Anda di halaman 1dari 14

ASUHAN KEPERAWATAN No.

FF :
KELUARGA Nama KK :
dengan Dusun : RT/RW : .... / ....
Desa :
A. PENGKAJIAN
1. Data Keluarga
No Nama JK Hub Umur Pendidikan Agama Pekerjaan
1.
2.
3.
4.
5.
6.

2. Genogram
 
 
 
 
 
3. Tipe Keluarga                        
 
4. Latar Belakang Budaya (Etnis)
 
5. Idcntifikasi Nilai-Nilai Spriritual/Agama
 
6. Status Sosial Ekonomi Keluarga
 
7. Aktivitas Rekreasi atau Waktu Luang

B. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA


1. Tahap Perkembangan keluarga saat ini:
 
2. Tugas keluarga yang belum terpenuhi/terlaksana pada tahap perkembangan:
 
3. Riwayat keluarga Inti
 
4. Riwayat Keluarga sebelumnya

C. DATA LINGKUNGAN
 

D. STRUKTUR KELUARGA
 
E. FUNGSI KELUARGA
a. Fungsi Afektif

 
b. Fungsi Sosialisasi

Fungsi Perawatan Kesehatan

F. KOPING KELUARGA
a. Stresor-stresor (baik jangka pendek mau-pun jangka panjang)
1. Kemampuan Keluarga Berespon terhadap Situasi Stressor
.
 
