Anda di halaman 1dari 4

Makalah Kepemimpinan Pemuda

BAB I

PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang Masalah

Generasi muda sebagai subjek pembinaan dan pengembangan adalah mereka yang telah memiliki bekal-bekal
dan kemampuan serta landasan untuk dapat mandiri dalam keterlibatannya secara fungsional bersama
potensi lainnya, guna penyelesaian masalah-masalah yang dihadapi bangsa dalam rangka kehidupan
berbangsa dan bernegara serta pembangunan nasional, keterlibatannya itu melalui prakarsa generasi muda
sendiri mulai dari tahap perumusan gagasan-gagasan, penyesuaian rencana, pelaksanaan program, sampai
pengawasan hasil dan penyempurnaanrencana berikutnya.

Dari pemaparan diatas kami tertarik mengambil judul “Kepemimpinan Pemuda” untuk makalah yang kami
susun. Mengingat seorang pemuda harus sadar bahwa masa depan bangsa dan kepemimpinan negara berada
di tangannya. Karena asas Kepemimpinan adalah kesadaran dan kemauan. Sikap dan ciri kepemimpinan yang
baik adalah, satu, pemimpin berilmu, berakhlak, berintegritas, professional dan pandai; dua, pemimpin
membuat keputusan dan bertangguing jawab atas keputusannya; tiga, pemimpin menetapkan yang betul;
empat, pemimpin dapat mempengaruhi bukan dipengaruhi; lima, pemimpin harus bersedia mendengar dan
berlapang dada; enam, pemimpin dapat memberi semangat dan motivasi; tujuh, pemimpin menjadi contoh;
delapan, pemimpin pemegang obor pemikiran dan tindakan. Oleh karena itu seorang pemuda perlu
mengetahui pengetahun tentang kepemimpinan.

1.2  Rumusan Masalah

1.      Apa pengertian pemuda/ generasi muda?

2.      Apa itu Pemuda Indonesia?

3.      Apa pengertian kepemimpinan?

4.      Bagaimana pemuda dan kepemimpinan di masa depan?

1.3  Tujuan Penyusunan

1.      Untuk mengetahui pengertian pemuda/ generasi muda.

2.      Untuk mengetahui Pemuda Indonesia.

3.      Untuk mengetahui pengertian kepemimpinan.

4.      Untuk mengetahui pemuda dan kepemimpinan di masa depan.


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pemuda/ Generasi Muda

Pemuda dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ketiga terbitan Balai Pustaka berarti orang muda; remaja.
Sedangkan kata remaja berarti mulai dewasa. Dan dewasa berarti sampai umur; akil baligh (bukan kanak-
kanak atau remaja lagi). Dalam suatu masyarakat kita dapat menemukan tingkatan umur manusia. Bayi, anak-
anak, remaja, pemuda dan orang tua.

Generasi muda dalam pengertian umum adalah golongan manusia berusia muda. 

2.2 Pemuda Indonesia

Peran pemuda Indonesia dalam kehidupan berbangsa dan bernegara tidak dapat diragukan lagi. Sumpah
Pemuda adalah sebuah hasil yang sangat brilian pada zaman itu. Dimana pada tahun 1928 rakyat Indonesia
masih dalam kekolotan kesukuan dan keaderahan, bahkan dalam kehidupan beragama sekalipun.

Ketika itu para pemuda tampil bersatu dengan dikumandangkannya lagu Indonesia Raya karya WR.
Soepratman. Dan dengan deklarasi pada 28 Oktober 1928 tersebut, seluruh tanah dari kota Sabang sampai
Merauke, bagaikan satu kesatuan. Satu kebangsaan, satu bahasa, dan satu persaudaraan walaupun dipisahkan
oleh berbagai selat dan laut. Yaitu Indonesia.

Semangat kepemudaan bangsa Indonesia tidak luntur ketika para pendahulunya (Ir. Soekarno dan
generasinya) mengalami suatu ‘kegagalan’ dalam memimpin bangsa dan negara. Sikap otoriter dan kekejaman
pada tahun 1960-an ditentang oleh para pemuda. Baik itu yang terpelajar (mahasiswa) ataupun rekan-
rekannya.

Sikap yang sama juga terlihat pada tahun 1998 ketika para pemuda Indonesia kembali menuntut perubahan
atas kediktatoran Jendral Soeharto yang mengkudeta Ir. Soekarno dari jabatan presiden Indonesia. Sikap
kekejaman juga ditunjukkan membarengi Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) yang sangat menonjol dalam
setiap kabinetnya. Karena itu, para pemuda Indonesia bangkit melawan kediktatoran dan kekolotan dalam
kehidupan bernegara setelah dikerangkeng 32 tahun.

Memang tidak dapat dinafikan peran pemuda dalam kehidupan bernegara terutama dalam perubahan yang
telah mereka hasilkan dalam setiap zaman. Kebangkitan nasional, kemerdekaan, revolusi, sampai reformasi.
Bagi mereka serasa tidak ada kekolotan dalam kehidupan bernegara dan berpolitik. Karena merekalah yang
akan meneruskan estafeta kepemimpinan bangsa dan negara.

2.3 Pengertian Kepemimpinan

Kepemimpinan atau leadership merupakan ilmu terapan dari ilmu-ilmu social, sebab prinsip-prinsip dan
rumusannya diharapkan dapat mendatangkan manfaat bagi kesejahteraan manusia (Moejiono, 2002). Ada
banyak pengertian yang dikemukakan oleh para pakar menurut sudut pandang masing-masing, definisi-definisi
tersebut menunjukkan adanya beberapa kesamaan.

Pengertian kepemimpinan menurut para ahli, diantaranya :

1.      Menurut Tead; Terry; Hoyt (dalam Kartono, 2003) Pengertian Kepemimpinan yaitu kegiatan atau seni
mempengaruhi orang lain agar mau bekerjasama yang didasarkan pada kemampuan orang tersebut untuk
membimbing orang lain dalam mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan kelompok.
2.      Menurut Young (dalam Kartono, 2003) Pengertian Kepemimpinan yaitu bentuk dominasi yang didasari
atas kemampuan pribadi yang sanggup mendorong atau mengajak orang lain untuk berbuat sesuatu yang
berdasarkan penerimaan oleh kelompoknya, dan memiliki keahlian khusus yang tepat bagi situasi yang khusus.

3.      Moejiono (2002) memandang bahwa leadership tersebut sebenarnya sebagai akibat pengaruh satu arah,
karena pemimpin mungkin memiliki kualitas-kualitas tertentu yang membedakan dirinya dengan pengikutnya.
Para ahli teori sukarela (compliance induction theorist) cenderung memandang leadership sebagai pemaksaan
atau pendesakan pengaruh secara tidak langsung dan sebagai sarana untuk membentuk kelompok sesuai
dengan keinginan pemimpin (Moejiono, 2002).

Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kepemimpnan merupakan kemampuan mempengaruhi
orang lain kemampuan mengarahkan tingkah laku bawahan atau kelompok, memiliki kemampuan atau
keahlian khusus dalam bidang yang diinginkan oleh kelompoknya, untuk mencapai tujuan organisasi atau
kelompok.

2.4 Pemuda dan Kepemimpinan di Masa Depan

Berbicara tentang pemuda, kita tidak juga akan menemukan makna semangat dalam membicarakannya. Masa
muda adalah masa yang penuh dengan ujian. Siapa yang semangat dan berhasil dalam segala ujian di dalam
masa muda tersebut maka selamatlah dalam menghadapi masa tua.

Setiap zaman mempunyai seorang pemimpin. Zaman memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan,
Indonesia dipimpin oleh generasi Ir. Soekarno, Drs. Mohd. Hatta, Syahrir, Adam Malik, dan banyak tokoh
nasional yang lain. Dan pada masa Reformasi, Indonesia dipimpin oleh KH. Abdurrahman Wahid dan
generasinya seperti Ir. Akbar Tanjung, Prof. DR. Amien Rais, Prof, Ir. BJ. Habibie, Hj. Megawati, dan banyak lagi
tokoh zaman sekarang yang dulunya (pada zaman Ir. Soekarno) adalah para pemudanya.

Pemuda sekarang akan lain dengan para pemuda zaman dulu yang sekarang menjadi para pemimpin bangsa.
Kekuatan dan kekekalan suatu bangsa terletak di tangan para pemudanya. Apakah bangsa itu akan menjadi
sebuah bangsa yang rusak dan amboradul, atau menjadi bangsa yang tetap jaya.

2.4.1 Pemuda Sebagai Wajah Bangsa

Kekuatan sebuah bangsa terletak di tangan para pemudanya. Karena merekalah yang akan menunjukkan
wajah kehormatan suatu bangsa dalam segala kontes kehidupan. Jika para pemuda dalam suatu negara
mengalami kerusakan moral dan agama, maka sangat disayangkan nasib bangsa itu nantinya.

Karena bagaimana pun, pemuda adalah kader bangsa yang harus terbina dengan segala bentuk pendidikan.
Baik itu pendidikan kejiawaan (Psykologi) sampai pendidikan politik. Jangan sampai pendidikan yang dirancang
dan dilaksanakan oleh negara tidak memerhatikan masa depan para pemudanya. Apalagi hanya
mementingkan kepentingan pribadi dan golongan saja.

2.4.2 Pemuda dan Kepemimpinan

Pemimpin adalah seseorang yang pandai dan menggunakan kepandaian tersebut untuk menggerakkan diri,
organisasi dan masyarakat. Diantara kepandaian yang harus dikuasai adalah, satu, pandai mengurus diri dan
organisasi, termasuk mengatur waktu –keperluan diri sendiri dan kerja; dua, pandai mendengan dan
menghormati; tiga, pandai memperoleh informasi; empat, pandai menganalisa dan membuat keputusan; lima,
pandai bermusyawarah; enam, pandai mengatur keuangan; enam, pandai berkomunikasi; tujuh, pandai akan
teknologi; delapan, pandai dalam pengucapan awam (dalam bermasyarakat); sembilan, pandai menulis dan
mendokumentasi. Begitulah kiranya beberapa poin yang perlu dikuasai oleh para pemuda sekarang agar dapat
meneruskan perjuangan mempertahankan dan memajukan bangsa dan negara.

Seorang pemuda dituntut untuk tidak apatis (masa bodoh) atas segala masalah yang menimpa bangsa dan
negara. Baik itu masalah bencana alam sampai bencana sosial ekonomi dan politik yang dimana alam
bernegara dirusak oleh kebanyakan generasi tua yang haus akan kekuasaan. Pemuda sebagai generasi penerus
pemegang tali kekuasaan nantinya harus melawan segala kerbobrokan yang ada di depannya. Baik itu di area
sosial, atau pun politik.

Anda mungkin juga menyukai