Anda di halaman 1dari 11

LANGKAH UJI KEABSAHAN DATA

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah “Metodologi Penelitian
Pendidikan Kualitatif”
Dipresentasikan pada Senin, 21 November 2022

Dosen Pengampu
Drs. Ju’ Subaidi, M. Ag.

Disusun oleh:
PAI K/ KELOMPOK 12
Muhammad Zamhari (201200351)
Mutiara Esa (201200353)

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN


INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONOROGO
2022
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kita panjatkan kepada Allah Swt. Yang Maha Esa yang
telah mencurahkan segala karunianya-Nya, sehingga Kami dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Uji Kredibilitas Data”. Kami menyadari segala
kekurangan dalam penyusunan makalah ini, baik dari segi materi maupun segi
bahasa. Namun demikian, kami sebagai penulis berharap semoga makalah ini bisa
bermanfaat bagi para pembaca.
Kemudian kami ucapkan terima kasih kepada ibu, sebagai dosen pengampu
mata kuliah Metodologi Penelitian Pendidikan Kualitatif, yang telah berkenan
untuk membimbing serta membantu mengarahkan agar penulisan makalah ini
dapat terselesaikan dengan baik. Makalah ini ditulis untuk memenuhi tugas mata
kuliah Metodologi Penelitian Pendidikan Kualitatif sebagai syarat terlaksananya
presentasi kelompok. Terakhir, kami mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang terkait dalam penyusunan makalah ini. Kami mengharapkan kritik dan
saran untuk kesempurnaan makalah ini. Demikian makalah ini kami buat dengan
harapan dapat menjadi acuan untuk proses belajar mengajar.

Ponorogo,

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i


DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 1
C. Tujuan .......................................................................................................... 1
BAB II .................................................................................................................... 2
PEMBAHASAN .................................................................................................... 2
A. Pengertian Uji Keabsahan Data ................................................................... 2
B. Langkah Uji Keabsahan Data....................................................................... 3
BAB III ................................................................................................................... 7
PENUTUP .............................................................................................................. 7
A. Kesimpulan .................................................................................................. 7
B. Saran ............................................................................................................. 7
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 8

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam analisis, peneliti tidak hanya menyajikan sebuah data hasil temuannya saja,
namun peneliti harus menyajikan data dengan tingkat akurasi atau keteapatan yang
tinggi. Sehingga data yang disajikan harus melalui pengujian data sesuai dengan atran
yang telah ditetapkan sebagai seleksai akhir dalam menghasilkan atau memproduksi
tetmuan baru. Oleh sebab itu sebelum melakukan publikasi, peneliti haru melihat
tingkat keabsahan data dengan melakukan pengecekkan dengan melakukan uji
keabsahan data.
Keabsahan data meruapkan standar kebenaran pada data yang dihasilkan oleh
peneliti yang menekankan pada obejek penelitian tersebut. Pada dasarnya uji
keabsahan data dalam penelitian hanya ditekankan pada uji validitas dan reabilitas.
Dalam penelitian kualitatif untuk mendapatkan data yang valid maka dilakukan
pengujian pada data temuan yang tidak ditemukannya perbedaan antara yang
dilaporkan oleh peneliti dengan apa yang sesungguhnya terjadi pada objek yang
diteliti.
Berdasarkan uraian di atas maka kami akan menjelaskan tentang “Uji Keabsahan
Data”.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang pengertian uji keabsahan data?
2. Bagaimana teknik uji keabsahan data?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian uji keabsahan data.
2. Untuk mengetahui teknik uji keabsahan data