1. Strategi adaptasi disfungsional
 
  
7. Pemeriksaan fisik (Head to Toe)
Komponen Bp. Sa Ibu. S Anak Si Anak I
Rambut dan kulit
Rambut dan kulit Rambut dan kulit
Rambut dan kulit kepala bersih, warna
kepala bersih, warna kepala bersih, warna
kepala bersih, warna hitam, lurus,
hitam, lurus, sebahu hitam. Rambut
Kepala hitam, lurus, tebal. Rambut pendek
dan tipis. sebahu.
Distribusi menyebar sebahu dan berkilau.
Distribusi menyebar Distribusi menyebar
rata. Distribusi menyebar
rata. rata.
rata.
Isokor, bola mata
Isokor, bola mata Isokor, bola mata Isokor, bola mata
dapat mengikuti
dapat mengikuti arah dapat mengikuti arah dapat mengikuti arah
arah gerakkan
gerakkan tangan gerakkan tangan gerakkan tangan
tangan pemeriksa,
pemeriksa, tidak ada pemeriksa, tidak ada pemeriksa, tidak ada
tidak ada nyeri
nyeri tekan, diameter nyeri tekan, diameter nyeri tekan, diameter
Mata tekan, diameter
pupil + 2 mm, reaksi pupil + 2 mm, reaksi pupil + 2 mm, reaksi
pupil + 2 mm, reaksi
cahaya +/+, cahaya +/+, cahaya +/+,
cahaya +/+,
konjungtiva tidak konjungtiva tidak konjungtiva tidak
konjungtiva tidak
anemis,   kornea anemis,   kornea anemis,   kornea tidak
anemis,   kornea
tidak ikhterik. tidak ikhterik. ikhterik.
tidak ikhterik.
Bentuk simetris,
Bentuk simetris, Bentuk simetris, Bentuk simetris,
warna kulit sama
warna kulit sama warna kulit sama warna kulit sama
dengan kulit
dengan kulit dengan kulit dengan kulit
sekitarnya, tidak
sekitarnya, tidak sekitarnya, tidak sekitarnya, tidak
terdapat lesi atau
terdapat lesi atau terdapat lesi atau terdapat lesi atau
Hidung cairan, mukosa
cairan, mukosa cairan, mukosa cairan, mukosa
hidung lembab,
hidung lembab, hidung lembab, hidung lembab,
terdapat bulu
terdapat bulu hidung, terdapat bulu hidung, terdapat bulu hidung,
hidung, uji
uji pen uji penciuman baik uji penciuman baik
penciuman baik (N
ciuman baik (N I) (N I) (N I)
I)
Daun telinga
Daun telinga simetris Daun telinga simetris Daun telinga simetris
simetris kiri dan
kiri dan kanan,bersih, kiri dan kanan,bersih, kiri dan kanan,bersih,
kanan,bersih, tidak
tidak ada benjolan , tidak ada benjolan , tidak ada benjolan ,
ada benjolan , tidak
tidak bengkak, tidak tidak bengkak, tidak tidak bengkak, tidak
bengkak, tidak ada
Telinga ada nyeri tekan pada ada nyeri tekan pada ada nyeri tekan pada
nyeri tekan pada
masteudeus, tidak masteudeus, tidak masteudeus, tidak ada
masteudeus, tidak
ada serumen. Klien ada serumen. Klien serumen. Klien dapat
ada serumen. Klien
dapat mendengar dapat mendengar mendengar dengan
dapat mendengar
dengan baik dengan baik baik
dengan baik
Bibir simetris, Bibir simetris, Bibir simetris,
Bibir simetris,
mukosa lembab, mukosa lembab, mukosa lembab, lidah
mukosa lembab,
lidah simetris, dapat lidah simetris, dapat simetris, dapat
lidah simetris, dapat
bergerak ke kiri dan bergerak ke kiri dan bergerak ke kiri dan
bergerak ke kiri dan
kekanan (N XII), kekanan (N XII), kekanan (N XII),
kekanan (N XII),
Mulut tidak pucat, lidah tidak pucat, lidah tidak pucat, lidah
tidak pucat, lidah
dapat merasakan dapat merasakan dapat merasakan
dapat merasakan
asam, asin, dan asam, asin, dan asam, asin, dan manis
asam, asin, dan
manis dengan baik. manis dengan baik., dengan baik. karang
manis dengan baik.
Gigi putih, karang karang gigi (+). gigi (-), gigi bolong
karang gigi (-).
gigi (+). 1.
Leher dan Tidak ada kesulitan Tidak ada kesulitan Tidak ada kesulitan Tidak ada kesulitan
Tenggorokan menelan, pembesaran menelan, pembesaran menelan, menelan, pembesaran
kelenjar getah bening kelenjar getah bening pembesaran kelenjar kelenjar getah bening
getah bening
(-) distensi vena (-) distensi vena (-) distensi vena
(-) distensi vena
jugularis(-), tidak ada jugularis(-), tidak ada jugularis(-), tidak ada
jugularis(-), tidak
tanda radang. tanda radang tanda radang
ada tanda radang
Simetris,
bronkovesikuler,
Simetris, Simetris, Simetris,
namun pada saat
Dada bronkovesikuler, RR: bronkovesikuler, RR: bronkovesikuler, RR:
batuk suara nafas
20X/ menit. 18 X/ menit. 24 X/ menit.
terdapat ronchi
RR: 22 X/ menit.
Tidak ada nyeri Tidak ada nyeri Tidak ada nyeri
ada nyeri tekan,
Abdomen tekan, tidak ada tekan, tidak ada tekan, tidak ada
saat maag kambuh
keluhan keluhan keluhan
Gerakan tak terbatas, Gerakan tak terbatas, Gerakan tak Gerakan tak terbatas,
mampu fleksi/ mampu fleksi/ terbatas, mampu mampu fleksi/
ekstensi tanpa rasa ekstensi tanpa rasa fleksi/ ekstensi ekstensi tanpa rasa
nyeri tidak ada nyeri tidak ada tanpa rasa nyeri nyeri tidak ada
benjol benjolan, bengkak tidak ada benjolan, benjolan, bengkak (-),
an, bengkak (-), (-), kemerahan (-), bengkak (-), kemerahan (-),
Ekstremitas kemerahan (-), kekuatan otot normal kemerahan (-), kekuatan otot normal
kekuatan otot normal mampu menahan kekuatan otot mampu menahan
mampu menahan tahan an, refleks (+) normal mampu tahan an, refleks (+)
tahan 55555 55555 menahan tahan an, 55555 55555
an, refleks (+) 55555 55555 refleks (+) 55555 55555
55555 55555 55555 55555
55555 55555 55555 55555
Turgor baik, tanda Turgor baik, tanda
Turgor baik, tanda Turgor baik, tanda
radang (-), sawo radang (-), kuning
Kulit radang (-), kuning radang (-), kuning
matang, tekstur langsat, tekstur
langsat, tekstur halus langsat, tekstur halus
sedikit kasar. halus
Tidak ada yang Tidak ada yang Tidak ada yang
Sedikit panjang,
panjang, terawat panjang, terawat panjang,
Kuku sianosis (-), tanda
bersih,sianosis(-), bersih,sianosis(-), bersih,sianosis(-),
radang (-), terawat.
tanda radang (-) tanda radang (-) tanda radang (-).
Suhu tubuh 36.6 o C 36,8 oC 36.5 o C 36.6 o C
BB 62 Kg 47 Kg 23 kg 14,5 kg
TB 165 cm 160 cm 133 cm 87 cm
TD 130/90 mmHg 110/80 mmHg 110/70 mmHg
 
8. Harapan Keluarga terhadap Asuhan Keperawatan Keluarga
Keluarga berharap perawat dapat membantu penyelesaian masalah kesehatan yang ada didalam keluarganya
terutama untuk anaknya yang menderita flek paru dan keluarganya agar lebih menjaga kesehatan.
 
