Anda di halaman 1dari 9

-1-

BUPATI ACEH TAMIANG

RANCANGAN QANUN KABUPATEN ACEH TAMIANG


NOMOR TAHUN 2012

TENTANG
PEMBENTUKAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA
MAJELIS ADAT ACEH KABUPATEN ACEH TAMIANG

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM
DENGAN NAMA ALLAH YANG MAHA PENGASIH LAGI MAHA PENYAYANG

ATAS RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA

BUPATI ACEH TAMIANG,

Menimbang : a. bahwa untuk menindaklanjuti ketentuan Pasal 2 ayat (2) Qanun


Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam Nomor 3 Tahun 2004 tentang
Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Majelis Adat
Aceh;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada
huruf a perlu membentuk Qanun Kabupaten Aceh Tamiang tentang
Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Majelis Adat
Aceh Kabupaten Aceh Tamiang.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan


Keistimewaan Propinsi Daerah Istimewa Aceh (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 172, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3893);
2. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2002 tentang Pembentukan
Kabupaten Aceh Barat Daya, Kabupaten Gayo Lues, Kabupaten
Aceh Jaya, Kabupaten Nagan Raya dan Kabupaten Aceh Tamiang
di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2002 Nomor 17, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4176);
3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437)
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor
59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 26,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
5. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 62,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4633);
-2-

6. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan


Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5234);
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 53 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2011 Nomor 694);
8. Qanun Aceh Nomor 9 Tahun 2008 tentang Pembinaan Kehidupan
Adat dan Istiadat;
9. Qanun Aceh Nomor 10 Tahun 2008 tentang Lembaga Adat.
10. Qanun Aceh Nomor 5 Tahun 2011 tentang Tata Cara Pembentukan
Qanun Aceh (Lembaran Aceh Tahun 2011 Nomor 10, Tambahan
Lembaran Aceh Nomor 38);

Dengan Persetujuan Bersama,


DEWAN PERWAKILAN RAKYAT KABUPATEN ACEH TAMIANG
dan
BUPATI ACEH TAMIANG

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : QANUN TENTANG PEMBENTUKAN SUSUNAN ORGANISASI DAN


TATA KERJA MAJELIS ADAT ACEH KABUPATEN ACEH TAMIANG

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
Dalam Qanun ini yang dimaksud dengan:
1. Kabupaten adalah Kabupaten Aceh Tamiang .
2. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan yang dilaksanakan
oleh Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang dan Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten
Aceh Tamiang sesuai dengan fungsi dan kewenangan masing-masing.
3. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Kabupaten Aceh Tamiang sebagai
unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah.
4. Bupati adalah Bupati Aceh Tamiang.
5. Kecamatan adalah suatu wilayah kerja Camat sebagai perangkat pemerintah kabupaten
dalam penyelenggaraan pemerintah kecamatan.
6. Camat adalah Camat dalam wilayah Kabupaten Aceh Tamiang.
7. Lembaga adat adalah Suatu Organisasi kemasyarakatan Adat yang dibentuk oleh suatu
masyarakat hukum adat tertentu mempunyai wilayah tertentu dan harta kekayaan sendiri
serta berhak menyelesaikan hal-hal yang berkaitan dengan Adat yang berkembang di
masyarakat Aceh Tamiang.
8. Majelis Adat Aceh Kabupaten Aceh Tamiang yang selanjutnya disebut MAA adalah
Majelis Penyelenggara Kehidupan Adat di Kabupaten Aceh Tamiang.
9. Mukim adalah kesatuan masyarakat hukum dibawah kecamatan yang terdiri atas
gabungan beberapa Kampung yang mempunyai batas wilayah tertentu yang dipimpin
oleh Kepala Mukim dan berkedudukan langsung dibawah Camat.
10. Kampung adalah kesatuan masyarakat hukum yang berada di bawah Mukim dan
dipimpin oleh Datok Penghulu yang berhak menyelenggarakan urusan rumah tangga
sendiri.
11. Hukum Adat adalah Hukum adat Aceh yang hidup dan berkembang dalam masyarakat di
Kabupaten Aceh Tamiang.
-3-

12. Adat Istiadat adalah kebiasaan yang bersedikan Syari’at Islam yang lazim dituruti,
dihormati, dimuliakan sejak dahulu dan dijadikan landasan hidup dalam masyarakat.
13. Kebiasaan-kebiasaan adalah suatu kegiatan atau perbuatan yang pada dasarnya bukan
bersumber dari hukum adat atau adat istiadat akan tetapi hal tersebut telah diakui oleh
umum dan dilaksanakan oleh umum dan telah dilaksanakan secara berulang-ulang.

