LEMBAR PESERTA
1
9 WAKTU PEMBELAJARAN (P) 14 JP
10 METODE PEMBELAJARAN Praktik Lapangan
11 ALAT dan BAHAN 1. Instrumen lapangan.
2. LCD
3. Laptop
4. Alat tulis, Kertas koran, lakban, spidol
5. Bahan Praktek
6. Beberapa contoh Programa Penyuluhan
Pertanian, dan form-form identifikasi, dan
RKPP.
2
Jadwal Kegiatan Praktik Kompetensi Diklat Dasar Penyuluh Terampil.
3
UNIT I
IDENTIFIKASI POTENSI WILAYAH DAN AGROEKOSISTEM
A. Persiapan
B. Pelaksanaan
4
b. Ketua kelompok menjelaskan kepada semua yang hadir untuk melakukan identifikasi
sumberdaya dan sosial ekonomi desa, serta membuat peta sumberdaya dan ekonomi
desa yang berupa gambar penggunaan lahan usaha tani, hutan, bukit-bukit, mata air,
sungai, saluran pengairan, bendungan, jalan, sekolah, mesjid, gereja, balai desa,
rumah penduduk, tempat pertemuan masyarakat, batas-batas dusun dll
c. Kelompok peserta diklat bersama warga desa mulai membuat peta dengan terlebih
dahulu menetapkan lokasi balai desa sebagai titik awal. Selanjutnya membuat gambar
jalan desa, batas desa, saluran air dan sebagainya dengan cara membuat garis-garis
atau tanda-tanda khusus.
d. Kegiatan berikutnya memberi tanda yang berbeda pada penggunaan lahan misalnya
penggunaan lahan untuk padi, kakao, lada, hutan dsb. Selanjutnya beri tanda khusus
aspek yang lain seperti lokasi pemukiman, mesjid, KUD, sekolah dan lembaga sosial
ekonomi lainnya yang terdapat di desa.
e. Diskusikan kepada seluruh peserta untuk menentukan tingkat sosial ekonomi penduduk
atau keluarga yang meliputi tingkat kekayaan, tingkat pendidikan, jumlah anak,
kepemilikan usaha, dan sebagainya.
f. Pada peta pemukiman, berilah nomor atau nama pemiliknya dan beri tanda khusus
untuk keluarga kategori miskin, menengah dan kaya.
g. Setelah selesai, Kelompok peserta diklat menyalin peta tersebut pada kertas koran
atau kerta manila.
Pertanyaan-pertanyaan untuk membuat peta sumberdaya alam desa.
1. Dimana batas-batas desa. Apakah desa semakin luas ataukah cenderung
semakin sempit.
2. Sumberdaya apa saja yang banyak tersedia dan yang sedikit tersedia?
3. Adakah tanah desa yang dapat dimanafaatkan oleh masyarakat?. Bila ada, apa
sudah dimanfaatkan? Bagaimana cara memanfaatkannya?
4. Siapa yang menguasai sumberdaya alam di desa?
5. Sumberdaya alam apa yang sering menjadi masalah bagi penduduk desa?.
Mengapa?
6. Apakah ada perbedaan untuk menggunakan sumberdaya alam antara laki-laki dan
perempuan atau antar suku?.
Pertanyaan-pertanyaan untuk menetukan tingkat sosial ekonomi masyarakat desa.
1. Berapa jumlah KK di desa?. Berapa rata-rata anak per keluarga? Dan nerapa
jumlah penduduk desa seluruhnya?
2. Apakah penduduk desa cenderung bertambah atau berkurang?. Mengapa
demikian?
3. Apakah anak-anak yang telah berkeluarga masih tinggal serumah dengan orang
tuanya? Mengapa?
4. Apa penduduk desa terdiri dari berbagai suku? Apa saja ?
5. Adakah keluarga yang tidak memiliki lahan? Berapa ?
6. Apakah ciri-ciri keluarga miskin menurut masyarakat setempat?.
7. Adakah keluarga yang kepala keluarganya wanita? Berapa?
5
3.b. Membuat Bagan Kebutuhan Usaha dan Keluarga Miskin.
Kelompok peserta diklat bersama seluruh anggota kelompoktani, melakukan identifikasi
Kebutuhan Usaha dan kebutuhan keluarga miskin, selanjutnya membuat bagan kebutuhan
usaha dan kebutuhan keluarga miskin (Form 5,6 dan 7, pada lampiran 2)
a. Berdasarkan bagan Pola Usaha, Kelompok peserta diklat bersama dengan seluruh
anggota kelompoktani menentukan kebutuhan usaha, yang selanjutnya dituangkan
dalam RDK dan RDKK.
b. Kemudian melakukan pengisian metrik RDK dan RDKK.
c. Kelompok peserta diklat bersama pengurus kelompoktani mengadakan curah
pendapat tentang masalah-masalah yang sering dihadapi keluarga miskin
e. Selanjutnya menentukan prioritas kebutuhan keluarga miskin
f. Berdasarkan hasil diskusi dibuat kesepakatan tentang cara-cara memenuhi kebutuhan
keluarga miskin
3.b. Membuat diagram Vent
Kelompok peserta diklat menganalisa peranan dan hubungan kelembagaan (diagram venn,
Form 8 pada lampiran 2.)
