Sosiologi Pendidikan Islam
Sosiologi Pendidikan Islam
Oleh:
KELOMPOK 5
PAI V B
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
dengan judul “SEKOLAH, SOSIALISASI ANAK, DAN PEMBENTUKAN
KEPRIBADIAN”. Tak lupa kita panjatkan shalawat serta salam kepada Nabi
Muhammad SAW yang merupakan suri tauladan di muka bumi ini. Dan tak lupa
pula kami ucapkan terima kasih kepada dosen yang telah membimbing mata
kuliah ini.
Kelompok 5
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I Pendahuluan...............................................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................1
C. Tujuan...................................................................................................1
BAB II Pembahasan...............................................................................................2
A. Pengertian Sekolah.............................................................................2
B. Sosialisasi anak didik..........................................................................2
C. Pembentukan Kepribadian..................................................................5
D. Screening Moral.................................................................................8
BAB III Penutup....................................................................................................10
A. Kesimpulan......................................................................................10
B. Saran.................................................................................................10
Daftar Pustaka
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
Adapun Rumusan Masalah yang kami angkat pada makalah ini, yaitu:
1. Apa yang dimaksud dengan sekolah?
2. Apa saja tahapan sosialisasi anak didik?
3. Peran apa saja yang perlu ditransformasikan guru dalam rangka
membentuk kepribadian anak?
4. Apa itu screening moral?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini, yaitu:
1. Untuk mengetahui pengertian sekolah.
2. Untuk mengetahui tahapan sosialisasi anak didik.
3. Untuk mengetahui peran apa saja yang perlu ditransformasikan guru
dalam rangka membentuk kepribadian anak.
4. Untuk mengetahui apa itu screening moral.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Defenisi Sekolah
Sekolah adalah lembaga untuk para siswa pengajaran siswa atau murid di
bawah pengawasan guru. Pengertian sekolah menurut para ahli adalah lembaga
pendidikan yang menyelenggarakan jenjang pendidikan formal, baik dalam
bentuk sekolah negeri (dikelola pemerintah) maupun swasta.Sementara itu,
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), apa yang dimaksud dengan
sekolah adalah bangunan atau lembaga untuk belajar dan mengajar, serta tempat
menerima dan memberi pelajaran menurut tingkatan dan jurusannya.Dalam
melakukan kegiatan belajar dan mengajar, tujuan sekolah adalah untuk mendidik
para siswa di bawah pengawasan guru. Mutu sekolah sangat bergantung pada
proses pembelajaran, yang juga bisa ditunjang lewat penyediaan fasilitas, baik
dalam bentuk fisik (sarana dan prasarana) maupun kompetensi tenaga pengajar.
Sekolah berasal dari bahasa latin yaitu skhole, scola, atau schola yang
berarti waktu luang atau senggang (Abdullah,2011). Sedangkan menurut Sunarto
pada saat ini sekolah telah berubah artinya menjadi bangunan atau lembaga untuk
belajar mengajar serta tempat memberi dan menerima pelajaran.
2
3
Dalam lembaga pendidikan akan ada berbagai karakter anak didik sesuai
dengan keadaan lingkungan keluarga dan masyarakat serta kedudukan anak dalam
keluarga. Perbedaan karakter individu tersebut, sedapat mungkin diakomodasi
dengan suatu sistem yang utuh dan integral yang dikenal dengan tata tertib
sekolah. Tata tertib sekolah, merupakan norma yang sedapat mungkin ditaati oleh
setiap warga sekolah termasuk anak didik tanpa membedakan status dan golongan
sosial anak didik.
4
C. Pembentukan Kepribadian
1. Ambisi. Ambisi adalah kadar kemauan anak untuk mencapai Sesuatu yang
diinginkannya. Guru harus membantu anak didik menentukan sasaran
keberhasilan sesuai dengan kemampuannya agar anak didik berprestasi tanpa
risiko frustrasi.
7. Kontrol diri. Kemampuan untuk mengontrol diri terhadap situasi atau kondisi
yang dialaminya. Guru harus membantu anak didik untuk mengindentifikasi
penyebab permasalahan yang dialami anak didik. Memberi contoh dan
membimbing anak tersebut untuk mengontrol emosinya.
8. Tidak mudah putus asa. Pribadi yang gigih dalam berjuang dan berusaha, baik
dalam belajar maupun dalam melaksanakan kegiatannya sehari-hari.
Menghadapi kesulitan sebagai hal yang harus diselesaikan bukan suatu hal
yang harus dihindari. Guru harus mengenalkan cara-cara menghadapi
kesulitan walaupun tidak selalu membantu secara total semua kesulitan anak
didiknya.
10. Humoris. Mampu menciptakan suasana ceria dalam setiap pertemuan dan
mampu menyikapi suatu hal dari sisi positifnya. Guru harus selalu mencoba
menciptakan suasana ceria dalam setiap pertemuan.
D. Screening Moral
Moral adalah sebuah istilah yang berarti tindakan positif yang dilakukan
oleh manusia dalam berinteraksi dengan orang lain. Moral sangat diperlukan
untuk proses sosialisasi dalam kehidupan bermasyarakat. Moral meliputi akhlak
dan etika yang baik seperti perbuatan atau tingkah laku atau ucapan dalam
berinteraksi dengan orang lain.
rekam jejak moral bisa menjadi pertimbangan kelulusan siswa dan juga referensi
bagi pengguna lulusan dari satuan pendidikan.
Sekolah harus berlaku jujur dan tidak melakukan manipulasi fakta atas
nilai-nilai moral anak didik. Betapa tidak menyakitkan bagi seorang guru melihat
anak didik yang nyata-nyata rusak moral dengan melakukan hal-hal yang
menerobos nilai, tapi bisa lulus, punya ijazah, sama dengan mereka yang nawaitu
sekolahnya bagus dan sungguh-sungguh. Ini mungkin akan menjadi penilaian
yang berkeadilan dan proporsional. Bagi siswa yang nilai moralnya tidak bagus
bisa memilih pekerjaan di bidang-bidang kerja yang tidak terlalu mikir catatan
moral calon tenaga kerjanya. Tapi bagi jabatan publik, dunia pendidikan atau hal-
hal yang berhubungan dengan manusia, saya rasa catatan moral itu penting
diketahui sebagai pertimbangan.
.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dalam penulisan makalah ini, yaitu:
B. Saran
Demikian makalah ini kami sampaikan, semoga makalah ini dapat berguna
dan bermanfaat bagi para pembacanya serta dapat menambah wawasan kita
semua. Kami menyarankan kepada para pembaca agar dapat membagikan ilmu
yang didapatkan kepada orang lain.
10
DAFTAR PUSTAKA
https://123dok.com/article/sekolah-screening-moral-sekolah-sosialisasi-anak-
pembentukan-kepribadian.z3jo3gmy (diakses pada 10 Oktober 2022,
pukul 20.32 WITA)
https://123dok.com/article/sosialisasi-anak-didik-sekolah-sosialisasi-anak-
pembentukan-kepribadian.z3jo3gmy (diakses pada 3 Oktober 2022, pukul
23. 47 WITA)
https://www.kompasiana.com/zakiabahama/5d99f29b097f3643416c34f2/sekolah-
sosialisasi-anak-dan-pembentukan-kepribadian?page=2&page_images=1
(diakses pada 3 Oktober 2022, pukul 22.35 WITA)