Anda di halaman 1dari 155

REFRIGERASI

DAN PENGKONDISIAN UDARA


Sri Utami Handayani, ST, MT
Materi
1. Konsep refrigerasi dan aplikasinya
2. Siklus refrigerasi
3. Diagram Psychrometrik
4. Sistem Pengkondisian Udara
5. Perhitungan Beban Pendinginan ruangan
6. Perhitungan Beban Pendinginan pada Sistem Refrigerasi
7. Refrigeran
8. Komponen Sistem Refrigerasi
9. Sistem Kontrol
10. Perancangan Sistem Refrigerasi
Komposisi Penilaian
 Tugas : 60%
 UTS : 20%
 UAS : 20%
Refrigeration concept
 Refrigeration is a process of removing heat from low
temperature reservoir and transferring it to high temperature
reservoir. The work of heat transfer is traditionally driven
by mechanical work, but can also be driven by
heat, magnetism, electricity, laser, or other means.
 Application : household refrigerators,
industrial freezers, cryogenics, and air conditioning, dll.
 Refrigeration has had a large impact on industry, lifestyle,
agriculture and settlement patterns
Refrigeration and Air Conditioning
 Refrigeration : cool the product
 Air conditioning : maintain the air condition to a comfort zone
 Temperature
 Humidity
 Fresh air requirement
 Air purification
 Air movement
 Human comfort and safety

Air conditioning = refrigeration +++


History
Chinese, Jews, Greeks, Americans and Romans using snow and ice to
preserved food or to cool beverages.
1755 William Cullen designed a small refrigerating machine
1758 Benjamin Franklin and John Hadley investigating the principle of
evaporation to cool an object
1805 Oliver Evans ; vapor compression refrigeration
1820 Michael Faraday : liquified amonia
1834 Jacobs perkin : closed cycle vapor compression refrigeration
system
1842 John Gorrie refrigeration to cool air.
1850 Alexander Twinning : vapour compression system that used ether.

Etc…
 1911 General Electric released a household refrigeration unit
that was powered by gas
 In 1927, GE released the Monitor Top, the first refrigerator to
run off electricity
 In 1930, Frigidaire, one of GE’s main competitors,
synthesized Freon.
Freon is a trademark of the DuPont Corporation and refers to
these CFCs, and later hydro chlorofluorocarbon (HCFC) and
hydro fluorocarbon (HFC), refrigerants developed in the late
1920s
 In the 1970s, though, the compounds were found to be reacting
with atmospheric ozone, an important protection against solar
ultraviolet radiation, and their use as a refrigerant worldwide
was curtailed in the Montreal Protocol of 1987
Application
Refrigeration Cycle
 Vapor compression refrigeration cycle
 Gas refrigeration cycle
 Cascade refrigeration
 Absorption refrigeration
 Thermo electric refrigeration
Ideal vapor compression cycle

-qout=h3-h2
qout=h2-h3

0=h4-h3 wcomp=h2-h1
h4=h3

qin==h1-h4
Ideal vapor compression cycle
QL=m.(h1-h4)

Wcomp=m.(h2-h1)
Tugas ke 1

 Sebuah kulkas menggunakan refrigeran R134a


sebagai fluida kerja dan bekerja berdasarkan siklus
kompresi uap ideal antara tekanan 0,1X dan 0,8X Mpa.
Jika laju aliran massa refrigeran sebesar 0,05 kg/s,
tentukan :
a. Laju aliran kalor yang dipindahkan dari kulkas
b. Laju aliran kalor yang dibuang ke lingkungan
c. COP
X=digit terakhir NIM.
Tugas

 Sebuah sistem refrigerasi menggunakan refrigeran R134a


sebagai fluida kerja dan beroperasi berdasarkan siklus
kompresi uap ideal antara tekanan 0,1X dan 1,4 Mpa. Laju
aliran massa refrigeran yang mengalir sebesar 0, 6X kg/s.
Gambarkan siklusnya pada diagram T-s. Hitung laju aliran
kalor yang harus dibuang dari ruangan yang didinginkan,
daya input kompresor, dan COPnya
 Dalam sebuah sistem refrigerasi yang menggunakan R134a
bagaimana rekomendasi anda, apakah proses kondensasi
terjadi pada tekanan 0,7 MPa atau 1 Mpa apabila kalor
dibuang ke suhu lingkungan yang besarnya 20 C. Jelaskan
jawaban anda.
Refrigeration
Air Conditioning
Actual Vapor Compression Cycle

