Kelompok 2 Interaksi Obat
Kelompok 2 Interaksi Obat
OLEH :
KELOMPOK 2
QOFIFAH (G70118013)
DEVIANI WIDNESARI (G70118055)
ANNISA PRATIWI LAMONDJONG (G70118139)
JURUSAN FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2020
INTERAKSI PADA OBAT ANTIMIKROBA
Ada tiga jenis interaksi obat, yaitu interaksi farmasetis, farmakokinetik dan farmakodinamik.
1. Interaksi farmasetis
Adalah interaksi fisiko-kimia yang terjadi pada saat obat diformulasikan/disiapkan
sebelum obat di gunakan oleh penderita. Misalnya interaksi antara obat dan larutan infus
IV yang dicampur bersamaan dapat menyebabkan pecahnya emulsi atau terjadi
pengendapan. Contohnya antara lain : dua obat yang dicampur pada larutan yang sama
dapat terjadi reaksi kimia atau terjadi pengendapan salah satu senyawa, atau terjadi
pengkristalan salah satu senyawa dll.
Bentuk-Bentuk interaksi:
a.Interaksi secara fisik
Misalnya :
-Terjadi perubahan kelarutan
- Terjadinya turun titik beku
b.Interaksi secara khemis
Misalnya :
Terjadinya reaksi satu dengan yang lain atau terhidrolisisnya suatu obat selama dalam
proses pembuatan ataupun selama dalam penyimpanan.
Contoh Interaksi Farmasetik
Interaksi farmasetik yang penting adalah interaksi antar obat dan interaksi antara
obat suntik dengan cairan infus
Obat A Obat B Interaksi
Gentamisin Karbenisilin Inaktivasi gentamisin
a. Interaksi langsung
Rifampisin akan
diserap oleh bentonit
Rifampisin Bentonit
sehingga absorbsi
berkurang.
2. Metabolisme
3. Ekskresi
3. Interaksi farmakodinamik
Merupakan interaksi ditempat kerja obat. Jenis ini banyak sekalai dan dapat terjadi dengan
banyak obat. Dua atau lebih obat dapat berinteraksi ditempat sama atau ditempat yang
berlainan.
Pada interaksi farmakodinamika precipitant drug mempengaruhi efek dari object drug pada
tempat aksi, baik secara langsung maupun tak langsung.
a. Agregasi platelet
Beberapa obat dapat menurunkan daya agregasi dari platelet, misalnya salisilat, dipiridamol,
asam mefenamat, fenilbutazon, dan obat-obat NSAID.
b. Ulcerasi GI
Jika sebuah obat menyebabkan ulcerasi GI, maka akan menyebabkan kemungkinan terjadi
pendarahan pada penderita karena pemberian antikoagulan, misalnya aspirin, fenilbutazon,
indometasin, dan NSAID lain.
c. Fibrinolisis
Obat-obat fibrinolitik misalnya biguanid mungkin meningkatkan efek walfarin.