Laporan Praktikum Analisisis Senyawa Organik Kromatografi Kertas
Laporan Praktikum Analisisis Senyawa Organik Kromatografi Kertas
KROMATOGRAFI KERTAS
OLEH:
V. Prosedur Kerja
1. Untuk memulai percobaan ambil dua sampai 4 daun hijau segar buang pelepah dan
giling sisanya dalam sejumlah kecil
2. Lalu campurkan pelarut aseton petroleum eter bersama dengan beberapa pasir halus
yang telah dicuci bersih untuk membantu dalam proses penggilingan tambahan.
3. Kemudian saring ekstrak dan kumpulkan supernatan dalam wadah kecil
4. Selanjutnya simpan ekstrak ini dan lanjutkan dengan persiapan kertas dan ruang
kromatografi
5. Ambil selembar kertas saring whatman yang dipotong sebelumnya yang menjadi
sekitar 5×20 cm.
6. Lalu gambarlah garis pensil sekitar 1 cm diatas salah satu ujung kertas, dan buat
menjadi potongan V di bawah garis pensil.
7. Kemudian ambil tabung kromatografi dan regangkan benang melewati diameter
mulut toples dan kencangkan dengan selotip.
8. Selanjutnya ambil kertas kromatografi dalam menggunakan tabung kapiler halus
menerapkan tetesan mikro ekstrak daun di tengah garis pensil.
9. Biarkan sampai mengering dan kemudian tambahkan tetes kedua lalu biarkan
mengering lagi dan tambahkan lagi tetes ketiga.
10. Ulangi aplikasi selama 5 hingga 10 kali.
11. Lalu buatlah lipatan di ujung kertas yang lain.
12. Naikkan kertas di sisi toples untuk mengingatkan tinggi kertas relatif terhadap
kedalaman toples.
13. Lakukan penyesuaian sedemikian rupa sehingga ujung kertas yang runcing terletak
di bawah level pelarut dalam toples tapi tidak di tempat
14. Selanjutnya tuangkan pelarut yang sembilan adalah untuk satu campuran petroleum
eter aseton hingga sekitar 2 cm ke dalam toples dengan hati hati.
15. Lalu turunkan kertas kedalam toples dan gunakan jatuh untuk menggantung kertas
dan penutup ancaman tabung dan biarkan pelarut naik dari kertas.
16. Saat pelarut berjalan dia akan mengamati ekstrak daun yang sebelumnya di
terapkan ke kertas mulai bergerak ke atas bersamaan dengan pelarut dan saat
bergerak akan dipisahkan menjadi kontraknya pigmen tituen.
17. Setelah pelarut mencapai tingkat yang diinginkan di kertas tidak terlalu tinggi dan
tidak terlalu rendah,
18. Lalu keluarkan kertas dari toples, lalu segera tandai bagian depan pelarut dengan
pensil dan biarkan kertas mengering dan tandai jarak terjauh yang di tempuh olek
setiap pigmen kertas ini yang disebut kromatogram.
2) Kesimpulan yang dapat diperoleh dari jarak yang ditempuh senyawa sama persis
dengan jarak yang ditempuh pelarut yaitu jarak yang ditempuh senyawa adalah
panjang lintasan yang ditempuh pelarut dalam waktu tertentu. menjangkau.
Sehingga satuan jarak sama dengan satuan panjang yang dapat dinyatakan dalam
kilometer (km), meter (m), sentimeter (cm), dan satuan panjang lainnya.
3) Solusinya didasarkan pada perbedaan sifat fisik zat penyusunnya. Seperti keadaan
materi, ukuran partikel, titik leleh, titik didih, sifat kemagnetan, kelarutan dan lain-
lain. Dan beberapa metode pemecahan campuran antara lain Filtrasi, Sentrifugasi,
Sublimasi, Kromatografi, dan Distilasi.
2. Saran
Saran dalam percobaan ini sebaiknya mengganti pelarut etanol:kloroform dengan
pelarut etanol:benzena dengan volume yang sama agar dapat membandingkan seberapa
cepat pelarut dapat memisahkan komponen dari setiap noda yang terbentuk.
IX. Referensi
Azizahwat. (2007). ANALISIS ZAT WARNA SINTETIK TERLARANG UNTUK
MAKANAN YANG BEREDAR DI PASARAN. Majalah Ilmu Kefarmasian,
Vol. IV, No. 1, Hal 7-25.
M, E. T., & Susilowatib, E. (2006). Identifikasi Zat Warna Sintetis Pada Agar-Agar Tidak
Bermerk Yang Dijual dI Pasar Doro Pekalongan Dengan Metode Kromatografi
Kertas. Jurnal Litbang Universitas Muhammadiyah Semarang, 26-32.
Rahman, A. (2019). PETUNJUK PRAKTIKUM KROMATOGRAFI. Brebes:
UNIVERSITAS PERADABAN.
Rosalina, V., Efkar, T., & Tania, L. (2019). Pengembangan Animasi Berbasis Simulasi
Molekul pada Metode Kromatografi.
Simanjuntak, V. S. (2018). Pengaruh Laju Alir Dalam Proses Pengemasankolom
Kromatografi Penukar Ion. Jurnal Kimia Mulawarman, 15 (2) 82-86.
Sudarwati, T. P. (2019). Alpikasi Pemanfaatan Daun Pepaya (Carica papaya) Sebagai
Biolarvasida Terhadap Larva Aedes aegypti. Gresik: Graniti.