Turunan di Ruang Berdimensi-𝒏𝒏

12.8 Maksimum dan Minimum

MA1201 – Matematika IIA

Ade Candra Bayu, M.Si. FMIPA

FMIPA
12.8 Maksimum dan Minimum
 Maksimum dan Minimum
Perhatikan grafik permukaan 𝑧𝑧 = 𝑓𝑓 𝑥𝑥, 𝑦𝑦 .

Definisi
Misalkan fungsi 𝑓𝑓 𝑥𝑥, 𝑦𝑦 terdefinisi dalam
domain 𝐷𝐷𝑓𝑓 dan 𝑃𝑃0 𝑥𝑥0 , 𝑦𝑦0 merupakan
sebuah titik dalam 𝐷𝐷𝑓𝑓 .
Fungsi 𝑓𝑓 dikatakan mencapai maksimum
di 𝑃𝑃0 jika 𝑓𝑓 𝑃𝑃0 ≥ 𝑓𝑓 𝑃𝑃 , ∀ 𝑃𝑃 ∈ 𝐷𝐷𝑓𝑓 .
𝑓𝑓 𝑃𝑃0 merupakan nilai maksimum.
Definisi
Fungsi 𝑓𝑓 dikatakan mencapai minimum di
𝑃𝑃0 jika 𝑓𝑓 𝑃𝑃0 ≤ 𝑓𝑓 𝑃𝑃 , ∀ 𝑃𝑃 ∈ 𝐷𝐷𝑓𝑓 .
𝑓𝑓 𝑃𝑃0 merupakan nilai minimum.
Definisi
Fungsi 𝑓𝑓 dikatakan mencapai maksimum
lokal di 𝑃𝑃0 jika 𝑓𝑓 𝑃𝑃0 ≥ 𝑓𝑓 𝑃𝑃 untuk
semua titik 𝑃𝑃 disekitar 𝑃𝑃0 .
𝑓𝑓 𝑃𝑃0 merupakan nilai maksimum lokal.
Definisi
Fungsi 𝑓𝑓 dikatakan mencapai minimum
lokal di 𝑃𝑃0 jika 𝑓𝑓 𝑃𝑃0 ≤ 𝑓𝑓 𝑃𝑃 untuk
semua titik 𝑃𝑃 disekitar 𝑃𝑃0 .
𝑓𝑓 𝑃𝑃0 merupakan nilai minimum lokal.
Selanjutnya, titik maksimum (lokal) dan
titik minimum (lokal) disebut titik
ekstrim.
Nilai maksimum dan minimum disebut
nilai ekstrim.
 Eksistensi Maksimum dan Minimum
Titik/nilai ekstrim tidak selalu ada.
Teorema: Eksistensi Maksimum-Minimum
Jika fungsi 𝑓𝑓 𝑥𝑥, 𝑦𝑦 kontinu pada daerah definisi yang berupa himpunan tertutup dan
terbatas, maka fungsi 𝑓𝑓 mencapai maksimum dan minimum.