9. Fungsi Perawatan Kesehatan ( Pengkajian Tahap II)
Masalah Kesehatan Keluarga pertama
Ny. S mengatakan, masalah kesehatan yang saat ini dialami oleh keluarganya adalah An.Si yang menderita flek
paru berusia 11 thn. Sebelumnya An.Si pernah mengalami pengobatan namun pngobatannya tidak tuntas klien
hanya menjalani pengobatan ± 2 bulan, keluarga mengaku tidak memiliki biaya untuk melakukan kontrol
pemeriksaan kembali. Saat ini An.Si masih sering mengalami batuk namun dengan frekuensi yang jarang. Ny.S
hanya mengatakan, bahwa anaknya terkadang mengalami batuk disertai dahak dan terkadang sesak .Ny.Si tidak
mengetahui penyebab dari penyakit flek paru yang diderita anaknya.Ny.Si mengatakan, akibat dari batuk –batuk
yang di alami anaknya , anak Si jadi terganggu tidurnya tidak nyaman karena batuk yang dialaminya. Ny.S
mengatakan, saat anaknya mengalami batuk hanya di berikan obat warung, sebenarnya Ny,S mau membawa
anaknya untuk ke puskesmas namun karena letak puskesmas bungursari yang jauh dari rumahnya dan karena
kesibukannya bekerja Ny.S memutuskan untuk diberikan obat warung saja. Ia juga mengatakan jika kesana harus
menaiki angkot dan untuk mendapatkan angkot harus menunggu lama. Penataan Ruangan dirumah klien masih
terlihat kurang rapih. Ada barang-barang yang diletakkan tidak pada tempatnya. Bangunan rumah yang semi
permanen dan belum semua bagian lantai di plester. Ventilasi udara yang kurang baik terlihat dari kaca yang paten
dan tidak bisa dibuka, ada debu-debu yang menumpuk di sekitaran sudut rumah. Ny. H mengatakan hanya bisa
membawa anaknya ke puskesmas pembantu atau ke bidan karena puskesmas kecamatan letaknya jauh. Dan
kendalanya adalah di puskesmas pembantu tidak lengkap untuk pemeriksaannya.
 
Masalah Kesehatan Keluarga kedua
Ny.S mengatakan, dirinya memiliki maag akut sejak 2 tahun yang lalu, Ny.S mengatakan nyeri pada ulu hati saat
maagnya kambuh, Ny,S megatakan maagnya kambuh bila ia telat makan dan jika makan tidak teratur, akibatnya
Ny,S harus menunda dahulu pekerjaannya ketika maagnya kambuh.Saat maagnya kambuh Ny,S menyegerakan
untuk makan dan beristirahat. Penataan ruangan dirumah klien masih terlihat kurang rapih. Ada barang-barang
yang diletakkan tidak pada tempatnya. Bangunan rumah yang semi permanen dan belum semua bagian lantai di
plester. Ventilasi udara yang kurang baik terlihat dari kaca yang paten dan tidak bisa dibuka, ada debu-debu yang
menumpuk di sekitaran sudut rumah. Ny.S hanya mengkonsumsi obat warung untuk meredakan nyeri saat
maagnya kambuh.
 
Masalah Kesehatan Keluarga Ketiga
Masalah kesehatan ketiga yang ada pada keluarga adalah masalah ISPA pada An.I karena ketidakmampuan
keluarga dalam merawat anggota keluarga. Ketika ditanya penyebab, tanda atau gejala, dan cara perawatan, Ny.S
mengatakan mengetahui tetapi tidak terlalu luas yang diketahuinya. Ny. S mengatakan sejak 2 minggu yang lalu
An. I mengalami batuk pilek namun saat pengkajian An.I sudah sembuh. Ny. S mengatakan An. I sering
mengalami batuk pilek dan Ny.S mengangap batuk pilek merupakan hal yang biasa. Ny.S mengobati anaknya
terlebih dahulu dengan obat yang dibeli di warung dan jika tidak sembuh Ny.S membawa anaknya ke bidan.
Sekitaran lingkungan rumah Ny.S tampak kotor dan ada sampah, Penataan ruangan dirumah klien masih terlihat
kurang rapih. Ada barang-barang yang diletakkan tidak pada tempatnya. Bangunan rumah yang semi permanen dan
belum semua bagian lantai di plester. Ventilasi udara yang kurang baik terlihat dari kaca yang paten dan tidak bisa
dibuka, ada debu-debu yang menumpuk di sekitaran sudut rumah
 
 
 
 
 
 
 
