Anda di halaman 1dari 123

KEBIJAKAN SELEKSI SEBAGAI UPAYA MENDAPATKAN

KARYAWAN BERKUALITAS PADA PT. TYM NTJSANTARA

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salali Satu Syarat


Dalam Mencapai Gelar Sarjana Et^onomi Jurusan Manajemen
Pada Fakullas Ekonoiiii Univeisitas Pakuan Bogor

Disusun Oleh

A- Nama MUKLIS
Nrp 021194285
Nirm 41043402940285

FAKULTAS EKONOMI
r-
f UNTVERSITAS PAKUAN
BOGOR
2001

v
f"

KEBUAKAN SELEKSI SEBAGAI UPAYA MENDAPATKAN

KARYAWAN BERKUALITAS PADA PT.TYM NUSANTARA

SKRIPSI
.

• N» V.
vA'^-
S°.

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat


4:^ Dalam Mencapai Geiar Saijana Ekonomi Jumsan Manajemen
i Pada Faicultas Ekonomi Universitas Pakuan Bogor

•S-L

Mengetahui:
r .».ij

Dekan Faki/ltas Ekonomi, Kema Jumsan,

Eddy'Mulyadi S., Drs., Ak., MM.) (Hj. Srie Sudarjati, Dra., MM.)

ll.
KEBIJAKAN SELEKSI SEBAGAI UPAVA MENDAPATKAN

KARYAWAN BERKUALITAS PADA PT. TYM NUSANTARA

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat


Dalam Mencapai Gelar Saijana Ekonomi Jumsan Manajemen
Pada Faicultas Ekonomi Universitas Pakuan Bogor

Menyetujui:

Penguji, ' Pembimbing,

(Rijadi, Drs., MM.) 1.(H.Tjep Baden,Drs., MM.)

%
2.(Karma Syarief, SE.)

I
V
BismillahirrahmaaniiTahiim,

"(Dan janganCafi ^mu BerjaCan dx mu^ Bumi ini dengan somBong,

^rena sesungguBnya BgMU tuCaBjCapat menemBus Burnt dan

seBgCi-B^Ci Bgmu tidaB^aBgn sampai setinggi gunung


(Al-lsra :37)

'-• •

- 0
^ - •
U

I "Skripsi ini ku persembahkan tenmtuk kedua ormg maku, kakak-kakakku, adik-


adikku dan keponakatikn Yanti, Imam, Wiwi dan Una".

I
«•
ABSTRAKSI

MUKLIS, NRP ; 021194285, "KEBIJAKAN SELEKSI SEBAGAI

UPAYA MENDAPATKAN KARYAWAN BERKUALITAS PADA PT. TYM

NUSANTARA".Di bawah bimbingan Bapak H. Tjep Baden, Drs., MM.Seita Bapak

Karma Syarif, SE..

Penelitian dimaksudkan untuk memperoleh data serta informasi sebagai bahan

uhtuk penyusunan skripsi yang merupakan salah satu syarat dalam meiicapai geiar

Saqana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Universitas Pakuan Bogor. Sedangkan

tujuaa.; penelitian, yang pertama adalah untuk mendapatkan gambaran yang jelas

mengenai pelaksanaan seleksi karyawan baru, kemudian yang kedua penulis ingin

menguji bahwa dengan mengadakan seleksi karyawan perusahaan akan mendapatkan

karyawan baru yang berkualitas.

Dalam rangka mendapatkan data untuk bahan penulisan skripsi ini, penulis

telah melakukan penelitian langsung ke perusahaan yaitu pada PT. TYM

NUSANTARA. Adapun langkah yang ditempuh dalam melakukan penelitian adalah

pengumpulan data dan analisis data. Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh

data primer yaitu data yang diperoleh melalui riset lapangan, di antaranya melalui

wawancara, observasi, serta penyebaran angket. Kemudian data sekunder yaitu data

yang diperoleh melalui dua cara, yang pertama dengan menganalisis data hasil

angket, yang kedua yaitu menganalisis data dengan menggunakan metode statistik di

antaranya melalui perhitungan Nilai Rata-rata, Standar Deviasi serta Co-efisien

Variasi.
Sejak pertengahan tahun 1997 negara kita dilanda krisis ekonomi yang

berkepanjangan dan kegiatan dunia usaha mengaiami kemunduran yang cukup

drastis, sehingga banyak perusahaan yang melakukan pemutusan hubungan keija

(PHK)terhadap kaiyawannya. Namun demikian saat ini ada beberapa sektor us^

yang mulai memperlihatkan tanda-tanda membaik, yang ditunjukan oleh beberapa

perusahaan mulai membuka lowongan keija baru untuk pengembangan kegiatan

operasi perusahaannya. Hal ini merupakan masalah baru dalam bidang manajemen

sumber daya manusia, yaitu bagaimana mendapatkan tenaga keija yang berkualitas

yang sesuai dengan apa yang diinginkan oleh perusahaan. Dan salah satu upaya untuk
mendapatkan karyawan yang berkualitas tersebut adalah dengan mengadakan

penyeleksian terhadap calon karyawan yang melamar pada perusahaan.

Seleksi merupakan suatu proses kegiatan memilih calon karyawan yang

paling tepat dan dalam jumlah yang tepat sesuai dengan kriteria seleksi dan
kebutuhan perusahaan. Tujuan seleksi akan berhasil apabila dilaksanakan sesuai
dengan prosedur seleksi yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

Demikian pula halnya dengan Manajemen PT. TYM NUSANTARA untuk


mendapatkan k^awan yang berkualitas salah satu upaya yang dilakukannya adalah
dengan mengadakan penyeleksian terhadap para pelamar.

Kebijakan seleksi yang telah dilaksanakan oleh Pihak manajemen PT. TYM
NUSANTARA selama ini adalah melalui seleksi Non Ilmiah dan seleksi Ilmiah. Dan

kedua cara tersebut salah satunya dilaksanakan bergantung pada kondisi perusahaan

pada saat itu, di antaranya adalah dengan memperhatikan jumlah karyawan yang
dibutuhkan perusahaan serta memperhatikan jumlah calon karyawan yang melamar.

ii
Adapun tahapan pelaksanaan seleksi pada PT. TYM NUSANTARA yang

hams dilalui oleh para pelamar di antaranya adalah, seleksi persyaratan administratif,

seleksi mengenai pengetahuan umum, seleksi psikologi, wawancara, cek fisik, serta

tes kesehatan.

Setelah dilakukan analisis dengan menggunakan metode statistik yaitu meialui

perhitungan Nilai Rata-rata maka untuk basil seleksi Non Ilmiah sebesar 64,45

sedangkan untuk basil seleksi Ilmiab adalah sebesar 68,25. Ini menunjukan bahwa

kualitas karyawan basil seleksi Ilmiah dikategorikan berkualitas baik karena basilnya

lebih besar, dan untuk kualitas karyawan basil seleksi Non Ilmiab dikategorikan

berkualitas cukup.

Untuk memperkuat analisis tersebut dapat diketahui meialui perhitungan

Standar Deviasi dan Co-efisien Variasi. Di mana untuk basil seleksi Non Ilmiab SD =

5,041929455 dan CV » 7,82 %, sedangkan untuk basil seleksi Ilmiah SD =

3,892046546 dan CV = 5,70 %. Dari basil tersebut dapat diketahui bahwa loialitas

karyawan meialui seleksi Ilmiah lebih baik karena basil dan prosentase

penyimpangarmya lebib kecil.


ft

Dengan '^emikian setelah dilakukan analisis, baik analisis yang dilakukan


dengan menggunakan angket maupun analisis yang dilakukan dengan menggunakan

statistik yaitu meialui perhitungan Nilai Rata-rata, Standar Deviasi dan Co-efisien

Variasi, m^a jelaslab bahwa kebijakan seleksi karyawan bam mempunyai peranan

dalam upaya mendapatkan karyawan yang berkualitas. Oleh karena itu dalam
melakukan kegiatan penyeleksian terhadap karyawan bam, sebaiknya Manajemen

ui
PT. TYM NUSANTARA selalu menggunakan cara seieksi ilmiah, ■g<>hingga
kemungkinan untuk mendapatkan karyawan yang berkualitas akan lebih besar.

IV
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmaanirrahiim

Alhamdulillah, puji syukur penulis ucapkan ke hadirat ALLAH SWT. Yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan skripsi ini yang beijudul : "KEBIJAKAN SELEKSI SEBAGAI

UPAYA MENDAPATKAN KARYAWAN YANG BERKUALITAS PADA PT.

TYM NUSANTARA"

Adapun maksud dan tujuan penyusunan skripsi ini adalah merupakan syarat yang

hams dipenuhi guna memperoleh geiar Saijana Ekonomi program Strata satu pada
Fakuitas Ekonomi Universitas Pakuan Bogor.

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan penghargaan serta ucapan

terima kasih yang sebesar-besamya kepada yang terhormat:

a. DtopUK Hwl ivxutjrttvsi a., Jk>AS., IVAIVI,, dCloiCU L/QtUlli I'cXuiiO^ CfLUllUliU

Universitas Pakuan Bogor.

2. Bapak Sumamo, Drs., MM., selaku Pembantu Dekan I bidang akademik

Fakuitas Ekonomi Universitas Pakuan Bogor.

3. Ibu Hj. Srie Sudaijati, SE., MM., selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakuitas

Ekonomi Universitas Pakuan Bogor.

4. Bapak H. Tjep Baden, Drs., MM., selaku dosen pembimbing yang telah

banyak membantu memberikan bimbingan serta motivasi daiam penyusunan

skripsi ini.
5. Bapak Kanna Syarif, SE., selaku Co. pembimbing yang telah banyak

membantu memberikan bimbingan hingga terselesaikaimya penyusunan

skripsi ini.

6. Bapak Rijadi, Drs., MM.,selaku dosen penguji pada ujian sidang skripsi yaitu

pada tanggal 29 Maret 2001.

7. Seluruh Staff Tata Usaha serta Staff Peipustakaan Fakultas Ekonomi

Universitas Pakuan yang telah banyak membantu dalam kelancaran

penyelesaian skripsi ini.

8. Bapak Imam Siregar, selaku Manajer Personalia pada PT. TYM

NUSANTARA yang telah banyak membantu dalam pelaksanaan

riset/observasi di perusahaannya serta membantu memberikan data untuk

penyusunan skripsi ini.

9. Kedua Orang Tuaku, yang telah banyak memberikan doa restu serta telah

banyak memberikan motivasi baik materiil maupun spirituil dalam

penyusunan skripsi ini.

10. Kakak-kakakku yang telah banyak memberikan motivasi dalam penyeleseian

penyusunan skripsi ini.

11. Para sahabat'Jurusan Manajemen yang telah banyak membantu dalam

penyelesaian penyusunan skripsi ini.

Semoga ALLAH SWT. senantiasa memberikan balasan yang setimpal

terhadap mereka atas segala kebaikan serta bantuan yang telah diberikan kepada

penulis. Penulis telah berusaha menyajikan yang terbaik dalam penyusunan skripsi

VI
ini, akan tetapi peoulis menerima kritik serta saran yang bersipat membangun dan

bermanfaat untuk kesempumaan skripsi ini.

Akhir kata, penulis mohon maaf apabila tetjadi kesalahan dan kekurangan,

semoga skripsi ini memberikan manfaat yang berarti bagi semua pihak.

Bogor, Maret2001

Penulis,

(Mu k 1 i s)

vn
DAFTARISI

Halaman

ABSTRAKSI i
KATA PENGANTAR v
DAFTARISI viii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang Penelitian 1
1.2. Maksud dan Tujuan Penelitian 3
1.3. Kegunaan Penelitian 3
1.4. Kerangka Pemikiian ^
1.5. Metodologi Penelitian 5
1.6. Lokasi Penelitian 5
1.7. Sistematika Pembahasan 6
BAB n TINJAUAN PUSTAKA 8
2.1. Pengertian Manajemen 8
2.2. Pengertian dan Fungsi-Fungsi Manajemen Sumber Daya
Mao'.'^if

2.2.1. Pengertian manajemen Sumber Daya Manusia 10


2.2.2. Fungsi-Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia 12
2.3. Pengertian Seleksi, Tujuan Seleksi dan Cara Mengadakan
Seleksi

2.3.1. Pengertian Seleksi 16


2.3.2. Tujuan Seleksi Kayawan 17
2.3.3. Cara Mengadakan Seleksi 19
2.4. Teknik-Teknik Seleksi 21
2.4.1. Formulir Lamaran 21
2.4.2. Rekomendasi dan Pengecekan Referensi 23
2.4.3. Wawancara Pekerja 24
2.4.4. Tes-Tes Seleksi 26

Vlll
2.5. Kuaiifikasi yang Menjadi Dasar Seleksi 28
2.6. Langkah-Langkah Proses Seleksi 31
2.7. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Proses Seleksi 34
2.8. Pengertian Karyawan Berkuaiitas 39
BAB m OBYEK DAN METODE PENELITIAN 42
3.1. Tinjauaii Umum Perusahaan 42
3.1.1. Sejarah Singkat PT.TYM NUSANTARA 42
3.1.2. Struktur Organisasi PT. TYM NUSANTARA 44
3.2. Tinjauan Khusus Perusahaan 51
3.2.1. Sumber-Sumber Karyawan PT.TYM NUSANTARA 51
3.2.2. Prosedur Standar Pelaksanaan Seleksi Karyawan Baru PT.
TYM NUSANTARA 52
3.2.3. Perbedaan Pelaksanaan Seleksi Ilmiah dan Seleksi Non
IlniiahPadaPT. TYM NUSANTARA 57

3.2.4. Status Karyawan 59


3.2.5. Penilaian Kualitas Karyawan 61
3.3. Metode Penelitian 66
3.5.1. Pengumpulan Data 66
3.3.2. Analisa Data 67
BAB TV HASIL DAN PEMBAHASAN 71
4.1. Pelaksanaan Seleksi Karyawan Baru Pada PT. TYM
NUSANTARA 71
4.2. Peranan Seleksi Terhadap Kualitas Karyawan PT. TYM
'nUSANTARA 76
BAB V RANGKUMAN KESELURUHAN 92
BAB VI SIMPULAN DAN SARAN 105
6.1. Simpulan ^05
6.2. Saran

DAFTARPUSTAKA

LAMPIRAN

IX
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Sejak pertengahan tahun 1997 negara kita dilanda krisis ekonomi yang
berkepanjangan dan kegiatan dunia usaha mengalami kemunduran yang cukup
drastis, sehingga banyak perusahaan yang melakukan pemutusan hubungan kega
(PHK) terhadap karyawannya. Ini antara lain disebabkan oleh suhu politik yang
memanas dan akibat terkena pengaruh krisis ekonomi dan moneter kawasan Asia
Tenggara dan Asia Timur (Korea). Namun demikian saat ini ada beberapa sektor
usaha yang mulai memperlihatkan tanda-tanda membaik, yang ditunjukan oleh
beberapa perusahaan mulai membuka lowongan kega baru untuk pengembangan
kegiatan operasi perusahaannya,terutama yang penulis amati adalah perusahaan yang
berada di kawasan industri Tangerang. Hal ini merupakan masalah baru dalam bidang
manajemen sumber daya manusia, yaitu bagaimana mendapatkan tenaga kega yang
berkualitas yang sesuai dengan apa yang diinginkan oleh perusahaan.
Sumber daya manusia merupakan unsur terpenting dalam suatu kegiatan
usaha perusahaan," di samping unsur-unsur yang lain karena tanpa adanya unsur
manusia sebagai penggerak maka suatu kegiatan usaha tidak akan berhasil bahkan
tidak akan begalan sama sekali. Di samping itu kemajuan dan perkembangan suatu
organisasi atau perusahaan sangat dipengaruhi oleh kemampuan dan keterampilan
dari tenaga keganya. Oleh karena itu memilih orang-orang yang tepat untuk suatu
pekeijaan merupakan hal yang sangat penting bagi setiap perusahaan.

1
Sehubungan dengan masalah tersebut, maka penisahaan dituntut untuk
mampu mendapatkan tenaga keija/kaiyawan yang berkualitas yaitu kaiyawan yang
pandai, rajin dan trampil dalam berbagai bidang pekeijaannya masing-masing. Dan
salah satu upaya untuk mendapatkan karyawan yang berkualitas yang pada akhimya
akan membawa keberhasilan bagi penisahaan itu sendiri adalah dengan mengadakan
penyeleksian terhadap karyawan-karyawan baru secara ketat dan tepat guna
mAfiHapgtiffln karyawan karyawan yang benar-benar memenuhi syaraL Penyeleksian
teriiadap karyawan baru tersebut tentunya hams dilakukan atau dilaksanakan
dengan «n«»nggiinfllcfln program-program dan teknik-teknik tertentu sesuai dengan
kebijakan-kebijakan yang telah dibuat dan ditetqikan oleh penisahaan.
Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk mencoba mengadakan

penelitian dan melakukan pembahasan basil penelitian yang disusun dalam bentuk
skripsi dengan judul "KEBIJAKAN SELEKSl SEBAGAI UPAYA
MENDAPATKAN KARYAWAN BERKUALITAS PADA PT. TYM

NUSANTARA".

Adapun pennasalahan yang akan diteliti dan dikaji, telah penulis identifikasi
sebagai berikut:

1. Bagaimana pelaksanaan seleksi penerimaan karyawan bam pada PT. TYM


NUSANTARA.

2. Apakah kebijakan penyeleksian karyawan bam tersebut berperan dalam


mendapatkan karyawan berkualitas pada PT.TYM NUSANTARA.

/
1.2. Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dari penelitian adalah untuk memperoleh data serta infonnasi


sebagai bahan untuk penyusunan skripsi yang merapakan salah satu syarat dalam
mencapai gelar saqana pada Fakultas Ekonomi Universitas Pakuan Bogor.
Sedangkan tujuan penelitian adalah:

1. Untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai ke^atan seleksi


karyawan baru.

2. Penulis ingin menguji bahwa dengan mengadakan seleksi karyawan,


penisahaan akan mendapatkan karyawan baru yang berkualitas.

13.kegunaan Penelitian
Seluruh infonnasi yang dikumpulkan dari hasil penelitian lapangan dan
studi serta literatur diharapkan dapat berguna bagi:

1. Penulis

Memberikan wawasan yang lebih luas serta memahanu konsep, teori serta
pelaksanaan dari manajemen sumber daya manusia, khususnya mengenai masalah
yang diteliti yaitu tentang peranan kebijakan seleksi penerimaan karyawan baru.
2.Penisahaan

Sebagai bahan masukan dan informasi bagi pihak manajemen penisahaan dalam
melakukan kegiatan seleksi terhadap karyawan-karyawan baru.
3. Pihak lain

Dapat dijadikan sumber informasi dalam bidang manajemen sumber daya manusia
pada umumnya,khususnya mengenai kegiatan penyeleksian karyawan baru.

/
1.4. Kerangka pemikiraii

Suatu organisasi atau penisahaan akan berhasil baik dalam menjalankan


kegiatan usahanya, apabila organisasi atau perusahaan tersebut memiliki sumber daya
manusia atau tenaga-tenaga yang berkuahtas baik, baik dari segi ilmu pengetahuan,
keterampilan,tingkah laku maupun usia produktif.

Pada saat ini begitu beranekaragam disiplin ilmu yang dapat menunjang
keberhasilan, kemajuan dan perkembangan suatu perusahaan, dan tentunya aneka
digiplin ilmu tersebut tertanam dalam masing-masing individu manusia. Kebutuhan
perusahaan akan tenaga kega/karyawan yang memiliki kemampuan tertentu yang

sesuai dengan apa yang dibutuhkan setiap waktunya selalu berubah dan bertambah,
seiring dengan kegiatan dan perkembangan perusahaan serta tuntutan kebutuhan
zaman.

Untuk memperoleh karyawan yang memiliki pengetahuan, kemampuan dan


keterampilan tertentu yang sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh perusahaan,
maka salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan mengadakan kegiatan

penyeleksian dalam penerimaan karyawan baru.

Seleksi karyawan merupakan suatu proses penentuan personal yang paling


sesuai menurut syarat-syarat keqa untuk tujuan mendapatkan tenaga kega yang
paling sesuai dan berkualitas serta denganjumlah yang tepat sesuai dengan kebutuhan
perusahaan.

Berdasarkan hal tersebut, maka penulis menitikberatkan bahwa kebijakan

penyeleksian terhadap karyawan baru dilaksanakan untuk mendapatkan karyawan

./
yang tepat dan berkualitas, sehingga diharapkan dan didapatkan suatu keuntungan

yang tidak Iain adalah adanya efisiensi keija karyawan pada perusahaan.

