Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA

PROBABILITAS & SIMULASI PERSILANGAN DIHIBRID

NAMA MAHASISWA : LANNA SARI RABE

NIM :4203351018

KELAS : PENDIDIKAN IPA-C 2020

LABORATORIUM GENETIKA
PROGRAM STUDI S-1 PENDIDIKAN IPA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERIMEDAN
MEDAN 2022
I. Judul Praktikum : Probabilitas & Simulasi Persilangan Dihibrid

II. Tujuan Praktikum :


1. Memahami prinsip-prinsip probabilitas dalam genetika
2. Membuktikan teori kemungkinan
3. Membuktikan teori konsep probabilitas dan persilangan dihibrid

III. Tinjaua Pustaka :


Probabilitas atau kemungkinan banyak terlibat dalam kehidupan sehari-hari
Teori kemungkinan atau probabilitas merupakan peristiwa yang mungkin terjadi
pada suatu objek, umumnya digunakan untuk menyatakan peristiwa yang belum
dapat dipastikan. Nilai antara 0 dan 1 akan menggambarkan besarnya peluang
munculnya suatu hal atau kejadian pada kondisi tertentu. Jika nilai peluang sama
dengan 0 maka kejadian itu tidak pernah muncul atau mustahil terjadi. Jika nilai
peluang 1 maka kejadian itu dapat disebut selalu ada atau pasti akan
terjadi.(Suryo,1984).

Mendel menggunakan teori probabilitas untuk menentukan perbandingan3;1


yaitu sebagai angka matematik untuk model mekanisme segregrasi genetik yang
dirumuskannya. Probabilitas adalah kemungkinan atau kebolehjadian bahwa suatu hal
atau luaran akan terjadi pada kondisi-kondisi tertentu. Secara luas hukum probabilitas
merupakan landasan studi genetic.Para pencinta tanaman yang selalu berkontribusi
dan berkecimpung dalam pengumpulan gen-gen unggul akan senantiasa
mengandalkan perhitungan probabilitas. Karakter-karakter yang diinginkan seorang
pencinta tanaman tersebut dapat berasal dari suatu organisme yang telah dikenalinya
atau harus mengambil dari suatu populasi. Untuk menentukan kesuksesannya dalam
mengembangkan varietas unggul dibutuhkan Keberhasilan proses pengumpulan
karakter terbaik sesuai yang diinginkan. Probabilitas tidak hanya digunakan dalam
bidang genetika saja tetapi banyak digunakan dalam bidang-bidang atau proses-
proses lain yang mengandung unsur ketidakpastian. Seorang ibu, misalnya selalu
dihadapkan pada dua kemungkinan dalam mendapatkan anak laki-laki atau
perempuan. (Suryati. Dkk, 2013).

Konsep peluang secara umum merupakan teori yang didasarkan pada


himpunan peristiwa yang berkemungkinan sama, atau sebagai frekuensi relative,atau
seperti penentua subjektif taruhan yang adil. Dalam arti intuitif, peluang dihubungkan
kepada himpunan peristiwa yang mempunyai kemungkinan sama. Seatu keadaan
yang dapat dibandigkan terjadia, jika digunakan table bilangan acak untuk memilih
sesuatu. Peluang juga merupakan suatu frekuensi relative peristiwa tertentu dalam
barisan percobaan yang sangat panjang. Sebagai contoh, dalam pelantunan uang
logam, umumnya kita mengharap muka atau belakang mempunyai kemungkinan
muncul yang sama. Ini berdasarkan pada kenyataan bahwa uang logam mempunyai 2
sisi, dan jika uang logam seimbang (atau jujur) dilantunkan berulang kali akan
muncul muka dengan frekuensi hampir sama dengan frekuensi muncul
belakang.(Dixon, 1991)

Kemungkinan peristiwa yang diharapkan ialah perbandingan dari peristiwa


yang diharapkan itu dengan segala peristiwa yang mungkin terjadi terhadap suatu
obyek. Ada beberapa dasar – dasar teori kemungkinan, yaitu :