a. Kelompok peserta diklat berkumpul bersama beberapa tokoh masyarakat dan wakil
petani (pria dan wanita) dan penyuluh untuk menganalisa peranan dan hubungan
kelembagaan
b. Kelompok peserta diklat menanyakan tentang nama kelembagaan sosial dan ekonomi
yang ada di desa, serta tugas dan fungsi masing-masing kelembagaan dalam
mendukung pembangunan pertanian di desa
c. Selanjutnya melakukan diskusi yang membahas tentang keterkaitan dan besarnya
pengaruh/manfaat dari masing-masing kelembagaan satu sama lain ( membuat
diagram venn seperti contoh Form 8 pada lampiran 2). Manfaat digambarkan dengan
lingkaran: makin besar manfaatnya makin besar lingkarannya. Hubungan atau
keterkaitan sosial digambarkan dengan jarak antara lingkaran masyarakat dengan
lingkaran lembaga yang dimaksud
d. Catat dan gambarkan peranan dan hubungan kelembagaan tersebut
6
a. Kelompok peserta diklat bersama warga desa membuat gambar kalender yang terbagi
dalam 12 bulan
b. Kelompok peserta diklat mulai menggambar perkembangan musim hujan, kapan
mulainya dan keadaan hujan pada bulan-bulan berikutnya sesuai dengan besarnya
hujan pada bulan yang bersangkutan
c. Selanjutnya menggambarkan waktu penanaman untuk tanaman semusim dalam
setahun, serta siklus kegiatan tanaman tahunan
d. Kemudian membuat kalender untuk kegiatan lain, misalnya waktu memperoleh
pendapatan dan pengeluaran yang paling banyak, ketersediaan pangan, terjadinya
hama dan penyakit, jadwal keperluan kredit dll
e. Membuat kalender musiman yang lengkap pada selembar kertas besar.
6. Seluruh Peserta Diklat bersama warga berdiskusi untuk merumuskan visi dan potensi desa
serta kendala-kendalanya (Form 13 pada lampiran 2.)
a. Kelompok peserta diklat dan warga desa berkumpul.
b. Kelompok peserta diklat memfasilitasi warga desa untuk curah pendapat tentang
keadaan masyarakat desa yang diinginkan (visi) dalam 5 tahun yang akan datang.
C. Pelaporan
7
UNIT II
PENYUSUNAN PROGRAMA PENYULUHAN TINGKAT DESA
1. Pertemuan yang dimotori ketua Kelompok peserta diklat dan penyuluh, dan dihadiri
kepala desa, pengurus kelembagaan pelaku usaha, penyuluh swasta dan penyuluh
swadaya yang ada di desa, untuk mensintesakan kegiatan Poktan/Gapoktan dengan
program pemerintah (Kegiatan-kegiatan dinas lingkup pertanian).
2. Pertemuan Kelompok peserta diklat, Penyuluh, Perangkat Desa, tokoh masyarakat,
anggota kelompok tani/Gapoktan, serta pengurus lembaga sosial ekonomi desa lainnya,
untuk menyusun programa penyuluhan pertanian desa (From 3 pada lampiran 3).
Tahapan Penyusunan Programa Penyuluhan adalah sebagai berikut:
a. Perumusan Keadaan, yang berisi tentang (a) data potensi wilayah, (b) produktivitas
dan lingkungan usaha pertanian, (c) perilaku/tingkat kemampuan pelaku utama dan
pelaku usaha, (d) kebutuhan pelaku utama dan pelaku usaha yang tertuang dalam
RDK dan RDKK.
b. Penetapan Tujuan, yang merupakan perumusan keadaan yang hendak dicapai
dalam jangka waktu 1 (satu) tahun. Tujuan dituangkan dalam bentuk kalimat-kalimat
perubahan perilaku pelaku utama dan pelaku usaha yang hendak dicapai. Tujuan
tersebut merupakan bentuk sinergi antara keinginan dan kepentingan pelaku utama
dan pelaku usaha, kelembagaan pelaku utama dan pelaku usaha serta pemerintah.
c. Penetapan Masalah, merupakan perumusan faktor-faktor yang dapat menyebabkan
tidak tercapainya tujuan. Prioritas pemecahan masalah bisa ditentukan berdasarkan
3 hal, yaitu (a) apakah masalah tersebut menyangkut mayoritas pelaku utama dan
pelaku usaha dan organisasi petani, (b) apakah masalah tersebut erat hubungannya
dengan program pembangunan pertanian yang sedang berlangsung di wilayah yang
bersangkutan, dan (c) apakah kemampuan (biaya, tenaga, peralatan, dsb) tersedia
untuk pemecahan masalah tersebut.
d. Penetapan Rencana Kegiatan untuk mencapai tujuan, yaitu penetapan rencana
kegiatan yang menggambarkan bagaimana tujuan bisa dicapai. Ada dua rencana
8
yang harus disusun, yaitu (a) Rencana Kegiatan Penyuluhan (Form 1 pada lampiran
3), dan (b) Rencana Kegiatan Mengikhtiarkan pelayanan dan pengaturan (Form 2
pada lampiran 3).
e. Rencana Monitoring dan Evaluasi, yang disusun oleh penyuluh pertanian bersama
pelaku utama dan pelaku usaha. Rencana Monitoring dan Evaluasi meliputi:
(a). Penetapan indikator dan ukuran keberhasilan program
(b). Penyusunan instrumen monitoring dan evaluasi.
