Anda di halaman 1dari 34

LAPORAN KELOMPOK

PBL MSPMRS

(MANAJEMEN SISTEM PENYELENGGARAAN MAKANANAN RUMAH


SAKIT)

DI RSI SULTAN AGUNG SEMARANG

Disusun oleh :

1. DWI CAHYANINGTYAS 19120008


2. SHAFIRA NUR AZIZAH 19120113
3. DIAN NUR HIDAYANI 19120064
4. ELFRISA HANADWISALSABELLA 19120133
5. NUR AULYA INDAH CAHYANI 19120086
6. NUNIK MUAFINAH 19120160
7. PUTRI YULISTINA 19120054
8. DHEA PUTRI ANANDA 19120118
9. APRILYANS A.X.P LOPULALAN 19120075
10. AMANDA RIZKY OKTAVIANI 19120085

PROGRAM STUDI GIZI PROGRAM SARJANA


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA
TA.2022/2023
HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN KELOMPOK

PBL MSPMRS
(MANAJEMEN SISTEM PENYEELNGGARAAN MAKANAN
RUMAH SAKIT)
DI RSI SULTAN AGUNG SEMARANG

Disusun oleh :

1. DWI CAHYANINGTYAS 19120008


2. SHAFIRA NUR AZIZAH 19120113
3. DIAN NUR HIDAYANI 19120064
4. ELFRISA HANADWISALSABELLA 19120133
5. NUR AULYA INDAH CAHYANI 19120086
6. NUNIK MUAFINAH 19120160
7. PUTRI YULISTINA 19120054
8. DHEA PUTRI ANANDA 1912118
9. APRILYANS A.X.P LOPULALAN 19120075
10. AMANDA RIZKY OKTAVIANI 19120085

Diterima dan disahkan pada tanggal…….

Mengetahui,
Pembimbing Lahan Kepala Instalasi Gizi

(Niken Ratna S) (Harini Diestiana, S.Gz., RD)


KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat
petunjuk dan hidayah-Nya Laporan Praktik Belajar Lapangan MSPMRS di RSI
Sultan Agung Semarang Program Studi Gizi Program Sarjana, Fakultas Ilmu
Kesehatan, Universitas Respati Yogyakarta tahun 2022 dapat diselesaikan dengan
jadwal yang ditentukan.
Laporan Praktik Belajar Lapangan ini merupakan dokumen
pertanggungjawabkan dalam menjalankan program kegiatan Manajeman Sistem
Penyelenggaraan Makanan Rumah Sakit (MSPMRS), sebagai salah satu unsur dari
fungsi untuk meningkatkan pengetahuan dan menjalankan serangkaian kegiatan
dengan harapan dapat meningkatkan pemahaman dan ketrampilan dalam manajeman
sistem penyelenggaraan makanan Rumah Sakit.
Akhirnya kami menyadari bahwa Laporan Praktik Belajar Lapangan
MSPMRS di RSI Sultan Agung Semarang ini masih ada kekurangan dan perlu
disempurnakan. Kami mengharapkan saran-saran perbaikan dari pihak yang terkait.

Semarang, 03 Desember 2022


Ketua kelompok

Dwi Cahyaningtyas
NIM. 19120008
BAB I. GAMBARAN UMUM LAHAN PRAKTIK

A. Sejarah, Visi, Misi, Falsafah


1. Sejarah
Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang (RSI-SA) adalah rumah
sakit milik Yayasan Badan Wakaf Sultan Agung Semarang yang merupakan
rumah sakit syariah pertama di Indonesia. Cikal bakal berdirinya RSI Sultan
Agung Semarang di mulai pada tahun 1970 tepatnya di jalan Kaligawe
Semarang didirikanlah Health Centre (Pusat Kesehatan Masyarakat). Proses
pembangunan Health Centre dimulai pada tanggal 1 Januari 1970 dan
selesai pada Juni 1972.
Kegiatan pelayanan kesehatan dimulai pada tanggal 17 Agustus 1971.
Tanggal 17 Agustus 1971 tersebut ditetapkan sebagai hari awal pendirian
RSI SULTAN AGUNG SEMARANG. Pada tanggal 23 Oktober 1973
Health Centre diresmikan sebagai Rumah Sakit Umum, selanjutnya pada
tanggal 8 Januari 1992 Rumah Sakit Sultan Agung (RSSA) diganti nama
menjadi Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang.
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor: HK.03.05/I/513/2011 tentang Penetapan Kelas RSI Sultan Agung
pada tanggal 21 Februari 2011 yang ditandatangani oleh Direktur Jenderal
Bina Upaya Kesehatan, RSI Sultan Agung dinyatakan sebagai Rumah Sakit
Tipe B.
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor: HK.02.02/MENKES/450/2016 tentang Penetapan RSI Sultan Agung
Semarang sebagai Rumah Sakit Pendidikan. Pada tanggal 26 September
2017 di tetapkannya RSI Sultan Agung sebagai rumah sakit Syariah pertama
di Indonesia. RSI Sultan Agung terus melakukan pembangunan dan inovasi
seiring dengan perkembangan zaman dan tuntutan kebutuhan akan
pelayanan kesehatan.

2. Visi
Rumah Sakit Islam terkemuka dalam pelayanan kesehatan, pendidikan dan
pembangunan peradaban Islam, menuju masyarakat sehat sejahtera yang
dirahmati Allah.
3. Misi
Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang selamat menyelamatkan
dijiwai semangat Mencintai Allah Menyayangi Sesama. Menyelenggarakan
pelayanan pendidikan dalam rangka membangun generasi khaira ummah.
Membangun peradaban Islam menuju masyarakat sehat sejahtera yang
dirahmati Allah.