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Uji Keabsahan Data
Uji keabsahan data dalam penelitan kualitatif merupakan temuan atau data yang
dinayatakan valid apabila tidak ada perbedaan antara yang dilaporkan peneliti dengan
apa yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti. Keabsahan penelitian
kualitatif tidak hanya bersifat tunggal, namun bersifat jamak. hal tersebut karena
penelitan kualitatif memiliki sudut pandang yang berbeda dari tiap peneliti sehingga
hal tersebut mengahasilkan berbagai macam temuan. Dan temuan tersebut dapat
dinyatakan benar apabila tidak ada perbedaan antara temuan satu dengan yang
lainnya.1
Keabsahan data merupakan konsep penting yang diperbaharui dari konsep
kesahihan (validitas) dan keandalan (realiabilitas) menurut versi positvisme dan
disesuaikan dengan tuntunan pengetahuan, kreteria dan paradigm sendiri. Mula-mula
hal itu harus dilihat dari segi kriteria yang digunakan oleh nonkualitatif. Istilah yang di
gunakan oleh mereka antara lain ialah validasi internal, vadilitas eksternal, dan
reliabilitas
1. Validasi internal yang dinyatakan sebagai variasi yang terjadi pada variable
terkait dapat ditandai sejauh fariasi pada variable bebas dapat dikontrol,mungkin
berpengaruh dalam sebab akibat, maka digunakan control sebagai upaya
mengisolasi variable bebasnya.
2. Validasi eksternal, menurut cook dan campbel, merupakn perkiraan validitas
yang diinferensikan berdasarkan sebab-akibat yang diduga terjadi pada dan di
antara ukuran alternative sebab-akibat dan di antara jenis orang, latar, dan
waktu. Jika sampel dipilih secara tepat dari populasi menurut ukuran dan ciri
yang tepat, maka kriteria tersebut mungkin dapat dicapai dalam keterbatasan
tertentu. Namun, sering kali terjadi latar yangd igunakan itu berupa
laboratorium, terutama untuk kepentingan control.
3. Reliabilitas menunjuk pada ketaatasasan pengukuran dan ukuran yang
digunakan. Pengetesan reliabilitas biasanya dilakukan melalui replikasi
sebagaimana yang dilakukan tehadap pengukuran butir-butir ganjil-genap,

1
Zuhri Abdussamad, Metode Penelitian Kualitatif, (Makassar: CV Syakir Media Press, 2021), hal.
184.

2
dengan jalan tes-retes, atau dalam korelasi bentuk paralel. Teknik ini harus
benar-benar dilakukan jika menginginkan alat pengukuran yang benar-benar
reliable. Persoalan yang dihadapi biasanya tidak mudah karena ancaman-
ancaman seperti tindakan penelitian yang tidak sempurna, pengukuran yang
tidak berlangsung lama, berbagai macam kebingungan, dan faktor-faktor lainya.2
B. Langkah Uji Keabsahan Data
1. Uji kerdibilitas
Uji kredibilitas merupakan sebutan dalam uji validitas dalam penelitian
kualitatif. Persyaratan data dianggap memiliki kredibilitas atau tingkat
kepercayaan yang tinggi yaitu terdapat kesesuaian antara fakta di lapangan yang
dilihat dari pandangan atau paradigma informan, narasumber ataupun partisipan
dalam penelitian. Hal ini dikarenakan penelitian kualitatif bertujuan untuk
menggambarkan kejadian atau fenomena yang menarik dari sudut pandang
informan.3 Langkah atau strategi untuk meningkatkan kredibilitas data antara lain
sebagai berikut:
a. Perpanjangan pengamatan
Memperpanjang keikutsertaan dalam pengumpulan data dilapangan sangat
diperlukan. Hal ini mengingat karena dalam penelitian kualitatif, peneliti
merupakan instrumen utama penelitian. Dengan semakin lamanya peneliti
terlibat dalam pengumpulan data, akan semakin memungkinkan meningkatnya
derajat kepercayaan data yang dikumpulkan.4 Dengan menambah waktu
pengamatan di lapangan berarti kegiatan peneliti akan bertambah, seperti
melakukan wawancara pada semua narasumber baik lama atau baru untuk
memperoleh informasi yang baru. Hal ini menyebabkan hubungan yang terjadi
semakin akrab (tanpa ada jarak), makin terbuka, saling mempercayai sehingga
tidak ada lagi informasi yang ditutup-tutupi.
b. Meningkatkan Ketekunan
Kegiatan meningkatkan ketekunan dapat berarti melakukan pengamatan
secara lebih cermat dan berkesinambungan. Dengan cara tersebut maka

2
Lexi J. Moleong, Metodologi Peneltian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2001), hal.
171-172.
3
Emzir, Metodologi Penelitian Pendidikan: Kuantitatif Dan Kualitatif, (Depok: Rajawali Press,
2017), hal. 80
4
Burhan Bungin, Analisis Data Kualitatif, (Jakarta: Remaja Grafinod, 2005), hal. 60