1. Kemungkinan atas terjadinya sesuatu yang diinginkan ialah sama


dengan perbandingan antara sesuatu yang diinginkan itu
terhadap keseluruhannya.
2. Kemungkinan terjadinya dua peristiwa atau lebih, yang masing –
masing berdiri sendiri .Ialah sama dengan hasil perkalian dari besarnya
kemungkinan untuk peristiwa – peristiwa itu.
3. Kemungkinan terjadinya dua peristiwa atau lebih, yang saling
mempengaruhi ialah sama dengan jumlah dari besarnya kemungkinan
untuk peristiwa – peristiwa itu.(Pay, 1987).

Untuk mencari kemungkinan biasanya dapat ditempuh jalan yang lebih


mudah, yaitu dengan menggunkan rumus binomium (a+b) n. Disini a dan b
merupakan kejadian/peristiwa yang terpisah, sedangkan n menyatakan percobaan.

Rumus binomium hanya dapat digunakan untuk menghitung peluang yang


masih dalam rencana. Seringkali dalam melakukan percobaan tidak akan memperoleh
hasil yang sesuai benar dengan yang diharapkan. Agar hasil yang nampaknya
“menyimpang” itu masih dapat dianggap sesuai atau masih dapat digunakan (Suryo,
1990).

Untuk memudahkan kita dalam mencari Probabilitas, maka kita dapat


menerapkan rumus Bionium dalam genetika, yaitu (a + b)n. Dimana a dan b
menyatakan kejadian/peristiwa yang terpisah, dan n menyatakan banyaknya
percobaan. Rumus Binomium berpedoman pada segitiga pascal, sebagai berikut :
1
1 1
1 2 1 (a + b)2
1 3 3 1
1 4 6 4 1

Persilangan Monohibrid adalah persilangan dengan satu sifat beda.


Maksudnya adalah pada persilangan ini, kita hanya memperhatikan satu sifat saja,
seperti warna bunga (merah, putih, dsb) atau bentuk buah (bulat, lonjong, dsb).Pada
persilangan monohibrid berlaku Hukum Mendel I karena pada saat pembentukan
gamet kedua (G2), gen di dalam alel yang sebelumnya berpasangan akan mengalami
pemisahan secara bebas dalam dua sel anak (gamet). Secara bebas di sini maksudnya
adalah pemisahan kedua gen tersebut tidak dipengaruhi atau mempengaruhi pasangan
gen yang lainnya.Mendel melakukan persilangan monohibrid dengan satu sifat beda
yang menunjukkan sifat dominansi yang muncul secara penuh dan sifat dominansi
yang tidak muncul secara penuh (intermediet).

Persilangan Dihibrid Jika pada persilangan monohibrid kita hanya


memperhatikan satu sifat beda saja, maka pada persilangan dihibrid kita akan
memperhatikan dua sifat beda atau lebih. Misalnya warna buah dan bentuk buah,
warna buah, bentuk buah, dan rasa buah, dsb.Pada persilangan dihibrid berlaku
Hukum II Mendel karena pada saat pembentukan F2, gen di dalam gamet yang
tadinya mengalami pemisahan kemudian akan bergabung secara bebas.
Penggabungan secara bebas ini maksudnya adalah gen yang satu dapat secara bebas
bergabung dengan gen yang lainnya tanpa adanya syarat tertentu.
IV. Metode
a) Alat & Bahan
 Kegiatan 1 (Probabilitas )
Alat& bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah :
 Koin atau Mata Uang : 5 Buah
 Kertas : 1 Lembar
 Alat tulis : Secukupnya
 Kalkulator : 1 Buah
 Kegiatan 2 ( Mendelisme/simulasi persilangan dihibrid )
Alat & bahan yang digunakan ada praktikum ini adalah :