4. Falsafah
Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang adalah wadah peningkatan
kualitas kesehatan jasmani dan rohani umat, melalui dakwah bi al-hâl dalam
bentuk pelayanan dan pendidikan islami dan fastabiq al-khayrât. Pegawai
Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang dalam kegiatan sehari-hari
memiliki motto yang menjadikan sebagai salah satu bentuk motivasi yaitu
“Mencintai Allah, Menyayangi Sesama”. Keramahan, kenyamanan, dan
kebersihan, merupakan sapa keseharian yang ada di Rumah Sakit Islam
Sultan Agung Semarang. Kasih saying menjadi sentuhan khas yang selalu
dihadirkan, dan falsafah selamat menyelamatkan, selamat dunia dan akhirat
menjadi landasan pengelolaan Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang.
Inilah yang menjadi ciri pelayanan kesehatan atas dasar nilai-nilai Islam
yang diterapkan di Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang
B. Organisasi Instalasi Gizi RSI Sultan Agung
1. Struktur Organisasi Instalasi Gizi

Garis Komando

Garis Koordinasi
2. Jenis dan Jumlah Tenaga Kerja di Instalasi Gizi
Tabel 1.1 Jenis dan Jumlah Tenaga Kerja di Intsalasi Gizi

Jabatan Spesifikasi Pendidikan Jumlah

Kepala Instalasi Sarjana Gizi, RD 1 Orang

Penanggungjawab Pengolahan
Sarjana Gizi, RD 1 Orang
dan Distribusi Makanan

Penanggungjawab Pelayanan
Sarjana Gizi 1 Orang
Gizi

Penanggungjawab
D IV Gizi, RD 1 Orang
Pengembangan Gizi

Sarjana Gizi 4 Orang


Ahli Gizi
D IV Gizi 3 Orang

Petugas Administrasi SMK TATA BOGA 3 Orang

SMK TATA BOGA 3 Orang


Petugas Persiapan Bahan
SMA 2 Orang
Makanan
SMP 1 Orang

Petugas Pengolahan dan SMK TATA BOGA 18 Orang


Pemorsian Makanan SMA 3 Orang

Petugas Sarana Prasarana SMK TATA BOGA 2 Orang

Pramusaji Ruang Rawat Inap SMA 27 Orang

Pramusaji Pelayanan Tamu SMA 3 Orang

TOTAL 73 orang

3. Uraian Jabatan, Fungsi dan Tugas Pokok Tenaga Kerja di Instalasi


Gizi SDM yang terdapat di RSI Sultan Agung terbagi menjadi 10 jenis,
yaitu:
a. Kepala Instalasi Gizi
a) Nama Jabatan : Kepala Instalasi Gizi
b) Nama Jabatan Atasan : Direktur Pelayanan
c) Nama Jabatan Bawahan Langsung :
1. Penanggung jawab Produksi & Distribusi Gizi
2. Penanggung jawab Pelayanan Gizi
3. Penanggung jawab Pengembangan Gizi
4. Ahli Gizi (Nutrisionis)
Tugas Pokok: Membantu Direktur Pelayanan dalam merencanakan
mengarahkan, mengkoordinasikan, mengendalikan, mengevaluasi
pelaksanaan program-program Pelayanan Gizi dan Produksi &
Distribusi Makanan.
b. Penanggung Jawab Pengolahan dan Distribusi Makanan
a) Nama Jabatan :Penanggungjawab Produksi & Distribusi Gizi
b) Nama Jabatan Atasan : Kepala Instalasi Gizi
c) Nama Jabatan Bawahan Langsung : Staf Produksi dan Distribusi
Gizi
Tugas Pokok :Membantu Kepala Instalasi Gizi dalam
mengkoordinasikan, mengendalikan, mengevaluasi pelaksanaan
program-program bagian produksi & distribusi gizi.
c. Penanggung Jawab Pelayanan Gizi
a) Nama Jabatan : Penanggungjawab Pelayanan Gizi
b) Nama Jabatan Atasan : Kepala Instalasi Gizi
c) Nama Jabatan Bawahan Langsung : Staf Pramusaji
Tugas Pokok : Membantu Kepala Instalasi Gizi dalam
mengkoordinasikan, mengendalikan, mengevaluasi pelaksanaan
program-program pelayanan gizi.
d. Ahli Gizi
a) Nama Jabatan : Ahli Gizi
b) Nama Jabatan Atasan : Kepala Instalasi Gizi
Tugas Pokok : Membantu Kepala Instalasi Gizi dan Penanggungjawab
Gizi dalam kegiatan yang bersifat teknis fungsional dibidang
pelayanan gizi, makanan dan dietetik.
e. Petugas Administrasi
a) Nama Jabatan : Administrasi
b) Nama Jabatan Atasan :Penanggung Jawab Produksi &
Distribusi Gizi
Tugas Pokok: Membantu Penanggung Jawab Produksi & Distribusi
Gizi dalam memperhitungkan kebutuhan pemesanan, penerimaan,
penyimpanan dan penyaluran bahan makanan.
f. Petugas Persiapan
a) Nama Jabatan : Persiapan Bahan Makanan (Lauk, Sayur dan
Bumbu)
b) Nama Jabatan Atasan : Penanggung Jawab Produksi & Distribusi
Gizi
Tugas Pokok: Membantu Penanggung Jawab Produksi & Distribusi
Gizi dalam mempersiapkan bahan-bahan makanan, serta bumbu-
bumbu sebelum dilakukan kegiatan pemasakan.
g. Petugas Pengolahan dan Pemorsian
a) Nama Jabatan : Pengolahan BM dan Pemorsian Makanan
b) Nama Jabatan Atasan : Penanggung Jawab Produksi & Distribusi
Gizi
Tugas Pokok: Membantu Penanggung Jawab Produksi & Distribusi
Gizi dalam pengolahan bahan makanan menjadi makanan yang siap
saji, berkualitas dan aman untuk dikonsumsi. Membantu Penanggung
Jawab Produksi & Distribusi Gizi dalam pemorsian dan penyaluran
makanan sesuai dengan jumlah, porsi dan jenis konsumen yang
dilayani (makanan biasa maupun makanan khusus)
h. Petugas Sarpras
a) Nama Jabatan :Sarana dan Prasarana
b) Nama Jabatan Atasan :Penanggung Jawab Produksi &
Distribusi Gizi
Tugas Pokok: Membantu Penanggung Jawab Produksi & Distribusi
Gizidalam mengatur, menginventaris dan memelihara semua peralatan
di Instalasi Gizi. Membantu Penanggung Jawab Produksi & Distribusi
Gizidalam membina hubungan dengan unit Sarana dan Prasarana
Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang.
i. Pramusaji Pelayanan Pasien
a) Nama Jabatan : Pramusaji Ruang Rawat Inap
b) Nama Jabatan Atasan : Penanggung Jawab Pelayanan Gizi
Tugas Pokok: Membantu program pelayanan gizi dengan cara
memberikan jasa dalam kegiatan distribusi makanan kepada pasien
j. Pramusaji Pelayanan Tamu
a) Nama Jabatan : Pramusaji Pelayanan Tamu
b) Nama Jabatan Atasan : Penanggung Jawab Pelayanan Gizi
Tugas Pokok: Membantu program pelayanan gizi dengan cara
memberikan jasa dalam kegiatan distribusi makanan/snack kepada
jajaran direksi, karyawan dan dokter rumah sakit, serta tamu rumah
sakit.