BAB II
PEMBENTUKAN, KEDUDUKAN,
TUGAS, FUNGSI DAN KEWENANGAN
Bagian Kesatu
Pembentukan
Pasal 2
(1) Dengan Qanun ini dibentuk Susunan Organisasi dan Tata Kerja Majelis Adat Aceh
Kabupaten Aceh Tamiang.
(2) Di Kecamatan dapat dibentuk MAA oleh Camat.

Pasal 3

Kepala Mukim dan Datok Penghulu adalah pemangku adat diwilayahnya masing-masing.

Bagian Kedua
Faragraf 1
Kedudukan
Pasal 4

(1) MAA Kabupaten Aceh Tamiang berkedudukan di Ibukota Kabupaten Aceh Tamiang.
(2) MAA Kecamatan berkedudukan di Ibukota Kecamatan.

Faragraf 2
Tugas, Fungsi dan Kewenangan
Pasal 4
MAA adalah Lembaga Otonom dan mitra Pemerintah Kabupaten mempunyai tugas
menjalankan dan menyelenggarakan kehidupan adat.

Faragraf 3
Fungsi

Pasal 6

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, MAA Kabupaten Aceh
Tamiang dan MAA Kecamatan, Mukim dan Kampung mempunyai fungsi:
a. meningkatkan pemeliharaan, pembinaan dan menyebarluaskan adat istiadat dan hukum
adat dalam masyarakat sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari adat di Indonesia ;
b. meningkatkan kemampuan Tokoh Adat yang profesional sesuai dengan keadaan dan
kebutuhan masyarakat dalam Kabupaten;
c. menyelenggarakan pembinaan dan pengembangan fungsi Peradilan Adat Kampung dan
Peradilan Adat Mukim;
d. mengawasi penyelenggaraan adat istiadat dan hukum adat supaya tetap sesuai dengan
Syariat Islam;
e. peningkatan kerjasama dengan berbagai pihak, perorangan maupun badan-badan yang
ada kaitannya dengan masalah adat Aceh khususnya, baik didalam maupun diluar
negeri, sejauh tidak bertentangan dengan agama, adat istiadat dan perundang-
undangan yang berlaku;
f. menyusun risalah-risalah untuk menjadi pedoman tentang adat;
g. ikut serta dalam setiap penyelenggaraan kegiatan;
-4-

i. mengusahakan perwujudan maksud dan makna falsafah hidup dalam masyarakat


Kabupaten Aceh Tamiang.

Faragraf 4
Wewenang

Pasal 7

MAA Kabupaten Aceh Tamiang mempunyai wewenang :


a. Mengkaji dan menyusun rencana penyelenggaraan kehidupan adat;
b. Membentuk dan mengkukuhkan lembaga adat yang berkembang dalam masyarakat;
c. Membentuk Majelis Adat Tamiang; dan
d. Menyampaikan saran dan pendapat kepada pemerintah dalam kaitan dengan
penyelenggaraan kehidupan adat baik diminta maupun tidak diminta.

Bagian kedua
Struktur Organisasi

Pasal 8

(1) Struktur Organisasi MAA Kabupaten Aceh Tamiang, terdiri dari:


a. Tuhe adat;
b. Tetuhe adat.
c. pengurus
(2) Pengurus sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c terdiri dari :
a. Ketua 1 orang;
b. Wakil Ketua 2 orang;
c. Para Ketua Bidang.
(3) Bidang – bidang terdiri dari :
a. Bidang Hukum Adat dan Adat Istiadat;
b. Bidang Pengkajian, Pendidikan dan Pengembangan;
c. Pelestarian Pusaka/Pembinaan Khasanah Adat; dan
d. Pemberdayaan Mpuan Datok.
(4) Setiap bidang sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dipimpin oleh satu orang ketua
dengan tiga orang anggota.
(5) Struktur pengurus MAA Kabupaten Aceh Tamiang terdiri dari pimpinan dan bidang-
bidang sebagaimana tercantum dalam lampiran yang merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari Qanun ini.

