Anda di halaman 1dari 14

PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO TERHADAP

PENGANGGURAN TERDIDIKDI JAWA TIMUR TAHUN 2010-2014


Oleh:
Nur Ravika Famala Sari
PT. Bumi Universal Makmur, Surabaya
E-mail: ravikafamala2@gmail.com

ABSTRACT
This study aims to determine the effect of Gross Regional Domestic Product,
minimum wages district or city, investment, and government expenditure
resources to the educated unemployment in East Java. This study uses secondary
data for 5 years from 2010-2014. The method of data analysis used in this study is
Ordinary Least Square (OLS). The data used in this study is data panel which
combines time series and cross section. The results of this study show that
partially variables of Gross Regional Domestic Product, minimum wages district
or city, domestic investment, and government expenditure significant effect on
Educated Unemployment in East Java, while foreign investment no significant
effect on Educated Unemployment in East Java. Amount to 70,75% of the
variation of independent variables in this study may explain the variable of
educated unemployment in East Java, while the remaining 29,25% is influenced
by other factor outside the model estimation.

Keywords :Educated Unemployment, Gross Regional Domestic Product,


minimum wages district or city, foreign investment, domestic
investment, and government expenditure

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari PDRB, UMK, investasi,
dan pengeluaran pemerintah terhadap pengangguran terdidik di Jawa Timur.
Penelitian ini menggunakan data sekunder selama 5 tahun dari tahun 2010-2014.
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Ordinary Least
Square (OLS). Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data panel yaitu
gabungan anatara time series dan cross section. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa secara parsial variable PDRB, UMK, PMDN, dan Pengeluaran
Pemerintah berpengaruh siginifikan terhadap pengangguran terdidik di Jawa
Timur, sedangkan PMA tidak berpengaruh sigifikan terhadap penganggura
terdidik di Jawa Timur. Sebesar 70,75% variasi variable independent dalam
penelitian ini dapat menjelaskan variable tingkat pengangguran terdidik di Jawa
Timur, sedangkan sisanya 29,25% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar
model estimasi.
Kata Kunci : Pengangguran Terdidik, PDRB, UMK, PMA, PMDN, dan
Pengeluaran Pemerintah
Pengaruh Variabel Ekonomi Makro Terhadap........(Nur Ravika Famala Sari)

PENDAHULUAN berdampak pada meningkatnya


Pembangunan ekonomi angka pengangguran. Pengangguran
adalah suatu proses yang di Negara-negara sedang
menyebabkan pendapatan perkapita berkembang pada umumnya
penduduk suatu negara meningkat didominasi oleh pengangguran usia
dalam jangka panjang. Pada dasarnya muda dan pengangguran
pembangunan ekonomi bertujuan berpendidikan (Todaro dan Smith,
untuk mempercepat proses 2004).
pertumbuhan ekonomi, terciptanya Pengangguran terdidik
lapangan kerja, mengurangi merupakan kekurangselarasan antara
pengangguran, memperbaiki tingkat perencanaan pembangunan
pendapatan nasional, dan pendidikan dengan perkembangan
meningkatkan kualitas Sumber Daya lapangan kerja. Hal tersebut
Manusia, dimana secara potensial merupakan penyebab utama
Indonesia mempunyai kemampuan terjadinya jenis pengangguran ini.
sumber daya yang cukup untuk Kebanyakan lembaga pendidikan di
dikembangkan. Negara berkembang hanya
Di sisi lain, dalam menciptakan pencari kerja bukan
meningkatkan kualitas Sumber Daya pencipta kerja (Suryana, 2000). Di
Manusia, Indonesia dihadapkan oleh sisi lain, pengangguran terdidik ini
berbagai kendala seperti kesempatan lebih memilih pekerjaan yang formal
kerja yang masih menjadi masalah yang menempatkan mereka pada
utama. Hal ini terjadi karena adanya posisi tinggi, fasilitas yang nyaman,
kesenjangan atau ketimpangan untuk dan langsung mendapatkan gaji
mendapatkannya. Kesenjangan besar.
antara pertumbuhan angkatan kerja Jawa Timur merupakan salah
di satu pihak dan kemajuan berbagai satu provinsi yang memberikan
sektor perekonomian dalam kontribusi yang besar terhadap PDB
menyerap tenaga kerja di pihak lain. Indonesia. Berdasarkan data BPS,
Ketimpangan dalam tingkat pengangguran terbuka
mendapatkan kesempatan kerja akan menurut pendidikan tertinggi yang

Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol.14, No.01 Juni 2016 72


Pengaruh Variabel Ekonomi Makro Terhadap........(Nur Ravika Famala Sari)

ditamatkan di Jawa Timur tergolong produksi, pendekatan pendapatan dan


cukup besar. pada tahun 2014 tingkat pendekatan pengeluaran.
pengangguran terbuka menurut Upah juga mempunya
pendidikan tertinggi yang ditamatkan pengaruh terhadap penyerapan
di Jawa Timur sebesar 4,19%. tenaga kerja. Jika semakin tinggi
Berdasarkan informasi dari Badan tingkat upah yang ditetapkan, maka
Pusat Statistik, tingkat pengangguran berpengaruh pada meningkatnya
terbuka normal di suatu wilayah biaya produksi, akibatnya untuk
adalah tidak lebih dari 4%. melakukan efisiensi, perusahaan
PDRB mempunyai pengaruh terpaksa melakukan pengurangan
terhadap jumlah angkatan kerja yang tenaga kerja, yang berakibat pada
bekerja dengan asumsi apabila tingginya pengangguran. Penurunan
PDRB mengalami peningkatan, jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan
maka jumlah nilai tambah output karena pengaruh turunnya skala
dalam seluruh unit ekonomi disuatu produksi disebut dengan efek skala
wilayah akan meningkat sehingga produksi atau scale effect. penurunan
terjadi peningkatan terhadap jumlah jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan
penyerapan tenaga kerja yang karena adanya pergantian /
diminta atau berorientasi pada padat penambahan penggunaan mesin-
karya. mesin disebut efek substitusi
Produk Domestik Regional (Sudarsono, 1988).
Bruto (PDRB) menurut Badan Pusat Peningkatan ketersediaan
Statistik (BPS) didefinisikan sebagai lapangan pekerjaan guna menyerap
jumlah nilai tambah yang dihasilkan banyak tenaga kerja juga dipengaruhi
oleh seluruh unit usaha dalam suatu oleh besarnya investasi. Tapi pada
wilayah, atau merupakan jumlah kenyataanya sekarang investasi
seluruh nilai barang dan jasa akhir banyak bergerak di sektor jasa dan
yang dihasilkan oleh seluruh unit sektor padat modal. Sehingga
ekonomi di suatu wilayah. Angka pertumbuhan ekonomi hanya
PDRB dapat diperoleh melalui tiga meningkat pada presentasenya saja
pendekatan yaitu pendekatan

Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol.14, No.01 Juni 2016 73


Pengaruh Variabel Ekonomi Makro Terhadap........(Nur Ravika Famala Sari)