 Kertas HVS Warna-warni : Masing-masing warna 1 lembar


 Gunting : 1 Buah
 Penggaris : 1 Buah
 Alat Tulis : Secukupnya
 Kertas : 1 Lembar
 Wadah : 4 Buah
 Kalkulator : 1 Buah
 Kain penutup mata : 1 Buah

b) Prosedur Kerja
 Kegiatan 1 ( Probabilitas )
1. Mengambil ke-5 buah koin dengan jenis yang sama, dan
menentukan berapa banyak jenis kombinasi yang keluar dalam
satu kali Pengundian (Toss). Mengaplikasikan rumus
binomium Untuk menentukan hal tersebut.
2. Melakukan Toss sebanyak 160 kali terhadap ke-5 uang koin
tersebut, dan mencatat kombinasi yang terjadi dalam satu kali
Toss.Data yang didapatkan setelah melakukan Toss disebut
sebagai Observed (data pengamatan) dan disimbolkan dengan
o
3. Menentukan ekspektasi data dengan mengaplikasikan rumus
Binomium
4. Menganalisis data dengan menggunakan rumus Chi-square
(x2),
 Kegiatan 2 ( Mendelisme/simulasi persilangan dihibrid )
1. Mengambil keempat warna kertas HVS warna-warni yang
sudah disiapkan.
2. Memotong kertas HVS tersebut dengan ukuran 1 cm
sebanyakk 50 tiap warnanya.
3. Mengiterpretasikan keempat warna HVS tadi kedalam 4 gamet
( wadah ) pada persilangan dihibrid .
4. Memisahkan 80 pasang warna Kuning dan Merah menjadi 2
bagian pada wadah A dan B. Kemudian campurkan warna
kuning di warna merah, dan sebaliknya. Kemudian masukkan
ke dalam wadah kecil dan diacak-acak
5. Lakukan langkah 2 terhadap kertas HVS warna hijau dan biru
6. Mengambil masing-masing potongan HVS dari ke 4 wadah
yang telah berisi HVS yang telah tercampur sebanyak 4 warna
dengan mata tertutup.
7. Mengumpulkan data
8. Melakukan analisis data dengan menggunakan rumus statistika
Chi-Square
c) Pengumpulan Data
 Kegiatan 1 ( Probabilitas )
1. Mengambil ke-5 buah koin dengan jenis yang sama, dan
menentukan berapa banyak jenis kombinasi yang keluar dalam
satu kali Pengundian (Toss). Mengaplikasikan rumus binomium
Untuk menentukan hal tersebut.
2. Melakukan Toss sebanyak 160 kali terhadap ke-5 uang koin
tersebut, dan mencatat kombinasi yang terjadi dalam satu kali
Toss.Data yang didapatkan setelah melakukan Toss .
3. Mencatat setiap hasil pelemparanatau Toss koin di kertas selembar
4. Menghitung peluang kombinasi,Tally,dan frekuensi setiap angka
dan gambar yang muncul Memasukkan hasil hitungan tersebut
kedalam tabel pengamatan
 Kegiatan 2 ( Mendelisme/simulasi persilangan dihibrid )
1. Mengambil keempat warna kertas HVS warna-warni yang sudah
disiapkan dan dipotong dengan ukuran 1 cm sebanyak
50/warnanya.
2. Mengiterpretasikan keempat warna HVS tadi kedalam 4 gamet (
wadah ) pada persilangan dihibrid .
3. Memisahkan 80 pasang warna Kuning dan Merah menjadi 2
bagian pada wadah A dan B. Kemudian campurkan warna kuning
di warna merah, dan sebaliknya. Kemudian masukkan ke dalam
wadah kecil dan diacak-acak
4. Lakukan langkah 2 terhadap kertas HVS warna hijau dan biru
5. Mengambil masing-masing potongan HVS dari ke 4 wadah yang
telah berisi HVS yang telah tercampur sebanyak 4 warna dengan
mata tertutup.
6. Mengumpulkan data dengan mencatat setiap warna yang terambil
7. Menuliskannya kedalam tabel pengamatan
8. Menghitung tally dan frekuensi yang terdapat pada fenotip Biji
bulat+batang pendek,Biji bulat+batang tinggi,Biji keriput+batang
tinggi dan Biji keriput+batang pendek dan menjumlahkan
frekuensinya.
d) Analisis Data
 Kegiatan 1 ( Probabilitas )
1. Dalam praktikum ini, dilakukan percobaan secara langsung untuk
mendapatkan datanya dan dibuat Analisisnya untuk proses
praktikum. Percobaan yangsaya lakukan adalah pelemparan uang
koin logam sebanyak 160 kali dan dicatat dalam daftar angka dan
gambar yang keluar
2. Jika X kejadian yang timbul akibat pelemparan koin logam dan
ialah pencatat berapa kali kejadian itu timbul. Data yang telah
didapat dari hasil percobaan diolah menggunakan perhitungan
dengan menghitung kombinasi angka dan gambar yang
keluar,Tally,dan Jumlah frejuensinya.
 Kegiatan 2 ( Mendelisme/simulasi persilangan dihibrid )
1. Dalam praktikum 2 ini, dilakukan percobaan secara langsung
untuk mendapatkan datanya dan dibuat Analisisnya untuk proses
praktikum. Percobaan yang saya lakukan adalah pengambilan
potongan kertas HVS berwarna-warni sebanyak 80 kali dan dicatat
dalam daftar fenotip yang keluar pada setiap kali pengambilan
secara mata tertutup.
2. Jika X kejadian yang timbul akibat pengambilan kertas HVS
warna-warni dan ialah pencatat berapa kali kejadian itu timbul.
Data yang telah didapat dari hasil percobaan diolah menggunakan
perhitungan manual dengan menghitung kombinasi Biji
bulat+batang pendek,Biji bulat+batang tinggi,Biji keriput+batang
tinggi dan Biji keriput+batang pendek,Tally dan menjumlahkan
frekuensinya.
V. Hasil & Pembahasan :
a. Hasil Pengamatan

