Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Bisnis

“PEMASARAN”

Disusun Oleh:

Syukri Alfa Asyhadi S

Dosen Pengampu:

H. Nasrudin, SE, MM

PROGRAM STUDI EKONOMI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS GUNUNG LEUSER

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan
hidayahnya saya dapat menyelesaikan tugas makalah Pengantar Bisnis ini yang
berjudul “Pemasaran”. Tugas makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas mata
kuliah Pengantar Bisnis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu kami
dalam menyelesaikan makalah ini. Akhir kata semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan sebagai penulis saya menyadari
bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu saya
menerima saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan kearah yang
lebih baik. Atas perhatiannya saya mengucapkan terima kasih.

Kutacane, 31 Oktober 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang 1


1.2 Rumusan Masalah 1
1.3 Tujuan 2

BAB II ISI 3

2.1 Landasan Teori 3

2.1.1 Pengertian Pemasaran 3

2.1.2 Kegiatan Utama Pemasaran 4

2.2 Pembahasan 4

2.2.1 Bauran Pembahasan 4

3.1 Promotion (Promosi)

3.1.1 Pengertian Promosi

4.1 Saluran Distribusi

4.1.1 Pengertian Saluran Distribusi

4.1.2 Pemilihan Saluran Distribusi

4.1.3 Alternatif Pemilihan Saluran Distribusi

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perusahaan dalam menjalankan akktivitasnya, baik perusahaan yang
bergeerak dalam bidang jasa mauppun barang mempunyai tujuan yang sama,
yaitu memperoleh keuntungan. Selain itu, perusahaan juga ingin memberikan
kepuasan kepada konsumen atas produk yang dihasilkannya. karena kepuasan
konsumen menjadi tolak ukur dari keberhasilan perusahaan dalam
menghasilkan produk yang berkualitas dan ang diinginkan konsumen.

Dalam mencapai strategi pemasaran yang tepat dan terbaik untuk diterapkan,
salah satunya perusahaan dapat melihat dari faktor pemasaran. Hal tersebut
pentingkarena bauran pemasaran merupakan salah satu pokok pertimbangan
konsumen dalam melakukan keputusan pembelian suatu produk. Jika
perusahaan tidak peka terhadap apa yang dibutuhkan oleh konsumen, maka
dapat dipastikan bahwa perusahaan akan kehilangan banyak kesempatan
untuk menjaring konsumen dan produk yang ditawarkan akan sia-sia.

Pemasaran merupakan salah satu ilmu ekonomi yang telah lama berkembang
dan sampai pada saat sekarang ini, pemasaran sangat mempengaruhi
keberhasilan suatu perusahaan untuk bisa bertahan di dalam pasar. Oleh
karena itu diperlukan strategi pemasaran yang dapat memberikan pengaruh
untuk menentukan berhasil atau tidaknya dalam memasarkan produknya.
Apabila strategi pemasaran yang dilaksanakan perusahaan tersebut mampu
memasarkan produknya dengan baik, hal ini akan berpengaruh terhadap
tujuan perusahaan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Definisi pemasaran;
2. Konsep pemasaran;
3. Strategi pemasaran;
4. Rencana-rencana pemasaran;
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan teori pemasaran dan semua
kegiatan yang berhubungan dengan pemasaran.
2. Untuk memberikan pengetahuan dasar bagaimana cara melakukan
kegiatan pemasaran dan apa saja yang harus dilakukan dalam kegiatan
pemasaran.
3. Untuk mengetahui apa ang dimaksud dengan bauran pemasaran atau
marketing mix.
BAB II

ISI

2.1 Landasan Teori


2.1.1 Pengertian Pemasaran
Pemasaran adalah suatu proses social manajerial dimana individu dan
kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan
menciptakan, menawarkan dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama
lain. Definisi ini berdasarkan pada konsep inti, yaitu kebutuhan, keinginan
dan permintaan; pasar, pemasaran dan pemasar.

Tujuan pemasaran adalah mengenal dan memahami pelanggan sedemikian


rupa sehingga produk yang dijual akan cocok sesuai dengan keinginan
pelanggan, sehingga produk tersebut dapat terjual dengan sendirinya.
Idealnya, pemasaran menyebabkan pelanggan siap membeli sehingga yang
harus difirkannya adalah bagaimana membuat produk tersebut tersedia.