Siklus ideal : 1-2-3-4-6-1


Siklus aktual : 1-2’-5-6-7-8-1
Cascade Refrigeration System
 Temperatures of -40 to -80°C or ultra-low
temperatures lower than them.
 Use two kinds of refrigerants having different boiling
points.
 The higher-temperature side uses a normally used
refrigerant (R404A, ammonia, etc.), and the lower-
temperature side uses R23, which is an HFC
refrigerant.
Multistage Compression
Refrigeration System
Absorption Refrigeration System
GAS REFRIGERATION CYCLE
Reversed Brayton cycle
REFRIGERANT
Syarat Fluida untuk Refrigerant :
 Tidak beracun, bila memungkinkan memiliki bau
tertentu untuk mendeteksi bila terjadi kebocoran
 Tidak mudah terbakar atau meledak
 Komposisi kimianya stabil pada tekanan kerja sistem
AC/ refrigerasi
 Tidak korosif
 Tidak merusak struktur minyak pelumas ketika
bercampur
 Memiliki tekanan diatas tekanan atmosfer pada suhu
yang diperlukan di evaporator
 Volume spesifik pada fase uap : rendah
 Titik didih dan titik bekunya rendah
 Panas spesifik rendah, panas laten spesifik tinggi
 Konduktivitas thermal tinggi
 Tidak merusak lingkungan
 Mudah diperoleh dan di handle
 Murah
Tingkat keamanan refrigerant
Contoh refrigerant :
Tipe refrigerant :
Generasi Refrigerant :
Ozone Depleting Potential

 Bila terjadi kebocoran refrigerant, lalu terkena sinar


matahari, CFCs akan terurai, dan atom Cl akan
terlepas.

 Nilai ODP merujuk pada potensi merusak ozon CFC R11


=1
Global Warming Potential

 GWP adalah ukuran relatif seberapa banyak gas


rumah kaca terjebak di atmosfer.
 Nilainya dibandingkan dengan jumlah panas yang
terjebak diatmosfer yang sama dengan jumlah panas
yang dihasilkan oleh CO2. Bilai nilainya sama dengan
yang dihasilkan CO2, maka GWP = 1.
Contoh kondisi kerja sistem
refrigerasi dengan R 22
TUGAS ke 2

 Periksa air conditioning yang digunakan di kantor/rumah anda.


 Foto name platenya atau carilah spesifikasinya.
 Refrigeran apa yang digunakan.
 Apakah memungkinkan untuk diganti dengan refrigeran
buatan Pertamina, tipe apa yang sesuai ? Bandingkan keduanya
dan berikan ulasannya.
TUGAS
 Baca buku/download materi/ video tentang siklus
refrigerasi absorbsi. Buatlah tulisan tentang
aplikasinya, komponennya, gambarkan siklusnya dan
jelaskan prinsip kerjanya.