Kombinasi Tally Frekuensi

5 Gambar IIII III 8

4 Angka 1 Gambar IIII IIII IIII IIII IIII III 28

3 Angka 2 Gambar IIII IIII IIII IIII IIII IIII IIII IIII 51
IIII IIII I
2 Angka 3 Gambar IIII IIII IIII IIII IIII IIII IIII IIII 45
IIII
1 Angka 4 Gambar IIII IIII IIII IIII III 23

5 Angka IIII 5

Tabel 1. Data hasil pengamatan Kegiatan I (Probabilitas)

Fenotipe Tally Frekuensi


Bulat + Batang tinggi IIII IIII IIII IIII IIII IIII IIII 37
II
Bulat + Batang Pendek IIII IIII IIII III 18

Keriput + Batang IIII IIII IIII 15


Tinggi
Keriput + Batang IIII IIII 10
Pendek
Tabel 2. Data hasil pengamatan kegiatan II (Persilangan Dihibrid)
b. Analisis Data

F 5A 4A1G 3A2G 2A3G 1A4G 5G

0 8 28 51 45 23 5
E 5 25 50 50 25 5
D 3 3 1 -5 -2 0
1,8 0,36 0,05 0,5 0,16 0

∑ 2,87

Tabel 3. Data hasil analisis chi-square ( ) pada Kegiatan I (Probabilitas

(A:angka , G: gambar )

F Bulat + Batang Bulat + Batang Keriput + Keriput +


tinggi Pendek Batang Tinggi Batang
Pendek
0 37 18 15 10
E 45 15 15 5
D -8 3 0 5
1,42 0,6 0 5
∑ 7,02

Tabel 4. ata hasil analisis chi-square ( ) pada kegiatan II


(Persilangan Dihibrid)

c. Pembahasan
kegiatan 1( Probabilitas )