B. ANALISA DATA
No Data Fokus Masalah
Data Subyektif:
 Keluarga mengatakan An.Si masih sering
mengalami batuk disertai dahak dan sesak.
 Keluarga mengatakan An.Si Pernah
mengikuti pengobatan di puskesmas namun
tidak dilanjutkan.
 Keluarga mengatakan hanya memberi obat
warung saat An.Si sakit dan jika tidak
tertangani di bawa ke Pustu atau bidan Bersihan jalan nafas tidak efektif pada An.Si di
desa. keluarga Tn.Sa
 Anak Si mengatakan sulit tidur jika
batuknya kambuh.
Data Obyektif:
 An.Si tampak batuk
 TD.110/70 mmHg
 Nadi 80x/mnt
 RR 22x/ mnit
 Suhu 36,7ºC
2 Data Subyektif: Gangguan rasa nyaman nyeri pada Ny. S
 Ny.S mengatakan sudah menderita maag
sejak 2 tahun lalu.
 Ny.S mengatakan sakit kambuh ketika ia
telat makan/ makan tidak teratur.
 Ny.S mengatakan nyeri pada ulu hati saat
maagnya kambuh.
 Ny.S mengatakan hanya mengkonsumsi
obat warung saat maagnya kambuh.
Data Obyektif :
Ttv
TD: 110/80 mmHg
N: 80x/menit
RR: 18x/menit
Suhu : 36,8ºC
BB : 47 kg
Data Subjektif
 Ny.S mengatakan sejak 2 minggu yang lalu
An.I mengalami batuk pilek namun pada
saat pengkajian An.I sudah sembuh.
 Ny.S mengtakan anaknya sering terkena
batuk pilek.
 Ny.S ,mengatakan hanya memberi obat
warung saja pada anaknya.
3.  Ketika ditanya penyebab, tanda atau gejala, Resiko terjadinya ISPA berulang   pada keluarga
dan cara perawatan, Ny.S mengatakan Tn. Sa khususnya An. I
mengetahui tetapi tidak terlalu luas yang
diketahuinya.
Data Objektif
 Ttv
RR 24x/mnit
Nadi 87x/mnt
Suhu 32ºC.
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
MASALAH ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
 
Diagnosa keperawatan keluarga I
Bersihan jalan nafas tidak efektif pada An.Si di keluarga Tn.Sa
No Kriteria Hitungan Skor Pembenaran
Masalah adalah ancaman, dilihat dari
Sifat Masalah : aktual
riwayat An.Si yang masih sering
Skala
mengalami batuk disertai dahak dan
1 Aktual: 3 3/3 X 1   1
sesak. Keluarga belum melakukan
Risiko : 2
perawatan karena belum mendapatkan
Potensial : 1
informasi.
Kemungkinan masalah
Pengetahuan keluarga yang kurang
dapat diubah: Sebagian
tentang penyakit dan cara
Skala
2 ½X2 1 perawatannya. Keluarga hanya
Mudah : 2
memberikan obat warung untuk
Sebagian : 1
mengatasi keluhan anaknya.
Tidak Dapat : 0
Masalah ini sudah cukup lama, dan
Potensial masalah untuk keluarga berkeinginan untuk
dicegah: Cukup memeriksakan dan kontrol ke
Skala puskesmas. Dan juga Ny.S
3/3 X 1 1
Tinggi : 3 berkeinginan untuk dapat mengatasi
Cukup : 2 masalah tersebut secara mandiri
Rendah : 1 dirumah dengan difasilitasi oleh
perawat.
Menonjolnya masalah:
masalah perlu segera
ditangani Ny.S menginginkan agar dapat
Skala 2/2 X 1 1 membantu mengatasi masalah An. Si  
Segera : 2 dengan segera saat keluhannya timbul
Tidak perlu segera 1:
Tidak dirasakan : 0
Jumlah   4
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
MASALAH ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
 
Diagnosa keperawatan keluarga II
   Gangguan rasa nyaman nyeri pada Ny. S dikeluarga Tn.Sa
No Kriteria Hitungan Skor Pembenaran
Sifat Masalah : aktual
Ny. S mengatakan nyeri pada uluhati/
Skala
perutnya saat dirinya terlambat makan
1 Aktual: 3 3/3 X 1   1
dan memakan makanan pedas dan
Risiko : 2
asam.
Potensial : 1
Kemungkinan masalah
dapat diubah: Sebagian Ny.S mengetahui jika dirinya telat
Skala makan mkan maka maagnya akan
2 ½X2 1
Mudah : 2 kambuh namun prilaku Ny.S belum
Sebagian : 1 bisa ia kontrol.
Tidak Dapat : 0
Potensial masalah untuk
dicegah: Cukup
Masalah ini sudah lama,Ny,S
Skala
2/3 X 1 2/3 berkeinginan agar dia bisa mengontrol
Tinggi : 3
pola makannya.
Cukup : 2
Rendah : 1
Menonjolnya masalah:
masalah perlu segera
ditangani Ny.S mengatakan nyeri saat gastritis
Skala 2/2 X 1 1 nya kambuh itu sangat mengganggu  
Segera : 2 ia sangat ingin sekali disembuhkan.
Tidak perlu segera 1:
Tidak dirasakan : 0
Jumlah     3 2/3
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
SKALA PRIORITAS
MASALAH ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
 