 Sebuah AC bekerja berdasarkan siklus kompresi uap
dan menggunakan refigeran Musicool 22. Uap masuk
ke kompresor pada tekanan 0,4 MPa, temperatur 10C
, kompresor mempunyai perbandingan kompresi 5 ,
uap keluar kompresor pada temperatur 70 C. Uap
keluar kondensor pada tekanan 1,9 MPa, temperatur
40C dan diekspansikan pada entalpi konstan sampai
tekanan 0,45 MPa. Hitunglah COP AC tersebut.
MINYAK PELUMAS
 Berfungsi untuk melumasi bagian kompresor yang saling bergesekan dan meredam panas.
 Sebagian minyak pelumas bercampur dengan refrigerant dan masuk ke evaporator dan
kondensor.
 Persyaratan :
Titik beku rendah
Titik nyala tinggi
Viskositas sesuai, kompresor yang besar sebaiknya menggunakan viskositas yang
tinggi , karena celah celahnya besar
Dapat dipisahkan dengan mudah dr refrigerant
Tidak mudah membentuk emulsi
Tidak bersifat sebagai oksidator
Kadar paraffin rendah, agar tidak mudah membeku
Kemurnian tinggi
Bersifat isolator listrik
Kekuatan lapisan minyak tinggi
 Pelumas kompresor HVAC dapat berupa mineral atau
sintetis
 Mineral contohnya : Naphthenic
 Sintetis contohnya glycol, ester atau alkilbenzenes
PSYCHROMETRICS
 PSYCHROMETRICS uses thermodynamic properties to analyze
 conditions and processes involving moist air.
 Atmospheric air contains many gaseous components as well as water
vapor and miscellaneous contaminants (e.g., smoke, pollen, and
gaseous pollutants not normally present in free air far from pollution
sources).
 Dry air is atmospheric air with all water vapor and contaminants
removed.
 Moist air is a binary (two-component) mixture of dry air and water
vapor. The amount of water vapor varies from zero (dry air) to a
maximum that depends on temperature and pressure. Saturation is a
state of neutral equilibrium between moist air and the condensed
water phase (liquid or solid).
Properti Udara pada diagram
psikrometrik
 T db (Dry bulb temperature)
 T wb (Wet bulb temperature)
 T dp (dew point temperature)
suhu dimana udara telah mencapai kondisi jenuh. Jika
didinginkan, maka uap air yang ada di udara akan mengembun
 Humidity ratio
ukuran massa uap air yang ada dalam satu satuan udara kering
 Relative Humidity (RH)
Perbandingan antara fraksi mol uap dengan fraksi mol udara
basah pada suhu dan tekanan yang sama.
Atau perbandingan tekanan uap air dan tekanan uap air jenuh
pada suhu konstan
Air conditioning process
Air Treatment Fundamental

 Heating Q = m x Cp x (T2-T1)
 Sensible Cooling
 Cooling and Dehumidifying
 Mixing
 Water Spray
 Steam injection
 Sensible and Latent Ratio
AIR CONDITIONING
Scope
 pengaturan suhu udara sesuai kebutuhan
 Pengaturan kelembaban udara
 Pengaturan kecepatan udara
 Pengaturan kebutuhan udara ventilasi
 Pengaturan kualitas udara
 Pengaturan kebisingan
Comfort zone
Komponen dasar sistem AC

 Sumber pendingin (cooling source)untuk membuang panas dari


fluida. Fluida bisa berupa udara atau air
 Sistem distribusi (duct/pipe) untuk mengalirkan udara/ air ke
ruangan untuk mendinginkan
 Peralatan untuk mengalirkan udara/air (fan/pompa)
 Alat untuk memindahkan panas antara fluida dan ruangan,
misal : diffuser
AIR CONDITIONING CLASSIFICATION
 All Water System
 The water is chilled by the evaporator coil and then delivered to
fan-coil units in each space. Although the piping in the building
takes up very little space, the fan-coil units in each room do
required some space.
 Ventilation, dehumidification and filtering of air are possible but
not as effective as with an air system.
Classified into :
 Chilled water system
 Evaporative cooled water system
 Hot water system
 Dual temperature water system
 Condenser water system
 Closed system
 Open system
 Once through system
Chilled Water System
Component
All Air System
 All Air System
 Air is used as the media that transports energy from the
conditioned space to the A/C plant . Air systems can effectively
ventilate, filter and dehumidify air.
 Advantages : simple, easy to design, install, maintenance and
cheaper.
 The main disadvantages lies in the bulk ductwork that is
required.
Water – Air System
Packaged Unit
Individual System
Pemilihan AC Packaged

 Kapasitas sesuai dengan beban pendinginan ruangan


 Jenis AC → split, cassette, standing , dll
 Tipe AC → standar atau inverter
 Efisien → COP dan EER
 Fitur sesuai kebutuhan
 Desain simple dan mudah perawatan
COP & EER

 COP (Coefficient of Peformance/Koefisien Kinerja)

 Energy Efficiency Ratio/Rating (EER) adalah perbandingan


kapasitas pendinginan (Btu/jam) dengan input daya (W).
 EER=kapasitas pendinginan (btu/jam)/input daya (W)

 EER = COP x 3,41


EER
COP
Ukuran AC
Rumus Praktis
Penentuan Kapasitas AC

 Kapasitas pendinginan adalah sebesar 500 Btu/m2.


