Hakim adalah pejabat peradilan Negara yang diberi wewenang oleh undang undang untuk mengadili serangkaian tindakan hakim. Menurut UUD RI No 48 tahun 2009 tentang kekuasaaan kehakiman, hakim berdasarkan jenis lembaga peradilannya dapat di klasifikasikan menjadi 3 kelompok yaitu : 1. Hakim pada mahkamah agung 2. Hakim pada badan peradilan yang berada di bawah mahkamah agung 3. Hakim pada mahkamah konstitusi Hakim melaksanakan proses peradilan di pengadilan. Terdapat perbedaan antara konsep peradilan dengan pengadilan. Peradilan menujukan pada proses mengadili perkara sesuai dengan kategori perkara yang di selesaikan. Sementara pengadilan menujukan pada tempat untuk mengadili perkara atau tempat untuk melaksanakan proses peradilan guna menegakan hukum. PERAN ADVOKAT DALAM PENEGAKAN HUKUM Advokat bisa dikatakan penasihat hukum karena pekerjaannya dalam pengadilan sebagai penasihat. Advokat bertugas membantu hakim dalam mencari kebenaran dan tidak boleh memutarbalikan peristiwa demi kepentingan kliennya agar kliennya menang dan bebas. Oleh karena itu, dalam melaksanakan tugasnya berdasarkan UUD RI No 18 tahun 2003, seorang advomat mempunyai hak dan kewajiban. Hhak advokat yaitu sebagai berikut : 1. Advokat bebas mengeluarkan pendapat atau pernyataan 2. Advokat bebas dalam menjalankan tugas untuk membela perkara yang menjadi tanggung jawabnya 3. Advokat tidak dapat dituntut 4. Advokat berhak memperoleh informasi, data, dan dokumen lainnya 5. Advokat berhak atas kerahasiaan hubungannya dengan klien 6. Advokat tidak dapat diidentikan dengan kliennya dalam membela perkara klien Sementara kewajibannya yaitu : 1. Advokat dalam menjalankan tugas provesinya dilarang membedakan perlakuan terhadap klien 2. Advokat wajib merahasiakan segara sesuatu yang diketahui atau diperoleh dari kliennya 3. Advokat dilarang memegang jabatan lain yang bertentangan dengan kepentingan tugas dan martabat 4. profesinya 5. Advokat dilarang memagang jabatan lain yang meminta pengabdian sedemikian rupa sehingga merugikan 6. profesi advokat 7. Advokat yang menjadi pejabat Negara, tidak melaksanakan tugas profesi advokat selama memangku 8. jabatan.