Anda di halaman 1dari 6

PERTEMUAN 2

PRAKTIKUM ANALISIS FARMASI


TUGAS MANDIRI KLT-DENSITOMETER

CAHYA MONICA

1848201110025

PROGRAM STUDI S1 FARMASI


FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
BANJARMASIN
2020
Nama :
Kelas :
NPM :
Semester :
Program studi :
A. Soal
1. Jelaskan prinsip pemisahan dari metode KLT-Densitometri!
2. Sebutkan keuntungan dari penggunaan syringe sebagai alat pengaplikasian sampel!
3. Jelaskan tujuan penggunaan KLT!
4. Hitunglah nilai Rf dari plat KLT dibawah ini!
a. Tenaga teknis kefarmasian di industri obat herbal sedang menganalisis hasil
kromatografi lapis tipis dalam persiapan pembuatan obat fitofarmaka. Hasil
KLT dengan eluen sikloheksan :kloroform: metanol : asam asetat glasial diamati
pada sinar UV 254 nm. Berapakah nilai Rf pada pembanding asam mefenamat
pada kasus ini jika 1

Jarak
elusi/pelarut Bercak yang
15 cm digunakan untuk
menghitung Rf
5,6 cm

b. Tenaga teknis kefarmasian di industri obat herbal sedang menganalisis hasil


kromatografi lapis tipis dalam persiapan pembuatan obat fitofarmaka. Hasil KLT
dengan eluen sikloheksan :kloroform: metanol : asam asetat glasial diamati pada
sinar UV 254 nm. Berapa nilai Rf sampel 2 pada kasus ini jika jarak bercak 5,2
ccm dan jarak elusi 15 cm!

5. Sebuah penelitian telah dilakukan untuk mengetahui konsentari sildenafil pada sebuah
produk jamu dengan data sebagai berikut!
a. Panjang gelombang maksimum 292 nm
b. Data untuk kurva kalibrasi/linearitas

c. Data sampel jamu sebagai berikut:

REPLEKAS
I Rf Luas area
REPLEKAS
I1 0,28 5996,15
REPLEKAS
I2 0,30 6620,01
REPLEKAS
I3 0,30 6456,60
Berdasarkan ketiga data diatas:
a. Sebutkan panjang gelombang maksimum dari sildenafil sitrat beserta literature yang
anda gunakan!
b. Buatlah kurva kalibrasi dari data poin B beserta regresi linearnya!
c. Hitunglah konsentrasi sildenafil sitrat (poin c) dalam sampel (µg/g), dan jelaskan
dalam bentuk paragraf, serta sebutkan rata-rata kadar sampel!

B. JAWABAN

1. Densitometri adalah metode analisis instrumental yang berdasarkan interaksi radiasi


elektromagnetik dengan analit yang merupakan noda pada KLT. Interaksi radiasi
elektromagnetik dengan noda KLT yang ditentukan adalah absorpsi, transmisi, pantulan
(refleksi) pendar fluor atau pemadaman pendar fluor dari radiasi semula. Prinsip
Densitometri lebih dititik beratkan untuk analisis kuantitatif analit-analit dengan kadar
yang sangat kecil yang perlu dilakukan pemisahan terlebih dahulu dengan KLT.
Densitometri merupakan metode penetapan kadar suatu senyawa pada lempeng
kromatografi, menggunakan instrumen TLC scanner, pengukuran dilakukan dengan cara
mengukur serapan analit (cahaya yang diukur dapat berupa cahaya yang dipantulkan atau
yang diteruskan), pemadaman fluoresensi untuk lapisan yang mengandung bahan
berfluorsensi analit atau hasil reaksi analit.