Pasal 9

Struktur MAA Kecamatan, Mukim dan Kampung disesuaikan menurut kebutuhan masing-
masing .

Pasal 10

(1) Musyawarah MAA Kabupaten Aceh Tamiang diadakan 4 (empat) tahun sekali dan
bertugas :
a. memilih dan menetapkan pengurus MAA Kabupaten Aceh Tamiang untuk masa
bakti 4 (empat) tahun ;
b. membahas dan menyusun rencana kerja MAA Kabupaten Aceh Tamiang.

(2) Musyawarah MAA Kecamatan diadakan 3 (tiga) tahun sekali dan bertugas :
a. memilih dan menetapkan pengurus MAA Kecamatan untuk masa bakti 3 (tiga)
tahun.
b. menyusun dan membahas rencana kerja Majelis Adat Kecamatan.
-5-

Pasal 11

(1) Pengurus MAA Kabupaten Aceh Tamiang dipilih dan ditetapkan oleh Musyawarah MAA
Kabupaten Aceh Tamiang.
(2) Pengurus MAA dapat menjadi pengurus Majelis Adat Tamiang atau lembaga adat
lainnya yang berkembang dimasyarakat.

Pasal 12

(1) Peserta musyawarah MAA Kabupaten Aceh Tamiang terdiri dari :


a. Pengurus dan anggota MAA kabupaten Aceh Tamiang
b. Utusan MAA Kecamatan;
c. Para pemuka adat setempat.
(2) Peserta musyawarah MAA Kecamatan terdiri dari :
a. Pengurus dan Anggota MAA Kecamatan.
b. Kepala Mukim;
c. Datok Penghulu;
d. Para pemuka adat setempat.
(3) Tata cara musyawarah MAA diatur dalam tata tertib MAA.

BAB III
PEMBIAYAAN

Pasal 13

Dana untuk MAA Kabupaten Aceh Tamiang bersumber dari :


a. APBK Aceh Tamiang
b. Bantuan Pemerintah dan Pemerintah Aceh.
c. Sumber lain yang sah dan tidak mengikat.

Pasal 14

Pengelolaan keuangan dilakukan oleh pengurus MAA sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

BAB IV
KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 15
(1) Susunan pengurus MAA yang telah ada setelah berlakunya Qanun ini dinyatakan tetap
berlaku sampai habis masa baktinya.

(2) Pada saat berlakunya qanun ini, maka segala ketentuan yang ada dinyatakan masih
berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan qanun ini.

BAB V
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 15

Dengan berlakunya Qanun ini maka segala ketentuan yang bertentangan dengan Qanun ini
dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
-6-

Pasal 16

Qanun ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Qanun ini dengan


penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Aceh Tamiang.

Ditetapkan di Karang Baru


2012 M
pada tanggal
1433 H

Pj. BUPATI ACEH TAMIANG

ANWAR ISHAK
Diundangkan di Karang Baru
2012 M
pada tanggal
1433 H

SEKRETARIS DAERAH
KABUPATEN ACEH TAMIANG

SYAIFUL BAHRI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ACEH TAMIANG TAHUN 2012 NOMOR ...


7

BAGAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA LAMPIRAN : QANUN KABUPATEN ACEH TAMIANG
MAJELIS ADAT ACEH NOMOR : TAHUN 2012
KABUPATEN ACEH TAMIANG TANGGAL : 2012 M
1433 H

TUHE ADAT
Ketua MAA
TETUHE ADAT Wakil Ketua

SEKRETARIAT MAA

Bidang Hukum Adat dan Bidang Pengkajian, Pelestarian Pusaka/ Pemberdayaan Mpuan
Adat Istiadat Pendidikan dan Pembinaan Khasanah Adat Datok
Pengembangan

Keterangan : Pj. BUPATI ACEH TAMIANG,


: Garis Komando
: Garis Pembinaan

ANWAR ISHAK
8
9

Anda mungkin juga menyukai