3
kepastian data dan urutan peristiwa akan dapat direkam secara pasti dan
sistematis. Jadi dengan meningkatkan ketekunan ini maka diharapkan peneliti
dapat memberikan deskripsi data yang akurat dan sistematis sesuai apa yang
telah diamati dilapangan. Meningkatkan ketekunan dapat dilakukan dengan
cara membaca berbagai referensi buku maupun hasil penelitian serta
dokumentasi yang berkaitan dengan temuan data yang akan diteliti.
c. Triangulasi
Triangulasi adalah teknik untuk melakukan pengecekan data dari berbagai
sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu. Dengan teknik triangulasi
ini memungkinkan diperoleh variasi informasi seluas-luasnya atau selengkap-
lengkapnya.5 Triangulasi dibagi ke tiga jenis, antara lain:
1) Triangulasi Sumber
Triangulasi sumber merupakan triangulasi yang dilakukan dengan
melakukan pengecekan data yang diperoleh dari beberapa sumber.
2) Triangulasi Teknik
Triangulasi teknik adalah triangulasi yang dilakukan dengan cara
mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda.
atasan teman bawahan wawancara observasi Kuesioner/ dokumen
3) Triangulasi Waktu
Triangulasi waktu adalah teknik triangulasi yang menilai waktu juga dapat
mempengaruhi kredibilitas data. Artinya untuk menguji kredibilitas data ini
dilakukan dengan wawancara, observasi atau teknik lain di waktu atau
situasi yang berbeda dari sebelumnya.
d. Analisis Kasus Negatif
Kasus negative disini merupakan kasus yang tidak sesuai dengan hasil
penelitian. Analisis kasus negative ini dapat dimanfaatkan sebagai kasus
pembanding atau kasus sanggahan terhadap hasil penelitian. Namun apabila
data yang diperoleh tidak bertentangan dengan temuan, berarti sudah kredibel
atau sudah dapat dipercaya.
e. Melibatkan teman sejawat
Maksudnya adalah melibatkan teman yang tidak ikut dalam penelitian untuk
berdiskusi, memberikan masukan, bahkan kritik mulai awal kegiatan proses

5
Burhan Bungin, Analisis …., hal 60.

4
penelitian sampai tersusunnya hasil penelitian. Hal ini siang sore pagi
diperlukan, mengingat keterbatasan kemampuan peneliti, yang dihadapkan
pada kompleksitas fenomena sosial yang diteliti.
f. Mengadakan memberchecking
Memberchecking adalah proses pengecekan data yang diperoleh peneliti
kepada pemberi data, yang tujuannya adalah agar informasi yang diperoleh dan
yang akan digunakan dalam penulisan laporan sesuai dengan apa yang
dimaksudkan oleh sumber data atau informan. Mengecek bersama-sama
dengan anggota penelitian yang terlibat dalam proses pengumpulan data, baik
tentang data yang telah dikumpulkan, kategorisasi analisis, penafsiran, dan
kesimpulan hasil penelitian.
2. Uji transferability/keteralihan
Uji transferability adalah uji validitas eksternal dalam penelitian kualitatif.
Validitas eksternal menunjukkan pada derajat ketepatan atau dapat diterapkannya
hasil penelitian pada populasi dan sampel penelitian yang diperoleh. Kriteria
transferability merujuk pada tingkat kemampuan hasil penelitian kualitatif dapat
digeneralisasikan atau ditransfer kepada konteks atau seting yang lain.6
Transferability adalah istilah yang bisa menggantikan konsep generalisasi
data dalam penelitian kuantitatif, yaitu sejauh mana temuan suatu penelitian yang
dilakukan pada suatu kelompok tertentu dapat diaplikasikan pada kelompok lain.
Penelitian kualitatif dapat meningkatkan transferabilitas dengan melakukan suatu
pekerjaan mendiskripsikan konteks penelitian dan asumsi-asumsi yang menjadi
sentral pada penelitian tersebut.
Oleh karena itu, agar orang lain mampu memahami hasil penelitian
kualitatif sehingga ada kemungkinan untuk menerapkan hasil penelitian tersebut,
maka seorang peneliti dalam membuat laporannya harus memberikan uraian secara
rinci, jelas, sistematis serta dapat dipercaya.7 Dari uraian di atas maka dipahami
kejelasan hasil penelitian tersebut serta dapat diputuskan bisa atau tidaknya hasil
penelitian tersebut untuk diaplikasikan pada tempat lain.
3. Uji dependability

6
Emzir, Metodologi …., hal. 80.
7
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R & D, (Bandung: Alfabeta, 2014). hal
373.