 
Diagnosa keperawatan keluarga III
Resiko terjadinya ISPA berulang pada keluarga Tn. Sa khususnya An. I
No Kriteria Hitungan Skor Pembenaran
Sifat Masalah : aktual Masalah bersifat resiko, Ny.S
Skala mengatakan An. I sering mengalami
1 Aktual: 3 2/3 X 1 2/3 batuk pilek, dan keluarga
Risiko : 2 menganggap penyakit tersebut
Potensial : 1 sudah biasa.
Masalah dapat diubah sebagian
Kemungkinan masalah
karena rumah Keluarga Ny.S dekat
dapat diubah: Sebagian
dengan klinik bidan, namun Ny,S
Skala
2 ½X2 1 lebih memilih memberi obat warung
Mudah : 2
terlebih dahulu karena Ny.S
Sebagian : 1
mengatakan tidak pnya waktu untuk
Tidak Dapat : 0
berobat.
Potensial masalah untuk Masalah ini sudah sering terjadi .
dicegah: Cukup keluarga perduli dengan kesehatan
Skala dengan memberikan obat secara
2/3 X 1 2/3
Tinggi : 3 mandiri namun keluarga tidak
Cukup : 2 menyegerakan periksa ke fasilitas
Rendah : 1 kesehatan.
Menonjolnya masalah:
tidak perlu segera
ditangani Keluarga mengatakan hanya dengan
Skala 1/2 X 1 1/2 diberi obat warung dan perawatan
Segera : 2 tradisional anaknya dapat sembuh.
Tidak perlu segera 1:
Tidak dirasakan : 0
Jumlah 3
 
Dari skoring di atas diagnosa keperawatan pada keluarga Tn. Sa adalah sebagai berikut:
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif pada An.Si di keluarga Tn.S (Score 4)
2. Gangguan rasa nyaman nyeri pada Ny. S dikeluarga Tn.Sa (Score 3 2/3)
3. Resiko terjadinya ISPA berulang pada keluarga Tn. Sa khususnya An. I (Score 3)
 
 
 
 
III. INTERVENSI KEPERAWATAN KELUARGA
Diagnosa
No Tujuan Evaluasi
Keperawatan
Umum Khusus Kriteria Standard
1 Bersihan Jalan Setelah di lakukan 1. Setelah dilakukan
Nafas tidak efektif kunjungan rumah pertemuan 1 x 45 Respon verbal TB Paru adalah suatu penyak
pada An.Si selama 5 x 45 menit diharapkan: dari keluarga yang menular yang dapat
dikeluarga Tn. Sa menit keluarga terkait pengertian, menyerang siapa saja yang
mampu merawat 1. Keluarga dapat penyebab, tanda disebabkan oleh bakteri
anak dengan TB mengenal tentang dan gejala TB mycobacterium tuberculosis,
Paru TB Paru : Paru tanda dan gejalanya adalah
2. Menjelaskan batuk-batuk terus menerus
pengertian TBC selama kurang lebih 3 mingg
Paru dengan dan berdahak, sesak nafas,
bahasa yang keluar keringat dingin pada
sederhana malam hari, dan berat badan
menurun.
1. Menyebutkan
penyebab TBC
Paru

1. Menyebutkan
tanda dan gejala
TBC Paru

Respon verbal
dan sikap dari
1. Setelah dilakukan keluarga tentang Akibat dari TB Paru adalah
pertemuan 1 x45 akibat TB Paru tuberkulosis meningen,
menit diharapkan: dan keputusan pnemonia tuberkulosis, dan
keluarga untuk kematian, dan jika penderita
1. Setelah dilakukan mengatasi TB tidak teratur minum obat
pertemuan 1×45 menit Paru. penyakit akan menjadi lebih
keluarga mampu berat penyakitnya, penyakit
mengambil keputusan menjadi makin sulit diobati,
yang tepat untuk dan perlu waktu lebih lama
mengatasi maslaah TB untuk dapat sembuh.
Paru dengan cara
menyebutkan akibat dari
TB Paru serta akibat dari
tidak teratur minum obat
dan memutuskan untuk
merawat An. Si dengan
TB Paru.

Respon verbal,
1. Setelah dilakukan sikap,dan
pertemuan 1 x 45 psikomotor Cara perawatan penyakit TB
menit keluarga keluarga tentang Paru adalah minum obat seca
mampu cara perawatan teratur, makan makanan yang
melakukan TB Paru & bergizi, istirahat cukup,
perawatan pada pencegahan menjaga kebersihan
anggota keluarga penularan TB lingkungan. Cara pencegahan
yang menderita Paru penularan TB Paru dengan
penyakit TB Paru memisahkan perlengkapan
dengan cara makan anggota keluarga
menjelaskan cara dengan pasien, menutup mul
perawatan dan saat bersin dan batuk, serta
pencegahan membuang dahak pada
penularan TB tempatnya. Proses batuk
Paru, efektif: tarik nafas dalam
mendemonstrasika melalui hidung dan hembusk
n cara batuk seperti meniup balon sebanya
efektif dan 3x dan waktu yang ketiga
pembuangan batukkan lalu buang dahak k
dahak pada pasien tempat yang berisi
TB Paru. lysol/desinfektan lalu tutup.