 (sumbernya tidak jelas , biasanya hanya valid untuk
ruangan ukuran kecil yang dindingnya tidak terpapar
sinar matahari). Dengan peningkatan suhu udara
sekitar, seringkali rumus ini tidak valid.
Contoh Rumus Praktis
Contoh rumus praktis
SATUAN PANAS
British SI
 British Thermal Unit (Btu)  Joule, atau kilo Joule
 Jumlah panas yang dibutuhkan  Jumlah panas yang dibutuhkan
untuk menaikkan temperatur 1 untuk menaikkan 1 kg air
lb air sebesar 1 derajat sebesar 1⁰ Celcius
Fahrenheit  Calorie
 1 BTU= 1055 J  Jumlah panas yang diperlukan
 1 BTU = 252 cal = 1.055 kJ untuk menaikkan temperatur
1 gram air sebesar 1⁰C
 1 calorie (cal) = 4.184 J
 1 kcal = 4.184 kJ
 1 kJ = 239 cal=0,948 Btu
REFRIGERATION EFFECT
 Kapasitas pendinginan mesin refrigerasi sering dinyatakan
dengan tons of refrigeration
 1 tons of refrigeration = panas yang diserap ketika 1 ton es
meleleh selama 24 jam. Es diasumsikan mula mula padat
pada 32F dan berubah menjadi cair pada 32 F.
 1 ton RE = 12.000 Btu/hr
 1 kW = 3415 Btu/hr atau 1 kW = 3412 Btu/hr
 1 Btu/hr = 0.29 W
KOMPONEN AC
Contoh kondisi kerja AC dengan R 22
EVAPORATOR

 Fungsi : menyerap kalor dari ruangan yang akan didingnkan


dan menjaga kelembaban yang diinginkan.
 Beban evaporator ditentukan oleh laju aliran massa
refrigeran yang mengalir dan suhu evaporator.
 Bahan pipa evaporator tergantung dari kondisi perpindahan
kalor, biaya dan ketahanan terhadap korosi, biasanya
terbuat dari tembaga atau alumunium. Untuk industri
makanan, ada yang harus menggunakan pipa stainless.
 Tembaga, koefisien perpindahan kalor tinggi, tapi mahal.
 Alumunium, koefisien perpindahan kalor cukup tinggi, harga
lebih murah.
 Dapat juga, pipa dari tembaga dan sirip dari alumunium.
 Pada mesin refrigerasi, bila bahan makanan yang disimpan mengandung
asam, maka dapat menimbulkan korosi pada alumunium.
 Kalor yang harus di pindahkan di evaporator cukup besar, oleh karena itu
di pipa kapiler atau katup ekspansi, cairan refrigeran diubah menjadi
droplet/titik titik cairan, agar lebih mudah menguap.
 Pada AC standar, evaporator menyerap sekitar 12.000 Btu/h , untuk
sekitar 400 cfm udara.
 Bila laju aliran udara turun, maka kalor yang diserap evaporator makin
rendah, sehingga refrigeran tidak menguap dengan sempurna, akibatnya
tekanan isap dan temperatur koil turun. Bila temperatur evaporator
makin rendah, maka akan terbentuk bunga es pada permukaan
evaporator. Bila terbentuk bunga es, maka pertukaran kalor akan
terganggu dan temperatur ruangan naik dan termostat akan memberikan
sinyal ke kompresor untuk terus menerus beroperasi.
Finned tube coil
Plate type
Beda temperatur : perbedaan antara temperatur ruangan
yang didinginkan dan temperatur evaporator.
Misal : temp. Udara ruangan = 35 F, temperatur evaporator =
25 F, maka beda temperatur = 10F
Temperatur evaporator dapat diketahui dengan cara
mengukur tekanan masuk kompresor lalu melihak temperatur
jenuh pada kondisi tersebut atau dapat juga langsung
mengukur refrigeran dalam evaporator, atau bila sulit dapat
juga mengukir suhu permukaan pipa evaporator.
Bila kondisi keluar evaporator adalah superheat, maka selisih
temperaturnya dinamakan derajat superheat.
Chiller evaporator
 Berfungsi untuk mendinginkan air (chilled water). Air akan
digunakan untuk mendinginkan udara.
 Dapat berupa shell and tube HE, plate HE atau spiral pipe HE
KOMPRESOR