4. Bentuk-bentuk Pelayanan Gizi di Instalasi Gizi


a) Asuhan Gizi Rawat Jalan
Pelayanan gizi rawat jalan adalah serangkaian proses kegiatan
asuhan gizi yang berkesinambungan dimulai dari
assessment/pengkajian, pemberian diagnosis, intervensi gizi, dan
monitoring evaluasi kepada klien/pasien dirawat jalan. Yang
bertujuan untuk memberikan pelayanan kepada klien/pasien rawat
jalan atau kelompok dengan membantu mencari solusi masalah
gizinya melalui nasihat gizi mengenai jumlah asupan makananyang
sesuai, jenis diet, yang tepat, jadwal makan, dan cara makan, sesuai
dengan jenis diet dengan kondisi kesehatnnya.
b) Asuhan Gizi Rawat Inap
Pelayanan gizi rawat jalan adalah serangkaian proses kegiatan
asuhan gizi yang berkesinambungan dimulai dari
assessment/pengkajian, pemberian diagnosis, intervensi gizi, dan
monitoring evaluasi kepada klien/pasien di rawat inap. Yang
bertujuan untuk memberikan pelayanan gizi kepada pasien rawat
inap agar memperoleh makanan yang sesuai kondisi kesehatnnya
dalam upaya mempercepat proses penyembuhan, pempertahankan,
dan meningkatkan status gizi.
c) Penyelenggaraan Makanan
Penyelenggaraan makanan RS merupakan rangkaian kegiatan mulai
dariperencanaan menu, perencanaan kebutuhan bahan makanan,
perencanaan anggaran belanja, pengadaan bahan makanan,
penerimaan dan penyimpanan, pemasakan bahan makanan,
distribusi dan pencatatan, pelaporan serta evaluasi. Yang bertujuan
untuk menyediakan makanan yang berkualitas sesuai kebutuhan
gizi, biaya, aman, dan dapat diterima oleh konsumen guna
mencapai status gizi yang optimal.
d) Penelitian dan Pengembangan
Penelitian dan pengembangan gizi terapan dilakukan untuk
meningkatkan kemampuan guna menghadapi tantangan dan masalh
gizi terapan yang kompleks. Yang bertujuan untuk mencapai
kualitas pelayanan gizi rumah sakit secara berdaya guna dan
berhasil guna dibidang pelayanan gizi, penyelenggaraan makanan
rumah sakit, penyuluhan, konsultasi, konseling dan rujukan gizi
sesuai kemampuan institusi. Hasil penelitian dan pengembangan
gizi terapan berguna sebagai bahan masukan bagi perencanaan
kegiatan, evaluasi, pengembangan teori, tatalaksana atau standar
pelayanan gizi rumah sakit.

5. Jenis Konsumen yang Dilayani Instalasi Gizi


a) Pasien
i. Pasien rawat inap kelas VVIP
Instalasi Gizi di Rumah Sakit Sultan Agung Semarang
menyediakan 3 makanan utama dan 3 makanan selingan
untuk pasien yang menginap di Ruang inap kelas VVIP.
Untuk ekstra pagi pasien mendapatkan susu. Makanan
pagi pasien mendapatkan makanan pokok, lauk hewani,
lauk nabati, lauk tambahan, sayur, AMDK Botol 600ml.
untuk snack selingan pagi mendapatkan snack atau
puding. Untuk makan siang pasien mendapatkan
makanan pokok, lauk hewani, lauk nabati, lauk
tambahan, sayur, buah, dan AMDK Botol 600ml. untuk
selingan sore pasien mendapatkan susu. Dan makan
malam pasien mendapatkan makanan pokok, lauk
hewani, lauk nabati, lauk tambahan, sayur, buah, dan
AMDK Botol 600ml.
ii. Pasien rawat inap kelas VIP
Instalasi Gizi di Rumah Sakit Sultan Agung Semarang
menyediakan 3 makanan utama dan 3 makanan selingan
untuk pasien yang menginap di Ruang inap kelas VIP.
Untuk ekstra pagi pasien mendapatkan susu. Makanan
pagi pasien mendapatkan makanan pokok, lauk hewani,
lauk nabati, sayur, AMDK Botol 600ml. untuk snack
selingan pagi mendapatkan snack atau puding. Untuk
makan siang pasien mendapatkan makanan pokok, lauk
hewani, lauk nabati, sayur, buah, dan AMDK Botol
600ml. untuk selingan sore pasien mendapatkan susu.
Dan makan malam pasien mendapatkan makanan pokok,
lauk hewani, lauk nabati, sayur, buah, dan AMDK Botol
600ml.
iii. Pasien rawat inap kelas I
Instalasi Gizi di Rumah Sakit Sultan Agung Semarang
menyediakan 3 makanan utama dan 3 makanan selingan
untuk pasien yang menginap di Ruang inap kelas I.
Untuk ekstra pagi pasien mendapatkan susu. Makanan
pagi pasien mendapatkan makanan pokok, lauk hewani,
lauk nabati, sayur, AMDK Gelas 220ml. untuk snack
selingan pagi mendapatkan snack atau puding. Untuk
makan siang pasien mendapatkan makanan pokok, lauk
hewani, lauk nabati, sayur, buah, dan AMDK Gelas
220ml. untuk selingan sore pasien mendapatkan susu.
Dan makan malam pasien mendapatkan makanan pokok,
lauk hewani, lauk nabati, sayur, buah, dan AMDK Gelas
220ml.

iv. Pasien rawat inap kelas II


Instalasi Gizi di Rumah Sakit Sultan Agung Semarang
menyediakan 3 makanan utama dan 2 makanan selingan
untuk pasien yang menginap di Ruang inap kelas II.
Makanan pagi pasien mendapatkan makanan pokok,
lauk hewani, lauk nabati, sayur, AMDK Gelas 220ml.
untuk snack selingan pagi mendapatkan snack atau
puding. Untuk makan siang pasien mendapatkan
makanan pokok, lauk hewani, lauk nabati, sayur, buah,
dan AMDK Gelas 220ml. untuk selingan sore pasien
mendapatkan susu. Dan makan malam pasien
mendapatkan makanan pokok, lauk hewani, lauk nabati,
sayur, buah, dan AMDK Gelas 220ml.