Respon verbal,
sikap dan
psikomotor
keluarga tentang
1. Setelah dilakukan lingkungan yang
pertemuan 1×45 dapat mendukung Cara memodifikasi lingkunga
menit keluarga penyembuhan yang dapat mendukung
mampu
memodifikasi
lingkungan untuk
mencegah
terjadinya penyembuhan penyakit TB
penularan dengan Paru adalah pencahayaan
cara menyebutkan ruangan yang cukup, ventilas
lingkungan- penyakit TB Paru. rumah yang cukup, jendela
lingkungan yang dibuka agar sinar matahari bi
baik bagi pasien masuk kedalam rumah,
penyakit TB Paru. menjemur kasur, bantal
minimal 1minggu sekali
dijemur, tidak membuang
dahak sembarangan tempat,
tapi gunakan kaleng yang
didalamnya sudah diisi cairan
desinfektan seperti lysol, air
sabun, bayclean, agar kuman
1. Setelah dilakukan TB Paru dapat mati.
pertemuan
1x45menit Respon verbal,
keluarga mampu sikap, dan
memanfaatkan psikomotor
fasilitas kesehatan keluarga tentang Manfaatkan kunjungan ke
yang tersedia manfaat pelayanan kesehatan adalah
dengan cara pelayanan untuk memperoleh informasi
menyebutkan kesehatan dan dan pengobatan, jenis
manfaat penggunaan pelayanan kesehatan:
kunjungan ke pelayanan Puskesmas, bidan praktek,
pelayanan kesehatan. klinik swasta, posyandu,
kesehatan, keluarga berkunjung ke
menyebutkan pelayanan kesehatan
jenis-jenis (Puskesmas).
pelayanan
kesehatan yang
tersedia dam
memanfaatkan
fasilitas kesehatan.
IV. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN KELUARGA
 
Tanggal No DX/
Implementasi Evaluasi (SOAP)
Dan Jam TUK
9 Mei 2014 Bersihan Jalan Nafas tidak efektif TUK 1 : Subjektif:
Pukul 10.00 pada An.Si dikeluarga Tn. Sa 1. Mendiskusikan dengan keluarga –          Keluarga dapat m
Dx.1 tentang; kembali pengertian TB P
 Pengertian TB Paru penyakit yang menular, m
 Penyebab TB Paru paru.
 Tanda dan gejala TB Paru
–          Keluarga dapat m
2. Memberi pendidikan kesehatan kembali Penyebab TB P
pada keluarga tentang Pengertian bakteri microbacterium t
TB Paru, Penyebab TB Paru, Tanda
dan gejala TB Paru. –          Keluarga dapat m
kembali tanda dan gejala
3. Memberi kesempatan pada keluarga yaitu : batuk-batuk terus
untuk mengiden-tifikasi Pengertian selama kurang lebih 3 m
TB Paru, Penyebab TB Paru, Tanda berdahak, sesak nafas, k
dan gejala TB Paru. dingin pada malam hari,
badan menurun.
4. Memberikan reinforcement positif
seperti pujian atas kemampuan Objektif:
keluarga mengidentifikasi –          Keluarga tampak
Pengertian TB Paru, Penyebab TB memperhatikan dengan s
Paru, Tanda dan gejala TB Paru. penkes dan diskusi berla
–          Terjadi kontak m
5. Mengevaluasi pengetahuan berinteraksi dengan pera
keluarga dan memberikan –          Keluarga tampak
kesempatan pada keluarga untuk menganggukkan kepala
membandingkan pengetahuan yang mengerti penjelasan yan
dimiliki keluarga dengan standar. berikan
–          Keluarga terseny
saat diberikan pujian ole

Analisa:
Masalah teratasi dimana
memahami tentang peng
Paru, penyebab TB Paru
gejala TB Paru.