1.5. Metodologi Penelitian

Sebagaimana umumnya dalam .penyusunan skripsi diperlukan data dan

infonnasi yang lengkap, konsisten dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Maka metode yang dipergunakan adalah sebagai berikut:

1. Rlset kepustakaan(Library research)


• % •
* *•
> •

Yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mempelajari buku-buku bahan kuliah

serta literatur-literatur yang ada kaitannya dengan materi penelitian yang tersirat

dalam judul skripsi.

2.Riset lapangan(Field research)

Teknik pengumpulan data secara langsung dari sumber data, yaitu perusahaan

sebagai sumber data primer dalam penyusunan skripsi ini di antaranya melalui:
- Wawancara, yaitu dengan pimpinan personalia, yang merupakan salah satu cara

teipenting dalam pengumpulan data yang sesuai dengan tujuan penelitian.


- Pengamatan( Observation ), yaitu kegiatan yang dilakukan untuk mengamati

secara langsung pelaksanaan dari kebijakan seleksi pada obyek penelitian.

1.6. Lokasi Penelitian

Dalam mengumpulkan data untuk penyusunan skripsi ini penulis melakukan

penelitian pada FT. TYM NUSANTARA yang berlokasi di Jl. Raya Serang KM.24

Balaraja Tangerang.

Penelitian dilakukan pada tanggal 9 dan 10 Oktober 2000, serta pada tanggal 2 dan 3

November 2000.
1.7. Sistematika Pembahasan

Guna memudahkan dalam pembahasan, penulis akan menguraikan secara

garis besar masalah-masalah yang dibahas dalam skripsi ini sesuai dengan urutan

bab-bab seperti berikut:

BAB L PENDAHULUAN

Pada bab ini diuraikan mengenai latar belakang penelitian, maksud dan tujuan

penelitian, kerangka pemikiran, metodologi penelitian serta sistematika pembahasan.

BAB n.TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini penulis mengemukakan tentang dasar teori-teori yang ada hubungannya

dengan permasaiahan yang dibahas yaitu meliputi pengertian manajemen, pengertian

manajemen sumber daya manusia dan fungsi fungsi manajemen sumber daya

manusia, pengertian seleksi, tujuan seleksi kaiyawan dan cara mengadakan seleksi,

teknik-tekhiic seleksi, kualifikasi yang menjadi dasar seleksi, langkah-langkah proses


seleksi, faktor-faktor yang mempengaruhi proses seleksi dan pengertian karyawan

berkualitas.

BAB m.OBYEK DAN METODE PENELITIAN

Pada bab ini penulis menerangkan tentang tinjauan umum perusahaan yang meliputi

sejarah perusahaan dan struktur organisasi, kemudian menguraikan tentang tinjauan

khusus perusahaan meliputi sumber-sumber karyawan, prosedur standar pelaksanaan

seleksi penerimaan karyawan baru, perbedaan pelaksanaan seleksi ilmiah dan seleksi

non ilmiah, status karyawan serta penilaian kualitas karyawan, dan selanjutnya

membahas tentang metode dan teknik penelitian.


BAB IV.HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini menerangkan tentang proses seleksi karyawan bara PT.TYM NUSANTARA

serta peranan seleksi terhadap kualitas karyawan PT.TYM NUSANTARA.

BAB V.RANGKUMAN KESELURUHAN

Merupakan rangkuman secara keselumhan dari Bab I sampai dengan Bab IV.

BAB VI.SIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisikan tentang kesimpulan dari apa yang telah dibahas, juga berisikan

saran-saran dari penulis yang ditujukan untuk perusahaan, di mana diharapkan saran

tersebut menjadi masukan bagi perusahaan dalam menjalankan kegiatannya.

DAFTARPUSTAKA

Dalam daftar pustaka terdapat sejumlah literatur yang dijadikan referensi dari dasar

teori yang menunjang dan berkaitan dengan permasalahan yang diteliti serta
pembahasan hasil penelitian.
BABU

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Manajemen

Suatu perusahaan tidak akan melakukan kegiatan tanpa adanya unsur manusia

sebagai tenaga kerja, dengan demikian faktor manusia ini merupakan hal yang sangat

penting dalam menentukan sukses atau tidaknya suatu perusahaan dalam melakukan

kegiatannya. Karena perannya yang sangat besar dalam kegiatan perusahaan maka

terdapat ilmu yang khusus mempelajari sumber daya manusia sebagai tenaga keija

yaitu ilmu manajemen personalia.

Untuk memahami pengertian yang berkaitan dengan manajemen sumber daya

manusia, penulis mencoba menguraikan terlebih dahulu pengertian manajemen,

karena ilmu manajemen sumber daya manusia pada dasamya merupakan bagian dari

ilmu manajemen.

Pengertian manajemen yang dikemukakan oleh Henry Simamora yaitu :


"Manajemen adalab suatu proses bekerja dengan dan melalui
orang lain secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan
organisasi dengan menggunakan sumber daya yang terbatas
dalam lingkungan yang berubab".
(17:6)

Sedangkan M. Manullang menyatakan bahwa:


"Manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan,
pengorganisasian, penyusunan, pengaraban dan pengawasan
daripada sumber daya, terutama sumber daya manusia untuk
ncapai tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu".
(11:11)
"11

'Sedangkan Hadari Nawawi mendefinisikan sebagai berikut:

^^Manajemcn sumber daya manusia adalah proses


mendayagunakan manusia sebagai tenaga kerja secara
manusiawi agar potensi fisik dan psikis yang dimilikinya
berfungsi maksimal bagi pencapaian tujuan organisasi".
(7:42)

Sedang Andrew F. Sikula menyatakan sebagai berikut:


"Manajemen sumber daya manusia adalah proses
penarikan, penyeleksian, penempatan, pelatihan dan
pengembangan sumber daya manusia oleh atau di dalam
suatu perusahaan
(16:10)

Kemudian Edwin B. Fliffo mengemukakan pengertian manajemen


personalia yaitu:
"Manajemen personalia adalah perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian atas
pengadaan tenaga kerja, pengembangan, kompensasi,
intcgrasi, pemeliharaan dan pemutusan hubungan kerja
dengan sumber daya manusia untuk mencapai sasaran
perorangan,oganisasi dan masyarakat".
(4:5)

Dari definisi beberapa ahli dapat disimpulkan bahwa di dalam manajemen

sumber daya manusia terdapat proses kegiatan yaitu perencanaan,

pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan atas pengadaan tenaga keija,

pengembangan, pemberian kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan dan

pemutusan hubungan kerja dengan maksud untuk mencapai tujuan perusahaan,

individu dan kelompok.


12

2.2.2. Fungsi-Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia


Fungsi manajemen sumber daya manusia adalah penarikan tenaga kega
sampai penempatan, pelatihan dan pengembangan, mempromosikan kejenjang
yang lebih tinggi, kompensasi, koordinasi, dan pemensiunan. Di samping itu
fungsi manajemen personalia juga memberikan batasan terhadap suatu kegiatan
yaitu antara kegiatan yang satu dengan kegiatan yang lainnya.

Untuk lebih memahami fungsi-fungsi manajemen sumber daya manusia

(atau manajemen personalia), berikut ini fungsi-fungsi yang dikemukakan oleh


Edwin B. Flippo.

Flippo membagi fungsi-fungsi manajemen sumber daya manusia menjadi


fungsi-fungsi manajemen dan fungsi-fungsi operasional.

1. Fungsi-Fungsi Manajemen, yang meliputi:


a. Fungsi pereiicauaaii(Planning)
Para manajer yang efektif menyadari bahwa bagian terbesar dari waktu
mereka hams disediakan untuk perencanaan. Bagi para manajer
personalia, perencanaan berarti penentuan program personalia yang akan
membantu tercapainya sasaran yang telah disusun untuk perusahaan itu.
Dengan kata lain, proses penentuan sasaran akan melibatkaan partisi&si
aktif dan kesadaran penuh dari manajer personalia, dengan keahliannya
dalam bidang manajemen sumber daya manusia.
b. Fungsi pengorganisasian (Organizing)
Apabila serangkaian tindakan telah ditentukan, organisasi hams disusun
untuk melaksanakannya. Organisasi adalah alat untuk mencapai tujuan.
Jika telah ditentukan bahwa fungsi-fungsi personalia tertentu akan
membantu ke arah tercapainya sasaran perusahaan, maka manajer
13

personalia hams menynsun suatu organisasi dengan merancang struktur


hubungan antara pekeijaan, personalia dan faktor-faktor fisik.

c. Fungsi pengarahan (Directing)


Paling tidak dalam teori, kita sekarang mempunyai rencana dan organisasi.
Untuk melaksanakan rencana itu mungkin nampak bahwa fungsi logis
berikutnya adalah fungsi operasi, yakni melakukan pekegaan, tetapi telah
terbukti bahwa fungsi yang "menghidupkan" makin menjadi penting.
Dalam definisi kita di atas, fungsi ini diberi nama '*pengarahan", tetapi
untuk hal itu mungkin diberi nama-nama lain, seperti "motivasi",
"pelaksana" atau "pemberian perintah".
Banyak sekali kesulitan yang dihadapi dalam menyuruh orang untuk
bersedia bekerja secara efektif, walaupun tingkat kesulitan itu tentu
bermacam-macam.

d. Fungsi pengendalian (Controlling)


Fungsi manajemen yang terakhir dari manajemen personalia adalah
pengendalian yaitu pengawasan atas tindakan dan perbandingannya
dengan rencana dan perbaikan atas setiap penyimpangan yang tidak dapat
diubah. Pengendalian adalah fungsi manajerial yang berhubungan dengan
pengaturan kegiatan agar sesuai dengan rencana personalia yang
sebelumnya telah dirumuskan berdasarkan analisa terhadap sasaran dasar
organisasi.

2. Fungsi-Fungsi Operasional, yang meliputi ;


a. Pengadaan tenaga kerja (Recruitment)
Fungsi operasional manajemen personalia adalah bempa usaha untuk
memperoleh jenis dan jumlah yang tepat dari sumber daya manusia yang
diperlukan untuk menyelesakan sasaran organisasi. Hal-hal yang
dilakukan dalam kaitan ini adalah penentuan sumber daya manusia yang
14

dibutuhkan Han perekrutannya, seleksi dan penempatan. Penentuan


sumber daya mamisia yang tercantum dalam rancangan pekegaan yang
ditentukan sebelunmya, penentuan ini merupakan keputusan yang makin
dipengaruhi oleh tujuan manajer personalia dalam memenuhi kebutuhan
manusia.

b. Pengembangan(Development)
Sesudah personalia diperoleh, mereka hams dikembangkan pada tingkat
tertentu. Pengembangan menq)akan peningkatan keterampilan melalui
pelatihan yang perlu imtuk prestasi keqa yang tepat. Ini mempakan suatu
kegiatan yang amat penting dan akan terns tumbuh karena pembahan-
pembahan teknologi, reorganisasi pekegaan dan tugas manajemen yang
semakin rumit.

c. Kompensasi(Compensation)
Fungsi ini dirumuskan sebagai balasjasa yang memadai dan layak kepada
personalia untuk sumbangan mereka kepada organisasi. Walaupun
beberapa penelitian tentang moral yang dilakukan akhir-akhir ini
cendemng mengurangi pentingnya arti penghasilan dalam bentuk uang
bagi para karyawan, namun kita tetap berpendapat bahwa kompensasi
adalah salah satu fungsi manajemen personalia yang sangat penting.

d. Integrasi(Integration)
Setelah karyawan diperoleh, dikembangkan, diberi kompensasi secara
layak, maka menyusul satu lagi tantangan yang sangat sulit bagi pihak
manajemen, yaitu "integrasi". Integrasi mempakan usaha untuk
menghasilkan suatu rekonsiliasi(kecocokan) yang layak atas kepentingaa-
kepentingan perorangan (individu) masyarakat dan organisasi. Definisi ini
betpijak atas dasar kepercayaan bahwa dalam masyarakat kita terdapat
tiimpang tindih kepentingan yang cukup berarti. Akibatnya kita hams
15

mempertimbangkan perasaan dan sikap personalia dalam menerapkan


asas-asas dan kebijakan organisasi.

e. Pemeliharaan(Maintenance)

Jika kita telah melaksanakan fungsi-fiingsi di atas dengan balk, maka kita
sekarang memiliki angkatan kega yang mempunyai keamanan bekega<ian
mampu untuk bekerja. Pemeliharaan merupakan usaha untuk
mengabadikan keadaan ini. Tetpeliharanya keamanan bekeija sangat
dipengaruhi oleh komunikasi dengan para karyawan.

f. Pemisahan (Separation)
Jika fungsi pertama manajemen personalia adalah untuk mendapatkan
karyawan,adalah logis bahwa fungsi terakhir adalah pemutusan hubungan
kega dan mengembalikan karyawan tersebut kepada masyarakat Sebagian
besar karyawan tidak meninggal dunia pada masa keganya. Organisasi
bertanggungjawab untuk melaksanakan proses pemutusan hubungan keija
sesuai dengan persyaratan-persyaratan yang telah ditentukan dalam
keadaan sebaik mungkin.
(4: 5-7)

Berdasarkan uraian tersebut maka dapat diambil suatu kesimpulan bahwa

fungsi manajemen personalia meliputi fungsi dasar (perencanaan, pengorganisasan,

pengarahan dan pengawasan) dan fungsi operasional meliputi (pengadaan tenaga

keqa, pengembangan, kompensasi, integrasi, pemeliharaan dan pemutusan hubungan

kega), dan kesemua fungsi ini saling berhubungan satu sama lainnya sehingga tidak

dapat dipisahkan
16

23.Pengertian Seleksi, Tujuan Seleksi dan Cara Mengadakan Seleksi

Seieksi sebenamya merupakan program pemilihan pegawai/karyawan.

Program atau kegiatan sebelumnya yaitu analisa jabatan adalah untuk mendapatkan

deskripsi jabatan. Dalam deskripsi jabatan ditentukan sifat jabatan yang akan diisi,

kualifikasi atau tipe pekerjaan yang cocok imtuk jabatan tersebut. Untuk mengetahui

bagaimana seseorang cocok untuk memegang suatu jabatan maka pekegaan yang

akan diisi dianalisis iebih dahulu yaitu diberi gambaran dari pekegaan itu, bagaiman

si&t dan keadaannya untuk kemudian ditentukan sifat kecakapan orang-orang yang

dapat mengegakan pekegaan tersebut dengan baik.

2.3.1. Pengertian Seleksi

Berikut ini akan dikemukakan beberapa pengertian seleksi

karyawan/pegawai di antaranya menurut Alex S. Nitisemito adalah sebagai

berikut:

''Seleksi adalah kegiatan memilih karyawan yang paling tepat


dan dalam jumlah yang tepat pula bagi calon-calonnya yang
dapat ditariknya".
(1:31)

Menurut Faustino Cardoso Gomes menyatakan pengertian seieksi dan


penempatan yaitu:
"Seleksi dan penempatan merupakan serangkaian langkah
kegiatan yang dilaksanakan untuk memutuskan apakah
seorang pelamar diterima atau ditolak, dan tetap atau
tidaknya seorang pekerja ditempatkan pada posisi-posisi
tertentu yang ada di dalam organisasi'*.
(5:117)
17

Sedangkan menuiut A.S. Moenir:


**SeIeksi atau pemilihan adalah pemQihan yang diadaban di
antara para peserta ujian saringan yang lulus dan dapat
diterima sebagai calon pegawai, berdasarican atas kriteria
kdulusan dan kuaiifikasi calon disesuaikan dengan syarat
pekeijaan yang akan dipangku^.
(2:14t)

Kemudian menunit T. Hani Handoko, proses seleksi adalah sd)agai


berikut:

"Proses seleksi adalah serangkaian langkah kegiatan yang


digunakan untuk memutuskan apakah pelamar diterima
atau tidak**.
(21:85)

Moekijat menguraikan proses seleksi yaitu:

"Proses seleksi adalah serangkaian langkah khusus yang


dig^malfan untuk memutuskan calon anggota mana yang
akan discwa. Pfoses dimulai ketika calon tenaga keija
melamar pekeijaan dan berakhir dengan keputusan
penyewaan**.
(12:49)

Dari de&iisi-definisi tersefout dapat diambii kesimpuian bahwa

seleksi merupakan suatu proses kegiatan monilih karyawan yang paling


tepat dan dalam jumlah yang tepat sesuai dengan kriteria seleka dan
kdjutuhan perusahaan.

2^.2. Tujuan Seleksi

Menunit Malayu S.P. Ffa^uan, seleksi peneiimaan mempunyai tujuan


ntifiilf fnen<1flpaflcfln Icaryawan baru yang memenuhi syarat sdiagai berikut:
1. Karyawan yang qualified dan potensial
2. Karyawan yang jujur dan berdisiplin
3. Karyawan yang cakap dengan penempatannya yang tepat
18

4. KaryawanyangtanmpOdanbeiBairahkeija
5. Karyawan yang memenuhi imdang-undang peibumhan
6. Kaiyawan yang dapat bekeija sama baik secara vertical maupun horizontal
7. Karyawan yang dinamis dan kreatif
8. Karyawan yang inovatifdan bertanggungjawab sepenuhnya
9. Karyawan yang loyal dan berdedikasi ting^
10. Karyawan yang mengurangi tingkat absensi dan "turn over" karyawan
11. Karyawan yang mudah dikembangkan pada masa depan
12. Karyawan yang dapat bekeija secaramandiri
13. Kaiyawan yang mempunyai perilaku dan budaya malu.
(8:55)

Kemudian I.G. Wursanto mendefinisikan bahwa tujuan seleksi adalah

s^agai berikut:

tujuan seleksi adalah untuk mendapatkan calon pegawal


yang bermutu tin^sesuai dengan keahllan dan bidangnya**.
/ in • Q« \

Sedangkan menurut M. Manullang, tujuan daripada selekti adalah

sebagai berikut:

**Tujuan dari seleksi adalab untuk mendapatkan tenaga keija


yang memiliki kualifikasi sebagaimana yang tercantum dalam
job description**.
(11:50)

R. Mondy Wayne, Robert M Noe dan Shane R. Preaux mend^nisikan


tujuan seleksi yaitu:
**Tbe purpose of the selection process is to identify and employ
the best qualified iudividuals for specific position**.

(14:208)
19

Sedang menurut Susilo Martoyo, tujuan seleksi adalah sebagai

berikut:

**Tujuan seleksi adalah untuk mendapatkan tenaga kerja yang


paling tepat untuk memangku suatu jabatan tertentu**.
(20:37)
Berdasarkan dari definisi yang dikemukakan maka dapat diambil suatu

kesimpulan bahwa tujuan seleksi adalah untuk mendapatkan tenaga kerja yang

memenuhi kualifikasi dan bermutu tinggi atau berkualitas sesuai dengan

kebutuhan perusahaan untuk memangku suatu jabatan tertentu.

2.3.3. Cara Mengadakan Seleksi

Sebagaimana telah dijelaskan bahwa seleksi menipakan pemilihan atas

sekelompok tenaga kerja yang telah tersedia, tentunya dengan tujuan mencari

tenaga kega yang memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan organisasi.

Menurut Susilo Martoyo ada beberapa metoda/cara seleksi yang dipergunakan

dalam pelaksanaan pemilihan tersebut sesuai dengan kenyataan yang berlaku

saat ini yakni:

1. Cara seleksi berdasarkan ilmu pengetahuan

2. Cara seleksi tidak berdasarkan ilmu pengetahuan

Kedua cara ini dipakai di berbagai negara, hanya saja kalau di negara-

negara maju pada umumnya sudah banyak menggunakan cara seleksi

berdasarkan ilmu pengetahuan (ilmiah), sedangkan dinegara-negara

berkembang masih banyak menggunakan cara kedua(non ilmiah).


20

Cara ilmiah, yaitu cara seleksi berdasarkan ilmu pengetahuan adalah

cara seleksi yang mendasarkan pada data yang diperoleh dari "job
specification", sehingga dengan demikian persyaratan-persyaratan yang

ditentukan dalam "job specification" harus dapat dipenuhi oleh calon karyawan

flgar benar-benar sesuai dengan keinginan organisasi.

Di samping itu data yang bersifat non ilmiah berikut ini juga masih

diperhitungkan dalam proses seleksi ilmiah, yaitu:

a. Surat lamaian(bermeterai/tidak)

b. Ijazah sekolah dan daflar nilai

c. Surat keterangan pekeijaan atau pengalaman

d. Wawancara langsung

e. Referensi/rekomendasi dari pihak yang dipercaya.

Hanya perlu diperhatikan bahwa kelima sumber data tersebut masih


terdapat banyak kelemahannya, yakni tercapainya obyektivitas yang prima
daripadanya belum tentu dapat diandalkan. Cara seleksi berdasarkan ilmu
pengetahuan ini pada umumnya sudah diberikan di negara-negara maju seperti
daratan Eropah ataupun Amerika Serikat dan sebagainya.