 Fungsi ; menaikkan tekanan refrigeran sehingga temperaturnya


dapat naik dan memungkinkan untuk didinginkan pada
temperatur yang lebih tinggi ( temperatur udara luar atau
temperatur air pendingin)
 Kompresor yang digunakan biasanya jenis kompresor
resiprokating atau rotari dan ada juga yang menggunakan
kompresor sentrifugal untuk kapasitas besar.
 Kompresor yang digunakan harus disesuaikan dengan kondisi
kerja evaporator dan kondensor. Semakin tinggi range suhu
antara ruangan yang didinginkan dengan udara luar, maka
perbandingan kompresi makin tinggi.
Kompresor Reciprocating
type Hermetik

 Kompresor dan motor terletak dalam 1


casing tertutup.
 Uap masuk, mendinginkan motor lalu
terdorong masuk ke silinder.
 Penginginan motor hanya dari uap
refrigeran.
 Bila tekanan masuk rendah, temperatur
rendah, tapi densitas juga rendah
sehingga alirannya mungkin tidak cukup
mendinginkan refrigeran.
 Biasa digunakan untuk sistem refrigerasi
tipe kecil/domestik.
Kompresor reciprocating
tipe semi hermetik
 Kompresor dan motor dalam 1
casing, dapat di buka di
beberapa bagian.
Memungkinkan untuk
penggantian/perbaikan katup
dan penggantian minyak
pelumas.
 Terdiri atas suction cooled, air
cooled dan water suction
cooled
 Suction cooled, uap refrigeran masuk ke bagian yang dekat
dengan motor, mendinginkan motor, baru masuk ke silinder.
 Air cooled, refrigeran langsung masuk ke silinder, pendinginan
dengan udara yang berasal dari fan kondenser.
 Water cooled, pipa berisi air dililitkan ke sekeliling casing
motor untuk mendinginkan motor.
 Menjaga temperatur keluar kompresor serendah mungkin
dapat meningkatkan umur pakai kompresor.
 Temperatur keluar kompresor yang terlalu tinggi dapat
merusak valve dan minyak pelumas.
Kompresor sentrifugal
KONDENSOR
 Fungsi : untuk membuang kalor dari ruangan yang didinginkan.
 Kalor yang dibuang di kondensor lebih besar daripada yang
diambil dari evaporator, sehingga proses perpindahan kalor
harus lebih efektif.
Kondensor pada chiller
KATUP EKPANSI/PIPA KAPILER
 Fungsi ; untuk mengatur jumlah/kondisi refrigeran masuk
evaporator. Cairan refrigeran diubah menjadi spray agar lebih
mudah menguap di evaporator.
 Dapat berupa pipa kapiler, katup ekspansi otomatis atau katup
ekspansi thermostatik.
 Bila refrigeran masuk evaporator terlalu sedikit, maka efisiensi
pendinginan akan berkurang, bila terlalu banyak, refrigeran
masuk kompresor masih dalam fase campuran atau uap jenuh
sehingga berbahaya bagi kompresor.

Pipa Kapiler

 Biasanya digunakan pada AC/kulkas tipe kecil.


 Besarnya tekanan bergantung pada ukuran diameter lubang
dan panjang pipa kapiler
 Refrigeran yang melalui pipa kapiler akan mulai menguap.
Selanjutnya berlangsung proses penguapan yang sesungguhnya
di evaporator. Jika refrigeran mengandung uap air, maka uap air
akan membeku dan menyumbat pipa kapiler. Agar kotoran
tidak menyumbat pipa kapiler, maka pada saluran masuk pipa
kapiler dipasang saringan yang disebut strainer.
 Ukuran diameter dan panjang pipa kapiler dibuat sedemikian
rupa, sehingga refrigeran cair harus menguap pada akhir
evaporator.
 Jumlah refrigeran yang berada dalam sistem juga menentukan
sejauh mana refrigeran di dalam evaporator berhenti menguap,
sehingga pengisian refrigeran harus cukup agar dapat menguap
sampai ujung evaporator.
 Bila pengisian kurang, maka akan terjadi pembekuan pada
sebagian evaporator. Bila pengisian berlebih, maka ada
kemungkinan refrigeran cair akan masuk ke kompresor yang akan
mengakibatkan rusaknya kompresor. Jadi sistem pipa kapiler
mensyaratkan suatu pengisian jumlah refrigeran yang tepat
Katup Ekspansi Thermostatik