(c). Penetapan jadual monitoring dan evaluasi.
f. Revisi (Penyempurnaan) Program Penyuluhan
9
UNIT III
RENCANA KERJA TAHUNAN PENYULUH
10
Volume: berisi mengenai jumlah dan frekuensi kegiatan yang akan dilakukan agar
sasaran dapat memahami dan melaksanakan pesan yang disampaikan melalui
kegiatan/metode penyuluhan, atau agar terjadinya perubahan perilaku pada sasaran.
Contoh: 3 kali dalam seminggu selama musim tanam
Lokasi : berisi tempat kegiatan penyuluhan akan di laksanakan, misalnya di kelompoktani
Subur Makmur, di rumah Si Noyo, dan sebagainya.
Waktu : berisi waktu kegiatan penyuluhan yang tercantum dalam Programa Penyuluhan
Pertanian, misalnya: minggu ke ..., bulan....., tahun......
Jumlah biaya : diisi mengenai berapa biaya yang dibutuhkan untuk melaksanakan
kegiatan penyuluhan yang telah ditetapkan, serta dari mana sumber biaya tersebut
diperoleh.
Penanggung jawab : berisi mengenai siapa penanggung jawab pelaksanaan kegiatan
penyuluhan, sehingga apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dapat dengan jelas
dimintai pertanggungjawaban.
Pelaksana: berisi mengenai siapa yang melaksanakan kegiatan-kegiatan penyuluhan
tersebut, apakah dilakukan oleh penyuluh, petani/kontaktani dan/atau pelaku usaha.
Keterangan : berisi uraian mengenai hal-hal yang perlu dijelaskan tentang pihakpihak
yang diharapkan terlibat dalam pelaksanaan kegiatan.
Selanutnya peserta diklat membuat kalender kegiatan Penyuluh, agar penyuluh bisa
mengatur dan membagi waktu dengan opkelompokal (Form 5 lampiran 3 ).
11
UNIT IV
PENYUSUNAN MATERI, METODE DAN MEMBUAT ALAT BANTU/MEDIA PENYULUHAN
12
UNIT V
MELAKUKAN KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN
Langkah Kerja
1. Pastikan bahwa materi penyuluhan yang akan disampaikan merupakan materi yang telah
direncanakan sesuai dengan prosedur penentuan materi
2. Tentukan tujuan yang akan dicapai pada pelaksanaan penyuluhan melalui indikator target
yang akan dicapai. Untuk keperluan tersebut dapat membuat kuisioner yang mengukur
efektifitas komunikasi dalam penyuluhan.
3. Tentukan alat dan bahan telah memadahi dalam rangka mendukung materi yang dibutuhkan
dan untuk mencapai target yang telah ditentukan.
4. Lakukan pengamatan terhadap obyek sasaran penyuluhan (melalui profil data petani peserta
penyuluhan) agar pemilihan metode dapat tepat sasaran dan sesuai dengan materi yang
akan disampaikan.
5. Pilih teknik penyuluhan yang tepat untuk mendukung metode yang telah ditetapkan pada
(langkah 4)
6. Buat perkiraan waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan kegiatan penyuluhan tersebut,
berkaitan dengan materi, pilihan metode, dan teknik yang ditentukan.
7. Tuangkan langkah 1 (satu) sampai 6 (enam) ke dalam Lembar Persiapan Menyuluh (LPM).
Contoh LPM pada Form 2 lampiran 4
8. Lakukan kegiatan penyuluhan tatap muka dengan obyek sasaran kedalam alokasi distribusi
waktu sebagai berikut:
5 menit (menyampaikan salam, perkenalan termasuk di dalamnya jika akan membagikan
kusioner untuk kebutuhan evaluasi)
10 menit (Menyampaikan prinsip, tujuan, manfaat dan penting materi yang akan
disampaikan pada saat itu)
45 menit (Penyampaian materi pokok penyuluhan)
20 menit (Memberikan kesempatan untuk bertanya)
30 menit (bila perlu: memberikan kesempatan untuk melakukan diskusi)
10 menit (salam penutup, termasuk penyampaian kuisioner untuk kebutuhan evaluasi)
9. Langkah kegiatan penyuluhan yang telah dikemukakan merupakan kerangka pedoman
pelaksanaan. Prosedur tersebut tidak bersifat baku, azas tujuan merupakan aspek mendasar
yang menjadi perkelompokbangan utama berkaitan dengan materi dan profil sosial sasaran.
Selayaknya ketika menentukan metode, teknik, dan menentukan alokasi waktu hendaknya
mengutamakan tujuan penyuluhan itu sendiri yang di kemukakan di dalam target yang ingin
di capai terhadap kegiatan penyuluhan.
13