Cara non ilmiah, yaitu cara seleksi yang kedua ini pada umumnya

banyak dipergunakan di negara-negara berkembang, seperti di negara kita


sendiri. Bahan pertimbangan seleksi non ilmiah ini pada umumnya adalah untuk
memperoleh data-data sebagaimana tersebut di atas, mulai dan surat lamaran
sampai dengan referensi/rekomendasi dari pihak yang dapat dipercaya. Cara
21

non ilmiah ini di samping didasarkan pada 5 data tadi, sering ditambah dengan

faktor-faktor Iain seperti:

a. Bentuk tulisan dalam lamaran

b. Cara berbicara dalam wawancara

c. Tampang penampilannya dan sebagainya.

Cara non ilmiah ini sering disebut "observational method" yang

sebenamya agak sulit dipertanggungjawabkan, sebab mereka yang tulisannya

jelek, tampang kurang baik dan tidak fasih berbicara belum tentu tidak cocok

memangku jabatan tertentu. Hal ini tergantung pada jabatan apa yang akan

dipangku, sebab jabatan yang tidak memerlukan tampang yang baik tentunya

tidak perlu menekankan "tampang seorang pelamar dan sebagainya.

(20:47-48)

2.4. Teknik-Teknik Seleksi

Agar seleksi yang akan dilaksanakan dapat beijalan dengan baik dan berhasil

sesuai dengan kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan oleh perusahaan, maka

sudah selayaknya menentukan teknik-teknik seleksi yang tepat.

Teknik-teknik seleksi menurut Henry Simamora adalah sebagai berikut:

2.4.1. Formulir Lamaran

Formulir lamaran biasanya berisi serangkaian pertanyaan mengenai

kecocokan pelamar terhadap pekegaan. Formulir lamaran biasanya berisi nama,

umur, ras, karakteristik fisik, kewarganegaraan, catatan kriminai, riwayat


22

pekegaan Han pendidikan. Tujuan utama dan formulir laraaran adalah


memberikan informasi mengenai diri pelamar yang dapat diandalkan dan
'Valid".

Fonnulir lamaran dapat berfungsi sebagai basis bagi wawancara pekega.

Fonnulir lamaran juga dapat digunakan sebagai alat penjaring untuk


monghasillcan "penilaian global" di mana spesialis sumber daya manusia
meninjau seluruh lamaran dan menentukan keinginan keseluruhan dari setiap
peserta. Suatu persyaratan penting dari semua formulir lamaran adalah bahwa
formulir tersebut hanya menanyakan informasi yang valid dan wajar yang
berhubungan dengan bentuk pekegaaiL

Formulir lamaran pekegaan haruslah ditinjau secara teratur untuk memastikan


bahwa informasi yang mereka butuhkan sesuai dengan pedoman kesempatan
kega yang sama (equal employment opportunity guidelines) dan peraturan
perundang-undangan.

Meskipun formulir lamaran dapat menjadi alat seleksi yang sangat dapat
diandalkan dan valid, formulir ini memiliki keterbatasan:

- Keterbatasan pertama, formulir lamaran adalah prosedur seleksi yang

impersonal, tidak ada bentuk tertulis yang dapat menggantikan kontrak


pribadi langsung dengan wakil perusahaan.
- Keterbatasan kedua, adalah bahwa formulir lamaran hanya menanyakan
sejumlah informasi yang terbatas, individu yang memiliki latar belakang yang
unik mungkin mengalami kesulitan menggambarkan apa yang telah mereka
kegakan dalam sebuah formulir lamaran.
23

- Keterbatasan ketiga, adalah bahwa fonnulir lamaran menghasilkan infonnasi

yang bias. Infonnasi pada fonnulir lamaran hanya mewakili apa yang

diinginkan oleh pelamar untuk diketahui oleh organisasi, yang berarti bahwa

infonnasi yang tidak menguntimgkan akan ditutupi.

- Keterbatasan keempat, adalah informasinya sangat tidak obyektif dan tidak

mampu untuk menerangkan motif individu (bersifat subyektif) dan kendala

situasional.

- Keterbatasan kelima, Formulir lamaran diinterpretasikan oleh orang, dan oleh

karena itu inteipretasi tersebut tergantung pada bias si pengantar.

(17:214-217)

2.4.2. Rekomendasi dan Pengecekan Referensi


Teknik yang sering digunakan untuk menyaring pelamar dari luar adalah

rekomendasi dan pengecekan referensi. Teknik ini dapat memberikan empat

jenis informasi mengenai pelamar pekegaan :

1. Riwayat pendidikan dan pekeijaan

2. iCarakter dan kompetensi antar pribadi

3. Kemampuan untuk melaksanakan pekegaan

4. Keinginan perusahaan terdahulu dan saat ini untuk mengangkat kembali

pelamar tersebut.

Sebuah rekomendasi dan pengecekan referensi hanya akan bermakna jika

orang yang memberikan rekomendasi tersebut;


24

1. Telah memiliki kesempatan yang memadai untuk mengganti pelamar pada

situasi yang relevan dengan pekegaan.

2. Kompeten untuk mengevaluasi kineija pekeijaan pelamar.

3. Mampu menyatakan suatu evaluasi dalam cara yang bermakna bagi calon

penisabaan/majikan.

4. Hams benar-benarjujur.

(17:220-221)

2.4.3. Wawancara Pekerjaan


Wawancaia pekegaan sebenamya selalu mempakan bagian dari seieksi

kaiyawan. Wawancara memberikan kepada pewawancara kesempatan untuk

inep'lfl' kegairahan dan intelegensi calon personalia. Wawancara pun


V

memberikan kesempatan untuk menilai aspek-aspek subyektif pelamar,

misalnya ekspresi muka, penampakan, kegugupan, kesungguhan, temperamen

dan sebagainya.

Tujuan utama wawancara pekegaan adalah untuk mengumpulkan

informasi untuk pembuatan keputusan seieksi. Wawancara dilaksanakan untuk

beberapa tujuan, di antaranya:

a. Mendapatkan informasi mengenai pelamar

b. Menjual perusahaan/mempromosikan

c. Memberikan informasi mengenai perusahaan

d. Menciptakan persahabatan.
25

Wawancara merupakan interaksi antara dua orang atau lebih dimana

informasi biasanya saling dipertukarkan melalui beberapa pertanyaan dan


jawaban. Interaksi ini dapat berlangsung dalam beberapa cara yang berbeda,
yaitu:

o Wawancara terpola, tipe wawancara yang paling terstruktur adalah


wawancara terpola, di mana pewawancara mempersiapkan daftar pertanyaan

sebelunmya dan tidak menjdmpang dari daflar tersebut.

o Wawancara seni terstruktur, dalam wawancara seni struktur, hanya

pertanyaan-pertanyaan pokok saja yang dipersiapkan sebelunmya.


o Wawancara tidak terstruktur, wawancara tidak terstruktur ini disebut

rf#>nii1fian karena pewawancara tidak merencanakan sebelunmya subyek atau

bahan wawancara.
*

o Wawancara stress, wawancara stress yaitu suatu proses wawancara di mana

pewawancara dengan seng^a menciptakan situasi stress tambahan, karena


mereka ingin mengetahui bagaimana pelamar dapat menjawab di bawah
teV^nan, karena stressjuga merupakan bagian dari pekegaan.

o Wawancara kelompok, wawancara kelompok memungkinkan pewawancara

tidak hanya mengumpulkkan informasi dari beberapa pelamar sekaligus tetapi


juga menghindari keharusan untuk mengulas informasi yang sama mengenai
perusahaan kepada setiap individu pelamar. Kadangkala wawancara
kelompok menyangkut permintaan kepada kelompok untuk mendiskusikan
pokok persoalan atau untuk memecahkan suatu permasalahan.
26

oWawancara dewan, wawancara ini melibatkan penggunaan panel

pewawancara untuk menanya dan mengamati scorang kandldat.

Banyak organisasi yang menyadari bahwa wawancara memiliki beberapa

karakteristik yang positifdi antaranya:

• Wawancara memberikan organisasi kesempatan untuk menyampaikan

informasi kepada pelamar berkenaan dengan posisi tertentu khususnya dan

organisasi pada umunmya.

•Wawancara dapat digunakan oleh organisasi sebagai sarana hubungan

masyarakat (humas) untuk membantu membangun "image" positif kepada

setiap pelamar.

•Salah satu keunggulan paling utama dari wawancara adalah fleksibilitasnya.

Wawancara memberikan organisasi kesempatan untuk mengisi kesenjangan

dari kehilangan informa.«5i ataii informasi yang tidak lengkap yang mungkin

dibutuhkan imtuk pengambilan keputusan.

•Wawancara memungkinkan pewawancara untuk membuat penilaian akan

kemampuan mereka berkomunikasi dengan baik dengan pelamar.

• Wawancara dalam kasus-kasus tertentu mungkin merupakan satu-satunya alat

penilaian yang tepat atau dapat diterima.

(17:221-223)

2.4.4. Tes-Tes Seleksi

Tes personalia merupakan ukuran yang obyektif dan standar dari

karakteristik-karakteristik manusia seperti kecerdasan, minat, kemampuan dan


27

kepribadian. Hasil tes mengukur berapa besar karakteristik seorang individu

relatif terhadap individu lainnya. Jika karakteristik yang sedang diukur adalah

panting terhadap kineqa pekeijaan yang sukses, tes personalia mewakili alat

seleksi yang berharga. Tes merupakan ukuran yang obyektif, karena skor yang

diperoleh orang yang mengikuti tes tidak dipengaruhi oleh opini orang yang

mengevaluasi hal tersebut.

Terdapat berbagai variasi yang luas dari tes seleksi, diantaranya:

•Tes psikologi(Psychological test) adalah tes yang mengukur kepribadian atau

temperamen.

•Tes pengetahuan(Knowledge test) merupakan tes yang lebih dapat diandalkan

karena tes ini menentukan informasi dari pengetahuan.

•Tes kinega (Performance test) mengukur kemampuan pelamar untuk

melakulcan satu bagian dari pekerjaan dimana mereka alcan dianglcat kelalc.

•Tes pencapaian (Achievement test) yaitu menilai sampai sedekat mana

seseorang telah belajar. ICarena tes pencapaian mengukur perilaku saat ini, tes

ini dapat menjadi predikator terbaik atas perilaku kandidat di masa

mendatang.

•Tes bakat (Aptitude test), mengindikasikan kemampuan atau kecocokan

seseorang untuk ikut serta berhasil dalam aktivitas khusus apa saja. "Aptitude

test" menilai kapasitas seseorang imtuk belajar. "Aptitude test" akan

mengungkapkan apa yang dapat dilakukan oleh seseorang berdasarkan

pelatihan dan pengalaman yang ada. (17:233-238)


28

2.5.Kualifikasi yang Menjadi Dasar Seleksi

Bagi perusahaan yang melaksanakan seleksi dalam penerimaan kaiyawan,

dapat memilih hal-hal apa saja yang perlu diseleksi dan metode yang tepat untuk

digunakan oleh perusahaan. Adapun hal-hal yang dapat diseleksi dan menjadi dasar

seleksi menurut M.Manullang adalah sebagai berikut;

a. Keahlian

Keahlian merupakan salah satu kualifikasi utama yang menjadi dasar dalam

proses seleksi. Dalam jabatan-jabatan yang tidak memerlukan keahlian tertentu

kualifikasi keahlian itu dapat diabaikan.

Keahlian itu dapat digolongkan kedalam tiga macam yaitu:

1. Technical skill

2. Human skill

3. Conceptuai skill

"Technical skill", merupakan jenis keahlian yang utama yang hams dimulai oleh

para pegawai pelaksana, sedang "human skill" mempakan keahlian yang hams

dimiliki oleh mereka yang akan memimpin beberapa bawahan,jadi baik pemimpin

tingkat rendah, menengah maupun pimpinan tertinggi perlu memiliki "human skill".

"Conceptual skill", mempakan suatu keahlian yang hams dimiliki oleh mereka yang

akan memangku jabatan puncak pimpinan. la mempakan keahlian yang dapat

mengkoordinir segala aktivitas-aktivitas dari berbagai bagian badan usaha untuk

tertuju kepada realisasi tujuan perusahaan.


29

b. Pengalaman

Pengalaman penting artinya dalam proses seleksi pegawai. Pengalaman dapat

menunjukan apa yang dikegakan oleh calon pegawai pada saat dia meiamar.

c. Umur

Kualifikasi umur Halam proses seleksi pegawai banyak pula mendapat perhatian.

TTmiimnya peiusahaan-perusahaan tidak begitu saja menerima calon yang berusia

muda maupun mereka yang mempunyai usia lanjut.


Dalam suatu survey yang diadakan oleh '^National Association Of Manufactures"

membnkrilcan bahwa dalam penyelidikan terhadap lebih dari tiga juta pekega, 93%

daripada tenaga kega yang berusia lanjut sama baiknya atau lebih baik daripada
tenaga keija yang berusia muda.

c. JenlsKelamin

Jenis kelamin sering pula diperhatikan sebagai dasar dalam mengadakan seleksi,
terlebih-lebih untukjabatan tertentu.

Dewasa ini terbuka lowongan untuk kaum wanita bukan saja untuk menjabat sebagai
sekertaris, tetapi juga xmtuk menjadi manajer, supervisor, mandor dan ada pula yang
menjadi buruh. Namun tidaklah berarti bahwa segala macam jabatan dapat diisi oleh
kanm wanita, ada jabatan yang memang tertutup bagi kaum wanita, jabatan yang

tertutup itu bukan saja syarat tenaga fisik yang kuat, tetapi karena juga ditinjau dari
sudut moral kurang tepat bagi kaum wanita.
30

e. Pendidikan

Pendidikan sering digandengkan dengan latihan umumnya dianggap dapat


menunjukan kesanggupan dari pelamar. Jadi tanpa adanya pendidikan si calon tidak
flVfln mendapatkan perhatian lebih lanjut lagi dalam proses pemilihan.

f. Keadaan Fisik

Untuk jabatan-jabatan tertentu, keadaan fisik calon hams mendapatkan perhatian.


Jabatan yang memerlukan tenaga kerja yang kuat sudah barang tentu tidak boleh
mengabaikan keadaan fisik pelamar yang akan memegang jabatan tersebut,
seharusnya badaimya kokoh dan kuat(sehat).

g. Taropang

Dengan tampang atau "appearance" dimaksud keseluruhan diri orang sebagai

tampak pada orang lain. Dalam jabatan-jabatan tertentu, tampang itu juga mempakan
salah satu kualifikasi yang menentukan berhasil tidaknya seseorang dalam

melaksanakan tugasnya.

h. Bakat

Bakat ada dua macam, ada bakat yang tersembunyi di samping itu juga ada bakat

yang nyata.

Yang dimaksud dengan bakat tersembunyi adalah segala bakat-bakat yang belum
terlihat atau kemampuan yang masih mempakan benih yang belum dikembangkan.
Bakat yang tersembunyi perlu juga mendapatkan perhatian, sebab hal ini kelak dapat
dikembangkan dengan jalan pendidikan.

Yang dimaksud dengan bakat yang nyata ialah bakat yang sudah ada dan kelihatan
dari luar.
31

i. Temperamen

Dengan temperamen dimaksud, pembawaan seseorang tidak dapat dipenganihi

oleh pendidikan. Tempramen menipakan si&t yang mempunyai dasar bersumbo*

pada faktor-faktor dalam jasmani bagian dalam, ia ditimbulkan oleh proses-proses bio
kimia.

j. Karakter

Karakter ialah pembawaan seseorang yang dapat diperbaiki dengan jalan

pendidikan sedangkan temperamen tidak dapat diubah.


(11:53-58)
2.6. Langkah-Langkah Proses Seleksi

Setelah mengetahui kualifikasi yang menjadi dasar seleksi, maka proses

seleka dapat dilflknkan dengan baik dan lancar. Agar seleksi yang dilakukan akan
menrf^patkan hasil maksimum maka perusahaan hams menetapkan langkah-Iangkah

seleksi yang tepat serta para penyeldrsi yang jujur dan obyektif dalam petaksanaan
seleksi.

Ld}ih lanjut menumt Heidjrachman Ranupandojo dan Suad Husnan dalam

Prosedur pemilihan tenaga keija meliputi;

1. Wawancara pendahuluan

2. Pengisian formulir / blanko lamaran

3. Memeriksa referensi

4. Tes psikologi

5. wawancara
32

6. Persetujuan atasan langsung

7. Pemeriksaan kesehatan

8. Induksi atau orientasi.

1. Wawancara Pendahuluan

Wawancara ini biasanya singkat dan benisaha untuk mengurangi para pelamar

yang nyata-nyata tidak memenuhi syarat. Pada tahap ini biasanya mudah dinilai,

mulai cara penampilan dan kemampuan berbicara. Para pelamar akan ditanya tentang

mengapa mereka melamar pekegaan tersebut dan mungkin juga tentang gaji yang

diingtnkan. Pendidikan dan pengalaman bisa diketahui dengan menanyakan ijazah

sekolah terakfair yang dimiliki dan nama pekegaan^abatan yang pemah dipegang.

Apabila pelamar nampak memenuhi persyaratan, maka dilanjutkan pada tahap kedua.
2.Pengisian Formullr/Blanko Lamaran

Penggunaan blanko/formulir lamaran ini terutama dimaksudkan agar

memperoleh informasi/data yang lengkap dari para calon karyawan/pelamar.

3. Memeriksa Referensi

Penggunaan surat-surat referensi masih menjadi bahan perdebatan. Sebagian

menyatakan tidak bermanfaat dan sebagian Iain menyatakan bermanfaat, yang tidak
bermanfaat menyatakan karena berdasarkan pengalaman temyata sangat jarang untuk

memperoleh referensi yang benar. Sebaliknya apabila surat referensi itu bisa dicek
kebenarannya akan sangat bermanfaat imtuk dibandingkan dengan hasil tes dan
interview. Pada umumnya referensi yang digunakan adalah:

1. Referensi tentang karakter


33

2. Referensi pekegaan

3. Referensi sekolah.

4. Tes Psikologi
Langkah berikutnya adalah melakukan tes terhadap pelamar. Perusahaan-
perusahaan besar umumnya menanih perhatian besar pada tes ini, sedangkan untuk
perusahaan-perusahaan yang kecil lebih menekankan pada interview.
5. Wawancara

Wawancara merupakan metode yang kadang-kadang berbahaya untuk menilai

seseorang bahkan mungkin yang tertua. Meskipun demikian kalau penisahaan

membatasi pada suatu metode penarikan, maka wawancaralah yang akan banyak

dipilih, sebab walaupun ini mempunyai subyektivitas yang tinggi dan juga tidak pasti,

tetapi merupakan cara yang penting.

6.Persetujuan Atasan Langsung

Bagi para pelamar yang sudah lolos dari langkah-iangkah sebelumnya, maka

sampailah pada langkah ini. Persetujuan atasan langsung ini diperlukan sesuai dengan

prinsip hubungan "line'* dan "staff* yang memungkinkan supervisor menerima atau

menolak pelamar tersebut. Di dalam tahap ini perlu dilakukan wawancara lagi oleh

para supervisor.

7.Pemeriksaan Kesehatan

Tahap ini bisa dilakukan oleh berbagai penisahaan. Pemeriksaan kesehatan

biasa dipercayakan pada dokter di luar penisahaan, tetapi sering juga dilakukan

khusus oleh dokter penisahaan, terutama untuk jenis-jenis pekegaan yang

memerlukan persyaratan fisik yang berat. Pemeriksaan kesehatan juga dimaksudkan


34

untuk mencegah kemungkinan memperoleh karyawan yang sakit, sehingga

perusahaan teipaksa mengeluarkan biaya pengobatan yang tinggi.

8.Induksi atau Orientasi

Pada tahap ini berarti karyawan sudah diterima bekega pada perusahaan.

Induksi ini menyangkut masalah pengenalan dan penyesuaian karyawan baru dengan

perusahaan. Berhasil tidaknya induksi ini bisa diukur dari puas tidaknya supervisor

dan karyawan-karyawan lama terhadap masuknya karyawan bam, meskipun sering

tegadi bahwa masuknya karyawan bam sering menimbulkan rasa antipati dari

karyawan lama. Apabila tahap pemilihan sebelumnya tidak mengalami kesalahan

biasanya tahap induksi ini tidak akan banyak mengalami kesulitan, asal ada

kegasama dari pihak supervisor. (9:45-50)

2.7. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Proses Seleksi


Frosedur seleksi dibuat dan disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan

kepegawaian organisasi. Menurut Henry Simamora kecermatan proses seleksi

tergantung pada beberapa faktor antara lain ;

Fertama, konsekwensi seleksi yang salah hamslah dipertimbangkan. Hal ini

dipengamhi oleh panjangnya periode pelatihan, dana yang diinvestasikan pada

karyawan bam,tingkat dan kompleksitas pekeijaan, dan kemungkinan kemgian pada

organisasijika pemegangjabatan gagal dalam pekeijaatmya.