 Pada tabel 1 menunjukan pelemparan / Toss 5 uang koin sebanyak 160


kali, peluang muncul 5 Angka sebanyak 8, Peluang muncul 4 Angka 1
Gambar sebanyak 28,Peluang muncul 3 Angka 2Gambar sebanyak 51,
peluang muncul 2 angka 3 gambar sebanyak 45, pelung muncul 1
angka 4 gambar sebanyak 23, peluang muncul 5 angka sebanyak 5.
 Setelah melihat Tabel 3 Data hasil analisis chi-square ( ) pada
Kegiatan I (Probabilitas ), Hasil F hitung 2,87. Sedangkan berdasarkan
konsep Probabilitas F tabel yaitu 11,07. Hal ini menunjukan
yaitu 2,87<11,07, ini menunjukan data yang didapat
sesuai dengan konsep probabilitas

Kegiatan 2 ( Mendelisme/simulasi persilangan dihibrid )

 Pada tabel 2 Menunjukan simulasi persilangan Dihibrid pada kertas


warna – warni dimana pada fenotip Bulat +Batang Tinggi frekuensi
ynag didapatkkan sebanyak 37, Bulat + Batang Pendek frekuensi yang
di dapatka 18, Keriput +Batang Tinggi frekuensinya sebanyak 15,
Keriput + Batang Pendek freskuensi yang didapatkan sebanyak 10.
 Setelah melihat Tabel 4 Data hasil analisis chi-square ( ) pada
Kegiatan 2 , Hasil F hitung 7,02. Sedangkan berdasarkan konsep
Probabilitas F tabel yaitu 7,82. Hal ini menunjukan
yaitu 7,02 <7,82, ini menunjukan data yang didapat sesuai
dengan konsep probabilitas

VI.Kesimpulan
1. Konsep peluang/probabilitas dalam genetika secara umum merupakan
teori yang didasarkan pada himpunan peristiwa yang berkemungkinan
sama, atau sebagai frekuensi relative,atau seperti penentua subjektif
taruhan yang adil. Dalam arti intuitif, peluang dihubungkan kepada
himpunan peristiwa yang mempunyai kemungkinan sama. Seatu keadaan
yang dapat dibandigkan terjadia, jika digunakan table bilangan acak untuk
memilih sesuatu. Peluang juga merupakan suatu frekuensi relative
peristiwa tertentu dalam barisan percobaan yang sangat panjang. Sebagai
contoh, dalam pelantunan uang logam, umumnya kita mengharap muka
atau belakang mempunyai kemungkinan muncul yang sama. Ini
berdasarkan pada kenyataan bahwa uang logam mempunyai 2 sisi, dan
jika uang logam seimbang (atau jujur) dilantunkan berulang kali akan
muncul muka dengan frekuensi hampir sama dengan frekuensi muncul
belakang.
2. Kemungkinan peristiwa yang diharapkan ialah perbandingan dari
peristiwa yang diharapkan itu dengan segala peristiwa yang mungkin
terjadi terhadap suatu obyek. Ada beberapa dasar – dasar teori
kemungkinan, yaitu :
 Kemungkinan atas terjadinya sesuatu yang diinginkan ialah sama
dengan perbandingan antara sesuatu yang diinginkan itu terhadap
keseluruhannya.
 Kemungkinan terjadinya dua peristiwa atau lebih, yang masing –
masing berdiri sendiri .Ialah sama dengan hasil perkalian dari besarnya
kemungkinan untuk peristiwa – peristiwa itu.
 Kemungkinan terjadinya dua peristiwa atau lebih, yang saling
mempengaruhi ialah sama dengan jumlah dari besarnya kemungkinan
untuk peristiwa – peristiwa itu.
 Untuk mencari kemungkinan biasanya dapat ditempuh jalan yang
lebih mudah, yaitu dengan menggunkan rumus binomium (a+b) n.
Disini a dan b merupakan kejadian/peristiwa yang terpisah, sedangkan
n menyatakan percobaan.Seperti percobaan /praktikum yang telah
dilakukan bahwa dapat dikatakan teori kemungkinan ini membuktikan
bahwa suatu kemungkinan bisa saja terjadi.
3. kegiatan 1( Probabilitas )
 Pada tabel 1 menunjukan pelemparan / Toss 5 uang koin sebanyak 160
kali, peluang muncul 5 Angka sebanyak 8, Peluang muncul 4 Angka 1
Gambar sebanyak 28,Peluang muncul 3 Angka 2Gambar sebanyak 51,
peluang muncul 2 angka 3 gambar sebanyak 45, pelung muncul 1
angka 4 gambar sebanyak 23, peluang muncul 5 angka sebanyak 5.
 Setelah melihat Tabel 3 Data hasil analisis chi-square ( ) pada
Kegiatan I (Probabilitas ), Hasil F hitung 2,87. Sedangkan berdasarkan
konsep Probabilitas F tabel yaitu 11,07. Hal ini menunjukan
yaitu 2,87<11,07, ini menunjukan data yang didapat
sesuai dengan konsep probabilitas