Pengertian pemasaran oleh beberapa ahli diartikan menjadi:

1. William J. Stanton, menyatakan bahwa pemasaran adalah


keseluruhan intern yang berhubungan dengan kegiatan-kegiatan usaha
yang bertujuan untuk merencanakan, menentukan harga,
mempromsikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang akan
memuaskan kebutuhan pembeli, baik pembeli yang ada maupun
pembeli yang potensial;
2. Philip dan Duncan, menyatakan bahwa pemasaran meliputi semua
langkah yang digunakan atau diperlukan untuk menempatkan barang-
barang berwujud kepada konsumen;
3. America Marketing Association menyatakan bahwa pemasaran
meliputi pelaksanaan kegiatan usaha niaga yang diarahkan pada arus
aliran barang dan jasa dari produsen kepada konsumen;
Fungsi utama mengapa kegiatan pemasaran dilakukan:

1. Untuk memberikan informasi tentang produk yang dijual perusahaan;


2. Untuk mempengaruhi keputusan membeli konsumen;
3. Untuk menciptakan nilai ekonomis suatu barang;

2.1.2 Kegiatan Utama Pemasaran


Kegiatan utama pemasaran atau juga disebut marketing mix adalah suatu
perangkat perusahaan yang teerdiri ddarii 4 variabel, yaitu pproduk,
struktur harga, kegiatan promosi dda saluran distribusi dengan tujuan untk
menentukan tingkat kebehasilan pemasaran perusahaan yang bisa
memberikan kepuasan dalam pemenuhan kebutuhan konsumen yang
dipillih atau segmen pasar yang diharapkan.

2.2 Pembahasan
2.2.1 Bauran Pemasaran
Kotler (2000) mendefinisikan bahwa bauran pemasaran adalah kelompok
kiat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai sasaran
pemasarannya dalam pasar sasaran. Sedangkan Jerome McCarthy dalam
Fandy Tjiptono (2004) merumuskan bauran pemasaran menjadi 4, yaitu:
1. Product (Produk)
Merupakan bentuk penwaran organisasi jasa yang ditujukan untuk
mencapai tujuan melalui pemuasan kebutuhan dan keinginan pelanggan.
Produk disini bisa berupa apa saja (baik yang berwujud fisik maupun
tidak) yang dapat ditawarkan kepada pelanggan potensial untuk
memenuhi kebutuhan dan keinginan tertentu. Pproduk merupakan semua
yang ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan, diperoleh dan digunakan
atau dikonsumsi untuk dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan yang
berupa fisik, jasa, orang, organisasi dan ide.
Produk merupakan hasil dari kegiatan produksi perusahaan yang nantinya
akan dijual perusahaan atau barang yang dibeli perusahaan untuk dijual
kembali kepada konsumen akhir (bagi perusahaan dagang).
Dalam membahas apa itu produk sebagai salah satu dari keempat variable
marketing mix, maka kita bagi menjadi 3 bagian, yaitu:
a) Pemilihan Barang/Produk
Kebijaksanaan perusahaan dalam memilih produk yang akan dijual
atau produk yang akan dibeli (bagi perusahaan dagang) amat
berpengaruh pada penentuan hargga, strategi dan promosi yang akan
dilakukan agar berhasil dan melaksanakan fungsi penjualan dari
bidang pemasaran. Pemilihan barang atau produk yang tepat untuk
dipasarkan atau sesuai dengan perilakupembeli ataupun daya beli
konsumen akan menguntungkan perusahaan sehingga hasil kegiatan
perusahaan yang dicapai akan dapat mempertahankan atau
ditingkatkan demi kelangsungan hisup perusahaan. Yang penting
disini adalah bagaimana cara mengantisipasi masalah-masalah yang
mungkin dihadapi perusahaan kerana terjadi proses tahapan siklus
kehidupan barang. Siklus kehidupan barang ini akan selalu terjadii
dimana pada suatu saat kalau produk tersebut sudah mencapai tahap
kejenuhan akan mengalami penurunan penjualan yang berarti juga
terjadi turunnya tingkat pendapatan perusahaan. Oleh karena itu,
sebelum perusahaan terlambat dalam mengatasi perjalanan produk
dalam siklus kehidupan produk, maka tindakan yang harus dilakukan
adalah strategi apa yang akan dilakukan atau kebijakan apa yang
akan dilakukan agar sebelum produk tersebut sudah tidak laku lagi
perusahaan sudah melenyapkan produk baru sebagai pengganti atau
strategi baru.

Tahap-tahap siklus kehidupan dibagi menjadi 5 tahapan dimana


untuk masig-masing tahap suatu perusahaan harus memasang
strategi atau kebijakan yang berlainan untuk menjaga agar
kelangsungan hidup perusahaan terjamin. Lima tahap tersebut
adalah:
i. Tahap Perkenalan
Tahap perkenalan ini menunjukkan bahwa barang-barang yang
dipasarkan benar-benar baru atau masyarakat belum tahu atau
belum mengenalnya sehingga perlu memperkenalkan barang
tersebut pada masyarakat melalui penyampaian informasi dalam
kegiatan promosi yang gencar dan agresif menekankan merk
penjualan, kelebihannya dibandingkan dengan produk seejnis
ataupun bagaimana kegunaannya bagi konsumen dan lain-lain.