5
Uji dependabilitas (dependability) dianggap sama dengan reliabilitas dalam
penelitian kuantitatif. Pandangan kuantitatif tradisional tentang reliabilitas
didasarkan pada asumsi replikabilitas (replicability) atau keterulangan
(repeatability).8 Penelitian yang reliable apabila orang lain dapat mengulangi atau
mereplikasi proses penelitian tersebut. Adanya pengecekan atau penilaian akan
ketepatan peneliti dalam mengkonseptualisasikan apa yang diteliti merupakan
cerminan dari ketepatan menurut standar reliabilitas penelitian.
Dalam penelitian kualitatif, uji dependability dilakukan dengan cara
melakukan audit terhadap keseluruhan proses penelitian. Audit ini dilakukan oleh
auditor yang independen atau pembimbing aktivitas penelitian misalnya dengan
melakukan review keseluruhan hasil penelitian. Pengujian dependabilitas dipihak
lain menekankan perlunya peneliti untuk memperhitungkan konteks yang berubah-
ubah dalam penelitian yang dilakukan. Jadi peneliti bertanggung jawab atas
perubahan-perubahan yang terjadi yang mana dapat berpengaruh dalam
penelitiannya.
4. Uji confirmability
Pengujian confirmability dalam penelitian kuantitatif disebut dengan uji
objektivitas penelitian.9 Penelitian dapat dikatakan objektif apabila hasil penelitian
tersebut telah disepakati banyak orang. Dalam penelitian kualitatif, standar
konfirmabilitas ini lebih terfokus pada pemeriksaan kualitas dan kepastian hasil
penelitian, apa yang benar berasal dari pengumpulan data dilapangan. Selain itu
kriteria konfirmability juga merujuk pada tingkat kemampuan hasil penelitian
dapat dikonfirmasikan oleh orang lain.
Terdapat sejumlah strategi untuk meningkatkan konfirmabilitas.10 Peneliti
secara aktif dapat menelusuri dan mendeskripsikan contoh-contoh negative yang
bertentangan dengan pengamatan sebelumnya. Setelah itu dapat dilakukan audit
data yang menguji pengumpulan data dan prosedur analisis serta membuat
penilaian tentang hasil penelitian tersebut. Konfirmabilitas penelitian kualitatif
cenderung berasumsi bahwa setiap peneliti membawa perspektit yang unik
kedalam penelitian.

8
Emzir, Metodologi …., hal. 80.
9
Sugiyono, Metode …, hal. 374
10
Emzir, Metodologi …, hal. 81.

6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam sebuah penelitian, uji keabsahan data merupakan langkah pengujian data
yang dilaporkan oleh peneliti bisa dikatan valid. Data tersebut harus dalam kondisi
yang sama antara data yang dilaporkan dan obyek yang diteliti. Untuk menetapkan
keabsahan data diperlukan teknik pemeriksaan (pengujian). Dalam langkah pengujian
keabsahan data terdiri dari empat langkah. Yaitu, uji kredibilitas, uji transferabilitas,
uji dependabilitas dan uji comfirmability.
Pertama, uji kredibilitas adalah pengujian terhadap data untuk memiliki tingkat
kredibilitas yang tinggi yaitu terdapat kesesuaian antara fakta di lapangan dan data
yang dilaporkan oleh peneliti. Dalam uji kredibilitas terdapat langkah untuk
meningkatkan kredibilitas antara lain, perpanjangan pengamatan; meningkatkan
ketekunan pengamatan; triangulasi; analisis kasus yang tidak sesuai dengan penelitian;
melibatkan teman sejawat untuk berdiskusi dan memberikan masukan; mengadakan
pengecekan data oleh peneliti kepada pemberi data. Kedua, uji transferabilitas adalah
uji validitas penelitian kualitatif yang dapat diterapkan pada populasi atau sampel lain
dengan cara ditransfer kepada konteks atau seting yang lain. Ketiga, uji dependabilitas
yaitu uji yang dilakukan oleh auditor penelitian dengan melakukan revies keseluruhan
hasil penelitian. Keempat, uji confirmabiliy adalah pemeriksaan kualitas dan kepastian
hasil penelitan dari pengumpulan data di lapangan.
B. Saran
Demikian makalah “Langkah Uji Keabsahan Data” semoga dapat memberikan
informasi dan wawasan mengenai langkah uji keabsahan data. Semoga dengan adanya
makalah ini penulis dapat terus melengkapi kekurangan isi makalah yang lebih baik
lagi. diharapkan kepada para pembaca dapat memberi kritik serta saran guna perbaikan
makalah yang lebih baik.

7
DAFTAR PUSTAKA
Zuhri Abdussamad. 2021. Metode Penelitian Kualitatif. Makassar: CV Syakir Media Press.
Moleong. 2001. Metodologi Peneltian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Emzir. 2017. Metodologi Penelitian Pendidikan: Kuantitatif Dan Kualitatif. Depok:
Rajawali Press.
Bungin, Burhan. 2005. Analisis Data Kualitatif. Jakarta: Remaja Grafinod.
Sugiyono.2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai