Analisis Canonical Correlation (KLMPK 2)
Analisis Canonical Correlation (KLMPK 2)
Aplikasi Analisis
Kuantitatif
Kadek Ayu Intan Prilandari Putri (2002612010228)
I Kadek Dita Arcana (20026120102)
M. Ardiansyah Pratama (2002612010250)
Yoga Bali Pratama (2002612010251)
I Ketut Angga Sandhika (2002612010252)
HUBUNGAN YANG SALING
BERHUNGAN ADALAH
CORRELATION
(Analisis Canonical Correlation)
Pengertian
Analisis korelasi kanonical (Canonical
Correlation) adalah analisis korelasi yang
merupakan pengembangan korelasi dua (2)
faktor yang menggunakan skala interval atau
rasio. Jika korelasi dua variabel hanya terdiri
dari satu variabel bebas (X) dan satu variabel
tergantiung (Y) dapat diselesaikan dengan
korelasi Pearson. Namun jika korelasi
menggunakan dua variabel bebas atau lebih
(X1, X2...Xn) dan dua variabel tergantung (Y1
dan Y2) maka dalam penyelesaiannya harus
menggunakan korelasi kanonical.
TUJUAN ANALISIS
Tujuan dari analisis korelasi kanonik adalah mengukur
tingkat keeratan hubungan antara segugus peubah tak
bebas dengan segugus peubah bebas, dan
menguraikan struktur hubungan di dalam gugus
peubah tak bebas maupun dalam gugus peubah bebas.
TUJUAN ANALISIS
Analisis korelasi kanonik berfokus pada
Tujuan dari analisis korelasi kanonik
korelasi antara kombinasi linier dari gugus
adalah mengukur tingkat keeratan
peubah tak bebas dengan kombinasi linier
hubungan antara segugus peubah tak
dari gugus peubah bebas. Ide utama dari
bebas dengan segugus peubah bebas, dan
analisis ini adalah mencari pasangan dari
menguraikan struktur hubungan di dalam
kombinasi linier ini yang memiliki korelasi
gugus peubah tak bebas maupun dalam
terbesar. Pasangan dari kombinasi linier ini
gugus peubah bebas.
disebut fungsi/peubah kanonik dan
korelasinya disebut korelasi kanonik.
1 2 3 4
Semua vaiabel Hubungan antara Pengujian Tidak adanya
bebas (independen) variabel bebas dan signifikansi secara multikolinieritas
dan tergantung variabel statistik pada masing-masing
(dependen) yang tergantung/terikat terpenuhinya kelompok variabel
akan dikorelasikan bersifat linier. distribusi normal independen dan
harus berskala multivariate. variabel dependen.
interval atau rasio.
Pada tabel Multivariate test of signifikansi di atas bahwa tes menggunakan Pillai's,
Hotellings, Wilks dan Roys memberikan nilai signifikansi masing-masing sebesar 0.000
lebih kecil dari 0.05. Pengujian ini biasanya hanya cukup dengan nilai Wilks. Artinya bahwa
korelasi kanonical pertama adalah signifikan
PADA TABEL EIGENVALUES AND CANONICAL CORRELATIONS DAN DIMENSION
REDUCTION ANALYSIS MENUNJUKKAN NILAI PENGELOMPOKAN PENGUJIAN
KANONICAL KORELASI PADA ROOT 1 DAN ROOT 2.
vanonical Loading
Pada tabel canonical loading
memberikan outputn korelasi pada
fungsi 1 Kepuasan nilai loading sebesar
0.99541 dan Loyalitas dengan nilai
loading 0.83364. Sedangkan pada
variabel independen (covariate)
diperoleh nilai loading tertinggi pada
variabel Pelayanan sebesar 0.85860,
Harga 0.81864 dan Keramahan
0.14350.
KORELASI 3 VARIABEL INDEPENDEN (PELAYANAN,
KERAMAHAN DAN HARGA) DENGAN VARIABEL 2
INDEPENDEN (KEPUASAN DAN LOYALITAS) SEBESAR 0.
Kesimpulan 82540 : ARTINYA TINGGI, SEARAH, DAN SIGNIFIKAN.
hasil output
uji korelasi KORELASI ANTARA VARIABEL INDEPENDEN (PELAYANAN,
KERAMAHAN DAN HARGA) DENGAN VARIABEL KEPUASAN
sebagai
berikut : KORELASI ANTARA VARIABEL INDEPENDEN (PELAYANAN,
KERAMAHAN DAN HARGA) DENGAN VARIABEL LOYALITAS
SEBESAR 0. 15195, ARTINYA BAHWA KORELASI RENDAH
DAN SEARAH.
Sekian,
TERIMAKASIH
HARUS TELITI YA KAWAN!!!