Tahap perkenalan ini biasanya memerlukan ongkos promosi yang


sangat tinggi sedangkan hasil penjualan masih berjumlah sedikit
dalam memberikan tambahan pendapatan produsen. Tujuan
utama promosi adalah agar konsumen tahu dan mengenal dengan
baik produk perusahaan dan mulai menyukainya.

ii. Tahap Pertumbuhan


Tahap pertumbuhan ditunjukan dengan meningkatnya volume
penjualan dengan cepat karena produk sudah menempatkan pada
segmen pasar yang sesuai. Usaha yang dilakukan dalam tahap ini
adalah menurunkaan kegiatan promosinya untuk diganti dengan
memperluas dan meningkatkan distribusi ke daerah-daerah
(lokasi-lokasi segmen pasar) yang belum dimasuki atau kegiatan
promosi digantikan dengan persaingan harga dengan perusahaan
dagang.

Pada tahap ini, bermunculan perusahaan-perusahaan pesaing yang


mencoba merebut segmen pasar yang kita kuasai dengan
menggunakan strategi-strategi yang dengan perlahan dan pasti
dapat menggeser kedudukan perusahaan yang lebih dulu masuk
pasar.
iii. Tahap Kedewasaan dan Kejenuhan
Tahap kedewasaan merupakan titik puncak kejayaan yang
ditunjukan dengan peningkatan volume penjualan yang sangat
tinggi. Pada tahap ini produk perusahaan sudah dikenal dengan
baik oleh konsumen, sehingga usaha promosi amat sedikit
peranannya dalam meningkatkan dan menambah volume
penjualan. Tambahan volume penjualan sudah dilakukan
sedangkan bagian pasar yang kita kuasai sudah banyak yang
dimasuki produk-produk pesaing yang sedikit demi sedikit
mulai mengikis segmen pasar kita, ditambah lagi dengan
konsumen sudah mulai melirik produk sejenis lainnya yang
sekiranya mempunyai keunggulan lebih banyak atau dengan
kata lain konsumen sudah mulai jenuh dengan produk yang kitta
jual.

iv. Tahap Kemunduran/Penurunan


Akibat buruk perilaku konsumen tersebut, menurunkan volume
penjualan perusahaan sehingga perusahaan harus cepat-cepat
mengambil kebijakan agar perusahaan tidak bangkrut. Adapun
kebijakan yang akan diambil oleh perusahaan pada umumnya
terdiri dari 2, yaitu:
 Menghentikan produk yang sudah tidakk dapat bersaing
dan digantikan oleh barang yang benar-benar baru dan
lain dibandingkan dengan produk lama. Kebijakan ini
dapat berjalan dengan lancer asalkan perusahaan
mempunyai tenaga yang punya kemampuan dalam
membuat motivasi baru, kreasi atau menciptakan
barang yang akan menggantikanya;
 Tahap mempertahankan barang lama tetapi
memperbaharui atribut—atribut lainnya, baik dari segi
kemasan atau dapat juga meninjolkan kelebihan lain.
Kalau alternative ini tidak dapat dilakukan, perusahaan
harus dapat membuat barang yang benar-benar baru
yang memerlukan penelitian dari awal, baik dari segi
mutu, merk dagang, pembungkus, cara
mendistribusikan dan lain-lain.

b) Pembungkus Barang
Bungkus barang merupakan pertimbangan kedua setelah produk yang
sejenisnya ternyata mempunyai kualitas yang sama, rasa yang sama
atau kegiatan yang relative berbeda. Maka bagi pembeli yang merasa
bingung dengan berbagai merk tersebut akhirnya akan
mempertimbangkan bungkus luar produk yang akan dipilih. Oleh
karena itu, bungkus juga memegang peranan penting dalam penjualan
produk. Untuk membuat bungkus agar menarik pembeli, maka
perusahaan harus mempertimbangkan dari berbagai aspek, baik aspek
ekonomis, keindahan maupun praktisnya.

Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembungkusan


diantaranya:

 Bungkus yang membangkitkan hasrat untuk membeeli;


 Bungkus yang mudah diingat;
 Bungkus yang tidak menambah harga jual sehingga tidak dapat
bersaing dengan produk sejenis yang lain;
 Bungkus di design agar dapat menjaga mutu barang,
memudahkan pengangkutan, penyimpanan, penyusunan di rak
took atau mempunyai kegiatan setelah dipakai habis (ada
kegiatan ganda);

c) Merk Barang
Merk barang yang dinyatakan dengan kata-kata saja atau disertai
dengan gambar tertentu untuk mempertegaskan adalah sangat penting
bagi perusahaan untuk membedakan perusahaan yang satu dengan
yang lain. Dengan melihat merk, seseorang yang sudah menggemari
atau fanatic terhadap rasanya, mulutnya atau kedaannya, tidak akan
memilih lagi dalam membeli barang, cukup hanya dengan melihat
gambar tertentu atau kata-kata tertentu dalam suatu produk
menganggap sudah cukupp memutuskan untuk membeli.

