Anda di halaman 1dari 2

Nama: Nia Sulistiawati

NIM: 200204006

ARGUMEN PENULIS DALAM JURNAL

1. Sulaiman Saat (AGAMA SEBAGAI INSTITUSI (LEMBAGA) SOSIAL (Kajian


Sosiologi Agama)
 Agama merupakan sebuah fakta sosial yang tidak bisa dilepaskan dari kehidupan
masyarakat, dan pada tingkatan budaya apapun. Agama akan selalu tetap eksis di
dalam Masyakarat, karena agama itu fungsional.
 Agama merupakan sebuah isntitusi sosial, karena keberadaannnya di dalam
masyarakat, agama merupakan sesuatu yang diketahui, dipahami atau dimengerti,
ditaat, dan dihargai oleh masyarakat.
 Terjadinya konflik atau gesekan yang dimbulkan oleh agama, sebenarnya bukan
karena agama itu sendiri, melainkan dari fanatisme penganutnya yang berlebihan,
atau terjadinya perubahan ekstrim di dalam masyarakat di karena kan oleh
penganutnya.
2. Akbar Syamsuddin (KONFLIK SOSIAL DALAM PERSPEKTIF SOSIOLOGI
AGAMA)
 Manusia dalam hidup bermasyarakat, selalu ada gesekan yang terjadi dan
menimbulkan konflik sosial. Konflik sosial dapat disebabkan karena faktor agama
karena ketidakjelasan hubungan antara agama dan budaya, politisasi agama, klaim
kebenaran, sikap ekslusif, dan fanatisme terhadap agama.
 Untuk mencegah terjadinya konflik, maka ada beberapa cara dan upaya yang
dapat ditempuh yaitu dengan memelihara kondisi damai dalam masyarakat,
mengembangkan sistem penyelesaian perselisihan secara damai, meredam potensi
konflik, dan membangun sistem peringatan dini. Selain itu, sikap inklusif,
pluralis, toleransi, demokrasi menjadi kunci dalam mengatasi konfik sehingga
muncul kerukunan dan kedamaian hidup dalam beragama, berbangsa, bernegara
dan bermasyarakat.
 Salah satu cara untuk mencegah terjadi nya konflik ialah mendengarkan aktif.
Mendengarkan aktif, akan mencegah terjadinya konflik sosial. Oleh karena itu,
ketika mendengarkan seseorang berbicara, maka harus diperhatikan dengan baik,
jangan memotong pembicaraan orang lain, tetap konsentrasi dalam mendengarkan
apa yang akan disampaikan, jangan banyak bertanya, dan jika orang tersebut telah
selesai atau menutup pembicaraannya, maka barulah mulai menyimpulan apa
yang disampaikan dan berikan solusi jika mereka membutuhkannya.
3. Angelina Xiao (KONSEP INTERAKSI SOSIAL DALAM KOMUNIKASI,
TEKNOLOGI, MASYARAKAT)
 Dengan hadirnya teknologi, hal tersebut tidak sepenuhnya dapat mengubah pola
komunikasi orang-orang. Sekalipun di dalam berkenalan, orang-orang yang ingin
berkenalan rata-rata tetap menyukai metode kenalan konvensional, dimana dalam
berkenalan mereka akan bertatap muka secara langsung. Hal itu dirasa lebih
menarik dan menyenangkan, sedangkan melalui aplikasi, dirasa tidak benar-
benar merasa nyaman, karena saat awal berkenalan tidak dilakukan dengan
bertemu.
 Kehadiran teknologi memang membantu, hanya saja tidak selalu bisa
menggunakan teknologi saja seperti aplikasi chatting saat ingin bicara.
Penggunaan teknologi ini masih harus melihat situasi dan kondisi di saat jam
tersebut, dikarenakan terkadang ada hal atau situasi yang tidak memungkinkan
untuk melakukan interaksi menggunakan aplikasi, melainkan harus berbicara
secara langsung atau biasa do sebut in direct.
 Intinya bahwa hadirnya teknologi tidak sepenuhnya mengubah pola interaksi
manusia. Manusia yang berinteraksi masih tetap mempertimbangkan untuk
melakukan komunikasi secara langsung.

Anda mungkin juga menyukai