Anda di halaman 1dari 10

RANCANG BANGUN MESIN PERAJANG SINGKONG DENGAN

KAPASITAS 50 KG/JAM
Khoirul Anwar1, Unung Lesmanah2, Mochammad Basjir3
1
Mahasiswa Program Sarjana Jurusan Teknik Mesin, Universitas Islam Malang
2,3
Dosen Program Sarjana Jurusan Teknik Mesin, Universitas Islam Malang
Jl. MT. Haryono 193 Malang 65144 Indonesia
airul412@gmail.com
ununglesmanah@unisma.ac.id
m.basjir@unisma.ac.id

ABSTRACT

Cassava is a food source that contains carbohydrates. The majority of Indonesians process
cassava into various kinds of food processing, one of which is cassava chips. Many household class
MSMEs are engaged in the production of cassava chips, so to increase effectiveness in the
production process it is necessary to design a cassava chopper machine. To meet these needs the
authors designed a cassava chopper machine with a capacity of 50 kg / hour using the main drive
in the form of an Ac motor with a power of 0.25hp 1400 Rpm then reduced to 250 rpm, the
transmission system uses a pulley connected using a V-belt, for the pulley diameter used. namely 50
mm and 300 mm, the material for the shaft uses S30C steel with a shaft length of 340 mm and a
diameter of 19 mm.
Key words: cassava chopper machine, capacity, shaf

ABSTRAK
Singkong merupakan sumber makanan yang mengandung karbohidrat. Mayoritas masyarakat
Indonesia mengolah singkong menjadi berbagai macam olahan pangan, salah satunya berupa keripik
singkong. Banyak UMKM kelas rumah tangga yang bergerak dalam bidang produksi keripik
singkong, maka untuk meningkatkan efektifitas dalam proses produksi perlu dirancang mesin
perajang singkong. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut penulis merancang mesin perajang
singkong dengan kapasitas 50 kg/jam menggunakan penggerak utama berupa motor Ac berdaya
0,25hp 1400 Rpm kemudian direduksi menjadi 250 rpm, sistem transmisi menggunakan Pulley
yang dihubungkan menggunkana V-belt, untuk diameter pulley yang di gunakan yaitu 50 mm dan
300 mm, bahan untuk poros menggunkan baja S30C dengan panjang poros 340 mm dan diameter
19 mm.
Kata kunci : mesin perajang singkong,kapasitas,poros
PENDAHULUAN peningkatan sebesar 1.51% dari tahun
Singkong atau ketela rambat 2017. Meningkatkan nilai ekonomi
(Ipomoea batatas) adalah sejenis dari Singkong perlu dilakukan
tanaman budidaya yang akarnya pengolahan terlebih dahulu sebelum
membentuk umbi memiliki kadar gizi didistribusikan kekonsumen.
berupa ( karbohidrat) yang tinggi. Pemrosesan singkong dapat
Menurut data Kementrian Pertanian dilakukan dengan mengolahnya
Republik Indonesia, perkembangan menjadi keripik singkong. Industri
produktifitas singkong di Indonesia rumah tangga yang memproduksi
pada tahun 2018 mengalami makanan terbuat dari singkong yaitu
kripik, saat ini masih menggunakan menggerakkan motor. Selain itu,
cara konvensional Salah satu dalam mesin ini disertakan penggerak
alternatif untuk meningkatkan kedua sebagai alternatif apabila
efisiensi waktu dan produktivitas penggerak pertama mengalami
adalah menggunakan mesin perajang kerusakan pada motor atau sumber
singkong. energi untuk menggerakkan motor
Mesin perajang adalah mesin mati. Penggerak kedua ini
yang berfungsi untuk meringankan menggunakan engkol yang direduksi
kerja manusia dalam proses oleh pulley untuk menggerakkan
mencacah singkong. Mesin perajang poros mata pisau perajang.
singkong umumnya sudah banyak Dari penelitian diatas
dibuat oleh peneliti sebelumnya, menjelaskakan mesin perajang
diantaranya yaitu Efendi & Setiawan singkong sangat dibutuhkan untuk
(2017) dengan judul “rancang bangun meningkatkan hasil produksi UMKM
mesin perajang singkong industri yang menjadikan singkong sebagai
rumahan berdaya rendah” dengan bahan baku. Sehingga peneliti merasa
kapasitas 53 kg/jam menggunakan perlu merancang kembali alat untuk
motor AC 0,25 hp dan reduksi pulley memenuhi kebutuhan UMKM
ukuran diameter 50,8 mm dan 177,8 dengan judul “Rancang Bangun
mm dan dihubungkan oleh V-belt Mesin Perajang Singkong dengan
type A-30. Penelitan ini hanya Kapasitas 50 KG/Jam.
menggunakan motor listrik sebagai METODE PERANCANGAN
penggerak dan untuk pendorong
singkong menggunakan sistem
manual.
Berdasarkan refrensi sebelumya
adapun kelebihan mesin yang peneliti
kembangkan yaitu menggunakan dua
sistem penggerak, yaitu penggerak
elektrik dan penggerak manual.
Sistem penggerak elektrik ini
mengandalkan energi listrik untuk
Dalam perencanaan mesin Dimana
perajang singkong ada beberapa Qs = Jumlah perajangan
tahapan yang harus dilakukan agar Q = Kapasitas mesin
perencanaan dapat berjalan dengan ms = massa singkong
lancar yakni:Tahap awal dilakukan
pengamatan penelitian terdahulu Q = 1000. 0,85 (g)
yang sudah ada. Penelitian terdahulu Q = 850 g/menit
dilakukan dengan tujuan Torsi Disk Perajang
mendapatkan gambaran tentang Torsi pada pada disk pisau
desain dan sistem kerja mesin perajang dapat diketahui dengan
perajang singkong untuk di rumus :
kembangkan. T=F.r
1. Penyusunan laporan metode Dimana :
observasi untuk mencapai F = gaya yang bekerja pada
tujuan penelitian ini, hal ini mata pisau
dilakukan melalui studi r = Jarak titik pusat disk ke
literatur atau kepustakaan pisau
yang relevan dengan topic T = 6 kg x 0,1 m
penelitian. Pada tahap ini = 0,6 kgm
peneliti mencari sumber- Daya Yang Di Butuhkan
sumber referensi baik teori Daya motor listrik dengan
yang bersumber dari buku putaran 1400 rpm addalah :
teks, hasil penelitian maupun 𝑇 2𝜋𝑛
(1000)( 60 )
jurnal yang berkaitan dengan Pd =
102
“RANCANG BANGUN 600 2.3,14.1400
(1000)( 60
)
MESIN PERAJANG =
102
SINGKONG”
= 0,533 kw
Perhitungan
Daya Rencana
Kapasitas
P = 0,533 kw
Kapasitas mesin bisa dicari
Pd = P . Fc
menggunakan rumus :
= 0,533 . 1
Q = Qs. Ms
= 0,533 kw
Momen punter rencana (T)
𝑃𝑑
T = 9,74 . 105 . 𝑛2
0,533
= 9,74 . 105 . 250

