Askep - ISPA - Melati 5 - Ajeng Nijar
Askep - ISPA - Melati 5 - Ajeng Nijar
Disusun Oleh :
k. TERAPI MEDIS
- Ceftriaxone 2x1 gr (antibiotik)
- Dexamethason 2x 2 mg
- Paracetamol 4x 2mg (antipiretik)
- Phenobarbital 2x45 mg (antikonvulsan, epilepsi)
C. ANALISA DATA
Analisa data Etiologi Masalah
Virus, bakteri, jamur, benda asing Bersihan jalan
DS : napas tidak efektif
- Keluarga klien
mengatakan batuk Invasi saluran napas
- Klien mengatakan
ada dahak
Kuman berlebih di bronkus
DO :
Proses peradangan
- Batuk tidak efektif
- Sputum berlebih
Akumulasi secret di bronkus
DO :
- Suhu tubuh diatas normal Peradangan
- Kejang
- Kulit merah
- Kulit terasa hangat Peningkatan suhu tubuh
Hipertermia
DO :
- Frekuensi jantung Infeksi saluran napas bawah
meningkat
Hipoksia
Fatique
Intoleransi aktivitas
D. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan sekresi yang tertahan ditandai dengan
batuk tidak efektif
2. Hipertermia berhubungan dengan proses penyakit (infeksi bakteri stertococcus) ditandai
dengan suhu tubuh diatas nilai normal
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplain dan
kebutuhan oksigen ditandai dengan dispnea saat/ setelah beraktivitas
E. RENCANA KEPERAWATAN
Diagnosa keperawatan Tujuan dan kriteria hasil Intervensi Rasional
Bersihan jalan napas tidak efektif Setelah dilakukan tindakan Latihan batuk efektif ( I.01006)
(D. 0001) b.d sekresi yang tertahan keperawatan bersihan jalan
Observasi
ditandai dengan batuk tidak efektif nafas (L.01001) dengan
- Identifikasi 1. Untuk mengerahui
ekpektasi meningkat dengan
kemampuan batuk kemampuan klien
kriteria hasil :
- Monitor adanya retensi batuk
1. Batuk efekif
sputum 2. Untuk mengetahui dan
meningkat (5)
- Monitor tanda dan memantau adanya
2. Produksi sputum retensi sputum
gejala infeksi saluran
meningkat (5)
napas 3. Untuk memantau tanda
3. Mengi menurun (5) dan gejala infeksi
- Monitor out put cairan
4. Wheezing menurun saluran napas klien
Observasi
(5)
4. Untuk mengetaui out
- Atur posisi semi fowler
5. Frekuensi napas put cairan
atau fowler
membaik (5)
- Pasang perlak dan 5. Untuk memberikan
6. Pola napas membaik kenyamanan bagi klien
bengkok di pangkuan
(5)
pasien 6. Untuk menghundari
- Buang sekret pada dari tubuh klien agar
tempat sputum tidak terkontaminasi
F. IMPLEMENTASI
NO
TGL/JAM TINDAKAN PARAF
DX
1. 08-10-2022 Ajeng
16:00 - Memonitor pola napas
Respon : RR 36x/menit
16:25 - Memonitor bunyi napas tambahan
Respon : bunyi napas ronchi
16:30 - Memonitor sputum
Respon : warna putih
17:00 - Melakukan fisioterapi dada
Respon : sputum terlepas dari trachea
17:50 - Melakukan pengisapan lendir kurang dari 15 detik
Respon : berkurangnya sputum
18:15 - Memberikan oksigen 1-2 L
Respon : berkurangnya sesak
10: 07 - Berkolaborasi dalam pemberian cairan elektrolit tridex 50-100 ml/jam
Respon : kebutuhan cairan klien terpenuhi
09-10-2022
2. 08-10-2022
16:00 - Mengidentifikasi penyebab hipertermia
Respon : tonik klonik (epilepsi)
16:25 - Memonitor suhu tubuh
Respon : 38,1oC
16:30 - Menyediakan lingkungan dingin
Respon : kulit agak dingin
17:00 - Melonggarkan atau melepaskan pakaian
Respon : mengigil menurun
17:50 - Mengganti linen setiap hari
Respon : klien tampak nyaman
18:15 - Melakukan pendinginan eksternal kompres
Respon : kejang menurun
10: 07 - Berkolaborasi dalam pemberian terapi antipiretik parasetamol 3x 150 mg Respon :
suhu tubuh menurun 37,5 oC
09-10-2022
04:15 Respon : klien mampu melakukan latihan rentang gerak pasif / aktif
4. Memberikan aktivitas distraksi yang menenangkan
04:30 Respon : klien menceritakan dan mau melakukan aktivitas yang menenangkan
5. Mengajurkan tirah baring
05.00
Respon : klien melakukan istirahat
6. Menganjurkan melakukan aktivitas secara bertahap
Respon : klien mengerti dan mau melakukannya