v. Pasien rawat inap kelas III


Instalasi Gizi di Rumah Sakit Sultan Agung Semarang
menyediakan 3 makanan utama dan 2 makanan selingan
untuk pasien yang menginap di Ruang inap kelas III.
Makanan pagi pasien mendapatkan makanan pokok,
lauk hewani, sayur. untuk snack selingan pagi
mendapatkan snack atau puding. Untuk makan siang
pasien mendapatkan makanan pokok, lauk hewani, lauk
nabati, sayur, dan buah. Untuk selingan sore pasien
mendapatkan susu. Dan makan malam pasien
mendapatkan makanan pokok, lauk hewani, lauk nabati,
sayur, dan buah.

b) Non pasien
i. Halal Meals
Instalasi Gizi di Rumah Sakit Sultan Agung Semarang
menyediakan makanan halal meals untuk seluruh
karyawan dan pengunjung di RSI Sultan Agung yang
dapat dipesan di koperasi Risa Mart. Untuk menu yang
dapat dipesan di halal meals seperti:
Tabel 1.2 Menu Makanan Halal Meals
NO Menu Harga
MAKANAN
1 Chicken steak dan kentang goreng Rp 22.000
2 Nugget ayam dan kentang goreng Rp 20.000
3 Ayam goreng crispy dan kentang Rp 22.500
goreng
4 Nasi goreng ayam Rp 18.000
5 Mie goreng Rp 18.000
6 Mie Rebus Rp 18.000
7 Bihun Goreng/ Rebus Rp 18.000
8 Cap Cay Goreng Rp 20.000
9 Nasi Soto Ayam Rp 20.000
10 Nasi Putih Rp 5.000
11 Tim Ayam Jamur Rp 18.000
12 Bubur Ayam Rp 18.000
13 Bubur ayam jamur Rp 18.000
14 Mie bakso Rp 18.000
15 Nasi opor lengkap Rp 25.000
16 Siomay Rp 22.500
17 Fuyunghai Rp 15.000
SNACK
1 Mendoan Rp 8.000
2 Tahu kemul Rp 8.000
3 Pisang goreng caramel Rp 15.000
4 Pisang bakar coklat keju Rp 15.000
5 Roti bakar coklat/strawbery Rp 15.000
6 Cream soup jagung Rp 15.000
7 Makaroni secutel Rp 15.000
8 Pisang goreng coklat keju Rp 15.000
MINUMAN
1 Teh Rp 5.000
2 Kopi Rp 8.000
3 AMDK Cup Rp 1.000
4 AMDK Botol Rp 5.000
5 Susu putih/ coklat Rp 10.000
6 Aneka jus Rp 10.000
7 Jus pelangi Rp 20.000
PAKET MAKAN LENGKAP
1 Paket Makan Pengantar Rp 20.000

ii. Karyawan unit khusus


Instalasi Gizi di Rumah Sakit Sultan Agung Semarang
menyediakan makanan untuk karyawan unit khusus
seperti petugas radiologi,dll.
iii. Direksi
Instalasi Gizi di Rumah Sakit Sultan Agung Semarang
menyediakan makanan untuk Direksi Pimpinan RSI
Sultan Agung.
iv. Dokter
Instalasi Gizi di Rumah Sakit Sultan Agung Semarang
menyediakan makanan untuk Dokter RSI Sultan Agung.

v. Tim Penanganan Covid


Instalasi Gizi di Rumah Sakit Sultan Agung Semarang
menyediakan makanan untuk para petugas yang
menangani pasien covid-19 di RSI Sultan Agung untuk
memudahkan petugas dalam mengakses makanan.
vi. Pengantar pasien VVIP dan VIP
Instalasi Gizi di Rumah Sakit Sultan Agung Semarang
menyediakan 1 paket makanan untuk keluarga pasien
yang dirawat di VVIP selama 3x makan (makan pagi,
makan siang, dan makan sore), dan juga keluarga pasien
yang di rawat di VIP selama 1x makan (makan pagi)
yang akan diantar oleh pramu saji saat menggantar
makanan ke pasien.
BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Ketenagaan di Instalasi Gizi Rumah Sakit
B. Analisis Tata Letak/Lay Out dan Tata Laksana Ruang Pengolahan
Instalasi Gizi Rumah Sakit

Gambar 2.1 Layout Imstalasi gizi di RSI Sultan Agung Semarang

C. Analisis Alur Kerja Penyelenggaraan Makanan di Instalasi Gizi Rumah


Sakit

Gambar 2.2 Layout Imstalasi gizi di RSI Sultan Agung Semarang

Bentuk penyelenggaraan makanan di Instalasi gizi RSI Sultan Agung


Semarang adalah sistem swakelola, yaitu seluruh sumber daya yang diperlukan
dalam penyelenggraan makanan disediakan oleh pihak Instalasi gizi RSI Sultan
Agung Semarang.
Alur kerja merupakan urutan kegiatan kerja dalam memproses bahan
makanan menjadi hidangan, meliputi kegiatan dari penerimaan bahan makanan,
persiapan, pemasakan, pembagian atau distribusi dalam makanan (Kemenkes,
2013).
Berdasarkan tata letak alur penyelenggaraan makanan di instalasi gizi
RSI Sultan Agung Semarang dimulai dari penerimaan bahan makanan yang
terbagi menjadi 2 kategori yaitu, bahan makanan basah dan bahan makanan
kering. Bahan makanan basah akan di simpan di gudang penerimaan bahan
makanan basah dan bahan makanan kering disimpan di gudang penerimaan
bahan makanan kering. Kemudian bahan makanan basah maupun kering diolah
diruang produksi sesuai dengan pesanan dan jenis diet pasien. Setelah diolah,
makanan yang sudah jadi dilakukan pemorsian dan distribusi kepada pasien.
Distribusi makanan menggunakan troli pengantar, dan di antar ke kamar pasien
masing-masing. Jalur troli pengantaran makanan dan pengambilan makanan
dibedakan agar tidak mengalami kontaminasi silang.

