Pengantar Hukum Indonesia
Pengantar Hukum Indonesia
DISUSUN OLEH:
CHANDRA DWI PUTRA
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Pengantar Hukum Indonesia
ini terselesaikan tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah
untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Hukum Indonesia. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah Pengantar
Hukum Indonesia yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan
dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni. Saya juga mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
COVER ..............................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
A. Latar Belakang ......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah .................................................................................................1
C. Tujuan....................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................3
A. Pengertian Hukum Adat .......................................................................................3
B. Perbedaan Hukum Adat dan Hukum Barat...........................................................5
C. Sistem Hukum Adat...............................................................................................7
BAB III PENUTUP.........................................................................................................12
A. Kesimpulan..........................................................................................................12
B. Saran....................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................15
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Memahami Hukum Adat dimulai dari pengetian dan istilah hukum adat itu sendiri,
menurut Snouck Hurgronje Adat Recht atau Hukum Adat adalah adat-adat yang
mempunyai akibat hukum, atau dengan kata lain disebut dengan hukum adat jika adat
tersebut memepunyai akibat hukum. Diantara manfaat mempelajari hukum adat adalah
untuk memahami budaya hukum Indonesia, dengan ini kita akan lebih mengetahui hukum
adat yang mana yang tidak lagi sesuai dengan perkembangan zaman dan hukum adat mana
Lebih jauh membahas tentang Hukum Adat, suatu adat dikatakan sebagai hukum adat
atau seingkatnya yang merupakan karakteristik hukum adat adalah hukum yang umumnya
tidak ditulis, peraturan-peraturan yang ada kebanyakan merupakan petuah yang memuat
asas perikehidupan dalam bermasyarakat serta kepatuhan seseorang terhadap hukum adat
akan lebih didasarkan pada rasa harga diri setiap anggota masyarakat.
B. Rumusan Masalah
yang akan dibahas pada pembahasan dalam makalah. Adapun rumusan masalah yang akan
1
C. Tujuan
2. Untuk memahami mengenai perbedaan sistem hukum adat dan hukum barat.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Secara bahasa hukum adat terbagi dari dua kata yakni hukum dan adat. Hukum
adalah kumpulan aturan atau norma yang apabila dilanggar akan dikenai sanksi, dan
yang membuat hukum adalah orang yang memiliki kewenangan atasnya. Sedangkan kata
adat, menurut Prof. Amura, istilah ini berasal dari bahasa Sansekerta karena menurutnya
istilah ini telah dipergunakan oleh orang Minangkabau kurang lebih 2000 tahun yang
lalu. Menurutnya adat berasal dari dua kata, a dan dato. A berarti tidak dan dato berarti
Dan Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, adat adalah aturan (perbuatan dsb)
yg lazim diturut atau dilakukan sejak dahulu kala. Karena istilah Adat yang telah diserap
kedalam Bahasa Indonesia menjadi kebiasaan maka istilah hukum adat dapat disamakan
Beberapa definisi hukum adat yang dikemukakan para ahli hukum, antara lain
sebagai berikut:
1. Prof. Van Vallenhoven, yang pertama kali menyebut hukum adat memberikan
definisi hukum adat sebagai : “ Himpunan peraturan tentang perilaku yang berlaku
bagi orang pribumi dan timur asing pada satu pihak yang mempunyai sanksi (karena
bersifat hukum) dan pada pihak lain berada dalam keadaan tidak dikodifikasikan
memang cocok untuk mendeskripsikan apa yang dinamakan Adat Recht pada jaman
3
2. Prof. Soepomo, merumuskan Hukum Adat: Hukum adat adalah synomim dari
hukum yang tidak tertulis di dalam peraturan legislative (statuary law), hukum yang
dan sebagainya), hukum yang hidup sebagai peraturan kebiasaan yang dipertahankan
3. Prof. Soekanto, merumuskan hukum adat: Komplek adat adat inilah yang
sanksi (dari itu hukum), jadi mempunyai akibat hukum, komplek ini disebut Hukum
Adat.
