Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM

BOTANI TUMBUHAN RENDAH

IDENTIFIKASI JENIS BRYOPHYTA

Dosen Pengampu :

Dr. Marheny Lukitasari, S.P., M.Pd

Oleh:
Nama : Awaliyah Fajar
NIM : 1902111015

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PGRI MADIUN

2020/2021
1
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kami hanturkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat,dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan praktikum mandiri
berjudul “Identifikasi Jenis Bryophyta” tepat pada waktunya, untuk memenuhi salah satu tugas
mata kuliah Botani Tumbuhan Rendah. Ada banyak kesulitan dalam penyelesaian tugas ini,
namun berkat bantuan dari berbagai pihak, akhirnya kesulitan itu dapat teratasi.
Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati kami mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu dalam proses penyelesaian makalah ini. Dengan makalah ini,
penulis berharap semoga dapat bermanfaat bagi kita semua, dan mampu memberikan informasi
mengenai jenis-jenis algae yang berada pada air kolam dan air sungai.
Masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Oleh karena itu, kami
mengharap kritik dan saran yang membangun dari pembaca agar nantinya bisa menjadi
pembelajaran yang lebih baik lagi, serta penulis dapat membuat makalah yang lebih baik lagi.
Atas kritik dan sarannya kami mengucapkan terima kasih.
Ngawi, 29 Desember 2020

Penyusun

2
DAFTAR ISI

A. HALAMAN SAMPUL................................................................................................... 1
B. KATA PENGANTAR.....................................................................................................2
C. DAFTAR ISI...................................................................................................................3
D. ISI LAPORAN................................................................................................................ 4
1. Tujuan Praktikum......................................................................................................4
2. Kajian Teori...............................................................................................................4
3. Lokasi Pengamatan................................................................................................... 4
4. Alat dan Bahan.......................................................................................................... 5
5. Prosedur.....................................................................................................................5
6. Hasil dan Pembahasan...............................................................................................5
7. Kesimpulan................................................................................................................8
E. DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................... 9

3
ISI LAPORAN
1. Tujuan Praktikum
Mengetahui dan mengidentifikasi jenis bryophyta.
2. Kajian Teori
Lumut merupakan tumbuhan yang tidak memiliki jaringan pembuluh, yang terbagi atas tiga
divisi, yaitu lumut sejati (Bryophyta), lumut hati (Marchantiophyta) dan lumut tanduk
(Anthocerophyta) (Maruzy et al., 2020).
Lumut umumnya berukuran kecil dan tumbuh di berbagai tipe habitat dan substrat, khususnya
tempat-tempat yang lembap. Lumut tidak memiliki sistem pembuluh angkut dan akar sebagaimana
yang terdapat pada tumbuhan angiospermae. Walaupun demikian, beberapa lumut tertentu memiliki sel
hydroid pada costa untuk pembuluh angkut air dan rhizoid yang berfungsi untuk melekat di substrat
(Dipa, 2012).
Perbedaan antara Bryophyta, Marchantiophyta dan Anthocerotophyta (Gradstein et al, 2001)
Karakter Bryophyta Marchantiophyta Anthocerotophyta
Bentuk tumbuh Memiliki daun yang Memiliki daun dalam 2- Tanpa daun
tersusun spiral; jarang 3 baris atau tanpa daun
dalam 2-3 baris (talus)
Daun Berasal dari 1 sel awal; Berasal dari 2 sel awal;
tidak bercuping, umumnya bercuping, -
dengan atau tanpa tanpa midrib
midrib
Oil bodies Tidak ada Biasanya ada Tidak ada
Rhizoid Pluricelular Unicellular Unicellular
Kapsul Membulat hingga Membulat hingga Silindris hingga bentuk
silindris; umumnya silindris; dengan seta filiform yang panjang;
disanggah oleh seta (tanpa pigmen) atau seta berpigmen
yang berpigmen tanpa seta
Lumut daun (Bryophyta) diperkirakan berjumlah 13.000 jenis dan tergolong phylum yang paling
beragam kedua di dunia tumbuhan terestris (Buck dan Goffinet, 2000). Lumut daun memiliki ciri-ciri
sebagai berikut:
 Batang lumut daun tumbuh tegak atau postrate,
 Tepi daun rata dan tersusun spiral
 Daun unistratose (sel berklorofil, memiliki sel hyaline pada beberapa bagian dari daun) atau
multistratose (sel berlapis, dengan jenis sel tertentu)
 Memiliki midrib atau tanpa midrib; jika memiliki midrib, umumnya 1 midrib namun ada juga yang 2
 Sel daun halus atau papillose
 Rhizoid multiselular, bercabang; ber-hyaline atau berpigmen; halus atau papillose (Gradstein et al,
2001)