tanpa diikuti dengan penyerapan pembangunan lebih banyak ditujukan


tenaga kerja. untuk membiayai proyek-proyek
Kegiatan investasi yang padat modal sehingga
memungkinkan suatu masyarakat pengeluaran pemerintah menjadi
terus menerus meningkatkan tidak tepat sasaran dan jumlah
kegiatan ekonomi dan kesempatan pengangguran terbuka setiap
kerja, meningkatkan pendapatan tahunnya bertambah (Rizka Juita
nasional dan meningkatkan taraf Rachim, 2013)
kemakmuran masyarakat. Dalam Adapun tujuan yang ingin di
perekonomian makro kenaikan capai melalui penelitian ini adalah
investasi akan meningkatkan untuk mengetahui seberapa besar
permintaan agregat dan pendapatan pengaruh PDRB, UMK, Investasi,
nasional. Peningkatan dalam dan Pengeluaran Pemerintah
permintaan agregat tersebut akan Terhadap Pengangguran Terdidik di
membawa peningkatan pada Jawa Timur pada tahun 2010-2014.
kapasitas produksi suatu METEDOLOGI PENELITIAN
perekonomian yang kemudian akan Lokasi penelitian terletak
diikuti oleh pertambahan dalam diprovinsi Jawa Timur. Provinsi Jawa
kebutuhan akan tenaga kerja untuk Timur merupakan salah satu Provinsi
proses produksi, yang berarti penyumbang PDB terbesar ke-2
peningkatan dalam kesempatan kerja setelah DKI Jakarta. Peneliti memilih
(Wafi Lestari, 2011). lokasi ini karena dibalik angka
Dilihat dari sisi pengeluaran pertumbuhan ekonomi yang tinggi,
pemerintah yang dipergunakan untuk pengangguran terbuka berdasarkan
membeli barang dan jasa akan tingkat pendidikan di JawaTimur
mendorong terciptanya lapangan juga termasuk kategori tinggi karena
kerja. Lapangan kerja yang tersedia rata-rata tingkat pengangguran
akibat dari aktivitas pemerintah akan terbuka kabupaten/kota di Jawa
dipengaruhi oleh jenis pengeluaran. Timur lebih dari 4%.
Pengeluaran pemerintah yang tidak Dalam penelitian ini
tepat sasaran, misalnya pengeluaran menggunakan pendekatan kuantitatif

Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol.14, No.01 Juni 2016 74


Pengaruh Variabel Ekonomi Makro Terhadap........(Nur Ravika Famala Sari)

yang menekankan analisisnya pada menguji pengaruh PDRB, Upah


data-data numerikal (angka) yang Minimum Kabupten/kota, Investasi,
diolah dengan metode statistika. dan Pengeluaran Pemerintah
Pada dasarnya, pendekatan terhadap Jumlah Pengangguran
kuantitatif dilakukan pada penelitian Terdidik di Jawa Timur. Seberapa
inferensial (dalam rangka pengujian besar variable tersebut saling
hipotesis) dan menyandarkan mempengaruhi yaitu dapat dihitung
kesimpulan hasilnya pada suatu dengan menggunakan persamaan
probabilitas kesalahan penolakan regresi linier berganda.
hipotesis nihil. Dengan metode Analisis Data dan Uji Hipotesis
kuantitatif akan diperoleh Data yang digunakan dalam
signifikansi perbedaan kelompok penelitian ini adalah data panel. Data
atau signifikansi hubungan antar panel adalah data yang diperoleh
variabel yang diteliti. dengan menggabungkan antara cross
Data yang digunakan dalam section dan data time series. Data
penelitian ini adalah data sekunder. cross section dalam peneltian ini
Data sekunder adalah data yang adalah data dari 38 Kabupaten/Kota
dikumpulkan, diolah, dan disajikan di Jawa Timur, sedangkan data time
oleh pihak lain, yang biasanya dalam series dalam penelitian ini adalah
bentuk publikasi atau jurnal yang data tahun 2010 sampai dengan
diperoleh dari Disnakertransduk tahun 2014.
Provinsi Jawa Timur, BPS Provinsi Model Regresi linier
Jawa Timur, Badan Penanaman berganda dengan data panel semi log
Modal (BPM) Provinsi Jawa Timur, yang digunakan adalah sebagai
Direktorat Jendral Perimbangan berikut:
Keuangan, Departemen Keungan. Y=a+b1logX1+b2logX2+b3logX3+b4l
Penelitian ini menggunakan ogX4+ e
metode kuantitatif dengan alat Keterangan :
analisis regresi berganda dengan Y =Tingkat Pengngguran
menggunakan eviews. Analisis Terdidik
regresi berganda digunakan untuk a = koefisien konstanta

Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol.14, No.01 Juni 2016 75


Pengaruh Variabel Ekonomi Makro Terhadap........(Nur Ravika Famala Sari)

b1b2b3b4 = koefisien garis regresi signifikan terhadap variabel


X1 = Variabel PDRB dependen.
X2 = Variabel Upah Uji Parsial (Uji T)
X3 =Variabel Investasi Pengujian dilakukan untuk
X4 =Variabel Pengeluaran mengetahui secara partial apakah
Pemerintah variabel independen berpengaruh
Uji Simultan (Uji F) secara signifikan atau tidak terhadap
Pengujian dilakukan secara variabel independen. Pengujian ini
bersama-sama variabel independen dilakukan dengan uji dua arah
berpengaruh secara signifikan atau dengan hipotesa:
tidak terhadap variabel dependen. Ho : artinya tidak terpengaruh
Pengujian ini dilakukan uji satu arah secara signifikan dari variabel
dengan hipotesa: independen terhadap
Ho : artinya tidak terpengaruh secara variabel dependen.
signifikan dari variabel Ha : artinya ada pengaruh secara
independen terhadap variabel signifikan dari variabel
dependen secara bersama- independen terhadap
sama. variabel dependen.
Ha : artinya terdapat pengaruh Dengan kriteria peng ujian:
signifikan dari variable Ho diterimadan Ha ditolak apabila
independen terhadap variabel thitung<ttabel, artinya variable
dependen secara bersama- independen tidak berpengaruh secara
sama.Kriteria pengujian: signifikan terhadap variable
Ho diterima dan Ha ditolak dependen.
apabila Fhitung < Ftabel, artinya variabel Ho ditolak dan Ha diterima apabila
independen tidak berpengaruh secara thitung>ttabel, artinya variable
signifikan terhadap variabel independen berpengaruh secara
dependen. signifikan terhadap variable
Ho ditolak dan Ha diterima dependen.
apabila Fhitung > Ftabel, artinya variabel Koefisien Determin
independen berpengaruh secara Koefisien determinasi

Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol.14, No.01 Juni 2016 76


Pengaruh Variabel Ekonomi Makro Terhadap........(Nur Ravika Famala Sari)

menggambarkan tingkat hubungan cukup signifikan, jika diamati


antara satu atau beberapa variabel menurut tingkat pendidikannya
2
bebas dengan terikat. R merupakan menunjukkan bahwa semakin tinggi
besaran non negatif, batasnya adalah tingkat pendidikan yang ditamatkan
0≤ R2 ≤1. Suatu R2 sebesar 1 berarti maka angka pengangguran juga
terjadi hubungan sempurna, meningkat.
sedangkan R2 yang bernilai 0 berarti Pengangguran terdidik salah
tidak ada hubungan antara variabel satu masalah di Jawa Timur, yang
terikat dengan variabel bebas, menjadi masalah serius adalah
dengan demikian semakin kecil R2 bagaimana pengangguran yang ada
semakin lemah hubungan antar ini bukan cuma pengangguran yang
variabel. memang tidak lanjut sekolah karena
PEMBAHASAN ketiadaan biaya tapi yang
Pengangguran Terdidik memprihatinkan adalah mereka yang
Angka TPT menurut tingkat tidak bekerja tetapi latar belakang
pendidikan tertinggi yang ditamatkan pendidikan mereka tinggi atau
(SMA ke atas) Jawa Timur Tahun lulusan akademi atau universitas.
2014 mengalami kenaikan yang
Tabel 1. Perkembangan Tingkat Pengangguran Terdidik di Jawa Timur
Tahun 2010-2014
Tahun Jumlah Pengangguran Angkatan Tingkat
(SMA Keatas) Kerja Pendidikan (%)
2010 481565 5227716 9.21
2011 378253 5427904 6.97
2012 411118 5648025 7.28
2013 448109 5948691 7.53
2014 465686 3939503 11.82
Sumber: Disnaker Provinsi Jawa Timur (data diolah)

Produk Domestik Regional Bruto wilayah.Perekonomian di suatu


(PDRB) wilayah dikatakan tumbuh dan
PDRB menjadi salah satu berkembang jika barang dan jasa
indikator yang digunakan untuk yang diproduksi pada periode ini
mengukur kegiatanekonomi di suatu lebih besar dibandingkan periode

Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol.14, No.01 Juni 2016 77


Pengaruh Variabel Ekonomi Makro Terhadap........(Nur Ravika Famala Sari)

sebelumnya, yang kemudian kelompok tersebut semakin


diturunkan menjadi nilai tambah. meningkat dan dengan sendirinya
Selama periode 2010 – 2014 akan meningkatkan jumlah TPAK,
tidak ada pergeseran peringkat namun peningkatan TPAK yang
PDRB kabupaten/kota di Jawa diakibatkan dari peningkatan upah
Timur.Beberapa kabupaten/kota minimum yang terlalu cepat dan
mengalami peningkatan kontribusi, tinggi yang tidak diikuti dengan laju
diikuti penurunan kontribusi pertumbuhan lapangan kerja maka
kabupaten/kota lainnya.12 akan berpotensi meningkatkan
kabupaten/kota mengalami jumlah pengguran terdidik.
peningkatan kontribusi, dan 26 pergerakan upah minimum
kabupaten/kota lainnya menurun Kabupaten/Kota di Jawa Timur terus
kontribusinya terhadap total 38 mengalami kenaikan setiap tahunnya
kabupaten/kota. Kota Surabaya dan dari tahun ke tahun kota
meningkat kontribusinyadari 23,34 Surabaya memiliki UMK tertinggi
persen pada tahun 2010 menjadi yaitu pada tahun 2014 sebesar Rp.
24,18 persen pada tahun 2014; 2.200.000,00 dan UMK terendah
Kabupaten Sidoarjo meningkat dari terdapat pada Kabupaten Pacitan,
8,22 persen menjadi 8,41 persen; Ponorogo, Trenggalek, Magetan, dan
Kabupaten Gresik meningkat dari Kota Blitar sebesar Rp.
5,96 persen menjadi 6,05 persen. 1.000.000,00. Hal ini menunjukan
Sementara itu, Kabupaten Pasuruan bahwa Kota Surabaya memiliki biaya
menurun kontribusinya dari 6,18 hidup yang relatif lebih tinggi
persen menjadi 6,33 persen. dibanding dengan Kabupaten/Kota
Upah Minimum Kabupaten/Kota lainnya hal ini ditunjukan dengan
Berdasarkan UMK nilai upah minimum tertinggi setiap
Peningkatan upah minimum tahunnya dan didasarkan dan
sebenarnya dapat mempengaruhi disesuaikan pada kebutuhan hidup
tamatan perguruan tinggi yang lulus layak (KHL) Kota Surabaya.
untuk masuk di pasar tenaga kerja, Investasi
sehingga jumlah angkatan kerja pada

Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol.14, No.01 Juni 2016 78


Pengaruh Variabel Ekonomi Makro Terhadap........(Nur Ravika Famala Sari)

Dalam kegiatan investasi di perkembangan pengeluaran


Indonesia, dikenal adanya pemerintah baik belanja langsung
Penanaman Modal Dalam Negeri maupun tidak langsung menunjukkan
(PMDN) dan Penanaman Modal masing-masing daerah
Asing (PMA). Masuknya invetasi ke kabupaten/kota mengalami kenaikan
Jawa Timur diharapkan mampu jumlah pengeluaran seperti Kota
menyerap banyak tenaga kerja. Dari Surabaya dari Rp. 4.185.867.400.411
data Badan Penanaman Modal pada tahun 2010 secara terus
Provinsi Jawa Timur mencatat, total menerus naik hingga pada tahun
relaisasi investasi PMDN mencapai 2014 menjadi Rp.
Rp. 34,85 Triliyun di 234 Proyek 6.636.186.508.258. Kota Surabaya
pada tahun 2013 dan mampu memiliki pengeluaran pemerintah
menyerap 52.530 tenaga kerja. total tertinggi diantara kabupaten/kota
relaisasi investasi PMA mencapai lainnya.
Rp. 33,6 Triliyun di 278 Proyek pada Dalam melakukan analisis
tahun 2013 dan mampu menyerap data pengaruh PDRB, UMK,
477.466 tenaga kerja. Invstasi, dan Pengeluaran
Pengeluaran Pemerintah Pemerintahterhadap pengangguran
Pengeluaran pemerintah terdidik di Jawa Timur tahun 2010-
terbagi menjadi dua yaitu 2014 menggunakan analisis regresi
pengeluaran langsung dan data panel yaitu data yang
pengeluaran tidak langsung yang menggabungkan antara metode
biasa juga disebut dengan regresi time series dan cross section.
pengeluaran rutin dan pembangunan, Dengan menggunakan data panel
dimana pengeluaran ritun yaitu dapat mengidentifikasi hubungan
belanja pemerintah untuk menunjang antara variabel bebas dan variabel
jalannya pemerintah seperti belanja terikat secara akurat. Pengujian data
pegawai dan belanja barang dan jasa. panel cukup dengan uji Statistik F,
Berdasarkan data dari Uji Statistik t, dan uji Koefisien
Direktorat Jendral Perimbangan Determinasi (R2) tanpa melakukan
Keuangan, Kementrian Kuangan, uji asumsi klasik.

Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol.14, No.01 Juni 2016 79


Pengaruh Variabel Ekonomi Makro Terhadap........(Nur Ravika Famala Sari)

Model yang tepat untuk Effect di bawah ini ditunjukkan


digunakan dalam penelitian ini persamaan regresi data panel PDRB,
adalah model OLS (Common UMK, Investasi, dan Pengeluaran
Effect).Dalam penelitian Common Pemerintah.
Tabel 2. Hasil Common Effect (Pooled Least Square)
Dependent Variable: PT?
Method: Pooled Least Squares
Date: 08/10/16 Time: 00:39
Sample: 2010 2014
Included observations: 5
Cross-sections included: 38
Total pool (balanced) observations: 190

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -3.359885 0.874969 -3.840007 0.0002


PDRB? -0.378569 0.156033 -2.426213 0.0162
UPAH? 0.470933 0.059367 7.932615 0.0000
INVESTASI? 0.003817 0.003020 1.263883 0.2079
PP? 0.543435 0.109869 4.946230 0.0000

R-squared 0.700785 Mean dependent var 3.918895


Adjusted R-squared 0.694315 S.D. dependent var 0.349610
S.E. of regression 0.193295 Akaike info criterion -0.423238
Sum squared resid 6.912129 Schwarz criterion -0.337790
Log likelihood 45.20758 Hannan-Quinn criter. -0.388624
F-statistic 108.3211 Durbin-Watson stat 0.996528
Prob(F-statistic) 0.000000

Sumber : Eviews 9 data diolah

Koefisien PDRB memiliki 2.426213)< ttabel (-1.97260) dan nilai


dampak negatif terhadap probalitas 0.0162 < α = 0.05, maka
pengangguran terdidik (Y) sebesar - H0ditolak dan Ha diterima. Dengan
0.378569. Jika PDRB (X1) naik demikian dapat disimpulkan bahwa
sebesar 1% maka jumlah variabel PDRB (X1) secara
pengangguran terdidik akan turun individual berpengaruh signifikan
sebesar -0.378569. terhadap Pengangguran Terdidik di
PDRB (X1) memiliki nilai Jawa Timur.
thitung sebesar -2.426213 dengan nilai Kenaikan PDRB akan
probabilitas sebesar 0.0162. Hal ini menurunkan jumlah pengangguran
menunjukkan bahwa nilai thitung (- terdidik di Jawa Timur. Besarnya

Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol.14, No.01 Juni 2016 80


Pengaruh Variabel Ekonomi Makro Terhadap........(Nur Ravika Famala Sari)

PDRB di Jawa Timur itu sendiri cenderung kurang memiliki


didukung oleh sektor industri yang keterampilan, mereka tidak mampu
memiliki peningkatan tertingg PDRB menciptakan lapangan kerja sendiri
setiap tahunnya. Perluasan industri sehingga harus bersaing dengan
itu sendiri akan meningkatkan output angkatan kerja lain dan dengan
dan didukung dengan pertumbuhan adanya UMK pengusaha akan lebih
ekonomi yang lebih berifat padat berhati- hati dalam menerima para
karya sehingga banyak menciptaka pekerja dan hanya para pekerja yang
lapanga kerja baru. memiliki kemampuan dan
Koefisien UMK memiliki keterampilan yang baik yang akan
dampak positif terhadap mereka pilih sehingga banyak para
pengangguran terdidik (Y) sebesar pekerja yang tidak berkualitas yang
0.470933. jika UMK (X2) naik tidak dapat bekerja sesuai dengan
sebesar 1% maka jumlah yang diharapkan dan justru
pengangguran terdidik akan naik meningkatkan jumlah pengangguran
sebesar 0.470933. terdidik.
UMK (X2) memiliki nilai Koefisien Investasi memiliki
thitung sebesar 7.932615dengan nilai dampak positif terhadap
probabilitas sebesar 0.0000. Hal ini pengangguran terdidik (Y) sebesar
menunjukkan bahwa nilai 0.003817. jika Investasi (X3) naik
thitung(7.932615) > ttabel (1.97260) dan sebesar 1% maka jumlah
nilai probalitas 0.0000< α = 0.05, pengangguran terdidik akan naik
maka H0 ditolak dan Ha diterima. sebesar 0.003817.
Dengan demikian dapat disimpulkan Investasi (X3) memiliki nilai
bahwa variabel UMK (X2) secara thitung sebesar 1.263883 dengan nilai
individual berpengaruh signifikan probabilitas sebesar0.2079. Hal ini
terhadap Pengangguran Terdidik di menunjukkan bahwa nilai
Jawa Timur. thitung(1.263883) < ttabel (1.97260) dan
Jumlah angakatan kerja nilai probalitas 0.2079 > α = 0.05,
menurut pendidikan tertinggi yang maka H0 diterima dan Ha ditolak.
ditamatkan pada masa kini Dengan demikian dapat disimpulkan

Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol.14, No.01 Juni 2016 81


Pengaruh Variabel Ekonomi Makro Terhadap........(Nur Ravika Famala Sari)

bahwa variabel Investasi (X3) secara sebesar 0.0000. Hal ini menunjukkan
individual tidak berdampak bahwa nilai thitung(4.946230)> ttabel
signifikan terhadap Pengangguran (1.97260) dan nilai probalitas
Terdidik di Jawa Timur. 0.0000< α = 0.05, maka H0 ditolak
Investasi berpengaruh positif dan Ha diterima. Dengan demikian
dan tidak signifikan terhadap dapat disimpulkan bahwa variabel
pengangguran terdidik. Hal ini Pengeluaran Pemerintah (X4) secara
disebabkan investasi lebih banyak individual berpengaruh signifikan
dialokasikan untuk investasi padat terhadap Pengangguran Terdidik di
modal bukan untuk padat karya, Jawa Timur.
sehingga kurang adanya Pengeluaran Pemerintah
pemberdayaan tenaga kerja. Bahkan berpengaruh positif dan signifikan
sering dijumpai dana investasi terhadap pengangguran terdidik.
dipakai untuk membeli mesin Artinya bahwa apabila terjadi
industri sebagai pengganti tenaga peningkatan pada pengeluaran
manusia dalam proses produksi. pemerintah, maka jumlah
Penggantian tenaga manusia oleh pengangguran terdidik juga akan
mesin produksi akan mengurangi meningkat. Pemerintah provinsi Jawa
peran tenaga manusia dalam proses Timur sedang membangun berbagai
produksi, hal ini mengakibatkan macam kebutuhan public untuk
pengurangan tenaga kerja. kalangsungan perekonomian daerah,
Koefisien Pengeluaran namun hal ini masih dalam tahap
Pemerintah memiliki dampak positif pembangunan, sehingga belum
terhadap pengangguran terdidik (Y) memberikan kontribusi besar
sebesar 0.543435. Jika Pengeluaran terhadap penyerapan tenaga kerja di
Pemerintah (X4) naik sebesar 1% Jawa Timur.
maka jumlah pengangguran terdidik Berdasarkan hasil regresi
akan naik sebesar 0.543435 didapatkan nilai koefisien
Pengeluaran Pemerintah (X4) determinasi (R2) sebesar
memiliki nilai thitung sebesar 0.700785atau sebesar 70,07%. Hal
4.946230 dengan nilai probabilitas ini menunjukkan bahwa kemampuan

Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol.14, No.01 Juni 2016 82


Pengaruh Variabel Ekonomi Makro Terhadap........(Nur Ravika Famala Sari)

variabel bebas untuk menjelaskan Pemerintah terbukti berpengaruh


variabel terikat adalah sebesar positif terhadap Pengangguran
0.700785atau 70,07%. sedangkan Terdidik di Jawa Timur, sehingga
untuk sisanya sebesar 29,93% Pemerintah Provinsi JawaTimur
dijelaskan oleh variabel lain di luar diharapkan lebih mengawasi dalam
model yang secara implisit pengalokasian dana. Untuk
tercermin pada variabel pengganggu. mengurangi tingkat pengangguran
KESIMPULAN terdidik di Jawa Timur maka
Secara Parsial Variabel PDRB mobilitas atau pembangunan
berpengaruh negatif dan signifikan ekonomi melalui pengeluaran
terhadap Pengangguran Terdidik di pemerintah seharusnya diarahkan
Jawa Timur dengan nilai koefisien menuju daerah yang mempunyai
sebesar -0,378569. UMK dan pengangguran terdidik yang tinggi,
Pengeluaran Pemerintah berpengaruh atau daerah dengan perekonomian
Positif dan signifikan terhadap yang rendah dan berorientasi pada
Pengangguran Terdidik di Jawa padat karya. Sektor sekunder dan
Timur dengan koefisien masing- tersier harus lebih dipacu
masing yaitu 0,470933 dan produktivitasnya. Pengeluaran
0.543435. Variabel Investasi tidak Pemerintah dapat di distribusikan
berpengaruh signifikan terhadap pada sektor-sektor yang lebih
pengangguran terdidik di Jawa Timur produktif guna meningkatkan output
dengan nilai koefisien sebesar sehingga banyak menyerap tenaga
0,003817. kerja.
Setelah dilakukannya
pengujian dan pembahasan mengenai DAFTAR PUSTAKA
Pengangguran Terdidik di Jawa Badan Pusat Statistik. 2014. Keadaan
Timur, maka ada beberapa saran dari Angkatan Kerja di Jawa
peneliti yaitu, Berasarkan hasil Timur, Surabaya, h.24
penelitian, Pengeluaran Pemerintah Badan Pusat Statistik. 2012. Keadaan
mempunyai pengaruh paling besar Angkatan Kerja di Jawa
diantara variabel lain. Pengeluaran Timur, Surabaya, h.24

Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol.14, No.01 Juni 2016 83


Pengaruh Variabel Ekonomi Makro Terhadap........(Nur Ravika Famala Sari)

Badan Pusat Statistik. 2011. Keadaan Sukirno, Sadono, 2012. Makro


Angkatan Kerja di Jawa Ekonomi: Teori Pengantar,
Timur, Surabaya, h.24 Rajawali Press
Badan Pusat Statistik. 2010. Keadaan Sukirno, Sadono, 1994.
Angkatan Kerja di Jawa Pengantar Teori Ekonomi
Timur, Surabaya, h.24 Makro. Jakarta: PT Raja
Badan Pusat Statistik, 2015. Produk Grafindo
Domestik Regional Bruto Suryana. 2000. Ekonomi
Kbupaten/Kota Menurut Pembangunan : Problematika
Lpangan Usaha (PDRB) dan pendekatan, Salemba
2010-2014, Surabaya, hal.26 empat
Julita Rachim, Rizka. 2013. Analisis Sudarsono. 1998. Pengantar
Pengaruh Upah Minimum Ekonomi Mikro, Jakarta:
Provinsi, Pengeluaran LP3ES
Pemerintah, Investasi Swasta Wafi Lestari, Ayu. 2011. Pengaruh
Dan Jumlah Penduduk Jumlah Usaha, Nilai Investasi
Terhadap Pengangguran Dan Upah Minimum
Terbuka Di Provinsi Sulawesi Terhadap Permintaan Tenaga
Selatan Periode 1996-2010, Kerja Pada Industry Kecil
Universitas Hasanuddin Dan Menengah Di Kabupaten
1980-2011, Jurnal Ekonomi Semarang. Skripsi:
Pembangunan, Vol 2 (3) 2013 Unversitas Diponegoro
P. Todaro, Michael dan C. Smith,
Stephen. 2008. Pembangunan
Ekonomi, Erlangga

Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol.14, No.01 Juni 2016 84

Anda mungkin juga menyukai