D. Analisis Peralatan Dan Sanitasi Peralatan Penyelenggaraan Makanan di


Instalasi Gizi Rumah Sakit

Sumber: Kementrian Kesehatan RI Pusat Sarana, Prasarana, dan Peralatan


Kesehatan 2010

Tabel 1.3 Peralatan dan Sanitasi Peralatan Penyelenggaraan Makanan di


Instalasi Gizi
No Nama Ruangan Kebutuhan Fasilitas Ketersediaan Ket.
Ada Tidak
1. Ruang Rak bahan-bahan √ -
penerimaan dan makanan
penimbangan BM
Timbangan kapasitas √ -
20-300 kg

Kereta angkur √ -

Alat pembuka botol √ Berada di tempat


pengolahan

Penusuk beras √ Berada di


penerimaan bahan
kering

Pisau √ -
Kontainer √ -

Troli √ -

Alat penguji kualitas √ -


telur

Lemari arsip √ -

APAR √ -

2. Ruang Freezer √ -
penyimpanan BM
basah Lemari pendingin √ -

Kontainer √ -

Tibangan kapasitas √ -
20-100 kg

Kereta angkut √ -

Pengusir tikus √ -
elektrik

3. Ruang Lemari beras √ Kontainer beras


penyimpanan BM
kering Rak atau palet atau √ -
lemari penyimpanan
BM

Timbangan kapasitas √ -
20-100 kg

Pengusir tikus √ -
elektrik

Kereta angkut √ -

4. Ruang atau area Meja kerja atau √ -


persiapan persiapan

Bangku kerja √ -

Mesin sayur √ Masih


menggunakan
manual

Bak cuci persegi √ -

Bak cuci dua √ -


bergandengan

Pisau √ -

Mesin pemarut √ -
kelapa berdinamo

Saringan kelapa √ -

Mesin pemotong dan √ -


penggiling daging
kapasitas 20 kg

Blender √ -

Bak cuci √ -
Cobek atau ulekan √ -

Mixer √ -

Timbangan meja √ -

Telenan √ -
5. Ruang Kompor gas LPG √ -
pengolahan atau
memasak dan Kompor minyak √ -
penghangatan tanah bertekanan
makanan Kompor minyak √ -
tanah sumbu

Kompor listrik √ -

Kompor uap (stean √ -


cooker)

Panci besar, √ -
penggorengan

Rice cooker √ -

Rak-rak makanan √ -

Rice cooker √ -
kapasitas 30 kg

Oven √ -

Mixer √ -

Blender √ -

Pisau dapur √ -

Sendok sayur √ -

Sodet √ -

Pembuka botol atau √ -


kaleng

Serikan √ -

Talenan √ -

Saringan teh √ -

Wajan datar 2 ukuran √ -


(diameter 16 dan 18
cm)

Timbangan kapasitas √ -
2 kg

Mesin penggiling √ Menggunakan


tangan atau manual mesin penggiling
listrik

Serbet √ -

Cempal √ -

Cetakan nasi √ -

Lemari es √ -

Meja pemanas √ -

Pemanggang sate √ -

Toater √ -

Meja kerja √ -

Bangku √ -

Bak cuci √ -

Kereta dorong √ -

Kereta warme √ -

6. Ruang bagian Meja pembagi √ -


penyajian
makanan Bangku sendok √ -
Garpu √ -

Penjepit makanan √ -

Sarung tangan √ -

Plastik sekali pakai √ -


Piring makan √ -

Gelas minum √ -

Mangkok sayur √ -

Piring kue cekung √ -

Cangkir tertutup √ -

Tutup dan tatanan √ -


gelas

Nampan √ -

Tempat telur √ -

Troli untuk makanan √ -


3 susun

Rak piring kapasitas √ -


3 susun
Kertas label √ -

Alat tulis √ -

7. Dapur susu atau Peralatan Besar:


laktasi bayi
Lemari pendingin √ -

Panci alumunium √ -

Tungku uap √ -

Meja √ -
Pemanas √ -

Rak-rak √ -
penyimpanan botol
susu

Peralatan Kecil:

Termor √ -

Blender √ -

Gelas ukur √ -

Sendok makan √ -

Sendok teh √ -

Panci kecil √ -
bertangkai diameter
15 cm
Piring dan gelas √ -

Mangkok √ -

Baskom plastik √ -

Kocokan susu √ -

Serbet √ -

Cempal √ -

Sikat botol √ -

Timbangan susu √ -
kapasitas 2 kg

Sterilisator √ -

Mixer √ -

8. Ruang cuci Pencucian secara mekanik memerlukan:

Mesin cuci kapasitas √ -


100 piring, rak

Pengering alat √ -
kebersihan

Pencucian manual memerlukan:

Ember plastik √ -
kapasitas 30 liter

Baskom plastik √ -
kapasitas 30 liter

Perlengkapan √ -
kebersihan (sapu,
sikat, lap)

Alat atau kain untuk √ -


pel

Vakum cleaner √ -

Tambahan untuk ruang pencucian:

Alat pengukur √ Berada di area


desinfektan cuci tangan

Pencucian, sabun √ -
cuci, karbol

Pencuci dinding √ -
kramik

Tempat sampah √ -
tertutup (basah dan
kering)
Serok air √ -

9. Ruang Sabun cuci colek √ -


penyimpanan troli
gizi Sikat √ -

Alat atau kain untuk √ -


ngelap

Serok air √ -

10 Ruang Lemari perkakas √ -


penyimpanan dapur khusus
peralatan dapur
Rak perkakas dapur √ -

Meja √ -

Kursi √ -

11 Ruang ganti alat Sarung tangan √ -


pelindung diri
(APD) dan loker Sepatu dapur atau √ -
boots

Baju khusus √ -

Tutup rambut √ -
Masker √ -

Clemek √ -

12 Ruang adminitrasi Meja √ -


Kursi √ -

Lemari berkas (arsip) √ -

Safety box √ Di tempat


cleaning service

13 Ruang kepala Meja √ -


instalasi gizi
Kursi √ -

Lemari berkas (arsip) √ -

Safety box √ Di tempat


cleaning service

14 Ruang pertemuan Meja √ -


gizi klinik
Kursi √ -

Lemari berkas (arsip) √ -

Safety box √ Di tempat


cleaning service

15 Janitor Rak/lemari, √ -
perlengkapan
kebersihan
16 Ruang Keran pengatur uap √ -
pengaturan/
Manometer tekanan √ -
manifold uap gas elpiji