3. Lokasi Pengamatan
Pengamatan identifikasi bryophyta dilaksanakan pada hari Senin, 28 November 2020 di
depan rumah.

4
4. Alat dan Bahan
Alat :
a. Papan
b. Alat Tulis
c. Kamera
Bahan
Dua jenis lumut yang menempel di dinding tembok dan lumut yang hidup di pondasi dinding
tembok yang sudah terkena tanah.
5. Prosedur
1. Mencari dan menyiapkan lumut yang menempel di dinding tembok lumut yang hidup di
pondasi dinding yang sudah terkena tanah untuk dijadikan sampel pengamatan
2. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan pada pengamatan.
3. Mengamati sampel lumut yang sudah disiapkan dan membandingkan dengan hasil
literasi.
4. Mengidentifikasi jenis lumut yang ditemukan.
5. Mengambil gambar jenis lumut yang ditemukan dengan kamera.
6. Membuat laporan akhir.
6. Hasil dan Pembahasan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, diidentifikasi jenis lumut yang diamati
dengan membandingkan literasi yang telah diperoleh.
Tabel I. Gambar hasil pengamatan
Gambar Pembanding Gambar Pengamatan Keterangan

Marchantia polymorpha 1 1. Anteridium


2
2. Antridiofor
3. Thallus
4. Rhizoid

3
4
5
(en.wikipedia.org)

Barbula sp

1. Sporangium
2. Seta
3. Stolon
2 4. Rizoid
1

(biodiversidadvirtual.org)
4 3

6
Pembahasan
a. Lumut Marchantia polymorpha
1. Morfologi
Secara morfologi Marchantia polymorpha tumbuh menempel di atas permukaan tanah,
pohon atau tebing yang lembab. Tubuhya tersusun atas sruktur benrbentuk hati pipih disebut
talus yang tidak terdiferensiasi akar batang dan daun. Memiliki arkegoniofor sebagai penunjang
untuk arkegonium, memiliki thallus berupa lembaran-lembaran jaringan yang permukaan
atasnya berbeda dengan permukaan bawahnya, permukaan atasnya memiliki struktur modular
yang membentuk sel kompleks yang berfungsi fotosintesis.
2. Anatomi
Thallus pada Marchantia polymorpha mengandung banyak minyak, membentuk
sekelompok sel pada tangkainya yang pendek yang terus berkembangbiak dengan cara
teratur untuk membentuk gemma yang digunakan pada perkembangbiakan vegetatifnya.
Memiliki kulit batang yang terdiri atas selapis sel yang telah mati. Jaringan sel kulitnya
bersifat seperti spon. Dinding yang membujur dan melintang memiliki liang yang bulat.
Memiliki spora sebagai alat perkembangbiakan. (Dipa, 2012)
3. Reproduksi
Marchantia polymorpha bereproduksi secara vegetatif dan gametofit dengan
menghasilkan spora, tumbuh menghasilkan gamet muda kemudian mengahasilkan
anteridium merupakan alat kelamin jantan dan arkegonium alat kelamin betina
kemudian bertemu dan terjadi fertilisasi, membentuk zigot, dan lumut.
4. Peranan
Marchanthia polymorpha memiliki aktivitas sebagai antipiretik, antihepatik, antidot,
dan diuretic. Maka Marchanthia polymorpha digunakan untuk luka sayatan, patah
tulang, keracunan bisa ular, luka bakar, dan luka terbuka lainnya. Selain itu juga sebagai
komponen pembentuk lahan gambut, sebagai bahan bakar dan dapat berperan sebagai
perhiasan dekorasi. (Dipa, 2012)
5. Habitat
Habitat berada di tempat yang sedikit terdapat sinar matahari dan pada daerah
yang lembab biasa juga hidup di tempat kering seperti kulit-kulit pohon.
6. Klasifikasi
Adapun klasifikasi dari lumut Marchanthia polymorpha adalah sebagai berikut ini:
Kingdom : Plantae
Divisi : Bryophyta
Class : Hepaticae
Ordo : Marchantiales
Famili : Marchantiae
Genus : Marchanthia
Species : Marchanthia polymorpha

