Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN

KEUANGAN
DINI YULIANTI, ST., MT
LAPORAN KEUANGAN
 Laporan keuangan adalah catatan
informasi keuangan suatu perusahaan
pada suatu periode akuntansi yang
dapat digunakan untuk
menggambarkan kinerja perusahaan
tersebut.

 Laporan keuangan adalah bagian dari


proses pelaporan keuangan. Laporan
keuangan yang lengkap biasanya
meliputi:

1. Laporan neraca (Balance Sheet)


2. Laporan laba/rugi (Income
Statement)
3. Laporan posisi keuangan yang
dapat disajikan berupa laporan arus
kas (Cashflow)
Jenis laporan keuangan & pemakainya

Neraca
Pihak
Ekstern

Rugi
Laba
Laporan
Pemakai Keuangan

Lap.
Perub. Posisi
Keu

Pihak
Intern Laporan
Lain
HARGA POKOK PENJUALAN
Laporan keuangan yang menjelaskan
tentang biaya-biaya yang dikeluarkan
dalam proses menghasilkan produk,
biaya tersebut meliputi 3 kelompok
besar, yaitu Biaya Langsung, Biaya Tidak
Langsung (OHP) dan Nilai Persediaan.
Nama Perusahaan
Laporan Harga Pokok Penjualan
Periode
1. Bahan Baku :
a. Persediaan Awal Rp
b. Pembelian Rp +
Jumlah Pengadaan Rp
c. Persediaan Akhir Rp -
Bahan Baku yang digunakan Rp

2. Tenaga Kerja Langsung Rp +


Rp
3. Overhead Pabrik
a. Bahan Baku tidak Langsung Rp
b. Tenaga Kerja tidak Langsung Rp
c. Ongkos Tak langsung Lainnya :
­ Depresiasi Rp
­ Asuransi Rp
­ Pemeliharaan Rp
­ Perbaikan Rp
­ Gas, Listrik, Air Rp +
Total Ongkos Tak Langsung Laiinya : Rp +
Total Overhead Pabrik Umum : Rp +
Total Biaya Manufaktur : Rp

4. Barang dalam Proses


Persediaan Awal Rp +
Rp
Persediaan Akhir Rp -
Harga Pokok Produksi (Cost of Manufactured) : Rp
5. Barang Jadi
Persediaan Awal Rp +

Persediaan Akhir Rp -
Harga Pokok Penjualan (Cost of Goods Sold) : Rp
INCOME STATEMENT
(LAPORAN RUGI LABA)
Laporan yang menjelaskan tentang
informasi besarnya pendapatan dan
pengeluaran serta mendapatkan selisih.
Jika hasil selisih tersebut adalah “ Positif
” artinya memperoleh Laba, tetapi jika
hasil selisih adalah “ Negatif “ maka
akan memperoleh Rugi.
Pada laporan rugi laba, untuk menghitung laba
bersih ditempuh tahap–tahap sebagai berikut :

Tahap pertama, menghitung laba kotor atas


penjualan yaitu dengan mempertemukan
penghasilan penjualan (operasional) dikurangi
harga pokok penjualan.
Tahap kedua, menghitung laba bersih usaha
(operasional) yaitu dengan mempertemukan laba
kotor atas penjualan dikurangi dengan biaya
komersial, yaitu biaya distribusi (pemasaran) dan
biaya administrasi dan umum.
Tahap ketiga, menghitung laba bersih sebelum
pajak yaitu dengan mempertemukan laba bersih
usaha ditambah saldo penghasilan di atas biaya di
luar usaha, atau dikurangi saldo biaya di atas
penghasilan di luar usaha.
Tahap keempat, menghitung laba bersih sesudah
pajak yaitu dengan mempertemukan laba bersih
sebelum pajak dikurangi pajak atas laba.
CONTOH SOAL
Harga Pokok Penjualan
1. Suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang manufaktur.
Selama bulan januari 20xx memiliki data keuangan hasil
transaksi sbb :
Persediaan 1/01/20xx 31/01/20xx

Bahan Baku Rp 50 juta Rp 60 Juta

Barang Rp 50 Juta Rp 70 Juta


Dalam Proses
Barang Jadi Rp 60 Juta Rp 95 Juta

 Pembelian bahan baku selama bulan januari 20xx Rp 60 juta.