 Katup ekspansi termostatik (KET) adalah satu katup ekspansi


yang mempertahankan besarnya panas lanjut pada uap
refrigeran di akhir evaporator tetap konstan, apapun kondisi
beban di evaporator.
 Sesuai digunakan untuk aplikasi dimana fluktuasi beban di
evaporator cukup tinggi.
 Jika beban bertambah, maka cairan refrigran di evaporator akan
lebih banyak menguap, sehingga besarnya suhu panas lanjut
dievaporator akan meningkat. Pada akhir evaporator diletakkan
tabung sensor suhu (sensing bulb) dari KET tersebut. Peningkatan
suhu dari evaporator akan menyebabkan uap atau cairan yang
terdapat ditabung sensor suhu tersebut akan menguap (terjadi
pemuaian) sehingga tekanannya meningkat. Peningkatan tekanan
tersebut akan menekan diafragma ke bawah dan membuka katup
lebih lebar. Hal ini menyebabkan cairan refrigeran yang berasal
dari kondensor akan lebih banyak masuk ke evaporator.
Akibatnya suhu panas lanjut di evaporator kembali pada keadaan
normal, dengan kata lain suhu panas lanjut di evaporator di jaga
tetap konstan pada segala keadaan beban.
Katup ekspansi otomatis
 Bila beban evaporator berubah ubah , maka dapat
menggunakan katup ekspansi otomatis.
PENGKONDISIAN UDARA

PERHITUNGAN
BEBAN PENDINGINAN
Mengapa harus dihitung ?

 Agar kapasitas pada beban puncak sesuai


 Temperatur tercapai
 Jika unit terlalu kecil, kerja kompresor berat
 Jika unit terlalu besar, boros energi
 Pada AC sentral, untuk memilih sistem pengaturan
pada beban parsial
Cooling load dan heat gain
 Cooling load : kuantitas kalor yang harus dikeluarkan /
dipindahkan dari udara ruangan / materi sehingga kondisi
ruangan / materi sesuai dengan kondisi rancangan
 Heat gain atau perolehan kalor adalah kuantitas kalor yang
masuk ke ruangan dan melalui struktur ruangan atau yang
berasal dari sumber-sumber kalor dari luar dan dari dalam
ruangan.

Cooling load≠heat gain


 Berbeda karena adanya time lag dan kapasitas thermal
bahan bangunan
Time of Peak Cooling Load

east-facing
window roof
heat gain

12 6 12 6 12
mid a.m. noon p.m. mid
Storage Effect (thermal lag)
Time Lag
time lag

B
solar effect

12 6 12 6 12
mid a.m. noon p.m. mid
Heat gain
Beban eksternal Beban internal
 Konduksi melalui atap  Penerangan/pencahayaan
 Konduksi melalui dinding luar ruangan
 Konduksi melalui kaca  Orang/penghuni
 Konduksi melalui partisi  Peralatan
interior
 Konduksi melalui langit-langit
 Konduksi melalui lantai
 Radiasi matahari melalui kaca
 Infiltrasi
 Ventilasi
Heat gain berdasarkan sifatnya
Beban sensibel Beban laten
 Menaikkan temperatur  Menaikkan kelembaban udara
ruangan ruangan
 Misal : ?  Misal : ?
Cooling Load Components
roof

lights
partition
people wall
infiltration
glass solar
equipment
glass
conduction

exterior
wall
floor
Sensible and Latent Gains
cooling load components sensible latent
load load
conduction through roof, walls, windows,
and skylights
solar radiation through windows, skylights
conduction through ceiling, interior
partition walls, and floor
people
lights
equipment/appliances
infiltration
ventilation
system heat gains
Metode perhitungan
 TFM (transfer function factor)
 CLTD/CLF ( cooling load temperature difference)/( cooling
load factor)
 TETD/TA (Total Equivalent Temperature Differential/Time-
Averaging)
 Rumus praktis, jika beban ruangan tidak terlalu kompleks
Contoh Rumus Praktis
Contoh rumus praktis
Rumus Praktis

 Kapasitas pendinginan adalah sebesar 500 Btu/m2.