Teorema: Titik Kritis

Misalkan fungsi 𝑓𝑓 𝑥𝑥, 𝑦𝑦 terdefinisi pada himpunan 𝐷𝐷𝑓𝑓 yang memuat 𝑃𝑃0 𝑥𝑥0 , 𝑦𝑦0 .
Jika 𝑓𝑓 𝑃𝑃0 adalah nilai ekstrim, maka 𝑃𝑃0 haruslah sebuah titik kritis, yaitu salah satu
dari tiga kemungkinan berikut:
• Titik batas dari 𝐷𝐷𝑓𝑓
• Titik stasioner dari 𝑓𝑓
• Titik singular dari 𝑓𝑓
Titik Kritis
Misalkan fungsi 𝑓𝑓 𝑥𝑥, 𝑦𝑦 terdefinisi pada huimpunan 𝐷𝐷𝑓𝑓 . Titik kritis adalah semua titik
yang memenuhi salah satu dari tiga ketentuan berikut:
• Titik batas dari 𝐷𝐷𝑓𝑓
• Titik stasioner dari 𝑓𝑓, yaitu titik yang memenuhi persamaan ∇𝑓𝑓 𝑥𝑥, 𝑦𝑦 = 0, 0 .
𝑓𝑓𝑥𝑥 𝑥𝑥, 𝑦𝑦 = 0, 𝑓𝑓𝑦𝑦 𝑥𝑥, 𝑦𝑦 = 0
Pada titik stasioner, bidang singgung merupakan bidang datar yang sejajar bidang-𝑥𝑥𝑥𝑥.
• Titik singular dari 𝑓𝑓, yaitu titik dimana ∇𝑓𝑓 𝑥𝑥, 𝑦𝑦 tidak terdefinisi.
Pada titik singular, permukaan kurva 𝑓𝑓 𝑥𝑥, 𝑦𝑦 membentuk sudut tajam atau terputus
(tidak kontinu).
 Contoh 1
𝑦𝑦 2
Tentukan nilai maksimum atau minimum lokal dari fungsi 𝑓𝑓 𝑥𝑥, 𝑦𝑦 = 𝑥𝑥 − 2𝑥𝑥 2
+ 4.
Penyelesaian:
𝑦𝑦 2
Fungsi 𝑓𝑓 𝑥𝑥, 𝑦𝑦 = 𝑥𝑥 2 − 2𝑥𝑥 + 4 terdefinisi pada seluruh 𝑥𝑥, 𝑦𝑦 ∈ ℝ2 .
Sehingga titik kritis yang mungkin hanya berupa titik stasioner.
∇𝑓𝑓 𝑥𝑥, 𝑦𝑦 = 0, 0
1
2𝑥𝑥 − 2, 𝑦𝑦 = 0, 0
2
1
2𝑥𝑥 − 2 = 0, 𝑦𝑦 = 0
2
Titik stasioner: 1, 0
 2 02
Nilai fungsi di titik stasioner: 𝑓𝑓 1, 0 = 1 − 2 1 + = −1
4
Bagaimana menentukan bahwa 𝑓𝑓 1, 0 = −1 merupakan nilai maksimum atau
minimum lokal?
Perhatikan bahwa
2
𝑦𝑦
𝑓𝑓 𝑥𝑥, 𝑦𝑦 = 𝑥𝑥 2 − 2𝑥𝑥 +
4
𝑦𝑦 2
= 𝑥𝑥 − 1 2 − 1 +
4
≥ −1
Sehingga 𝑓𝑓 1, 0 = −1 merupakan nilai minimum lokal.
 Uji Turunan Parsial Kedua
Setelah memperoleh titik kritis, untuk menentukan manakah titik kritis yang
merupakan titik ekstrim (maksimum/minimum) atau bukan titik ekstrim diperlukan
pengujian lebih lanjut.
Salah satu uji yang dapat digunakan adalah uji turunan parsial kedua.
Teorema
Misalkan fungsi 𝑓𝑓 𝑥𝑥, 𝑦𝑦 mempunyai turunan parsial kedua yang kontinu di sekitar titik
stasioner 𝑃𝑃0 𝑥𝑥0 , 𝑦𝑦0 . Misalkan
𝐷𝐷 = 𝐷𝐷 𝑥𝑥0 , 𝑦𝑦0 = 𝑓𝑓𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑥𝑥0 , 𝑦𝑦0 𝑓𝑓𝑦𝑦𝑦𝑦 𝑥𝑥0 , 𝑦𝑦0 − 𝑓𝑓𝑥𝑥2𝑦𝑦 𝑥𝑥0 , 𝑦𝑦0
maka
• Jika 𝐷𝐷 > 0 dan 𝑓𝑓𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑥𝑥0 , 𝑦𝑦0 < 0, maka titik 𝑥𝑥0 , 𝑦𝑦0 adalah titik maksimum lokal
• Jika 𝐷𝐷 > 0 dan 𝑓𝑓𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑥𝑥0 , 𝑦𝑦0 > 0, maka titik 𝑥𝑥0 , 𝑦𝑦0 adalah titik minimum lokal
• Jika 𝐷𝐷 < 0, maka titik 𝑥𝑥0 , 𝑦𝑦0 bukan titik ekstrim (adalah titik pelana)
• Jika 𝐷𝐷 = 0, maka uji tidak menghasilkan kesimpulan
 Contoh 2
Tentukan titik ekstrim dari 𝑓𝑓 𝑥𝑥, 𝑦𝑦 = 3𝑥𝑥 3 + 𝑦𝑦 2 − 9𝑥𝑥 + 4𝑦𝑦.
Penyelesaian:
Fungsi 𝑓𝑓 𝑥𝑥, 𝑦𝑦 = 3𝑥𝑥 3 + 𝑦𝑦 2 − 9𝑥𝑥 + 4𝑦𝑦 terdefinisi pada seluruh 𝑥𝑥, 𝑦𝑦 ∈ ℝ2 , sehingga
titik kritis yang mungkin hanya berupa titik stasioner.
∇𝑓𝑓 𝑥𝑥, 𝑦𝑦 = 0, 0
9𝑥𝑥 2 − 9, 2𝑦𝑦 + 4 = 0, 0
9 𝑥𝑥 + 1 𝑥𝑥 − 1 = 0 2𝑦𝑦 = −4
𝑥𝑥 = −1, 𝑥𝑥 = 1 𝑦𝑦 = −2