tingkah laku yang bersifat hukum di segala kehidupan orang Indonesia, yang pada
umumnya tidak tertulis yang oleh masyarakat dianggap patut dan mengikat para
anggota masyarakat, yang bersifat hukum oleh karena ada kesadaran keadilan umum,
bahwa aturan-aturan/ peraturan itu harus dipertahankan oleh petugas hukum dan
bersumber dari perasaan keadilan rakyat yang selalu berkembang serta meliputi
6. Seminar Hukum Adat dan pembinaan Hukum Nasional: Hukum adat diartikan
sebagai Hukum Indonesia asli yang tidak tertulis dalam bentuk perundang-undangan
7. Sudjito Sastrodiharjo menegaskan: Ilmu hukum bukan hanya mempelajari apa yang
disebut das sollen, tetapi pertama kali harus mengingat das sein. Hukum adat
4
Jadi Hukum Adat merupakan seperangkat norma dan aturan adat/kebiasaan
masih mengikuti hukum adat. Hukum adat juga berkembang sesuai dengan
perkembangan itu berbeda-beda. Ada yang cepat dan ada pula yang lambat sesuai
Sistem hukum adat bersendi atas dasar alam pikiran bangsa Indonesia yang
sudah pasti berlainan dengan pemikiran yang menguasai hukum Barat. Dan untuk
dapat memahami serta sadar akan hukum adat, orang harus memahami dasar-dasar
1. Mempunyai sifat kebersamaan atau komunal yang kuat, artinya manusia menurut
hukum adat merupakan makhluk dalam ikatan kemasyarakatan yang erat, rasa
Indonesia.
3. Hukum adat diliputi oleh pikiran penataan serba konkrit, artinya hukum adat
yang konkrit.
4. Hukum adat mempunyai sifat yang visual, artinya perhubungan hukum dianggap
hanya terjadi, oleh karena ditetapkan dengan suatu ikatan yang dapat dilihat.
Antara sistem hukum adat dan sistem hukum Barat terdapat beberapa perbedaan
5
1. Hukum Barat mengenal “zakelijke rechten” dan “persoonlijke rechten”. “Zakelijke
rechten” adalah hak atas benda yang bersifat “zakelijk”, artinya berlaku terhadap
tiap orang, jadi merupakan hak mutlak/absolut. “Persoonlijke rechten” adalah hak
atas sesuatu objek yang hanya berlaku terhadap sesuatu orang lain tertentu, jadi
merupakan hak relatif. Hukum adat tidak mengenal pembagian hak dalam dua
golongan seperti di atas. Hak-hak menurut sistem hukum adat perlindungannya ada
di tangan hakim.
2. Hukum Barat mengenal perbedaan antara hukum publik dan hukum privat. Hukum
sistem ini, pada hakikatnya disebabkan karena corak serta sifat yang berlainan
antara hukum adat dan hukum Barat dan pandangan hidup yang mendukung kedua
Aliran Timur, khususnya Indonesia bersifat kosmis, tidak ada pembatasan antara
dunia lahir dan dunia gaib; dunia manusia berhubungan erat dengan segala hidup di
golongan peanggaran yang bersifat pidana dan harus diperiksa oleh hakim pidana
dalam lingkup perdata, maka pelanggaran-pelanggaran itu harus diadili oleh hakim
perdata.
6
C. Sistem Hukum Adat
Menurut Prof. Dr. R. Soepomo, S.H dalam bukunya Bab-bab Tentang Hukum Adat
dituliskan sistem hukum adat antara lain Bahasa hukum, Pepatah adat, dan Penyelidikan
1. Bahasa Hukum
untuk menyebut dengan konsekuen suatu perbuatan atau keadaan, lambat laun
menjadi istilah yang mempunyai isi yang tertentu. Bagi hukum adat di Indonesia,
pembinaan bahasa hukum adalah soal yang minta perhatian khusus kepada para ahli
hukum Indonesia.
Bahasa hukum lahir dan tumbuh setapak demi setapak. Kata-kata yang terus-
menerus dipakai dengan konsekuen untuk menyebut suatu perbuatan atau keadaan,
lambat laun menjadi istilah yang memiliki isi dan makna tertentu.