 (sumbernya tidak jelas , biasanya hanya valid untuk
ruangan ukuran kecil yang dindingnya tidak terpapar
sinar matahari). Dengan peningkatan suhu udara
sekitar, seringkali rumus ini tidak valid.
Ukuran AC
Cold storage
 Cold Room dan Cold Storage adalah ruangan berpendingin (commercial refrigeration
system) dengan dinding panel polyurethane tebal 7-10 cm dilapisi bahan pelat setebal
1 mm yang dirancang khusus untuk mempertahankan suhu dingin atau beku. Dinding
dapat juga menggunakan spesifikasi lain.

 Ruang penyimpanan berpendingin dikenal dengan nama bermacam-macam, antara


lain:
 1) Chilled Room / Cold Room - untuk menyimpan produk sayuran, susu, minuman,
buah-buahan. Suhu yang biasanya dipasang antara +2' C sd +7' C.
 2) Freezer Room / Cold Storage - untuk menyimpan produk yang harus dibekukan
misalnya olahan coklat, ice cream, bakso, nugget, daging (ayam, sapi, ikan) dan
prepacked. Suhu yang dipakai adalah -18' C
 3) Blast Freezer - untuk penyimpanan produk dengan kondisi suhu tertentu namun
dengan waktu yang cepat untuk pendinginannya. Untuk Blast Freezer ini pencapaian
suhu pada umumnya di tentukan pada suhu -35' C sd -40' C.
PROPERTY MATERIAL
 Kemampuan menyimpan panas untuk setiap material
berbeda beda.
 Panas spesifik, Cp = ukuran kemampuan material untuk
menyimpan energi panas, misal air = 4,18 kJ/kg. C, besi =
0.45 kJ/kg.C
 Konduktifitas thermal, k= kemampuan material untuk
meneruskan panas, air = 0,608 W/m.C, besi 80.2 W/m.C
(artinya besi dengan tebal 1 m dapat meneruskan panas
sebesar 80,2 W per m2 luas penampang, per C beda
temperatur)
Room
temp
 𝑄𝑠𝑒𝑛𝑠𝑖𝑏𝑙𝑒 = 𝑚 𝑥 𝑐𝑝 𝑥 ∆𝑡
 𝑄 𝑙𝑎𝑡𝑒𝑛𝑡 = 𝑚 𝑥 𝐿𝐻

 cp = specific heat
Freezing
temp  LH = latent heat of vaporation
Latent heat

Below
Freezing

 Panas sensibel : panas yang dibutuhkan untuk menaikkan temperatur suatu zat
tanpa ada perubahan fase, atau sebaliknya
 Panas latent : panas yang dibutuhkan untuk menguapkan suatu zat, atau sebaliknya
Beban pendinginan
 Komponen beban pendinginan pada cold room/ cold storage
antara lain : ( semua yang temperaturnya lebih tinggi dari temperatur setting)
• Beban pendinginan akibat kondisi udara luar melewati
struktur bangunan , 𝑄 = 𝑈 𝑥 𝐴 𝑥 ∆𝑡
• Beban pendinginan udara luar yang masuk ke ruangan melalui
infiltrasi.
• Beban pendinginan produk
• Lampu dan peralatan elektronik di ruangan
• Manusia (jika ada)
Referensi
 ASHRAE Handbook
 Edward G Pita
COOLING TOWER
 Untuk mendinginkan air dengan menggunakan media
pendingin berupa udara.
 Jenis cooling tower berdasarkan aliran udaranya : aliran
natural dan aliran mekanis
 Aliran udara natural : biasanya untuk kapasitas udara
>45000 m3/jam, aliran udara secara alami

Anda mungkin juga menyukai