∴ Titik stasioner: 1, −2 dan −1, −2

Turunan parsial kedua dari 𝑓𝑓 𝑥𝑥, 𝑦𝑦
𝑓𝑓𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑥𝑥, 𝑦𝑦 = 18𝑥𝑥, 𝑓𝑓𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑥𝑥, 𝑦𝑦 = 0, 𝑓𝑓𝑦𝑦𝑦𝑦 𝑥𝑥, 𝑦𝑦 = 2
• Untuk titik −1, −2
2
𝐷𝐷 −1, −2 = 𝑓𝑓𝑥𝑥𝑥𝑥 −1, −2 𝑓𝑓𝑦𝑦𝑦𝑦 −1, −2 − 𝑓𝑓𝑥𝑥𝑥𝑥 −1, −2 = −18 ⋅ 2 − 02 = −36
Karena 𝐷𝐷 < 0, maka −1, −2 adalah titik pelana (bukan titik ekstrim)
• Untuk titik 1, −2
𝐷𝐷 1, −2 = 𝑓𝑓𝑥𝑥𝑥𝑥 1, −2 𝑓𝑓𝑦𝑦𝑦𝑦 1, −2 − 𝑓𝑓𝑥𝑥2𝑥𝑥 1, −2 = 18 ⋅ 2 − 02 = 36
Karena 𝐷𝐷 > 0 dan 𝑓𝑓𝑥𝑥𝑥𝑥 1, −2 > 0 maka 1, −2 adalah titik minimum lokal
 Contoh 3
[Soal Tutorial Bab 12]
27. Carilah semua titik kritis dari fungsi berikut dan tentukan jenis titik kritis tersebut
(maksimum, minimum, atau pelana).
(b) 𝑓𝑓 𝑥𝑥, 𝑦𝑦 = 6𝑥𝑥 2 − 2𝑥𝑥 3 + 3𝑦𝑦 2 + 6𝑥𝑥𝑥𝑥
Penyelesaian:
Titik kritis yang mungkin hanya titik stasioner
𝑓𝑓𝑥𝑥 𝑥𝑥, 𝑦𝑦 = 0, 𝑓𝑓𝑦𝑦 𝑥𝑥, 𝑦𝑦 = 0
12𝑥𝑥 − 6𝑥𝑥 2 + 6𝑦𝑦 = 0, 6𝑦𝑦 + 6𝑥𝑥 = 0

6𝑥𝑥 − 6𝑥𝑥 2 = 0 Untuk 𝑥𝑥 = 0, 𝑦𝑦 = 0

6𝑥𝑥 1 − 𝑥𝑥 = 0 Untuk 𝑥𝑥 = 1, 𝑦𝑦 = −1
𝑥𝑥 = 0, 𝑥𝑥 = 1
∴ Titik stasioner: 0, 0 dan 1, −1
Turunan parsial kedua dari 𝑓𝑓 𝑥𝑥, 𝑦𝑦
𝑓𝑓𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑥𝑥, 𝑦𝑦 = 12 − 12𝑥𝑥, 𝑓𝑓𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑥𝑥, 𝑦𝑦 = 6, 𝑓𝑓𝑦𝑦𝑦𝑦 𝑥𝑥, 𝑦𝑦 = 6
• Untuk titik 0, 0
2
𝐷𝐷 0, 0 = 𝑓𝑓𝑥𝑥𝑥𝑥 0, 0 𝑓𝑓𝑦𝑦𝑦𝑦 0, 0 − 𝑓𝑓𝑥𝑥𝑥𝑥 0, 0 = 12 ⋅ 6 − 62 = 36
Karena 𝐷𝐷 > 0 dan 𝑓𝑓𝑥𝑥𝑥𝑥 0, 0 > 0, maka 0, 0 adalah titik minimum lokal
• Untuk titik 1, −1
𝐷𝐷 1, −1 = 𝑓𝑓𝑥𝑥𝑥𝑥 1, −1 𝑓𝑓𝑦𝑦𝑦𝑦 1, −1 − 𝑓𝑓𝑥𝑥2𝑥𝑥 1, −1 = 0 ⋅ 6 − 62 = −36
Karena 𝐷𝐷 < 0 maka 1, −1 adalah titik pelana (bukan titik ekstrim)
 Contoh 4
[Soal Tutorial Bab 12]
27. Carilah semua titik kritis dari fungsi berikut dan tentukan jenis titik kritis tersebut
(maksimum, minimum, atau pelana).
(c) 𝑓𝑓 𝑥𝑥, 𝑦𝑦 = 𝑒𝑒 𝑦𝑦 − 𝑦𝑦𝑒𝑒 𝑥𝑥
Penyelesaian:
Titik kritis yang mungkin hanya titik stasioner
𝑓𝑓𝑥𝑥 𝑥𝑥, 𝑦𝑦 = 0, 𝑓𝑓𝑦𝑦 𝑥𝑥, 𝑦𝑦 = 0
−𝑦𝑦𝑒𝑒 𝑥𝑥 = 0, 𝑒𝑒 𝑦𝑦 − 𝑒𝑒 𝑥𝑥 = 0
−𝑦𝑦𝑒𝑒 𝑥𝑥 = −𝑦𝑦𝑒𝑒 𝑦𝑦 = 0 ⟹ 𝑦𝑦 = 0 ⟹ 𝑥𝑥 = 0
∴ Titik stasioner 0, 0
Turunan parsial kedua dari 𝑓𝑓 𝑥𝑥, 𝑦𝑦
𝑓𝑓𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑥𝑥, 𝑦𝑦 = −𝑦𝑦𝑒𝑒 𝑥𝑥 , 𝑓𝑓𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑥𝑥, 𝑦𝑦 = −𝑒𝑒 𝑥𝑥 , 𝑓𝑓𝑦𝑦𝑦𝑦 𝑥𝑥, 𝑦𝑦 = 𝑒𝑒 𝑦𝑦
• Untuk titik 0, 0
2 2
𝐷𝐷 0, 0 = 𝑓𝑓𝑥𝑥𝑥𝑥 0, 0 𝑓𝑓𝑦𝑦𝑦𝑦 0, 0 − 𝑓𝑓𝑥𝑥𝑥𝑥 0, 0 = 0 ⋅ 1 − −1 = −1
Karena 𝐷𝐷 < 0 maka 0, 0 adalah titik pelana (bukan titik ekstrim)
 Masalah Ekstrim dengan Kendala
Diberikan fungsi dua peubah 𝑧𝑧 = 𝑓𝑓 𝑥𝑥, 𝑦𝑦 (fungsi objektif yang dicari
maksimum/minimumnya).
Akan dicari titik ekstrim dari 𝑓𝑓 dengan kendala/syarat 𝑔𝑔 𝑥𝑥, 𝑦𝑦 = 0.
Contoh
𝑦𝑦 2
Cari nilai ekstrim dari 𝑓𝑓 𝑥𝑥, 𝑦𝑦 = 2 + 𝑥𝑥 2 + 𝑦𝑦 2 pada daerah 𝑆𝑆 = 𝑥𝑥, 𝑦𝑦 : 𝑥𝑥 2 + 4 ≤1 .
Berikut ditampilkan visualisasi dari masalah ini.
 𝑦𝑦 2
Fungsi 𝑓𝑓 𝑥𝑥, 𝑦𝑦 = 2 + 𝑥𝑥 2 + 𝑦𝑦 2 didefinisikan pada daerah 𝑆𝑆 = 𝑥𝑥, 𝑦𝑦 : 𝑥𝑥 2 + 4 ≤1
sehingga titik kritis yang mungkin adalah titik stasioner dan titik batas dari 𝑆𝑆.
Titik stasioner
∇𝑓𝑓 𝑥𝑥, 𝑦𝑦 = 0, 0
2𝑥𝑥, 2𝑦𝑦 = 0, 0
𝑥𝑥 = 0, 𝑦𝑦 = 0
Jadi diperoleh titik stasioner (0, 0) (harus berada dalam daerah 𝑆𝑆)

Titik batas dari 𝑺𝑺

Titik batas dari 𝑆𝑆 ada tak terhingga. Bagaimana menentukan titik kritis pada batas 𝑆𝑆?
Karena 𝑆𝑆 merupakan elips, maka dapat dinyatakan sebagai persamaan parameter
𝑥𝑥 = cos 𝑡𝑡 , 𝑦𝑦 = 2 sin 𝑡𝑡 , 0 ≤ 𝑡𝑡 ≤ 2𝜋𝜋
Kurva perpotongan antara 𝑓𝑓 dan 𝑆𝑆 adalah
𝑔𝑔 𝑡𝑡 = 𝑓𝑓 cos 𝑡𝑡 , 2 sin 𝑡𝑡 = 2 + cos 2 𝑡𝑡 + 4 sin2 𝑡𝑡 = 3 + 3 sin2 𝑡𝑡
Cari titik stasioner dari 𝑔𝑔 𝑡𝑡
𝑔𝑔′ 𝑡𝑡 = 0
6 sin 𝑡𝑡 cos 𝑡𝑡 = 0
3 sin 2𝑡𝑡 = 0
𝜋𝜋 3𝜋𝜋
𝑡𝑡 = 0, , 𝜋𝜋, , 2𝜋𝜋
2 4
Substitusikan nilai 𝑡𝑡 ke cos 𝑡𝑡 , 2 sin 𝑡𝑡 , diperoleh titik kritis
1, 0 , 0, 2 , −1, 0 , 0, −2

Jadi secara keseluruhan ada 5 titik kritis: 0, 0 , 1, 0 , 0, 1 , −1, 0 , 0, −1

Uji titik kritis dengan substitusi ke 𝑓𝑓 𝑥𝑥, 𝑦𝑦 = 2 + 𝑥𝑥 2 + 𝑦𝑦 2
𝑓𝑓 0, 0 = 2
𝑓𝑓 1, 0 = 𝑓𝑓 −1, 0 = 3
𝑓𝑓 0, 2 = 𝑓𝑓 0, −2 = 6
Jadi nilai minimum adalah 2, nilai maksimum adalah 6.
 Contoh 5
[Soal Tutorial Bab 12]
28 (b). Tentukan nilai maksimum dan minimum dari 𝑓𝑓 𝑥𝑥, 𝑦𝑦 = 𝑥𝑥 2 + 𝑥𝑥𝑥𝑥 + 𝑦𝑦 2 − 6𝑥𝑥 + 2
pada daerah persegi panjang 𝑅𝑅 = 𝑥𝑥, 𝑦𝑦 : 0 ≤ 𝑥𝑥 ≤ 5, −3 ≤ 𝑦𝑦 ≤ 0 .
Penyelesaian:
Titik kritis yang mungkin adalah titik stasioner dan titik batas dari 𝑅𝑅.
Titik stasioner
∇𝑓𝑓 𝑥𝑥, 𝑦𝑦 = 0, 0
2𝑥𝑥 + 𝑦𝑦 − 6, 𝑥𝑥 + 2𝑦𝑦 = 0, 0
2𝑥𝑥 + 𝑦𝑦 = 6, 𝑥𝑥 + 2𝑦𝑦 = 0
𝑥𝑥 = 4, 𝑦𝑦 = −2
Jadi diperoleh titik stasioner (4, −2) (harus berada dalam daerah 𝑅𝑅)
Titik batas dari 𝑹𝑹
𝑅𝑅 = 𝑥𝑥, 𝑦𝑦 : 0 ≤ 𝑥𝑥 ≤ 5, −3 ≤ 𝑦𝑦 ≤ 0
Daerah 𝑅𝑅 dibentuk oleh 4 buah garis, yaitu
𝑥𝑥 = 0, 𝑥𝑥 = 5, 𝑦𝑦 = −3, 𝑦𝑦 = 0
Kurva perpotongan batas dan fungsi 𝑓𝑓 𝑥𝑥, 𝑦𝑦 = 𝑥𝑥 2 + 𝑥𝑥𝑥𝑥 + 𝑦𝑦 2 − 6𝑥𝑥 + 2
• Untuk 𝑥𝑥 = 0, substitusi ke 𝑓𝑓 𝑥𝑥, 𝑦𝑦
𝑓𝑓 0, 𝑦𝑦 = 02 + 0 ⋅ 𝑦𝑦 + 𝑦𝑦 2 − 6 ⋅ 0 + 2 ⟹ 𝑓𝑓 𝑦𝑦 = 𝑦𝑦 2 + 2
𝑓𝑓 ′ 𝑦𝑦 = 0 ⟹ 2𝑦𝑦 = 0 ⟹ 𝑦𝑦 = 0
Diperoleh titik batas 0, 0

• Untuk 𝑥𝑥 = 5, substitusi ke 𝑓𝑓 𝑥𝑥, 𝑦𝑦

𝑓𝑓 5, 𝑦𝑦 = 52 + 5 ⋅ 𝑦𝑦 + 𝑦𝑦 2 − 6 ⋅ 5 + 2 ⟹ 𝑓𝑓 𝑦𝑦 = 𝑦𝑦 2 + 5𝑦𝑦 − 3
𝑓𝑓 ′ 𝑦𝑦 = 0 ⟹ 2𝑦𝑦 + 5 = 0 ⟹ 𝑦𝑦 = −5/2
Diperoleh titik batas 5, −5/2
• Untuk 𝑦𝑦 = −3, substitusi ke 𝑓𝑓 𝑥𝑥, 𝑦𝑦
𝑓𝑓 𝑥𝑥, −3 = 𝑥𝑥 2 + 𝑥𝑥 −3 + −3 2 − 6𝑥𝑥 + 2 ⟹ 𝑓𝑓 𝑥𝑥 = 𝑥𝑥 2 − 9𝑥𝑥 + 11
𝑓𝑓 ′ 𝑥𝑥 = 0 ⟹ 2𝑥𝑥 − 9 = 0 ⟹ 𝑥𝑥 = 9/2
Diperoleh titik batas 9/2, −3

