Anda di halaman 1dari 10

Pembahasan KLTP

1. Judul, tujuan dan alba SENDIRI YAAA

2. Caker dan fungsinya perlakuan TASYA

Prosedur kerja dalam percobaan ini diawali dengan membersihkan cetakan lempeng dengan
ukuran 20 x 20 cm, lalu membebas lemakkan dengan alkohol agar tidak ada lemak yang
tersisa pada plat KLTP (Puspitaningrum dkk, 2018). Selanjutnya, mencampur air dengan
silika gel GF 254 dengan perbandingan 2:1. Penambahan silika gel GF bertujuan sebagai
bahan dasar dalam pembuatan plat KLTp yang berfungsi sebagai fase diam (Djuwarno dkk,
2022). Kemudian, menambahkan kanji (pengikat) sebanyak 1% dari jumlah silika gel sebagai
penyerap dan pengikat sampel di permukaan (Husna & Mita, 2020). Selanjutnya, menuang
diatas cetakan lempeng yang telah diatur ketebalannya. Bubur dituang diatas plat KLTp dan
diratakan untuk memperoleh ketebalan yang diinginkan. Ketebalan lapisan adsorben dibuat
kurang lebih 1-1,5 mm. Kemudian, membiarkan hingga kering dan mengaktifkan dalam oven
pada suhu 105-110oC selama 30 menit. Tujuan plat dibiarkan kering dan dianginkan yaitu
agar plat dapat memadat dan bubur silika yang berair dapat kering sehingga dapat digunakan
ketika proses penotolan fraksi. Namun jika ingin hasil yang lebih baik sebaiknya dilakukan
pemanasan dan pengaktifan plat silika dengan menggunakan oven pada suhu 100 oC selama
30 menit (Nurdiani, 2018).

3. Definisi, prinsip kromatografi lapis tipis preparatif secara umum. IKHSAN


KLT Preparatif adalah metode pemisahan isolasi bahan alam dengan jumlah yang cukup
besar (10-1000 mg) pada lapisan 0,5–4 mm yang dipisahkan untuk KLT analitik atau
0,1–0,25 mm untuk HPTLC(Rabel & Sherma, 2017).

4. Berapa ketebalan plat kltp yang baik dan mengapa RIZKY


Kltp biasanya menggunakan sampel sebanyak 2-20 mg ke atas plat kaca kltp. jika kita
menaruh sampel terlalu banyak dalam suatu spot, maka akan terjadi overload (luber) dan
batas antar komponen akan saling tumpang tindih (overlap) dengan hasil yang terpisahkan
dari spot dan akan saling terkontaminasi dengan komponen lainnya. Oleh karena itu, kita
perlu untuk memiliki lapisan-lapisan yang lebih tebal antara 0,5 – 2,0 mm. Lapisan yang
lebih tebal memberi kita kesempatan untuk menaruh lebih banyak campuran pada spot
(Rosamah, 2019).

5. Jelaskan perbedaan klt dan kltp TUHFAH


jawab :
Metode KLTP hampir sama dengan metode KLT yaitu dengan melakukan perendaman
lempeng untuk proses pemisahan. Perbedaan kedua metode ini adalah jenis lempeng yang
digunakan dan cara penotolan sampel. Untuk metode KLTP digunakan lempeng kaca dan
cara penotolan sampelnya berupa garis lurus sepanjang lempeng (Fransiska dkk, 2019)

6. Kekurangan dan keuntungan kltp AUL


keuntungan: teknik yang cepat, murah, dan berguna untuk pemurnian sampel dalam jumlah.
salah satu metode yang murah dan menggunakan paeralatan yang paling dasar. sampel
dalam bentuk miligram dapat dipisahkan dengan prepTLC
kekurangan: aplikasi sampel yang kurang baik akan menyebabkan silika gell tergores dan
pita melebar dan kedua hal tersebut dapat menurun kan resolusi plat. selain itu juga jika
pengangkatan silika gel yang tidak benar akan berpengaruh pada kemurnian sampel.
(Hayward dkk., 2022)

7. Pengertian fase diam JUAN


Fase diam merupakan salah satu fase yang digunakan dalam kromatografi lapis tipis yang
mana fase diam ini berupa adsorben yang memiliki daya serap terhadap
komponen-komponen kimia sehingga dapat menyebabtkan adanya perbedaan jarak noda
yang diakibatkan oleh tingkat kepolaran dari fase gerak yang digunakan (eluen) (Alen dkk,
2017). kalau mau tambahkan sndiri silakan cm itu intinya thenkz

8. Jelaskan sifat, fungsi dan jenis-jenis silika yang dapat digunakan pada kltp FITRIA
Jawab :
Silika gel adalah adsorbent yang sangat umum digunakan dan disiapkan melalui
hidrolisis natrium silikat yang diikuti oleh kondendasi dan polimerisasi lanjutan. Keaktifan
silica gel disebabkan oleh gugus Si-OH (silanol) pada permukaan.Jenis-jenis silika yang
biasa digunakan pada KLTP yaitu silika gel G, silika gel H, silika F2, dan silika GF 254. Silika
gel G dengan binder 13 % kalsium sulfat, Silika gel H tanpa binder, Silika gel F2 dengan
indikator fluorescens, dan Silika gel UV 254 dengan indikator fluorescens. Di alam silica gel
merupakan asam lemah, dan kita dapat menggunakannya untuk membedakan steroid,asam
amino, alkohol, hydrocarbon, lipid (lemak), aflatoxin, asam empedu, vitamin dan alkaloid
(Rosamah, 2019). (ini fungsinya scr umum ajaya, yg satu persatu ga nemuu:( )
yg mo nambah monggo :
Adsorben yang digunakan pada percobaan ini adalah silika gel GF254 yang memiliki
sifat relatif polar, mengandung silika dengan gipsum sebagai agen pengikat, dan indikator
fluoresen yang dapat berfluorosensi. Pembentukan warna dapat diamati di bawah sinar UV.
Silika gel memiliki gugus hidroksil yang dapat membentuk ikatan sehingga dapat menyerap
dan mengikat sampel di permukaan. Silika gel GF 254 merupakan plat yang dapat
menghasilkan fluorosensi pada panjang gelombang 254 nm karena adanya gugus kromofor
pada noda. Gugus kromofor adalah gugus yang dapat menghasilkan warna (Husna & Mita,
2020)

9. Jelaskan perbedaan pengeringan plat kltp menggunakan oven dan keringanginkan,


apakah berpengaruh pada plat yang dihasilkan CECE
Plat KLTP dibiarkan kering dan dianginkan agar plat dapat memadat dan bubur silika yang
berair dapat kering sehingga dapat digunakan ketika proses penotolan fraksi. Namun, jika
ingin hasil yang lebih baik sebaiknya dilakukan pemanasan dan pengaktifan plat silika
dengan menggunakan oven pada suhu 100 oC selama 30 menit (Nurdiani, 2018).

Metode pengeringan dapat mempengaruhi hasil yang ditunjukkan pada plat, dilihat dari
perbedaannya yaitu pada kadar senyawa yang diperoleh. Dimana pada metode
pengeringan oven, kadar senyawa yang dapat diperoleh pada KLT dapat lebih banyak
jumlahnya dibandingkan dengan metode dianginkan. Perolehan kadar senyawa tertinggi
yang terkandung dalam sampel dengan menggunakan KLT dapat diketahui dengan jelas
menggunakan metode pengeringan oven (Savitri & Megantara, 2019).

10. Kesimpulan hasil yang diperoleh. CICI


Kesimpulan yang diperoleh dalam percobaan ini yaitu KLTp merupakan (nunggu ikhsan),
dengan ketebalan yang baik yaitu 0,5 – 2,0 mm. Ciri khas yang membedakan KLTp yaitu
lempeng yang digunakan merupakan lempeng kaca dan cara penotolannya dilakukan
sepanjang lempeng, hal ini juga yang menjadi perbedaan antara KLTp dengan KLT.
KLTp dalam pengaplikasiannya cepat dan cukup mudah, akan tetapi dalam dibutuhkan
ketelitian, terlebih dalam pembuatan sampel karena apabila silika gell tergores dan pita
melebar dan kedua hal tersebut dapat menurun kan resolusi plat.
Fase diam yang digunakan pada percobaan ini beruba adsorben silika gel GF254 yang
memiliki sifat relatif polar, mengandung silika dengan gipsum sebagai agen pengikat, dan
indikator fluoresen yang dapat berfluorosensi. Pembuatan lempeng KLT dalam proses
pengeringan, dapat dilakukan menggunakan oven maupun dianginkan, dengan perbedaan
yaitu senyawa yang diperoleh pada metode oven akan lebih banyak, dan kadar senyawa
yang terkandung dapat diketahui dengan pengeringan menggunakan oven.

DAFTAR PUSTAKA urut ya..

Alen, Y., Agresa, F.L., & Yuliandra, Y. 2017. Analisis Kromatografi Lapis Tipis (KLT) dan
Aktivitas Antihiperurisemia Ekstrak Rebung Schizostachyum brachycladum Kurz
(Kurz) pada Mencit Putih Jantan. Jurnal Sains Farmasi & Klinis, 3 (2), 146-152.

Djuwarno E. N., Hasan, H., Hiola, F., & Dewi, D. A. P. 2022. Isolasi dan Uji Aktivitas
Antiinflamasi Ekstrak Daun Andong (Cordyline fructicosa (L) A.Chev). Journal Syifa
Science and Clinical Research, 4(3), 696-708.

Fransiska, K., Taebe, B., Yulianty, R., & Muslimin, L. 2019. Separation and Characterization
of Chemical Compounds from Ethanol Extract of Taro Tuber (Colocasia esculenta
Schott var.antiquorum). Journal of Pharmaceutical and Medicinal Sciences, 4(1),
20-25
Hayward, J. J., Mader, L., & Trant, J. F. (2022). Giving Preparative Thin-Layer Chromatography Some
Tender Loving Care. Synthesis, 54(10), 2391-2394.

Husna, F. & Mita, S.R. 2020. Identifikasi Bahan Kimia Obat Dalam Obat Tradisional
Stamina Pria Dengan Metode Kromatografi Lapis Tipis. Farmaka, 18 (2) : 16-25.

Nurdiani, D. 2018. Melaksanakan Analisis Secara Kromatografi Konvensional Mengikuti


Prosedur. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Puspitaningrum, R., Adhiyanto, C, & Solihin. 2018. Genetika Molekuler Dan Aplikasinya.
Deepublish.

Rabel, F., & Sherma, J. 2017. Review of the state of the art of preparative thin-layer
chromatography. Journal of Liquid Chromatography and Related Technologies. 40(4).
165–176.

Rosamah, E. 2019. Kromatografi Lapis Tipis. Samarinda : Mulawarman University Press.

Savitri, A., & Megantara, S. Metode KLT Densitometri Sebagai Penetapan Kadar Bahan
Aktif Sediaan Farmasi, 17(2), 455-463.

Anda mungkin juga menyukai