Dengan merk yang sudah menjadi langganan pemakai dapat


menghemat waktu dalam membeli karena dapat menyuruh orang lain
untuk membelinya (praktis) dan membuat anggaran tertentu dalam
memakainya.

Banyaknya manfaat yang dapat diperoleh konsumen ini ternyata


terliht juga oleh produsen sehingga sering kali produsen menggunakan
merk tersebut sebagai salah satu strategi pemasarannya dengan jalan
perusahaan memproduksi barang yang tidak terlalu berbeda settiap
memakai berbagi merk, hal ini dilakukan untuk menguasai pasar.

2.2.2 Price (Harga)


Baruan harga berkenaan dengan kebijakan strategis dan taktis seperti
tingkat harga, struktur diskon, syarat pembayaran dan tingkat diskriminasi
harga diantara berbagai kelompok pelanggan. Harga menggambarkan
besarnya rupiah yang harus dikeluarkan seorang konsumen untuk
memperoleh satu buah produk dan hendaknya harga akan dapat terjangkau
oleh konsumen.

Definisi harga menurut Philip Kotler adalah “Price is the amount of money
charged for a product of service. More broadly, price is the sum of the all
the value that consumers exchange for the benefits of having or using the
product or service” yang artinya “Harga adalah sejumlah uang yang
dibebankan untuk sebuah produk atau jasa. Secara lebih luas, harga adalah
keseluruhan nilai yang ditukarkan konsumen untuk mendapatkan
keuntungan dari kepemilikan terhadap sebuah prooduk atau jasa”.
Sedangkan harga menurut Stanton adalah “Price is the amount of money
and or goods needed to acquire some combination of another goods its
companiying services” yang artinya “Harga adalah sejumlah uang dan atau
barang yang dibutuhkan untuk mendapatkan kombinasi dari barang yang
lain yang disertai dengan pemberian jasa”. Harga merupakan elemen dari
bauran pemasaran yang bersifat fleksibel, dimana suatu saat harga akan
stabil dalam waktu tertentu tetapi dalam seketika harga dapat juga
meningkatkan atau menurun dan juga merupakan satu-satunya elemen
yang menghasilkan pendapatan dari penjualan.

Harga adalah sejumlah uang yang harus dibayar oleh pengguna untuk
mendapatkan produk. Dengan kata lain seseorang akan membeli barang
kita jika pengorbanan yang dikeluarkan (uang dan waktu0 sesuai dengan
manfaat yang diperoleh dari produksi tersebut (Moenroe, 1990). Jika hal
ini dikaitkan dengan produk layanan, maka seseorang akan dating ke
tempat kita jika waktu atau dana yang dikorbankan untuk mendapatkan
produk layanan yang ditawarkan. Harga dan kebijaksanaan harga adalah
elemen yang paling banyak diperdebatkan dalam pemasaran. Harga adalah
satu-satunya variabel strategi pemasaran yang erkaitan dengan pemasukan,
bagaimanapun harga mendatangkan masalah tersendiri. Condous (1983)
menyaranakan, “Apabila pengenaan biaya (Charging) merupakan suatu
keharusan, maka besarnya harus disesuaikan dengan kemampuan
pengguna”. Dalam hal pemasaran jasa, kreatifitas dan keahlian manajemen
paling banyak dibutukan dalam masalah penetapan harga. Ciri-ciri yang
dimiliki jasa menyebabkan dampak yang penting dalam penetapan harga.
Hal yang menarik sekali adalah bahwa para penjual kerap kali mengetahui
permintaan in-elastis. Oleh karena itu, mereka menetapkan harga yang
paling tinggi. Akan tetapi, mereka lalai bertindak yang sebaliknya. Jika
menghadapi permintaan yang elastis, walaupun harga lebih rendah akan
menaikan jumlah penjualan per unit, pendapatan total, penggunaan
fasilitas dan mungkin juga naiknya laba bersih.
Prinsip penetapan harga barang dapat juga diterapkan dalam penetapan
harga jasa. Secara singkat, prinsip-prinsip penetapan harga menurut
Zeithami dan Bitner (1996) adalah:
 Perusahaan harus mempertimbangkan sejumlah faktor dalam
menetapkan harganya, yang mencakup pemiliahn tujuan penetapan
harga, menetukan tingkat permintaan, prakiraan biaya,
menganalisis harga yang ditetapkan dan produk yang ditawarkan
pesaing, pemilihan metode penetapan harga dan menentukan harga
akhir;
 Perusahaan tidak selalu harus berupaya mencari profit maksimum
melalui penetapan harga. Sasaran lain yang bisa mereka capai
adalah mencakup survival, memaksimumkan penerimaan sekarang,
memaksimumkan pertumbuhan penjualan, memaksimumkan
penguasaan (skimming) pasar dan kepemimpina produk atau
kualitas;
 Para pemasar hendaknya memahami seberapa responsive
permintaan terhadap perubahan harga. Untuk mengevaluasi
sensifitas harga, para pemasar bisa menghitung elastisitas
permintaan, yang dapat dirumuskan sebagai:

Elastisitas = Persen (%) perubahan dalam kuantitas yang dibeli


Persentase perubahan dalam harga

 Berbagai jenis biaya harus dipertimbangkan dalam menetapkan


harga, termasuk di dalamnya adalah biaya langsung dan biaya tidak
langsung, biaya tetap dan biaya variabel, biaya tidak langsung yang
bisa dilacak dan biaya-biaya yang teralokasi. Bila suatu produk
atau jasa harus mendatangkan keuntungan bagi perusahaan, harga
harus mampu menutup semua biaya mencakup mark-upnya;
 Harga-harga para pesaing akan mempengaruhi tingkat permintaan
barang dan jasa yang ditawarkan perusahaan dan karenanya harus
dipertimbangkan dalam proses penetapan harga;
 Berbagai cara penetapan yang ada mencakup mark-up, sasaran
perolehan, nilai yang bisa diterima, going rate, sealed-bid dan
harga psikologis;
 Setelah menetapkan struktur harga, perusahaan menyesuaikan
harganya dengan menggunakan harga geografis, diskon harga,
harga promosi dan harga diskriminasi serta harga bauran produk;

Dalam situasi tertentu, pengguna melakukan penilaian atau menghitung-


hitung tentang apa yang akan mereka peroleh sebagai balasan dari apa
yang mereka berikan. Dengan demikian, harga merupakan pembatas
(trade-of) untuk sejumlah benefit (nilai) yang akan diberikan oleh suatu
produk (barang atau jasa) dengan sejumlah biaya yang dikaitkan dengan
sejumlah biaya yang dikaitkan dengan penggunaan produk tersebut
(Yazid, 1999). Pusat informasi yang menghendaki profit harus mampu
menutup semua biaya yang berkaitan dengan proses memproduksi dan
memasarkan suatu jasa. Selanjutnya menetapkan marjin secukupnya
sehingga mampu memberikan keuntungan yang memuaskan.

Yazid (1999) yang mengatakan bahwa, “Harga atau biaya sebuah jasa
akan mencakup harga yang bersifat moneter dan harga yang bersifat non-
moneter. Harga yang bersifat moneter mempuyai peranan penting bagi
bagian pemasaran untuk mengukur tingkat atau porsi penerimaan dari
konsumen”. Selanjutnya dikatakan bahwa, di samping itu beberapa biaya
non-moneter yang mungkin diperhitungkan konsumen ketika
menggunakan suatu jasa mencakup:

1. Waktu.
Waktu merupakan komoditas utama bagi sejumlah orang, dan bagi
seseorang yang menawarkan jasa dengan pelayanan yang berbeda
kepada setiap individu, tetapi mempunyai keterbatasan waktu, mereka
akan memperhitungkan biaya terhadap waktu yang digunakan dalam
mencari/memburu suatu jasa, karena barangkali waktu yang terbuang
itu sebenarnya dapat digunakan untuk keperluan lain;
2. Upaya-upaya yang bersifat fisik.
Biaya untuk melakukan upaya-upaya fisik yang diperlukan unruk
memperoleh sejumlah jasa bisa saja dimasukkan, khususnya bila
penyajian jasa dilakukan secara swalayan;
3. Biaya-biaya sensor.
Biaya-biaya ini bisa saja dikenakan sehubungan dengan adanya
kebisingan, bau tidak sedap, aliran udara yang tidak lancar, terlalu
panas atau terlalu dingin ruangannya, tempat duduk yang tidak
nyaman, lingkungan yang terkesan jorok, bahkan rasa yang tidak
mengenakkan;
4. Biaya-biaya psikologis.
Biaya-biaya ini kadang-kadang dikenakan untuk penggunaan suatu
jasa tertentu, seperti upaya yang bersifat mental (berpikir), perasaan
adanya ketimpangan atau ketidakadilan bahkan rasa takut;

3.1 Promotion (Promosi)

Bauran promosi meliputi berbagai metode, yaitu Iklan, Promosi Penjualan,


Penjualan Tatap Muka dan Hubungan Masyarakat. Menggambarkan berbagai
macam cara yang ditempuh perusahaan dalam rangka menjual produk ke
konsumen.