Perencanaan:
Lanjutkan TUK 2

Subjektif:

–          Keluarga dapat m


kembali Akibat dari TB
pnemonia tuberkulosis, d
9 Mei 2014 TUK.2 dan jika penderita tidak t
Pukul 16.00 1. Menjelaskan dan berdiskusi pada obat penyakit akan menj
Dx.1 keluarga mengenai akibat dari penyakit TB berat penyakitnya, penya
Paru makin sulit diobati, dan
2. Menanyakan kembali pada keluarga lebih lama untuk dapat s
akibat TB Paru
3. Motivasi keliuarga untuk mengambil –          Keluarga memutu
keputusan dalam mengatasi TB Paru. mengatasi dan merawat
4. Memberikan reinforcement positif atas menderita TB Paru
keputusan yang diambil keluarga dalam Objektif
mengatasi TB Paru. –          Tampak keluarga
memperhatikan dengan s
diskusi berlangsung
–          Terjadi kontak m
berinteraksi dengan pera
–          Tampak keluarga
menganggukkan kepala
mengerti penjelasan yan
berikan
–          Keluarga terseny
saat diberikan pujian ole
–          Keluarga telah m
keputusan untuk merawa

Analisa

Masalah teratasi dimana


memahami tentang akiba
jika tidak segera di tanga
bahaya dari putus obat, d
sudah mampu mengamb

Perencanaan:
Lanjutkan TUK 3

Subyektif
 Keluarga mampu
kembali cara mer
dengan cara minu
secara teratur, ma
yang bergizi, istir
menjaga kebersih
lingkungan.
 Keluarga mampu
kembali bagaima
TUK 3: penularan TB Pa
1.Menjelaskan cara perawatan, pencegahan dengan cara deng
10 Mei 2014 penyakit TB Paru memisahkan perl
Pukul 11.00 2.Mengajarkan klien cara batuk efektif dan makan anggota k
Dx.1 membuang dahak yang benar dengan pasien, m
3.Menanyakan kembali cara perawatan, saat bersin dan b
pencegahan penyakit TB Paru membuang dahak
4.Menganjurkan kelien mempraktekkan tempatnya.
kembali cara batuk efektif dan membuang
dahak ke tempatnya. Objektif:
5.Memberikan reinforcement positif atas  Keluarga dan klie
hasil yang dicapai. mempraktikkan k
nafas dalam untu
mengeluarkan da
cara tarik nafas d
hidung dan hemb
meniup balon seb
waktu yang ketig
 Keluarga tampak
memperhatikan d
seksama saat disk
berlangsung
 Terjadi kontak m
berinteraksi deng
 Keluarga tampak
menganggukkan
mengerti penjelas
perawat berikan
 Keluarga terseny
saat diberikan pu
perawat
Analisa
Masalah teratasi

Perenanaan
Lanjutkan TUK 4

Subjektif
–     Keluarga dapat men
tentang modifikasi lingk
dapat mendukung untuk
penyembuhan TB Paru k
dengan cara pencahayaa
yang cukup, ventilasi rum
TUK 4: cukup, jendela dibuka ag
1.Mendiskusikan dengan keluarga tentang matahari bisa masuk ked
modifikasi lingkungan yang tepat untuk menjemur kasur, bantal m
mendukung penyembuhan TB Paru 1minggu sekali dijemur,
11 Mei 2014 membuang dahak semba
Pukul 11.00 2. Mendorong keluarga untuk tempat, tapi gunakan kal
Dx.1 mengidentifikasi lingkungan yang didalamnya sudah diisi c
tepat untuk mencegah TBC Paru desinfektan.

3.Memotivasi keluarga untuk Objektif:


mengungkapkan kembali terhadap bahasan –          Keluarga tampak
yang telah didiskusikan dalam memikirkan cara
keluarga lakukan dalam
4.Memberi reinforcement terhadap lingkungan untuk mence
kemampuan keluarga mengungkapkan Paru.
kembali apa yang telah didiskusikan
Analisa:
5.Memberi kesempatan keluarga bertanya Masalah teratasi dengan
tentang hal yang belum jelas sebagai fasilitator

Perencanaan:
Mempertahankan dan m
kemampuan keluarga un
memodifikasi lingkunga
Lanjtkan ke TUK 5

Subjektif:
–          Keluarga dapat m
fasilitas kesehatan yang
digunakan oleh keluarga
mencegah TB Paru, yaitu
sakit, Puskesmas, prakte

TUK 5: –          Keluarga dapat m


6. Mendiskusikan dengan keluarga manfaat fasilitas kesehat
tentang fasilitas kesehatan yang memberikan informasi k
tersedia memberikan pengobatan
7. Mendiskusikan dengan keluarga pelayanan konseling, me
12 Mei 2014 untuk menyebutkan manfaat meningkatakan kesehata
Pukul 11.00 fasilitas kesehatan –          keluarga mengata
Dx.1 8. Mendorong keluarga untuk membawa An. Si yang m
memanfaatkan fasilitas kesehatan Paru ke fasilitas kesehata
untuk mengatasi TBC Paru
9. Memberi reinforcement seperti Objektif:
pujian terhadap kemampuan –          Keluarga tampak
keluarga menyebutkan kembali bertanya tentang manfaa
manfaat fasilitas kesehatan kesehatan
10. Memberi kesempatan keluarga
bertanya tentang hal yang belum –          Keluarga mau me
jelas anggota keluarganya yan
fasilitas kesehatan.
–          Keluarga tampak
memperhatikan dengan s
diskusi berlangsung

–          Terjadi kontak m


berinteraksi dengan pera

–          Keluarga tampak


menganggukkan kepala
mengerti penjelasan yan
berikan

–          Keluarga terseny


saat diberikan pujian ole

Analisa:
Masalah teratasi dengan
sebagai fasilitator dan ke
untukmemeriksakan ang
keluarganya ke fasilitas

Planning:
Mempertahankan dan m
kemampuan keluarga un
menggunakan fasilitas k
melakukan kintrol untuk
TB Paru.
 