Header gas elpiji √ -

17 Ruang panel Panel daya √ -


listrik penerangan

Panel daya stop √ -


kontak

Penel daya listrik √ -

18 Ruang Keran pengatur gas √ -


pengaturan/
Manometer tekanan √ -
manifold gas gas elpiji
elpiji
Header gas elpiji √ -

19 Ruang Penejepit tabung √ -


penyimpanan
tabung gas elpiji Kedudukan tabung √ -

Troli tabung √ -
20 Gudang alat Rak – rak √ -

21 Ruang PKL Meja √ Berada di ruang


intalasi gizi

Kursi √ -

Papan tulis putih √ Berada di ruang


instalasi gizi

Laptop √ Berada di ruang


instalasi gizi

LCD √ Berada di ruang


instalasi gizi

22 Ruang petugas Meja √ -


jaga dapur

Kursi dan peralatan √ -


administrasi

23 Ruang nutrisionis Meja √ -

Kursi √ -

Komputer √ -
Rak buku √ -

24 Kamar mandi/ Kloset √ -


WC petugas
Wastafel √ -

Bak air √ -

E. Analisis Proses Pengadaan Makanan


Pengadaan bahan makanan merupakan serangkaian kegiatan penetapan
spesifikasi bahan makanan, perhitungan harga, pemesanan dan pembelian
bahan makanan serta melakukan survey pasar sehingga bahan yang diinginkan
tersedia di Instalasi Gizi.
1. Perhitungan Kebutuhan Bahan Makanan
Perhitungan kebutuhan bahan makanan dilakukan untuk
menentukan jumlah dan jenis bahan makanan yang diperlukan dalam
kurun waktu yang ditentukan. Beberapa faktor yang mempengaruhi
perhitungan kebutuhan bahan makanan, antara lain:
a. Jenis dan jumlah konsumen
b. Siklus menu
c. Jumlah sisa bahan makanan yang dimiliki
d. Standar resep (Jenis bahan makanan, BDD, dan standar
porsi.

Pada Instalasi Gizi RSI Sultan Agung penambahan cadangan


sebanyak 20% dari total perhitungan bahan makanan yang dibutuhkan.

2. Pemesanan Bahan Makanan


Pemesanan bahan makanan di Instalasi Gizi RSI Sultan Agung
berdasarkan pedoman menu dan jumlah konsumen yang dilayani sesuai
periode pemesanan yang ditetapkan. Untuk pemesanan bahan makanan
kering lakukan setiap 15 hari sekali sedangkan bahan makanan basah
dilakukan setiap hari.
3. Pembelian Bahan Makanan
Pembelian bahan makanan di RSI Sultan Agung dilakukan
dengan melakukan survey pasar. Survey pasar bertujuan untuk mencari
informasi mengenai harga bahan makanan yang ada di pasar sesuai
spesifikasi yang ditentukan sebagai dasar perencanaan anggaran bahan
makanan. Survey pasar dilakukan dengan minimal 3 pasar yang berbeda
untuk mengetahui harga bahan makanan. Metode yang digunakan untuk
pembelian bahan makanan di Instalasi Gizi RSI Sultan Agung adalah
melalui sistem tender pada pemasok bahan makanan melalui lelang
terbuka setiap 6 bulan sekali yaitu pertanggal 1 Januari – 30 Juni dan 1
Juli – 31 Desember. Pemenang tender dipilih berdasarkan penawarkan
harga yang lebih terjangkau dan sesuai dengan spesifikasi bahan yang
ditentukan.
4. Penerimaan Bahan Makanan
Penerimaan bahan makanan pada instalasi gizi di RSI Sultan
Agung Semarang yaitu bahan yang datang akan diterima oleh tim
penerima dan dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu secara teliti yang
disesuaikan dengan spesifikasi yang diinginkan seperti :
a. Jenis bahan makanan
b. Jumlah bahan makanan
c. Waktu penerimaan
d. Alat transportasi dan wadah yang digunakan
Tujuannya agar bahan makanan yang diterima sesuai dan tepat dengan
daftar pesanan, waktu pesanan dan spesifikasi yang telah ditetapkan
oleh RSI Sultan Agung Semarang. Setelah itu pastikan jenis bahan,
nama produk, kode produksi, nama produsen, lokasi produksi sesuai
dengan daftar sesuai LP POM MUI, tidak lupa memastikan logo halal
pada bahan makanan yang telah diterima. Kemudian berikan stampel
“Halal Pass” pada bahan makanan yang telah diperiksa dan diterima
sesuai pesanan.
Apabila terdapat bahan makanan yang tidak sesuai dengan daftar
pesanan atau spesifikasi, maka akan diberikan stampel “Reject” dan
dikembalikan kepada rekanan. Sedangkan apabila terdapat bahan
makanan yang menyimpang atau belum jelas kehalalannya, maka akan
diberikan stampel “Hold” dan kemudian diproses sesuai SPO sampai
akhirnya ditandatangani oleh kepala auditor halal internal gizi dan
kemudian baru dapat diolah.
Setelah proses stempel selesai, dilanjutkan dengan proses
tandatangan ceklist kesesuaian spesifikasi dan serah terima bahan
makanan oleh petugas penerimaan dan rekanan. Kemudian penyerahan
bahan makanan kepada petugas administrasi untuk disimpan digudang
bahan makanan serta pelabelan oleh petugas administrasi.
G
a
m
b
a
r

Gambar 2.3 Keterangan Form Pemeriksaan Bahan Datang


5. Penyimpanan Bahan Makanan
Instalasi Gizi di RSI Sultan Agung Semarang menerapkan sistem
jaminan halal pada semua bahan makanan yang akan digunakan. Semua
bahan makanan yang digunakan harus terjamin kehalalannya dan
memiliki sertifikat halal yang masih berlaku serta terdaftar di LPPOM
MUI. Pada proses penerimaan bahan makanan, masing-masing bahan
akan diberi label identitas bahan makanan yang terdiri dari nama barang,
tanggal penerimaan, jam penerimaan, produsen, tanggal kadaluarsa,
serta ttd petugas.
F. Analisis Higiene Sanitasi dan Keselamatan Kerja di Instalasi Gizi Rumah
Sakit