= 2,0765 kg.m
Tegangan geser yang diijinkan (𝝉𝒂 ) ∑ 𝑀𝑎 = 0

Bahan poros yang akan -(Fd.20)-(Wd.20)-

digunakan adalah : (Rb.320)+(F12.320)+(Wp.320)

• Batang baja difinis dingin S30C =0


-(6.20)-(0,84.20)-
• Kekuatan tarik (𝜎𝐵 ) = 48 kg/mm2
𝜎 (Rb.300)+(14,8.320)+(2,2.320)
𝜏𝑎 = 𝑠𝑓1 𝐵.𝑠𝑓2
=0
Dimana
-Rb300 + 5303,2 =0
𝜎𝐵 = kekuatan tarik = 48
Rb = 17,6 kg
kg/mm2
Sf1 = factor keamanan
dari kelelahan puntir = 6
∑ 𝑀𝑏 = 0
Sf2 = factor keamanan
(Ra.300)-(Fd.320)-
dari kelelahan permukaan = 2
(Wd.320)+(F12.20)+(Wp.20)
Maka :
=0
𝜎
𝜏𝑎 = 𝑠𝑓1 𝐵.𝑠𝑓2
(Ra.300)-(6.320)-
48
= 6. (0,84.320)+(14,8.20)+(2,2.20)
2

= 4 kg/mm2 =0

Diameter poros Ra300 – 1848,8 =0

5,1 Ra = 6,2 kg
ds = [ k t .cb .T ] 1 / 3
a
5,1 Mc = 0 (dari kanan)
.2.1,5.2076,5
=[ 4 ] 1/ 3 -(Ra.20)–

= 19,36 mm (Rb.320)+(F12.340)+(Wp.340)
Momen poros -(6,2.20)–(17,6.320)

