NIM : 2013016093 Prodi : S1 Farmasi Umum 2020 Kelas : B1 Kelompok :3
PERCOBAAN VIII LIPID
1. Sebutkan prinsip percobaan 8?
Jawab: a. Dapat mempelajari sifat kelarutan lipid. b. Dapat membandingkan ketidakjenuhan minyak/lemak berdasarkan kandungan ikatan rangkap asam lemak tak jenuhnya. c. Dapat mengidentifikasi kolestrol dalam sampel kualitatif. d. Dapat mempelajari sifat empedu. e. Dapat membuktikan adanya pigmen empedu. f. Dapat membuktikan empedu bersifat sebagai emulgator. g. Dapat membuktikan peranan empedu dalam mempercepat pencernaan lemak.
2. Apakah minyak larut dalam air? Berikan alasan?
Jawab: Tidak bisa, karena minyak merupakan senyawa nonpolar yang dimana hanya larut dengan senyawa nonpolar sedangkan air merupakan senyawa polar. Sesuai dengan prinsip like dissolve like yaitu larutan polar hanya bisa larut dengan pelarut polar lainnya, dan larutan nonpolar hanya bisa larut dengan pelarut nonpolar juga. Jika larutan polar dilarutkan dengan pelarut nonpolar, maka tidak akan bisa larut. Dan begitu juga sebaliknya, jika larutan nonpolar dilarutkan dengan pelarut polar tidak akan larut. 3. Uraikan konsep dasar emulator? Jawab: Mekanisme kerja emulgator terbagi menjadi 3 jenis yaitu, adsorbsi monomolekuler, adsorbsi multimolekuler, dan adsorbsi partikel padat. Mekanisme kerjanya, sebagai berikut : a. Adsorbsi monomolekuler Surfaktan atau amfibil menurunkan tegangan antarmuka karena teradsorbsi pada antarmuka minyak air membentuk film monomolekuler. Film ini membungkus tetes terdispersi dengan suatu lapisan tunggal yang seragam berfungsi mencegah bergabungnya tetesan, idealnya film ini harus fleksibel sehingga membentuk kembali jika pecah atau terganggu. b. Adsorbsi multimolekuler Koloid hidrofil terhidrasi dapat dianggap sebagai bahan aktif permukaan. Karena terdapat antarmuka minyak air tetapi berbeda dengan surfaktan sintetik. Koloid hidrofil tidak menyebabkan penurunan tegangan antarmuka yang nyata tetapi membentuk film multi molekuler pada antarmuka tetesan.aksi sebagai emulgator terutama disebabkan oleh film yang dibentuknya. Sebagai emulgator terutama disebabkan oleh film yang dibentuknya kuat sehingga mencegah koalesensi. Film multimolekuler ini bersifat hidrofilik sehingga cenderung membentuk minyak dalam air. c. Adsorbsi partikel padat Partikel padat yang dibagi halus yang terbasahi oleh minyak dan air dapat bertindak sebagai emulgator membentuk suatu film partikel halus di sekeliling tetes terdispersi pada antarmuka sehingga mencegah koalesensi.
4. Apa yang dapat kamu simpulkan dari percobaan 8?
Jawab:
a. Minyak tidak larut dalam air karena termasuk senyawa nonpolar.
Sedangkan, air merupakan senyawa polar. b. Minyak larut dalam kloroform karena sama-sama merupakan senyawa nonpolar. c. Minyak larut dalam larutan empedu disebabkan karena empedu adalah sebuah senyawa amphipatik, dimana salah satu sisinya dapat larut dalam air dan sisi yang lainnya tidak larut dalam air. d. Pada uji ketidakjenuhan asam lemak derajat ketidakjenuhan dinyatakan dengan bilangan iodin. Semakin banyak tetesan iodin maka semakin tinggi ketidak jenuhannya. Reaksi positif ditandai dengan timbulnya warna merah muda, lalu warna kembali lagi menjadi warna asal (bening). e. Reaksi positif yang menandakan adanya kolesterol untuk uji salkowski yaitu pada batas kedua larutan terbentuk cincin merah kecokelatan atau ungu, sedangkan larutan pada bagian atas menjadi hijau atau ungu. Pada pengujian ini, hasil pengamatan yang diperoleh adalah sampel yang mengandung kolesterol yaitu minyak ikan karena terjadi perubahan hijau.. Sedangkan minyak goreng dan minyak kelapa tidak terdapat kolesterol. f. Hasil positif dari uji pigmen empedu ini adalah terjadi perubahan warna dari hijau menjadi biru, ungu, merah, atau jingga. Larutan empedu ditambahkan dengan HNO3, terjadi perubahan warna larutan menjadi orange. g. Empedu dapat berfungsi sebagai emulgator karena mampu melarutkan dengan sempurna aquades/air dengan minyak.