Makalah Pemasaran
Makalah Pemasaran
“PEMASARAN”
Disusun Oleh:
Dosen Pengampu:
H. Nasrudin, SE, MM
FAKULTAS EKONOMI
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan
hidayahnya saya dapat menyelesaikan tugas makalah Pengantar Bisnis ini yang
berjudul “Pemasaran”. Tugas makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas mata
kuliah Pengantar Bisnis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu kami
dalam menyelesaikan makalah ini. Akhir kata semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan sebagai penulis saya menyadari
bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu saya
menerima saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan kearah yang
lebih baik. Atas perhatiannya saya mengucapkan terima kasih.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
BAB II ISI 3
2.2 Pembahasan 4
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam mencapai strategi pemasaran yang tepat dan terbaik untuk diterapkan,
salah satunya perusahaan dapat melihat dari faktor pemasaran. Hal tersebut
pentingkarena bauran pemasaran merupakan salah satu pokok pertimbangan
konsumen dalam melakukan keputusan pembelian suatu produk. Jika
perusahaan tidak peka terhadap apa yang dibutuhkan oleh konsumen, maka
dapat dipastikan bahwa perusahaan akan kehilangan banyak kesempatan
untuk menjaring konsumen dan produk yang ditawarkan akan sia-sia.
Pemasaran merupakan salah satu ilmu ekonomi yang telah lama berkembang
dan sampai pada saat sekarang ini, pemasaran sangat mempengaruhi
keberhasilan suatu perusahaan untuk bisa bertahan di dalam pasar. Oleh
karena itu diperlukan strategi pemasaran yang dapat memberikan pengaruh
untuk menentukan berhasil atau tidaknya dalam memasarkan produknya.
Apabila strategi pemasaran yang dilaksanakan perusahaan tersebut mampu
memasarkan produknya dengan baik, hal ini akan berpengaruh terhadap
tujuan perusahaan.
ISI
2.2 Pembahasan
2.2.1 Bauran Pemasaran
Kotler (2000) mendefinisikan bahwa bauran pemasaran adalah kelompok
kiat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai sasaran
pemasarannya dalam pasar sasaran. Sedangkan Jerome McCarthy dalam
Fandy Tjiptono (2004) merumuskan bauran pemasaran menjadi 4, yaitu:
1. Product (Produk)
Merupakan bentuk penwaran organisasi jasa yang ditujukan untuk
mencapai tujuan melalui pemuasan kebutuhan dan keinginan pelanggan.
Produk disini bisa berupa apa saja (baik yang berwujud fisik maupun
tidak) yang dapat ditawarkan kepada pelanggan potensial untuk
memenuhi kebutuhan dan keinginan tertentu. Pproduk merupakan semua
yang ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan, diperoleh dan digunakan
atau dikonsumsi untuk dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan yang
berupa fisik, jasa, orang, organisasi dan ide.
Produk merupakan hasil dari kegiatan produksi perusahaan yang nantinya
akan dijual perusahaan atau barang yang dibeli perusahaan untuk dijual
kembali kepada konsumen akhir (bagi perusahaan dagang).
Dalam membahas apa itu produk sebagai salah satu dari keempat variable
marketing mix, maka kita bagi menjadi 3 bagian, yaitu:
a) Pemilihan Barang/Produk
Kebijaksanaan perusahaan dalam memilih produk yang akan dijual
atau produk yang akan dibeli (bagi perusahaan dagang) amat
berpengaruh pada penentuan hargga, strategi dan promosi yang akan
dilakukan agar berhasil dan melaksanakan fungsi penjualan dari
bidang pemasaran. Pemilihan barang atau produk yang tepat untuk
dipasarkan atau sesuai dengan perilakupembeli ataupun daya beli
konsumen akan menguntungkan perusahaan sehingga hasil kegiatan
perusahaan yang dicapai akan dapat mempertahankan atau
ditingkatkan demi kelangsungan hisup perusahaan. Yang penting
disini adalah bagaimana cara mengantisipasi masalah-masalah yang
mungkin dihadapi perusahaan kerana terjadi proses tahapan siklus
kehidupan barang. Siklus kehidupan barang ini akan selalu terjadii
dimana pada suatu saat kalau produk tersebut sudah mencapai tahap
kejenuhan akan mengalami penurunan penjualan yang berarti juga
terjadi turunnya tingkat pendapatan perusahaan. Oleh karena itu,
sebelum perusahaan terlambat dalam mengatasi perjalanan produk
dalam siklus kehidupan produk, maka tindakan yang harus dilakukan
adalah strategi apa yang akan dilakukan atau kebijakan apa yang
akan dilakukan agar sebelum produk tersebut sudah tidak laku lagi
perusahaan sudah melenyapkan produk baru sebagai pengganti atau
strategi baru.