2. Keuntungan penggunaan syringe sebagai alat pengaplikasian sampel (jika dibandingkan


pipet kapiler pada beberapa kondisi) :
a) Bila pelarut yang digunakan memiliki berat jenis tinggi, misalnya kloroform atau
metilen klorida, sehingga cairan cenderung keluar dari pipet kapiler ketika pipet
kapiler dalam posisi vertikal.
b) Bila pelarut yang digunakan sangat mudah menguap (titik didih 40-60 ° C)
misalnya n-heksana, petroleum eter atau dietil eter. Gaya kapiler tidak dapat
mengisi ruang pipet kapiler secara reprodusibel.
c) Bila sampel mengandung surfaktan yang dapat mengurangi tegangan permukaan
pipet kapiler sehingga pengisian ruang dalam pipet kapiler tidak reprodusibel.
d) Bila sampel berupa cairan kental yang sulit mengalir dalam pipet kapiler.
Pengeluaran larutan dari pipet kapiler juga tidak bisa sempurna karena masih ada
larutan yang menempel pada dinding dalam pipet kapiler sehingga volume sampel
yang dikeluarkan juga tidak reprodusibel.
e) Bila pelarut yang digunakan sulit menguap (titik didih ≥ 100oC) misalnya air.
Pengeluaran larutan dari pipet kapiler juga tidak bisa sempurna karena masih ada
larutan yang menempel pada dinding dalam pipet kapiler sehingga volume sampel
yang dikeluarkan juga tidak reprodusibel.

3. Tujuan dari penggunaan KLT secara umum antara lain:


 Metode yang digunakan untuk analisis baik secara kualitatif, kuantitatif maupun
preparatif.
 Digunakan untuk menemukan konsidi yang sesuai pada kromatografi kolom
ataupun kromatografi cair kinerja tinggi (KCKT).

4. Diketahui :
a. jarak bercak = 5,6 cm
jarak elusi =15 cm

Ditanya : Rf ?

Penyelesaian :
Rf = Jarak yang ditempuh oleh bercak/Jarak yang ditempuh oleh pelarut
Rf = 5,6 cm : 15 cm
= 0,37
b. Diketahui
Jarak bercak = 5,2 cm
Jarak elusi = 15 cm

Ditanya : Rf ?

Penyelesaian :

Rf = Jarak yang ditempuh oleh bercak/Jarak yang ditempuh oleh pelarut


Rf = 5,2 cm : 15 cm = 0,34

5. Diketahui
Data :
a. Panjang gelombang maksimum 292 nm
b. Data untuk kurva kalibrasi / linearitas

c. Data sampel jamu


REPLEKAS
I Rf Luas area
REPLEKAS
I1 0,28 5996,15
REPLEKAS
I2 0,30 6620,01
REPLEKAS
I3 0,30 6456,60

Penyelesaian :

a. panjang gelombang maksimum dari sildenafil sitrat adalah 292 nm (Risda


Waris,dkk. 2018)
b. Kurva kalibrasi dan regresi linier

c. konsentrasi sildenafil sitrat dan rata-rata konsentrasi


1) Reflikasi 1
AUC = 5996,15
Konsentrasi sampel :
Y = 1258,36x + 1936,01
5996,15 = 1258,36 x + 1936,01
5996,15 - 1936,01 = 1258,36x
4060,14 = 1258,36 x
4060,14 = x
1258,36
x = 3,226 µg/g

2) Reflikasi 2
AUC = 6620,01
Konsentrasi sampel :
Y = 1258,36x + 1936,01
6620,01 = 1258,36x + 1936,01
6620,01 - 1936,01 = 1258,36x
4684 = 1258,36x
4684__ = X
1258,36
X = 3,722 µg/g

3) Reflikasi 3
AUC = 6456,60
Konsentrasi sampel :
Y = 1258,36x + 1936,01

6456,60 = 1258,36x + 1936,01


6456,60 - 1936,01 = 1258,36x
4520,59 = 1258,36x
4520,59 = X
1258,36
X = 3,592 µg/g

Rata-rata konsentrasi = Konsentrasi 1 + Konsentrasi 2 + Konsetrasi 3


3
= 3,226 + 3,722 + 3,592
3
= 3,513 µg/g

Jadi hasil konsetrasi sildenafil sitrat yang pertama adalah 3,226 µg/g,
hasil konsentrasi yang kedua adalah 3,722 µg/g, hasil konsentrasi yang ketiga
adalah 3,592 µg/g. Dan didapatakan rata-rata konsentrasi sildenafil sitrat
adalah 3,513 µg/g

C. Daftar Pustaka

Risda Waris, Abd. Kadir, Chairil Akbar.2018.Identifikasi dan penetapan kadar Sildenfil Sitrat
pada jamu kuat lelaki yang beredar di kota Makassar. As-Syifaa Vol 05 (01) : Hal. 95-102, Juli
2013.ISSN : 2085-4714

Anda mungkin juga menyukai