b. Lumut Barbula sp
1. Morfologi
Barbula sp termasuk jenis lumut sejati atau lumut daun yang merupakan anggota
tumbuhan tidak berpembuluh dan tumbuh berspora yang termasuk dalam sub divisi
(bryophyta). Lumut ini disebut sebagai lumut sejati, karena bentuk tubuhnya seperti
tumbuhan kecil yang memiliki bagian akar (rizoid) batang, dan daun. Masyarakat
umumnya lebih mengenal lumut ini dibandingkan dengan lumut hati, karena tumbuhan
7
tersebut tumbuh pada tempat agak terbuka dan bentuknya lebih menarik. (Waldi, 2013)
Batang pada lumut ini tegak dan tertutupi oleh daun. Tumbuhan lumut berupa
bantalan ataupun rumpun berwarna hijau tua sampai kekuningan apabila dilihat dari atas.
(Raihan et al., 2018)
Apabila kering daun akan berwarna kecoklatan dan membengkok. Susunan daunnya
berselang-seling dengan rapat sehingga terlihat saling menumpuk. Bentuk daun
memanjang dengan tepi daun rata, ujung daunnya meruncing. (Mutia, 2019)
2. Anatomi
Seta pendek, kapsul bulat silindris, panjang hingga 1,5 mm, penutup kapsul kerucut
sempit (Endang et al., 2020)
3. Reproduksi
Barbula sp bereproduksi secara vegetatif dan gametofit dengan menghasilkan spora,
tumbuh menghasilkan gamet muda kemudian mengahasilkan anteridium merupakan alat
kelamin jantan dan arkegonium alat kelamin betina kemudian bertemu dan terjadi
fertilisasi, membentuk zigot, dan lumut.
4. Peranan
Lumut barbula sp memiliki peranan sebagai media pembelajaran, bioindikator, dan
bisa digunakan sebagai peran estetika.
5. Habitat
Lumut genus Barbula dapat ditemukan pada bebatuan, batang pohon, tanah dan
dinding, terutama di tempat yang lembab dan berkapur.
6. Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Bryophyta
Kelas : Bryopsida
Ordo : Pottiales
Family : Pottiaceae
Genus : Barbula
Spesies : Barbula sp

7. Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan mengenai identifikasi bryophyta ditemukan dua jenis lumut,
yaitu lumut hati (Marchanthia polymorpha) dan lumut sejati (Barbula sp). Marchantia
polymorpha tumbuh menempel di atas permukaan tanah, pohon atau tebing yang lembab.
Tubuhya tersusun atas sruktur benrbentuk hati pipih disebut talus yang tidak terdiferensiasi
akar batang dan daun. Memiliki arkegoniofor sebagai penunjang untuk arkegonium, memiliki
thallus berupa lembaran-lembaran jaringan yang permukaan atasnya berbeda dengan
permukaan bawahnya, permukaan atasnya memiliki struktur modular yang membentuk sel
kompleks yang berfungsi fotosintesis. Barbula sp termasuk jenis lumut sejati atau lumut daun
yang merupakan anggota tumbuhan tidak berpembuluh dan tumbuh berspora yang termasuk
dalam sub divisi (bryophyta). Lumut ini disebut sebagai lumut sejati, karena bentuk tubuhnya
seperti tumbuhan kecil yang memiliki bagian akar (rizoid) batang, dan daun.

8
DAFTAR PUSTAKA

Dipa, D. (2012). Laporan Penelitian Kekayaan Jenis Lumut Daun ( Bryophyta ) Di Kota
Pontianak Pontianak.

Endang, T., Jumiati, J., & Pramesthi I. A, D. (2020). Inventarisasi Jenis-Jenis Lumut (Bryophyta)
di Daerah Aliran Sungai Kabura-Burana Kecamatan Batauga Kabupaten Buton Selatan.
Jurnal Biologi Tropis, 20(2), 161. https://doi.org/10.29303/jbt.v20i2.1807

Maruzy, A., Jannah, D., Pitoyo, A., & Subositi, D. (2020). Jurnal sistematika tumbuhan.
FLORIBUNDA: Jurnal Sistematika Tumbuhan, 6(36).

Mutia, Z. (2019). Jenis-jenis tumbuhan lumut (bryophyta) di stasiun penelitian soraya kawasan
ekosistem leuser sebagai referensi mata kuliah botani tumbuhan rendah. Mahasiswa Fakultas
Tarbiyah Dan Keguruan Program Studi Pendidikan Biologi.Jurnal UIN Ar-Raniry.

Raihan, C., Nurasiah, & Zahara, N. (2018). Keanekaragaman tumbuhan lumut (Bryophyta) di Air
Terjun Peucari Jantho Kabupaten Aceh Besar. Prosiding Seminar Nasional Biotik, 5(2), 439–
451.

Waldi, R. (2013). Inventarisasi Lumut Di Kawasan Perkebunan Karet Ptpn 7 Desa Sabah Balau,
Kabupaten Lampung Selatan, Lampung. Journal of Chemical Information and Modeling,
53(9), 1689–1699.

Anda mungkin juga menyukai