Kegiatan 2 ( Mendelisme/simulasi persilangan dihibrid )

 Pada tabel II Menunjukan simulasi persilangan Dihibrid pada kertas


warna – warni dimana pada fenotip Bulat +Batang Tinggi frekuensi
ynag didapatkkan sebanyak 37, Bulat + Batang Pendek frekuensi yang
di dapatka 18, Keriput +Batang Tinggi frekuensinya sebanyak 15,
Keriput + Batang Pendek freskuensi yang didapatkan sebanyak 10.
 Setelah melihat Tabel 4 Data hasil analisis chi-square ( ) pada
Kegiatan II , Hasil F hitung 7,02. Sedangkan berdasarkan konsep
Probabilitas F tabel yaitu 7,82. Hal ini menunjukan
yaitu 7,02 <7,82, ini menunjukan data yang didapat sesuai
dengan konsep probabilitas
Referensi :
Cahyono, Fransisca. 2010. Kombinatorial Dalam Hukum Pewarisan Mendel. Jurnal
Probabilitas dan Statistik. Vol.1:1-16.
Dixon, Wilfrid.1991.Pengantar Analisis Statistik. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press. (Diakses 28 October 2016).
Fitri , Rahmadhani, dkk. 2014. Pengembangan Kerja Siswa Biologi Berorientasi

Pendekatan Kontekstual Pada Materi Pewaris Sifat Untuk Kelas IX. Jurnal
Penelitian Pendidikan . Vol 5 (1).
Meilinda .2017. Teori Hederitas Mendel : Evolusi atau Revolusi ( Kajian Filsafat
Sains). Jurnal Pembelajaran Biologi. Vol 4(1)

Suryati, Dotti. Dkk. 2013. Penuntun Pratikum Genetika Dasar. Bengkulu: Lab.
Agronomi Universitas Bengkulu.
Suryo. 1999. Genetika Manusia . Yogyakarta : Gadjah Mada University Press

Suryo. 2004. Genetika. Gadjah Mada University: Yogyakarta. (Diakses 28 October


2016).
Tita Tosida, Eneng.2011. Pemodelan Sistem Pewarisan Gen Manusia Berdasrkan

Hukum Mendel Dengan ALGORITMA BRANCH AND BOUND. Jurnal


Ekologi . Vol. 11 (1):44-5
Pay, C, Anna. 1987. Dasar – Dasar Genetika. Jakarta : Erlangga
Pay, C. Anna. 1987. Dasar-dasar Genetika, Terjemahan oleh M. Affandi. Jakarta:
Erlangga. (Diakses 28 October 2016).
Lampiran :
Laporan Sementara

Anda mungkin juga menyukai