 
 
BAB V
PENUTUP
 
Setelah penulis memberikan asuhan keperawatan keluarga Tn.Sa khususnya kepada An.Si denganTB Paru, maka
penulis menarik kesimpulan dan mengajukan beberapa saran sebagai bahan pertimbangan yang diharapkan dapat
berguna dalam memberikan asuhan keperawatan pada klien dengan TB Paru.
 
1. KESIMPULAN
Dalam melaksanakan asuhan keperawatan keluarga pada An.Si denganTB Paru, penulis melaksanakan secara
bertahap mulai dari npengkajian, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Dengan menggunakan pendekatan
secara komprehensif yang mencakup bio, psiko, sosial dan spiritual.
 
Tuberculosis adalah penyakit yang disebabkan Mycobacterium tuberculosis yang hampir seluruh organ tubuh dapat
terserang olehnya, tapi yang paling banyak adalah paru-paru (IPD, FK, UI, 2005).
 
Adapun tanda dan gejala dari TB Paru adalah Demam, Batuk disertai dahak / darah, Sesak Nafas, Nyeri dada,
Malaise meliputi anoreksia, nafsu makan menurun, sakit kepala, nyeri otot, keringat malam.
Prinsip penatalaksanaan keperawatan klien dengan TB Paru adalah dengan medikasi tentunya ke fasilitas
kesehatan, Memberikan pendidikan kesehatan mengenai penyakit TB Paru , pentingnya minum obat, pengawas
obat (PMO). Penanganan segera penyakit yang dapat dilakukan secara mandiri di rumah yaitu dengan teknik nafas
dalam untuk mengeluarkan dahak, meminum air hangat hingga memberikan fisioterapi dada.
 
Pada kasus ini An. Si pernah mengalami putus obat, dan saat ini An.Si tengah melakukan pengobatan kembali oelh
karena itu diperlukan perhatian khusus untuk kepatuhan minum obat agar tidak terjadi lagi putus obat dan perlunya
PMO. Setelah dilakukan asuhan keluarga mau untuk melakukan perawatan kepada An.Si secara baik dan tuntas
dengan harapan anaknya dapat sembuh total. Keluarga menyatakan keseriusannya untuk menjalani pengobatan.
1. SARAN
Setelah penulis memberikan asuhan Keperawatan Keluarga dengan TB Paru pada An.Si dikeluarga Tn.Sa, penulis
memberikan saran sebagai berikut:
1. Diharapkan agar perawat dapat meningkatkan pengetahuan serta keterampilan khususnya dalam pemberian
asuhan keperawatan keluarga dengan TB Paru pada An.Si dikeluarga Tn.Sa demi meningkatkan mutu
keperawatan.
2. Peningkatan support sistem dan perlihatan keluarga dalam pemberian asuhan keperawatan sangat penting
untuk meningkatkan motivasi keluarga dalam perawatan anak dan keluarganya.
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
DAFTAR PUSTAKA
 
 
Bailon dan Malagya.2002. Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Jakarta EGC.
 
Friedman, Marilyn M. 1998. Family Nursing Teoryand Practice. Edisi III. Penerjemah Ina Debora R. L. Penerbit
Buku Kedokteran EGC : Jakarta
 
Griffith, H. Winter. 1994. Complete Guide to Symtomps, Illnessand surgery. Cetakan I. Penterjemah : Peter
Anugrah. Penerbit Arcan : Jakarta.
 
Great Anoa. 2012. Asuhan Keperawatan TBC Paru pada Anak.Jakarta.EGC.
 
Intan,S. 2008. Asuhan Keperawatan TB Paru. Jakarta. Pustaka Medika.
 
Kelvi,N. 2009. Penyakit Pada Saluran Pernafasan. Jakarta. Salemba Medika.
 
Padila. (2012). Buku Ajar Keperawatan Keluarga. Jogjakarta : Nuha Medika.
 
Suprajitno. 2006. Asuhan Keperawatan Keluarga. Jakarta :EGC.
 
Wahab, Samik. 2008. Pedoman Keperawatan Keluarga. Jakarta : EGC.
 
 
 
 
About these ads
Share this:
 Twitter
 Facebook

Anda mungkin juga menyukai