Hukum Barat telah memiliki istilah-istilah hukum teknis yang dibina berabad-
abad oleh para ahli hukum, para hakim dan oleh pembentuk undang-undang. Hukum
adat, pembinaan bahasa hukum ini justru masih merupakan suatu masalah yang sangat
meminta perhatian khusus pada para ahli hukum Indonesia. Baik Van Vollenhoven
dan Ter Haar, mengemukakan dengan jelas betapa pentingnya soal bahasa-hukum
adat bagi pelajaran serta pengertian sistem hukum adat dan bagi perkembangan ilmu
Bahasa hukum adalah bukan sesuatu yang dapat diciptakan dalam satu dua
hari saja, tetapi harus melalui suatu proses yang cukup lama. Bahasa rakyat yang
7
Dan oleh karena itulah pada zaman kolonial Belanda dahulu terjemahan
istilah-istilah hukum adat dalam bahasa Belanda yang pada zaman itu orang
menganggap seolah-olah isi serta artinya sudah lama, sesungguhnya merupakan suatu
kesalahan, sebab istilah-istilah dalam bahasa asing dimaksud ternyata tidak dapat
Contoh: Pada zaman Hindia-Belanda, istilah yang digunakan untuk menyebut kata
jual dan sewa dengan Bahasa Belanda yaitu dengan istilah varkopen dan huren,
seolah-olah arti istilah varkopen dan huren sama dengan arti jual dan sewa dalam
Dalam ilmu hukum adat sendiri istilah jual berarti mengenai pengoperan hak
(overdracht) dari seseorang kepada orang lain. Ada tiga jenis pengoperan yang juga
menggunakan istilah jual, dan dalam pengoperan tersebut berlaku dengan pembayaran
kontan dari pihak pembeli. Lain halnya dengan istilah verkopen, yang dimaksud
dengan verkopen adalah sistem hukum barat tentang suatu perbuatan hukum yang
bersifat obligatoir, artinya verkoper berjanji dan wajib mengoperkan barang yang di
verkoop kepada pembeli dengan tidak dipersoalkan apakah harga barang itu dibayar
Dari apa yang telah dijelaskan diatas, maka kata jual sebagai istilah hukum
adat tidaklah sama artinya dengan kata verkopen sebagai istilah hukum barat. Dalam
sistem hukum adat, pembelian barang dengan tidak membayar kontan bukanlah
Dalam sistem hukum adat, segala perbuatan dan keadaan yang bersifat sama
disebut dengan istilah yang sama pula. Misalnya istilah gantungan dipakai untuk
8
2. Pepatah Adat
Di berbagai lingkaran hukum adat terdapat pula pepatah adat yang sangat
berguna sebagai petunjuk tentang adanya sesuatu peraturan hukum adat. Berikut
Perumpamaan ini mengandung dasar hukum, bahwa upah bagi mereka yang
menyelesaikan sesuatu soal hukum harus seimbang dengan pentingnya soal tersebut.
Pepatah ini mengandung pengertian, bahwa adat tidak statis melainkan berubah
Prof. Snouck Hurgronje menegaskan bahwa pepatah adat tidak boleh dianggap
sebagai sumber atau dasar hukum adat. Pepatah adat harus diberi interpretasi yang
tepat agar terang maknanya. Pepatah adat memang baik untuk diketahui dan disebut,
9
akan tetapi pepatah itu tidak boleh dipandang sebagai pasal-pasal kitab undang-
seperti pasal undang-undang. Pepatah itu hanya mengandung aliran hukum dalam
bentuk yang menyolok saja. Ter Haar berkata bahwa pepatah adat bukan merupakan
sumber hukum adat, melainkan mencerminkan dasar hukum yang tidak tegas. Prof.
Soepomo menegaskan bahwa pepatah adat memberi lukisan tentang adanya aliran
petugas hukum, misalnya putusan kumpulan desa, putusan kepala adat dan
sebagainya. Yang dimaksud dengan putusan atau penetapan itu ialah perbuatan atau
Maka dari itu penyelidikan hukum adat haruslah ditujukan kepada Research
tentang putusan-putusan petugas hukum, selain itu kita juga harus menyelidiki
kenyataan sosial (social reality), yang merupakan dasar bagi para petugas hukum
Cara atau metode penyelidikan setempat adalah mendekati para pejabat desa,
bersangkutan, dan sebagainya. Persoalan yang akan ditanyakan harus hanya fakta-
fakta, hanya kejadian-kejadian yang telah dialami atau diketahui sendiri oleh mereka.
Perlu kita ketahui bahwa dalam penyelidikan hukum adat yang menentukan
bukan banyaknya jumlah perbuatan yang terjadi, meskipun jumlah itu adalah penting
10
sebagai petunjuk bahwa perbuatan itu adalah dirasakan sebagai hal yang diharuskan
oleh masyarakat. akan tetapi yang penting adalah suatu perbuatan itu benar-benar
dirasakan oleh masyarakat sebagai hal yang memeng sudah seharusnya. Maka dari
itulah kita sudah dapat menarik kesimpulan adanya norma hukum, maka agar
memperoleh bahan-bahan yang tepat serta berharga tentang hukum adat perhatian
b. Sikap penduduk dalam hidupnya sehari-hari terhadap hal-hal yang sedang disoroti
sosial yang merupakan dasar bagi para petugas hukum untuk menentukan putusan-
putusannya, wajib pula diindahkan serta dipahami. Cara melakukan Field Research
wajib menemui para pejabat desa, orang-orang tua, orang terkemuka, serta
menanyakan fakta-fakta yang telah dialami atau diketahui sendiri oleh mereka itu.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
mengikuti hukum adat. Hukum adat juga berkembang sesuai dengan perkembangan
berbeda-beda. Ada yang cepat dan ada pula yang lambat sesuai dengan perkembangan
masyarakat tertentu.
Kemudian ada perbedaan yang fundamentall antara sistem hukum adat dan
“Zakelijke rechten” adalah hak atas benda yang bersifat “zakelijk”, artinya
rechten” adalah hak atas sesuatu objek yang hanya berlaku terhadap sesuatu orang
lain tertentu, jadi merupakan hak relatif. Hukum adat tidak mengenal pembagian
hak dalam dua golongan seperti di atas. Hak-hak menurut sistem hukum adat
b. hukum Barat mengenal perbedaan antara hukum publik dan hukum privat. Hukum
sistem ini, pada hakikatnya disebabkan karena corak serta sifat yang berlainan
antara hukum adat dan hukum Barat dan pandangan hidup yang mendukung
12
c. Aliran dunia Barat bersifat liberalistis dan bercorak rasionalistis intelektualistis.
Aliran Timur, khususnya Indonesia bersifat kosmis, tidak ada pembatasan antara
dunia lahir dan dunia gaib; dunia manusia berhubungan erat dengan segala hidup
dalam golongan peanggaran yang bersifat pidana dan harus diperiksa oleh hakim
akibat dalam lingkup perdata, maka pelanggaran-pelanggaran itu harus diadili oleh
hakim perdata.
Menurut Prof. Dr. R. Soepomo, S.H dalam bukunya Bab-bab Tentang Hukum
Adat dituliskan sistem hukum adat antara lain Bahasa hukum, Pepatah adat, dan
menyebut dengan konsekuen suatu perbuatan atau keadaan, lambat laun menjadi
istilah yang mempunyai isi yang tertentu. Pembinaan bahasa hukum di Indonesia
memerlukan perhatian lebih, khususnya bagi hukum adat. Istilah hukum adat yang
Pepatah adat adalah berguna sebagai petunjuk tentang adanya suatu peraturan
hukum adat. Akan tetapi pepatah hukum adat tidak dapat dijadikan sebgai sumber
atau sebagai dasar hukum adat, sebab pepatah adat masih memerlukan keterangan,
diperhatikan mengenai cara atau metodenya. Adapun cara atau metode penyelidikan
tersebut adalah mendekati para pejabat desa, orang-orang tua, para cerdik pandai,
13
rang-orang terkemuka di daerah yang bersangkutan, dan sebagainya. Persoalan yang
akan ditanyakan harus hanya fakta-fakta, hanya kejadian-kejadian yang telah dialami
B. Saran
Adapun saran yang dapat penulis berikan dari hasil makalah ini adalah:
membahu untuk mempertahankan dan melestarikan hukum adat. Karena hukum adat
merupakan aturan yang hidup dari nilai-nilai yang baik dan luhur, sehingga
hukum yang sudah ada, dan merupakan aturan asli yang berasal dari komunitas
masyarakat hukum adat Indonesia, jadi hukum adat adalah hukum asli Indonesia.
14
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Hukum_Adat_di_Indonesia
http://id.wikipedia.org/wiki/Hukum_Indonesia
http://www.gunungmaskab.go.id/informasi/ucapan-dirgahayu-ke-8-kab-gunung-mas-dari-
pemprov-kalteng.html
Januari 2021
15