Fertimbangan kedua, yang mempengaruhi kecermatan proses seleksi adalah

kebijakan perusahaan dan sikap manajemen puncak. Beberapa perusahaan secara


35

sengaja melebihkan jumlah kaiyawan yang diangkat, dan mengeluarkan kaiyawan

yang beiprestasi jelek setelah beberapa bulan masuk dalam daftar gaji (bekega). Hal

ini benar-benar menangguhkan keputusan seleksi sampai manajemen mempunyai

kesempatan mengamati perilaku karyawan baru secara teliti. Bagaimana juga

prosedur ini mahal baik bagi organisasi maupun bagi individu yang terlibat. Cara ini
memboroskan waktu kaiyawan karena mereka mungkin lebih menguntungkan

dipekeqakan di Iain tempat di mana perusahaan tidak melebihkan jumlah karyawan


yang diangkat(overhire).

Pertimbangan ketiga, yang mempengamhi proses seleksi adalah lamanya periode


mflgfl percnhflfln Q>robationary period). Periode masa percobaan adalah lamanya

waktu setelah seorang karyawan dimasukkan dalam daflar gaji,jangka waktu di mana
dia tidak mempunyai hak-hak keamanan pekeqaan (security job). Pada pokoknya hal
mi menipakan periode percobaan yang lamanya biasanya bervariasi antara satu
perusahaan dengan perusahaan lainnya, jangka waktu ini minimal 1 bulan dan
malffiitnal satu tahun, di mana karyawan diwakili oleh serikat pekeqa, serikat pekeqa

biasanya berusaha untuk merundingkan masa percobaan yang singkat. Sedangkan


perusahaan umumnya menekankan masa percobaan yang panjang, jika masa
percobaan beqangka pendek, maka proses seleksi haruslah cukup akurat dalam
prediksinya, karena seorang penyelia sangat ditekan untuk yakin akan keputusannya
pada akliir masa percobaan apakah mempertahankan atau memberhentikan karyawan
baru tersebut. Hal ini menjadi masalah yang akut apabila periode belajar pada
pekeqaan tersebut lebih lama dibandingkan periode masa percobaannya.
36

Pertimbangan keempat, adalah menyangkut waktu yang tersedia untuk melakukan

keputusan seleksi, sebagai contoh manajer produksi sebuah perusahaan datang ke

kantor manajer sumber daya manusia dan berkata "satu-satunya pengawas pengendali

mutu yang saya miliki baru saja terlibat perkelahian dan bawahannya mengundurkan

diri, saya tidak bisa beroperasi sampai posisi tersebut terisi". Kecepatan adalah

krusial dalam kasus ini dan dua wawancara, sedikit telepon dan sebaris doa mungkin

merupakan proses seleksi keseluruhan. Terlepas apakah proses seleksi secara sambil

lain dan terburu-buru atau lebih hati-hati dan tidak tergesa-gesa, kesalahan-kesalahan

mungkin saja dapat tegadi.

Pertimbangan kelima, pendekatan yang berbeda untuk seleksi umumnya digunakan

untuk mengisi posisi-posisi pada "level" yang berbeda dalam organisasi. Sebagai

contoh, bayangkan variasi-variasi dalam pengangkatan eksekutif pimcak dan dalam

pengangkatan orang-orang untuk mengisi posisi klerikeL/jum tulis. Pengecekan latar

belakang dan wawancara yang serius akan dilakukan untuk membuktikan karakter

dan kemampuan pelamar untuk posisi-posisi "level" yang tinggi. Bagaimanapun

seorang pelamar untuk posisi klerikel kemungkinan besar cuma akan mengikuti tes

"word processing" dan wawancara yang pendek.

Pertimbangan keenam, sektor ekonomi di mana individu-individu akan dikaryakan

swasta, pemerintah atau organisasi "non profit" dapat juga mempenganihi proses

seleksi. Perusahaan di sektor swasta sangat berorientasi pada keuntungan. Calon

karyawan didesain berkenaan dengan bagaimana mereka dapat membantu mencapai

target-target keuntungan. Pertimbangan keseluruhan individu, termasuk faktor-faktor


37

kepribadian, terlibat dalam penyeleksian karyawan-kaiyawan di masa depan untuk

sektor ini.

Individu-individu yang sedang dipertimbangkan untuk posisi-posisi organisasi non

profit menghadapi situasi yang berbeda. Tingkat gajinya mungkin tidak kompetitif

dibandingkan dengan organisasi pemerintah atau swasta. Oleh karenanya orang yang

mengisi posisi yang ditawarkan haruslah tidak hanya "qualified" tetapi juga

berdedikasi kepadajenis pekeijaan seperti ini. (17:241-243)

Menurut Sondang P. Siagian faktor-faktor yang mempengaruhi proses seleksi

meliputi empat macam tantangan yang perlu diperhatikan dan dihadapi oleh petugas

seleksi, yaitu:

1. Penawaran Tenaga Kerja

Secara umiun dapat dikatakan bahwa semakin banyak jumlah pelamar untuk

diseleksi, baik bagi organisasi karena dengan demikian semakin besar

jaminan bahwa pelamar yang terseleksi dan diterima menjadi pegawai benar-benar

merupakan tenaga keija yang paling memenuhi berbagai persyaratan yang telah

ditentukan bagi pekegaan yang akan dilakukan. Akan tetapi bukanlah hal yang

mustahil bahwajumlah pelamar kurang dari yang diharapkan. Ada dua kemungkinan

mengapa bisa teijadi demikian. Pertama, karena imbalan yang rendah karena sifat

pekegaan yang tergolong pada pekegaan yang berbeda pada anak tangga terrendah

dalam "hierarki" organisasi. Kedua, karena sifat pekegaan yang menuntut spesifikasi

tinggi sehingga tidak banyak pencari kerja yang memenuhi persyaratan yang telah

ditentukan meskipun imbalannya cukup tinggi pula.


38

2. Tantangan Etis

Tidak dapat disanggah bahwa para perekrut tenaga keqa memegang paranan
penting menentukan siapa di antara pelamar yang diterima dan siapa yang
ditolak. Merupakan kenyataan pula bahwa organisasi pemakai tenaga kega
rnftfigharapkan bahwa para pelamar bennutu setinggi mungkin.
Memegang teguh norma-norma etika menuntut antara lain disiplin pribadi yang
tinggi, kejujuran yang tidak tergoyahkan, integritas karakter dan obyektivitas
ditanamkan pada kriteria yang rasional. Hal ini sangat penting karena tidak mustahU
perekrut HihaHaplffln pada berbagai macam godaan,seperti menerima hadiah,disogok
oleh pelamar, mengkatrol nilai seleksi dari pelamar yang memiliki hubungan darah
atau hai-hal lain yang mengakibatkan seorang perekrut mengambil keputusan yang
pada pertimbangan-pertimbangan subyektif.
3. Faktor Internal Organisasi

Para perekrut tenaga kega pada umumnya menyadari bahwa situasi intemal
organisasi hams diperhitungkan juga pada merekmt dan menyeleksi tenaga-tenaga
kega bam. Misalnya, besar kecilnya anggaran yang dialokasikan untuk belanja
pegawai menentukan berapa banyak pegawai bam yang boleh direkmt, untuk
memangku jabatan apa dan melakukan pekegaan apa. Juga apakah untuk mengisi
lowongan bam yang tersedia atau apakah untuk mengganti tenaga kega lama yang
karena alasan tertentu, seperti berhenti atas permintaan sendiri, diberhentikan tidak
atas permintaan sendiri, memasuki masa pensiun atau karena ada pegawai yang
meninggal dunia.
39

4. Faktor Kesamaan Kesempatan

Di berbagai negara atau masyarakat, masih saja terdapat praiktek-praktek

pemanfaatan sumber daya manusia yang sifatnya diskriminatif. Adakalanya praktek

yang diskriminatif itu didasarkan atas wama kulit, atau daerah asal, atau latar

belakang sosial. Dengan perkataan lain, terhadap sekelompok warga masyarakat yang

diidentifikasikan sebagai minoritas diberlakukan pembatalan-pembatalan tertentu

sehingga mereka tidak memperoleh kesempatan yang sama dengan warga masyarakat

lainnya untuk memperoleh pekeijaan. Ironisnya ialah bahwa pembatasan tersebut

memperoleh keabsahan dalam peraturan perundang-undangan. Akan tetapi yang

sering dijumpai ialah bahwa sebenamya praktek yang diskriminatif demikian

sebenamya dilarang oleh peraturan perundang-undangan namun dilakukan oleh

organisasi tertentu.

Secara etika dan moral tentunya praktek yang diskriminatif tersebut tidak

dibenarkan. Tidak ada alasan apapun yang membenarkan tindakan dan paraktek

demikian. (15 :133-136)

2.8. Pengertian Karyawan Berkualitas

Dalam suatu perusahaan tenaga keija merupakan salah satu modal yang sangat

penting dalam menentukan jalan tidaknya kegiatan perusahaan. Keberhasilan

perusahaan dalam melakukan kegiatannya sangat dipengaruhi oleh kualitas daripada

karyawannya, baik dari segi kualitas fisik maupun kualitas mentalnya.


40

Apabila dalam suatu perusahaan telah memiliki personel yang cukup berkualitas,

berarti pihak manajemen perusahaan telah memiliki modal utama dalam perusahaan

tersebut, dan pihak manajemen harus selalu memelihara dan meningkatkan ilmu

pengetahuan dan keterampilan mereka, agar mereka lebih cakap dan lebih baik lagi

dalam melaksanakan tugas-tugasnya, sehingga apa yang menjadi tujuan perusahaan

dapat tercapai.

Menurut Yusuf Suit, bahwa kualitas manusia sebagai sumber daya dalam suatu

organisasi perusahaan dapat dikategorikan ke dalam tiga kategori yaitu :

Pertama. Seorang karyawan yang hasil kerjanya, ditinjau dari segala segi, menyamai

tingkat rata-rata hasil kerja karyawan menurut ukuran lingkungan, dapat disebut

sebagai karyawan yang berkualitas biasa.

Kedua. Seorang karyawan yang hasil kerjanya, ditinjau dari segala segi, melebihi

tingkat rata-rata hasil kerja karyawan menurut ukuran lingkungan, dapat disebut

sebagai karyawan yang berkualitas menengah. Karyawan kategori ini perlu dicatat

untuk memperoleh perhatian khusus.

Ketiga. Seorang karyawan yang hasil kerjanya serta hasil pokok-pokok pikirannya

ditinjau dari segala segi, melebihi tingkat tertinggi karyawan menurut ukuran

lingkungan, dapat disebut karyawan yang berkualitas tinggi. Karyawan kategori ini

perlu dikaderkan untuk dibina sebagai calon pemimpin.

(22:39-40)

Buchari Zainun mengutarakan sifat khusus yang menunjukan kualitas sumber

daya manusia yang merupakan kualitas utama manusia antara lain :


41

1. Berstamina tinggi sehingga mampu bekeija keras

2. Tangguh

3. Cerdas

4. Terampil

5. Mandiri

6. Memiliki rasa tanggung jawab dan setia kawan

7. Produktif

8. kreatif

9. Inoyatif

10. Berorientasi masa depan

11. Berdisiplin

12. Berbudi luhur. (3:60-61)

Dari uraian tersebut dapat di ambil suatu kestmpulan, bahwa untuk

mengetahui kualitas karyawan dalam suatu perusahaan, dapat dilihat dari hasil kerja

karyawan kemudian dibandingkan dengan tingkat rata-rata hasil keija karyawan

menurut ukuran lingkungan perusahaan (atau ukuran standar), sehingga dapat

diketahui apakah karyawan tersebut berkualitas biasa, berkualitas menengah, atau

berkuaiitas tinggi. Di samping itu kualitas sumber daya manusia dapat ditentukan dari

keadaan fisik dan mentalnya.


BAB III

OBYEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Tinjauan Unium Pcrusahaan

3.1.1 Sejarah Singkat PT. TYM NUSANTARA

Pada tahun 1990 perusahaan ini mulai didirikan dengan nama PT.

Tong Yang Mosan yang merupakan bagian dari Perusahaan Astra Group,

dengan modal 70% dimiliki oleh orang Korea Selatan dan 30% dari negara

lain. Beberapa tahun kemudian tepatnya pada tanggal 19 April 1996,

perusahaan ini berubah nama dengan nama baru yaitu PT.TYM

NUSANTARA yang disyahkan dengan Akta Notaris Revizal S.H.

No.44/1996.

PT. TYM NUSANTARA merupakan perusahaan swasta asing dengan

modal 100% dari Korea Selatan. Perusahaan ini adalah salah satu perusahaan

yang bergerak di bidang industri paralatan rumah tangga, yaitu sendok, garpu

dan pisau yang bahan bakunya dari "stainless steel". Dan seluruh hasil

produksi dari perusahaan adalah di ekspor ke luar negeri dan bahan baku

yang digunakan untuk proses produksi juga berasal dari impor luar negeri.

Pada saat ini PT. TYM NUSANTARA memiliki keseluruhan

"personnel" sebanyak 1012 orang terdiri dari 80% pria dan 20% wanita,

terbagi dalam beberapa bagian. Berikut ini adalah data rincian dari

keseluruhan "personnel" antara lain :

1. President Director 1 orang

42
43

2. Vice President Director : 1 orang

3. Secretary : 2 orang

4. Personnel Manager : 1 orang

5. Recruitment : 2 orang

6. Training : 2 orang

7. Financial : 1 orang

8. Production Manager : 1 orang

9. General Manager : 1 orang

10. Supervisor : 13 orang

11. Accounting : 3 orang

12. Foreman : 26 orang

13.EXIM : 5 orang

14. Purchasing : 3 orang

15. PPIC : 13 orang

16. Maintenance : 22 orang

17. Mould : 55 orang

18. S/F Polish :167 orang

19. S/F Emery :130 orang

20. S/F Press :152 orang

21. Knife :184 orang

22. Packing : 82 orang

23. Quality Control : 15 orang

24. SPSI : 2 orang


44

25. Security : 6 orang

26. Driver : 7 orang

27. Office Boy : 8 orang

28. Others : 10 orang

Manajemen PT. TYM NUSANTARA membagi waktu operasional

perusahaannya dalam 2 shift, khususnya untuk kaiyawan bagian produksi

yaitu:

1. Shift pertama dimuiai dari pukul 7.10 Wib.sampai pukul 15.50 Wib.

2. Shift kedua dimuiai dari pukul 15.50 Wib sampai pukul 11.10 Wib.

ditambah kega lembur (Long shift)sampai pukul 7.20 Wib..

Untuk jadwal shift kega karyawan ini bergantian setiap satu minggu

sekali.

3.1.2. Struktur Organisasi PT.TYM NUSANTARA

Struktur organisasi mempakan suatu susunan yang menggambarkan

kedudukan, tugas, wewenang dan tanggung jawab dalam suatu organisasi,

sehingga dengan adanya pembagian tersebut dapat tercipta koordinasi yang

tepat dan terarah.

Berikut ini adalah uraian tugas dari bagian-bagian struktur organisasi:

1. President Director

Adalah orang yang memimpin perusahaan dimana memiliki tugas dan

tanggung jawab meliputi:


45

a. Memimpin perusahaan dengan sebaik-baiknya.

b. Bertanggung jawab dalam mencapai keberhasilan tujuan

perusahaan.

c. Bertanggungjawab atasjalannya operasional perusahaan.

d. Bertanggung jawab terhadap "asset" dan investasi yang ada pada

perusahaan.

2. Vice President Director

Orang yang berada di bawah posisi President Director yang berfungsi

membantu tugas-tugas yang dianggap dapat diwakilkan, di mana

bertanggungjawab penuh kepada PResident Director, yaitu:

a. Membantu dalam hal pengambilan keputusan untuk kepentingan

perusahaan.

b. Bertanggungjawab atas kelancaran jalannya kegiatan perusahaan.

c. Mewakili tugas President Director di dalam maupun di luar

perusahaan.

3. Secretary

Memiliki tugas antara lain:

a. Mengurus hal-hal yang berhubungan dengan administrasi kantor.

b. Bertugas mengurus surat-surat keperluan perusahaan.

c. Mengurus pemberitahuan penyelenggaraan rapat.

d. Menerima, mengurus dan menyusun laporan-laporan.

4. Personnel Manager

Memiliki tugas antara lain :


46

a. Mempelajari tujuan dan kebijakan perusahaan, terutama yang

berkaitan dengan aspek ketenagakegaan.

b. Melakukan kegiatan pengumpulan data dan informasi mengenai

pegawai.

c. Menangani masalah perekrutan, penyeleksian, pelatihan dan

penempatan karyawan, serta mengarahkan dan mengembangkan

karyawan yang telah ada.

5. Recruitment

Adalah petugas pada bagian personalia yang bertugas melakukan

penerimaan calon karyawan dan menyeleksinya.

6. Training

Adalah petugas pada bagian personalia yang bertugas memberikan

pengarahan, pendidikan pada karyawan pada saat pelatihan.

7. SPSI

Adalah merupakan wadah bagi para pekega/karyawan, yang bertugas

membantu dan membela hak-hak pekerja.

8. Security

Security adalah petugas keamanan yang bertanggung jawab dan bertugas

menjaga keamanan lingkungan perusahaan.

9. Financial Manager

Mempunyai tugas antara lain :

a. Mempelajari dan menganalisis tujuan dan kebijakan perusahaan

terutama yang berhubungan dengan keuangan.


47

b. Menyusun kebijakan dan prosedur mengenai pencatatan, analisis

dan peiaporan keuangan, serta peqjajakan.

c. Mengatur dengan tertib urusan penerimaan dan pengeluaran

keuangan.

10. Accounting

Bertugas dan bertangung jawab dalam menganalisis dan menyusun

laporan basil transaksi perusahaan baik mengenai pemasukan maupun

pengeluaran uang dan barang.

11. Production Manager

Mempunyai tugas dan tanggung jawab dalam:

a. Menyusun, membuat serta melaksanakan tujuan perusahaan.

b. Mempelajari tujuan dan kebijakan perusahaan serta data dan

informasi mengenai seluruh aspek produksi.

c. Memimpin sumber daya dalam bagian produksi agar dapat


digunakan secant efektif dan efisien serta menghasilkan output

yang memenuhi standar mutu yang telah ditetapkan.

12. Supervisor

Supervisor adalah kepala bagian pada seksi-seksi yang ada di perusahaan,


bertugas dan bertanggung jawab dalam;

a. Mengepalai dan mengawasi jalannya kegiatan operasi pada seksi


tertentu.

b. Menerima basil laporan dari bawahannya yaitu foreman(Mandor).


48

c. Membuat laporan basil kegiatan dan melaporkannya kepada

atasan.

13. Foreman(Mandor)

Bertugas dan bertanggung jawab:

a. Mengepalai dan mengarahkan karyawan dalam menjalankan

pekegaannya.

b. Membuat laporan basil pekegaan karyawan dan melaporkan pada

atasanya.

14. Mould

Mould adalab petugas operator yang bertanggung jawab dan bertugas

menjalankan dan mengawasi mesin-mesin untuk kegiatan operasi.

15. Spoon/Fork

Adalab karyawan bagian produksi yang bertugas memproduksi peralatan

yaitu sendok dan garfu.

16. Knife

Adalab karyawan bagian produksi yang bertugas memproduksi peralatan

yaitu pisau.

17. Packing

Adalab karyawan bagian produksi yang bertugas melakukan pengepakan

basil- basil produksi.

18. Quality Control

Adalab petugas yang bertanggimg jawab dan bertugas melakukan

pengawasan mutu/kualitas terbadap basil-basil produksi.


49

19. General Manager

General manager atau manajer umum berwenang dan beranggung jawab

dalam melaksanakan kebijakan-kebijakan perusahaan,di antaranya:

a. Kebijakan dalam EXIM.

b. Kebijakan dalam pembelian perlengkapan kebutuhan perusahaan

(Purchasing).

c. Kebijakan dalam hal pengadaan barang(bagian PPIC ).

d. Kebijakan dalam pemeliharaan "Asset" perusahaan(Maintenance).

20. EXIM

Adalah bagian yang bertugas dan bertanggung jawab melakukan

hubungan dengan pihak ekstem perusahaan, di antaranya dalam

melakukan ekspor hasil produksi ke luar negeri dan melakukan impor

bahan baku.

21. Purchasing

Yaitu bagian yang bertugas dan bertanggrmg jawab dalam melakukan

pembelian barang-barang perlengkapan dan peralatan perusahaan.

22. PPIC

Adalah bagian yang bertugas dan bertanggung jawab dalam pengadaan

barang.

23. Maintenance

Yaitu bagian yang bertugas dan bertanggung jawab dalam pemeliharaan

terhadap "asset" perusahaan,seperti mesin, listrik, gedung dan Iain-lain.