Gaya-gaya yang bekerja pada +(14,8.340)+(2,2.340) = 20 kgmm


poros berdasarkan perhtungan Md = 0 (dari kiri)

sebelum nya adalah sebagai berikut :


-(Fd.340)- 284,9
𝑙2 ≥
8 (3)
(Wd.340)+(Ra.320)+(Rb.20)
𝑙2 ≥ 11,8 mm
-(6.340)-(0,84.340)+(6,2.320)+
(17,6.20)= 10 kgmm
Gaya Tangensial Pada Poros Lk = 15 mm
𝑇 b/ds = 0,25≤x≤0,37
F = 𝑑𝑠
2 6/19 =0,32 (Baik)
2706,5 Lk/ds = 0,75≤x≤1,5
= 19
2 15/19 = 0,78 (Baik)
= 284,9 kg Perhitungan Bantalan
Penampang Pasak Beban Ekuivalen Yang Diterimah
Dari table ukuran pasak (sularso Bantalan
1991 ; 10) diperoleh data sebagai Bantalan A (Ra)
berikut : We = (XR . V. WR + YT. WT) Ks
b (lebar pasak) = 6 mm = (1 . 1. 6,2 + 0.0) 1,5
h (tinggi pasak) = 6 mm = 9,3 kg
t1 = 3 mm Bantalan B (Rb)
t2 = 3 mm We = (XR . V. WR + YT. WT) Ks
maka panjang pasak adalah : = (1 . 1. 17,6 + 0.0) 1,5
𝐹 = 26,4
Tka ≥
𝑏.𝑙1
Banyak Putaran Bantalan
284,9
4 ≥ Bantalan A
6.𝑙1
284,9 𝐶
𝑙1 ≥ L = [𝑊𝑒]k .106
6.4
1020 3
𝑙1 ≥ 11,3 mm =[ ] .106
9,3

= 109677419,4
𝐹 Bantalan B
Pa ≥
𝑙2 (𝑡1 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑡2) 𝐶
L = [𝑊𝑒]k .106
𝐹
Pa ≥ 1020
𝑙2 (𝑡1 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑡2) = [ 26,4 ]3 .106
284,9
8 ≥ = 38636363,64
𝑙2 (3)
Umur Bantalan
Bantalan A
L = 60 x n2 x LH Rby = 12 kg
𝐿
LH = 60 𝑥 n2
109677419,4 ∑ 𝑀𝑏 =0
= 60 𝑥 250
-P.250 + (Ray.0,5) =0
= 7311,83 jam
-24.250 + (Ray.0,5) =0
Bantalan B
-6 + (Ray.0,5) =0
L = 60 x n2 x LH
Ray = 12 kg
𝐿
LH = 60 𝑥 n2 Kontrol
38636363,64
= F aksi = F reaksi
60 𝑥 250

= 2575,76 jam P = Ray + Rby

Perhitungan Rangka 24 kg = 12 kg + 12 kg

Perhitungan perencanaan rangka yang 24 kg = 24 kg

menopang elemen-elemen mesin


adalah sebagai berikut : ∑ 𝑀𝑐 = 0 (dari kiri)
= Ray.0,25 m
= 12 kg. 0,25 m
= 3 kgm

∑ 𝑀𝑎 = (24.0,25) – (12.0,5)
=0
∑ 𝑀𝑏 = (12.0,5) – (24.0,25)
=0
Kesetimbangan Gaya Tegangan Pada Rangka
∑ 𝐹𝑥 =0 Bahan rangkan yang akan dipakai
∑ 𝐹𝑦 =0 pada perencanaan ini adalah besi
Ray + Rby – 24 kg =0 hollow ASTM A500 dengan dimensi
Ray + Rby = 24kg 40 mm x 40 mm x 1,6 mm.

