dan Pentingnya melakukan pemeriksaan gula
darah kepada pasien lansia dengan penanggung jawab lansia.

40
Tabel 6. Hasil Aktualisasi Kegiatan 3

Kegiatan 3 Melakukan Pemeriksaan gula darah pada pasien lansia melalui


layanan labkeling

Tanggal 28 November- 6 Desember 2022

Manfaat

Kontribusi Kegiatan ini berkontribusi terhadap Visi Kabupaten Lampung


Kegiatan Timur yaitu Rakyat Lampung Timur Berjaya dan Misi :
terhadap
Capaian Peningkatan kualitas SDM yang sehat, cerdas dan berkarakter
Visi Misi melalui pelayanan kesehatan, pendidikan, keagamaan dan
Organisasi sosial kemasyarakatan dan Meningkatkan good governance
(tata kelola pemerintahan) yang bertanggungjawab

Penguatan Kegiatan ini mendukung pengutan nilai organisasi Puskesmas


Nilai Wana : “MENJAK” bagian huruf N, J, A dan K yaitu : Motivasi,
Organisasi Edukasi dan Jujur.

Tahapan 1. Berkoordinasi dengan mentor terkait jadwal ambulance


Kegiatan 2. Menyiapkan daftar pasien, Melakukan pengambilan sampel serta
melakukan pemeriksaan gula darah
3. Menyiapkan laporan hasil pemeriksaan gula darah
Output 1. Lembar persetujuan mentor
Kegiatan

Gambar 10 Foto lembar persetujuan mentor

41
2. Lembar daftar nama pasien

Gambar 11 Foto lembar daftar nama pasien

3. Laporan hasil pemeriksaan gula darah

42
Gambar 12 Foto hasil pemeriksaan gula darah

Keterkaitan Kegiatan ini diangkat dari agenda 2 yaitu : BerAKHLAK


dengan
Melakukan pemeriksaan gula darah saya akan :
Nilai Dasar
ASN

Berorientasi Pelayanan
Saya akan melakukan pemeriksaan gula darah pada pasien
dengan ramah dengan mengedepankan kepuasan pasien.

Akuntabel
Saya akan melakukan pemeriksaan gula darah pada pasien
dengan tanggung jawab dan melaporkan hasil pemeriksaan
dengan jujur.

Kompeten
Saya akan melakukan pemeriksaan pada pasien dengan
kemampuan terbaik saya.

Harmonis
Saya akan melakukan pemeriksaan pada pasien akan selalu
menghargai latar belakang pasien dan keluarga pasien

Loyal
Saya akan melakukan pemeriksaan gula darah pada pasien sesuai
SOP dan mengeluarkan hasil yg bermutu dan akurat untuk
menjaga nama baik Puskesmas Wana

43
Tabel 7. Hasil Aktualisasi Kegiatan 4

Kegiatan 4 Evaluasi kegiatan

Tanggal 7-23 Desember 2022

Manfaat Mendapatkan hasil gambaran umum tentang pentingnya


pemeriksaan gula darah secara rutin pada pasien lansia yang
dilakukan melalui layanan LABKELING

Kontribusi Kegiatan ini berkontribusi terhadap Visi Kabupaten Lampung


Kegiatan Timur yaitu Rakyat Lampung Timur Berjaya dan Misi :
terhadap
Capaian Peningkatan kualitas SDM yang sehat, cerdas dan berkarakter
Visi Misi melalui pelayanan kesehatan, pendidikan, keagamaan dan
Organisasi sosial kemasyarakatan dan Meningkatkan good governance
(tata kelola pemerintahan) yang bertanggungjawab

Penguatan Kegiatan ini mendukung pengutan nilai organisasi Puskesmas


Nilai Wana : “MENJAK” bagian huruf J dan A yaitu : Jujur dan
44
Organisasi Amanah.

Tahapan 1. Melakukan evaluasi pada pasien lansia


Kegiatan 2. Mengolah data hasil kegiatan
3. Melaporkan hasil kegiatan
Output 1. Lembar daftar nama dan nilai hasil capaian pemeriksaan
Kegiatan gula darah pasien lansia

Gambar 10 Foto daftar nama dan nilai hasil pencapain gula darah

2. Dokumen data

45
Gambar 11 Foto data

3. Lembar laporan hasil

Gambar 12 Foto

Keterkaitan Kegiatan ini diangkat dari agenda 2 yaitu : BerAKHLAK


dengan
Melakukan hasil evaluasi kegiatan pemeriksaan gula darah secara
Nilai Dasar
rutin saya akan:
ASN

Berorientasi Pelayanan
Saya akan menggunakan hasil evaluasi pemeriksaan gula darah
dengan cekatan, solutif, dan dapat diandalkan.

Akuntabel
46
Saya akan melakukan Evaluasi peningkatan pemeriksaan gula
darah dengan benar, jujur dan dapat dipertanggung jawabkan.

Kompeten
Saya akan menggunakan hasil evaluasi pemeriksaan gula darah
untuk meningkatkan pelayanan UPTD Puskesmas Wana.

Harmonis
Saya akan melakukan Evaluasi pemeriksaan gula darah dengan
tidak membeda-bedakan latar belakang pasien dan keluarga
pasien.

Loyal
Saya akan melakukan evaluasi pemeriksaan gula darah dengan
mengedepankan visi misi UPTD Puskesmas Wana

Kolaboratif
Saya melakukan evaluasi dengan berkoordinasi dengan Mentor,
pembimbing, dokter, perawat, dan PJ lansiadengan tanggung
jawab dan melaporkan hasil pemeriksaan dengan jujur.

Kompeten
Saya akan melakukan pemeriksaan pada pasien dengan
kemampuan terbaik saya.

Harmonis
Saya akan melakukan pemeriksaan pada pasien akan selalu
menghargai latar belakang pasien dan keluarga pasien

Loyal
Saya akan melakukan pemeriksaan gula darah pada pasien sesuai
SOP dan mengeluarkan hasil yg bermutu dan akurat untuk
menjaga nama baik Puskesmas Wana

47
48
DAFTAR PUSTAKA

Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI, 2015, Manajemen ASN: Modul Pelatihan
Dasar CPNS, Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI, 2021a, Adaptif: Modul Pelatihan Dasar
CPNS, Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI, 2021b, Akuntabel: Modul Pelatihan Dasar
CPNS, Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI, 2021c, Berorientasi Pelayanan: Modul


Pelatihan Dasar CPNS, Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI, 2021d, Harmonis, Modul Pelatihan Dasar
CPNS, Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI, 2021e, Kolaboratif: Modul Pelatihan


Dasar CPNS, Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI, 2021f, Kompeten: Modul Pelatihan Dasar
CPNS, Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI, 2021g, Loyal: Modul Pelatihan Dasar
CPNS, Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI, 2021h, Smart ASN: Modul Pelatihan
Dasar CPNS, Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 tentang


Pusat Kesehatan Masyarakat.

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi


Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2017 tentang Standar Kompetensi
ASN

Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor


PER/08/M.PAN/3/2006 Tentang Jabatan Fungsional Pranata
Laboratorium Kesehatan
http://p2ptm.kemkes.go.id/informasi-p2ptm/penyakit-diabetes-melitus

https://www.kemkes.go.id/downloads/resources/download/pusdatin/infodatin/Infodatin
%202020%20Diabetes%20Melitus.pdf

http://p2ptm.kemkes.go.id/post/lindungi-keluarga-dari-diabetes

49

Anda mungkin juga menyukai