Anda di halaman 1dari 1

KonTal “Konsultasi Terjadwal” Sebagai Upaya Mengentaskan Masalah Era New Normal

Pentingnya konsultasi siswa dengan guru Pembimbing sebernarnya adalah suatu hal yang
perlu mengingat konsultasi tersebut akan menjadi jalan ke arah pelaksanaan konseling yang
sesungguhnya. Menurut Sahani dkk (1999) salah satu kriteria keberhasilan BK di sekolah adalah
jumlah siswa yang berkonsultasi secara sukarela meningkat. Hal ini berarti bahwa semakin banyak
siswa yang sukarela berkonsultasi ke BK dapat dikatakan pula bahwa di sekolah tersebut
menunjukkan adanya keberhasilan BK dalam memberi pelayanan kepada siswa.
Hal di atas sangat berpengaruh pada kondisi sekolah khususnya konsultasi siswa ke BK.
Seperti diketahui bersama pada saat ini dunia sedang dilanda wabah pandemi yang mengkhawatirkan
yaitu Covid-19. Semua kegiatan termasuk sekolah terhenti ditengah jalan dan diganti dengan sekolah
daring. Di samping sedang dilanda pandemi Vovid-19, Indonesia pun telah memluai masa new
normal. Era new normal meripakan masa baru dalam kehidupan masyarakat Indonesia saat ini.
Perubahan kebiasaan dan perilaku siswa dalam pe,mbelajaran hari ini menjadi tantangan tersendiri
oleh guru untuk mampu menciptakan pembelajaran yang menarik tepat sasaran, demikian juga bagi
guru BK. Menurut Permendikbud no 111 tahun 2012 menyatakan bahwa Bimbingan KOnseling
merupakan usaha bantuan yang dilaksanakan oleh konselor atau guru Bimbingan dan Konseling
sesuai tugas pokoknya dalam membantu tercapainya suatu tujuan pendidikan nasional, khususnya
membantu peserta didik/konseli mencapai perkembangan diri yang optimal, mandiri, sukses,
sejahtera, dan bahagia dalam kehidupannya. Berdasarkan hal tersebut, konselor harus cerdas dalam
melaksanakan bimbingan dan konseling di masa new normal ini sehingga tujuan yang ingin dicapai
tetap dapat terlaksana dengan efektif.
Dalam mengahadapi era new normal ada banyak kendala yang dihadapi oleh guru BK dalam
mencapai tujuan belajar tersebut. Selama lebih dari dua tahun konsultasi dilakukan secara tatap
maya, maka guru BK tidak dapat mengetahui dengan detail kondisi dan karakter peserta didiknya.
Sehingga dalam memberikan pelayanan bimbingan juga kurang maksimal, padahal dengan kondisi
seperti ini mereka butuh bimbingan yang lebih intensif. Selain itu masih banyak siswa yang “takut
dipanggil” oleh guru BK semakin banyak terjadi pada masa new normal ini. Kenyataan tersebut
menjadikan kegiatan bimbingan dan konseling dijauhi atau dihindari siswa. Padahal dalam konsep
yang disebutkan bahwa pemahaman terhadap karakter siswa ini sangat penting bagi guru. Dengan
mengetahui kondisi, karakter, dan permasalahan yang dihadapi siswa guru BK dapat memberikan
layanan yang maksimal dalam mengarahkan, menggali potensi yang ada dalam diri siswa. Selain itu
pada hakekatnya pelaksanaan konseling adalah layanan utama bahkan jantungnya sekolah dalam
mengentaskan masalah siswa.
Berdasarkan kondisi di atas, maka penulis menyusun sebuah progtam bimbingan yang
mampu memberikan rasa nyaman dan mendapatkan hasil yang maksimal. Program ini dinamakan
“KonTal” atau Konsultasi Terjadwal. Dalam program ini penulis menggunakan teknik homework
assigmen guna melatih siswa, membiasakan diri dan menginternalisasi sistem nilai tertentu yang
menuntut pada perilaku yang diharapkan. Dengan demikian harapannya siswa dapat kembali menjadi
kehidupan sekolah dengan baik dan mampu memahami nilai-nilai yang berlaku di masyarakat.
Kegiatan ini dimulai dengan menyusun jadwal berdasarkan kesempatan guru pembimbing,
jadwal tersebut diurutkan berdasarkan nomor presensi siswa. Selain itu jumlah siswa yang
dijadwalkan setiap harinya minimal empat siswa. Kemudian guru membagikan tigas homework
assigment yang harus dilaporkan kepada konselor sesuai dengan jadwal tatap muka. Sebelumnya
guru BK juga menyiapkan daftar pertanyaan atau pernyataan untuk memperoleh fakta psikologis
siswa. Kemudian guru membuat catatan berdasarkan kondisi siswa tersebut juga menyusun standar
penilaian kegiatan konsultasi terjadwal ini. Dengan demikian dapat diketahui tingkat keberhasilan dari
program KonTal ini.
Berdasarkan program yang sudah dilakukan oleh penulis ini didapatkan hasil bahwa siswa
menjadi lebih terarah, mammpu menyelesaikan permasalahannya sendiri, munculnya pandangan
postif terhadap BK berdasarkan observasi awal dan setelah program KonTal ini dilaksanakan. Dengan
demikian program KonTal ini mampu meningkatkan minat konseling siswa.

Anda mungkin juga menyukai