• Untuk 𝑦𝑦 = 0, substitusi ke 𝑓𝑓 𝑥𝑥, 𝑦𝑦

𝑓𝑓 𝑥𝑥, 0 = 𝑥𝑥 2 + 𝑥𝑥 0 + 02 − 6𝑥𝑥 + 2 ⟹ 𝑓𝑓 𝑥𝑥 = 𝑥𝑥 2 − 6𝑥𝑥 + 2
𝑓𝑓 ′ 𝑥𝑥 = 0 ⟹ 2𝑥𝑥 − 6 = 0 ⟹ 𝑥𝑥 = 3
Diperoleh titik batas 3, 0

Jadi diperoleh 5 titik kritis: 4, −2 , 0, 0 , 5, −5/2 , 9/2, −3 , (3, 0)

Uji titik kritis dengan substitusi ke 𝑓𝑓 𝑥𝑥, 𝑦𝑦 = 𝑥𝑥 2 + 𝑥𝑥𝑥𝑥 + 𝑦𝑦 2 − 6𝑥𝑥 + 2
𝑓𝑓 4, −2 = 42 + 4 −2 + −2 2 − 6 4 + 2 = ⋯
𝑓𝑓 0, 0 = ⋯ , 𝑓𝑓 5, −5/2 = ⋯
𝑓𝑓 9/2, −3 = ⋯ , 𝑓𝑓 3, 0 = ⋯
Jadi nilai minimum adalah …, nilai maksimum adalah ….
 Contoh 6
[Soal Tutorial Bab 12]
31. Tentukan jarak terkecil dari titik asal ke permukaan 𝑧𝑧 2 = 𝑥𝑥𝑥𝑥 + 4.
Penyelesaian:
Dari titik asal: 0, 0, 0
Ke sembarang titik 𝑥𝑥, 𝑦𝑦, 𝑧𝑧 pada permukaan 𝑧𝑧 2 = 𝑥𝑥𝑥𝑥 + 4
Fungsi objektif: fungsi yang dicari ekstrimnya.
𝑑𝑑 = 𝑥𝑥 − 0 2 + 𝑦𝑦 − 0 2 + 𝑧𝑧 − 0 2 = 𝑥𝑥 2 + 𝑦𝑦 2 + 𝑧𝑧 2
𝑓𝑓 𝑥𝑥, 𝑦𝑦, 𝑧𝑧 = 𝑥𝑥 2 + 𝑦𝑦 2 + 𝑧𝑧 2
Fungsi kendala: 𝑧𝑧 2 = 𝑥𝑥𝑥𝑥 + 4
Substitusi kendala ke fungsi objektif: 𝑓𝑓 𝑥𝑥, 𝑦𝑦 = 𝑥𝑥 2 + 𝑦𝑦 2 + 𝑥𝑥𝑥𝑥 + 4
Titik stasioner
∇𝑓𝑓 𝑥𝑥, 𝑦𝑦 = 0, 0
2𝑥𝑥 + 𝑦𝑦 = 0, 2𝑦𝑦 + 𝑥𝑥 = 0
𝑥𝑥 = 0, 𝑦𝑦 = 0
Titik kritis 0, 0
Uji Turunan Parsial Kedua
𝑓𝑓𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑥𝑥, 𝑦𝑦 = 2, 𝑓𝑓𝑦𝑦𝑦𝑦 𝑥𝑥, 𝑦𝑦 = 2, 𝑓𝑓𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑥𝑥, 𝑦𝑦 = 1
𝐷𝐷 0, 0 = 2 ⋅ 2 − 12 = 4 > 0
𝐷𝐷 > 0 dan 𝑓𝑓𝑥𝑥𝑥𝑥 0, 0 > 0 maka titik 0, 0 adalah titik minimum lokal.
Jarak terkecil: 𝑓𝑓 0, 0 = 02 + 02 + 0 ⋅ 0 + 4 = 2
 Latihan

Soal-soal Latihan12.8 dan Soal Tutorial Bab 12.

 Referensi

• Calculus, Dale Varberg, Edwin Purcell and Steve Rigdon, Pearson, 2007, 9th ed.
• Calculus, James Stewart, Brooks/Cole Publishing Company, 2016, 8th ed.