Gambar.3.1
STRUKTUR ORGANISASI PT. TYM NUSANTARA

President Director

Vice
President Director

Secretary

Personnel Manager Financial Manager Productions Manager General Manager

EXIM
Recruitment Accoimting Supervisor Supervisor Supervisor Supervisor Supervisor

PPIC
Training
Mould Foreman Foreman Foreman Quality
Control
Purchasing
SPSI

Spoon/Fork Knife Packing Maintenancec


Security

Sumber:PT. TYM NUSANTARA


51

3.2. Tinjauan Khusus Perusahaan

3.2.1. Sumber-Sumber Karyawan

Suatu perusahaan yang sedang berkembang dan maju dalam berproduksi


biasanya akan dipengaruhi oleh faktor-faktor tertcntu di antaranya adalah
adanya tenaga keija yang keluar atau pindah ke perusahaan lain dan juga
meninggal dunia, sehingga perusahaan membutuhkan tenaga keija baru untuk
mengisi kekosongan jabatan ataupun dalam rangka memperluas usahanya.
Untuk dapat mengantisipasi hal tersebut maka pihak manajemen
perusahaan hams dapat mengatasi hal tersebut yaitu dengan cara membuka
penerimaan tenaga ketja bam yang disesuaikan dengan kebutuhan pemsahaan
saat itu.

Adapun sumber-sumber penarikan karyawan PT. TYM


NUSANTARA untuk mendapatkan tenaga keija bam tersebut antara lain

adalah:

1. Dari dalam pemsahaan (Intern), melalui:

a. Alih pekeijaan(mutasi)

b. Kenaikan jabatan (promosi).

2. Dari luar pemsahaan(Ekstem), melalui;

a. Pengajuan lamaran

b. Pindahan dari pemsahaan lain

c. Dibawa oleh karyawan lama.


52

3.2.2. Prosedur Standar Pelaksanaan Seleksi Karyawan Baru PT.TYM

NUSANTARA

Sebelum mengadakan penyeleksian karyawan baru, setiap perusahaan

terlebih dahulu hams melakukan suatu analisa jabatan sehingga dapat

ditentukan kualifikasi karyawan yang dapat diterima dan berapa jumlah

karyawan yang dibutuhkan oleh perusahaan

Dalam penarikan karyawan bam untuk mengisi posisi atau jabatan

yang kosong, PT. TYM NUSANTARA mempunyai prosedur standar


pelaksanaan seleksi karyawan yang mungkin berbeda dengan perusahaan

lain. Hal ini dikarenakan suatu perusahaan mempunyai kualifikasi khusus

bagi para pelamar yang bisa diterima di perusahaannya, sehingga perusahaan


mengharapkan akan mendapatkan orang yang tepat dalam mengisi jabatan

yang tepat pula. Dengan demikian tujuan perusahaan untuk mencapai

efektivitas dan efisiensi dapat tercapai. Berkenaan dengan hal tersebut maka

PT. TYM NUSANTARA menetapkan kriteria di dalam penyeleksian

karyawan bam. Adapun kriteria yang hams dipenuhi oleh para pelamar,

adalah sebagai berikut:

a) Pendidikan

Jenjang pendidikan yang dibutuhkan oleh PT. TYM NUSANTARA

adalah SMTP, SMK dan SMU sederajat, juga Saqana Muda (D3) dan

Saijana Penuh(SI)dari segalajurusan tergantung kebutuhan perusahaan.


53

b) Jenis kelamin

Jenis kelamin laki-laki atau perempuan,tergantung kebutuhan perusahaan

untuk mengisi posisi yang kosong atau yang bam.

c) Umur

Usia atau umur bag! pelamar yang dapat diterima adalah minimal 18

tahun dan maksimal 35 tahun.

d) Pengalaman

Pengalaman kega bukan mempakan syarat dalam seleksi atau penerimaan

karyawan bam, karena perusahaan akan memberikan pendidikan atau

pelatihan.

Di samping keempat kriteria tersebut masih terdapat kriteria lain yang

hams dipenuhi oleh para pelamar antara lain yaitu:

1) Kesehatan

Kesehatan mempakan suatu hal yang pokok bagi karyawan di dalam

melaksanakan aktivitas kerjanya karena dapat menentukan jalannya

kegiatan produksi pemsahaan.

2) Keadaan fisik

Tidak cacat mental dan tidak cacat jasmani, hal ini penting karena fisik

yang kuat sangat menentukan di dalam melaksanakan aktivitas keija,

temtama untuk pekerjaan yang membutuhkan fisik yang kuat.

3) Referensi

Yang termasuk di dalam referensi tersebut adalah surat lamaran, surat

keterangan kelakuan baik (SKKB), salinan ijazah yang dibutuhkan.


54

salinan KTP, salinan keterangan sehat dari dokter, daftar riwayat hidup,

pas photo denga ukuran dan jumlah yang ditentukan dan surat
keterangan lainnya yang ditentukan oleh perusahaan.

Adapun prosedur pelaksanaan seleksi karyawan baru PT.

TYM NUSANTARA melalui beberapa tahapan yang harus dilalui oleh

para pelamar sebagai calon karyawan, antara lain :

1) Seleksi mengenai persyaratan administratif, sesuai dengan syarat-

syarat yang ditetapkan perusahaan, di antaranya :

a. Surat permohonan lamaran kerja yang ditulis tangan sendiri


b. Salinan ijazah terakhir yang dilegalisir

c. Salinan surat keterangan kelakuan baik(SKKB)dari POLRI

d. Salinan KartuTanda Penduduk(KTP)

e. Salinan surat keterangan berbadan sehat dari dokter

f. Salinan surat keterangan pencari kerja dari DEPNAKER

g. Pas photo ukuran 2x3 dan 3x4 masing-masing 2 lembar.


2) Pengisian formulir lamaran

Pengisian formulir lamaran ini berlaku hanya untuk calon karyawan

atau para pelamar yang memenuhi syarat dan mendapat panggilan.


Dengan pengisian formulir lamaran ini perusahaan akan
mendapatkan informasi mengenai calon karyawan meliputi:

a. Nama lengkap

b. Tempat/tanggal lahir

c. Jenis kelamin

4;
55

d. Status perkawinan

e. Agama

f. Kewarganegaraan

g. Pendidikan

h. Alamat

i. Maksud dan tujuan melamar pada perusahaan.

3) Seleksi mengenai pengetahuan umum

Untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan calon karyawan

maka dalam hal ini para pelamar diberikan pertanyaan soal-soal

tertulis mengenai pengetahuan umum.

4) Seleksi psikologi

Tes ini dilakukan guna memperoleh atau mengetahui kemampuan

dari para pelamar dalam berfikir dan bertindak. Dalam tes ini para

pelamar diberikan soal perhitungan ataupun dengan soal

permainan ketangkasan.

5) Interview

Bagi para pelamar yang lulus dari tes pengetahuan umum dan

seleksi psikologi maka selanjutnya adalah "interview". Biasanya

isi daripada "interview" tersebut adalah mengenai hal-hal yang

bersangkutan dengan motivasi para pelamar tersebut, juga

mengenai perjanjian kesepakatan keija jika diterima di perusahaan

tersebut.

%
56

6) Cek fisik

Apabila lolos dari "interview" selanjutnya para pelamar

melakukan cek fisik. Cek fisik ini dilakukan untuk mengetahui

keadaan fisik pelamar, di antaranya : tinggi badan, berat badan,

tatto atau ada cacat yang lain.

7) Tes Kesehatan

Setelah lolos dari tes fisik maka selanjutnya adalah tes kesehatan.

Dalam tahapan ini para calcn karyawan diharuskan mengikuti

"General check up test" yang meliputi, pemeriksaan badan

termasuk penglihatan, "rontgen", serta pemeriksaan darah dan

"urine".

8) Training

Pada tahapan ini berarti para pelamar sudah diterima pada

perusahaan tersebut."Training'Vpelatihan ini menyangkut masalah


pengenalan dan penyesuaian karyawan baru dengan perusahaan

dan biasanya "training" ini dilakukan selama 3 bulan.

9) Penempatan keija

Setelah melakukan training selama 3 bulan maka selanjutnya

adalah penempatan karyawan, penempatan karyawan ini

dilakukan sesuai dengan posisi yang telah ditentukan sebelumnya

dan Juga berdasarkan kemampuan/keahlian yang dimiliki


karyawan baru tersebut. Dalam penempatan keija ini status
karyawan baru tersebut masih merupakan karyawan percobaan,
57

biasanya jangka waktu pengevaluasian adalah 6 bulan. Dan untuk

selanjutnya setelah masa percobaan berakhir karyawan akan


memasuki masa kontrak, yaitu kontrak pertama selama 1 tahun

dan kontrak selanjutnya ditambah 1 tahun lagi.

3.2.3. Perbedaan Pelaksanaan Seleksi Ilmiah dan Seleksi Non Ilmiah

Pada PT.TVM NUSANTARA

Proses pelaksanaan seleksi karyawan bam dapat dilakukan melalui

dua cara yaitu melalui seleksi ilmiah dan seleksi non ilmiah. Masing-masing

cara ini dilakukan bergantung dari kebijakan manajemen pemsahaan, apakah

dilakukan melalui seleksi ilmiah atau melalui cara seleksi non ilmiah.

Untuk mengetahui batasan perbedaan dari penerimaan karyawan

melalui pelaksanaan seleksi cara ilmiah dengan pelaksanaan seleksi melalui

cara non ilmiah yang dilaksanakan oleh PT. TYM NUSANTARA adalah

sebagai berikut:

1. Penerimaan karyawan melalui seleksi ilmiah adalah kegiatan seleksi yang

dilaksanakan sesuai dengan persyaratan-persyaratan yang telah

ditentukan dalam prosedur seleksi dan hams dipenuhi oleh setiap

pelamar. Artinya dalam seleksi ilmiah ini penyeleksian dilaksanakan


dengan proses yang lebih ketat. Hal ini dilakuakn apabila :

a. Jumlah pelamar lebih banyak dibandingkan dengan kekosongan

jabatan yang ada, sehingga seleksi dilakukan dengan lebih ketat

9
58

untuk memilih calon karyawan yang benar-benar paling

memenuhi kriteria yang telah ditentukan.

b. Apabila jabatan yang akan diisi adalah jabatan yang penting


sehingga dibutuhkan orang yang ahli/terampii di bidangnya. Oleh
karena itu seleksi dilakukan dengan lebih ketat untuk

mendapatkan orang yang ahii tersebut.

2. Penerimaan karyawan melalui seleksi non ilmiah adalah proses seleksi


yang dilaksanakan tidak bergantung seluruhnya pada persyaratan-
persyaratan yang telah ditentukan dalam prosedur seleksi. Biasanya
seleksi ini dilakukan dalam waktu yang sesingkat mungkin dan tidak

terlalu ketat. Pada seleksi non ilmiah ini lebih banyak menekankan

penilaian secara langsung pada diri si pelamar terutama pada saat


dilakukannya "interview". Contohnya : Menilai dan mengamati sifat dan
perilaku pelamar secara langsung, baik dalam berbicara, bersikap serta
menilai bagaimana keadaan tampang fisiknya. Dan seleksi non ilmiah ini
dilakukan apabila :

a. Adanya kekosongan jabatan yang lebih banyak atau sebanding


dengan jumlah pelamar yang ada, sehingga seleksi dilakukan
dengan proses yang tidak terlalu ketat.

b. Kebutuhan perusahaan akan karyawan yang lebih mendesak


sehubungan dengan adanya jabatan yang kosong, sehingga proses

seleksi dilakukan dalam waktu yang lebih cepat.

#
59

Dari kegiatan proses selekst baik melalui proses seleksi ilmiah

maupun seleksi non ilmiah, terdapat hal yang mempengaruhi proses seleksi

yaitu yang penulis ketahui pada PT. TYM NUSANTARA adalah masih saja

teijadi hal-hal di mana petugas seleksi ada yang lebih mementingkan pelamar

dari daerah asalnya atau pelamar yang telah dikenalnya, dan ini merupakan

fakta yang biasa terjadi. Contchnya : Adanya pelamar yang dibawa dan

mendapatkan referensi/jaminan dari karyawan yang sudah lama bekeija pada

perusahaan tersebut.

3.2.4. Status karyawan

Ada beberapa perbedaan keadaan status karyawan pada PT. TYM

NUSANTARA ini dikarenakan adanya karyawan baru dan karyawan lama.

Adapun status karyawan pada PT.TYM NUSANTARA antara lain :

1. Karyawan "training'Vmasa pelatihan

Merupakan karyawan baru yang masih dalam pelatihan awal atau

pengenalan-pengenalan terhadap pekeijaan, dan masa pelatihan ini

adalah 3 bulan. Syarat karyawan "training" ini adalah lulus dari seleksi

penerimaan karyawan baru.

2. Karyawan percobaan

Merupakan karyawan yang memenuhi persyaratan sebagai karyawan

yang berstatus dalam masa percobaan dengan gaji yang ditetapkan oleh

perusahaan. Adapun syarat-syarat karyawan percobaan antara lain :

a. Telah mengikuti "training" selama 3 bulan


60

b. Usia max. 35 tahun

c. Bersedia mengikuti masa percobaan selama 6 bulan

d. Bersedia menerima gaji yang ditetapkan oleh perusahaan,

3. Karyawan kontrak

Karyawan kontrak merupakan karyawan yang memenuhi persyaratan di


antaranya telah melampaui masa "training" seiama 3 bulan dan masa

percobaan selama 6 bulan. Kontrak karyawan yang ditetapkan oleh


perusahaan meliputi dua tahap, yaitu untuk tahap pertama karyawan
dikontrak selama 1 tahun dan tahap kedua akan dilanjutkan selama 1 tahun

lagi, dan itu pun apabila karyawan yang bersangkutan memenuhi


persyaratan sesuai ketentuan perusahaan.

4. Karyawan tetap

Karyawan tetap merupakan karyawan yang telah ditetapkan dengan surat


keputusan (SK) perusahaan dan teiah melampau masa "training", masa
percobaan dan masa kontrak,

Adapun syarat-syarat menjadi karyawan tetap adalah ;

1. Telah mengikuti masa "training" selama 3 bulan

2. Telah mengikuti masa percobaan selama 6 bulan

3. Telah mengikuti masa kontrak selama 1 tahun untuk kontrak

pertama dan 1 tahun untuk kontrak kedua.

4. Telah mendapatkan surat keputusan (SK) sebagai karyawan tetap

dari perusahaan.

i
61

3.2.5. Penilaian Kualitas Karyawan

Pada PT.TYM NUSANTARA penilaian kualitas karyawan dilakukan

oleh petugas yang telah ditunjuk oleh pihak manajemen perusahaan, di


antaranya adalah : Atasan langsung, Supervisor, Foreman (Mandor), dan
kepala regu. Hasil dari penilaian kualitas karyawan ini dilakukan atau dapat
diketahui setiap 3 bulan. Dan catatan hasil penilaian kualitas tersebut
merupakan hal yang sangat berguna bagi Manajemen Perusahaan terutama

dalam membuat keputusan.

Adapun hal-hal yang dinilai dari karyawan meliputi beberapa aspek di

antaranya fdalah:

1. Kehadiran

Penilai menilai kehadiran dari setiap karyawan, dan hal ini dilakukan

setiap hari. Kehadiran ini merupakan aspek yang pokok bagi setiap
karyawan.

2. Prestasikega

Penilai menilai hasil kega, baik dari segi kualitas maupun segi kuantitas

yang dapat dihasilkan oleh karyawan dari pekegaannya.

3. Tanggungjawab

Penilai menilai kesediaan karyawan dalam mempertanggungjawabkan

pekegaannya, hasil keganya, serta sarana dan prasarana yang

dipergunakannya.
62

4. Semangat kega

Penilai menilai keadaan karyawan yaitu dari semangat keqanya.

Semangat keqa ini dicenninkan oleh kegairahan dan kesungguhan


karyawan dalam bekega.

5. Inisiatif

Penilai menilai kemampuan karyawan dalam berpikir berdasarkan

inisiatifiiya dalam menciptakan, memberikan saran dan alasan serta


menciptakan sesuatu yang baru yang berguna dalam pekeijaan.

6. Keijasama

Penilai hienilai kesediaan karyawan dalam berpartisipasi dan bekegasama


dengan karyawan lainnya, baik secara 'Verticar maupun "horizontal"
sehingga basil pekeijaannya akan semakin baik.

7. Kedisiplinan

Penilai menilai seorang karyawan dalam mentaati segala peraturan yang

telah ditetapkan oleh perusahaan.

8. Kepemimpinan

Penilai menilai kemampuan karyawan untuk memimpin baik dalam

memimpin dirinya maupun orang lain, di antaranya dapat memotivasi


rekan keqa, memberikan pemecahan masalah maupim dalam memberikan
teladan yang baik.
63

9. Kejujuran

Penilai menilai kejujuran karyawan baik dalam melaksanakan


peketjaannya maupun dalam memenuhi peijanjian yang dibuatnya dengan
pihak atasan.

Dari hasil riset yang dilakukan oleh penulis pada PT. TYM
NUSANTARA, penulis telah mengambil secara acak data sample karyawan
Bagian Produksi sebanyak 50% dari populasi sebanyak 40 orang karyawan
untuk data seleksi non ilmiah, juga data sample sebanyak 50% dari populasi
sebanyak 40 orang karyawan untuk data hasil seleksi ilmiah. Data tersebut
penulis peroleh dari arsip Bagian Personalia, yaitu untuk data hasil seleksi
Non Ilmiah adalah data hasil penilaian karyawan masa percobaan yang teijadi
pada t^un 1997 dan untuk data hasU seleksi ilmiah adalah data hasil
penilaian karyawan masa percobaan yang terjadi pada tahun 1998. Mengenai
data tersebut dapat dilihat pada tabel 3.2 untuk data seleksi non ilmiah dan
pada tabel 3.3 untuk data seleksi ilmiah,
Perusahaan telah menetapkan batasan nilai tertinggi dan nilai
terrendah untuk mempermudah dalam melakukan penilaian terhadap
karyawannya. Batasan nilai tersebut dapat dilihat pada td)el 3.1 sebagai
berikut;

Tabel 3.1

Batasan Nilai Dalam Penilaian Kualitas Karyawan

Nomor Nilai Keterangan


I. 9 Amat baik
2. 8 Baik
3. 7 Cukup
4. 6 Sedang
5. 5 Kurang
64
label 3.2
Data Nilai Evaluasi Karyawan PT.TYM NUSANTARA Melalui Seleksi Non Ilmiah
No. Nama
Kehadirn
Karyawan
iPresta
1.
2.

X. 1
X.2

8
7

7
7 TKerja angung
6
7 6

7 6
5

7
7

7
7 6

7 6
7
3.
•4.

X.3
X.4

7
8

7
8

6
7
Sjawab emangt
7
7
kerja
6
7

6
7

7
8

5
7

6
7
5. X.5 8 7 6 6
Inisatif
6 7 6 6 7
6.
7.

X.6
X.7

- 9
8

8
8

7
7

8
8

7
7 Kerjasm
7
8

7
7

7
7

8
7
KKedisplna epmina
V
8. X:8 9 8 7 7 9 8 7 8 8
9. X.9 8 8 7 8 7 6 7 6 7
10. X.IO 7 8 7 7 7 7 6 7 6
11.
12.
13.

X.ll
X.12
X.13

8
8
9

8
8
9

7
6
8

7
7
8

6
7
7

6
8
6

7
7
8

7
8
7

Kcju ran
7
7
8
14. X.14 7 7 6 7 5 6 6 6 6
15. X.15 9 8 8 8 7 8 8 8 7
16. X.16 8 7 7 7 6 6 7 7 7
17. X.17 8 8 7 7 7 7 7 6 8
18. X.18 8 9 8 8 7 7 8 7 8
19. X.19 7 7 7 6 5 7 7 6 7
20. X.20 8 9 8 8 8 8 7 9 8
Sum »er:Arsip Bagian Personalia PT.'rVMKUSAN1'ARA
Catatan:Sampel Data Karyawan Masa Percobaan pada tahun 1997
65
Tabel 3. 3
Data Nilai Evaluasi Karyawan PT. TYM NUSANTARA Melalui Seleksi Ilmiah
No. Nama
Kehadirn
Karyawan
iPresta
1. X. 1 9 9
TKerja angung
7 7 7 8 7 8 8
Sjawab emangt
2. X.2 8 8 7 7 7 7 7 7 7
3. X. 3 9 8 8 8 8 7 8 7
4. X.4 8 8 7 7
kerja 7 8 8 7 7
5. X.5 9 8 7 8
Inisatif
7 8 8 7 8
6. X.6
X. 7.

9 8 8 8 7
Kerjasm
7 7 8 8
KKedisplna epmilna
7. 8 8 7 7 7 7 7 7 7
8. X.8 9 8 8 8 7 7 8 8 7
9. X.9 9 8 7 8 7 7 9 8 8
10. X.IO 8 8 9 8 7 8 7 8 7
11.
12.
13.