UJI KELAIKAN FISIK UNTUK HIGIENE SANITASI


MAKANAN JASABOGA

Nama perusahaan : RSI SA Semarang Alamat perusahaan : Semarang

Nama pengusaha : RSI SA Semarang Tanggal penilaian : 12 November 2022


Nama Pemeriksa : Gizi Unriyo 2022 BOBOT

BOBOT
No. URAIAN X No. URAIAN X

LOKASI, PENCAHAYAAN
BANGUNAN, FASILITAS 7. Pencahayaan sesuai dengan 1 0
1. Halaman bersih, rapi, tidak 1 1 kebutuhan dan tidak
becek, dan berjarak menimbulkan bayangan.
sedikitnya 500 meter dari Kuat cahaya sedikitnya 10
sarang lalat / tempat fc pada bidang kerja.
pembuangan sampah, serta PENGHAWAAN
tidak tercium bau busuk
0
atau tidak sedap yang 8. Ruang kerja maupun 1
berasal dari sumber peralatan dilengkapi
pencemaran . ventilasi yang baik se hingga
2. Konstruksi bangunan kuat, 1 1 terjadi sirkulasi udara dan
aman, terpelihara, bersih tidak pengap.
dan bebas dari barang-
barang yang tidak berguna AIR BERSIH
atau barang sisa. 9. 5 5
Sumber air bersih aman,
3. Lantai kedap air, rata, tidak 1 1 jumlah cukup dan
licin, tidak retak, ter pelihara bertekanan
dan mudah dibersihkan.
AIR KOTOR
4. Dinding dan langit-langit 1 1
dibuat dengan baik, 10. Pembuangan air limbah 1 1
terpelihara dan bebas dari dari dapur, kamar mandi,
debu (sarang laba -laba) WC dan saluran air hujan
5. Bagian dinding yang kena 1 1 lancar, baik dan tidak
percikan air dilapisi baha n menggenang .
kedap air setinggi 2 (dua)
meter dari lantai FASILITAS CUCI TANGAN
DAN TOILET
6. Pintu dan jendela dibuat 1 1
11 3 3
dengan baik dan kuat. Pintu umlah cukup, tersedia sabun,
dibuat menutup sendiri, nyaman dipakai dan mudah
membuka kedua arah dan dibersihkan.
dipasang alat penahan lalat
dan bau. Pintu dapur
membuka ke arah luar.
BOBOT
BOBOT
No. URAIAN X No. URAIAN X

PEMBUANGAN SAMPAH PERLINDUNGAN


MAKANAN
12. Tersedia tempat sampah 2 2 20. Penanganan makanan yang 5 5
yang cukup, bertutup, anti potensi berbahaya pada
lalat, kecoa, tikus dan suhu, cara dan waktu yang
dilapisi kantong plastik yang memadai selama
se lalu diangkat setiap kali penyimpanan peracikan,
penuh. persiapan penyajian dan
RUANG PENGOLAHAN pengangkutan m akanan
MAKANAN serta melunakkan makanan
1 beku sebelum dimasak
13. Tersedia luas lantai yang 1 (thawing ).
cukup untuk pekerja pada 4
21. Penanganan makanan yang 4
bangunan , dan terpisah
dengan tempat tidur atau potensial berbahaya karena
tempat mencuci pakaian tidak ditutup atau disajikan
ulang.
14. Ruangan bersih d ari barang 1 PERALATAN MAKAN
1
yang tidak berguna. (b arang DAN MASAK
tersebut disimpan rapi di
gudang) 22. Perlindungan terhadap 2 2
KARYAWAN peralatan makan dan
masak dalam cara
15. 5 5 pembersihan,
Semua karyawan yang
bekerja bebas dari penyakit penyimpanan, penggunaan
menular, seprti penyakit dan pemeliharaan-nya.
kulit, bisul, luka terbuka 23. 2
Alat makan dan masak 2
dan infeksi saluran
yang sekali pakai tidak
pernafasan atas (ISPA). dipakai ulang.
16. 5 5 24. 5
Tangan selalu dicuci bersih, Proses pencucian melalui 5
kuku dipotong pendek, tahapan mulai dari pem -
bebas kosmetik dan perilaku bersihan sisa makanan, pe -
ya ng higienis. rendaman, pencucian dan
pembilasan.
17. Pakaian kerja, dalam 1 1
25. 5
keadaan bersih, rambut Bahan racun / pestisida 5
pendek dan tubuh bebas disimpan tersendiri di
perhiasan. tempat yang aman,
terlindung, mengguna -kan
MAKANAN
label / tanda yang jelas
5 untuk digunakan.
18. Sumber makanan , keutuhan 5
dan tidak rusak. 26. 4
Perlindungan terhadap se - 4
19. Bahan makanan terolah 1 rangga, tikus, hewan
dalam kemasan asli, 1 pelihara-an dan hewan
terdaftar, berlabel dan tidak pengganggu lainnya.
kadaluwarsa. 65
JUMLAH
BOBOT

BOBOT
No. URAIAN X No. URAIAN X

KHUSUS GOLONGAN A.1 35. Tersedia kendaraan khusus 3


pengangkut makanan
27. Ruang pengolahan makanan 1 83
tidak dipakai sebagai ruang JUMLAH
tidur. KHUSUS GOLONGAN B
28. Tersedia 1 (satu) buah 4 1 1
36. Pertemuan sudut lantai
lemari es (kulkas) dandinding lengkung
(konus).
JUMLAH 70 37. Tersedia ruang belajar. 1 1

KHUSUS GOLONGAN A.2 38. Alat pembuangan asap di - 1 1


lengkapi filter (penyaring)
29. Pengeluaran asap dapur di -
lengkapi dengan alat 1 Dilengkapi dengan saluran 2
pembuang asap. 39. 2
air panas untuk
pencucian.
30. 40. Lemari pendingin dapat 4 4
Fasilitas pencucian 2 men-capai suhu – 10
dibuatdengan tiga bak °C.
pencuci.
JUMLAH 92 90

31. Tersedia kamar ganti pakaian


dan dilengkapi dengan 1 KHUSUS GOLONGAN C
tempat penyimpanan pakaia n
(loker). 41. Ventilasi dilengkapi dengan
alat pengatur suhu. 1
74
JUMLAH
42. Air kran bertekanan 15 psi. 2

KHUSUS GOLONGAN A.3


43 Lemari penyimpanan
dingin tersedia untuk tiap 4
jenis bahan dengan suhu
1 yang sesuai dengan suhu
32. Saluran pembuangan limbah
dapur dilengkapi dengan yang sesuai kebutuhan.
penangkap lemak ( grease
trap)
33. Tempat memasak terpisah 44. Rak pembawa
1 makanan/alat dilengkap i 1
secara jelas dengan tempat dengan roda peng-gerak.
penyiapan makanan matang.
JUMLAH 100

34. Lemari penyimpanan dingin 4


dengan suhu -5°C dilengkapi
dengan termometer
pengontrol.