∑ 𝑀𝑎 =0
P.0,25 – (Rby.0,5) =0
24.0,25 – (Rby.0,5)= 0
6 – (Rby.0,5) = 0
perajang singkong ini dengan
kapasitas 50 kg,
1. ukuran mesin panjang 500 mm
x lebar 300 mm x tinggi 500
mm menggunakan besi hollow
ASTM A500 menggunakan
tenaga penggerak berupa motor
listrik ¼ HP 1400 rpm, ukuran
diameter pulley motor 50 mm
Momen inersia dan untuk diameter pulley
1 1
𝐼= 𝑏ℎ3 − 12 𝑏′ℎ′3 poros 300 mm dihubungkan
12
1 1 dengan panjang sabuk 1162,08
𝐼= 40.64000 − 12 36,8.49836
12
mm,tipe A
𝐼 = 2133333,33 mm4 – 152830,4
2. Jenis bearing yaitu deep groove
mm4𝐼 = 60502,93 𝑚𝑚4
ball bearing dengan nomor
Defleksi
bearing 204, diameter dalam
𝑃𝐿3
𝑦 = 48𝐸𝐼 19mm
24.500 (𝑘𝑔𝑚𝑚3 ) 3. Diameter poros untuk
𝑦 = 48(20394,32)(60502,93)(𝑘𝑔.𝑚𝑚2 )
menggerakkan mata pisau
𝑦 = 0,05𝑚𝑚
perajang adalah 19 mm,
Desain Mesin
menggunakan baja S30C

DAFTAR PUSTAKA
Suga Kiyokatsu & Sularso, (1997).
Dasar Perancangan dan
Pemilihan Elemen Mesin,
cetakan ke-9, Paramita,
Jakarta. hal
Kesimpulan Haikal et al (2013).
Hasil perancangan mesin perajang PERENCANAAN DAN
singkong ini dapat disimpulkan PERANCANGAN MESIN
sebagai berikut:Spesifikasi mesin PERAJANG GRUBI
SEMI OTOMATIS E Eswanto et al (2019). MESIN
DENGAN PISAU TIPE PERAJANG SINGKONG
INSERT CUTTER BAGI PENGRAJIN
SYSTEM SEBAGAI KERIPIK SINGKONG
MEDIA PENCACAH SAMBAL DESA
UNTUK UMKM DI PATUMBAK
KABUPATEN KAMPUNG, Jln. Gedung
KARANGANYAR, Arca 52. Medan, Vol 5 No
Program Studi Teknik 2 (2019): November 2019.
Mesin, Akademi Arif MU et al (2018). ALAT
Teknologi Warga, PERAJANG SINGKONG
Surakarta, Indonesia, Vol MENGGUNAKAN
4, No 1 (2020). SUMBU PUTAR PISAU
Sholeh M et al (2012). RANCANG VERTIKAL, Jl. Prof.
BANGUN PROTOTYPE Soedarto, S.H.,
PENGIRIS UMBI, Tembalang, Semarang,
Politeknik Negeri Jakarta Vol 1, No 1 (2018).
Kampus Baru-UI Depok, Yafid Effendi & Agus Danang
Vol 11, No 3 (2012). Setiawan (2017).
Mustamin et al (2019). Perancangan RANCANG BANGUN
Mesin Perajang Singkong, MESIN PERAJANG
Kampus Hijau Bumi SINGKONG INDUSTRI
Tridarma Andounohu, RUMAHAN BERDAYA
Kendari, Vol 4, No 1 (2019). RENDAH, Jl. Perintis
M.Sajuli & Ibnu Hajar (2017). Kemerdekaan I/33
Rancang Bangun Mesin Cikokol-Tangerang, Vol
Pengiris Ubi Dengan 6, No 1.
Kapasitas 30 Kg/jam, Jl. Adlie TA et al (2015). Perancangan
Batin Alam, Sei Alam, Dan Pembuatan Mata
Bengkalis – Riau, Vol 7, Pisau Perajang Singkong
No 1 (2017). Tipe Vertikal, Jurusan
Teknik Mesin, Universitas
Samudra, Meurandeh - Perancangan Mekanis,
Langsa 24416, Aceh, VOL Edisi ke - 4, ANDI,
2 NO 01 (2015) Yogyakarta
Sholihin et al (2018).
PERENCANAAN MESIN
PERAJANG SINGKONG
KENTANG DAN
PISANG DENGAN
MENGGUNAKAN
EMPAT PISAU, Fakultas
Teknik, Universitas Islam
Malang, Vol 11, No 01
(2018).
Sofyan A (2019). ANALISIS
KEKUATAN
STRUKTUR RANGKA
MESIN PENGERING
BAWANG
MENGGUNAKAN
PERANGKAT LUNAK
ANSYS APDL 15.0,
Universitas Medan Area,
Vol 3, No 1 (2019).
R.S. KHURMI & J.K. GUPTA
(2005). A Text Box Of
Machine Design,
EURASIA PUBLISHING
HOUSE (PVT.) LTD.
RAM NAGAR, NEW
DELHI-110 055.
Robert L. Mott, (2009), Elemen-
Elemen Mesin Dalam

Anda mungkin juga menyukai