X.ll
X.12
X.13

8
8
8

9
9
8

8
8
7

7
8
8

8
8
7

7
8
7

8
9
8

7
8
7

Keju ran
8
7
8
14. X.14 7 8 7 7 6 6 7 7 7
15. X.I5 8 9 8 8 7 7 7 9 8
16. X.16 7 7 6 6 5 6 6 6 7
17. X.17 8 8 7 7 7 8 7 7 8
18. X.18 8 8 8 7 7 7 8 7 8
19. X.19 8 9 8 8 7 7 8 8 7
20. X.20 8 9 7 9 7 8 7 8 8
Suraber : Arsip Bagian Personalia PT. TYM NUSANTARA
Catalan:Sampel Data Karyawan Masa Percobaan pada tahm 1998
66

3.3. Metode Penelitian

Dalam rangka mendapatkan sejumlah data untuk bahan penulisan skripsi ini,
maka penulis telah melakukan penelitian langsung ke perusahaan yaitu pada
PT.TYM NUSANTARA.

Adapun langkah yang ditempuh dalam melakukan penelitian adalah


pengumpulan data dan analisis data.

3.3.1. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh data primer dan data

sekunder.

A. Riset Lapangan (Field Research)

Riset lapangan dilakukan langsung ke FT. TYM NUSANTARA untuk


memperoleh data primer. Adapun pengumpulan data ini dilakukan dengan
cara;

1. Wawancara (Interview)

Yaitu melakukan tanya jawab dengan dengan Bagian Personalia

diantaranya meminta data seputar perusahaan dan data mengenai

karyawan di perusahaannya.

2. Pengamatan (Observasi)

Adalah metode pengumpulan data dengan cara mengadakan

pengamatan langsung pada kegiatan perusahaan.

3. Penggunaan Angket

Yaitu metode pengumpulan data dengan cara tertulis yaitu membuat

daftar pertanyaan (Questionnaires) yang diisi oleh karyawan pada


67

Bagian Produksi dan untuk angket ini penulis telah mengambil dari
20 responden. Pertanyaan pada angket tersebut adalah menyangkut
masalah seleksi.

Dan untuk daftar pertanyaan (questionnaires) tersebut dapat dibaca

yaitu pada lampiran.

B. Studi Kepustakaan (Library Research)

Yaitu penulis mengumpulkan data sekunder dengan merabaca literatur-


literatur atau laporan-laporan yang ada hubungannya dengan penelitian dan

penulisan skripsi ini, serta dari bahan-bahan perkuliahan yang diperoleh selama
masa kuiiah.

3.3J. Analisis Data

Setelah data dikumpulkan maka dilakukan penganalisaan terhadap data

tersebut. Data yang terkumpul kemudian diolah dan disajikan dalam bentuk
tabel. Analisis data tersebut dilakukan melalui dua cara :

1. Untuk data hasil angket

Untuk data hasil angket analisis yang dilakukan adalah :

- Menganalisis hasil angket yaitu dengan menghitung prosentase hasil


jawaban.

- Penyusunan hasil analisis angket ke dalam bentuk tabel,

- Memberikan penjelasan untuk setiap hasil jawaban angket.


68

2. Penggunaan metode statistik

Untuk mengukur peranan seleksi terhadap kualitas karyawan, maka

penulis akan menganalisis data yang telah dikumpulkan dengan

menggunakan metode statistik, sebagai berikut:

a. Perhitungan Rata-rata Nilai

Penggunaan rumus ini dimaksudkan untuk mengetahui berapa jumlah

rata-rata dari hasil penilaian kualitas karyawan, baik hasil penilaian

meialui seleksi non ilmiah maupun seleksi ilmiah. Di mana semakin

besar hasil rata-rata nilai yang diperoleh, maka semakin baik pula
*'

kualitas dari karyawan tersebut.

Adapun rumus rata-rata nilai menurut Sugiono adalah sebagai

berikut:

XI +X2+ X3 Xi

X =

Keterangan :
X = Rata-rata nilai

Xi = data/karyawan

n = Banyaknya data.

(19:49)
69

b. Perhitungan Standar Deviasi

Penggunaan rumus ini dimaksudkan untuk mengetahui berapa basil

penyimpangan dari standar penilaian kualitas yang telah ditetapkan

oleh perusahaan. Dengan ketentuan semakin kecil basil

penyimpangannya, maka kualitas karyawan semakin baik.

Menurut Sugiono rumus standar deviasi untuk sample adalab:

Z(Xi - X)

(n-1)

Keterangan:

S = Standar deviasi untuk sample

Xi= data/karyawan

X = Rata-rata Nilai

n = banyaknya data(sample)

1 = derajat kebebasan.

(19:50)

c. Perbitungan Co-efisien Variasi

Rumus ini digunakan untuk menilai berapa prosen tingkat

penyimpangan kualitas karyawan. Sebingga dapat diketabui perbedaan

basil penilaian seleksi non ilmiab dengan seleksi ilmiab. Dengan


70

ketentuan semakin kecil hasil prosentasenya berarti semakin baik

kualitas karyawan tersebut.

Adapun rumus Co-efisien Variasi menurut Sugiono yaitu:

S
CV =~3 X 100%
X

Keterangan:

CV = Co-efisien Variasi

S = Standar deviasi(untuk sample)

X' ■ = Rata-rata Nilai.

(19:52)
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Pelaksanaan Seleksi Karyawan Baru PT. TYM NUSANTARA

Proses seleksi karyawan baru diiaksanakan apabila pada perusahaan terdapat

suatu posisi atau jabatan yang kosong, hal ini disebabkan oleh adanya perpindahan

karyawan atau adanya karyawan yang ke luar, kegiatan promosi, pemberhentian

karyawan serta adanya karyawan yang meninggal dunia.

Adanya kekosongan posisi ini dapat diisi oleh karyawan yang berada di dalam

lingkungan perusahaan itu sendiri atau dengan cara membuka lowongan kerja baru

bagi para pelamar yang berada di luar perusahaan.

Untuk mengetahi bagaiman proses seleksi karyawan baru yang diiaksanakan

oleh PT. TYM NUSANTARA maka dapat diuraikan sebagai berikut:

Yaitu apabila perusahaan membutuhkan karyawan baru sebanyak 9 orang untuk

bagian produksi, sedangkan jumlah calon karyawan yang mengajukan lamaran kerja

sebanyak 57 orang, maka perusahaan akan melakukan penyeleksian terhadap 57

orang pelamar tersebut. Sehingga hasil akhir dari kegiatan seleksi ini akan didapat

karyawan baru sebanyak 9 orang yang tentunya memenuhi syarat dan sesuai dengan

yang dibutulikan perusahaan. Adapun tahapan seleksi yang harus dilalui oleh 57

pelamar yang ada tersebut antara lain :

1) Menyerahkan surat lamaran pekerjaan

Setiap pelamar yanga akan melamar pekerjaan terlebih dahulu harus

menyerahkan surat lamaran pekerjaan yaitu pada saat lowongan kerja dibuka.

71
72

Surat lamaran keija tersebut harus ditulis dan ditandatangani sendiri dan

menyeitakan semua persyaratan yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

Apabila dari 57 surat iamaran yang masuk dan setelah diseleksi, hanya 35

surat lamaran yang memenuhi syarat, maka 22 orang peiamar lainnya ditolak.

Dan untuk mereka yang ioios seleksi awal ini akan dipanggil untuk mengikuti

seleksi selanjutnya.

2) Pengisian formulir lamaran

Dari 35 peiamar yang lolos dan memenuhi syarat pada saat seleksi awal

akan dipanggil untuk mengisi formulir lamaran. Melalui formulir lamaran

tersebut para petugas seleksi akan mendapatkan informasi yang lebih lengkap

mengenai 35 peiamar tersebut, dan informasi tersebut dapat digunakan untuk

melakukan seleksi berikutnya.

3) Tes mengenai pengetahuan

Setelah pengisian formulir lamaran untuk selanjutnya dari 35 peiamar

tersebut akan diseleksi yaitu diharuskan mengikuti tes pengetahuan. Dalam tes

ini para peiamar diberikan soal-soal tertulis di antaranya, soal perhitungan

/Matematika, Bahasa inggris, Sejarah dan pengetahuan umum lainnya, dan

biasanya waktu yang diberikan untuk menyelesaikan soal tersebut adalah 50-

60 menit. Tes ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana tingkat

pengetahuan dari 35 peiamar tersebut. Jika yang berhasil lulus dari seleksi

pengetahuan ini sebanyak 29 orang peiamar berarti 6 orang peiamar lainnya

dinyatakan gugur.
73

4) Tespsikologi

Bagi 29 pelamar yang telah berhasil lulus dari tes pengetahuan,


selanjutnya dapat mengikuti tes psikologi. Tes ini dilakukan untuk
mengetahui seberapa besar kemampuan dan keberhasilan pelamar dalam
berfikir dan bertindak terutama ketika diberi tugas untuk memecahkan soal-

soal balk dalam kecepatan perhitungan maupun dalam bidang permainan

gambar dan ketangkasan. Apabila dari 29 pelamar yang mengikuti tes


psikologi tersebut hanya 21 orang pelamar yang berhasil berarti 8 orang
pelamar lainnya gagal untuk mengikuti tes berikutnya.

5) Interview

Interview ini dilakukan terhadap pelamar yang telah lulus dari seleksi tes

psikologi yaitu sebanyak 21 orang. Dalam interview atau wawancara ini


petugas dari pihak perusahaan akan melakukan tanya jawab dengan para
pelamar, dan biasanya menyangkut hal-hal yang berhubungan dengan keadaan

atau kegiatan para pelamar pada saat itu, tentang riwayat hidup dan

pertanyaan mengenai motivasi dan harapan pelamar kenapa ingin bekerja di


perusahaan tersebut,juga mengenai peijanjian kesepakatan keija jika pelamar
diterima bekerja.

Melalui interview ini petugas seleksi atau pihak perusahaan akan dapat

menilai seberapa besar keinginan dan kesungguhan para pelamar, hal ini dapat

dilihat dari bagaimana para pelamar tersebut berbicara, berfikir dan


mengungkapkan pendapat atau memberikan jawaban. Selanjutnya jika dari 21
pelamar tersebut yang berhasil lolos dan dapat mengikuti seleksi berikutnya
74

adalah sebanyak 14 pelamar berarti 7 pelamar lainnya gugur dalam seleksi


interview ini.

6) Cek fisik

Selanjutnya sebanyak 14 pelamar yang telah lolos dari interview


diharuskan mengikuti pemeriksaan fisik yaitu melalui cek fisik. Cek fisik ini

dilakukan karena perusahaan membutuhkan karyawan yang memiliki fisik

yang kuat dan seimbang, cek ini di antaranya mengenai berat badan, tinggi
badan dan untuk mengetahui apakah calon karyawan tersd)ut bertatto atau

mertiiliki cacat lain yang mungkin dapat berpengaruh terhadap peketjaan.

Apabila dari 14 pelamar tersebut hanya 12 orang yang memenuhi syarat


berarti 2orang pelamar lainnya gagal.

7) Teskesehatan

Bagi yang lolos dari cek fisik yaitu sebanyak 12 orang, selanjutnya

dapat mengikuti seleksi yang terakhir yaitu tes kesehatan. Dalam tes
kesehatan ini 12 orang pelamar tersebut diharuskan mengikuti "General check

up test" yang meliputi pemeriksaan kesehatan badan termasuk penglihatan,


"rontgen", serta pemeriksaan darah dan "urine". Tes kesehatan ini dilakukan
oleh dokter yang telah ditunjuk oleh pihak perusahaan.

Dari tes kesehatan tersebut apabila dari 12 orang pelamar dan yang

dinyatakan sehat dan memenuhi syarat sebanyak 9 orang berarti sebanyak 3


orang pelamar lainnya dinyatakan gagal.
75

Berarti 9 orang pelamarlah yang berhasil lulus dalam setiap seleksi dan dapat
diterima menjadi karyawan di perusahaan tersebut, dan untuk selanjutnya akan
di"training" dan ditempatkan bekerja.

8) Training

Bagi 9 orang pelamar yang telah lulus dari beberapa tahapan seleksi

maka selanjutnya akan di"training". "Training" merupakan kegiatan pelatihan,


pendidikan dan pengenalan bagi karyawan bam terhadap pekerjaan. Pada
tahapan ini berarti para pelamar sudah diterima menjadi karyawan bam di
pemsahaan tersebut dan "training" ini dilakukan selama 3 bulan.

9) Penempatan kerja

Setelah melaksanakan "training" selama 3 bulan maka selanjutnya

adalah penempatan kerja. Dalam penempatan kerja ini dilakukan sesuai


dengan kemampuan/keahlian yang dimiliki oleh karyawan bam setelah
mengikuti "training". Dalam penempatan kerja tersebut status kaiyawan
tersebut adalah karyawan percobaan dan jangka waktu keijanya adalah selama

6 bulan dan untuk selanjutnya setelah masa percobaan berakhir maka

karyawan tersebut akan memasuki masa kontrak dan untuk kontrak pertama
adalah 1 tahun, jika memenuhi syarat maka selanjutnya akan ditambah

kontrak 1 tahun lagi, bam setelah kontrak yang kedua selesai akan diangkat

menjadi karyawan tetap.

Dan apabila setelah dilakukan seleksi yaitu dari seleksi penerimaan


pendahuluan sampai seleksi tes kesehatan, tetapi jumlah karyawan yang dibutuhkan
masih kurang dari 9 orang, misalnya hanya 5 orang yang memenuhi syarat dari 57
76

orang pelamar, maka pemsahaan akan membuka lowongan keija bam dan akan
melakukan penyeleksian kembali.

4.2. Peranan Seleksi Terhadap Kualitas Karyawan FT.TYM NUSANTARA

Untuk menguji bahwa dengan mengadakan seleksi karyawan pemsahaan akan


mendapatkan karyawan bam yang beikualitas, maka diperlukan suatu analisis
terhadap data yang telah diperoleh dari penelitian yang telah penulis lakukan.
Dan untuk mengetahui peranan seleksi terhadap kualitas karyawan FT. TYM
NUSANTARA,penulis membagi dalam dua bahasan yaitu :

1. Yang pertama untuk data basil angket yang telah penulis ambil dari basil
jawaban "Questionaires" sebanyak 20 responden karyawan Bagian Produksi,
yaitu dengan cara;

a. Menanalisis dan menghitung prosentase basil jawaban responden

b. Menyusun basil analisis angket ke dalam table

c. Memberikan penjelasan untuk setiap jawaban angket.

2. Yang kedua untuk data basil penilaian kualitas karyawan, penulis


menganalisis dan menguji data tersebut dengan menggunakan metode statistik
yaitu dengan cara:

a. Perbitungan Rata-rata Nilai

b. Perbitungan Standar Deviasi

c. Perbitungan Co-efisien Variasi.

Berikut ini adalab analisis yang pertama yaitu untuk data basil angket, penulis

membaginya ke dalam dua bagian, yaitu:


77

I. Identitas kaiyawan, yaitu berupa data pribadi dari karyawan Bagian Produksi,
Meliputi:

Tabel 4.1

Identitas karyawan berdasarkan umur

No. Kelompok umur Frekwensi Prosentase

1. 18-29 11 orang 55%

2. 30-39 7 orang 35%

3. 40-45 2 orang 10%

Jumlah 20 orang 100%

Melalui table tersebut dapat diketahui mengenai umur karyawan, yaitu


karyawan yang berumur 18-29 sebanyak 55%, karyawan yang berumur 30-39
sebanyak 35% dan yang berumur 40-45 sebanyak 10%. Dari data tersebut yang lebih
banyak adalah karyawan yang berumur antara 18-29 tahun yaitu sebanyak 55% dan
umur tersebut merupakan umur yang sangat potensial untuk melakukan pekerjaan.
Tabel 4.2

Identitas karyawan berdasarkan jenis kelamian

No. Jenis kelamin Frekwensi Prosentase

1. Laki-laki 16 orang 80%

2. Perempuan 4 orang 20%

Jumlah 20 orang 100%

Dari table tersebut dapat diketahui data mengenai jenis kelamin karyawan,

yaitu sebagian besar adalah karyawan laki-laki yaitu sebanyak 80% dan sisanya
78

sebanyak 20% adalah perempuan. Ini menunjukan bahwa perusahaan dalam


melakukan operasinya lebih banyak mempekeijakan karyawan laki-laki karena
tenaganya lebih kuat dan sesuai dengan pekerjaan yang ada pada perusahaan tersebut.
Tabel 4.3

Identitas karyawan berdasarkan tingkat pendidikan

No. Pendidikan Frekwensi Prosentase

1. SMTP 5 orang 25%

2. SMTA 15 orang 75%

Jumlah 20 orang 100%

Dari table tersebut dapat diketahui mengenai tingkat pendidikan karyawan Bagian
produksi, bahwa sebagian besar karyawan berpendidikan SMTA yaitu sebanyak 75%
dan sisanya sebanyak 25% adalah SMTP. Hal ini menunjukan bahwa dengan jumlah
karyawan yang tingkat pendidikannya lebih tinggi yaitu SMTA maka harapan
perusahaan untuk memiliki karyawan yang berkualitas akan tercapai.
II. Jawaban hasil pertanyaan (Quisionaires) yang diisi oleh karyawan Bagian
Produksi mengenai pelaksanaan seleksi, di antaranya adalah:
Tabel 4.4

Perasaan karyawan setelah berhasil lolos dari seleksi dan terpilih bekerja pada
perusahaan

No. Alternatifjawaban Frekwensi Prosentase(%)

1. Sangat bangga 5 orang 25%

2. Bangga 13 orang 65%

3. Biasa saja 2 orang 10%

4. Tidak bangga 0 orang 0%


Jumlah 20 orang 100%
79

Dari table tersebut dapat diketahui basil jawaban responden yaitu tentang
perasaan mereka setelah lolos dari seleksi dan dapat bekeija di perusahaan tersebut,
yaitu karyawan yang merasa bangga sebanyak 65%, yang merasa sangat bangga
sebanyak 65% dan yang biasa saja sebanyak 10%. Ini menunjukan bahwa para
karyawan memiliki kebanggaan karena mereka terpilih bekerja di perusahaan dan
V

telah lolos dari berbagai seleksi.

Tabel4.5

Pelaksanaan seleksi penerimaan karyawan baru yang dilakukan PT.TYM


NUSANTARA

No. Altematifjawaban Frekwensi Prosentase

1. Sangat baik 4orang 20%

2. Baik 15 orang 75%

•r. WUlViAp
1 nrana 5%

4. Kurang baik 0 orang 0%

Jumlah 20 orang 100%

Dari table tersebut dapat diketahui jawaban responden yaitu tentang


pelaksanaan seleksi penerimaan karyawan yang dilakukan PT. TYM NUSANTARA.
Sebagian besar responden yaitu sebanyak 75% menyatakan baik, hal ini menunjukan
bahwa pelaksanaan seleksi yang dilakukan PT. TYM NUSANTARA selama ini
dilakukan dengan baik.
80

Tabel 4.6

Mengenai metode/cara yang diterapkan oleh PT.TYM NUSANTARA dalam


kegiatan seleksi

Alternatifjawaban Frekwensi Prosentase


No.

1. Sangat baik 3 orang 15%

2. Baik 15 orang 75%

3. Cukup 2 orang 10%

4. Kurang 0 orang 0%

Jumlah 20 orang 100%

Melalui table tersebut dapat diketahui tanggapan responden tentang

metode/cara yang diterapkan oleh PT. TYM NUSANTARA, dan sebagian besar
responden yaitu 75% menyatakan baik, sebanyak 15% menyatakan sangat baik dan
sebanyak 10% menyatakan cukup. Hal ini menunjukan bahwa PT.TYM
NUSANTARA telah melaksanakan kegiatan seleksi dengan menerapkan metode/cara
yang baik.
Tabel 4.7

Seleksi berperan penting dalam upaya untuk mendapatkan karyawan


berkualitas

No. Alternatifjawaban Frekwensi Prosentase

1. Sangat setuju 2 orang 10%

2. Setuju 16 orang 80%

3. Ragu-ragu 2 orang 10%

4. Tidak setuju 0 orang 0%

Jumlah 20 orang 100%


81

Melalui table tersebut dapat diketahui mengenai jawaban responden yaitu


menyatakan setuju sebanyak 80%, sangat setuju 10% dan yang menjawab ragu-ragu
10%, tentang berperan pentingnya seleksi dalam upaya mendapatkan karyawan yang
berkualitas. Dari basil jawaban tersebut menunjukan setuju bahwa seleksi berperan
penting dalam upaya mendapatkan karyawan yang berkualitas.