Berdasarkan hasil uji kelayakan fisik yang dilakukan pada tanggal 12


November 2022 untuk hygiene sanitasi di dapur penyelenggaraan makanan di RSI
Sultan Agung Semarang dapat ditarik kesimpulan bahwa skor hasil telah memenuhi
syarat dengan persentase 97,8% yang didapatkan dari hasil penjumlahan uraian
dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Untuk golongan A1 : minimal mencapai 65, atau 65/70 = 93% .

b. Untuk golongan A2 : minimal mencapai 70, atau 71/74 = 94,5% .


c. Untuk golongan A3 : minimal mencapai 74, atau 75/83 = 92,5% .
Untuk golongan B : minimal mencapai 83, atau 84/92 = 90,2% .

Untuk golongan C : minimal mencapai 92, atau 92/100 = 92 % .

Sumber : Permenkes RI No. 1096/Menkes/Per/VI/2011 Tentang Hygiene Sanitasi


Jasaboga

G. Analisis Menu di Instalasi Gizi Rumah Sakit


1. Perencanaan Menu
Menu adalah serangkaian kegiatan menyusun dan memadukan hidangan
dalam variasi yang serasi, harmonis, yang memenuhi kecukupan gizi, cita
rasa yang sesuai dengan selera konsumen/pasien, dan kebijakan institusi.
Prasyarat dalam perencanaan menu:
a. Peraturan pemberian makanan RS
b. Kecukupan gizi konsumen
c. Ketersediaan bahan makanan di pasar
d. Anggaran
e. Karakteristik bahan makanan
f. Kebiasaan dan kesuksesan makanan masyarakat
g. Fasilitas fisik dan peralatan
h. Macam dan jumlah tenaga
Menu dibuat oleh tim penyusun yang terdiri dari kepala instalasi gizi,
penanggungjawab pengolahan, kepala juru masak, dan pengawas makanan
(Ahli gizi supervisi).
2. Siklus Menu, Master Menu, Evaluasi Menu
Siklus menu pada instalasi gizi di RSI Sultan Agung Semarang
menggunakan siklus 10 hari + 1, yang mengacu pada List of Product yang
telah disetujui oleh LPPOM MUI dalam kurun waktu penggunaan menu 6
bulan – 1 tahun.
Menu yang telah dibuat dilakukan penilaian melalui suatu instrumen
yang disebarkan tim penyusun menu. Tim penyusun perlu menetapkan pola
menu agar penggunaan bahan makanan sumber zat gizi dapat dikendalikan.
Apabila terdapat evaluasi terhadap salah satu menu dilakukan/revisi menu.
Selain itu terdapat juga Master Menu yang merupakan alokasi jenis
bahan makanan ke dalam siklus menu, agar distribusi BM yang digunakan
tersebar harmonis, sehingga pengulangan tertata dengan baik.
3. Pola Menu
Pola menu adalah penetapan pola frekuensi macam hidangan yang
direncanakan untuk tiap waktu makan selama 1 putaran menu, misalnya tiap
waktu makan pasien kelas 1, 2, dan 3 mendapat: 1 makanan pokok, 1
makanan lauk hewani, 1 lauk nabati, dan 1 sayuran, sedangkan buah
diberikan hanya ketika makan siang.

H. Analisis Pengendalian Biaya di Instalasi Gizi Rumah Sakit


1. Sumber Dana

Sumber dana yang digunakan untuk penyelenggaraan kegiatan pelayanan di


instalasi gizi RSI Sultan Agung Semarang berasal dari dana yang dikelola oleh
Yayasan Badan Wakaf Sultan Agung (YBWSA) melalui pos dana di bidang
pelayanan kesehatan.

2. Penyusunan Anggaran dan Penggunaan Anggaran

Penyusunan anggaran di instalasi gizi RSI Sultan Agung Semarang dilakukan


dengan cara koordinasi ditingkat unit RSI untuk merancang pengajuan RKA tahunan
program kegiatan dan anggaran.

Kepala unit mengimput data anggaran melalui sistem e- budgeting RS


berdasarkan RKA (Rencana Kegiatan Anggaran) yang telah disusun, selanjutnya
RKA tersebut akan direview oleh tim RKA RS dan akan dirasionalkan dan
diverivikasi untuk dibuat susunan proyeksi keuangan RS untuk tahun yang akan
datang. Setelah tersusun RKA akan disampaikan dan dikaji oleh pihak Yayasan
Badan Wakaf Sultan Agung (YBWSA) untuk mendapatkan Pengesahan Anggaran
Tahunan agar dapat diterbitkan surat nomor anggaran yang selanjutnya dapat
digunakan untuk pembelajaan kebutuhan di instalasi gizi RSI Sultan Agung
Semarang
BAB III. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
1. Jumlah tenaga kerja di instalasi gizi RSI Sultan Agung Semarang
berjumlah 73 orang
2. Sistem penyelenggaraan makanan di RSI Sultan Agung Semarang
menggunakan sistem swakelola
3. Hasil uji kelayakan fisik yang dilakukan tanggal 12 November 2022,
untuk hygiene sanitasi di dapur penyelenggaraan makanan RSI Sultan
Agung sudah memenuhi prasyarat dari kemenkes RI pusat tahun 2010
4. Sistem pengadaan bahan makanan menggunakan sistem tender pada
rekanan melalui proses lelang yang di lakukan selama 6 bulan sekali.
5. Siklus menu yang di gunakan RSI sultan agung menggunakan siklus
menu 10+ 1 hari yang mengacu pada list of product dan telah di setujui
oleh LPPOM MUI dalam waktu pengunaan menu 6 bulan - 1 tahun

B. Saran
1. Penyelenggaraan makanan di RSI Sultan Agung mulai dari persiapan
hingga penyajian sudah cukup baik.
2. Tetap mempertahankan mutu pelayanan yang ada sekarang, karena
untuk pelayanan di instalasi gizi RSI Sultan Agung Semarang dinilai
sudah baik.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Lampiran 1. Pola Menu
Lampiran 2. Standar Menu
Lampiran 3. Standar Diet
Lampiran 4. Standar Porsi
Lampiran 5. Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai