Anda di halaman 1dari 3

Analisis Ketepatan Penetapan dan Pemilihan Metode Penyuluhan Pertanian

Dasar-Dasar Penyuluhan Pertanian

Nama : Laela Anjani


NIREM : 03.01.23.0705
Prodi : Penyuluhan Pertanian Berkelanjutan 2
Nomor : 12
Metode Penyuluhan : Temu Lapang
Judul : Dampak Temu Lapang Terhadap Peningkatan Pengetahuan Petani Untuk
Teknologi PTT Padi di Jawa Tengah

A. Penetapan Metode
1. Penghimpunan Data
Sumber data : data primer yang diperoleh dari informasi secara langsung dari petani
(melalui wawancara serta pre-test dan pro test). Responden berasal dari Desa Bendungan
Kabupaten Boyolali dimana 50% berusia 41-60 tahun, 40% berusia 21-40 tahun.
2. Penetapan Tahap Adopsi
a) Tahap kesadaran (awarness)
Memperkenalkan dan menjelaskan dengan informatif dan persuasif mengenai
teknologi PTT (Pengelolaan Tanaman Terpadu) sehingga petani bisa tertarik dan
menangkap informasi yang disuluhkan.
b) Tahap menaruh minat (interest)
Petani mulai mengembangkan informasi suluhan yang didapat.
c) Tahap evaluasi (evaluation)
Petani akan mempertimbangkan apakah minat yang sudah ada akan dilanjut atau
tidak, pertu dikembangkan lagi atau tidak.
d) Tahap mencoba (trial)
Action dari ide yang dipercayai petani.
e) Tahap adopsi (adoption)
Petani memutuskan ide baru yang dipelajari cukup baik untuk diterapkan di
lahannya dalam skala yang lebih luas.
3. Penetapan Alternatif Metode Penyuluhan Pertanian
Metode penyuluhan pertanian yang dapat dilakukan adalah dengan temu lapang atau
sekolah lapang hal ini akan lebih efektif dikarenakan bisa bertatap muka secara
langsung, bertukar informasi secara langsung, dan bisa memecahkan suatu masalah dari
berbagai sumber solusi. Jika metode ini terpaksa tidak dapat digunakan maka
gunakanlah metode kusus tani.
4. Penetapan/Kombinasi Metode Yang Sesuai Dengan Karakteristik Sasaran
Kombinasi metode yang sesuai adalah kombinasi temu lapang dengan demplot atau
demonstrasi. Sebab ketika kedua hal ini digabung, tidak hanya bertukar informasi saja
namun juga akan terlihat perkembangan keterampilan dari para petani karena mereka
praktek secara langsung.
5. Pemantapan Keputusan
Metode yang sudah jelas untuk dipakai adalah metode temu lapang yang digabung
dengan demplot atau demonstrasi
B. Pemilihan Metode
1. Karakteristik Sasaran
Sasaran penyuluhan merupakan anggota kelompok tani dengan usia rata rata diatas 20
tahun dan dominan yang sudah lanjut usia (41-60 tahun) dimana rata-rata hanya lulusan
SMP (dilihat dari data responden yang berjumlah 10 orang, lebih banyak dari yang lain).
2. Sumber Daya Penyuluh
Merupakan mahasiswa (sebagai peneliti) dan para penyuluh yang terampil dalam
pengoperasian teknologi inovasi pertanian, berpendidikan dan mampu menjelaskan
secara informatif dengan landasan yang dapat dipertanggungjawabkan.
3. Karakteristik Keadaan Daerah
Daerah dataran rendah dengan kemiringan 2-5% dan berada di ketinggian 300 mdpl.
Jenis tanah di daerah Bendungan adalah tanah alluvial yang tergolong subur, mendapat
aliran air sepanjang tahun dan ketersediaan rumput yang melimpah. Komoditas
unggulannya adalah padi.
4. Materi Penyuluhan Pertanian
“Kegiatan Mandiri Benih” yaitu dengan mengajarkan para petani supaya bisa
menghasilkan benih unggulan sendiri dengan bantuan teknologi PTT (Pengelolaan
Tanaman Terpadu)
5. Sasaran dan Biaya
Sasarannya adalah pelaku utama pertanian yaitu para petani yang terjun langsung dalam
proses produksi/usahatani (agro-production).
Biaya perkiraan dalam pengelolaan komoditas padi dengan sistem PTT
No Jenis biaya usaha tani Biaya pengelolaan PTT
(per hektar)
1 Biaya Tetap Rp 3.933.500
2 Biaya Variabel
a. Saprodi Rp 1.078.750
b. Sewa Traktor Rp 800.000
c. Tenaga Kerja
• Olah Tanah Rp 560.000
• Tanam Rp 760.000
• Pemeliharaan Rp 673.000
• Panen Rp 1.280.000
Jumlah Rp 9.085.583
6. Kebijakan Pemerintah
Kebijakan pemerintah yang dapat membantu terlaksananya program ini adalah dengan
bantuan/subsidi alat, saprodi, permodalan, pembekalan kepada penyuluh sebelum turun
ke lapangan, dan regulasi yang tidak memberatkan kegiatan petani.

Anda mungkin juga menyukai