Tabel 4.8

Dengan seleksi penerimaan karyawan maka akan didapat karyawan


berkualitas,sehingga apa yang menjadi tujuan perusahaan yaitu efisiensi dan
efektivitas kaiyawan dalam bekerja akan tercapai.

No. Altematifjawaban Frekwensi Prosentase

1. Sangat setuju 3 orang 15%

2. Setuju 16 orang 80%

3. Ragu-ragu 1 orang 5%

4. Tidak setuju 0 orang 0%

Jumlab 20 orang 100%

Dari basil jawaban responden dalam table tersebut menunjukan babwa yang
menyatakan setuju sebanyak 80%,sangat setuju 15% dan yang menyatakan ragu-ragu
5%. Ini berarti babwa dengan melakukan seleksi penerimaan karyawan akan didapat
karyawan yang berkualitas, sebingga apa yang menjadi tujuan perusabaan
yaituefisiensi dan efektivitas karyawan dalam bekerja akan tercapai.
82

Tabel 4.9

Seleksi penerimaan karyawan yang dilaksanakan oleb Pihak Manajemen


Penisahaan Selama ini sangat bermanfaat pada setiap bagian yang ada di
perusahaan. Contohnya pada bagian Produksi.
No. Alternatifjawaban Frekwensi Prosentase

I. Sangat setuju 9 orang 45%

2. Setuju 11 orang 55%

3. Ragu-ragu 0 orang 0%

4. Tidak setuju 0 orang 0%

Jumlah 20 orang 100%

Dari table tersebut dapat diketahui jawaban responden yaitu yang menyatakan

setuju sebanyak 55% dan yang menyatakan sangat setuju 45%. Ini berarti bahwa

seleksi yang dilaksanakan oleh Pihak Manajemen Perusahaan selama ini sangat

bermanfaat pada setiap bagian yang ada di perusahaan. Contohnya pada Bagian

produksi memiliki karyawan yang sehat dan kuat karena mereka telah diseleksi
kesehatan dan fisiknya dan manfaatnya adalah produksi barang beijalan dengan baik.

Tabel 4.10

Peran para petugas seleksi penerimaan karyawan PT. TYM NUSANTARA,


dalam melaksanakan tugasnya.

No, Alternatifjawaban Frekwensi Prosentase

1. Sangat baik 0 orang 0%

2. Baik 13 orang 65%

3. Cukup 7 orang 35%

4. Kurang 0 orang 0%

Jumlah 20 orang 100%


83

Dari table tersebut dapat diketahui tanggapan responden tentang peran dari
petugas seleksi penerimaan karyawan, yaitu menyatakan baik sebanyak 65%, dan
sisanya menyatakan cukup yaitu sebanyak35%. Ini menunjukan bahwa para petugas
seleksi yang ada di PT. TYM NUSANTARA telah melakukan tugasanya dengan
cukup baik dan berhasil.

Tabel 4.11

Selama ini Manajetnen Perusahaan PT. TYM NUSANTARA telah


melaksanakan seleksi penerimaan karyawan baru dengan baik,sehingga telah
dapat meningkatkan kualitas karyawan di perusahaannya.
No. Alternatifjawaban Frekwensi Prosentase

1. Sangat setuju 2 orang 10%

2. Setuju 17 orang 85%

3. Ragu-ragu 1 orang 5%

4. Tidak setuju 0 orang 0%

Jumlah 20 orang 100%


'

Melalui table tersebut dapat diketahui tanggapan responden yaitu yang

menyatakan setuju 85%, sangat setuju 10% dan yang ragu-ragu sebanyak 5%. Ini
menunjukan bahwa selama ini Manajemen Perusahaan PT.TYM NUSANTARAtelah
melakukan seleksi penerimaan karyawan dengan baik, sehingga telah dapat
meningkatkan kualitas karyawan di perusahaannya.
Setelah menganalisis hasil angket selanjutnya adalah menganalisis data
mengenai hasil penilaian kualitas karyawan yaitu melalui pelaksanaan seleksi ilmiah
dan seleksi non ilmiah. Adapun data-datanya adalah sebagai berikut:
84

Tabel 4.12

Total Nilai Hasil Penilaian Melalui Seleksi Non llmiah

Nomor Nama Karyawan Jumlah Nilai

1. X.1 61

2. X.2 59

3. X.3 57

4. X.4 66

5. X.5 59

6. X.6 68

7. X.7 67

8. X.8 71

9. X.9 64

10. X.IO 62

11. X.ll 63
f 12. X.12 66

13. X.13 70

14. X.14 56

15. X.15 71

16. X.16 62

17. X.17 65

18. X.18 70

19. X.19 59

20. X,20 73

Total : 12 89

Berikut ini adalah pengolahan nilai hasil penilaian melalui seleksi non ilmiah
85

Tabel 4.13

Pengolahan nilai hasil peniiaian kualitas karyawan melalui seleksi non


ilmiah

No. Xi X X - X (X- xf

64,45 -3,45 11,9025


: t- 1. 61
.r V',
2. 59 64,45 -5,45 29,7025

3. 57 64,45 -7,45 52,5625

4. 66 64,45 1,55 2,4025

5. 59 64,45 -5,45 29,7025

6. 68 64,45 3,55 12,6025

7. 67 64,45 2,55 6,5025

8. 71 64,45 6,55 42,9025

9. 64 64,45 -0,25 0,0625

10. 62 64,45 -2,45 6,0025

11.
<0
64,45 -1,45 2,1025

12. 66 64,45 1,55 2,4025

13. 70 64,45 5,55 30,8025

14, 56 64,45 -8,45 71,4025

15. 71 64,45 6.55 42,9025

16. 62 64,45 -2,45 6,0025

17. 65 64,45 0,55 0,3025

18. 70 64,45 5,55 30,8025

19. 59 64,45 -5,45 29,7025

20. 73 64,45 8,55 73,1025

S 1289 1289 0 483,87


86

Untuk mencari Nilai Rata-rata, Standar Deviasi dan Co-efisien Variasi dapat

dilakukan analisis perhitungan sebagai berikut;

I. Nilai Rata-rata;

X = X1 + X2+ X3 Xn

X = 1289

20

X = 64,45

11. Standar Deviasi(SD)

= Z(X-X)^
(n-1)

= 1 483,87
(20-1)

= 42105263

S = 5,041929455
87

ni. Co-efisien Variasi(CV)

S
CV = — X 100%
X

5,041929455
CV = X100%
64,45

CV = 7.82%

Tabel 4.14

Total Nilai Hasil Penilaian Melalui Seleksi Ilmiah

Nomor Nama Karyawan Jumlati Nilai

1. X.I 70
2. X.2 65
3. X.3 71
4. X.4 67
5. X.5 70
6. X.6 70
7. X.7 65
8. X.8 70
9. X.9 71
10. X.10 70
11. X.ll 70
12. X,12 73
13. X.13 68
14. X.14 62
15. X.15 71
16. X.16 56
17. X.17 67
18. X.18 68
19. X.19 70
20. X.20 71
Total : 1365
88

Tabel 4.15

Pengolahan nilai hasil penilaian kualitas kat7awan melalui seleksi ilmiah

No. Xi X X -X (X-X)^

1. 70 68,25 1,75 3,0625

2. 65 68,25 -3,25 10,5625

3. 71 68,25 2,75 7,5625

4. 67 68,25 -1,25 1,5625

5. 70 68,25 1,75 3,0625

6. 70 68,25 1,75 3,0625

7. 65 68,25 -3,25 10,5625

8. 70 68,25 1,75 3,0625

9. 71 68,25 2,75 7,5625

10. 70 68,25 1,75 3,0625

11. 70 68,25 1,75 3,0625

12. 73 68,25 4.75 22,5625

13. 68 68,25 -0,25 0,0625

14. 62 68,25 -6,25 39,0625

15. 71 68,25 2,75 7,5625

16. 56 68,25 -12,25 150,0625

17. 67 68,25 -1,25 1,5625

18. 68 68,25 -0,25 0,0625

19, 70 68,25 1,75 3,0625

20. 71 68,25 2,75 7,5625

S 1365 1365 0 287,8125


89

Untuk mencari Nilai Rata-rata, Standar Deviasi dan Co-efisien Variasi dapat

dtlakukan analisis perhitungan sebagai berikut;

1. Nilai Rata-rata:

X = XI +X2+ X3 Xn

X = 1365

_ 20
X = 68,25

II. Standar Deviasi(SD)

\ S = ^ Z(X-xf
(n-1)

-^ 4 287,8125

(20-1)

S= 15,14802632

S = 3,892046546

III. Co-efisien Variasi(CV)

S
CV = — X 100%
X

i
90

3,892046546
CV = X100%
68,25

CV = 5,70%

Perbandingan dart hasil analisis kedua data tersebut setelah dilakukan

perhitungan melalui Nilai Rata-rata, Standar Deviasi dan Co-efisien Variasi, dapat

dilihat pada table sebagai berikut;

Tabel 4.12

Perbandingan antara Seleksi Non llmiah dengan Seleksi llmiah

Perhitungan Melalui seleksi non ilmiah Melalui seleksi

ilmiah

Nilai Rata-rata 64,45 68,25

Standar Deviasi 5,041929455 3,892046546

Co-efisien Variasi 7,82% 5,70%

Dari hasil analisis melalui perhitungan statistik dapat diambil suatu

kesimpulan bahwa Nilai Rata-rata kualitas karyawan melalui seleksi llmiah adalah

sebesar 68,25, berbeda dengan Nilai Rata-rata kualitas karyawan melalui seleksi Non

llmiah yaitu hanya sebesar 64,45. Hal ini menunjukan bahwa kualitas karyawan

melalui seleksi llmiah lebih baik dibandingkan dengan kualitas karyawan melalui

seleksi Non llmiah.


91

Di samping itu untuk iebih memperiojat analisis tersebut dapat dilihat dari

hasil perhitungan Standar Deviasi dan Co-efisien Variasi. Di mana untuk kualitas

karyawan melalui seleksi Ilmiah menghasilkan Standar Deviasi sebesar 3,892046546

dan Co-efisien Variasinya 5,70 %. Hal ini menunjukan bahwa kualitas karyawan

yang melalui seleksi Ilmiah dikategorikan berkualitas baik.

sedangkan untuk kualitas karyawan melalui seleksi Non Ilmiah menghasilkan

Sttmdar Deviasi sebesar 5,041929455 dan Co-efisien Variasinya 7,82 %,yang berarti

lebih besar hasilnya daripada hasil Standar Deviasi dan Co-efisien Variasi melalui

seleksi Ilmiah. Hal ini menunjukan kualitas karyawan masuk ke dalam kategori

berkualitas cukup.

Dengan demikian setelah dilakukan analisis, baik analisis yang dilakukan

dengan menggunakan angket maupun analisis yang dilakukan dengan menggunakan

statistik yaitu melalui perhitungan Nilai Rata-rata, Standar Deviasi dan Co-efisien

Variasi, maka jelaslah bahwa kebijakan seleksi karyawan baru mempunyai peranan

dalam upaya mendapatkan karyawan yang berkualitas.

«
BAB V

RANGKUMAN KESELURUHAN

Sejak pertengahan tahun 1997 negara kita dilanda krisis ekonomi yang

berkepanjangan dan kegiatan dunia usaha mengalami kemunduran yang cukup

drastis, sehingga banyak perusahaan yang melakukan pemutusan hubungan keija


(PHK) terhadap karyawannya. Ini antara lain disebabkan oleh suhu politik yang

memanas dan akibat terkena pengaruh krisis ekonomi dan moneter kawasan Asia

Tenggara dan Asia Timur (Korea). Namun demikian saat ini ada beberapa sektor
usaha yang mulai memperlihatkan tanda-tanda membaik, yang ditunjukan oleh

beberapa perusahaan mulai membuka lowongan keija baru untuk pengembangan

kegiatan operasi perusahaannya, terutama yang penulis amati adalah perusahaan yang

beradadi kawasan industri Tangerang.

Sehubungan dengan masalah tersebut, maka perusahaan dituntut untuk

mampu mendapatkan tenaga kerja/karyawan yang berkualitas yaitu karyawan yang

pandai, rajin dan trampil dalam berbagai bidang pekeijaannya masing-masing. Dan
salah satu upaya untuk mendapatkan karyawan yang berkualitas yang pada akhimya
akan membawa keberhasilan bagi perusahaan itu sendiri adalah dengan mengadakan

penyeleksian terhadap karyawan-karyawan baru secara ketat dan tepat, guna


mendapatkan karyawan karyawan yang benar-benar memenuhi syarat.

Seleksi karyawan merupakan suatu proses penentuan personnel yang paling


sesuai menurut syarat-syarat kerja untuk tujuan mendapatkan tenaga ketja yang

92
93

paling sesuai dan berkualitas serta dengan jumlah yang tepat sesuai dengan kebutuhan

pemsahaan.

Berdasarkan hal tersebut, maka penulis menitikberatkan bahwa kebijakan

penyeleksian terhadap karyawan bam dilaksanakan untuk mendapatkan karyawan

yang tepat dan berkualitas, sehingga diharapkan dan didapatkan suatu keuntungan

yang tidak lain adalah adanya efisiensi ketja karyawan pada perusahaan.

Seleksi mempakan kegiatan dari manajemen sumber daya manusia dan

manajemen sumber daya manusia mempakan cabang dari ilmu manajemen.

Banyak para ahli yang memberikan pendapat yang beraneka ragam tentang

pianajemen, manajemen sumber daya manusia dan seleksi sesuai dengan tujuannya,

yang sepintas nampak berbeda-beda namun secara prinsif sebenamya memiliki

maksud dan pengertian yang sama.

Dari definisi para ahli dapat disimpulkan bahwa pengertian manajemen adalah

suatu proses pencapaian tujuan dengan menggunakan ilmu dan seni melalui

perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan. Dan dalam pencapaian

tujuan secara efektif dan efisien digunakan suatu proses kegiatan yang tepat serta

melalui kegiatan orang lain.

Pengertian manajemen sumber daya manusia dari definisi beberapa ahli dapat

disimpulkan bahwa di dalam manajemen sumber daya manusia terdapat proses

kegiatan yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan atas

pengadaan tenaga keija, pengembangan, pemberian kompensasi, pengintegrasian,


pemeliharaan dan pemutusan hubungan kerja dengan maksud untuk mencapai tujuan
pemsahaan, individu dan kelompok.
94

Pengertian seleksi menurut definisi para ahli dapat disimpulkan bahwa seleksi

merupakan suatu proses kegiatan memilih karyawan yang paling tepat dan dalam

jumlah yang tepat, sesuai dengan kriteria seleksi dan kebutuhan perusahaan.

Dan menurut definisi para ahli dapat disimpulkan bahwa tujuan seleksi adalah

untuk mendapatkan tenaga keija yang memenuhi kualifikasi dan bermutu tinggi atau

berkualitas sesuai dengan kebutuhan perusahaan untuk memangku suatu jabatan

tertentu.

Dalam proses pelaksanaannya seleksi dapat dilakukan dalam dua cara, yang

pertama seleksi ilmiah, adalah cara seleksi berdasarkan ilmu pengetahuan yaitu cara

^leksi yang mendasarkan pada "job specification", sehingga dengan demikian

persyaratan-persyaratan yang ditentukan dalam "job specification" harus dipenuhi

oleh calon karyawan agar benar-benar sesuai dengan keinginan organisasi. Dan cara

yang kedua adalah seleksi non ilmiah yaitucara seleksi yang dilakukan dengan

menggunakan metode observasi yang sebenamya agak sulit dipertanggungjawabkan

yaitu dengan cara mengamati pelamar dari beberapa faktor seperti:

a. Bentuk tulisan dalam surat lamaran

b. Cara berbicara dalam wawancara

c. Tampang penampilan.

Agar seleksi yang akan dilaksanakan dapat beijalan dengan baik dan berhasil
sesuai dengan kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan oleh perusahaan, maka
sudah selayaknya menentukan teknik-teknik seleksi di antaranya:
95

1. Formulir lamaran, yang dapat berfimgsi sebagai basis bagi wawancara pekega

dan bertujuan memberikan informasi mengenai diri pelamar yang dapat

diandalkan dan valid.

2. Rekomendasi dan pengecekan referensi. Teknik ini dapat memberikan empat

jenis informasi mengenai pelamar:

a. Riwayat pendidikan dan pekegaan

b. Karakter dan kompetensi antar pribadi

c. Kemampuan untuk melaksanakan pekerjaan

d. Keinginan perusahaan terdahulu dan saat ini untuk mengangkat kembali

pelamar tersebut.

3. Wawancara pekerjaan. Tujuan utamanya adalah mengumpulkan informasi untuk

pembuatan keputusan dalam seleksi.

. . i- 4. Tes-tes seleksi. Tes ini bertujuan untuk mengukur berapa besar karakteristik

manusia seperti, kecerdasan, minat, kemampuan dan kepribadian.

Bagi perusahaan yang melaksanakan seleksi penerimaan karyawan dapat memilih

hal-hal yang perlu diseleksi dari para pelamar dan menjadi dasar seleksi di antaranya

yaitu:

a. Keahlian

b. Pengalaman

c. Umur

d. Jenis kelamin

e. Pendidikan

f. Keadaan fisik
96

g. Tampang

h. Bakat

i. Tempramen

j. Karakter

Agar seleksi yang dilakukan akan mendapat hastl yang maksimum maka

penisahaan harus menetapkan langkah-langkah seleksi yang tepat serta para

penyeleksi yang jujur dan obyektif dalam pelaksanaan seleksi . Adapun langkah-

langkah proses seleksi menurut para ahli dan merupakan prosedur pemilihan tenaga

keija, meliputi:

1. Wawancara pendahuluan

2. Pengisian formulir / blanko lamaran

3. Pemeriksaan referensi

4. Tes psikologi

5. Wawancara

6. Persetujuan atasan langsung

7. Pemeriksaan kesehatan

8. Induksi atau orientasi.

Dalam pelaksanaan seleksi ada hal-hal yang mempengaruhi proses seleksi

yang perlu diperhatikan dan dihadapi oleh petugas seleksi yaitu :

1. Penawaran tenaga kerja

2. Tantangan etis / memegang teguh norma-norma etika

3. Faktor internal organisasi

4. Faktor kesamaan kesempatan / tidak diskriminatif.


97

Dalam suatu perusahaan tenaga keija merupakan salah satu modal yang sangat

penting dalam menentukan jalan tidaknya kegiatan pemsahaan. Keberhasilan

perusahaan dalam melakukan kegiatannya sangat dipengaruhi oleh kualitas daripada

kaiyawannya baik dari segi fisik maupun kualitas mentalnya.

Dan untuk mengetahui kualitas karyawan dalam suatu perusahaan, dapat dilihat dari

hasil ketja karyawan kemudian dibandingkan dengan tingkat rata-rata hasii keija

menurut ukuran lingkungan perusahaan (ukuran standar perusahaan), sehingga dapat

diketahui apakah karyawan tersebut berkualitas biasa, berkualitas menengah atau

berkualitas tinggi, Disamping itu kualitas sumber daya manusia juga ditentukan dari

keadaan fisik dan mentalnya.

Untuk mengetahui pelaksanaan seleksi karyawan secara nyata, penulis telah

melakukan observasi ke perusahaan yaitu pada PT. TYM NUSANTARA. Dan


t

** berikut ini adalah hasil tinjauan yang telah penulis lakukan.


Pada tahun 1990 perusahaan ini mulai didirikan dengan nama PT. long Yang

Mosan yang merupakan bagian dari Perusahaan Astra Group, dengan modal 70%

dimiliki oleh orang Korea Selatan dan 30% dari negara lain. Beberapa tahun

kemudian tepatnya pada tanggal 19 April 1996, perusahaan ini berubah nama dengan

nama baru yaitu PT.TYM NUSANTARA yang disyahkan dengan Akta Notaris
RevizalS.H. No.44/1996.

PT, TYM NUSANTARA merupakan perusahaan swasta asing dengan modal

100% dari Korea Selatan. Perusahaan ini adalah salah satu perusahaan yang bergerak

di bidang industri paralatan rumah tangga, yaitu sendok, garpu dan pisau yang bahan
bakunya dari "stainless steel". Dan seluruh hasil produksi dari perusahaan adalah di
98

ekspor ke luar negeri dan bahan baku yang digunakan untuk proses produksi juga

berasal dari impor iuar negeri.

Pada saat ini FT. TYM NUSANTARA memiliki keseluruhan "personnel"

sebanyak 1012 orangterdiri dari 89% pria dan 11% wanita, terbagi dalam beberapa

bagian.