3.1.1 Promosi

A. Pengertian Promosi
Promosi adalah arus informasi atau persuasi satu arah yang dapat
mengarahkan organisasi atau seseorang untuk menciptakan transaksi
antara pembeli dan penjual. Promosi merupakan kegiatan terakhir dari
marketing mix yang sangat penting karena sekarang ini kebanyakan pasar
lebih banyak bersifat pasar pembeli di mana keputusan terakhir terjadinya
transaksi jual beli sangat dipengaruhi oleh konsumen. Oleh karena itu
pembeli adalah raja. Para produsen berbagai barang bersaing untuk
merebut hati pembeli agar tertarik dan mau membeli barang yang
dijualnya.
Pada dasarnya keputusan membeli sangat dipengaruhi oleh motif-motif
pertimbangan secara emosional, seperti: merasa bangga, sugesti, angan-
angan dan sebagainya. Tetapi bisa juga pembeli membeli secara rasional
seperti karena mempertimbangkan riwatnya, ekonomisnya, segi
kepraktisan, harganya, pengangkutannya dan sebagainya. Dalam promosi
terdapat beberapa kegiatan yang dilakukan, pada umumnya ada 4 kegiatan
yang biasa dilakukan yaitu:

 Periklanan (Advertensi).
Periklanan merupakan salah satu bentuk kegiatan promosi yang
sering dilakukan perusahaan melalui komunikasi non individu
dengan sejumlah biaya seperti iklan melalui media masa,
perusahaan iklan, lembaga non laba, individu-individu yang
membuat poster dan sebagainya.

Periklanan dilakukan untuk memasarkan produk baru, memasuki


segmen pasar yang baru atau yang tidak terjangkau oleh salesman
maupun personal selling. Periklanan sering dilakukan baik melalui
surat kabar, radio dan TV, pos langsung atau bahkan melalui biro
periklanan;

 Personal Selling.
Personal selling adalah kegiatan promosi yang dilakukan antar
individu yang sering bertemu muka yang ditujukan untuk
menciptakan, memperbaiki, menguasai atau mempertahankan
hubungan pertukaran yang saling menguntungkan kedua belah
pihak;
 Promosi Penjualan.
Promosi penjualan adalah salah satu bentuk kegiatan promosi
dengan menggunakan alat peraga seperti: Peragaan, pameran,
demonstrasi, hadiah, contoh barang dan sebagainya;
 Publisitas.
Publisitas merupakan kegiatan promosi yang hampir sama dengan
periklanan yaitu melalui media masa tetapi informasi yang
diberikan tidak dalam bentuk iklan tetapi berupa berita.
Biasanya lembaga yang dipublisitaskan tidak mengeluarkan biaya
sedikitpun tetapi bisa merugikan kalau lembaga yang
dipublisitaskan diberitakan kejelekannya;

4.1 Saluran Distribusi

Merupakan keputusan distribusi menyangkut kemudahan akses terhadap jasa


bagi para pelanggan. Tempat dimana produk tersedia dalam sejumlah saluran
distribusi dan outlet yang memungkinkan konsumen dapat dengan mudah
memperoleh suatu produk.

4.1.1 Pengertian Saluran Distribusi


Definisi menurut Philip Kotler mengenai distribusi adalah “The various
the company undertakes to make the product accessible and available to
target customer”. Berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk
membuat produknya mudah diperoleh dan tersedia untuk konsumen
sasaran.
Sebagai salah satu variabel marketing mix, place/distribusi mempunyai
peranan yang sangat penting dalam membantu perusahaan memastikan
produknya, karena tujuan dari distribusi adalah menyediakan barang dan
jasa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh konsumen pada waktu dan
tempat yang tepat.

4.1.2 Pemilihan Saluran Distribusi


Keputusan penentuan lokasi dan saluran yang digunakan untuk
memberikan jasa kepada pelanggan melibatkan pemikiran tentang
bagaimana cara mengirimkan atau menyampaikan jasa kepada pelanggan
dan dimana hal tersebut akan dilakukan. Ini harus dipertimbangkan karena
dalam bidang jasa sering kali tidak dapat ditentukan tempat dimana akan
diproduksi dan dikonsumsi pada saat bersamaan. Saluran distribusi dapat
dilihat sebagai kumpulan organisasi yang saling bergantungan satu sama
lainnya yang terlibat dalam proses penyediaan sebuah produk/pelayanan
untuk digunakan atau dikonsumsi.

Penyampaian dalam perusahaan jasa harus dapat mencari agen dan lokasi
untuk menjangkau populasi yang tersebar luas.
Saluran distribusi adalah saluran yang dipakai produsen untuk
menyalurkan barang hasil produksinya kepada konsumen, baik sampai
berpindahnya hak (penguasaan) sampai dengan pemindahan barang
maupun hanya pemindahan hak kepemilikannya saja.
Pemilihan saluran distribusi harus mempertimbangkan hal-hal sebagai
berikut:

 Sifat pembeli, seperti kebiasaan membeli, frekuensi pembelian,


letak geografis dan sebagainya;
 Sifat produk;
 Sifat perantara;
 Sifat pesaing;
 Sifat perusahaan dan sebagainya;
 Sifat pembeli sangat mempengaruhi keputusan produsen dalam
memilih saluran distribusi yang dipakai.

Sebagai contohnya, kalau jumlah pembeli hanya, frekuensi pembelian


dalam jumlah yang kecil-kecil maka akan membuat produsen cenderung
memilih saluran distribusi yang panjang.

Demikian juga sifat produk juga merupakan pertimbangan produsen yang


tidak kalah pentingnya. Misalnya, apakah barang tersebut mudah rusak
atau tidak, bagaimana ukurannya, bagaimana kualitas barang kalau dilihat
dari segi konsumen, harganya dan sebagainya. Kesemuanya itu perlu
dijadikan bahan pertimbangan yang penting juga. Demikian juga masalah
sifat perantara, perusahaan, pesaing, pasar yang dituju dan sebagainya
menjadi faktor yang penting dalam memilih saluran distribusi yang akan
digunakan perusahaan. Saluran distribusi yang digunakan itu dengan
tujuan agar barang yang ditawarkan sampai pada konsumen industry
maupun konsumen akhir.

4.1.3 Alternatif pemilihan Saluran Distribusi


Untuk memakai saluran distribusi tertentu di samping mempertimbangkan
faktor-faktor di atas perusahaan juga perlu mengetahui unsure apa saja
yang sebenarnya juga mempengaruhi pemilihan saluran distribusi,
diantaranya:
a. Tipe perantara.
Perantara dalam kenyataannya juga melakukan beberapa macam
fungsi pemasaran seperti penyimpanan, pengangkutan, penjualan,
pembelian dan sebagainya. Kalau fungsi pemasaran yang dilakukan
perantara ternyata lebih efisien disbanding dengan kalau fungsi
pemasaran dilakukan oleh produsen maka produsen yang
bersangkutan biasanya memasukan perantara kedalam saluran
distribusi yang dipilihnya.

Pada dasarnya ada 3 jenis perantara yaitu :

1) Pedagang (Wholesaler) adalah perantara yang secara nyata


mempunyai barang dagangan dan melakukan fungsi
pemasaran di mana barang yang di dagangkan dalam
jumlah volume penjualan yang besar sehingga pedagang
besar ini biasanya hanya melayani pembelian dalam jumlah
yang banyak atau dengan kata lain tidak melayani kosumen
akhir yang membeli untuk memenuhi kebutuhan
pribadinnya (atau besifat non-bisnis);
2) Pengecer (retailer) adalah perantara yang berhubungan
langsung dengan konsumen akhir baik konsumen untuk
keperluan pribadi maupun konsumen industry;
3) Agen, merupakan perantara yang ketiga, agen mempunyai
perbedaan baik dengan pedagang besar mupun pengecer.
Hal ini diperlihatkan pada masalah hak kepemilikan barang
yang dijualnya. Kalau pedagang besar dan pengecer
memiliki hak milik pada barang yang dijual maka kalau
pada agen sebaliknya. Biarpun sebagai agen mereka bisa
menjual dalam partai besar tetapi tetap hak miliknya ada
pada produsennya.
b. Jumlah Perantara.
Kalau ditinjau dari jumlah perantara, ini menyangkut untuk tingkat
penyebaran pasar yang diinginkan oleh produsen.
Dengan mempertimbangkan jumlah perantara/penyalur maka
produsen mempunyai 3 jenis kebijaksanaan alternative pemakaian
saluran distribusi, yaitu:
1. Distribusi Insentif.
Kebijaksanaan yang dipakai perusahaan dengan jalan memakai
sebanyak mungkin penyalur atau pengecer untuk mencapai
dengan cepat kebutuhan konsumen dapat terpenuhi dengan
segera. Biasanya kebijaksanaan ini dilakukan kalau produsen
menjual barang-barang konsumsi sejenis, konvinen atau
kebutuhan pokok sehari-hari.
2. Distribusi selektif.
Distribusi yang dipilih produsen dengan hanya memakai
beberapa perantara saja, untuk memudahkan pengawasan
terhadap penyalur. Distribusi ini dipakai untuk memasarkan
barang-barang baru, barang spesial maupun barang industri
jenis peralatan ekstra. Sehingga dalam pemakaian saluran
distribusi ini produsen berusaha memilih berapa penyalur yang
benar-benar baik dan mampu melaksanakan fungsi pemasaran.
3. Distribusi eksklusif.
Distribusi yang dipilih produsen dengan hanya memilih satu
perantara saja dalam wilayah geografis tertentu. Hal ini
digunakan untuk pengawasan yang lebih intensif dan
mendorong semangat penyalur agar agresif dalam
melaksanakan fungsi pemasarannya. Distribusi ini dipakai
produsen penghasil barang-barang yang relatif mahal/berat.
Karena pemasaran bukanlah ilmu pasti seperti keuangan
(finance), teori Marketing mix juga terus berkembang. Dalam
perkembangannya, dikenal juga istilah 7P dimana 3P yang
selanjutnya adalah People (Orang), Physical Evidence (Bukti
Fisik), Process (Proses). Penulis buku Seth Godin, misalnya,
juga menawarkan teori P baru yaitu Purple Cow.
Perencanaan saluran distribusi dilakukan dengan maksud untuk
memperlancar penyaluran produk agar sampai kepada
konsumen. Dengan kegiatan distribusi ini diharapkan dapat
mempermudah konsumen untuk memperoleh produk setiap
saat. Kecepatan dan ketepatan dari saluran distribusi yang
dilakukan oleh perusahaan akan sangat membantu konsumen
dalam mendapatkan produk perusahaan, hal ini agar dapat
menaikkan citra keberadaan produk dan perusahaan itu sendiri.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dalam konsep pemasaran modern banyak perusahaan yang mengacu pada


bauran pemasaran di dalam merancang program pemasarannya. Bauran
pemasaran yang terdiri dari produk, harga, promosi dan saluran distribusi
mempunyai peranan yang sangat penting guna mensukseskan program
pemasaran dari suatu perusahaan. Dengan melakukan perencanaan terhadap
empat bauran pemasaran diharapkan perusahaan dapat merumuskan program
pemasaran yang tepat bagi produk yang akan ditawarkan kepada konsumen.
Perencanaan produk yang dihasilkan oleh perusahaan harus benar- benar
sesuai dengan kebutuhan konsumen. Selain itu, produk yang dihasilkan harus
mencerminkan kualitas yang baik. Hal tersebut agar sesuai dengan tujuan
perusahaan yang mana produk yang dihasilkan dapat diterima dan sesuai
dengan kebutuhan konsumen dan dapat memuaskan konsumen. Karena
produk merupakan titik sentral dari kegiatan pemasaran, keberhasilan suatu
perusahaan dapat diketahui dari respon yang ditunjukkan oleh konsumen.
Pada situasi persaingan dan perubahan yang bergerak begitu cepat ini
perusahaan ditekan oleh faktor-aktor eksternal seperti perubahan teknologi,
ekonomi, sosial kultural dan pasar. Di sisi lain, secara internal perusahaan
menghadapi perubahan organisasi yang tak kalah peliknya, seperti masalah
budaya perusahaan, struktur, karyawan, pemegang saham. Dalam situasi
seperti ini konsep pemasaran tidak lagi cukup hanya berbicara tentang
penjualan, periklanan atau bahkan konsep bauran pemasaran 4P (product,
place, pricing, dan promotion). Pemasaran harus dilihat sebagai suatu konsep
bisnis strategi (strategic business concept). Artinya pemasaran tidak lagi
sekadar marketing as it is, melainkan harus diintegrasikan dengan strategi
perusahaan secara keseluruhan.
3.2 Saran

Melalui makalah ini saya berharap semoga pembahasan mengenai


Masyarakat Madani, sedikit banyaknya dapat dipahami oleh pembaca, selain
itu. Saya sebagai penulis mohon maaf apabila masih terdapat kesalahan-
kesalahan dalam penyusunan makalah  ini, untuk itu saya mengharapkan
kritikan dan saran dari pembaca, untuk kesempurnaan dari makalah saya ini.
DAFTAR PUSTAKA

Kartajaya, Hermawan. dan Kotler, Philip. 2002, Rethinking Marketing:


Sustainable Marketing Enterprise In Asia. Jakarta: Prenhallindo.

Keegan, Warren J. 1996, Manajemen Pemasaran Global: Alih Bahasa, Alexander


Sindoro. Jilid 1, Jakarta: Prenhallindo.

Widyatmini, 1995, Pengantar Bisnis, Cetakan Ke-IV Edisi 1, Deppok, Seri Diktat
Kuliah: Gunadarma.

Gruewald, G. 1985, Seri Pemasaran dan Promosi, Pengembangan Produk Baru,


PT Alex Media Komputindo, Jakarta.

Kotler, Philip. 1995, Manajemen Pemasaran: Analisa, Perencanaan, Implementasi


dan Pengendalian. Jilid 1, Edisi Ke-VII, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai