Anda di halaman 1dari 3

PENANGANAN EKLAMSIA

No. Dokumen : SOP/ / /2018


No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :1-3
PRAKTEK
SRI RAHAYU
MANDIRI BIDAN
1.Pengertian Hipertensi disertai proteinuri dan edema akibat kehamilan setalah 20 minggu atau segera
setelah persalinan / eklamsi : timbulnya kejang pada penderita preeklampsia yang sisusul
dengan koma

2.Tujuan Pasien dengan preeklamsia berat/ eklamsia dapat tertangani dengan cepat dan tepat

3.Kebijakan Pengelolaan preeklamsia berat / Eklamsia harus mengikuti langkah – langkah yang
tertuang dalam STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

4.Referensi Buku Pelayanan Kegawatdaruratan Obstetri Esensial Dasar th 2012

5.Prosedur Langkah – Langkah


PERSIAPAN
1. Petugas menyapa ibu dengan ramah dan sopan.
2. Petugas memberitahukan pada ibu apa yang akan dikerjakan dan diberikan
kesempatan untuk mengajukan pertanyaan. .
3. Petugas memberikan dukungan emosional dan jaminan
4. Petugas mendengarkan apa yang disampaikan oleh ibu pelayanan.
PENGELOLAAN SEGERA.

5. Petugas meminta bantuan pada yang lain.


6. Petugas membaringkan ibu pada sisi kiri untuk mengurangi resiko aspirasi ludah,
muntahan.
7. Petugas memastikan bahwa jalan nafas ibu terbuka:
8. Bila ibu tidak bernafas, segera lakukan tindakan resusitasi.
9. Petugas memberikan Oksigen 4 – 6 liter / menit melalui sengkup atau kanula.
10. Bila kejang :
 Petugas melindungi dari resiko jatuh : ikat tangan dan kaki.
 Isap lndir mulut tenggorokan, sesuai kebutuhan, setelah kejang.
11. Petugas memasang infus intravena dengan menggunakan Ringer Laktat atau
glukosa 5 %.
12. Petugas melakukan pemeriksaan pembekuan darah.
PENGOBATAN ANTI KEJANG (MAGNESIUM SULFAT)

13. Petugas cuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir, mengeringkan dengan
handuk kering dan bersih.
14. Petugas memberitahu ibu akan merasakan panas saat megnesium sulfat diberikan.
15. Petugas mengambil 2 g MgSO4 40 % = 5 ml.
16. Petugas memberikan melalui injeksi intravena secara perlahan – lahan selama 5
menit.
17. Petugas mengambil 12 g Mg SO4 40 % = 30 ml dimasukkan ke dalam botol RL.
18. Petugas memberikan tetesan 15/ menit .
19. RUJUK SEGERA dampingi pasien sampai ke tempat rujukan.
20. Apabila kejang berulang SETELAH 5 menit :
 Petugas ambil 2 g Magnesium Sulfat 40 % (5ml)
 Petugas melalui suntikan intravena secara perlahan – lahan selama 5 menit.
21. Awasi : Kesadaran, Tensi, Nadi, Nafas tiap 30 menit, produksi urin tiap 2 jam, DJJ
tiap 30 menit
22. Bila terjadi henti nafas :
 Petugas membebaskan jalan nafas
 Petugas memberikan kalsium glukonat 1 gr ( 10 ml dari larutan 10 5 )
melalui suntikan intravena perlahan – lahan sampai terjadi pernafasan
spontan kembali
PEMANTAUAN KERACUNAN MAGNESIUM SULFAT

1. Petugas menghitung nafas selama 1 menit setiap jam


2. Petugas memeriksa reflek patela setiap jam
3. Petugas memasang kateter menetap dan lakukan pengukuran urin setiap 4 jam
4. Petugas mencatat pemberian obat dan temuan dalam catatan medik untuk ibu
PENGOBATAN DIAZEPAM UNTUK PENGOBATAN KEJANG

Perhatian : Diazepam hanya boleh digunakan apabila tidak tersedia magnesium sulfat

1. Petugas cuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir, keringkan dengan
handuk atau pengeringan udara
2. Petugas mengambil 10 mg diazepam
3. Petugas memberikan injeksi intravena secara perlahan – lahan selama 2 menit
4. Petugas membuang spuit ke dalam sampah tajam
5. Petugas cuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir dan keringkan dengan
handuk
6. RUJUK SEGERA, Petugas mendampingi pasien sampai ke tempat rujukan.
Apabila kejang berulang, petugas memberikan suntikan ulang diazepam
6.Diagram Alir

7.Unit Terkait KIA/KB

2-2
Rekaman Historis Perubahan

No Yang Dirubah Isi Perubahan Tgl. Mulai Diberlakukan

3-3

Anda mungkin juga menyukai