. Perusahaan yang sedang berkembang dan maju biasanya akan dipengaruhi

oleh beberapa masalah tenitama dalam hal ini adalah masalah tenaga keija, di

antaranya adalah adanya tenaga keija yang ke luar, pindah ke perusahaan lain dan

juga meninggal dunia. Sehingga perusahaan membutuhkan tenaga keija baru untuk
mengisi kekosongan jabatan atau dalam rangka memperluas usahanya. Dan sumber-

sumber penarikan karyawan PT. TYM NUSANTARA untuk mendapatkan karyawan

baru antara lain adalah ;

1. Dari dalam perusahaan (Intern), yaitu melalui mutasi dan promosi

2. Dari luar perusahaan (Ekstem), yaitu pengajuan lamaran keija, pindahan dari
perusahaan Iain dan dibawa oleh karyawan lama.

Dalam penarikan karyawan baru untuk mengisi posisi atau jabatan yang

kosong PT, TYM NUSANTARA, mempunyai prosedur standar/prosedur

pelaksanaan seleksi karyawan yang mungkin berbeda dengan perusahaan lain. Ada
beberapa kriteria yang ditinjau dari pelamar, adalah sebagai berikut;

1. Pendidikannya

2. Jenis kelamin

3. Umur

4. Pengalaman.
99

Di samping ke empat criteria tersebut masih ada criteria lain yang

diperhitungkan oleh perusahaan, antara lain ;

1. Kesehatan

2. Keadaan fisik

3. Referensi.

Adapun prosedur pelaksanaan seleksi karyawan baru PT. TYM

NUSANTARA melalui beberapa tahapan yang hams dilalui oleh para pelamar

sebagai calon karyawan, antara lain ;

1. Seleksi mengenai persyaratan administratif

2. Pengisian formulir lamaran

3. Seleksi mengenai pengetahuan umum

4. Seleksi psikologi
%
«'.• 5. Interview/ Wawancara

6. Seleksi kesehatan

7. Training, dan

8. Penempatan keija.

Proses seleksi karyawan bam PT.TYM NUSANTARA telah dilakukan


melalui dua cara yaitu melalui seleksi ilmiah dan seleksi non ilmiah. Untuk
mengetahui batasan perbedaan penyeleksian karyawan melalui seleksi ilmiah dan
seleksi non ilmiah yaitu :

1. Pada seleksi ilmiah adalah kegiatan seleksi yang dilaksanakan sesuai dengan
persyaratan-persyaratan yang telah ditentukan dalam prosedur seleksi dan
100

hams dipenuhi oleh setiap pelamar. Artinya dalam proses seleksi ilmiah ini

penyeleksian dilakukan dengan proses yang lebih ketat.

2. Sedangkan pada seleksi non ilmiah adalah proses kegiatan seleksi yang

dilaksanakan tidak bergantung selumhnya pada persyaratan-persyaratan yang

taelah ditentukan dalam prosedur seleksi. Biasanya seleksi ini dilakukan

dalam waktu yang sesingkat mungkin dan tidak terlalu ketat.

Dari kegiatan proses seleksi baik seleksi ilmiah maupun seleksi non ilmiah,

terdapat hal yang mempengamhi proses seleksi yaitu yang penulis ketahui pada PT.

TYM NUSANTARA adalah masih terjadi hal-hal yang bersifat diskriminatif.

Ada beberapa perbedaan status karyawan pada PT. TYM NUSANTARA ini

dikarenakan adanya karyawan bam dan karyawan lama. Adapu status karyawan

tersebut antara lain:

1. Karyawan training / masa pelatihan

2. Karyawan percobaan

3. Karyawan kontrak, dan

4. Karyawan tetap.

Pada PT. TYM NUSANTARA penilaian kualitas karyawan dilakukan oleh

petugas yang telah ditunjuk oleh pihak manajemen pemsahaan, di antaranya adalah :
Atasan langsung. Supervisor, Foreman(Mandor),dan kepala regu.

Adapun hal-hal yang dinilai dari karyawan meliputi beberapa aspek di antaranya
adalah;

1. Kehadiran

2. Prestasi keija
101

3. Tanggung jawab

4. Semangatkeija

5. Inisiatif

6. Kerjasama

7. Kedisiplinan

8. Kepemimpinan,dan

9. Kejujuran.

Dalam rangka mendapatkan sejumlah data untuk bahan penulisan skripsi ini,

maka penulis telah melakukan penelitian langsung ke perusahaan yaitu pada

PT.TYM NUSANTARA. Langkah yang ditempuh dalam melakukan penelitian

adalah pengumpulan data dan analisis data.

Pengumpulan data dibagi dalam dua kelompok yaitu :

A. Riset lapangan yaitu melalui:

1. Wawancara

2. Pengamatan (observasi)

3. Penyebaran angket.

B. Studi kepustakaan, yaitu dengan mempelajari dan membaca buku-buku literature.

Sedangkan analisis data dilakukan dalam dua cara yaitu :

1. Menganalisis data hasil angket

2. Penggunaan metode statistik untuk menganalisis data basil penilaian karyawan,

analisis tersebut melalui :

a. Perhitungan Rata-rata

b. Perhitungan Standar Deviasi


102

c. Perhitungan Co-efisien Variasi.

Dari hasil dan pembahasan mengenai pelaksanaan seleksi karyawan baru PT.

TYM NUSANTARA, maka proses pelaksanaan seleksinya dapat disimpulkan

sebagai berikut, yaitu apabila perusahaan membutulikan karyawan baru sebanyak 9

orang, misalnya untuk bagian produksi, sedangkan jumlah calon karyawan yang

mengajukan lamaran sebanyak 57 orang, maka perusahaan akan melakukan

penyeleksian terhadap 57 orang pelamar tersebut, sehingga hasil akhir dari kegiatan

seleksi ini akan didapat karyawan baru sebanyak 9 orang yang tentunya memenuhi

syarat dan sesuai dengan yang dibutuhkan perusahaan. Dan apabila setelaii dilakukan

penyeleksian dari tahap seleksi awal sampai seleksi akhir, tetapi jumlah karyawan

yang dibutuhkan masih kurang dari 9 orang, misalnya hanya 5 orang yang memenuhi

syarat dari 57 orang pelamar tersebut, maka perusahaan akan membuka lowongan

keqa baru dan akan melakukan penyeleksian kembali.

Untuk menguji dan mengetahui bahwa dengan mengadakan seleksi

perusahaan akan mendapatkan karyawan yang berkualitas, dalam hal ini adalah dapat

diketahui melalui hasil jawaban angket dan hasil analisis dengan menggunakan

metode statistik.

Untuk hasil angket, setelah penulis menganalisis jawaban responden dapat diketahui

mulai dari identitas karyawan yaitu bahwa sebagian besar karyawan PT. TYM

NUSANTARA pada Bagian Produksi adalah berumur 18 sampai 29 taliun, lebih

banyak karyawan laki-laki yaitu 80% dan sebagian besar beipendidikan SMTA yaitu
75%.
103

Kemudian jawaban responden setelah diberikan beberapa pertanyaan dapat diketahui

bahwa sebagian besar dari mereka memberi tanggapan baik dan setuju yaitu seputar

masalah seleksi di perusahaannya.

Sedangkan dari hasil anaiisis dengan menggunakan metode statistik tentang

kualitas karyawan PT. TYM NUSANTARA melalui seleksi ilmiah dan seleksi non

ilmiah dapat diketahui perbandingannya pada t^le sebagai berikut:

Tabel 5.1
Perbandingan antara Seleksi Non Ilmiah dengan Seleksi Dmiah

Perhitungan Melalui seleksi non ilmiah Melalui seleksi

ilmiah

Nilai Rata-rata 64,45 68,25

Standar Deviasi 5,041929455 3,892046546

Co-efisien Variasi 7,82% 5,70%

Dari hasil anaiisis melalui perhitungan statistik dapat diambil suatu

kesimpulan bahwa Nilai Rata-rata kualitas karyawan melalui seleksi Ilmiah adalah

sebesar 68,25, berbeda dengan Nilai Rata-rata kualitas karyawan melalui seleksi Non

Ilmiah yaitu hanya sebesar 64,45. Hal ini menunjukan bahwa kualitas karyawan

melalui seleksi Ilmiah lebih baik dibandingkan dengan kualitas karyawan melalui

seleksi Non Ilmiah.

Di samping itu untuk lebih memperkuat anaiisis tersebut dapat dilihat dari

hasil perhitungan Standar Deviasi dan Co-efisien Variasi. Di mana untuk kualitas
karyawan melalui seleksi Ilmiah menghasilkan Standar Deviasi sebesar 3,892046546
104

dan Co-efisien Variasinya 5,70 %. Hal ini menunjukan bahwa kualitas karyawan

dikategorikan berkualitas baik.

sedangkan untuk kualitas karyawan melalui seleksi Non Ilmiah menghasilkan

Standar Deviasi sebesar 5,041929455 dan Co-efisien Variasinya 7,82 %, yang berarti

lebih besar hasilnya daripada liasil Standar Deviasi dan Co-efisien Variasi melalui

seleksi Ilmiah. Hal ini menunjukan bahwa kualitas karyawan tersebut masuk ke

dalam kategori berkualitas cukup.

Dengan demikian setelah dilakukan analisis, baik analisis yang dilakukan

dengan menggunakan angket maupun analisis yang dilakukan dengan menggunakan

statistik yaitu melalui perhitungan Nilai Rata-rata, Standar Deviasi dan Co-efisien

Variasi, maka jelaslah bahwa kebijakan seleksi karyawan baru mempunyai peranan

dalam upaya mendapatkan karyawan yang berkualitas.


BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

6.2. Simpulan

Dari hasil pembahasan dalam pokok permasalahan yang ada maka dapat

disimpulkan sebagai berikut:

1. Seleksi merupakan upaya penting dalam rangka mendapatkan karyawan yang

berkualitas dan tujuan tersebut akan berhasil apabila dilaksanakan sesuai

dengan prosedur seleksi yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

2. Pelaksanaan seleksi karyawan baru pada PT. TYM NUSANTARA telah

dilaksanakan melalui dua cara, yaitu cara Non Ilmiah dan cara Ilmiah dan

kedua cara tersebut salah satunya akan dipakai atau dilakukan bergantung

^ pada kondisi saat itu, yaitu dengan memperhatikan berapa karyawan baru
yang dibutuhkan perusahaan dan berapa jumlah calon karyawan yang

melamar.

3. Setelah dilakukan analisis dengan menggunakan metode statistik yaitu melalui

perhitungan Nilai Rata-rata maka untuk hasil seleksi Non Ilmiah sebesar

64,45 sedangkan untuk hasil seleksi Ilmiah adalah sebesar 68,25. Ini

menunjukan bahwa kualitas karyawan hasil seleksi Ilmiah dikategorikan

berkualitas baik karena hasilnya lebih besar, dan untuk kualitas karyawan

hasil seleksi Non Ilmiah dikategorikan berkualitas cukup.

Untuk inemperkuat analisis tersebut dapat diketaliui melalui prhitungan

Standar Deviasi dan Co-efisien Variasi. Di mana untuk hasil seleksi Non

Ilmiah SD = 5,041929455 dan CV = 7,82 %, sedangkan untuk hasil seleksi

105
106

Ilmiah SD = 3,892046546 dan CV = 5,70 %. Dari hasil tersebut dapat

diketahui bahwa kualitas karyawan melalui seleksi Ilmiah lebih baik karena

hasil dan prosentase penyimpangannya lebih kecil.

6.2. Saran

Berdasarkan hasil simpulan maka penulis memberikaii saran sebagai berikut:

1. Agar dalam setiap seleksi dapat berhasil sesuai dengan tujuan seleksi maka

manajemen perusahaan PT. TYM NUSANTARA hams menghindari praktek

pemanfaatan suniber daya manusia yang sifatnya diskriminatif, di antaranya

yaitu lebih mementingkan pelamar dari daerah asal yang sama, karena hal

tersebut merupakan faktor yang dapat mempengaruhi proses seleksi.

2. Agar karyawan yang berkualitas dan diharapkan oleh perusahaan dapat

diperoleh sesuai dengan tujuan seleksi, maka Pihak Manajemen Perusahaan

harus menentukan waktu yang maksimal untuk kegiatan penyeleksian dan

tidak terbum-bum, karena seleksi membutulikan ketelitian dan ketepatan.

3. Dalam melakukan kegiatan penyeleksian terhadap karyawan baru, sebaiknya

Manajemen PT. TYM NUSANTARA selalu menggunakan cara seleksi ilmiah

karena dari hasil analisis terhadap kualitas karyawan temyata hasil seleksi

dengan cara seleksi ilmiah lebih baik, sehingga kemungkinan imiuk

mendapatkan karyawan yang berkualitas akan lebih besar.

Demikianlah simpulan dan saran-saran yang dapat penulis kemukakan semoga

bernianfaat bagi perusahaan serta bagi mereka yang membutuhkan.


DAFTAR PUSTAKA

1. Alex S. Nitisemito. Manaiemen Prsonalia. Edisi ketiga, Cetakan Kesembilan,


Penerbit Ghalia Indonesia. Jakarta : 1996.

2. A.S. Moenir. Pendekatan Manusiawi dan Oreanisasi Terhadap Pembinaan

Kepeeawaian. Cetakan Keenam, Penerbit PT. Toko Gunung


Agung. Jakarta : 1995.
3. Buchari Zainun. Manaiemen Sumber Dava Indonesia. Cetakan kelima,

Penerbit Toko Gunung Agung. Jakarta : 1995.


4. Flippo, Edwin B. Manaiemen Personalia. Jilid I, Edisi Ketujuh. Alih Bahasa
Moh. Masud, Penerbit Erlangga. Jakarta : 1994.
5. Gomes, Faustino Cardoso. Manaiemen Sumber Dava Manusia. Edisi kesatu,
Cetakan kedua, Penerbit Andi Offset. Yogyakarta : 1997.
6. Griffin, W. Ricky. Management. Second Edition. Houghton Mifflin : 1990.
7. Hadari Nawawi. Manaiemen Sumber Dava Manusia. Cetakan ketiga, Penerbit
Gadjah mada University Press. Yogyakarta:2000.
8. Hasibuan, Malayu S.P. Dasar dan Kunci Keberhasilan. Penerbit CV. Haji Mas
Agung. Jakarta: 1994.
9. Heidjrachman Ranupandojo dan Suad Husnan. Manaiemen Personalia. Edisi
keempat, BPFE. Yogyakarta : 1996.
10.1.G. Wursanto. Manaiemen Kepegawaian. Cetakan keempat, Penerbit
Kanisius. Yogyakarta :1994.
11. Manullang, M. Manaiemen Personalia. Cetakan K.e-13, Penerbit Ghalia
Indonesia. Jakarta: 1994.

12. Moekijat. Manaiemen Personalia dan Sumber Dava Manusia. Cetakan kesatu,
Penerbit Mandar Maju. Bandung : 1995.
13. Moh. Agus Tuius. Manaiemen Sumber Dava Manusia. Cetakan Kelima,
Penerbit PT. Gramedia. Jakarta : 1996.

14. Mondy, Wayne R., Robert M. Noe.and Shane R. Premeaux. Human Resource
Management. 4'*" edition. Allyn and Bacon. Boston : 1990.
15. Siagian, Sondang P.. Manaiemen Sumber Dava Manusia. Cetakan keenam.
Penerbit Bumi Aksara. Jakarta : 1997.

16. Sikula, Andrew F. Manaiemen Sumber Dava Manusia. Alih bahasa oleh
Bambang Waliyudi. Penerbit Sulita. Bandung : 1991.
17. Simamora, Henry. Manaiemen Sumber Dava Manusia. Edisi kesatu. C etakan
Pertama, STIE YKPN. Yogyakarta : 1995.
18. Stoner, James A.F., Edward R. Freeman. Manaiemen. Edisi Kelima. Alih
Bahasa Bakowatun, W. Wilhelmus, Intermedia. Jakarta : 1994.
19. Sugiono. Statistika Untuk Penelitian. Cetakan kedua, Penerbit Alia Beta.
Bandung : 1999.
20. Susilo Martoyo. Manaiemen Sumber Dava Manusia. Edisi ketiga. Cetakan
ketiga. Penerbit BPFE. Yogyakarta :1998.
21. T. Hani Handoko. Manaiemen Personalia dan Sumber Dava Manusia. Edisi
kedua, BPFE. Yogyakarta : 1991.
22. Yusuf Suit. Aspek Sikap Mental Dalam Manaiemen Sumber Dava Manusia
Cetakan pertama, Penerbit Ghalia Indonesia. Jakarta :I996.
Angket/ PT.TYM Nusantara/Muklis/Universitas Pakuan Bogor/Ekon. MGT72001.

KEBIJAKAN SELEKSl SEBAGAIUPAYA MENDAPATKAN

KARYAWAN BERKUALITAS PADA PT. TYM NUSANTARA

Petunjuk : I. Bacalah semua pertanyaan di bawah ini dengan teliti

2. Berilah tanda sUang (x)padajawaban yang Anda pilih.

I. Identitas Karyawan :

1. Nama

2. Umur

3. Jenis Kelamin

4. Pendidikan

5. Jabatan / bagian ;

II. Peranan kebijakan seleksl sebagai upaya mendapatkan karyawan yang

berkualiatas pada PT. TYM NUSANTARA.

1. Anda adalah karyawan pada PT. TYM NUSANTARA, pada saat melaraar

pekeijaan Anda telah diseleksi dan Anda salah seorang yang terpilih bekeija
pada perusahaan ini, bagaimana perasaan Anda ?

a. Sangat bangga c. Biasa saja

b. Bangga d. Tidak bangga.

2. Menurut Anda bagaimana pelaksanaan seleksi penerimaan karyawan yang

dilakukan PT. TYM NUSANTARA ?

a, Sangat baik c. Cukup

b. Baik d. Kurang baik


Angket/ PT.TYM Nusantara/Muklis/Universitas Pakuan Bogor/EkOT. MGXyiOOl.

3. Bagaimana menurut Anda mengenai metode/cara yang diterapkan oleh FT.

TYM NUSANTARA dalam kegiatan seleksi ?

a. Sangat baik c. Cukup

b. Baik d. Kurang baik

4. Apakah Anda setuju, bahwa seleksi berperan penting dalam upaya untuk

mendapatkan karyawan yang berkualitas ?

a, Sangat setuju c. Ragu-rt^

b. Setuju d. Tidak setuju

5. Setujukah Anda, bahwa dengan seleksi penerimaan karyawan maka akan

didapat karyawan yang berkualitas, sehingga apa yang menjadi tujuan

pemsahaan yaitu efisiensi dan efektivitas karyawan dalam bekerja akan

tercapai ?

a, Sangat setuju c. Ragu-ragu

b. Setuju d. Tidak setuju

6. Apakah Anda setuju, bahwa seleksi penerimaan karyawan yang dilaksanakan

oleh Pihak Manajemen Perusahaan selama ini sangat bermanfaat pada setiap

bagian yang ada di perusahaan ?. Contohnya pada Bagian Produksi.

a. Sangat setuju c. Ragu-ragu

b. Setuju d. Tidak setuju

7. Bagaimana menurut Anda tentang peran dari para petugas seleksi penerimaan
karyawan PT. TYM NUSANTARA, dalam melaksanakan tugasnya ?

a. Sangat baik c. Cukup

b. Baik d. Kurang baik


Angket/ PT.TYM Nusantara/Muklis/Universrtas Pakuan Bogor/Ekon. MGT72001.

8. Setujukah Anda, bahwa selama ini Manajemen Pemsahaan PT. TYM

NUSANTARA telah melaksanakan seleksi penerimaan karyawan dengan

baik, sehingga telah dapat meningkatkan kualitas karyawan ? Contohnya

dalam meningkatkan prestasi kerja, kehadiran, semangat ketja, kedisiplinan.

a. Sangat setuju c. Ragu-ragu

b. Setuju d- Tidak setuju.

Terima kasih atas kesediaan dan atas waktu yang telah Anda luangkan untuk

pengisian angket ini.

•4
PT. TYM Nusantara
JI. Raya Serang KM.24
Kec. Balaraja - Kab. Tangerang - INDONESIA
Telp.(021)5951645-48 Fak.62-21 - 5951644

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini dari pihak perusahaan;


Nama IMAMSEREGAR
Jabatan Manajer Personalia
Perusahaan PT. TYM NUSANTARA
Lokasi Perusahaan JI. Raya Serang KM. 24 Balaraja - Tangerang.
Menyatakan benar bahwa mahasiswa yang tercantum namanya di bawah ini
telah melakukan riset/observasi pada perusahaan kami. Riset/observasi tersebut
dilakukan pada tanggal 9 dan 10 Oktober 2000, serta pada tanggal 2 dan 3 November
2000.

Adapun mahasiswa yang melakukan riset/observasi:


Nama M uk 1 i s
NmI 02!194285
Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi
Universitas Pakuan - Bogor.

Demikian pemyataan ini saya buat dengan sebenamya.

Tangerang, 22 Maret 2001

Yang menyatakan.

IMAM SIREGAR

Manajer Personalia

Anda mungkin juga menyukai