 Upah pekerja langsung sebanyak 50 orang dengan upah per
bulan Rp 2,4 juta
 Gaji Pegawai Tetap Rp 300 Juta.
 Biaya pembelian bahan tak langsung Rp 100 Juta.
 Ongkos Tak Langsung lainnya (Asuransi = Rp 35jt, depresiasi
= Rp 30jt, pajak-pajak = Rp 30 jt, perawatan = Rp 20 jt,
perbaikan = Rp 15 jt, Ongkos Lain-lain = Rp 10 jt)
Pertanyaan : Hitung besarnya Harga Pokok Penjualan selama
bulan januari 20xx ?
Diketahui informasi dari pembukuan PT. X per 31 Desember 2013 :

Biaya advertensi $ 85.000,-


Amortisasi hak paten 16.000,-
Depresiasi mesin pabrik 78.000,-
Depresiasi gedung pabrik 133.000,-
Depresiasi peralatan kantor 37.000,-
TK langsung 250.000,-
Asuransi pabrik 62.000,-
Perlengkapan pabrik 115.000,-
Reparasi dan pemeliharaan mesin 31.000,-
Pengawasan produksi 74.000,-
Biaya perlengkapan pabrik 21.000,-
PBB pabrik 14.000,-
Persediaan brg jadi, 1 Jan. 2013 12.500,-
Persediaan brg jadi, 31 Des. 2013 15.000,-
Persediaan brg dlm proses, 31 Des. 2013 9.000,-
Persediaan brg dlm proses, 1 Jan. 2013 8.000,-
TK tak langsung 26.000,-
Persediaan bhn baku, 1 Jan. 2013 78.000,-
Persediaan bhn baku, 31 Des. 2013 60.000,-
Pembelian bhn baku 313.000,-
Gaji pegawai 150.000,-

Buat HPP PT. X per 31 Desember 2013 ?


CONTOH SOAL
Rugi Laba
1. Selama tahun 20xx perusahaan
berhasil menjual produknya
sebanyak 2000 unit dengan
harga/unit Rp 500.000,-. Biaya
Pemasaran 25% dari Harga Pokok
Penjualan, Biaya Administratif Rp 15
Juta, cicilan pinjaman ke Bank Rp 50
juta. Buatkan Laporan Laba Rugi
selama bulan Januari 20xx?
 Berikut ini format Laporan Laba – Rugi (dalam Rp) :

Nama Perusahaan
Laporan Laba – Rugi
Periode

1. Penjualan Rp

2. Harga Pokok Penjualan Rp -

Laba Kotor Rp

3. Beban Komersial :

­ Beban Pemasaran Rp

­ Beban Administratif Rp
+
Total Beban Komersial : Rp -

Laba Operasi Rp

4. Biaya Bank (Pinjaman) Rp -

Laba Sebelum Pajak Rp

5. Pajak Penghasilan Rp -

Laba Bersih Rp
Menghitung Pajak
Penghasilan
K ≤ Rp 25 juta = 10 %
Rp 25 juta < k ≤ Rp 50 Juta = 15 %
K > Rp 50 juta = 30 %

Contoh : k = Rp 260 juta (Laba sebelum Pajak )


Rp 25 juta x 10 % = Rp 2,5 juta
(50jt-25jt) Rp 25 juta x 15% = Rp 3,75 juta
(260 jt – 50jt) Rp 210 jt x 30% = Rp 63 juta +
Pajak Rp 69,25 juta

Anda mungkin juga menyukai