PENANGANAN Eklamsia
PENANGANAN Eklamsia
2.Tujuan Pasien dengan preeklamsia berat/ eklamsia dapat tertangani dengan cepat dan tepat
3.Kebijakan Pengelolaan preeklamsia berat / Eklamsia harus mengikuti langkah – langkah yang
tertuang dalam STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
13. Petugas cuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir, mengeringkan dengan
handuk kering dan bersih.
14. Petugas memberitahu ibu akan merasakan panas saat megnesium sulfat diberikan.
15. Petugas mengambil 2 g MgSO4 40 % = 5 ml.
16. Petugas memberikan melalui injeksi intravena secara perlahan – lahan selama 5
menit.
17. Petugas mengambil 12 g Mg SO4 40 % = 30 ml dimasukkan ke dalam botol RL.
18. Petugas memberikan tetesan 15/ menit .
19. RUJUK SEGERA dampingi pasien sampai ke tempat rujukan.
20. Apabila kejang berulang SETELAH 5 menit :
Petugas ambil 2 g Magnesium Sulfat 40 % (5ml)
Petugas melalui suntikan intravena secara perlahan – lahan selama 5 menit.
21. Awasi : Kesadaran, Tensi, Nadi, Nafas tiap 30 menit, produksi urin tiap 2 jam, DJJ
tiap 30 menit
22. Bila terjadi henti nafas :
Petugas membebaskan jalan nafas
Petugas memberikan kalsium glukonat 1 gr ( 10 ml dari larutan 10 5 )
melalui suntikan intravena perlahan – lahan sampai terjadi pernafasan
spontan kembali
PEMANTAUAN KERACUNAN MAGNESIUM SULFAT
Perhatian : Diazepam hanya boleh digunakan apabila tidak tersedia magnesium sulfat
1. Petugas cuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir, keringkan dengan
handuk atau pengeringan udara
2. Petugas mengambil 10 mg diazepam
3. Petugas memberikan injeksi intravena secara perlahan – lahan selama 2 menit
4. Petugas membuang spuit ke dalam sampah tajam
5. Petugas cuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir dan keringkan dengan
handuk
6. RUJUK SEGERA, Petugas mendampingi pasien sampai ke tempat rujukan.
Apabila kejang berulang, petugas memberikan suntikan ulang diazepam
6.Diagram Alir
2-2
Rekaman Historis Perubahan
3-3