b) Pembungkus Barang
Bungkus barang merupakan pertimbangan kedua setelah produk yang
sejenisnya ternyata mempunyai kualitas yang sama, rasa yang sama
atau kegiatan yang relative berbeda. Maka bagi pembeli yang merasa
bingung dengan berbagai merk tersebut akhirnya akan
mempertimbangkan bungkus luar produk yang akan dipilih. Oleh
karena itu, bungkus juga memegang peranan penting dalam penjualan
produk. Untuk membuat bungkus agar menarik pembeli, maka
perusahaan harus mempertimbangkan dari berbagai aspek, baik aspek
ekonomis, keindahan maupun praktisnya.
c) Merk Barang
Merk barang yang dinyatakan dengan kata-kata saja atau disertai
dengan gambar tertentu untuk mempertegaskan adalah sangat penting
bagi perusahaan untuk membedakan perusahaan yang satu dengan
yang lain. Dengan melihat merk, seseorang yang sudah menggemari
atau fanatic terhadap rasanya, mulutnya atau kedaannya, tidak akan
memilih lagi dalam membeli barang, cukup hanya dengan melihat
gambar tertentu atau kata-kata tertentu dalam suatu produk
menganggap sudah cukupp memutuskan untuk membeli.
Definisi harga menurut Philip Kotler adalah “Price is the amount of money
charged for a product of service. More broadly, price is the sum of the all
the value that consumers exchange for the benefits of having or using the
product or service” yang artinya “Harga adalah sejumlah uang yang
dibebankan untuk sebuah produk atau jasa. Secara lebih luas, harga adalah
keseluruhan nilai yang ditukarkan konsumen untuk mendapatkan
keuntungan dari kepemilikan terhadap sebuah prooduk atau jasa”.
Sedangkan harga menurut Stanton adalah “Price is the amount of money
and or goods needed to acquire some combination of another goods its
companiying services” yang artinya “Harga adalah sejumlah uang dan atau
barang yang dibutuhkan untuk mendapatkan kombinasi dari barang yang
lain yang disertai dengan pemberian jasa”. Harga merupakan elemen dari
bauran pemasaran yang bersifat fleksibel, dimana suatu saat harga akan
stabil dalam waktu tertentu tetapi dalam seketika harga dapat juga
meningkatkan atau menurun dan juga merupakan satu-satunya elemen
yang menghasilkan pendapatan dari penjualan.
Harga adalah sejumlah uang yang harus dibayar oleh pengguna untuk
mendapatkan produk. Dengan kata lain seseorang akan membeli barang
kita jika pengorbanan yang dikeluarkan (uang dan waktu0 sesuai dengan
manfaat yang diperoleh dari produksi tersebut (Moenroe, 1990). Jika hal
ini dikaitkan dengan produk layanan, maka seseorang akan dating ke
tempat kita jika waktu atau dana yang dikorbankan untuk mendapatkan
produk layanan yang ditawarkan. Harga dan kebijaksanaan harga adalah
elemen yang paling banyak diperdebatkan dalam pemasaran. Harga adalah
satu-satunya variabel strategi pemasaran yang erkaitan dengan pemasukan,
bagaimanapun harga mendatangkan masalah tersendiri. Condous (1983)
menyaranakan, “Apabila pengenaan biaya (Charging) merupakan suatu
keharusan, maka besarnya harus disesuaikan dengan kemampuan
pengguna”. Dalam hal pemasaran jasa, kreatifitas dan keahlian manajemen
paling banyak dibutukan dalam masalah penetapan harga. Ciri-ciri yang
dimiliki jasa menyebabkan dampak yang penting dalam penetapan harga.
Hal yang menarik sekali adalah bahwa para penjual kerap kali mengetahui
permintaan in-elastis. Oleh karena itu, mereka menetapkan harga yang
paling tinggi. Akan tetapi, mereka lalai bertindak yang sebaliknya. Jika
menghadapi permintaan yang elastis, walaupun harga lebih rendah akan
menaikan jumlah penjualan per unit, pendapatan total, penggunaan
fasilitas dan mungkin juga naiknya laba bersih.
Prinsip penetapan harga barang dapat juga diterapkan dalam penetapan
harga jasa. Secara singkat, prinsip-prinsip penetapan harga menurut
Zeithami dan Bitner (1996) adalah:
Perusahaan harus mempertimbangkan sejumlah faktor dalam
menetapkan harganya, yang mencakup pemiliahn tujuan penetapan
harga, menetukan tingkat permintaan, prakiraan biaya,
menganalisis harga yang ditetapkan dan produk yang ditawarkan
pesaing, pemilihan metode penetapan harga dan menentukan harga
akhir;
Perusahaan tidak selalu harus berupaya mencari profit maksimum
melalui penetapan harga. Sasaran lain yang bisa mereka capai
adalah mencakup survival, memaksimumkan penerimaan sekarang,
memaksimumkan pertumbuhan penjualan, memaksimumkan
penguasaan (skimming) pasar dan kepemimpina produk atau
kualitas;
Para pemasar hendaknya memahami seberapa responsive
permintaan terhadap perubahan harga. Untuk mengevaluasi
sensifitas harga, para pemasar bisa menghitung elastisitas
permintaan, yang dapat dirumuskan sebagai:
Yazid (1999) yang mengatakan bahwa, “Harga atau biaya sebuah jasa
akan mencakup harga yang bersifat moneter dan harga yang bersifat non-
moneter. Harga yang bersifat moneter mempuyai peranan penting bagi
bagian pemasaran untuk mengukur tingkat atau porsi penerimaan dari
konsumen”. Selanjutnya dikatakan bahwa, di samping itu beberapa biaya
non-moneter yang mungkin diperhitungkan konsumen ketika
menggunakan suatu jasa mencakup:
1. Waktu.
Waktu merupakan komoditas utama bagi sejumlah orang, dan bagi
seseorang yang menawarkan jasa dengan pelayanan yang berbeda
kepada setiap individu, tetapi mempunyai keterbatasan waktu, mereka
akan memperhitungkan biaya terhadap waktu yang digunakan dalam
mencari/memburu suatu jasa, karena barangkali waktu yang terbuang
itu sebenarnya dapat digunakan untuk keperluan lain;
2. Upaya-upaya yang bersifat fisik.
Biaya untuk melakukan upaya-upaya fisik yang diperlukan unruk
memperoleh sejumlah jasa bisa saja dimasukkan, khususnya bila
penyajian jasa dilakukan secara swalayan;
3. Biaya-biaya sensor.
Biaya-biaya ini bisa saja dikenakan sehubungan dengan adanya
kebisingan, bau tidak sedap, aliran udara yang tidak lancar, terlalu
panas atau terlalu dingin ruangannya, tempat duduk yang tidak
nyaman, lingkungan yang terkesan jorok, bahkan rasa yang tidak
mengenakkan;
4. Biaya-biaya psikologis.
Biaya-biaya ini kadang-kadang dikenakan untuk penggunaan suatu
jasa tertentu, seperti upaya yang bersifat mental (berpikir), perasaan
adanya ketimpangan atau ketidakadilan bahkan rasa takut;
3.1.1 Promosi
A. Pengertian Promosi
Promosi adalah arus informasi atau persuasi satu arah yang dapat
mengarahkan organisasi atau seseorang untuk menciptakan transaksi
antara pembeli dan penjual. Promosi merupakan kegiatan terakhir dari
marketing mix yang sangat penting karena sekarang ini kebanyakan pasar
lebih banyak bersifat pasar pembeli di mana keputusan terakhir terjadinya
transaksi jual beli sangat dipengaruhi oleh konsumen. Oleh karena itu
pembeli adalah raja. Para produsen berbagai barang bersaing untuk
merebut hati pembeli agar tertarik dan mau membeli barang yang
dijualnya.
Pada dasarnya keputusan membeli sangat dipengaruhi oleh motif-motif
pertimbangan secara emosional, seperti: merasa bangga, sugesti, angan-
angan dan sebagainya. Tetapi bisa juga pembeli membeli secara rasional
seperti karena mempertimbangkan riwatnya, ekonomisnya, segi
kepraktisan, harganya, pengangkutannya dan sebagainya. Dalam promosi
terdapat beberapa kegiatan yang dilakukan, pada umumnya ada 4 kegiatan
yang biasa dilakukan yaitu:
Periklanan (Advertensi).
Periklanan merupakan salah satu bentuk kegiatan promosi yang
sering dilakukan perusahaan melalui komunikasi non individu
dengan sejumlah biaya seperti iklan melalui media masa,
perusahaan iklan, lembaga non laba, individu-individu yang
membuat poster dan sebagainya.
Personal Selling.
Personal selling adalah kegiatan promosi yang dilakukan antar
individu yang sering bertemu muka yang ditujukan untuk
menciptakan, memperbaiki, menguasai atau mempertahankan
hubungan pertukaran yang saling menguntungkan kedua belah
pihak;
Promosi Penjualan.
Promosi penjualan adalah salah satu bentuk kegiatan promosi
dengan menggunakan alat peraga seperti: Peragaan, pameran,
demonstrasi, hadiah, contoh barang dan sebagainya;
Publisitas.
Publisitas merupakan kegiatan promosi yang hampir sama dengan
periklanan yaitu melalui media masa tetapi informasi yang
diberikan tidak dalam bentuk iklan tetapi berupa berita.
Biasanya lembaga yang dipublisitaskan tidak mengeluarkan biaya
sedikitpun tetapi bisa merugikan kalau lembaga yang
dipublisitaskan diberitakan kejelekannya;
Penyampaian dalam perusahaan jasa harus dapat mencari agen dan lokasi
untuk menjangkau populasi yang tersebar luas.
Saluran distribusi adalah saluran yang dipakai produsen untuk
menyalurkan barang hasil produksinya kepada konsumen, baik sampai
berpindahnya hak (penguasaan) sampai dengan pemindahan barang
maupun hanya pemindahan hak kepemilikannya saja.
Pemilihan saluran distribusi harus mempertimbangkan hal-hal sebagai
berikut:
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Widyatmini, 1995, Pengantar Bisnis, Cetakan Ke-IV Edisi 1, Deppok, Seri Diktat
Kuliah: Gunadarma.